Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TEORI PERILAKU PRODUSEN

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ekonomi Islam

Dosen Pengampuh oleh :


Tri Nadhirotur Roifah M.E

Disusun oleh:
1. Abdul Kodir 22.12.07.29.0738
2. Bintara Denis Dega Akmala 22.12.07.29.0751
3. Daniel M. Rafli Agustias 22.12.07.29.0752
4. Dinda Ayu Dwi Jayanti 22.12.07.29.0754
5 Fahrina Nur Fadhila 22.12.07.29.0759

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI'AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
KRAKSAAN PROBOLINGGO
2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
banyak memberikan beribu-ribu nikmat kepada kita selaku umatnya. Rahmat
beserta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada jungjunan kita, sang
revolusioner, pemimpin akhir zaman yang sangat dipanuti oleh pengikutnya yakni
Nabi Muhammad SAW. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas untuk mata kuliah Ekonomi Islam dengan judul “Teori Perilaku
Produsen”
Makalah kami yang berjudul “Teori Perilaku Produsen” ini sengaja di
bahas karena sangat penting untuk kita khususnya sebagai mahasiswa yang ingin
lebih mengenal mengenai pembahasan ini. Kami menyadari sepenuhnya bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman
dan pengetahuan yang kami miliki, oleh karena itu kami mengharapkan segala
bentuk saran serta masukan bahkan kritikan yang membangun. Serta kami
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan
pengarahan-pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
lancar. Tak lupa kepada Ibu Tri Nadhirotur Roifah M.E selaku dosen mata kuliah
Ekonomi Islam, dan teman-teman yang lain untuk memberikan sarannya kepada
kami agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Demikian, semoga makalah ini
bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya kepada semua yang telah
membaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Probolinggo, 10 Maret 2023


Penyusun

ii
DAFTAR ISI
MAKALAH ........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
C. Tujun ....................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................... 3
A. Definisi Teori Perilaku Produsen ............................................................................. 3
B. Faktor-Faktor Produksi ............................................................................................ 4
C. Teori Produksi ......................................................................................................... 7
D. Motivasi Produsen Dalam Berproduksi .................................................................... 9
E. Proses Produksi Yang Dilakukan Oleh Produsen ..................................................... 10
F. Contoh Prilaku Produsen Yang Merugikan ............................................................. 11
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 13
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 13
B. Saran ..................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ekonomi mikro dipelajari tentang bagaimana individu
menggunakan sumber daya yang dimilikinya untuk mencapai tingkat kepuasan
yang optimum. Secara teori, tiap individu melakukan kombinasi konsumsi atau
produksi yang optimum dengan asumsi ceteris paribus. Salah satu bagian dari
pembahasan mikro ekonomi adalah bagaimana kemampuan produsen dalam
menggunakan sumber daya (input) yang ada untuk menghasilkan atau
menyediakan produk yang bernilai maksimal bagi konsumennya. Pembahasan
tentang perilaku produsen inilah untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan
dalam memproduksi kebutuhan konsumen-konsumennya. Sehingga kendala
pada pengambilan keputusan, yaitu seberapa banyak faktor-faktor produksi
seperti peralatan produksi dan jumlah tenaga kerja dapat menghasilkan output
yang memenuhi permintaan konsumen.

Dengan pendekatan ekonomi mikro, terutama yang menyangkut


perilaku produsen, khususnya suatu hukum yang disebut “Hukum hasil lebih
yang semakin berkurang” serta produksi optimal, diharapkan dapat dicapai
kesimpulan mengenai berapa tingkat penggunaan sumberdaya atau input
sehingga mampu menghasilkan keuntungan maksimal bagi perusahaan.

Sadar atau tidak, produsen sangat berpengaruh terhadap masyarakat


karena produsen yang menyediakan sebagian dari kebutuhan kita. Namun,
produsen tidak asal menyediakan keperluan masyarakat. Dalam memproduksi
barang yang akan disalurkan, produsen juga memiliki tahap-tahap yang harus
dijalankan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, para produsen
juga harus jujur dalam pembuatan produksinya maupun dalam penjualan
produksinya agar masyarakat dapat tetap percaya kepada produsen
yang bersangkutan.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud teori perilaku produsen ?

2. Apa saja factor faktor produksi ?

3. Apa yang dimaksud teori produksi ?

4. Bagaimana motivasi produsen dalam berproduksi ?

5. Bagaimana proses produksi yang dilakukan oleh produsen ?

6. Bagaimana contoh prilaku produsen yang merugikan ?

C. Tujun
1. Agar mahasiswa mengetahui apa itu teori perilaku produsen.

2. Untuk mengetahui factor faktor produksi.

3. Agar mahasiswa mengetahui apa itu teori produksi.

4. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana motivasi produsen dalam


berproduksi.

5. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana proses produksi yang dilakukan


oleh produsen

6. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana contoh prilaku produsen yang


merugikan

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Teori Perilaku Produsen
Teori Perilaku Produsen adalah teori yang menjelaskan tentang
bagaimana tingkah laku produsen dalam menghasilkan produk yang selalu
berupaya untuk 4 mencapai efisiensi dalam kegiatan produksinya. Produsen
berusaha untuk menghasilkan produksi seoptimal mungkin dengan mengatur
penggunaan faktor produksi yang paling efisien.

Produsen adalah orang atau suatu badan usaha/perusahaan yang


melakukan fungsi menaikan nilai guna suatu barang atau jasa sehingga dapat
menghasikan barang konsumsi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
Produksi adalah setiap kegiatan yang dapat meningkatkan nilai guna suatu
barang. Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga
produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa diterima di masyarakat.

Pada saat kebutuhan manusia masih sedikit dan sederhana, kegiatan


produksi dan konsumsi sering kali dilakukan oleh seseorang sendiri. Seseorang
memproduksi sendiri barang dan jasa yang dikonsumsinya. Seiring dengan
semakin beragamnya kebutuhan konsumsi dan keterbatasan sumber daya yang
ada (termasuk kemampuannya), maka seseorang tidak dapat lagi menciptakan
sendiri barang dan jasa yang dibutuhkannya, tetapi memperoleh dari pihak lain
yang mampu menghasilkannya. Karenanya kegiatan produksi dan konsumsi
kemudian dilakukan oleh pihak-pihak yang berbeda. Untuk memperoleh
efesiensi dan meningkatkan produktivitas, munculah spesialisasi dalam
produksi.

Secara teknis produksi adalah proses mentransformasi input menjadi


output, tetapi definisi produksi dalam pandangan ilmu ekonomi jauh lebih luas.
Pendefinisian produksi mencakup tujuan kegiatan menghasilkan output serta
karakter- karakter yang melekat padanya.

3
Gambar 1.2

Produksi merupakan konsep arus (flow concept), bahwa kegiatan


produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam
suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa tidak berubah.
Dalam kegiatan produksi terdapat skema produksi seperti pada gambar diatas.
Skema yang pertama adalah bahan input apa yang akan di proses, setelah input
selesai maka terjadi proses perubahan bentuk atau perubahan nilai guna barang
atau jasa, setelah proses selesai kemudian akan muncul outputnya yaitu suatu
barang atau jasa yang bisa dijual atau dipasarkan kepada distributor untuk
didistribusikan kepada konsumen atau dari produsen langsung didistribusikan
kepada konsumennya. Kegiatan pemosokan (suplai) ke input dan pemasaran
(distribusi) dari output merupakan suatu kegiatan rantai pasok (supply chain).

Permasalahan produksi akan berpengaruh dalam faktor penjualan,


karena kendala dalam penjualan adalah bagaimana cara suatu perusahaan
memproduksi barang tersebut. Biasanya kendala dalam produksi itu adalah
kekurangan bahan mentah dan bahan pendukung untuk di olah, karena setiap
memproduksi barang, perusahaan harus tahu dan mengerti keseimbangan bahan
mentah agar bahan mentah tidak kekurangan bahan pendukung (manajemen
logistik dan rantai pasok/supply chain management). Apabila saat mengolah
bahan mentah kekurangan bahan pendukung, maka proses produksi akan
terhambat.

B. Faktor-Faktor Produksi
Faktor-faktor produksi (sumber-sumber daya) merupakan benda-benda
yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia yang dapat digunakan

4
untuk memperoduksi barang-barang dan jasa-jasa. Faktor-faktor produksi yang
tersedia dalam perekonomian akan menentukan sampai dimana suatu negara
dapat menghasilkan barang dan jasa. Faktor-faktor produksi inilah yang
digunakan sebagai input dalam kegiataan produksi.

Faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian dibedakan dalam 4


(empat) jenis, yaitu :

1. Tanah dan Sumber Alam


Faktor produksi yang disediakan alam, meliputi : tanah, berbagai jenis
barang tambang, hasil hutan dan sumber alam lainnya yang dapat dijadikan
modal. Kekayaan alam meliputi : Tanah dan keadaan iklim, Kekayaan hutan,
Kekayaan di bawah tanah (bahan pertambangan), Kekayaan air, sebagai
sumber tenaga penggerak, untuk pengangkutan, sebagai sumber bahan
makanan (perikanan), sebagai sumber pengairan dll.

Keadaan alam, khusus tanah dipengaruhi oleh : luas tanah, mutu tanah
dan keadaan iklim. Sumber-sumber alam merupakan dasar untuk kegiatan
disektor pertanian, kehewanan, perikanan dan di sektor pertambangan. Sektor-
sektor itu lazim disebut produksi primer (industri pabrik dipandang sebagai
produksi sekunder).

2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja adalah semua yang bersedia dan sanggup bekerja.


Golongan ini meliputi yang bekerja untuk kepentingan sendiri, baik anggota-
anggota keluarga yang tidak menerima bayaran berupa uang maupun mereka
yang bekerja untuk gaji dan upah. Juga yang menganggur, tetapi yang
sebenarnya bersedia dan mampu untuk bekerja.

Berdasarkan umur tenaga kerja dibagi tiga :

a. Penduduk dibawah usia kerja : dibawah 15 tahun

b. Golongan antara 15 - 64 tahun

c. Golongan yang sebenarnya sudah melebihi umur kerja, diatas 65 tahun.

5
Faktor produksi berupa tenaga kerja ini adalah manusia/SDM yang
mempunyai keahlian dan ketrampilan yang dibedakan 3 golongan, yaitu :

a. Tenaga kerja kasar, adalah tenaga yang tidak berpendidikan atau


berpendidikan rendah dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang
pekerjaan (contoh : tukang sapu jalan, kuli bangunan dll).

b. Tenaga kerja terampil, adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dari
pelatihan atau pengalaman kerja (contoh : montir mobil, tukang kayu,
perbaikan TV dan lain-lain).

c. Tenaga kerja terdidik, adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup
tinggi dan ahli dalam bidang tertentu (contoh : dokter, akuntan, insinyur,
dll).

3. Modal

Faktor produksi berupa benda yang diciptakan manusia akan


digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang mereka
butuhkan (contoh : bangunan pabrik, mesin-mesin dan peralatan pabrik,
alatalat angkutan, dll). Setiap waktu ada persediaan barang-barang yang
ditanam di gudang-gudang atau toko-toko dan sudah siap untuk dijual. Semua
bahanbahan mentah dan barang-barang selesai yang ada dalam persediaan
tadi disebut stock (inventory).

4. Keahlian Keusahawanan (pengelolaan)

Faktor produksi ini berbentuk keahlian dan kemampuan usaha untuk


mendirikan dan mengembangkan keterampilan berupa benda yang diciptakan
manusia dan digunakan untuk memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang
mereka butuhkan. Keahlian keusahawanan meliputi kemahirannya
mengkoordinasi berbagai sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif
dan efisien, sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat
menyediakan barang dan jasa untuk masyarakat. Tugas pengelolaan adalah
untuk mengatur ketiga faktor produksi di atas untuk kerja sama dalam proses
produksi. Peranan pengelolaan (skills), yaitu memimpin usaha-usaha yang

6
bersangkutan, mengatur organisasinya dan menaikkan mutu tenaga manusia
untuk mempergunakan unsur-unsur modal dan alam dengan sebaik-baiknya.
Pengertian skills meliputi :

a. Managerial skills atau entrepreneurial skills. Kemampuan untuk


mempergunakan kesempatan-kesempatan yang ada dengan sebaikbaiknya.

b. Technological skills. Berhubungan dengan keahlian yang khusus bersifat


ekonomis teknis yang diperlukan untuk kegiatan ekonomi dan produksi.

c. Organizational skills.

Kecerdasan untuk mengatur berbagai usaha. Hal ini bertalian dengan


hal-hal didalam lingkungan sebuah perusahaan (hal-hal intern dari
perusahaan) maupun dengan kegiatan-kegiatan di dalam rangka masyarakat
seperti usaha menyusun koperasi, bank-bank dsb.

C. Teori Produksi
Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat
produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.
Dalam menganalisis teori produksi, dikenal 2 hal, yaitu produksi jangka pendek
dan jangka panjang. Keduanya berbeda dalam penggunaan inputnya.

Input-an dikenal dalam dua jenis, yaitu input tetap yang tidak diubah
besarannya, dan input variabel yang dapat diubah besarannya. Perbedaan
produksi jangka pendek dan jangka panjang adalah dalam hal penggunaan
inputnya.

Dalam teori jangka pendek, perusahaan memiliki input tetap dan


menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk
membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak
penambahan input variabel terhadap produksi total. Pengusaha dalam melakukan
proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam
keputusan, yaitu :

1. Berapa output yang harus diproduksikan

7
2. Berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input)
dipergunakan.

Teori Produksi jangka panjang merupakan suatu proses produksi yang


tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun
dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di
mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi
bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
9 Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan
keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar:

1. Produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang


maksimum (rasional); dan

2. Produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.

Permasalahan seorang produsen adalah bagaimana dengan modal yang


terbatas bisa menciptakan barang dengan kualitas dan kuantitas yang cukup.
Peran penting seorang produsen adalah sebagai berikut :

1. Produsen menjadi manajer yang mengkoordinasikan faktor–faktor produksi


baik tenaga kerja/L, tanah/sumber daya alam, N, capital/modal, bahan baku
dan enterpreneur / keahlian yang ada dalam masyarakat.

2. Mempunyai insiatif dan daya kreatif untuk inovasi – inovasi baru termasuk
dalam IPTEK.

3. Mengambil keputusan kebijakan bisnis.

4. Mampu menganalisis kondisi ekonomi secara makro yang sedang berlangsung


dalam negara tersebut.

5. Kemampuan untuk memilih WHAT (Barang apa yang dibuat), HOW


(Bagaimana cara paling efisien untuk membuatnya), WHO (Siapa yang terjun
langsung dan tidak langsung dalam proses produksi), WHOM (Untuk siapa
barang tersebut dibuat). Di sini diharapkan seorang produsen mempunyai
kepekaan untuk melihat pasar yang paling menguntungkan.

8
D. Motivasi Produsen Dalam Berproduksi
Dalam ekonomi konvensional, motivasi utama bagi produsen adalah
mencari keuntungan material (uang) secara maksimal sangat dominan, meskipun
saat ini sudah berkembang bahwasanya produsen tidak hanya bertujuan mencari
keuntungan maksimal semata. Produsen adalah seorang profit seeker sekaligus
profit maximizer.

Strategi, konsep dan teknik berproduksi semuanya diarahkan untuk


mencapai keuntungan maksimum, baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Milton Friedman menunjukkan bahwa satu-satunya fungsi bisnis adalah
untuk melakukan aktivitas yang ditunjukkan dalam rangka meningkatkan
keuntungan. Isu yang kemudian berkembang menyertai motivasi produsen ini
adalah masalah etika dan tanggung jawab sosial produsen. Keuntungan maksimal
telah menjadi sebuah insentif yang teramat kuat bagi produsen untuk melaksanakan
produksi.

Akibatnya motivasi untuk mencari keuntungan maksimal seringkali


menyebabkan produsen mengabaikan etika dan tanggung jawab sosialnya,
meskipun mungkin tidak melakukan pelanggaran hukum formal, misalnya dalam
rangka menekan biaya dalam pengolahan limbahnya, suatu pabrik membuang sisa
hasil produksinya ke sungai, atau seorang pengusaha di bidang perhutanan yang
menebang pohon-pohon tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap kelestarian
hutan terutama hutan sebagai penampung air yang pada jangka panjang dapat
menyebabkan bencana bagi manusia.

Dalam pandangan ekonomi Islam, motivasi produsen semestinya sejalan


dengan tujuan produksi dan tujuan kehidupan produsen itu sendiri. Jika tujuan
produksi adalah menyediakan kebutuhan material dan spiritual untuk menciptakan
maslahah, maka motivasi produsen tentu saja jua mencari maslahah, dimana hal ini
juga sejalan dengan tujuan kehidupan seorang muslim. Produsen dalam pandangan
ekonomi Islam adalah mashlahah maximizer, mencari keuntungan melalui produksi
dan kegiatan bisnis lain tidak dilarang sepanjang berada dalam bingkai tujuan dan

9
hukum Islam, hal ini telah tercantum dalam rancang bangun ekonomi Islam dimana
salah satunya adalah ma’ad atau return.

E. Proses Produksi Yang Dilakukan Oleh Produsen


Input dari proses produksi mencakup factor – factor produksi, dimana
pembagian factor – factor produksi dapat ditampilkan dalam bagan di bawah ini:
factor produksi asli adalah factor produksi yang tidak diperbaharui dan sudah
tersedia. Factor produksi turunan adalah factor penggabungan dari factor
produksi asli yang merupakan perkembangan kebudayaan dan
pengetahuan manusia.

Bidang dan Tahap Produksi

1. Bidang – bidang produksi

Bidang – bidang produksi dikelompokkan berdasarkan kegunaan (utiliy) yang


dihasilakan meliputi:

a. Bidang ekstraktif, yaitu bidang produksi yang bergerak dalam bidang


pengumpulan kekayaan alam, yang telah tersedia tanpa merubah sifat.

b. Bidang agraris, yaitu produksi yang bergerak dalam bidang pengelolahan alam
untuk menghasilakan barang baru.

c. Bidang industri dan kerajianan, yaitu produksi yang bergerak dalam bidang
pengelolahan suatu bahan menjadi bentuk bahan atau barang lain.

d. Bidang perdagangan, yaitu produksi yang bergerak dalam bidang jual – beli
barang hingga terjadi perpindahan hak milik barang tersebut.

e. Bidang jasa, yaitu produksi yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa.

2. Tahap produksi

Pengklarifikasian bidang produksi berdasarkan tahapan produksi adalah


sbb:

a. Tahapan produksi primer, yaitu tahapan yang menghasilkan kegunaan dasar


meliputi bidang produksi ekstraktif dan agraris.

10
b. Tahapan produksi sekunder, yaitu tahapan yang menghasilakan kegunaan
bentuk meliputi bidang produksi industry dan kerajinan.

c. Tahapan produksi tertier, yaitu tahapan produksi yang menghasilakan berbagai


kegunaan meliputi bidang perdagangan dan jasa.

F. Contoh Prilaku Produsen Yang Merugikan


Peranan produsen selaku pemasok barang, tentu sangat berpengaruh pada
peredaran barang dan naik turunnya harga barang yang diterima masyarakat, jika
produsen bertindak semena-mena dalam menaikkan harga barang, sudah pasti
para pedagang kelas menengah ke bawah juga akan ikut menaikkan harga, dan
pada akhirnya masyarakatlah yang akan mengalami kerugian karena harga yang
sampai ditangan mereka pasti sangat mencekik.

Untuk itu, perilaku prdusen tidak boleh sewenang-wenang seperti menaikkan


harga sembako sembarangan, karena perilaku seperti itu pasti akan merugikan
masyarakat dan merembet ke sektor-sektor ekonomi lainnya.

Demi menjaga stabilnya harga pasar dan perilaku produsen juga para pelaku
ekonomi lainnya, maka perlu adanya kebijakan yang mengatur segala tindakan
ekonomi agar jangan sampai terjadi istilahnya monopoli perdagangan yang pasti
akan mengakibatkan kerugian baik dalam skala kecil maupun skala global.
Adapun ciri-cirinya antara lain:

1. Produsen barang/jasa semata-mata untuk memperoleh keuntungan sebesar-


besarnya

2. Kurang memperhatikan kualitas barang

3. Tidak jujur dalam mengukur berat, ukuran tidak standar.

4. Kurang memperhatikan kelestarian lingkungan

5. Tidak taat membayar kewajiban pajak.

Contoh perilaku produsen diantaranya sebagai berikut:

11
1. Produsen mencari keuntungan dengan menghasilkan barang atau jasa sebanyak-
banyaknya dengan modal yang seminimum mungkin.

2. Produsen memberikan diskon kepada pembeli atau konsumen yang membeli


barang dalam jumlah yang banyak yang telah ditentukan produsen itu sendiri.

3. Produsen mematok biaya produksi berdasarkan faktor input produksi tersebut,


sehingga ketika harga salah satu faktor input naik, maka harga jual hasil produksi
pun akan ikut naik.

4. Selain produsen menghasilkan barang atau jasa sesuai kebutuhan konsumen,


produsen juga menghasilkan barang atau jasa sesuai trend atau sesuatu yang
sedang banyak diminati oleh masyarakat.

5. Produsen juga mengadaptasi isu global atau keadaan sosial yang sedang terkenal
saat itu untuk memasarkan barang atau jasa yang mereka jual.

6. Produsen juga memberikan diskon besar-besaran untuk barang yang sudah lama
disimpan di gudang atau biasa disebut cuci gudang.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori perilaku produsen merupakan landasan penting dalam ekonomi mikro
yang mempelajari bagaimana produsen membuat keputusan tentang produksi
barang dan jasa dalam lingkungan pasar yang kompetitif. Dalam makalah ini, telah
dibahas berbagai aspek yang memengaruhi perilaku produsen, termasuk faktor-
faktor seperti biaya produksi, teknologi, permintaan pasar, harga input, regulasi
pemerintah, struktur pasar, tujuan perusahaan, dan faktor eksternal lainnya.

Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa perilaku produsen


dipengaruhi oleh kombinasi kompleks faktor internal dan eksternal yang saling
terkait. Produsen melakukan analisis yang cermat terhadap biaya produksi,
teknologi yang digunakan, dan kondisi pasar untuk membuat keputusan tentang
tingkat produksi, penetapan harga, dan strategi bisnis lainnya. Faktor-faktor ini juga
memengaruhi kemampuan produsen untuk bersaing, bertumbuh, dan bertahan
dalam pasar yang dinamis.

B. Saran
Dari pembahasan makalah di atas perilaku produsen berkaitan langsung
dengan produksi, sebuah perusahaan harus paham betul akan teori perilaku
produsen ini.

13
DAFTAR PUSTAKA
Kennedy, P. S. J. (2017). Modul Ekonomi Mikro Teori Perilaku Produsen.

Tati Suhartati Joesron, M.Fathorrazi. (2012). Teori Ekonomi Miko, Graha Ilmu,
Yogyakarta.

Sukirno, Sadono. (2016) Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta:


Raja Grafindo Persada.

Mubyarto. (2015). Teori Ekonomi Mikro: Produksi dan Biaya. Ghalia Indonesia.

Hery. (2014). Teori Produksi dan Biaya. PT Gramedia Pustaka Utama.

A. Chaerul Djakman. (2008). Teori Produksi dan Biaya: Konsep dan Aplikasi. PT.
Raja Grafindo Persada.

Gunawan, B. S., & Nugroho, A. A. (2007). Ekonomi Mikro: Teori dan Aplikasi
Modern. Jakarta: Erlangga.

Rangkuti, N. (2015). Ekonomi Mikro: Teori dan Aplikasi dalam Analisis Industri
dan Perusahaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

14

Anda mungkin juga menyukai