Disusun Oleh:
Alfi Yanti
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan dan keikhlasan hati, puji syukur kehadirat Allah SWT.
Karena dengan rahmat dan rahim-Nya yang telah dilimpahkan, taufiq dan hidayah-Nya dan
atas segala kemudahan yang telah diberikan sehingga penyusunan makalah Ekonomi Mikro
Islam dapat terselesaikan.
Shalawat terbingkai salam semoga abadi terlimpahkan kepada sang pembawa risalah
kebenaran yang semakin teruji kebenarannya baginda Muhammad SAW, keluarga dan
sahabat-sahabat, serta para pengikutnya. Semoga syafa’atnya selalu menyertai kehidupan ini.
Setitik harapan dari penulis, semoga makalah ini dapat bermanfaat serta bisa menjadi
wacana yang berguna. Penulis menyadari keterbatasan yang penulis miliki, untuk itu, penulis
mengharapkan dan menerima segala kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan
penyempurnaan makalah ini. Akhirnya hanya kepada Allah SWT., jualah penulis memohon
Rahmat dan Ridho-Nya.
1
DAFTAR ISI
C. Tujuan.......................................................................................................... 3
PENUTUP ................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ................................................................................................. 9
B. Saran ............................................................................................................ 9
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya
terbatas. Atau dengan kata lain, problema dasar dari ekonomi adalah bagaimana
menggunakan semua sumber daya yang terbatas, untuk selanjutnya dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat sebaik- baiknya. Permasalahan itu kemudian menyebabkan
kelangkaan, juga menyebabkan beberapa perilaku yang berasal dari produsen dan konsumen.
Adapun perilaku produsen adalah menghasilkan produksi berupa barang dan jasa.
Tanpa kegiatan produksi, maka konsumen tidak dapat mengonsumsi barang dan jasa yang
dibutuhkannya. Kegiatan produksi dan konsumsi adalah sebuah mata rantai yang saling
berkaitan dan tidak bisa saling dilepaskan. Oleh karena itu, prinsip-prinsip yang berlaku
dalam kegiatan konsumsi pada dasarnya juga akan menjadi prinsip dalam kegiatan produksi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Perilaku Produsen?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Produsen ?
3. Bagaimana aspek-aspek Produksi dalam Iaslam ?
4. Apa saja aktivitas Produsen ?
C. Tujuan
1. Mengetahui makna Perilaku Produsen.
2. Memahami factor-faktor yang mempengaruhi Perilaku Produsen.
3. Memahami aspek aspek Produksi dalam Islam.
4. Mengetahui aktivitas dari Produsen.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut bahasa, perilaku berarti kelakuan, perbuatan, sikap, dan tingkah. Sedangkan
menurut sosiologi perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia
dan dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, etika dan kekuasaan. Perilaku produsen adalah
kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu tinggi sehingga bisa
di terima di masyarakat. Adapun permasalahan seorang produsen adalah bagaimana dengan
modal yang terbatas bisa menciptakan barang dengan kualitas dan kuantitas yang cukup.
Teori perilaku produsen adalah teori yang membahas tentang bagaimana produsen
mendayagunakan sumber daya yang ada agar diperoleh keuntungan optimal. Sedangkan
perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan
bermutu tinggi sehingga bisa diterima masyarakat dan menghasilkan laba.
a. Perencanan
Seorang produsen harus mempunyai rencana-rencana tentang tujuan dan apa yang
sedang atau akan dicapai. Perencanaan yang baik harus memenuhi persyaratan berikut
ini:
1) Faktual dan realistik: artinya apa yang dirumuskan sesuai fakta dan wajar
untuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.
2) Logis dan rasional: artinya apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal
sehingga perencanaan dapat dijalankan.
3) Fleksibel: artinya perencanaan yang baik adalah yang tidak kaku yaitu dapat
beradaptasi dengan perubahan di masa yang akan dateng.
4) Komitmen: artinya perencanaan harus melahirkan komitmen terhadap seluruh
isi perusahaan (karyawan dan pimpinan) untuk bersama-sama berupaya
mewujudkan tujuan perusahaan.
5) Komprehensif: artinya perencanaan harus menyeluruh dan mengakomodasi
aspek-aspek yang terkait langsung terhadap perusahaan.
4
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan
d. Pengendalian
Produsen harus melakukan kontrol terhadap apa yang telah dilakukan. Hal ini
terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan. Karena, walaupun rencana yang sudah
ada dapat diatur dan digerakkan dengan jitu tetapi belum menjamin bahwa tujuan
akan tercapai dengan sendirinya. Untuk itu perlu dilakukan pengendalian (kontrol)
dan pengawasan dari produsen atau pengusaha (pinpinan) yang bersangkutan.
a. Faktor eksternal
5
b. Faktor organisasi
Secara umum, anggota organisasi itu saling mempengaruhui satu dengan yang
lain (proses interaktif). Dilain pihak organisasi terhadap individu harus tetap
berperilaku etis, misalnya dalam masalah pengupahan, jam kerja maksimum.
c. Faktor individu
Sesorang yang memiliki filosofi moral, dalam bekerja dan berintraksi dengan
sesama akan berperilaku etis. Prinsip-prinsip yang diterima secara umum dapat
dipelajari atau diperoleh dari hasil interaksi dengan teman, keluarga, kenalan.
Menurut Heri Sudarsono seorang pengusaha muslim terikat oleh beberapa aspek
dalam melakukan produksi, antara lain:
6
yang lain, dalam surat al-Hijr (15) ayat 19-20 Allah mengatakan: “Dan kami telah
menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan kami
tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan kami telah menjadikan
untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula )
makhluk-makhluk yang bukan kamu pemberi rezekinya”.
4. Berproduksi bukan semata-mata karena keuntungan yang diperolehnya tetapi juga
seberapa penting manfaat dari keuntungan tersebut untuk kemanfaatan
(kemaslahatan) masyarakat. Dalam konsep islam harta adalah titipan Allah yang
dipercayakan untuk diberikan kepada orang-orang tertentu , harta bagi seorang
muslim bermakna amanah. Maka ia menyadari tidak berhak atas harta tersebut
sepenuhnya sebagaimana firman Allah dalam surat adz-Dzaariyaat (51) ayat 19
“Dan pada harta benda mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan
orang miskin yang tidak meminta”.
5. Seorang muslim menghindari praktek produksi yang mengandung unsur haram
atau riba, pasar gelap dan spekulasi. Allah berfirman dalam surat al-Maidah (5)
ayat 90: “Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya khamr, berjudi,
(berkurban untuk) berhala dan mengundi nasib dengan anak panah adalah
(perbuatan) keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-
perbuatan itu agar kamu mendapat beruntung”.
D. Aktivitas Produsen
Menurut Muchlish, yang dikutip dalam buku Muhammad, aktivitas produksi meliputi.
Terdapat dua pertimbangan yang mendasari pilihan jenis dan macam suatu
produk yang akan diproduksi, ada kebutuhan yang harus dipenuhi masyarakat
(primer, sekunder, dan tersier) dan ada manfaat positif bagi perusahaan dan
masyarakat (harus memenuhi kategori etis dan ekonomis).
Jumlah produksi dipengaruhi dua faktor yang meliputi intern dan ektern.
Faktor intern meliputi sarana dan prasarana yang harus dimiliki perusahaan, faktor
7
modal, faktor sumber daya manusia, faktor sumber daya lainnya. Adapun faktor
ekstern meliputi adanya jumlah kebutuhan masyarakat, kebutuhan ekonomi, market
share yang dimasuki dan dikuasai, pembatasan hukum dan regulasi.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Faktor Eskternal
b. Faktor Organisasi
c. Faktor Individu
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
9
DAFTAR PUSTAKA
10