OLEH
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah senantisa memberkati
kami dalam menyelesaikan makalah ini, sehingga kami bisa menyelesaikannya
tepat pada waktunya. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen, teman–
teman, dan semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan kepada kami
dalam menyusun dan menyelesaikan makalah ini.
Selaku manusia biasa, kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih
banyak kekurangan dan kekeliruan yang tidak disengaja. Oleh karena itu kami
membutuhkan kritik dan saran untuk menyempurnakan pembuatan makalah
selanjutnya. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
MUSI MAULIZA
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
BAB II ISI
A. Definisi Manajemen Keuangan ............................................... 2
B. Prinsip Manajemen Keuangan ................................................. 3
C. Pentingnya Manajemen Keuangan bagi suatu perusahaan ...... 4
D. Kegiatan Utama Manajemen Keuangan .................................. 5
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajem keuangan ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip manajemen keuangan perusahaan?
3. Apa peran manajemen keuangan pada perusahaan?
4. Bagaimana tanggung jawab manajer keuangan?
5. Bagaimana tujuan manajemen keuangan pada perusahaan?
6. Apa saja lingkungan keuangan ?
7. Apa fungsi manajemen keuangan ?
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian, pencarian dan
penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan.
6
4. Kelangsungan Hidup (Viability) : Agar keuangan terjaga, pengeluaran
organisasi di tingkat strategic maupun operasional harus
sejalan/disesuaikan dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup
(viability) merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan
keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah
rencana keuangan yang menunjukkan bagaimana organisasi dapat
melaksanakan rencana strategiknya dan memenuhi kebutuhan
keuangannya.
5. Integritas (Integrity) : Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya,
individu yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu,
laporan dan catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui
kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6. Pengelolaan (Stewardship) : Organisasi harus dapat mengelola dengan
baik dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut
digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek,
organisasi dapat melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui
berhati-hati dalam perencanaan strategic, identifikasi resiko-resiko
keuangan, dan membuat sistem pengendalian dan sistem keuangan yang
sesuai dengan organisasi.
7. Standar Akuntansi (Accounting Standards) : Sistem akuntansi dan
keuangan yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan
standar akuntansi yang berlaku secara umum. Hal ini berarti bahwa setiap
akuntan di seluruh dunia dapat mengerti sistem yang digunakan
organisasi.
7
kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi,
kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan.
Jadi, manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen
perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semuah-murahnya dengan
menggunakanya seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan
laba.
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana
mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan
merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
Unsur manajemen keuangan harus diketahui oleh seorang manajer. Misalkan
saja seorang manajer keuangan tidak mengetahui apa-apa saja yang menjadi unsur-
unsur manajemen keuangan, maka akan muncul kesulitan dalam menjalankan suatu
perusahaan tersebut.
Sebab itu, seorang manajer keuangan harus mampu mengetahui segala
aktivitas manajemen keuangan, khususnya penganalisisan sumber dana dan
penggunaan-nya untuk merealisasikan keuntungan maksimum bagi perusahaan
tersebut. Seorang manajer keuangan harus memahami arus peredaran uang baik
eksternal maupun internal.
8
Kedua sumber pendanaan tersebut adalah sebagai berikut:
a. Pendanaan ekuitas (modal sendiri). Dapat diperoleh dari tabungan
individu, teman dan atau saudara, investor perorangan lain,
perusahaan-perusahaan besar, perusahaan modal ventura,dan
penjualan saham.
b. Pendanaan dari utang (pinjaman). Dapat diperoleh dari teman atau
saudara, investor perorangan lainnya, para pemasok bahan baku
pemberi pinjaman berbentuk asset, bank-bank komersial, program-
program yang didukung oleh pemerintah, lembaga-lembaga keuangan
swadaya masyarakat, perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan
modal ventura.
Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi enam
jenis yaitu:
9
e. Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik
perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi
dan industri.
f. Rasio Penilaian, rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang
paling lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi
pengaruh dari rasio risiko dengan rasio hasil pengembalian.
3. Membagi Keuntugan / Laba Perusahaan
Dalam sebuah bisnis, mengelola karyawan adalah hal yang sangat penting.
Karena dengan pengelolaan karyawan yang benar maka bisnis akan bisa berjalan
dengan benar. Akan tetapi ada juga orang yang berkata ,"Ah di perusahaan saya
mengelola karyawan tidak penting, karena hanya saya sendirian yang
mengerjakannya"
Memang benar, kalau kita hanya mengerjakan sendiri maka mengelola
karyawan memang tidak penting. Bisnis yang seperti ini disebut self employee. Bisa
tidak kita menjadi kaya dari self employee? Jawabannya bisa. Apakah bisa menjadi
kaya raya? Jawabannya tidak. Jika anda ingin menjadi kaya raya, maka bisnis anda
harus memiliki karyawan. Nah, ketika kita sudah memiliki karyawan ini maka
mengelola karyawan menjadi sangat penting. Mengelola 10 karyawan tentu berbeda
dengan mengelola 100 karyawan. Mengelola 1000 karyawan tentu berbeda dengan
mengelola 10.000 karyawan.
Jika kita sudah memiliki karyawan yang banyak maka pengontrolan
karyawan menjadi sangat penting. Tentu lebih kompleks? Jawabannya iya. Akan
tetapi dengan banyaknya karyawan ini, sebenarnya bisnis malah bisa kita tinggalkan,
asalkan cara mengelolanya benar. Bisa dikatakan jika kita memiliki usaha yang besar
dan pengelolannya benar maka perusahaan akan bisa jalan sendiri, sementara kita
bisa jalan-jalan.
Setiap orang yang membangun bisnis, tentunya dia ingin kaya raya. Untuk
mencapai tujuan ini setiap pengusaha memiliki cara yang berbeda-beda. Secara
umum saya mengenal 2 macam , yang pertama pengusaha mengusahakan agar
karyawan adalah orang yang digaji saja, sementara jika ada keuntungan yang besar
maka itu menjadi milik pengusaha. Yang kedua pengusaha membagi keuntungan
10
dengan karyawan, jadi jika keuntungan besar maka karyawan juga mendapat bagian
keuntungan.
Cara pertama memang kelihatan logis, karena dengan mendapat keuntungan
yang besar tanpa berbagi dengan karyawan, maka pengusaha memliki kuntungan
besar. Akan tetapi dalam prakteknya cara kedua malah lebih efektif. Dengan berbagi
keuntungan dengan karyawan maka karywan akan lebih merasa memiliki bisnis.
Sehingga karyawan akan bekerja dengan setulus hati dan sepenuh jiwa.
Dengan berbagi dengan karyawan ini ternyata pengontrolan karyawan akan
jauh lebih mudah. Jika karyawan hanya menjadi orang yang digaji, maka tingkat
kehilangan barang di perusahaan lebih tinggi, tetapi jika karyawan mendapatkan
bagian dari keuntungan maka tingkat kehilangan barang akan menurun. Kenapa?
Karena biasanya pencurian terbesar dilakukan oleh orang dalam alias karyawan
sendiri. Jika karyawan hanya menjadi orang yang digaji, ketika temannya mencuri
maka dia akan santai-santai saja. Akan tetapi, jika dia mendapat bagian keuntungan,
maka dia akan bertindak tegas jika temannya mencuri, karena hal ini akan
mengurangi keuntungan buat dia.
Seringkali mobil kantor cepat rusak. Akan tetapi jika karyawan bisa
menganggap bahwa itu mobil dia sendiri maka mobil tidak lebih cepat rusaknya.
Mobil akan lebih awet. Dengan adanya profit sharing ini maka pengontrolan akan
jauh lebih baik.
Alangkah lebih baik lagi jika para karyawan yang memiliki level tinggi
mereka mendapatkan bagian saham. Dengan cara seperti ini maka mereka akan
bertindak seolah-olah mereka memiliki perusahaan. Akan tetapi, pembagian saham
ini jangan dilakukan pada saat awal perusahaan berdiri. Pembagian saham ini
sebaiknya dilakukan ketika perusahaan sudah terbukti untung. Jadi, yang perlu
diingat adalah :
a. Jangan berikan sahamya sebelum perusahaan untung.
b. Jangan berikan ladangnya sebelum terbukti panen.
Cara membagi keuntungan usaha yang seperti ini akan menjadikan karyawan
termotivasi dan kitanya juga menjadi enak.
11
4. Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi
keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana
(raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (aloocation of fund).
Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari
investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk membelanjai
aktiva tersebut. Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer keuangan
menyangkut empat aspek, yang pertama dalam perencanaan dan prakiraan, di mana
manajer keuanagan harus bekerja sama dengan para manajer yang ikut bertanggung
jawab atas perencanaan umum perusahaan, yang kedua manajer keuangan harus
memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi dan pembiayaannya, serta
segala hal yang berkaitan dengannya, yang ketiga manajer keuangan harus bekerja
sama dengan para manjer lain diperusahaan agar perusahaan dapat beropersi
seefisien mungkin dan yang keempat menyangkut penggunaan pasar uang dan pasar
modal.
Salah satu kepentingan di dalam manajemen yang merencanakan,
melaksanakan dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan dalam
kegiatan entitas secara efisien dan efektif, dalam kerjasama secara terpadu dengan
fungsi-fungsi lainnya seperti riset dan penelitian, produksi, pemasaran dan
sumberdaya manusia. Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan
berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Fungsi Manajemen Keuangan keuangan diataranya adalah :
a. Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan
pengendalian kegiatan keuangan. Dengan demikian dalam perusahaan,
kegiatan tersebut tidak terbatas pada "Bagian Keuangan".
b. Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan
atau financial market. Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada
berbagai aktiva perusahaan, untuk mendanai kegiatan perusahaan. Kalau
kegiatan memperoleh dana berarti perusahaan menerbitkan aktiva finansial,
maka kegiatan menanamkan dana membuat perusahaan memiliki aktiva riil.
12
c. Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi), perusahaan
mengharapkan akan memperoleh hasil yang lebih besar dari
pengorbanannya. Dengan kata lain, diharapkan memperoleh "laba". Laba
yang diperoleh perlu diputuskan untuk dikembalikan ke pemilik dana (pasar
keuangan), atau diinvestasikan kembali ke perusahaan.
d. Dengan demikian "manajer keuangan" perlu mengambil keputusan tentang:
1) Penggunaan dana
2) Memperoleh dana
3) Pembagian laba.
13
d. Manajer keuangan harus mampu menghubungkan perusahaan dengan
pasar keuangan, dimana perusahaan dapat memperoleh dana dan surat
berharga perusahaan dapat diperdagangkan.
6. Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai perusahaan
.Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya dapat
ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan arus
peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan
nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan harga yang biasa dibayar oleh calon
pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Bagi perusahaan yang menerbitkan
saham di pasar modal, harga saham yang diperjual berikan di bursa merupakan
indikator nilai perusahaan.
Memaksimumkan nilai perusahaan (atau harga saham) tidak identik dengan
memaksimumkan data per lembar saham (earning per share, EPS).
Hal ini disebabkan karena:
a. Memaksimumkan EPS mengabaikan nilai waktu uang, dan
b. Tidak memperhatikan faktor resiko.
Dengan demikian menaikkan nilai perusahaan tidak identik dengan
memksimumkan laba, apabila laba diartikan sebagai laba akutansi. Sebaliknya,
memaksimumkan nilai perusahaan akan identik dengan memksimumkan laba dalam
pengertian ekonomi (economic profit). hal ini disebabkan karena laba ekonomi
diartikan sebagai jumlah kekayaan yang bisa dikonsumsikan tanpa membuat pemilik
kekayaan tersebut menjadi lebih miskin. Sayangnya konsep keuntungan ekonomi ini
akan sulit diterapkan, sehingga kalau kita mendengar istilah laba dalam lingkup
perusahaan, bisa dipastikan pengertiannya adalah pengertian akutansi.
7. Tanggung Jawab Manager Keuangan
Manajemen keuangan dapat didefinisikan dari tugas dan tanggung jawab
manajer keuangan Kesuksesan suatu perusahaan dipengaruhi oleh kemampuan
Manajer Keuangan untuk beradaptasi terhadap perubahan, meningkatkan dana
perusahaan sehingga kebutuhan perusahaan dapat terpenuhi, investasi dalam aset-
14
aset perusahaan dan kemampuan mengelolanya secara bijaksana. Apabila
perusahaannya dapat dikembangkan dengan baik oleh Manajer Keuangan, maka
pada gilirannya kondisi perekonomian secara keseluruhan juga menjadi lebih baik
Seandainya secara lebih luas dana-dana dialokasikan secara tidak tepat, maka
pertumbuhan ekonomi akan menjadi lambat..
Tugas pokok manajemen keuangan antara lain meliputi keputusan tentang
investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian deviden suatu perusahaan,
dengan demikian tugas manajer keuangan adalah merencanakan untuk
memaksimumkan nilai perusahaan. Meskipun tugas dan tanggung jawabnya
berlainan di setiap perusahaan, tugas pokok manajemen keuangan antara lain
meliputi : keputusan tentang investasi, pembiayaan kegiatan usaha dan pembagian
dividen suatu perusahaan (Weston dan Copeland, 1992: 2)
Manajer keuangan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap apa yang
telah dilakukannya. Adapun keputusan keuangan yang menjadi tanggung jawab
manajer keuangan dikelompokkan ke dalam tiga jenis :
a. Mengambil keputusan investasi/pembelanjaan aktif (investment decision)
menyangkut masalah pemilihan investasi yang diinginkan dari sekelompok
kesempatan yang ada, memilih satu atau lebih alternatif investasi yang
dinilai paling menguntungkan.
1) Implementasi dari allocation off funds (aktivitas penggunaan dana).
2) Allocation of funds bisa dalam jangka pendek dalam bentuk working
capital, berupa aktiva lancar atau jangka panjang dalam bentuk capital
investment, berupa aktiva tetap.
3) Tercermin disisi aktiva (kiri) sebuah neraca. Komposisi aktiva harus
ditetapkan misalnya berapa aktiva total yang dialokasikan untuk kas
atau persediaan, aktiva yang secara ekonomis tidak dapat dipertahankan
harus dikurangi, dihilangkan atau diganti.
b. Mengambil keputusan pendanaan/pembelanjaan pasif (financing decision)
menyangkut masalah pemulihan berbagai bentuk sumber dana yang tersedia
untuk melakukan investasi, memilih satu atau lebih alternatif pembelanjaan
yang menimbulkan biaya paling muarh.
15
1) Implementasi dari rasing of funds (aktivitas perolehan dana), meliputi
besarnya dana, jangka waktu penggunaan, asalnya dana serta,
persyaratan-persyaratan yang timbul karena penarikan dana tersebut.
2) Hasil financing dicision tercermin di sebelah kanan neraca.
3) Raising of funds bisa diperoleh dari internal (modal sendiri) meliputi :
saham preferen, saham biasa, laba ditahan dan cadangan, maupun
eksternal (modal asing) jangka pendek maupun jangka panjang. Sumber
dana jangka pendek, misalnya utang dagang (trade payabel atau open
account) utang wesel (notes payable), utang gaji, utang pajak. Sumber
dana jangka panjang misalnya, utang bank, dan obligasi.
c. Mengambil keputusan dividen (dividend decision) menyangkut masalah
penentuan besarnya persentase dari laba yang akan dibayarkan sebagai
dividen tunai kepada para pemegang saham, stabilitas pembayaran dividen,
pembagian saham dividen dan pembelian kembali saham-saham.
1) Berhubungan dengan penentuan persentase dari keuntungan neto yang
akan dibayarkan sebagai cash dividend.
2) Penentuan stock dividend dan pembelian kembali saham.
16
Rencana keuangan adalah rencana keuangan lembaga bisnis yang merupakan
terjemahan program kerja lembaga bisnis ke dalam sasaran-sasaran (target) keuangan
yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Penganggaran merupakan langkah-
langkah yang menjadi dasar bagi penetapan strategi bisnis. Penganggaran merupakan
perencanaan strategi unit bisnis, terlebih lagi adalah berkaitan dengan masalah
keuangan lembaga bisnis.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi.
Dia merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang
sebagai suatu aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan.
Manajemen keuangan lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan, apabila kita
tidak memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka
kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi,
kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan.
Jadi, manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen
perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semuah-murahnya dengan
menggunakanya seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan
laba.
Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui bagaimana
mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan karena keuangan
merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan perusahaan.
B. Saran
Makalah ini masih jauh dari unsur ke-sempurnaan. Oleh karenanya, penulis
membutuhkan kritik dan saran dari pembaca, untuk melengkapi kekurangan dalam
18
DAFTAR PUSTAKA
19