Disusun Oleh :
Kelompok 3
NAMA NIM
Assalamualaikum Wr. Wb
Segala puji serta syukur marilah senantiasa selalu kita panjatkan atas kehadirat
Allah SWT. Yang telah memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayahnya.
Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada nabi Muhammad SAW yang
telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran didunia dan akhirat. Segala
Nikmat milik Allah yang telah memberikan kita semua waktu dan kesehatan serta
akal, jasmani dan rohani. Sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang
ini. yang bertujuan untuk memberikan informasi yang bermanfaat kepada kita
semua.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penyusun
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................3
Simpulan.............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................15
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebelum lebih jauh membahas mengenai peran manajer keuangan dalam
perusahaan, terlebih dahulu akan dibahas pengertian tentang keuangan
perusahaan. Manajemen keuangan adalah keseluruhan keputusan dan aktivitas
yang menyangkut usaha untuk memperoleh dana dan mengalokasikan dana
tersebut berdasarkan perencanaan, analisis dan pengendalian sesuai dengan
prinsip manajemen yang menuntut agar dalam memperoleh dan mengalokasikan
dana tersebut harus mempertimbangkan efisiensi (daya guna) dan efektivitas
(hasil guna).
Manajemen keuangan membicarakan pengelolaan keuangan yang pada
dasarnya dapat dilakukan bukan hanya oleh perusahaan, namun juga oleh
perorangan, keluarga, maupun pemerintah. Penerapan konsep atau teori keuangan
untuk pengambilan keputusan keuangan pada level individu disebut personal
finance. Teori keuangan yang diterapkan pada konteks perusahaan dikenal dengan
keuangan perusahaan (corporate finance) yang secara umum disebut manajemen
keuangan (finance management).
Kekhususan manajemen keuangan pada level perusahaan antara lain adalah
perusahaan dapat dimiliki oleh lebih dari satu orang, terikat peraturan yang
berlaku untuk perusahaan, tetapi tidak untuk individu, dan penggunaan prinsip-
prinsip akuntansi keuangan. Adapun keuangan perusahaan yang berdassarkan
prinsip-prinsip syariah yang digali dari sumber-sumber hukum Islam, yaitu al-
Qur’an, sunnah, ijma’, dan qiyas, dapat dikatakan sebagai keuangan perusahaan
syariah.
Karena latar belakang inilah akhirnya penulis berkeinginan untuk mengambil
tema dalam makalah yang akan penulis susun, dengan judul Manajer Keuangan
dan Aktualisasi Syariah pada Tujuan Perusahaan
1
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1. Ingin mengetahui peran manajer keuangan
2. Ingin mengetahui bagaimana tujuan perusahaan dan betapa pentingnya aspek
etika
3. Ingin mengetahui tujuan perusahaan dalam lingkup tata kelola perusahaan
4. Ingin mengetahui aktualisasi manajer keuangan dalam prinsip syariah
5. Ingin mengetahui Model Tata Kelola Perusahaan Dalam Perspektif Barat
6. Ingin mengetahui Model Tata Kelola Perusahaan Dalam Perspektif Islam
BAB II
PEMBAHASAN
Dana yang diperoleh oleh manajer keuangan dari pasar keuangan berasal dari
penjualan asset keuangan atau surat berhargaa kepada investor, lalu diinvestasikan
kepada perusahaan manufaktur, asset rill atau asset fisik yang diolah menjadi
barang.
Pekerjaan utama manajer keuangan yaitu merencanakan, mencari, dan
memanfaatkan dana secara efisien dan efektif dalam pengoperasian perusahaan.
Adapun perencanaan keuangan meliputi proyeksi (forecasting) dan anggaran,
sedangkan pencarian dana berhubungan dengan sumber dana demi keseimbangan
3
struktur keuangan dan struktur modal. Pemanfaatannya pun dilakukan dengan
mengkombinasikan modal lancar dan modal tetap.
4
4
Untuk membedakan antara lembaga keuangan syari’ah dan non syari’ah dapat
dilihat dari ciri-ciri khusus lembaga syari’ah. Lembaga keungan syari’ah memiliki
ciri-ciri, yaitu diharuskan sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syari’ah saat
menerima titipan dan investasi.
Hubungan antara pengguna dana, penyimpan dana (investor), dan lembaga
keuangan syari’ah sebagai intermediaryninstitusion. Hal ini didasarkan pada
kemitraan bukan hubungan antara kreditor dan debitur. Bisnis dalam lembaga ini
tidak hanya dikhususkan atau berpusat pada profit (keuntungan), tetapi juga
5
memiliki nilai ekspektasi yang sama, yaitu Rp 10 juta. Tetapi, keduanya memiliki
penyimpangan (deviasi) yang berbeda. Misalnya penyimpangan A lebih besar dari
penyimpangan B. Penyimpangan yang tinggi menunjukan tingkat ketidakpastian
arus kas yang tinggi sehingga resikonya tinggi. Dengan kata lain, arus kas yang
memiliki tingkat kepastian yang lebih tinggi (arus kas B) akan dipilih dari pada
arus kas yang memiliki ketidakpastiaan yang lebih tinggi.
Hanafi (2008:7) menyatakan bahwa tujuan manajemen keuangan bukanlah
untuk memaksimalkan laba dengan alasan laba yang besar melalui jumlah saham
beredar yang besar tidaklah sebaik yang diinginkan yang berarti hanya
membicarakan laba per lembar saham, dan laba per lembar saham juga bukan
merupakan tujuan yang tepat karena tidak memperhatikan nilai waktu uang dan
resiko.
Etika bisnis lahir di Amerika (1970), lalu meluas ke Eropa (1980) dan pada
tahun 1990 menjadi fenomena yang global. Etika bisnis merupakan suatu respon
atas krisis moral yang terjadi pada masa itu.
Dalam bisnis tanggung jawab pertamanya adalah dari segi ekonomi, seperti
meningkatkan nilai perusahaan, memperoleh laba, melayani pelanggan, dan
menciptakan lapangan kerja. Akan tetapi masyarakat menginginkan sebuah bisnis
ada tanggung jawab dari segi social, etika, atau hukum.
Etika merupakan tatanan nilai dan moral dalam membentuk perilaku
dilingkungan organisasi dalam membuat keputusan dan berinteraksi dengan pihak
luar dan pihak dalam. Sedangkan etika dalam bisnis memuat tatanan nilai moral
dengan standar yang ada untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah.
Banyak perusahaan yang sadar bahwa perilaku etis mendatangkan banyak
manfaat. Selain itu, banyak perusahaan yang sadar bahwa perilaku etis dapat
menambah keuntungan dalam bisnis, yakni diyakini terdapat korelasi yang positif
antara perilaku tanggung jawab etika dan sosial dengan semakin besarnya laba.
Suatu perusahaan juga dapat menentukan standar etika yang tinggi, yaitu
dengan cara:
1. Menciptakan suatu paham atau tradisi perusahaan serta mengembangkan
dan melaksanakan kode etik tersebut secara adil dan konsisten;
7
Pemegang Saham
Karyawan
Pemegang Saham
Tata Kelola
Perusahaan
conseil de surveillance. Kedua dewan ini terpisah dari direktur eksekutif, yaitu
struktur dua dewan yang bertemu secara terpisah. Pada gambar di atas
ditampilkan gaya tata kelola perusahaan model Eropa.(Najmudin,Manajemen
Keuangan dan Aktualisasi Syar’iyyah Moderen.2011)
Musyawarah atau
Konsultasi
Pemegang Masyarakat
Saham
Kesejahteraan Sosial
syariah, lembaga dewan syariah masuk ke dalam struktur dan memainkan peran
penting untuk memastikan bahwa semua kegiatan perusahaan sejalan dengan
prinsip-prinsip syariah.
2. Pendekatan Berbasis Stakeholder secara Islam
Prinsip hak-hak kepemilikan dalam Islam dengan jelas memberikan kerangka
yang komprehensif untuk mengidentifikasi, mengakui, menghormati, dan
melindungi kepentingan dan hak setiap individu, masyarakat, negara, dan
perusahaan. Dalam hal hak-hak kepemilikan, Islam menyatakan bahwa Allah
adalah pemilik tunggal atas harta dan manusia hanyalah wakil dan pemeliharaan.
Hal tersebut menunjukan adanya pengakuan untuk menggunakan dan mengelola
harta tersebut sesuai dengan aturan syariah. Terdapat berbagai ayat al-Qur’an
yang menyebutkan prinsip hak milik, salah satunya adalah dalam QS 57:7.
Meringkas tata kelola perusahaan secara Islam berdasarkan model
berorientasi stakeholder. Ada dua konsep dasar prinsip-prinsip syariah, yakni
prinsip hak milik dan prinsip kerangka kontrak. Tata kelola setiap perusahaan
dalam Islam diatur oleh syariah bagi semua stakeholder termasuk pemegang
saham, manajemen, dan stakeholder lain seperti karyawan, para pemasok, para
pemodal, dan masyarakat.( Muhamad,Manajemen Keuangan Syari’ah: Analisis
Fiqih dan Keuangan 2014)
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Banyak perusahaan yang sadar bahwa perilaku etis memberikan banyak sekali
manfaat yang dirasakan secara langsung maupun tidak. Banyak perusahaan yang
sadar bahwa perilaku etis dapat membantu mencapai tujuan perusahaan yakni
menambah keuntungan.
Dalam aktualisasi prinsip syariah di dalam bisnis lembaga ini tidak hanya di
khususkan atau terpusat pada profit (keuntungan), tetapi juga mengutamakan falah
orientid, yaitu kemakmuran di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
14
DAFTAR PUSTAKA
15