Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DANA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan Syariah

Dosen Pengampu: Ni’am Al Mumtaz, M.E.

Disusun Oleh:

Nur Sai’dah 63040190172

Nurul Septiana Safitri 63040190173

Nadiya Nafilah 63040190174

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tugas mata kuliah Manajemen
Keuangan Syariah dengan materi Manajemen Sumber Dana.

Kami juga mengucapkan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah


membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Sumber-sumber yang sudah
memberikan informasi untuk menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini kami susun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
pengampu, yaitu Ni’am Al Mumtaz, M.E.. Kami harap makalah ini dapat digunakan
sebagai bahan untuk pembelajaran dan referensi. Kami sadar bahwa dalam penulisan
makalah ini tentunya banyak kekurangan dan kesalahan.

Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak akan kami terbuka dengan
penuh keterbukaan dan senang hati demi sempurnanya makalah ini. Karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT dan kesalahan itu datangnya dari manusia.
Akhirnya kami hanya dapat berharap agar makalah ini bisa berguna bagi semua pihak.

Salatiga, 9 Mei 2022

Kelompok 11

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN...............................................................................................................3
A. Pengertian Manajemen Sumber Dana....................................................................3
B. Fungsi dan Tujuan Manajemen Sumber Dana......................................................4
C. Jenis – jenis Sumber Dana........................................................................................4
D. Pengalokasian Sumber Dana....................................................................................8
E. Kebijaksanaan Penarikan Dan Pengumpulan Dana Bank...................................9
BAB III...........................................................................................................................11
PENUTUP......................................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dana merupakan hal yang paling penting bagi sebuah lembaga
keuangan, karena pendanaan menentukan keberlangsungan operasional
perusahaan. Dalam proses pendanaan, perusahaan dapat menggunakan sumber
dana internal dan eksternal. Sumber dana eksternal adalah dana yang berasal dari
pemegang saham, kreditur, dan pemiliki perusahaan. Sedangkan sumber dana
internal berasal dari laba yang ditahan.
Dana yang berasal dari pemilik merupakan modal sendiri, sedangkan
dana yang berasal dari kreditur menjadi hutang bagi perusahaan. Keputusan
pendanaan merupakan hal yang penting dalam menentukan proporsi hutang
karena menyangkut kepentingan pemegang saham. Keputusan pendanaan juga
dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas
operasinya dan menentukan risiko keuangan yang akan ditanggung perusahaan.
Masalah pendanaan tidak lepas dari kemampuan perusahaan dalam
memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk. Banyak perusahaan
yang menaruh perhatian pada masalah manajemen pendanaan karena
menyangkut keseimbangan finansial di dalam perusahaan.
Dalam mengelola sumber dana, perusahaan perlu menganalisis dan
mempertimbangkan sumber-sumber dana yang ekonomis untuk memenuhi
kebutuhannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Manajemen Sumber Dana?
2. Apa saja jenis-jenis Sumber Dana Bank?
3. Apa fungsi dan tujuan dari Manajemen Sumber Dana?
4. Bagaimana pengalokasian Sumber Dana?
5. Apa saja kebijaksanaan penarikan dan pengumpulan Dana Bank?

iv
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Manajemen Sumber Dana
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan dari Manajemen Sumber Dana
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Sumber Dana Bank
4. Untuk mengetahui pengalokasian Sumber Dana
5. Untuk mengetahui kebijaksanaan penarikan dan pengumpulan Dana Bank

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Sumber Dana


Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan secara
rapi, benar dan teratur, proses-prosesnya harus diikuti dengan baik.Sesuatu tidak
boleh dilakukan secara asal-asalan. Hal ini merupakan prinsip utama dalam
ajaran islam. Sesuai dengan Hadis Nabi SAW: “Sesungguhnya Allah sangat
mencintai orang yang jika melakukan pekerjaan, dilakukan secara itqān (tepat,
terarah, jelas dan tuntas).” (HR. Thabrani).
Melakukan pekerjaan dengan benar, rapi dan benar itulah pokok dari
manajemen, dan merupakan suatu yang di syariatkan dalam ajaran Islam. Dalam
Islam, manajemen terdiri dari beberapa prinsip yang harus ada di dalamnya,
yaitu prinsip keadilan, amanah dan tanggung jawab.(Sari, 2016)
Manajemen secara umum adalah aktifitas khusus yang mencakup
kepemimpinan, pengarahan, pengembangan personal, perencanaan dan
pengawasan terhadap pekerjaan agar dapat mencapai tujuan dengan baik.
Manajemen Dana Bank Syariah adalah upaya yang dilakukan lembaga bank
syariah dalam mengelola atau mengatur dana yang diterima untuk disalurkan
kepada aktifitas keuangan (Muhammad, 2002:148).
Dana bank adalah utang dan modal yang tercatat pada neraca bank sisi
pasiva yang dapat digunakan sebagai modal operasional bank dalam rangka
kegiatan penyaluran atau penempatan dana. Menurut Siswanto (2007:10),
sumber dana bank adalah usaha bank dalam menghimoyn dana dari masyarakat.
Sumber-sumber dana bank adalah usaha dimana bank mencari dan memperoleh
dana untuk kegiatan operasinya. Untuk membiayai operasinya, dana dapat
diperoleh dari modal sendiri yaitu modal dari pemilik atau bank menjual saham
baru.

vi
Dalam mencari sumber dana, bank harus mempertimbangkan beberapa
faktor, diantaranya (Lili, 2016:24):
1. Kemudahan untuk mendapatkannya
2. Jangka waktu sumber dana
3. Biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh dana tersebut

B. Fungsi dan Tujuan Manajemen Sumber Dana


Manajemen dana bank syariah memiliki beberapa fungsi diantaranya
(Nurjati, 2017):
1. Sebagai pengelola investasi atas dana yang dimiliki pemilik dana atau
shohibul mal sesuai dengan arahan investasi dari pemilik dana
2. Sebagai penyedia jasa lalu lintas pembayaran dan jasa-jasa lainnya
sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip syariah
3. Sebagai pengelola fungsi sosial
Selain itu, terdapat tujuan dari manajemen dana diantaranya sebagai berikut:
1. Memperoleh profit yang maksimal
2. Menyediakan aktiva cair dan kas yang memadai
3. Menyimpan cadangan untuk hal-hal yang mungkin terjadi
4. Mengelola kegiatan lembaga ekonomi dengan kebijakan yang baik
5. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan pembiayaan

C. Jenis – jenis Sumber Dana


Secara garis besar sumber dana Bank Syariah terdiri dari:
1. Dana pihak kesatu adalah dana modal sendiri yaitu dana yang berasal para
pemegang saham bank yakni pemilik bank. Keuntungan dari sumber dana
sendiri adalah tidak perlu membayar bunga yang relatif besar daripada
dengan meminjam dari lembaga lain. Kerugiannya adalah waktu yang
diperlukan untuk memperoleh dana dalam jumlah besar membutuhkan
waktu yang relatif lebih lama. Pada umumnya dana modal ini terdiri dari :
a. Modal

vii
Modal yang disetor oleh para pemegang saham. Sumber utama dari
modal perusahaan adalah saham. Sumber dana ini hanya akan timbul
apabila pemilik menyertakan dananya pada bank melalui pembelian
saham dan untuk penambahan dana berikutnya dapat dilakukan oleh
bank dengan mengeluarkan dan menjual tambahan saham.
b. Cadangan
Cadangan yaitu sebagian laba bank yang tidak dibagi, yang disisihkan
untuk menutup timbulnya resiko kerugian dikemudian hari.
c. Laba ditahan
Laba ditahan yaitu sebagian laba yang seharusnya dibagi kepada para
pemegang saham, tetapi oleh para pemegang saham sendiri (melalui
rapat Umum Pemegang Saham) diputuskan untuk ditanam kembali
dalam bank. Laba ditahan ini juga merupakan cara untuk menambah
dana modal lebih lanjut.
d. Agio Saham
Agio saham adalah nilai selisih jumlah uang yang dibayarkan oleh
pemegang saham baru dibandingkan dengan nominal saham.
2. Dana pihak kedua adalah dana pinjaman yang berasal dari pihak luar yang
memberikan pinjaman dana (uang) pada bank. Dana pinjaman yang
diperoleh bank dalam rangka menghimpun dana antara lain dapat berupa
sebagai berikut:
a. Call money Call money
Call money Call money merupakan sumber dana yang dapat diperoleh
bank berupa pinjaman jangka pendek dan bank lain melalui interbank
call money market. Sumber dana ini sering digunakan oleh bank untuk
memenuhi kebutuhan dana mendesak dalam jangka pendek.
b. Pinjaman antar bank
Pinjaman ini dilakukan bukan untukmemenuhi kebutuhan dana
mendesak dalam jangka pendek, melainkan untuk memenuhi suatu

viii
kebutuhan dana yang lebih terencana dalam rangka pengembangan usaha
atau meningkatkan penerimaan bank.
c. Kredit Likuiditas Bank Indonesia (KLBI)
Kredit Likuiditas Bank Indonesia adalah kredit yang diberikan oleh Bank
Indonesia, terutama kepada bank yang sedang mengalami kesulitan
likuiditas. Masalah kesulitan likuiditas ini bisa terjadi karena kalah
kliring atau adanya rush penarikan dana oleh nasabah suatu bank. Untuk
kepentingan mempertahankan kepercayaan masyarakat terhadap sektor
perbankan secara umum, BI akan berusaha memberikan bantuan
likuiditas kepada bank tersebut sepanjang masih memungkinkan untuk
ditolong.
3. Dana pihak ketiga adalah dana yang dihimpun masyarakat dan merupakan
sumber dana terbesar yang paling diandalkan oleh bank. Pada dasarnya,
sumber dana dari masyarakat dapat berupa giro (demand deposit), tabungan
(saving deposit), dan deposito berjangka (time deposit) yang berasal dari
nasabah perorangan atau badan.
a. Giro
Rekening giro atau checking account adalah simpanan yang
penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menerbitkan cek untuk
penarikan tunai atau bilyet giro untuk pemindahbukuan. Cek atau bilyet
giro dapat digunakan oleh pemiliknya sebagai alat pembayaran.
b. Deposito berjangka
Deposito berjangka adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu sesuai tanggal yang diperjanjikan antara
deposan dan bank. Simpanan ini hanya dapat dicairkan pada saat jatuh
temponya oleh pihak yang namanya tercantum dalam bilyet deposito
sesuai tanggal jatuh temponya, deposito berjangka ini merupakan
simpanan atas nama.
c. Tabungan

ix
Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
dengan syarat tertentu yang disepakati, dan tidak dengan cek atau bilyet
giro atau alat lain yang dapat dipersamakan dengan itu. Cara penarikan
rekening tabungan yang paling banyak digunakan saat ini adalah dengan
buku tabungan, cash card atau kartu ATM, dan debet card.
Bank syariah dapat menarik dana pihak ketiga atau masyarakat dalam
bentuk, sebagai berikut:.
1. Titipan (wadiah ) atau simpanan tanpa imbalan
Wadiah dikembangkan dalam bentuk giro wadiah dan rekening tabungan
wadiah.
a. Rekening Giro Wadiah
Bank Islam dapat memberikan jasa simpanan giro dalam bentuk
rekening wadiah. Dalam hal ini bank Islam menggunakan prinsip
wadiah yad damanah. Dengan prinsip ini bank sebagai custodian
harus menjamin pembayaran kembali nominal simpanan wadiah.
Dana tersebut dapat digunakan oleh bank untuk kegiatan komersial
dan bank berhak atas pendapatan yang diperoleh dari pemanfaatan
harta titipan tersebut dalam kegiatan komersial. Pemilik simpanan
dapat menarik kembali simpanannya sewaktu-waktu, baik sebagian
maupun seluruhnya.
b. Rekening Tabungan wadiah
Prinsip wadiah yad damanah ḍan juga dipergunakan oleh bank dalam
mengelola jasa tabungan yaitu simpanan dari nasabah yang
memerlukan jasa penitipan dana dengan tingkat keleluasaan tertentu
untuk menarinya kembali. Bank memperoleh ijin dari nasabah untuk
menggunakan dana tersebut selama mengendap di bank. Nasabah
dapat menarik sebagian atau seluruh saldo simpanannya sewaktu-
waktu atau sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.Bank
menjamin pembayaran kembali simpanan mereka. Semua
keuntungan atas pemanfaatan dana tersebut adalah milik bank. Tetapi

x
atas kehendaknya sendiri bank dapat memberikan imbalan
keuntungan yang berasal dari sebagian keuntungan. Ciri-ciri rekening
tabungan wadiah, yaitu:
1. Menggunakan buki atau kartu ATM
2. Besarnya setoran saldo pertama yang harus mengendap
tergantung pada kebijakan masing-masing dari bank
3. Penarikan tidak dibatasi, nasabah bisa mengambilnya berapa saja
dankapan saja
4. Adanya pembayaran bonus yang dilakukan dengan cara
mengkreditrekening tabungan
2. Partisipasi modal bagi hasil dan berbagi resiko (non guranted account)
untuk investasi umum (general investment account atau mudharabah
mutlaqoh) dimana bank akan membayar bagian keuntungan secara
proporsional dengan portofolio yang didanai dengan modal tersebut.
3. Investasi khusus (special investment account atau mudharabah
muqayyadah) dimana bank bertindak sebagai manajer investasi untuk
memperoleh fee, jadi bank tidak ikut berinvestasi sedangkan investor
sepenuhnya mengambil resiko atau investasi itu.

D. Pengalokasian Sumber Dana


Alokasi penggunaan dana bank syariah pada dasarnya dapat dibagi
dalam dua bagian penting dari aktiva bank, yaitu; aktiva yang menghasilkan dan
aktiva yang tidak menghasilkan. Aktiva yang dapat menghasilkan adalah asset
bank yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan. Asset ini disalurkan
dalam bentuk investasi yang terdiri atas:
a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudarabah)
b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan (musharakah)
c. Pembiayaan berdasarkan prinsip jual beli (al-bai‘)
d. Pembiayaan berdasarkan prinsip sewa (ijarah dan ijarah wa iqtina/ijarah
muntahiah bi tamlik)

xi
e. Surat-surat berharga syariah dan investasi lainnya.
Sedangkan aktiva yang tidak memberikan penghasilan adalah aktiva
dalam bentuk tunai, pinjaman (qard), dan penanaman dana dalam aktiva tetap
dan inventaris.

E. Kebijaksanaan Penarikan Dan Pengumpulan Dana Bank


Kebijaksanaan penarikan dan pengumpulan dana bank harus di tetapkan
dengan baik dan benar supaya efektif dan efisien untuk memperoleh
kebutuhandana tersebut.
1. Kebijaksanaan Penarikan dan Pengumpulan Dana Berasal dariSumber Intern
a. Penjualan saham portofolio
Kebijaksanaan ini dilakukan dengan cara menjua saham portofolio yang
masih ada di atas nilai nominal saham untuk memperoleh agio saham.
b. Peningkatan nilai saham
Kebijaksanaan ini dilakukan dengan cara meningkatkan nilai saham
darinilai nominalnya berdasarkan keputusan rapat umum pemegang
saham (RUPS).
c. Penerbitan saham baru
Kebijaksanaan penerbitan saham baru dapat dilakukan untuk penarikan
dan pengumpulan dana bank yang di butuhkan.
d. Reinvestasi laba
Kebijaksanaan ini di lakukan dengan cara menahan sebagian laba untuk
diinvestasikan kembali menjadi modal bank bersangkutan.
2. Kebijaksanaan Penarikan dan Pengumpulan Dana Berasal dari Sumber
Ekstern
a. Kebijaksanaan eceran
Diartikan jika sumber dana akan ditarik dari semua lapisan ekonomi
masyarakat. Cara ini dilakukan dengan menerima tabungan awal yang
relatif kecil sehingga memberi kesempatan kepada semua lapisan

xii
ekonomi dari yang lemah sampai ke konglomerat untuk menabungkan
uangnya di bank tersebut.
b. Kebijaksanaan distribusi
Kebijaksanaan ini di artikan apabila sumber dana yang akan ditarik
berasal dari golongan ekonomi menengah keatas.
c. Kebijaksanaan suku bunga
Kebijaksanaan suku bunga di lakukan dengan cara apabila semakin besar
tabungan maka semakin tinggi suku bunganya.
d. Kebijaksanaan waktu
Kebijaksanaa waktu dilakukan dengan cara semakin lama waktu
tabungan maka semakin besar suku bunganya.
e. Kebijaksanaan pemberian hadiah
Dilakukan untuk menarik pemili uang menabung dengan cara
memberikan hadiah.
f. Kebijaksanaan pencarian tabungan
Kebijaksanaan ini di lakukan dengan cara bank memberikan kemudahan
pencairan tabungan melalui antara lain fasilitas ATM, sedang untuk
deposito berjangka dapat dicairkan sebelum jangka jatuh tempo walau
dikenakan denda penalti terhadap bunga yang telah di terima nasabah.
g. Kebijaksanaan kombinasi
Diartikan apabila penarikan dan pengumpulan dana bank di lakukan
dengan cara mengkombinasikan kebijaksanaan yang ada diatas

xiii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen secara umum adalah aktifitas khusus yang mencakup
kepemimpinan, pengarahan, pengembangan personal, perencanaan dan
pengawasan terhadap pekerjaan agar dapat mencapai tujuan dengan baik. Dana
merupakan hal yang paling penting bagi sebuah lembaga keuangan, karena
pendanaan menentukan keberlangsungan operasional perusahaan. Manajemen
dana bank adalah proses mengatur penarikan dan pengumpulan dana yang
optimal dan dengan cost of money yang wajar.
Jenis – jenis sumber dana; 1) Dana pihak kesatu adalah dana modal
sendiri yaitu dana yang berasal para pemegang saham bank yakni pemilik bank.
2) Dana pihak kedua adalah dana pinjaman yang berasal dari pihak luar yang
memberikan pinjaman dana (uang) pada bank. 3) Dana pihak ketiga adalah dana
yang dihimpun masyarakat dan merupakan sumber dana terbesar yang paling
diandalkan oleh bank.
Alokasi penggunaan dana bank syariah pada dasarnya dapat dibagi
dalam dua bagian penting dari aktiva bank, yaitu; aktiva yang menghasilkan dan
aktiva yang tidak menghasilkan. Kebijaksanaan penarikan dan pengumpulan
dana berasal dari dua sumber: sumber intern dan sumber modal ekstern.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami susun, semoga dapat bermanfaat
bagi semua pembaca. Kami menyadari adanya keterbatasan dan kekurangan
dalam penulisan makalah ini, untuk itu kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan penulisan selanjutnya.
Terimakasih.

xiv
DAFTAR PUSTAKA

Lily Wijayawati, 2016. Analisis Sumber Dana Dan Penyaluran Dana Dalam
Hubungannya Dengan Laba Bersih PT. Bank Bumiputera Tbk, Indonesia.
(https://pps.moestopo.ac.id/kelola/no1/2016/isi_p16-59.pdf, diakses tanggal 14
Mei 2022)

Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Syech Nurjati, 2017. Manajemen Dana Bank Syariah. . .


(https://sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/files_dosen/modul/Pertemuan_3KP._4210
340.pdf,diakses tanggal 14 Mei 2022)

Sari, N. (2016). Manajemen Dana Bank Syariah. Al-Maslahah Jurnal Ilmu Syariah,
12(1). https://doi.org/10.24260/almaslahah.v12i1.341

https://www.academia.edu/9865433/Manajemen_dana_bank

xv

Anda mungkin juga menyukai