Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

Teori dan Analisis Produksi

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Ekonomi Islam

Dosen Pengampu:

Tri Nadhirotur Roifah, M.E

Di Susun Oleh:

1. Dwi Aprilia Widyastutik 22.12.07.29.0755


2. Rizco Ainur Rohmah 22.12.07.29.0825
3. Anggit Prayogi 22.12.07.29.0747
4. Husen Baharun 22.12.07.29.0764

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM ZAINUL HASAN GENGGONG
GENGGONG-KRAKSAAN-PROBOLINGGO
2024
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan masalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan masalah
ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah doakan kepada baginda
tercinta Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat
kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik, maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul "Teori dan Analisis
Produksi". Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata dari kami yang berharap semoga Makalah
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi untuk membaca.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Probolinggo, 16 Februari 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii


DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
C. Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3
A. Pengertian Produksi ............................................................................................. 3
B. Teori Produksi ..................................................................................................... 3
C. Fungsi Produksi ................................................................................................... 5
D. Faktor Produksi ................................................................................................... 7
E. Analisis Produksi ................................................................................................. 9
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 17
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 18

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Produksi adalah bagian terpenting dari perekonomian Islam dan bahkan
dapat dianggap sebagai salah satu pilar perekonomian, di samping konsumsi,
distribusi, redistribusi, infak dan sedekah. Karena, produksi adalah kegiatan
manusia untuk menciptakan barang dan jasa untuk digunakan konsumen.
Kegiatan produksi dan konsumsi hanya dapat dilakukan oleh manusia, artinya
seseorang memproduksi barang atau jasa kemudian mengkonsumsinya. Namun,
seiring berjalannya waktu dan kebutuhan konsumen berubah serta sumber daya
yang tersedia semakin terbatas. Seorang tidak dapat menciptakan barang dan
jasa yang dibutuhkannya sendiri, melainkan membutuhkan orang lain untuk
memproduksinya. Dalam kitab suci Al-Qur'an dan Sunnah Nabi SAW, konsep
produksi barang dan jasa dijelaskan lebih dalam dan luas.

Al-Qur'an menekankan manfaat barang-barang produksi. Memproduksi


suatu benda harus dikaitkan dengan kebutuhan manusia. Artinya barang harus
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan manusia, bukan produk mewah
berlebihan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan manusia, sehingga tenaga
kerja yang digunakan untuk memproduksi barang-barang tersebut dianggap
tidak efisien. Hal ini ditekankan oleh Al-Qur'an dan tidak pernah mengizinkan
produksi produk mewah yang berlebihan. Oleh karena itu konsep produksi
dianggap bahwa kerja produktif dalam Islam adalah proses produksi yang
bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang benar-benar dibutuhkan
masyarakat. Dan pekerjaan produktif seperti ini bisa disebut dengan amal
shaleh yang banyak mengandung manfaat dan keberkahan.
B. Rumusan Masalah
Dengan melihat latar belakang yang telah penyusun paparkan sebelumnya,
maka hal yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu:

1. Apa pengertian produksi?

2. Apa yang dimaksud teori produksi?

3. Apa saja faktor-faktor produksi?

4. Bagaimana menganalisis produksi?

C. Tujuan
Sehubung dengan latar belakang dan rumusan diatas, penulismelakukan
pembahasan dengan maksud:

1. Untuk mengetahui pengertian produksi.

2. Untuk mengetahui teori produksi.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor produksi.

4. Untuk mengetahui cara menganalisis produksi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Produksi
Produksi dalam bahasa Arab artinya Al-Intaj yang berasal dari kata dasar
Nataja yang berarti mencipta atau mewujudkan sesuatu. 1 Dalam konteks
ekonomi Islam, aktivitas produksi sangat erat kaitannya dengan manusia dan
keberadaannya dalam aktivitas perekonomian. Produksi adalah proses dimana
manusia menciptakan kekayaan dengan menggunakan sumber daya alam.
Namun dalam perspektif Islam, barang dan jasa yang dihasilkan harus halal
dan menguntungkan (halal dan baik) sesuai prinsip agama Islam. 2 Produksi
dapat dikatakan menghasilkan keuntungan bagi suatu benda. Dari segi
terminologi, produksi melibatkan penciptaan dan peningkatan kegunaan suatu
barang. Kegunaan suatu barang akan meningkat jika membawa manfaat
baru atau lebih dari sebelumnya. 3 Kegiatan produksi meningkatkan kegunaan
suatu benda, yang dapat dicapai jika kegunaan benda tersebut meningkat, baik
dengan memperkenalkan manfaat yang benar-benar baru atau manfaat yang
sudah ada sebelumnya. 4 Secara umum produksi adalah produksi barang dan
jasa atau kegiatan peningkatan nilai guna dan manfaat suatu barang. 5

B. Teori Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
keuntungan dengan memadukan faktor-faktor produksi berupa modal, tenaga
kerja, teknologi dan keterampilan manajemen. Produksi adalah suatu usaha
untuk meningkatkan keuntungan dengan cara mengubah bentuk (form utility),

1 Rustam Efendi. 2003. Produksi dalam Islam. Yogyakarta: Megistra Indra Press, 11.
2
Muhammad Turmudi. 2017. Produksi Dalam Perspektif Islam. Islamadina: Jurnal Pemikiran
Islam. 18.1.
3 Idri. 2015. Hadits Elmomi: Ekonood dalam perspektif hadits Naht. Jakarta: Prenada Media,
61.
4 Ika Yunia Fauzia, Abdul Kastir Riyadi. 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Ihlam perspektif

Maqasid Al-Syar Inak. Jakarta: Prenada Media, 115.


5 Eko Supryitna. 2008. Ekonomi Mikro perspektif Islam. Malang: UIN-Malang Prem, 157.

3
perpindahan lokasi (place utility), dan penyimpanan (store utility). 6 Sistem
produksi adalah hubungan antara satu komponen (input) dengan komponen
lainnya (output) dan juga melibatkan “proses” yang terlibat dalam interaksi
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan. Salah satu lingkungan
perekonomian adalah sistem produksi. Komponen sistem manufaktur adalah
input, proses, dan output.

Komponen input antara lain: tanah, tenaga kerja, modal, manajemen,


energi, informasi yang berperan dalam pembentukan komponen atau bahan
baku suatu produk. Komponen output adalah barang dan/atau jasa. Komponen
proses dalam konversi nilai tambah dari input ke output adalah pengendalian
input, pengendalian proses itu sendiri, dan pengendalian teknologi sebagai
upaya umpan balik dari output ke input. Upaya umpan balik ini bertujuan
untuk mempertahankan kualitas keluaran yang diinginkan sesuai dengan
ekspektasi produsen. Keterkaitan dalam sistem produksi dapat bersifat
struktural atau fungsional. Yang dimaksud dengan struktur meliputi tanah,
tenaga kerja, modal, dan lain-lain. Sedangkan fungsi meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian, kontrol, dan sebagainya yang telah berkaitan
dengan manajemen. 7

Secara konsep, produksi adalah kegiatan menghasilkan sesuatu, baik


berupa barang (seperti pakaian, sepatu, makanan) maupun jasa (pengobatan,
pijat, potong rambut, hiburan, manajemen fisik). Dalam istilah sehari-hari,
produksi melibatkan pengubahan input berupa barang atau jasa menjadi
output berupa barang atau jasa yang lebih bernilai atau berguna. 8 Teori
produksi dibagi menjadi dua jenis: jangka pendek dan jangka panjang. Dalam
produksi jangka pendek, terdapat input tetap dan input variabel. Input tetap
yang dimaksud adalah modal sedangkan input variabelnya adalah tenaga kerja.
Untuk meningkatkan produksi dalam jangka pendek, badan usaha tidak dapat

6 Soeharno. 2009. Teori Mikro Ekonomi. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 67.
7 Masyhuri. 2007. Ekonomi Mikro. Malang: Malang-UIN Press, 123-124.
8 Henry Faizal Noor. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 148.

4
menambah modal tetapi dapat menambah jumlah tenaga kerja. Tenaga kerja
tambahan tidak boleh terlalu banyak untuk mempertahankan produktivitas.
Sedangkan pada produksi jangka panjang, modal dan tenaga kerja merupakan
input variabel dan tidak ada input tetap. Teori produksi dalam ilmu ekonomi
membedakan analisis menjadi dua pendekatan, yaitu:

1. Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisis menjadi dua


pendekatan, yaitu: Teori produksi sederhana menggambarkan hubungan
antara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan. berbagai tingkat produksi barang ini.

2. Teori produksi dengan dua faktor variabel. Analisis yang baru saja
dilakukan menggambarkan bagaimana tingkat produksi akan berubah jika
misalnya salah satu faktor produksi yaitu tenaga kerja terus menerus diisi
ulang, namun faktor-faktor produksi yang lain diasumsikan jumlahnya tetap,
artinya tidak dapat diubah lagi.

C. Fungsi Produksi
Menurut Soekartawi, fungsi produksi merupakan hubungan teknis antara
variabel output (Y) dan variabel input (X). Variabel output mengacu pada hasil
produksi, sedangkan variabel input mengacu pada faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi. Fungsi produksi memegang peranan penting dalam
teori produksi karena:

1. Fungsi produksi memungkinkan kita memahami hubungan langsung antara


faktor-faktor produksi dan output yang dihasilkan. Hal ini membantu kita
lebih memahami hubungan tesebut.

2. Fungsi produksi juga membantu kita memahami hubungan antara variabel


output (variabel tergantung) Y dan variabel input (variabel bebas) X, serta
hubungan antara variabel penjelas yang berbeda.

Fungsi produksi mencerminkan hubungan antara faktor-faktor produksi


dengan tingkat produksi yang dihasilkannya. Tujuan produksi adalah untuk
mencapai output maksimum dengan menggunakan sejumlah input tertentu.

5
Menurut Nicholson, fungsi produksi dapat dijelaskan sebagai fungsi
matematika yang menggambarkan hubungan antara input yang digunakan
untuk menghasilkan tingkat output tertentu. Fungsi produksi dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut.9

Q= f (K, L, M)

Dimana : Q = hasil keluaran (output) dari barang-barang tertentu selama


satu periode. K = modal yang digunakan dalam periode tersebut. L = tenaga
kerja yang digunakan dalam satuan jam. M = bahan mentah yang digunakan.
Dari pernyataan di atas dapat dijelaskan bahwa hasil produksi bergantung pada
bagaimana modal, tenaga kerja, dan bahan baku digunakan secara bersama-
sama. Semakin efisien penggunaan input, semakin besar kemungkinan
menghasilkan output yang optimal. Dalam bukunya Sadono Sukirno
mengatakan bahwa fungsi produksi terdiri dari hubungan antara faktor-faktor
produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Hubungan ini dinyatakan dalam
bentuk atau persamaan matematis.

Q = f (K, L, R, T)

Dimana: K = stok modal. L = jumlah tenaga kerja yang mencakup


berbagai jenis keahlian dan keterampilan wirausaha. R = kekayaan alam. T =
tingkat teknologi yang digunakan. Yang menarik dalam hal ini adalah peran
teknologi dalam persamaan fungsi produksi. Dengan faktor teknologi,
penurunan produksi perusahaan mungkin bisa diperlambat. Memang benar,
teknologi dapat menciptakan inovasi baru yang membantu meningkatkan
efisiensi bisnis. Sedangkan, sebagai bagian dari fungsi produksi,
setiap tanaman yang dikorbankan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang
biak dengan baik.

9 Sawa Suryana. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Jagung Di


Kabupaten Blora (Studi Kasus Produksi Jagung Hibrida Di Kecamatan Banjarejo Kabupaten
Blora).

6
Dalam bentuk matematika, fungsi produksi dapat dituliskan sebagai
berikut:

Y = f (X1, X2, X3,....... Xn)

Dimana: Y = merupakan hasil produksi yang ingin dicapai, danX1, X2,


X3 = faktor-faktor produksi yang digunakan.

D. Faktor Produksi
Pada praktiknya, produksi tidak bersifat individu melainkan memerlukan
faktor pendukung berupa faktor produksi. 10 Segala faktor yang menunjang
upaya penciptaan nilai atau upaya peningkatan nilai barang disebut faktor
produksi.Berikut adalah beberapa faktor produksi, meliputi:

1. Tanah: Sebagai salah satu faktor produksi meliputi seluruh sumber daya
alam yang digunakan dalam proses produksi, baik yang ada di permukaan
bumi maupun yang terdapat di dalam bumi itu sendiri. Marshall
mendefinisikan tanah sebagai material dan kekuatan yang disediakan secara
non-ekonomis oleh alam untuk membantu manusia, termasuk tanaman dan
air, udara, cahaya, dan panas. Ekonomi Islam mengakui tanah sebagai faktor
ekonomi yang harus dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai
kesejahteraan ekonomi sebagaimana ditentukan oleh hukum syariah.

2. Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang diakui oleh semua sistem
perekonomian, termasuk perekonomian Islam, kapitalis, dan sosialis.
Tenaga kerja diartikan sebagai upaya fisik atau mental untuk memenuhi
kebutuhan. 11 Menurut Adam Smith dalam Carla Poli, “Pada hakikatnya
semua tenaga kerja merupakan satu-satunya faktor produksi karena dengan
adanya tenaga kerja manusia, apa yang secara alami tersedia dalam
kapasitas produktif diubah menjadi produk pertanian dan meningkatkan

10 Sri Wahyuni. 2013. Teori Konsumsi dan Produksi dalam Perspektif Ekonomi Islam.

Akuntabel, Vol. 10, No. 1.


11 Socmitro. 1983. Pengantar Ekonomi dan Ekonomi Pancasila. Bandung: Eresco, 9.

7
kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam sektor industri yang
menjadi sumber kekayaan bangsa".12

Tenaga kerja merupakan faktor penting. Dalam produksi, kekayaan suatu


negara hanya dapat dimanfaatkan jika dieksploitasi dan diubah menjadi sesuatu
yang lebih bermanfaat dan produktif melalui tenaga kerja. Alam bisa sangat
kaya dan menyediakan sumber daya yang tiada habisnya bagi suatu negara,
namun tanpa tenaga manusia, segala sesuatu tidak akan dapat diolah dan tidak
ada manfaat yang dapat diperoleh darinya.13 Allah SWT berfirman dalam surat
al-Ahqaf: 19.

ْ ‫ع ِملُ ْو ۚا َو ِلي َُوفِيَ ُه ْم ا َ ْع َمالَ ُه ْم َوهُ ْم ََل ي‬


َ‫ُظلَ ُم ْون‬ َ ‫َو ِلكُ ٍّل دَ َرجٰ تٌ ِم َّما‬

Artinya:"Dan setiap orang memperoleh tingkatan sesuai dengan apa


yang telah mereka kerjakan dan agar Allah SWT mencukupkan batasan amal
perbuatan mereka dan mereka tidak dirugikan". (Q.S. al-Ahqaf: 19).

Surat al-Ahqaf ayat 19 di atas menjelaskan bahwa Allah menempatkan


makanan dari rezeki Allah SWT setelah berjalan di bumi. Siapa yang berjalan
dan berusaha berhak memakan rezeki Allah SWT, dan siapa yang diam dan
bermalas-malasan, tidak akan mendapat sesuap pun nasi.

3. Modal; Segala benda yang menghasilkan pendapatan selain tanah harus


dianggap sebagai modal, termasuk barang-barang milik umum. Modal
merupakan aset yang digunakan untuk membantu mendistribusikan aset
selanjutnya.14 Islam mengatur pengelolaan modal seadil-adilnya, melindungi
kepentingan masyarakat miskin dan membutuhkan dengan peraturan bahwa
modal tidak boleh menumpuk hanya untuk segelintir orang kaya saja.

4. Organisasi adalah seseorang yang secara proaktif merencanakan,


membimbing, dan menyusun keseluruhan bisnis, yang disebut pionir atau

12 Carla Poli. 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: CV. Gramedia Utama, 6.
13 Afzalur Rahman. Doktrin. 245.
14 Muhammad Djakfar. 2012. Etika Bisnis. Jakarta: Penebar Plus, 124.

8
wirausaha. Semua pekerjaan, perencanaan dan pengarahan adalah pekerjaan
organisasi. Muhammad mengartikan organisasi sebagai suatu ikhtiar yang
dimulai dari munculnya ide berbisnis dan barang apa yang akan diproduksi,
dalam jumlah dan kualitas berapa yang lahir dalam imajinasi manajer,
kemudian ia memikirkan ide tersebut dan mencari kebutuhan apa yang ada
di sana dan yang sebelumnya faktor-faktor produksi.

E. Analisis Produksi
Analisis produksi dapat dilakukan dengan membedakan antara analisis
produksi jangka pendek (short-run) dan analisis produksi jangka panjang (long-
run).

1. Jangka pendek dan jangka panjang.

Dengan menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan


produksinya, teori ekonomi membagi jangka waktu analisis menjadi dua
jangka waktu, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Dalam jangka
pendek jika beberapa faktor produksi dianggap tetap jumlahnya. Dalam
jangka waktu tersebut, perusahaan tidak dapat menambah jumlah unsur
modal seperti mesin dan peralatan, peralatan produksi lainnya, dan pabrik
perusahaan.

Dalam jangka panjang, semua faktor produksi bersifat variabel, artinya


dalam jangka panjang, setiap faktor produksi dapat ditingkatkan jumlahnya
jika diperlukan. Dalam jangka panjang, perusahaan dapat beradaptasi
dengan perubahan yang terjadi di pasar. Jumlah alat produksi dapat
diperbanyak, penggunaan mesin dapat dimodifikasi dan efisiensinya
ditingkatkan, jenis barang yang dapat diproduksi dan teknologi produksi
dapat ditingkatkan.

Analisis produksi jangka pendek adalah analisis yang membedakan


antara faktor produksi tetap dan faktor produksi variabel. Faktor produksi
tetap seperti modal (K) dan faktor produksi variabel (L).

Q= f (K, L)

9
Fungsi ini menunjukkan fungsi produksi, bahwa Q sebagai output
tergantung jumlah input yang digunakan. Kalau Kak diasumsikan tetap
maka fungsi produksi tersebut menjadi:

TP= F (K, L) = f (L)

a. Analisa Produksi Jangka Pendek

Produksi yang menggunakan input tetap dan input berubah.

K L Produksi Produk Produk


(Tanah)
(T. Kerja) (TP) Total Marjinal Rata-rata

1 2 3 4 5

1 0 0 - -

1 1 3 3 3

1 2 8 5 4

1 3 12 4 4

1 4 14 2 3,5

1 5 14 0 2,8

1 6 12 -2 2

Tabel 6.1 k tetap dalam 1 unit.

AP = TP/L

MP = TPt - TPt-1= ∆TP

Tabel 6.1Tabel 6.1 jika digambarkan grafiknya terlihat sebagai berikut


ini:

10
Kurva Produksi Total, Produksi Marginal dan Produksi Rata-
rata.

1) Tahap I menunjukkan bahwa tenaga kerja yang masih sedikit,


apabila ditambah akan meningkatkan total produksi, produksi rata-
rata, dan produksi marginal.

2) Tahap II Produksi Total terus meningkat hingga produksi optimal,


sedangkan produksi rata-rata menurun dan produksi marjinal turun
menjadi nol.

11
3) Tahap III Penambahan tenaga kerja mengurangi total produksi dan
produksi rata-rata, sedangkan produksi marjinal negatif.

b. Produksi Jangka Panjang

Produksi jangka panjang adalah produksi di mana semua masukan


dapat dirubah. Dalam produksi jangka panjang, faktor-faktor produksi
yang digunakan bersifat variabel. Apabila faktor produksi yang
digunakan bersifat variabel maka metode yang digunakan adalah
metode ISOQUANT dan metode ISOCOST.

ISOQUANT

Kurva yang menunjukkan kombinasi dua input yang digunakan dalam


proses produksi yang menghasilkan output dalam jumlah yang sama.

Slope dari ISOQUANT diturunkan dari fungsi produksinya apabila Q


= f (K, L), maka slope dari ISOQUANT adalah MPL/MPK. Analisa
dari slope ISOQUANT ini sangat penting karena menunjukkan
Bagaimana suatu input bisa digantikan dengan input lain sementara
output tetap. Slope ISOQUANT ini dikenal dengan istilah MRTS
(Marginal Rate of Technical Subsititution) yaitu tingkat di mana
tenaga kerja (L) dapat digantikan dengan modal (K) sementara output
konstan disepanjang ISOQUANT yang sama, maka:

MRTS = MPL/MPK

12
Sebuah peta ISOQUANT dimana Q3> Q2> Q1. Sebuah pilihan khas
dari input akan tenaga kerja untuk X input dan modal untuk masukan
Y. Lebih dari masukan X, Y masukan, atau keduanya yang
dibutuhkan untuk memindahkan dari Q1 ke Q2 ISOQUANT, atau dari
Q2 ke Q3.

Contoh peta ISOQUANT dengan dua masukan yang substitusi


sempurna.

Contoh peta ISOQUANT dengan dua input yang sempurna


melengkapi.

13
Dalam ilmu ekonomi, ISOQUANT ( berasal dari kuantitas dan kata
Yunani iso, yang berarti sama) adalah garis kontur ditarik melalui
himpunan titik-titik di mana kuantitas output yang sama dihasilkan
saat mengganti jumlah dari dua atau lebih input. Sementara pemetaan
kurva indiferent membantu untuk memecahkan masalah utilitas dan
memaksimalkan konsumen, transaksi pemetaan ISOQUANT dengan
masalah minimisasi biaya produsen. ISOQUANT biasanya digambar
pada grafik modal tenaga kerja, menunjukkan tradeoff teknologi
antara modal dan tenaga kerja dalam fungsi produksi, dan penurunan
marginal kembali kedua input.

Menambahkan satu input sambil memegang konstan yang lain


akhirnya mengarah pada penurunan output yang marginal, dan ini
tercermin dalam delapan bentuk ISOQUANT. Sebuah keluarga
ISOQUANT dapat diwakili oleh sebuah peta ISOQUANT, grafik
menggabungkan sejumlah ISOQUANT, masing-masing mewakili
kuantitas output yang berbeda. ISOQUANT juga disebut kurva
produk yang sama.

2. Produksi ISOQUANT

ISOQUANT menunjukkan sejauh mana suatu perusahaan mampu


mensubstitusi dua input berbeda untuk menghasilkan tingkat output yang
sama. Peta ISOQUANT juga dapat menunjukkan skala hasil yang menurun
atau meningkat berdasarkan peningkatan atau penurunan jarak antara
pasangan ISOQUANT relatif terhadap peningkatan output yang tetap,
misalnya. Jika jarak antara ISOQUANTnya meningkat seiring dengan
peningkatan output, maka fungsi produksi perusahaan mengalami
penurunan skala; Menggandakan kedua masukan akan menghasilkan posisi
pada ISOQUANT yang keluarannya kurang dari dua kali output
ISOQUANT sebelumnya. Sebaliknya, jika kesenjangan berkurang seiring
dengan peningkatan output, skala keuntungan bisnis akan meningkat;
Menggandakan salah satu masukan akan menghasilkan posisi pada
ISOQUANT dengan keluaran dua kali lebih besar dari ISOQUANT aslinya.

14
Seperti kurva indiferen, dua ISOQUANT tidak pernah berpotongan.
Selain itu, semua kemungkinan kombinasi item pada ISOQUANT. Pada
akhirnya, setiap kombinasi input di atas atau di sebelah kanan
ISOQUANT akan menghasilkan output yang lebih besar daripada titik mana
pun pada ISOQUANT. Meskipun produk marjinal suatu input menurun
ketika Anda meningkatkan jumlah input sambil mempertahankan semua
masukan lainnya konstan, produk marjinal tidak pernah negatif dalam
kisaran yang diamati secara empiris karena suatu perusahaan tidak akan
pernah merasionalisasikan peningkatan masukan untuk menguranginya
output.

3. Bentuk dari ISOQUANT

Jika kedua input substitusi sempurna, peta ISOQUANT yang


dihasilkan ditunjukkan pada gambar A; untuk tingkat produksi Q3 tertentu,
X input dapat digantikan dengan Y masukan dengan laju konstan. Input
yang dapat disubstitusi secara sempurna tidak mempunyai keuntungan
marjinal yang semakin berkurang ketika saling menggantikan dalam fungsi
produksi. Jika kedua input saling melengkapi secara sempurna, peta
ISOQUANT berbentuk gambar B: dengan tingkat produksi Q3, input X dan
input Y hanya dapat digabungkan secara efisien dalam rasio tertentu yang
terjadi pada titik belok dalam ISOQUANT.

Perusahaan akan menggabungkan dua input dalam rasio yang


diperlukan untuk memaksimalkan keuntungan. ISOQUANT sering
dikombinasikan dengan kurva isocost untuk memecahkan masalah
meminimalkan biaya pada tingkat produksi tertentu. Dalam kasus tipikal
yang ditunjukkan pada gambar di atas, dengan ISOQUANT yang
melengkung halus, perusahaan dengan biaya input unit tetap akan memiliki
kurva isocost yang lurus dan miring ke bawah, dengan setiap titik singgung
antara kurva ISOQUANT dan Isoquant mewakili biaya, meminimalkan
kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang terkait dengan
ISOQUANT. Sebuah garis menghubungkan titik singgung ISOQUANT dan
isocost (dengan harga input konstan) disebut garis ekstensi. Satu-satunya

15
bagian kurva iso yang relevan adalah bagian cembung di titik asal, bagian
kurva yang tidak cembung di titik asal berarti produk marjinal negatif untuk
faktor-faktor produksi. ISO tinggi untuk jumlah produksi.

Kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi antara dua input yang


berbeda yang dapat dibeli oleh produsen pada tingkat biaya yang sama.
Secara umum, biaya total dapat ditulis sebagai berikut: TC = PK.k + PL. L
Dari turunan persamaan di atas, maka slope Isocost adalah PL/PK.

Jika kurva ISOQUANT bersinggungan dengan kurva ISOQOST, maka akan


terjadi Keseimbangan produsen. Titik singgung kurva ISOQUANT dengan
kurva ISOQOST disebut LCC (Least Cost Combination).

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Produksi merupakan bagian terpenting dari ekonomi Islam. Kegiatan
produksi melibatkan manusia dalam menghasilkan barang dan jasa yang
kemudian digunakan oleh konsumen. Seiring dengan berjalannya waktu dan
beragamnya kebutuhan konsumsi, spesialisasi produksi dan kerjasama
antarpihak menjadi penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas .

2. Teori produksi menerangkan hubungan antara tingkat produksi yang akan


dicapai dengan jumlah faktor produksi yang digunakan. Aspek-aspek yang
dicakup oleh teori produksi meliputi jenis-jenis produksi, produktivitas,
biaya produksi, hukum hasil yang semakin berkurang, dan fungsi produksi.

3. Kelebihan teori produksi meliputi kemampuan mengatur pasar, distribusi,


dan produksi yang efisien, serta menghindari masalah pengangguran dan
overproduksi. Namun, kelemahannya termasuk diskriminasi antar
masyarakat, persaingan sempurna, kurangnya perkembangan teknologi, dan
pertumbuhan ekonomi yang gagal.

17
DAFTAR PUSTAKA

Djakfar, Muhammad. 2012. Etika Bisnis. Jakarta: Penebar Plus.

Efendi , Rustam. 2003. Produksi dalam Islam. Yogyakarta: Megistra Indra Press.

Fauzia, Ika Yunia, Abdul Kastir Riyadi. 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Ihlam
perspektif Maqasid Al-Syar Inak. Jakarta: Prenada Media.
Idri. 2015. Hadits Elmomi: Ekonood dalam perspektif hadits Naht. Jakarta:
Prenada Media.
Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.

Poli, Carla. 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: CV. Gramedia Utama.

Soeharno. 2009. Teori Mikro Ekonomi. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET.


Suryana, Sawa. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi
Jagung Di Kabupaten Blora (Studi Kasus Produksi Jagung Hibrida Di
Kecamatan Banjarejo Kabupaten Blora).

Turmudi, Muhammad. 2017. Produksi Dalam Perspektif Islam. Islamadina:


Jurnal Pemikiran Islam. 18.1

Wahyuni, Sri. 2013. Teori Konsumsi dan Produksi dalam Perspektif Ekonomi
Islam. Akuntabel, Vol. 10, No. 1

18

Anda mungkin juga menyukai