Ekonomi Islam
Dosen Pengampu:
Di Susun Oleh:
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan masalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan masalah
ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga terlimpah doakan kepada baginda
tercinta Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di akhirat
kelak.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik, maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah dengan judul "Teori dan Analisis
Produksi". Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan. Untuk itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ini. Akhir kata dari kami yang berharap semoga Makalah
ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi untuk membaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Produksi adalah bagian terpenting dari perekonomian Islam dan bahkan
dapat dianggap sebagai salah satu pilar perekonomian, di samping konsumsi,
distribusi, redistribusi, infak dan sedekah. Karena, produksi adalah kegiatan
manusia untuk menciptakan barang dan jasa untuk digunakan konsumen.
Kegiatan produksi dan konsumsi hanya dapat dilakukan oleh manusia, artinya
seseorang memproduksi barang atau jasa kemudian mengkonsumsinya. Namun,
seiring berjalannya waktu dan kebutuhan konsumen berubah serta sumber daya
yang tersedia semakin terbatas. Seorang tidak dapat menciptakan barang dan
jasa yang dibutuhkannya sendiri, melainkan membutuhkan orang lain untuk
memproduksinya. Dalam kitab suci Al-Qur'an dan Sunnah Nabi SAW, konsep
produksi barang dan jasa dijelaskan lebih dalam dan luas.
C. Tujuan
Sehubung dengan latar belakang dan rumusan diatas, penulismelakukan
pembahasan dengan maksud:
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Produksi
Produksi dalam bahasa Arab artinya Al-Intaj yang berasal dari kata dasar
Nataja yang berarti mencipta atau mewujudkan sesuatu. 1 Dalam konteks
ekonomi Islam, aktivitas produksi sangat erat kaitannya dengan manusia dan
keberadaannya dalam aktivitas perekonomian. Produksi adalah proses dimana
manusia menciptakan kekayaan dengan menggunakan sumber daya alam.
Namun dalam perspektif Islam, barang dan jasa yang dihasilkan harus halal
dan menguntungkan (halal dan baik) sesuai prinsip agama Islam. 2 Produksi
dapat dikatakan menghasilkan keuntungan bagi suatu benda. Dari segi
terminologi, produksi melibatkan penciptaan dan peningkatan kegunaan suatu
barang. Kegunaan suatu barang akan meningkat jika membawa manfaat
baru atau lebih dari sebelumnya. 3 Kegiatan produksi meningkatkan kegunaan
suatu benda, yang dapat dicapai jika kegunaan benda tersebut meningkat, baik
dengan memperkenalkan manfaat yang benar-benar baru atau manfaat yang
sudah ada sebelumnya. 4 Secara umum produksi adalah produksi barang dan
jasa atau kegiatan peningkatan nilai guna dan manfaat suatu barang. 5
B. Teori Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan
keuntungan dengan memadukan faktor-faktor produksi berupa modal, tenaga
kerja, teknologi dan keterampilan manajemen. Produksi adalah suatu usaha
untuk meningkatkan keuntungan dengan cara mengubah bentuk (form utility),
1 Rustam Efendi. 2003. Produksi dalam Islam. Yogyakarta: Megistra Indra Press, 11.
2
Muhammad Turmudi. 2017. Produksi Dalam Perspektif Islam. Islamadina: Jurnal Pemikiran
Islam. 18.1.
3 Idri. 2015. Hadits Elmomi: Ekonood dalam perspektif hadits Naht. Jakarta: Prenada Media,
61.
4 Ika Yunia Fauzia, Abdul Kastir Riyadi. 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Ihlam perspektif
3
perpindahan lokasi (place utility), dan penyimpanan (store utility). 6 Sistem
produksi adalah hubungan antara satu komponen (input) dengan komponen
lainnya (output) dan juga melibatkan “proses” yang terlibat dalam interaksi
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan. Salah satu lingkungan
perekonomian adalah sistem produksi. Komponen sistem manufaktur adalah
input, proses, dan output.
6 Soeharno. 2009. Teori Mikro Ekonomi. Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 67.
7 Masyhuri. 2007. Ekonomi Mikro. Malang: Malang-UIN Press, 123-124.
8 Henry Faizal Noor. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 148.
4
menambah modal tetapi dapat menambah jumlah tenaga kerja. Tenaga kerja
tambahan tidak boleh terlalu banyak untuk mempertahankan produktivitas.
Sedangkan pada produksi jangka panjang, modal dan tenaga kerja merupakan
input variabel dan tidak ada input tetap. Teori produksi dalam ilmu ekonomi
membedakan analisis menjadi dua pendekatan, yaitu:
2. Teori produksi dengan dua faktor variabel. Analisis yang baru saja
dilakukan menggambarkan bagaimana tingkat produksi akan berubah jika
misalnya salah satu faktor produksi yaitu tenaga kerja terus menerus diisi
ulang, namun faktor-faktor produksi yang lain diasumsikan jumlahnya tetap,
artinya tidak dapat diubah lagi.
C. Fungsi Produksi
Menurut Soekartawi, fungsi produksi merupakan hubungan teknis antara
variabel output (Y) dan variabel input (X). Variabel output mengacu pada hasil
produksi, sedangkan variabel input mengacu pada faktor-faktor yang
mempengaruhi produksi. Fungsi produksi memegang peranan penting dalam
teori produksi karena:
5
Menurut Nicholson, fungsi produksi dapat dijelaskan sebagai fungsi
matematika yang menggambarkan hubungan antara input yang digunakan
untuk menghasilkan tingkat output tertentu. Fungsi produksi dapat dinyatakan
dengan persamaan berikut.9
Q= f (K, L, M)
Q = f (K, L, R, T)
6
Dalam bentuk matematika, fungsi produksi dapat dituliskan sebagai
berikut:
D. Faktor Produksi
Pada praktiknya, produksi tidak bersifat individu melainkan memerlukan
faktor pendukung berupa faktor produksi. 10 Segala faktor yang menunjang
upaya penciptaan nilai atau upaya peningkatan nilai barang disebut faktor
produksi.Berikut adalah beberapa faktor produksi, meliputi:
1. Tanah: Sebagai salah satu faktor produksi meliputi seluruh sumber daya
alam yang digunakan dalam proses produksi, baik yang ada di permukaan
bumi maupun yang terdapat di dalam bumi itu sendiri. Marshall
mendefinisikan tanah sebagai material dan kekuatan yang disediakan secara
non-ekonomis oleh alam untuk membantu manusia, termasuk tanaman dan
air, udara, cahaya, dan panas. Ekonomi Islam mengakui tanah sebagai faktor
ekonomi yang harus dimanfaatkan secara optimal untuk mencapai
kesejahteraan ekonomi sebagaimana ditentukan oleh hukum syariah.
2. Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang diakui oleh semua sistem
perekonomian, termasuk perekonomian Islam, kapitalis, dan sosialis.
Tenaga kerja diartikan sebagai upaya fisik atau mental untuk memenuhi
kebutuhan. 11 Menurut Adam Smith dalam Carla Poli, “Pada hakikatnya
semua tenaga kerja merupakan satu-satunya faktor produksi karena dengan
adanya tenaga kerja manusia, apa yang secara alami tersedia dalam
kapasitas produktif diubah menjadi produk pertanian dan meningkatkan
10 Sri Wahyuni. 2013. Teori Konsumsi dan Produksi dalam Perspektif Ekonomi Islam.
7
kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam sektor industri yang
menjadi sumber kekayaan bangsa".12
12 Carla Poli. 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: CV. Gramedia Utama, 6.
13 Afzalur Rahman. Doktrin. 245.
14 Muhammad Djakfar. 2012. Etika Bisnis. Jakarta: Penebar Plus, 124.
8
wirausaha. Semua pekerjaan, perencanaan dan pengarahan adalah pekerjaan
organisasi. Muhammad mengartikan organisasi sebagai suatu ikhtiar yang
dimulai dari munculnya ide berbisnis dan barang apa yang akan diproduksi,
dalam jumlah dan kualitas berapa yang lahir dalam imajinasi manajer,
kemudian ia memikirkan ide tersebut dan mencari kebutuhan apa yang ada
di sana dan yang sebelumnya faktor-faktor produksi.
E. Analisis Produksi
Analisis produksi dapat dilakukan dengan membedakan antara analisis
produksi jangka pendek (short-run) dan analisis produksi jangka panjang (long-
run).
Q= f (K, L)
9
Fungsi ini menunjukkan fungsi produksi, bahwa Q sebagai output
tergantung jumlah input yang digunakan. Kalau Kak diasumsikan tetap
maka fungsi produksi tersebut menjadi:
1 2 3 4 5
1 0 0 - -
1 1 3 3 3
1 2 8 5 4
1 3 12 4 4
1 4 14 2 3,5
1 5 14 0 2,8
1 6 12 -2 2
AP = TP/L
10
Kurva Produksi Total, Produksi Marginal dan Produksi Rata-
rata.
11
3) Tahap III Penambahan tenaga kerja mengurangi total produksi dan
produksi rata-rata, sedangkan produksi marjinal negatif.
ISOQUANT
MRTS = MPL/MPK
12
Sebuah peta ISOQUANT dimana Q3> Q2> Q1. Sebuah pilihan khas
dari input akan tenaga kerja untuk X input dan modal untuk masukan
Y. Lebih dari masukan X, Y masukan, atau keduanya yang
dibutuhkan untuk memindahkan dari Q1 ke Q2 ISOQUANT, atau dari
Q2 ke Q3.
13
Dalam ilmu ekonomi, ISOQUANT ( berasal dari kuantitas dan kata
Yunani iso, yang berarti sama) adalah garis kontur ditarik melalui
himpunan titik-titik di mana kuantitas output yang sama dihasilkan
saat mengganti jumlah dari dua atau lebih input. Sementara pemetaan
kurva indiferent membantu untuk memecahkan masalah utilitas dan
memaksimalkan konsumen, transaksi pemetaan ISOQUANT dengan
masalah minimisasi biaya produsen. ISOQUANT biasanya digambar
pada grafik modal tenaga kerja, menunjukkan tradeoff teknologi
antara modal dan tenaga kerja dalam fungsi produksi, dan penurunan
marginal kembali kedua input.
2. Produksi ISOQUANT
14
Seperti kurva indiferen, dua ISOQUANT tidak pernah berpotongan.
Selain itu, semua kemungkinan kombinasi item pada ISOQUANT. Pada
akhirnya, setiap kombinasi input di atas atau di sebelah kanan
ISOQUANT akan menghasilkan output yang lebih besar daripada titik mana
pun pada ISOQUANT. Meskipun produk marjinal suatu input menurun
ketika Anda meningkatkan jumlah input sambil mempertahankan semua
masukan lainnya konstan, produk marjinal tidak pernah negatif dalam
kisaran yang diamati secara empiris karena suatu perusahaan tidak akan
pernah merasionalisasikan peningkatan masukan untuk menguranginya
output.
15
bagian kurva iso yang relevan adalah bagian cembung di titik asal, bagian
kurva yang tidak cembung di titik asal berarti produk marjinal negatif untuk
faktor-faktor produksi. ISO tinggi untuk jumlah produksi.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Produksi merupakan bagian terpenting dari ekonomi Islam. Kegiatan
produksi melibatkan manusia dalam menghasilkan barang dan jasa yang
kemudian digunakan oleh konsumen. Seiring dengan berjalannya waktu dan
beragamnya kebutuhan konsumsi, spesialisasi produksi dan kerjasama
antarpihak menjadi penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas .
17
DAFTAR PUSTAKA
Efendi , Rustam. 2003. Produksi dalam Islam. Yogyakarta: Megistra Indra Press.
Fauzia, Ika Yunia, Abdul Kastir Riyadi. 2014. Prinsip Dasar Ekonomi Ihlam
perspektif Maqasid Al-Syar Inak. Jakarta: Prenada Media.
Idri. 2015. Hadits Elmomi: Ekonood dalam perspektif hadits Naht. Jakarta:
Prenada Media.
Noor, Henry Faizal. 2007. Ekonomi Manajerial. Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Poli, Carla. 1992. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: CV. Gramedia Utama.
Wahyuni, Sri. 2013. Teori Konsumsi dan Produksi dalam Perspektif Ekonomi
Islam. Akuntabel, Vol. 10, No. 1
18