Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Pengantar Ilmu Ekonomi

Disusun Oleh :

1. Muhammad Aufa Wirduna Putra (241223084)


2. Rahmi Rizky Nur Amalia (241223090)

UNIVERSITAS MA’ARIF HASYIM LATHIF

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. karena berkat

rahmat dan karunia-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan sebuah makalah ini dengan

cukup mudah dan sesuai waktu yang ditentukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar

Ekonomi yang berjudul "Teori Produksi".

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu

pada mata kuliah Pengantar Ekonomi yaitu bapak Wahyu Romadhoni M,pd.Mm dan pihak

yang telah berkontribusi serta bekerja sama dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari, makalah ini jauh dari kata sempurna. Kami sadar sepenuhnya

bahwa masih ada kekurangan dalam makalah ini baik dari segi susunan kalimat, tata

bahasanya, maupun segi materinya. Maka kritik dan saran yang membangun selalu kami

harapkan.

Akhir kata kami berharap makalah imi dapat berguna terkhusus untuk kami

dan memberikan manfaat serta inspirasi bagi pembaca.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Megare, 5 Oktober 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

A. Latar belakang.................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ..........................................................................................................1

C. Tujuan .............................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................3

A. Teori produksi.................................................................................................................3

B. Faktor-Faktor Produksi...................................................................................................4

C. Fungsi Produksi...............................................................................................................6

D. Skala Hasil .....................................................................................................................7

E. Tujuan Dalam Perspektif Ekonomi Islam.......................................................................9

F. Motifasi Produsen dalam Berproduksi..........................................................................10

BAB III PENUTUP..........................................................................................................11

A. Kesimpulan...................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar belakang

Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna suatu
barang dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input menjadi output. Produsen
adalah mereka yang melakukan produksi. Kegiatan produksi menjamin kelangsungan hidup
masyarakat dan perusahaan.oleh karena itu harus dilakukan dalam keadaan apa pun baik oleh
pemerintah maupun swasta. Namun produksi tidak mungkin bisa berjalan bila tidak ada bahan
yang memungkinkan untuk dilakukan proses produksi itu sendiri. Untuk melakukan proses
produksi memerlukan tenaga manusia, sumber-sumber daya alam, modal , serta keahlian. Yang
semuanya itu biasa disebut faktor produksi. Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan
dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisis keatas berbagai aspek
kegiatan memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana faktor-faktor produksi
akan digunakan untuk mengahasilkan barang yang akan diproduksikan. Sesudah itu perlu pula
dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Dan pada akhirnya perlu
dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan produksinya
dengan biaya produksi yang dikeluarkannya, untuk menentukan tingkat produksi yang akan
memberikan keuntungan yang maksimum kepadanya.

B. Rumusan Masalah

1.Apa pengertian teori produksi?

2.Apa Faktor Faktor Produksi?

3.Apa Fungsi produksi?

4.Bagaimana Skala Hasil Tentang produksi?

1
5.Bagaimana Tujuan Dalam Perspektif Ekonomi Islam?

6.Apa Motifasi Produksi Dalam Berproduksi?

C.Tujuan

1.Untuk mengetahui teori produksi.

2.Untuk mengetahui faktor faktor Produksi.

3.Untuk mengetahui fungsi produksi.

4.Untuk mengetahui skala hasil produksi.

5.Untuk mengetahui Tujuan Dalam Perspektif Ekonomi Islam.

6.Untuk mengetahui Motifasi Produksi Dalam Berproduksi.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Produksi

Produksi adalah bagian terpenting dari ekonomi, bahkan dapat dikatakan sebagai
salah satu rukun ekonomi disamping konsumsi, distribusi, infaq dan sedekah; produksi adalah
kegiatan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh
konsumen. Pada saat kebutuhan manusia masih sedikit dan sederhana, kegiatan produksi dan
konsumsi dapat dilakukan oleh manusia secara sendiri, akan tetapi seiring dengan berjalannya
waktu dan beragamnya kebutuhan konsumsi serta keterbatasan sumber daya yang ada, maka
seseorang tidak dapat lagi menciptakan sendiri barang dan jasa yang dibutuhkan, akan tetapi
membutuhkan orang lain untuk menghasilkannya. Dan kegiatan produksi mengikuti tuntunan
yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw.1

Makanan, minuman, pakaian, dan semua yang Anda gunakan untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari merupakan hasil produksi. Bahkan, sesuatu yang bukan berupa
barang pun, jasa misalnya, merupakan hasil produksi.

Dengan demikian, produksi merupakan sebuah rangkaian proses yang meliputi


semua aktivitas dalam rangka menciptakan atau menambah nilai dari barang atau jasa, baik
menjadi produk setengah jadi atau produk jadi. Produksi dapat dilakukan dengan cara mengubah
bentuk bahan, memindah bahan ke tempat lain, atau menyimpannya.

____________________

1
Dofiri, D., Mahmudi, M., & Linawati, L. (2022). TEORI PRODUKSI DALAM ISLAM

3
Yang menjadi catatan di sini adalah terdapatnya nilai tambah. Contoh dari proses
menambah nilai barang adalah memanen padi dan diolah menjadi beras, menjahit kain sehingga
menjadi baju, memasak bahan baku makanan sehingga menjadi makanan jadi, mengolah batok
kelapa menjadi mangkok atau arang, dan lain-lain. Contoh-contoh di atas menunjukkan adanya
pertambahan nilai dari sebuah bahan baku sehingga siap untuk dikonsumsi oleh konsumen atau
diolah lagi.2

B. Faktor-Faktor Produksi

Faktor-faktor produksi merupakan hal yang penting di dalam aktivitas ekonomi.


Berbagai faktor ini tentu akan mempengaruhi kegiatan produksi itu sendiri dan sekaligus menjadi
pondasi penting di dalam sebuah kegiatan bisnis.

Berikut ini adalah beberapa jenis faktor-faktor produksi dan juga masing-masing
contohnya:
1. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam juga kerap di sebutkan faktor-faktor produksi alam. Jika
diminta sebutkan faktor produksi yang satu ini, maka ini adalah berbagai bahan baku mentah
yang dipakai dalam kegiatan produksi itu sendiri.
Berbagai bahan mentah ini biasanya akan diproduksi menjadi berbagai produk
barang maupun jasa, di mana berbagai produk ini akan didistribusikan kepada para konsumen
untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap produk tertentu.
Terkait penggunaan sumber daya alam, pebisnis wajib memenuhi semua regulasi
pemerintah dengan baik. Hal ini untuk mencegah terjadinya eksploitasi dan juga berbagai hal
lainnya yang bisa merugikan negara maupun orang lain yang berhubungan dengan sumber daya
alam tersebut. Contoh faktor produksi sumber daya alam ini adalah hewan, tanaman, air, udara,
dan yang lainnya.
___________________________
2
Mahmudi Iftihor. Linawati,(2022).IQTISODINA:Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum Islam.
https://www.mendeley.com/search/?dgcid=md_homepage&query=teori%20produksi
https://gramedia.com/literasi/teori-produksi/

4
2. Sumber Daya Manusia
Pengertian produksi dan faktor-faktor produksi lainnya yang perlu dipahami
adalah sumber daya manusia. Faktor produksi yang satu ini juga sangat dibutuhkan dan biasa
disebut sebagai tenaga kerja.
Kegiatan produksi yang dilakukan oleh pebisnis akan membutuhkan tenaga kerja
yang tepat, sehingga semua bahan baku bisa diolah menjadi berbagai produk yang dibutuhkan
oleh konsumen dan dipasarkan secara luas.
Tenaga kerja yang digunakan pada umumnya adalah tenaga kerja yang sudah
terdidik dan memiliki kemampuan yang baik untuk melakukan kegiatan produksi. Hal ini akan
dibuktikan dengan upaya yang mereka lakukan untuk memenuhi berbagai permintaan para
pebisnis terkait dengan kegiatan produksi itu sendiri.
Sebagai imbalannya, pebisnis akan memberikan sejumlah upah/ gaji yang layak
dan sesuai dengan kinerja para pekerja tersebut. Upah yang layak seperti ini akan membuat para
pekerja menjadi lebih maksimal dalam bekerja dan menyelesaikan setiap tugasnya.
3. Modal
Masih berkaitan dengan poin di atas, tenaga kerja dan juga modal merupakan
faktor produk yang sulit untuk dipisahkan. Jika diminta sebutkan faktor produksi yang utama,
maka keduanya adalah termasuk yang wajib didahulukan.
Pebisnis harus memiliki modal dalam jumlah yang memadai, sebab modal inilah
yang akan digunakan untuk pengadaan bahan baku dan juga membayar tenaga kerja yang
dibutuhkan dalam kegiatan produksi.
Jika modal tidak memadai, kegiatan produksi atau pengadaan bahan baku bisa
saja tersendat. Hal ini tentu akan secara langsung menghambat kegiatan produksi, termasuk
kegiatan bisnis secara keseluruhan.
Jika faktor produksi terdiri dari uang ini tidak tersedia dalam jumlah yang
mencukupi, maka pebisnis perlu mengerjakannya terlebih dahulu. Hal ini bisa dilakukan dengan
berbagai cara, termasuk dengan mengajukan pinjaman atau bahkan mencari investor yang bisa
bekerja sama dan mendanai bisnis tersebut.

5
4. Faktor Kewirausahaan
Kesuksesan aktivitas produksi akan dipengaruhi oleh kemampuan pebisnis dalam
mengelola usahanya. Pebisnis wajib memiliki jiwa dan kemampuan untuk berwirausaha yang
baik sejak awal, termasuk untuk menghadapi berbagai tantangan yang mungkin akan hadir dalam
bisnis tersebut.
Pebisnis juga harus memiliki kemampuan yang baik dalam mengambil keputusan,
sebab berbagai keputusan yang diambil akan mempengaruhi tenaga kerja dan juga orang-orang
yang terlibat di dalam kegiatan bisnis yang sedang dijalankan tersebut.
Memahami manajemen waktu dan pengertian faktor produksi adalah salah satu
kunci sukses dalam berbisnis. Selain itu, pebisnis pemula harus memiliki kemampuan yang baik
untuk belajar dan menyesuaikan diri dengan cepat terhadap kondisi bisnis yang dijalankan.

5. Sumber Daya Teknologi


Jika diminta sebutkan faktor produksi lainnya yang tak kalah penting, maka
jawabannya adalah sumber daya teknologi. Sebuah bisnis akan berkembang dengan pesat, jika
melibatkan teknologi yang tepat di dalamnya.
Pebisnis harus memiliki keberanian untuk menerapkan teknologi di dalam bisnis
yang dijalankan. Hal ini akan mempermudah banyak hal di dalam bisnis tersebut, terutama di
dalam kegiatan produksi yang dilakukan oleh pebisnis.3
C. Fungsi Produksi

Fungsi dari produksi merupakan fungsi matematika yang berguna untuk


menghubungkan jumlah atau kuantitas output dengan input yang dipergunakan dalam proses
produksi. Biasanya, para ekonom menganggap bahwa satu-satunya input produksi berupa modal
dan tenaga kerja.4

_________________________
3
Yordian,N.(2023).Faktor – Faktor Produksi. (https://www.cermati.com/artikel/faktor-faktor-
produksi)
4
Superadmin.(2023). Fungsi Produksi (https://www.pijarbelajar.id/blog/fungsi-produksi-
pengertian-proses-dan-fungsinya)

6
D. Skala Hasil Produksi (return to scale)

Ada tiga kemungkinan hasil produksi (output) yang terjadi akibat penggandaan
input. Kemungkinan tersebut yaitu skala hasil konstan, skala hasil menurun, dan skala hasil
meningkat. Uraian ringkas mengenai ketiga hal tersebut sebagai berikut:

1. Skala hasil konstan (constant return to scale)

Skala hasil produksi konstan (constant return to scale) yaitu kondisi dimana
penggandaan input yang dilakukan perusahaan akan memberikan penggandaan output (hasil
produksi) yang sama. Contoh kondisi ini seperti yang telah di contohkan diatas. Pada perusahaan
roti inputnya dilipatgandakan menjadi dua kali lipat. Dan outputnya juga meningkat tepat dua
kali lipat. Penggandaan input sama dengan penggandaan output yang dihasilkan.

2. Skala hasil menurun (decrease return to scala)

Skala hasil menurun (decrease return to scale) yaitu dimana perusahaan


menggandakan input yang digunakan, namun skala output yang dihasilkan lebih kecil dari skala
penggandaan input. Bila pada contoh perusahaan roti yang menggandakan input menjadi dua kali
lipat diatas, skala hasil menurun akan terjadi bila skala outputnya kurang dari dua kali lipatnya.
Output awalnya 250 roti, setelah input digandakan dua kali lipat, ternyata hasilnya kurang dari
500 roti. Artinya skala penggandaan output nya kurang dari skala penggandaan input.5

____________________________

5
Skala Hasil Produksi (15 Oktober 2020). Studiekonomi.com. Di akses tanggal 4 Okt, 2023.
https://studiekonomi.com/ekonomi/mikro/skala-hasil-produksi-return-to-scale

7
3. Skala hasil meningkat (increase return to scale)

Skala hasil meningkat (increase return to scale yaitu kondisi dimana skala penggandaan input
mengakibatkan perubahan skala penggandaan output yang lebih besar. Misalkan input yang
digunakan ditambah menjadi dua kali lipat, ternyata outputnya bertambah menjadi tiga kali lipat
atau empat kali lipat. Bila menggunakan contoh ilustrasi diatas, penggandaan input dua kali lipat
mengakibatkan skala penambahan output lebih dari dua kali lipat atau lebih dari 500 roti yang
dihasilkan (bisa sebanyak 510 roti, 550 roti atau bahkan lebih). Skala penambahan outpunya
disitu lebih besar dari skala penambahan input.6

__________________________________

6
Skala Hasil Produksi (15 Oktober 2020). Studiekonomi.com. Di akses tanggal 4 Okt, 2023.
https://studiekonomi.com/ekonomi/mikro/skala-hasil-produksi-return-to-scale/

8
E. Tujuan Dalam Perspektif Ekonomi Islam

Ekonomi Islam merupakan istilah untuk sistem ekonomi yang dibangun atas dasar-
dasar dan tatanan Al-Qur’an dan Al-Sunnah dengan tujuan maslahah (kemaslahatan) bagi umat
manusia, sehingga secara konsep dan prinsip ekonomi Islam adalah tetap, namun pada prakteknya
untuk hal-hal yang situasi dan kondisi tertentu bisa saja berlaku luwes bahkan bisa mengalami
perubahan. Prinsip ekonomi Islam dapat dirangkum dalam empat prinsip, yaitu tauhid,
keseimbangan, kehendak bebas, dan tanggung jawab. Produksi tidak berarti hanya menciptakan
secara fisik sesuatu yang tidak ada, melainkan juga membuat barang-barang yang dihasilkan dari
beberapa aktivitas produksi memiliki daya guna. Tujuan kebahagiaan dunia dan akhirat dalam
produksi berkaitan dengan maqashid al-syari’ah sebagai prinsip produksi antara lain kegiatan
produksi harus dilandasi nilai-nilai islam sehingga dalam memproduksi barang/jasa tidak boleh
bertentangan dengan penjagaan terhadap agama, jiwa, akal, keturunan dan harta, prioritas produksi
harus sesuai dengan prioritas kebutuhan yaitu dharuriyyat, hajyiyat dan tahsiniyat, kegiatan produksi
harus memperhatikan aspek keadilan, sosial, zakat, sedekah, infak dan wakaf, mengelola sumber
daya alam secara optimal, tidak boros, tidak berlebihan serta tidak merusak lingkungan serta
distribusi keuntungan yang adil antara pemilik dan pengelola, manajemen dan karyawan. Produksi
tidak bisa lepas dari faktor sebagai alat produksi berupa faktor alam/tanah, faktor tenaga kerja,
faktor modal (kapital), faktor manajemen, teknologi serta bahan baku. 7

_________________________________

7
Turmudi, M. (2017). Produksi dalam perspektif ekonomi Islam. Islamadina: Jurnal Pemikiran Islam, 37-
56.

9
F. Motivasi Produsen dalam Berproduksi

Pada hakikatnya motivasi utama produsen adalah unuk mencari keuntungan


sebanyak-banyaknya. Selain itu pula strategi dan tehnik dilakukan untuk mencapai keuntungan
secara maksimum jangka panjang ataupun jangka pendek. Terkadang untuk mencapai
keuntungan yang maksimal produsen mengabaikan segala tanggung jawab dan batasan-batasan
yang telah ada, dengan cara menghalalkan segala cara.

“Dalam pandangan ekonomi islam, motivasi produsen semestinya sejalan dengan


tujuan produksi dan tujuan kehidupan produsen itu sendiri. Jika tujuan produksi adalah
menyediakan kebutuhan material dan spiritual untuk menciptakan maslahah, maka motivasi
produsen tentu saja juga mencari maslahah, dimana hal ini juga sejalan dengan tujuan kehidupan
seorang Muslim.”8

Kitab suci Al-Qur‟an menggunakan konsep produksi barang dalam artian yang
luas. Al-Qur‟an menekankan manfaat dari barang yang diproduksi.Memproduksi suatu barang
harus mempunyai hubungan dengan kebutuhanhidup manusia, berarti barang itu harus
diproduksi untuk memenuhi kehidupanmanusia dan bukannya untuk memproduksi barang
mewah secara berlebihanyang tidak sesuai dengan kebutuhan manusia, karenanya tenaga kerja
yangdikeluarkan untuk memproduksi barang tersebut dianggap tidak berproduktif.Hal ini
ditegaskan Al-Qur‟an yang tidak memperbolehkan produksi barang-barang mewah yang
berlebihan dalam keadaan apapun.

Namun demikian, secara jelas peraturan ini memberikan kebebasan yang sangat
luas bagi manusia untuk berusaha memperoleh kekayaan yang lebih banyak lagi dalam
memenuhi tuntutan kehidupan ekonomi. Dengan memberikan landasan ruhani bagi manusia,
sehingga sifat manusia yang sebelumnya tamak dan mementingkan diri sendiri menjadi
terkendali.

____________________________

8
Monzer Khaf, Ekonomi Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1995), 36

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, bisa dipahami bahwa teori produksi sangat diperlukan
oleh produsen agar memahami persiapan yang diperlukan, proses produksi itu sendiri. Dengan
memahami teori produksi secara menyeluruh, diharapkan perusahaan dapat meningkatkan
keefektifan dan keefisienan dalam melaksanakan produksi.

Teori produksi ini banyak dipelajari dan diterapkan oleh perusahaan-perusahaan


yang ingin meminimalisir pemborosan atau pengeluaran yang tidak perlu. Bagaimanapun, teori
produksi ini akan bermanfaat untuk perusahaan yang mempelajari dengan baik dan menerapkan
ke dalam bisnis mereka. Karena teori yang hanya dipelajari tanpa penerapan tidak akan
menghasilkan buah.

Produksi dilakukan untuk menghasilkan barang, jasa atau keduanya yang

ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para konsumen. Lalu ada konsumsi yaitu perilaku untuk

memenuhi kebutuhan yang ada pada dirinya. Dalam Islam produksi dan konsumsi ini memiliki

etika tersendiri yang tidak menyalahi aturan-aturan agama Islam untuk mencapai mashlahah dan

juga falah, tidak hanya profit semata. Dalam melakukan produksi, ada kaidah-kaidah yang harus

dipenuhi agar tidak merugikan konsumen. Begitu pula dengan konsumen melakukan konsumsi

dalam Islam harus mendahulukan kebutuhan daripada keinginan dan jangan berlebih-lebihan.

11
Daftar Pustaka

1
Dofiri, D., Mahmudi, M., & Linawati, L. (2022). TEORI PRODUKSI DALAM ISLAM

2
Mahmudi Iftihor. Linawati,(2022).IQTISODINA:Jurnal Ekonomi Syariah dan Hukum Islam.

https://www.mendeley.com/search/?dgcid=md_homepage&query=teori%20produksi

https://gramedia.com/literasi/teori-produksi/
3
Yordian,N.(2023).Faktor – Faktor Produksi. (https://www.cermati.com/artikel/faktor-faktor-

produksi)
4
Superadmin.(2023). Fungsi Produksi (https://www.pijarbelajar.id/blog/fungsi-produksi-

pengertian-proses-dan-fungsinya)

5
Skala Hasil Produksi (15 Oktober 2020). Studiekonomi.com. Di akses tanggal 4 Okt, 2023.

https://studiekonomi.com/ekonomi/mikro/skala-hasil-produksi-return-to-scale

6
Skala Hasil Produksi (15 Oktober 2020). Studiekonomi.com. Di akses tanggal 4 Okt, 2023.

https://studiekonomi.com/ekonomi/mikro/skala-hasil-produksi-return-to-scale/

Turmudi, M. (2017). Produksi dalam perspektif ekonomi Islam. Islamadina: Jurnal Pemikiran Islam, 37-56.
7

8
Monzer Khaf, Ekonomi Islam, (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1995), 36

12

Anda mungkin juga menyukai