Anda di halaman 1dari 24

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat dan
Karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Makalah Proses Produksi
Dan Rasionalitas Dalam Pertukaran.

Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Sosiologi
Ekonomi. Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karenanya, kami menyampaikan terima kasih sebesar besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dan membimbing penulisan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.

Tangerang Selatan, 09 Maret 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................................1


1.1.Latar Belakang..............................................................................................................1
1.2.Rumusan Masalah.........................................................................................................2
1.3.Tujuan...........................................................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................................................3


2.1.Landasan Teori.............................................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN.....................................................................................................................5


3.1.Jenis – Jenis Produksi..................................................................................................5
3.2.Tujuan Produksi...........................................................................................................9
3.3.Manfaat Yang Diciptakan Dari Proses Produksi.........................................................9
3.4.Karakteristik Produksi.................................................................................................10
3.5.Faktor – Faktor Produksi.............................................................................................11
3.6.Konsep Teori Utama Rasionalitas Dalam Pertukaran George Caspar
Homans.............................................................................................................................12
3.7.Jenis - Jenis Rasionalitas.............................................................................................16
3.8.Aksioma – Aksioma Pilihan Rasional........................................................................18

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................................20
4.1.Kesimpulan.................................................................................................................20
4.2.Saran............................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................22

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

1. Proses Produksi

Manusia sebagai makhluk hidup tentunya membutuhkan makan dan minum


guna memprtahankan kelangsungan hidup. Untuk itu manusia harus
bekerja,banting tulang tiap harinya demi mendapatkan uang. Uang tersebut
digunakan untuk membeli kebutuhan hidup,baik sandang, papan maupun pangan.
Manusia disebut sebagai manusia sejahtera ketika sudah mampu memenuhi
kebutuhan hidupnya. Misalnya seorang suami yang sudah mampu memenuhi
kebutuhan keluarganya, istri dan anak-anaknya.

Barang dan jasa merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi manusia baik
secara individu maupun kelompok. Manusia pun melakukan kegiatan ekonomi,
dimana manusia itu berusaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya
yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya masyarakat. Kegiatan
ekonomi merupakan gejala bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi
kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Cara yang dimaksud tersebut
berkaitan dengan semua aktivitas orang dan masyarakat yang berhubungan dengan
produksi, distribusi, penukaran, dan konsumsi barang-barang ataupun jasa-jasa
langka.

2. Rasionalitas Dalam Pertukaran

Teori ini mengkaji mengenai perilaku sosial dari individu yang tampak. Dari
adanya tindakan individu ini dikaji mengenai sebab akibat atau adanya stimulus
serta respon yang ditimbulkan. Melalui teori ini dikaji mengenai tindakan individu
yang senantiasa mengarah pada tujuan dimana dalam melakukan tindakannya
individu mengharapakan sesuatu dari tujuan tersebut (reward) atau tujuan lainnya.

1
Menurut Homans orang terlibat dalam sebuah perilaku adalah untuk
memperoleh adanya pertukaran, hal ini lebih berkaitan pada teori pertukaran yang
bersifat ekonomis. Namun menurutnya perilaku individu tidak hanya berkaitan
dengan nilai ekonomis yang didapatkan tetapi juga dari nilai sosiologisnya.
Homans menjelaskan mengenai teori ini dalam proposisi – proposisi yaitu
proposisi sukses, stimulus, nilai, kejenuhan (deprivasi-satiasi), persetujuan (restu)-
agresi, rasionalitas. Setiap individu memilih tindakan atas dasar pertukaran yang
akan didapatkannya nanti, hal ini juga dikaitkan dengan rasionalitasnya dalam
menentukan pilihan. Walaupun dalam kehidupan nyata orang tak selalu berperilaku
rasional, namun yang perlu dipertanyakan adalah apakah individu bertindak tepat
menurut rasionalitas seperti yang biasa dibayangkan atau menyimpang dari cara-
cara yang telah diamati (Coleeman, dalam Ritzer: 395).

2
1.2.Rumusan Masalah

1. Apa Saja Jenis – Jenis Produksi ?


2. Apa SajaTujuan Produksi?
3. Bagaimana Manfaat Yang Diciptakan Dari Proses Produksi ?
4. Apa Saja Karakteristik Produksi ?
5. Apa Saja Aksioma – Aksioma Pilihan Rasional
6. Bagaimana Konsep Teori Utama Rasionalitas Dalam Pertukaran George Caspar
Homans ?
7. Apa Saja Jenis - Jenis Rasionalitas ?
8. Apa SajaFaktor – Faktor Produksi ?

1.3.Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Jenis – Jenis Produksi


2. Mengetahui Tujuan Produksi
3. Memahami bagaimana Manfaat yang Diciptakan dari Proses Produksi
4. Mengetahui Karakteristik Produksi
5. Mengetahui Aksioma – Aksioma Pilihan Rasional
6. Memahami Konsep Teori Utama Rasionalitas Dalam Pertukaran George Caspar
Homans
7. Mengetahui Jenis - Jenis Rasionalitas
8. Mengetahui Faktor – Faktor Produksi

3
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1.Landasan Teori

A. Pengertian Produksi

Kata produksi merupakan kata serapan dari bahasa lnggris, yaitu


productions Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.Kata produksi diartikan sebagai
proses mengeluarkan hasil;penghasilan. Di samping itu, terdapat dua makna lain
dan produksi yaitu hasil dan pembuatan. Pengertian produksi tersebut mencakup
segala kegiatan.Termasuk prosesnya. yang dapat menciptakan hasil, penghasilan
dan pembuatan. Oleh sebab itu, produksi meliputi banyak kegiatan sepcrti pabrik
membuat sekian pasang sepatu,ibu rumah tangga memasak makanan untuk santapan
malam keluarga, petani memanen padi di sawah, dan lain sebagainya.

Kegiatan produksi adalah suatu produk. Dalarn Kamus Besar Bahasa


Indonesia. produk didefenisikan sebagai: satu, barang atau jasa yang dibuat
ditambah gunanya atau nilainya dalam proses produksi dan menjadi hasil akhir dan
proses produksi itu.Dua, Benda atau yang bersifat kebendaan seperti barang. bahan,
atau bangunan yang merupakan basil konstruksi. Tiga, hasil; hasil kerja. Dan ketiga
definisi dan produk tersebut dapat dipahami bahwa produk berkait dengan suatu
proses yang bernama kerja.

Dapat diambil kesimpulan bahwa proses produksi merupakan kegiatan


untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan
menggunakan faktor-faktor yang ada seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan
dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.

4
B. Pengertian Rasionalitas
1. Rasionalitas Secara Umum
Rasionalitas adalah anggapan yang memungkinkan kita untuk membuat
pilihan-pilihan berdasarkan standard-standard logis, dan tidak akan secara
sengaja membuat keputusan yang akan menjadikan mereka lebih buruk.
Standard-standard tersebut atau aksioma-aksioma tersebut penyederhanaan dari
komplekstisitas dan nilai-nilai.

2. Pengertian Rasionalitas Menurut Ahli


Menurut John Dewey, proses rasinalitas manusia sebagai berikut:
 Ide-ide yang diuraikan dalam larutan rasional melalui pembentukan
implikasi mengumpulkan bukti (data).
 Memperkuat bukti tentang ide-ide ini dan menyimpulkan melalui kesaksian
atau percobaan.
 Yang timbul dari solusi yang mungkin dalam bentuk spekulatif, hipotesis,
inferensi atau teori.

 Timbul rasa keras, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit untuk
mengetahui sifat, atau dalam menjelaskan hal-hal yang muncul tiba-tiba.
 Kemudian arti dari definisi yang diberikan dalam bentuk masalah yang
sulit.

5
BAB III
PEMBAHASAN

3.1.Jenis – Jenis Produksi

A. Jenis proses produksi di tinjau dari segi wujud proses produksi

1. Proses produksi kimiawi


Proses produksi kimiawi merupakan suatu proses produksi yang
menitikberatkan kepada adanya proses analisa atau sintesa serta senyawa kimia.
Contoh perusahaan obat-obatan, perusahaan tambang minyak.

2. Proses produksi perubahan bentuk


Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dimana dalam
pelaksanaannya menitikberatkan pada perubahan masukan (input) menjadi keluaran
(output) sehingga didapatkan penambahan manfaat atau faedah dari barang tersebut.
Contohnya perusahaan mebel, perusahaan garmen.

3. Proses produksi assembling


Proses produksi assembling merupakan suatu proses produksi yang dalam
pelaksanaan produksinya lebih mengutamakan pada proses penggabungan dari
komponen-komponen produk dalam perusahaan yang bersangkutan atau membeli
komponen produk yang dibeli dari perusahaan lain. Contohnya perusahaan yang
memproduksi peralatan elektronika, perakitan mobil.

4. Proses produksi transportasi


Proses produksi trans portasi merupakan suatu proses produksi dengan
jalan menciptakan jasa pemindahan tempat dari barang ataupun manusia. Dengan
adanya pemindahan tempat tersebut maka barang atau manusia yang bersangkutan
ini akan mempunyai kegunaan atau merasakan adanya tambahan manfaat.
Contohnya perusahaan kereta api, perusahaan angkutan.

6
5. Proses produksi penciptaan jasa administrasi
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi
yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau
lembaga-lembaga yang memerlukannya. Pemberian metode penyusunan,
penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masing-
masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh
perusahaan-perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan manajemen
dan akuntansi, biro konsultan manajemen.

B. Jenis proses produksi ditinjau dari segi arus proses produksi

1. Proses produksi terus menerus (Continous processes)


Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi yang mempunyai
pola atau urutan yang selalu sama dalam pelaksanaan proses produksi di dalam
perusahaan. Proses produksi secara kontinu dilakukan pada industri dengan skala
produksi besar. Contoh industri yang melakukan produksi secara kontinu adalah
industri gelas. Gelas dipanaskan sehingga berbentuk lunak dan kemudian
dialirkan ke mesin pencetak untuk dibentuk. Proses pencairan dan pencetakan
berlangsung secara terus menerus tanpa terhenti. Proses produksi pada umumnya
dihentikan berdasarkan keperluan perawatan dan perbaikan. Secara rutin (bisa
sebulan sekali, enam bulan sekali, atau setahun sekali) proses produksi
dihentikan dan dilakukan perawatan dan pemeriksaan menyeluruh (overhaul)
terhadap alat-alat proses.
Pada proses produksi secara kontinu umum digunakan sistem yang
terotomatisasi. Dengan bantuan PLC (Programmable Logic Controller) atau
pengontrol otomatis lain, kesalahan proses produksi akibat kecerobohan manusia
dapat dikurangi sehingga proses produksi dapat berlangsung terus menerus
dengan kondisi yang stabil atau bahkan mendekati tunak (semua keadaan
konstan dan tidak berubah).

7
2. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus
proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
pada umumnya dilakukan oleh industri proses kimia dengan skala produksi kecil
atau menengah dan industri manufaktur.
Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara
terputus-putus adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan industri
proses kimia seperti industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada proses
produksi terputus-putus tinta dan cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini
berlangsung dengan memproduksi warna paling muda terlebih dahulu, seperti
misalnya kuning muda, dilanjutkan dengan warna yang lebih tua, seperti
misalnya jingga, kemudian merah dan seterusnya hingga mencapai warna hitam
dan proses produksi diulang lagi.

3. Proses produksi campuran


Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-
menerus dan terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan
bahwa setiap perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.

C. Jenis proses produksi ditinjau dari segi keutamaan proses produksi


Pada umumnya manajemen perusahaan akan mengadakan pemisahan jenis
proses produksi dalam perusahaan atas dasar keutamaan proses produksi dalam
perusahaan yang bersangkutan yaitu proses produksi utama dan proses produksi
bukan utama.

1. Proses produksi utama


Merupakan proses produksi dimana proses produksi tersebut sesuai
dengan tujuan didirikannya perusahaan yang bersangkutan. Jadi merupakan
kegiatan inti perusahaan. Yang termasuk dalam kelompok ini antara lain:
 Proses Produksi Terus Menerus, yakni proses produksi dimana terdapat
pola atau urutan proses produksi yang pasti dan tidak berubah-ubah dari
waktu ke waktu.

8
 Proses Produksi terputus-Putus, yakni proses produksi dimana terdapat
beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi. Pola pelaksanaan
produksi yang digunakan hari atau bulan ini sangat mungkin akan berbeda
dengan pola atau urutan pelaksanaan proses produksi pada bulan yang lalu
atau bulan yang akan datang.
 Proses Produksi Proses, merupakan prosesproduksi dimana pelaksanaan
pengolahan baha baku sampai dengan barang jadi akan melalui suatu
proses persenyawaan atau pemecahan. dengan demikian pelaksanaan
proses produksi akan sangat bergantung pada jenis bahan baku dan bahan
penolong yang digunakan.
 Proses Produksi Proses yang Sama, merupakan jenis proses produksi
dimana terdapat beberapa pekerjaan serta urutan yang sama dalam proses
produksi meski produk yang dihasilkan berbeda-beda.
 Proses Produksi Proyek Khusus, merupakan suatu proses produksi yang
dilaksanakan katrena adanya beberapa program khusus atau adanya
kepentingan khusus. Apabila proses produksi yang dilaksanakan untuk
program tersebut selesai, maka proses produksi juga akan berakhir.
 Proses Produksi Industri Berat, yaitu proses produksi dimana terdapat
berbagai macam aktivitas sehubungan dengan penyelesaian produksi yang
sangat komplek. Sedemikian kompleknya sehingga proses tersebut dibagi
menjadi subproses-subproses.

2. Proses Produksi Bukan Utama


Merupakan proses produksi yang dilaksanakan sehubungan dengan
adanya kepentingan khusus. Proses produksi bukan utama ini hanya merupakan
kegiatan penunjang dalam perusahaan yang bersangkutan. yang termasuk
dalam kelompok ini antara lain:
 Penelitian
 Model
 Prototype
 Percobaan
 Demonstrasi

9
3.2.Tujuan Produksi
Kita dapat melihat bahwa tanpa kegiatan produksi, kebutuhan manusia yang banyak
ragamnya itu tidak dapat dipenuhi. Kemajuan dalam hal melakukan produksi ada
hubungannya dengan standar hidup. Jadi, secara umum tujuan produksi adalah
memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Perlu diketahui bahwa dalam kegiatan produksi ada pihak yang terkait. Pihak
Pertama adalah pihak yang menghasilkan barang dan jasa yang kita sebut sebagai
produsen. Sedangkan pihak kedua adalah pihak yang mengkonsumsi barang dan jasa
yaitu konsumen.
Karenanya, tujuan produksi juga dapat dilihat secara khusus dari sudut kepentingan
pihak-pihak tersebut. Bagi pihak produsen, tujuan produksi adalah untuk meningkatkan
keuntungan serta menjaga kesinambungan perusahaan. Sementara bagi masyarakat atau
konsumen, tujuan produksi adalah untuk menyediakan berbagai benda pemuas
kebutuhan.

3.3.Manfaat Yang Diciptakan Dari Proses Produksi


Berdasarkan manfaat yang diciptakan proses produksi bisa dilakukan dengan cara
yang berbeda-beda tergantung manfaat yang diciptakan. Berdasarkan hal tersebut diatas,
kegiatan atau manfaat yang diciptakan, kegiatan atau manfaat dapat dibagi menjadi 5
manfaat yaitu manfaat dasar, manfaat bentuk, manfaat waktu, manfaat milik, maupun
manfaat tempat.

A. Manfaat dasar (primary utility)


Manfaat dasar akan terjadi jika kegiatan yang dilakukan perusahaan merupakan
kegiatan yang bergerak dlam bidang pengambilan dan penyediaan barang-barang atau
hasil-hasil dari sumber yang sudah tersedia oleh alam. Misalnya: perusahaan tambang,
perikanan dan lain-lain.

B. Manfaat bentuk (form utility)


Proses produksi yang meniptakan manfaat bentuk adalah meubel. Prose produksi ini
terjadi setelah manfaat dasar dilakukan kemudian baru dilakukan proses selanjutnya
unuk menciptakan manfaat yang lebih baik lagi.

10
C. Manfaat waktu (time utulity)
Manfaat waktu dihubungkan dengan kenaikan nilai barang yang mempunyai selisih
waktu misalnya: disimpan dipergudangan (bulog) setelah harg- harga naik maka beras
yang tidak habis dalam masa turunnya harga karena waktu berjalan terus
menyebabakan nilai beras tersebut bertambah.

D. Manfaat tempat (place utility)


Manfaat tempat dapat kita lihat pada perusahaan trsansportasi. Perusahaan apakah
itu kereta api, kendaraan, truk, maupun pesawt udara akan menyebabkan
bertambahnya mafaat barang yang dipindahkan tersebut. Contoh hasi-hasil pertanian
yang diangkut ke kota.

E. Manfaat milik (Ownership utility)


Manfaat milik adalah usaha untuk memindahkan barang dari hak milik orang yang
satu ke orang yang lain. Contohnya: pedagang, toko, dealer, distributor, pengecer, dan
sebagainya.

3.4.Karakteristik Produksi
Dalam proses mengelola kegiatan produksi terdapat ciri-ciri tertentu. Berikut ini
adalah beberapa karakteristiknya berdasarkan proses, sifat, dan jangka waktunya:

A. Berdasarkan Proses
 Produksi langsung, kegiatan ini mencakup produksi primer dan produksi
sekunder.
 Produksi primer, yaitu kegiatan produksi yang diambil dari alam secara
langsung. Misalnya, pertanian, pertambangan, perikanan, dan lain-lain.
 Produksi sekunder, yaitu proses produksi dengan menambahkan nilai lebih pada
suatu barang yang ada. Misalnya kayu untuk membuat rumah, baja untuk
membuat jembatan, dan lain-lain.
 Produksi tidak langsung, yaitu kegiatan produksi dengan memberikan hasil dari
keahlian atau jasa. Misalnya, jasa montir, jasa kesehatan, jasa konsultasi, dan
lain-lain.

11
B. Berdasarkan Sifat Proses Produksi
 Proses ekstraktif, yaitu kegiatan produksi dengan mengambil produk secara
langsung dari alam.
 Proses analitik, yaitu kegiatan produksi yang melakukan pemisahan suatu
produk menjadi lebih banyak dengan bentuk yang mirip seperti aslinya.
 Proses fabrikasi, yaitu kegiatan mengubah suatu bahan baku menjadi suatu
produk yang baru.
 Proses sintetik, yaitu kegiatan menggabungkan beberapa bahan menjadi suatu
bentuk produk. Proses ini disebut juga dengan perakitan.

C. Berdasarkan Jangka Waktu Produksi


 Produksi terus menerus, yaitu produksi yang memakai berbagai fasilitas untuk
menciptakan produk secara terus menerus. Proses ini umumnya dalam skala
besar dan tidak terpengaruh waktu dan musim.
 Produksi terputus-putus, yaitu produksi yang kegiatannya berjalan dilakukan
tidak setiap saat, tergantung musim, pesanan, dan faktor lainnya.

3.5.Faktor – Faktor Produksi

Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
dan jasa.Faktor-faktor produksi meliputi :

A. Faktor Produksi Alam

Faktor produksi alam ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta
yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi alam sering pula
disebut faktor produksi asli. Faktor produksi alam terdiri atas tanah, air, sinar
matahari, udara, dan barang tambang.

12
B. Faktor Produksi Tenaga Kerja

Faktor produksi tenaga kerja (labor) ialah faktor produksi insani secara
langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi
tenaga kerja dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Meskipun mesin-mesin telah
banyak menggantikan manusia sebagai pelaksana proses produksi, namun keberadaan
manusia mutlak diperlukan.

C. Faktor Produksi Modal

Faktor produksi modal adalah faktor penunjang dalam mempercepat atau


menambah kemampuan dalam memproduksi. Faktor produksi modal dapat berupa
mesin-mesin, alat pengangkutan, sarana pengangkutan, atau bangunan.

D. Faktor Produksi Keahlian

Faktor produksi keahlian adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan


seseorang dalam mengkoordinasikan dan mengelola faktor produksi untuk
menghasilkan barang dan jasa.

3.6.Konsep Teori Utama Rasionalitas Dalam Pertukaran George Caspar Homans

Homans memulai teorinya dengan ilmu ekonomi bukan dengan psikologi. Teori
pertukaran Homans berasumsi bahwa seorang terlibat pada sebuah tindakan karena
ganjaran atau menghindari adanya hukuman. Pertukaran perilaku untuk memperoleh
ganjaran tersebut merupakan prinsip dasar dalam transaksi ekonomi. Ilmu ekonomi dapat
menggambarkan hubungan pertukaran dan sosiologi dapat menggambarkan adanya
struktur-struktur sosial diamana pertukaran tersebut terjadi. Melalui ilmu ekonomi
Homans mengkaji perilaku individu dalam meraih nilai melalu tindakannya, hal ini juga
didukung dari adanya teori psikologi milik Skinner (Behavioralisme). Seperti halnya
binatang yang mencoba mencari ganjaran serta menghindari adanya hukuman, manusia
pun mencobanya dengan memperbesar keuntungan dan memperkecil biaya yang
dikeluarkan. Menurut Homans, dilihat dari sisi fungsional bukan hanya status yang
berasal dari fungsi sosialnya melainkan karena struktur yang demikian itu terdiri dari
individu-individu yang terlibat dalam proses pertukaran barang yang berwujud materi
maupun non-materi (Homans, 1958: 579-606).

13
Pertukaran sosial yang terjadi antar individu tidak berjalan statis, karena tidak
selamanya individu mendapatkan keuntungan dari proses pertukaran sosial itu. Oleh
karena itu, bagi Homans dalam teori pertukaran sosial perlu dilakukan proposisi-
proposisi. Menurut Homans proposisi - proposisi yang dapat menjelaskan teori
pertukaran sosial secara utuh, diantaranya, proposisi sukses, proposisi stimulus, proposisi
nilai, proposisi kelebihan dan kekurangan, proposisi agresi – pujian, dan proposisi
rasionalitas.

A. Proposisi Sukses

Pernyataan pertama Proposisi Sukses.“Dalam setiap tindakan, semakin sering


suatu tindakan tertentu memperoleh ganjaran, maka kian kerap ia akan melakukan
tindakan itu (Homans, dalam Poloma: 61). Asumsi dasar proposisi sukses adalah
“semakin sering tindakan seseorang itu dihargai maka semakin sering orang itu
melakukan tindakan yang sama”. Sebaliknya, semakin sering tindakan seseorang itu
gagal atau tidak mendapatkan penghargaan maka tindakan itu tidak akan diulangi lagi
olehnya. Pro posisi sukses ini dapat disimpulkan bahwa ketika seorang individu
memperoleh ganjaran dari tindakan yang ia lakukan maka suatu ketika ia akan
melakukan tindakan itu lagi bahkan ia akan sering melakukan tindakan tersebut
dengan harapan ia dapat menerima ganjaran yang serupa dengan apa yang telah ia
dapatkan sebelumnya.

B. Proposisi Stimulus

Proposisi stimulus atau rangsangan menyatakan bahwa “jika di masa lalu


terjadinya stimulus (rangsangan) yang khusus atau seperangkat stimuli merupakan
peristiwa dimana tindakan seseorang memperoleh ganjaran, maka semakin mirip
stimuli yang ada sekarang ini dengan yang lalu itu, akan semakin mungkin seseorang
melakukan tindakan serupa atau yang agak sama, (Homans, dalam Poloma: 64).
Proposisi tersebut menjelaskan bahwa ketika seorang individu mendapatkan
rangsangan (stimulus) maka ia akan cenderung melakukannya agar mendapatkan apa
yang ingin ia dapatkan. Pada kejadian sebelumnya individu telah mendapatkan
ganjaran (reward) setelah ia melakukan sesuatu, dengan adanya stimuli semacam itu
individu akan melakukannya lagi agar ia mendapatkan hal (ganjaran) yang serupa.

14
C. Proposisi Nilai

Proposisi nilai, “semakin tinggi nilai suatu tindakan, maka kian senang
seseorang melakukan tindakan itu” (Homans, dalam Poloma: 63). Proposisi ini
berkaitan dengan tingkat atau tinggi rendahnya nilai dari sebuah tindakan. Disini
Homans memperkenalkan konsep hadiah dan hukuman. Hadiah adalah tindakan
dengan nilai positif, makin tinggi nilai hadiah, makin besar kemungkinan
mendatangkan perilaku yang diinginkan. Sedangakan hukuman adalah hal yang
diperoleh karena tingkah laku yang negatif. Dalam pengamatannya, Homans
memperhatikan bahwa hukuman bukanlah merupakan cara yang efektif untuk
mengubah tingkah laku seseorang. Ketika tindakan memiliki nilai yang tinggi maka
seorang individu ini akan semakin senang atau menikmati apa yang dilakukannya
berbeda ketika nilai dari sebuah tindakan itu rendah atau bahkan justru tidak ada nilai
yang mengikutinya maka individu akan cenderung malas atau bahkan tidak
melakukan tindakan itu. Jadi ketika individu melakukan satu tindakan ia melihat dari
sisi nilai yang dimiliki ketika tindakan itu dilakukan.

D. Proposisi Kejenuhan

Proposisi Kejenuhan (deprivasi–satiasi), “semakin sering di masa yang baru


berlalu seseorang menerima suatu ganjaran tertentu, maka semakin kurang bernilai
bagi orang tersebut peningkatan setiap unit ganjaran” (Homans, dalam Poloma: 63-
64). Dalam proposisi kejenuhan (deprivasi–satiasi) ini menjelaskan bahwa ketika
suatu tindakan yang pada awalnya bernilai semakin lama nilai tersebut akan semakin
berkurang seiring dengan berjalannya waktu. Dapat dikatakan bahwa dari tindakan
yang bernilai ketika tindakan itu dilakukan berulang-ulang maka setiap perulangan
tersebut akan terjadi pengurangan nilai. Individu akan merasakan terjadinya
pengurangan nilai dari tindakan yang ia lakukan berulang karena pengulangan itu
sendiri yang menyebabkan adanya pengurangan nilai tersebut. Unsur waktu menjadi
sangat penting didalam proposisi ini. Orang pada umumnya tidak akan lekas jenuh,
kalau ganjaran itu di peroleh sesudah waktu yang cukup lama.

15
E. Proposisi Persetujuan

Proposisi Persetujuan (restu) – agresi, dalam bagian ini ada dua proposisi yang
berbeda. Proposisi yang pertama berbunyi “ Bila tindakan seseorang tidak
memperoleh ganjaran seperti yang diharapkannya atau mendapat hukuman yang tidak
diharapkannya, maka semakin besar kemungkinana bahwa dia akan menjadi marah
dan melakukan tindakan yang agresif, dan tindakan agresif itu menjadi bernilai
baginya.” Homans memberikan contoh bahwa jika seseorang tidak mendapatkan
nasihat yang dia harapkan dari orang lain dan orang lain itu tidak mendapat pujian
yang dia harapkan maka keduanya akan menjadi marah. Dalam proposisi ini berbicara
tentang perilaku emosional dari individu yang timbul dari perilaku yang telah ia
lakukan sebelumnya.

Pada proposisi diatas dijelaskan bahwa individu akan melakukan tindakan


sebagai reaksi dari adanya gajaran atau hukuman yang ia terima. Ketika individu tidak
mendapatkan apa yang ia inginkan ia akan melakukan tindakan agresif demi
menyalurkan rasa emosional yang ia rasakan. Tindakan atas dasar emosi tersebut bisa
jadi menjadi tindakan yang paling bernilai baginya karena apa yang ia harapkan
sebelumnya tidak dapat terpenuhi.

F. Proposisi Rasionalitas

Di sumber lain (Raho, 2007: 172- 176) menyebutkan masih ada 1 proposisi
lagi yaitu Asumsi dasar proposisi rasionalitas adalah “orang membandingkan jumlah
imbalan yang diasosiasikan dengan setiap tindakan. Imbalan yang bernilai tinggi akan
hilang nilainya jika aktor menganggap bahwa itu semua cenderung tidak akan mereka
peroleh. Sedangkan imbalan yang bernilai rendah akan mengalami petambahan nilai
jika semua itu dipandang sangat mungkin diperoleh. Jadi, terjadi interaksi antara nilai
imbalan dengan kecenderungan diperolehnya imbalan”.

Imbalan yang paling diinginkan adalah imbalan yang sangat bernilai dan
sangat mungkin dicapai. Sedangkan imbalan yang paling tidak diinginkan adalah
imbalan yang paling tidak bernilai dan cenderung tidak mungkin diperoleh. (Homans
dalam Ritzer, 2009:457).

16
Proposisi Homans yang terakhir ini menjelaskan proses aktivitas individu
yang syarat dengan pragmatisme kepentingan. Dalam aktivitas individu, nilai adalah
segala- galanya, nilai mendorong untuk bertindak dan juga dapat menghambat dalam
bertindak, tergantung kelebihan dan kekurangan dari nilai itu bagi individu yang
menjalankannya.

Homans menekankan bahwa proposisi itu saling berkaitan satu sama lain dan
harus dijadikan satu perangkat dalam menganalisis perilaku individu dalam
masyarakat. Proposisi – proposisi tersebut saling melengkapi dalam menjelaskan
perilaku individu untuk selanjutnya dapat menjelaskan mengenai struktur sosial dalam
masyarakat.

3.7.Jenis - Jenis Rasionalitas

A. Self Interest Rationality (Rasionalitas Kepentingan Pribadi)


Prinsip pertama dalam ilmu ekonomi menurut Edgeworth, bahwa setiap
pihak digerakkan hanya oleh (self interest) seorang individu. Hal ini mungkin saja
benar pada masa-masa Edgeworth, tapi salah satu pencapaian dari teori utilitas
modern adalah pembebasan ilmu ekonomi dari prinsip pertama yang meragukan
tersebut.
Pengertian kepentingan pribadi disini tidak harus selalu diartikan dengan
penumpukan kekayaan dan harta oleh seseorang. Dimana kepentingan pribadi yang di
asumsikan disini ialah setiap individu akan selalu berupaya mengejar berbagai tujuan
dalam hidup ini, dan tidak hanya memperbanyak kekayan secara moneter.

17
B. Present Aim Rationality (Rasionalitas Berdasarkan Tujuan yang Ingin Dicapai Saat
Ini)
Teori kepuasan modern yang aksiomatis tidak berasumsi bahwa manusia
selalu bersikap mementingkan dirinya sendiri. Teori ini berasumsi bahwa manusia
selalu menyesuaikan preferensinya sepanjang waktu dengan sejumlah prinsip.
Secara jelasnya dikatakan bahwa preferensi yang diambil haruslah
konsisten. Penyesuaian terhadap prinsip ini tanpa harus menjadi hanya
mementingkan diri sendiri (Self Interest) sehingga setiap waktu mungkin preferensi
individu tersebut dapat berubah sesuai dengan kebutuhan yang ingin dicapainya.

3.8.Aksioma – Aksioma Pilihan Rasional

Berikut Ini Merupakan Aksioma – Aksioma Pilihan Rasional. Dalam konsumsi, setiap
individu mempunyai keinginan-keinginan, namun keinginan tersebut juga dibatasi oleh
kemampuannya dalam memenuhinya. Sebelum lebih jauh membahasnya, dalam
menentukan pilihan rasional individu, ada beberapa aksioma yang dikembangkan.
Terdapat tiga sifat dasar.

A. Kelengkapan ( Completness )

Jika seseorang di hadapkan pada dua situasi, A dan B, maka ia dapat selalu
menentukan secara pasti salah satu dari tiga kemungkinan berikut ini :

 A lebih disukai daripada B


 B lebih disukai daripada A
 A dan B keduanya sama – sama disukai.

Diasumsikan seseorang dapat mengambil keputusan secara konsekuen dan


mengerti/ memahami akibat dari keputusan tersebut, asumsi juga mengarah pada
kemungkinan bahwa seseorang lebih menyukai salah satu dari A dan B.

18
B. Transitivitas ( Transitivity )

Jika bagi seseorang “A lebih disukai daripada B’’ dan “B lebih disukai
daripada C’’, maka baginya “A harus lebih disukai daripada C’’. Asumsi ini
menyatakan bahwa pilihan individu bersifat konsisten secara internal.

C. Kontinuitas ( Continuity )

Jika bagi seseorang “A lebih disukai daripada B’’, maka situasi-situasi yang
secara cocok “ mendekati A’’, harus juga lebih disukai daripada B.

Dari aksioma-aksioma dan asumsi diatas dapat dianalisa bagaimana individu


dapat membuat tingkatan dari berbagai situasi pilihan atau secara singkat hal tersebut
dinyatakan sebagai utilty (nilai guna).

19
BAB IV

PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini

Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang terjadi pada setiap lapisan
masyarakat. Yang mana produksi tersebut adalah suatu kegiatan yang menghasilkan atau
menambah nilai guna barang atau jasa yang mana bertujuan sebagai memenuhi kebutuhan
manusia itu sendiri. Tujuan dari produksi tersebut salah satunya untuk memenuhi kebutuhan
manusia dan menghasilkan barang dan jasa. Untuk itu sebelum mencapai tujuan yang diharap
perlu di rencanakan dulu cara pengelolaan faktor produksi tersebut.

Setiap tindakan individu akan mengalami pertukaran, dimana apa yang diberikan

akan mendapatkan pertukarang dengan apa yang akan didapatkan. Pilihan tindakan individu

akan diikuti oleh nilai yang menjadi tujuan. Banyak fenomena yang terjadi disekitar kita yang
dapat dikaitkan dengan teori ini, salah satunya mengenai pilihan rasional seorang siswa yang

memilih jurusan untuk dia bekuliah. Banyak yang menjadikan pertimbangan seorang siswa

akan memilih jurusan apa dia nantinya. Pertimbangan tersebut antara lain merupakan nilai

dan tujuan yang ia dapa ketika masuk dijurusan tersebut. Ketika mereka memilih jurusan

mereka juga mempertimbangkan reward dan punishment yang ia dapat ketika ia berada di

jurusan tersebut.

Pada setiap tindakan yang dilakukan akan menimbulkan rasa emosional yang dapat

mempengaruhi keberhargaan nilai dari tindakan tersebut. Kemudian dari adanya pengulangan

tindakan didalamnya akan terjadi pengurangan nilai, pengurangan nilai ini terjadi karena

pengulangan itu sendiri. Teori pertukaran, pilihan rasional dari Homans memiliki proposisi-

proposisi yang mampu menjelaskan mengenai tindakan individu. Teori dari Homans ini dapat

20
dikaitkan dengan berbagai fenomena perilaku individu dalam masyarakat sehingga kita lebih

memahami makna dari setiap perilaku yang ada.

4.2.Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.

21
DAFTAR PUSTAKA

Sosiologi Ekonomi , Modul Perkuliahan

Jumi16.Blogspot.com,November 2014,Proses produksi Sosiologi

Kurniawan,Aris.29 Agustus 2019.Pengertian Rasonalitas-Jenis,Aksioma,Konsep

Prof.Dr.Damsar.2009.Pengantar Sosiologi Ekonomi Edisi Kedua,Jakarta:Prenamedia

Shokhibul Mighfar,Social Exchange Theory:Telaah Konsep George C. Homans Tentang


Teori Pertukaran Sosial,9 Desember 2015

22

Anda mungkin juga menyukai