Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan Rahmat dan
Karunia-Nya kami masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan Makalah Proses Produksi
Dan Rasionalitas Dalam Pertukaran.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Sosiologi
Ekonomi. Sehubungan dengan tersusunnya makalah ini kami mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Oleh karenanya, kami menyampaikan terima kasih sebesar besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu dan membimbing penulisan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh
sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga dengan
selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB IV PENUTUP..............................................................................................................................20
4.1.Kesimpulan.................................................................................................................20
4.2.Saran............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1. Proses Produksi
Barang dan jasa merupakan sesuatu yang sangat bermanfaat bagi manusia baik
secara individu maupun kelompok. Manusia pun melakukan kegiatan ekonomi,
dimana manusia itu berusaha dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaannya
yang berhubungan dengan pengalokasian sumber daya masyarakat. Kegiatan
ekonomi merupakan gejala bagaimana cara orang atau masyarakat memenuhi
kebutuhan hidup mereka terhadap barang dan jasa. Cara yang dimaksud tersebut
berkaitan dengan semua aktivitas orang dan masyarakat yang berhubungan dengan
produksi, distribusi, penukaran, dan konsumsi barang-barang ataupun jasa-jasa
langka.
Teori ini mengkaji mengenai perilaku sosial dari individu yang tampak. Dari
adanya tindakan individu ini dikaji mengenai sebab akibat atau adanya stimulus
serta respon yang ditimbulkan. Melalui teori ini dikaji mengenai tindakan individu
yang senantiasa mengarah pada tujuan dimana dalam melakukan tindakannya
individu mengharapakan sesuatu dari tujuan tersebut (reward) atau tujuan lainnya.
1
Menurut Homans orang terlibat dalam sebuah perilaku adalah untuk
memperoleh adanya pertukaran, hal ini lebih berkaitan pada teori pertukaran yang
bersifat ekonomis. Namun menurutnya perilaku individu tidak hanya berkaitan
dengan nilai ekonomis yang didapatkan tetapi juga dari nilai sosiologisnya.
Homans menjelaskan mengenai teori ini dalam proposisi – proposisi yaitu
proposisi sukses, stimulus, nilai, kejenuhan (deprivasi-satiasi), persetujuan (restu)-
agresi, rasionalitas. Setiap individu memilih tindakan atas dasar pertukaran yang
akan didapatkannya nanti, hal ini juga dikaitkan dengan rasionalitasnya dalam
menentukan pilihan. Walaupun dalam kehidupan nyata orang tak selalu berperilaku
rasional, namun yang perlu dipertanyakan adalah apakah individu bertindak tepat
menurut rasionalitas seperti yang biasa dibayangkan atau menyimpang dari cara-
cara yang telah diamati (Coleeman, dalam Ritzer: 395).
2
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penulisan
3
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1.Landasan Teori
A. Pengertian Produksi
4
B. Pengertian Rasionalitas
1. Rasionalitas Secara Umum
Rasionalitas adalah anggapan yang memungkinkan kita untuk membuat
pilihan-pilihan berdasarkan standard-standard logis, dan tidak akan secara
sengaja membuat keputusan yang akan menjadikan mereka lebih buruk.
Standard-standard tersebut atau aksioma-aksioma tersebut penyederhanaan dari
komplekstisitas dan nilai-nilai.
Timbul rasa keras, baik dalam bentuk adaptasi terhadap alat, sulit untuk
mengetahui sifat, atau dalam menjelaskan hal-hal yang muncul tiba-tiba.
Kemudian arti dari definisi yang diberikan dalam bentuk masalah yang
sulit.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
5. Proses produksi penciptaan jasa administrasi
Proses produksi penciptaan jasa administrasi adalah suatu proses produksi
yang memberikan jasa administrasi kepada perusahaan-perusahaan yang lain atau
lembaga-lembaga yang memerlukannya. Pemberian metode penyusunan,
penyimpanan dan penyajian data serta informasi yang diperlukan oleh masing-
masing perusahaan yang memerlukannya merupakan jasa yang diproduksi oleh
perusahaan-perusahaan semacam ini. Contohnya lembaga konsultan manajemen
dan akuntansi, biro konsultan manajemen.
7
2. Proses produksi terputus-putus (intermitten processes)
Proses produksi terputus-putus adalah suatu proses produksi dimana arus
proses yang ada dalam perusahaan tidak selalu sama.
pada umumnya dilakukan oleh industri proses kimia dengan skala produksi kecil
atau menengah dan industri manufaktur.
Contoh dari industri yang umumnya melakukan proses produksi secara
terputus-putus adalah industri manufaktur seperti industri sepatu dan industri
proses kimia seperti industri farmasi, tinta, cat, dan perekat. Pada proses
produksi terputus-putus tinta dan cat, dikenal teknik colour-run. Teknik ini
berlangsung dengan memproduksi warna paling muda terlebih dahulu, seperti
misalnya kuning muda, dilanjutkan dengan warna yang lebih tua, seperti
misalnya jingga, kemudian merah dan seterusnya hingga mencapai warna hitam
dan proses produksi diulang lagi.
8
Proses Produksi terputus-Putus, yakni proses produksi dimana terdapat
beberapa pola atau urutan pelaksanaan produksi. Pola pelaksanaan
produksi yang digunakan hari atau bulan ini sangat mungkin akan berbeda
dengan pola atau urutan pelaksanaan proses produksi pada bulan yang lalu
atau bulan yang akan datang.
Proses Produksi Proses, merupakan prosesproduksi dimana pelaksanaan
pengolahan baha baku sampai dengan barang jadi akan melalui suatu
proses persenyawaan atau pemecahan. dengan demikian pelaksanaan
proses produksi akan sangat bergantung pada jenis bahan baku dan bahan
penolong yang digunakan.
Proses Produksi Proses yang Sama, merupakan jenis proses produksi
dimana terdapat beberapa pekerjaan serta urutan yang sama dalam proses
produksi meski produk yang dihasilkan berbeda-beda.
Proses Produksi Proyek Khusus, merupakan suatu proses produksi yang
dilaksanakan katrena adanya beberapa program khusus atau adanya
kepentingan khusus. Apabila proses produksi yang dilaksanakan untuk
program tersebut selesai, maka proses produksi juga akan berakhir.
Proses Produksi Industri Berat, yaitu proses produksi dimana terdapat
berbagai macam aktivitas sehubungan dengan penyelesaian produksi yang
sangat komplek. Sedemikian kompleknya sehingga proses tersebut dibagi
menjadi subproses-subproses.
9
3.2.Tujuan Produksi
Kita dapat melihat bahwa tanpa kegiatan produksi, kebutuhan manusia yang banyak
ragamnya itu tidak dapat dipenuhi. Kemajuan dalam hal melakukan produksi ada
hubungannya dengan standar hidup. Jadi, secara umum tujuan produksi adalah
memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Perlu diketahui bahwa dalam kegiatan produksi ada pihak yang terkait. Pihak
Pertama adalah pihak yang menghasilkan barang dan jasa yang kita sebut sebagai
produsen. Sedangkan pihak kedua adalah pihak yang mengkonsumsi barang dan jasa
yaitu konsumen.
Karenanya, tujuan produksi juga dapat dilihat secara khusus dari sudut kepentingan
pihak-pihak tersebut. Bagi pihak produsen, tujuan produksi adalah untuk meningkatkan
keuntungan serta menjaga kesinambungan perusahaan. Sementara bagi masyarakat atau
konsumen, tujuan produksi adalah untuk menyediakan berbagai benda pemuas
kebutuhan.
10
C. Manfaat waktu (time utulity)
Manfaat waktu dihubungkan dengan kenaikan nilai barang yang mempunyai selisih
waktu misalnya: disimpan dipergudangan (bulog) setelah harg- harga naik maka beras
yang tidak habis dalam masa turunnya harga karena waktu berjalan terus
menyebabakan nilai beras tersebut bertambah.
3.4.Karakteristik Produksi
Dalam proses mengelola kegiatan produksi terdapat ciri-ciri tertentu. Berikut ini
adalah beberapa karakteristiknya berdasarkan proses, sifat, dan jangka waktunya:
A. Berdasarkan Proses
Produksi langsung, kegiatan ini mencakup produksi primer dan produksi
sekunder.
Produksi primer, yaitu kegiatan produksi yang diambil dari alam secara
langsung. Misalnya, pertanian, pertambangan, perikanan, dan lain-lain.
Produksi sekunder, yaitu proses produksi dengan menambahkan nilai lebih pada
suatu barang yang ada. Misalnya kayu untuk membuat rumah, baja untuk
membuat jembatan, dan lain-lain.
Produksi tidak langsung, yaitu kegiatan produksi dengan memberikan hasil dari
keahlian atau jasa. Misalnya, jasa montir, jasa kesehatan, jasa konsultasi, dan
lain-lain.
11
B. Berdasarkan Sifat Proses Produksi
Proses ekstraktif, yaitu kegiatan produksi dengan mengambil produk secara
langsung dari alam.
Proses analitik, yaitu kegiatan produksi yang melakukan pemisahan suatu
produk menjadi lebih banyak dengan bentuk yang mirip seperti aslinya.
Proses fabrikasi, yaitu kegiatan mengubah suatu bahan baku menjadi suatu
produk yang baru.
Proses sintetik, yaitu kegiatan menggabungkan beberapa bahan menjadi suatu
bentuk produk. Proses ini disebut juga dengan perakitan.
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk memproduksi barang
dan jasa.Faktor-faktor produksi meliputi :
Faktor produksi alam ialah semua kekayaan yang terdapat di alam semesta
yang dapat digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi alam sering pula
disebut faktor produksi asli. Faktor produksi alam terdiri atas tanah, air, sinar
matahari, udara, dan barang tambang.
12
B. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Faktor produksi tenaga kerja (labor) ialah faktor produksi insani secara
langsung maupun tidak langsung menjalankan kegiatan produksi. Faktor produksi
tenaga kerja dikategorikan sebagai faktor produksi asli. Meskipun mesin-mesin telah
banyak menggantikan manusia sebagai pelaksana proses produksi, namun keberadaan
manusia mutlak diperlukan.
Homans memulai teorinya dengan ilmu ekonomi bukan dengan psikologi. Teori
pertukaran Homans berasumsi bahwa seorang terlibat pada sebuah tindakan karena
ganjaran atau menghindari adanya hukuman. Pertukaran perilaku untuk memperoleh
ganjaran tersebut merupakan prinsip dasar dalam transaksi ekonomi. Ilmu ekonomi dapat
menggambarkan hubungan pertukaran dan sosiologi dapat menggambarkan adanya
struktur-struktur sosial diamana pertukaran tersebut terjadi. Melalui ilmu ekonomi
Homans mengkaji perilaku individu dalam meraih nilai melalu tindakannya, hal ini juga
didukung dari adanya teori psikologi milik Skinner (Behavioralisme). Seperti halnya
binatang yang mencoba mencari ganjaran serta menghindari adanya hukuman, manusia
pun mencobanya dengan memperbesar keuntungan dan memperkecil biaya yang
dikeluarkan. Menurut Homans, dilihat dari sisi fungsional bukan hanya status yang
berasal dari fungsi sosialnya melainkan karena struktur yang demikian itu terdiri dari
individu-individu yang terlibat dalam proses pertukaran barang yang berwujud materi
maupun non-materi (Homans, 1958: 579-606).
13
Pertukaran sosial yang terjadi antar individu tidak berjalan statis, karena tidak
selamanya individu mendapatkan keuntungan dari proses pertukaran sosial itu. Oleh
karena itu, bagi Homans dalam teori pertukaran sosial perlu dilakukan proposisi-
proposisi. Menurut Homans proposisi - proposisi yang dapat menjelaskan teori
pertukaran sosial secara utuh, diantaranya, proposisi sukses, proposisi stimulus, proposisi
nilai, proposisi kelebihan dan kekurangan, proposisi agresi – pujian, dan proposisi
rasionalitas.
A. Proposisi Sukses
B. Proposisi Stimulus
14
C. Proposisi Nilai
Proposisi nilai, “semakin tinggi nilai suatu tindakan, maka kian senang
seseorang melakukan tindakan itu” (Homans, dalam Poloma: 63). Proposisi ini
berkaitan dengan tingkat atau tinggi rendahnya nilai dari sebuah tindakan. Disini
Homans memperkenalkan konsep hadiah dan hukuman. Hadiah adalah tindakan
dengan nilai positif, makin tinggi nilai hadiah, makin besar kemungkinan
mendatangkan perilaku yang diinginkan. Sedangakan hukuman adalah hal yang
diperoleh karena tingkah laku yang negatif. Dalam pengamatannya, Homans
memperhatikan bahwa hukuman bukanlah merupakan cara yang efektif untuk
mengubah tingkah laku seseorang. Ketika tindakan memiliki nilai yang tinggi maka
seorang individu ini akan semakin senang atau menikmati apa yang dilakukannya
berbeda ketika nilai dari sebuah tindakan itu rendah atau bahkan justru tidak ada nilai
yang mengikutinya maka individu akan cenderung malas atau bahkan tidak
melakukan tindakan itu. Jadi ketika individu melakukan satu tindakan ia melihat dari
sisi nilai yang dimiliki ketika tindakan itu dilakukan.
D. Proposisi Kejenuhan
15
E. Proposisi Persetujuan
Proposisi Persetujuan (restu) – agresi, dalam bagian ini ada dua proposisi yang
berbeda. Proposisi yang pertama berbunyi “ Bila tindakan seseorang tidak
memperoleh ganjaran seperti yang diharapkannya atau mendapat hukuman yang tidak
diharapkannya, maka semakin besar kemungkinana bahwa dia akan menjadi marah
dan melakukan tindakan yang agresif, dan tindakan agresif itu menjadi bernilai
baginya.” Homans memberikan contoh bahwa jika seseorang tidak mendapatkan
nasihat yang dia harapkan dari orang lain dan orang lain itu tidak mendapat pujian
yang dia harapkan maka keduanya akan menjadi marah. Dalam proposisi ini berbicara
tentang perilaku emosional dari individu yang timbul dari perilaku yang telah ia
lakukan sebelumnya.
F. Proposisi Rasionalitas
Di sumber lain (Raho, 2007: 172- 176) menyebutkan masih ada 1 proposisi
lagi yaitu Asumsi dasar proposisi rasionalitas adalah “orang membandingkan jumlah
imbalan yang diasosiasikan dengan setiap tindakan. Imbalan yang bernilai tinggi akan
hilang nilainya jika aktor menganggap bahwa itu semua cenderung tidak akan mereka
peroleh. Sedangkan imbalan yang bernilai rendah akan mengalami petambahan nilai
jika semua itu dipandang sangat mungkin diperoleh. Jadi, terjadi interaksi antara nilai
imbalan dengan kecenderungan diperolehnya imbalan”.
Imbalan yang paling diinginkan adalah imbalan yang sangat bernilai dan
sangat mungkin dicapai. Sedangkan imbalan yang paling tidak diinginkan adalah
imbalan yang paling tidak bernilai dan cenderung tidak mungkin diperoleh. (Homans
dalam Ritzer, 2009:457).
16
Proposisi Homans yang terakhir ini menjelaskan proses aktivitas individu
yang syarat dengan pragmatisme kepentingan. Dalam aktivitas individu, nilai adalah
segala- galanya, nilai mendorong untuk bertindak dan juga dapat menghambat dalam
bertindak, tergantung kelebihan dan kekurangan dari nilai itu bagi individu yang
menjalankannya.
Homans menekankan bahwa proposisi itu saling berkaitan satu sama lain dan
harus dijadikan satu perangkat dalam menganalisis perilaku individu dalam
masyarakat. Proposisi – proposisi tersebut saling melengkapi dalam menjelaskan
perilaku individu untuk selanjutnya dapat menjelaskan mengenai struktur sosial dalam
masyarakat.
17
B. Present Aim Rationality (Rasionalitas Berdasarkan Tujuan yang Ingin Dicapai Saat
Ini)
Teori kepuasan modern yang aksiomatis tidak berasumsi bahwa manusia
selalu bersikap mementingkan dirinya sendiri. Teori ini berasumsi bahwa manusia
selalu menyesuaikan preferensinya sepanjang waktu dengan sejumlah prinsip.
Secara jelasnya dikatakan bahwa preferensi yang diambil haruslah
konsisten. Penyesuaian terhadap prinsip ini tanpa harus menjadi hanya
mementingkan diri sendiri (Self Interest) sehingga setiap waktu mungkin preferensi
individu tersebut dapat berubah sesuai dengan kebutuhan yang ingin dicapainya.
Berikut Ini Merupakan Aksioma – Aksioma Pilihan Rasional. Dalam konsumsi, setiap
individu mempunyai keinginan-keinginan, namun keinginan tersebut juga dibatasi oleh
kemampuannya dalam memenuhinya. Sebelum lebih jauh membahasnya, dalam
menentukan pilihan rasional individu, ada beberapa aksioma yang dikembangkan.
Terdapat tiga sifat dasar.
A. Kelengkapan ( Completness )
Jika seseorang di hadapkan pada dua situasi, A dan B, maka ia dapat selalu
menentukan secara pasti salah satu dari tiga kemungkinan berikut ini :
18
B. Transitivitas ( Transitivity )
Jika bagi seseorang “A lebih disukai daripada B’’ dan “B lebih disukai
daripada C’’, maka baginya “A harus lebih disukai daripada C’’. Asumsi ini
menyatakan bahwa pilihan individu bersifat konsisten secara internal.
C. Kontinuitas ( Continuity )
Jika bagi seseorang “A lebih disukai daripada B’’, maka situasi-situasi yang
secara cocok “ mendekati A’’, harus juga lebih disukai daripada B.
19
BAB IV
PENUTUP
4.1.Kesimpulan
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan
judul makalah ini
Produksi merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang terjadi pada setiap lapisan
masyarakat. Yang mana produksi tersebut adalah suatu kegiatan yang menghasilkan atau
menambah nilai guna barang atau jasa yang mana bertujuan sebagai memenuhi kebutuhan
manusia itu sendiri. Tujuan dari produksi tersebut salah satunya untuk memenuhi kebutuhan
manusia dan menghasilkan barang dan jasa. Untuk itu sebelum mencapai tujuan yang diharap
perlu di rencanakan dulu cara pengelolaan faktor produksi tersebut.
Setiap tindakan individu akan mengalami pertukaran, dimana apa yang diberikan
akan mendapatkan pertukarang dengan apa yang akan didapatkan. Pilihan tindakan individu
akan diikuti oleh nilai yang menjadi tujuan. Banyak fenomena yang terjadi disekitar kita yang
dapat dikaitkan dengan teori ini, salah satunya mengenai pilihan rasional seorang siswa yang
memilih jurusan untuk dia bekuliah. Banyak yang menjadikan pertimbangan seorang siswa
akan memilih jurusan apa dia nantinya. Pertimbangan tersebut antara lain merupakan nilai
dan tujuan yang ia dapa ketika masuk dijurusan tersebut. Ketika mereka memilih jurusan
jurusan tersebut.
Pada setiap tindakan yang dilakukan akan menimbulkan rasa emosional yang dapat
mempengaruhi keberhargaan nilai dari tindakan tersebut. Kemudian dari adanya pengulangan
tindakan didalamnya akan terjadi pengurangan nilai, pengurangan nilai ini terjadi karena
pengulangan itu sendiri. Teori pertukaran, pilihan rasional dari Homans memiliki proposisi-
proposisi yang mampu menjelaskan mengenai tindakan individu. Teori dari Homans ini dapat
20
dikaitkan dengan berbagai fenomena perilaku individu dalam masyarakat sehingga kita lebih
4.2.Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para pembaca.
21
DAFTAR PUSTAKA
22