Anda di halaman 1dari 18

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

DOSEN PENGAJAR : Richa Afriana Munthe, S.E., M.M

Disusun oleh :

M Mufti Ash-Shidqie (2261209026)

Roro Darma Tirta (2261209020)

PROGRAM STUDI BISNIS DIGITAL FAKULTAS

UNIVERSITAS LANCANG KUNING

2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran di dunia dan akhirat
kepada umat manusia.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Analisis Perilaku Konsumen
dan juga untuk khalayak ramai sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta informasi
yang semoga bermanfaat. Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu kami ucapkan terima kasih kepada Ibuk Richa Afriana Munthe,
S.E., M.M selaku dosen pengajar serta pihak-pihak lain yang turut membantu.

Makalah ini disusun dengan segala kemampuan saya dan semaksimal mungkin.
Namun, saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tentu tidaklah sempurna dan
masih banyak kesalahan serta kekurangan. Maka dari itu saya sebagai penyusun makalah ini
mohon kritik, saran dan pesan dari semua yang membaca makalah ini terutama dosen mata
kuliah Pendidikan agama Islam yang diharapkan sebagai bahan koreksi untuk saya.
Wassalamualaikum Wr. Wb

Pekanbaru, 02 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... 2

DAFTAR ISI ..............................................................................................................................


3

BAB I .........................................................................................................................................
4

PENDAHULUAN .....................................................................................................................
4

1.1 Latar belakang ............................................................................................................. 4

1.2 Rumusan masalah ........................................................................................................ 5

1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 5

BAB II ........................................................................................................................................
6

PEMBAHASAN ........................................................................................................................
6

2. 1 Elemen Dasar dalam Proses Penyebaran Inovasi ........................................................ 6

2. 2 Pengaplikasian Definisi dari Inovasi ......................................................................... 10

2. 3 Lima Karakteristik yang di hubungkan dengan Produk Baru ................................... 11

2. 4 Pentingnya Proses Penyebaran Inovasi ..................................................................... 13

Apa Saja Manfaat Inovasi bagi Bisnis? ...................................................................................


14

BAB III ....................................................................................................................................


17

PENUTUP................................................................................................................................ 17

3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 18

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Persaingan yang ketat di dunia industri membuat sebagian besar perusahaan menciptakan
keunggulan kompetitif melalui berbagai strategi agar perusahaan dapat tumbuh, berkembang
serta bertahan hidup dalam menawarkan produknya. Persaingan dalam dunia bisnis ini
hampir terjadi pada seluruh sektor bisnis baik industri maupun jasa. Sehingga produsen harus
selalu berusaha agar produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen bahkan sukses
dipasaran hingga menciptakan kepuasan yang utuh dari konsumen.Dalam membeli suatu
produk, konsumen tentunya tidak langsung membeli begitu saja, akan tetapi mereka
mengidentifikasi terlebih dahulu apa yang mereka ingin atau butuhkan. Salah satunya dengan
memperhatikan perkembangan inovasi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

Inovasi merupakan sesuatu yang baru, yang dikenalkan dan dilakukan praktik atau proses
baru (baik barang ataupun layanan) atau bisa juga sesuatu yang baru namun hasil adopsi dari
organisasi lain (Nurdin:2016). Atau dengan kata lain inovasi adalah sebuah ide atau gagasan
baru dalam proses pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk atau
layanan yang telah ada.

Sedangkan perilaku konsumen merupakan tindakan yang langsung terlibat dalam


mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa termasuk proses keputusan
yang mendahului dan menyusuli tindakan ini (Setiadi, 2019:2).

Salah satu faktor yang menentukan kinerja bisnis perusahaan adalah inovasi. Adanya
tingkat persaingan yang tinggi antar pebisnis menuntut perusahaan untuk terus melakukan
berbagai inovasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja bisnis organisasi.

Untuk terus menjaga konsistensinya perusahaan dapat melakukan inovasi dengan


beberapa jenis inovasi, seperti inovasi produk dan inovasi proses.

Inovasi Produk merupakan suatu proses atau kegiatan menghasilkan produk atau jasa
yang baru untuk diperkenalkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Inovasi proses merupakan inovasi yang menggambarkan perubahan dalam cara organisasi
memproduksi produk dan jasa akhir dari suatu perusahaan. Inovasi ini akan meningkatkan
efisiensi dalam proses produksi, sehingga akan membantu perusahaan dalam penghematan
biaya produksi.

Adapun tujuan utama proses inovasi ialah memberikan dan menyalurkan nilai (kualitas)
produk/jasa yang lebih baik kepada pelanggan.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa inovasi tidak hanya meningkatkan kepuasan
konsumen dan sekaligus mempertahankan konsumen loyal, inovasi produk juga dapat
memperluas pasar dan meningkatkan kinerja perusahaan sehingga perusahaan tumbuh dan
berkembang. Perusahaan yang inovatif akan dapat memberikan kontribusi yang besar untuk
meningkatkan daya saing perusahaan baik di pasar domestik maupun global

1.2 Rumusan masalah

1. Bagaimana Elemen Dasar dalam Proses Penyebaran Innovasi?


2. Bagaimana Pengaplikasian Definisi dari Inovasi?
3. Bagaimana Lima Karakteristik yang di hubungkan dengan Produk Baru?
4. Bagaimana Pentingnya Proses Penyebaran Inovasi?

1.3 Tujuan

1. Untuk Mengetahui Elemen Dasar dalam Proses Penyebaran Inovasi.


2. Untuk Mengetahui Pengaplikasian Definisi dari Inovasi.
3. Untuk Mengetahui Lima Karakteristik yang di hubungkan dengan Produk Baru.
4. Untuk Mengetahui Pentingnya Proses Penyebaran Inovasi.

BAB II

PEMBAHASAN
2. 1Elemen Dasar dalam Proses Penyebaran Inovasi

Difusi diartikan sebagai sebuah proses dimana inovasi tersebar kepada masyarakat luas.
Proses difusi ini adalah proses menyebarnya sebuah ide- ide baru yang berasal dari sumber
dimana inovasi atau penciptaan teknologi itu ditemukan kepada pengguna inovasi tersebut di
masyarakat (Rogers, 1962:13). Fokus dalam penyebaran inovasi adalah untuk mengetahui
perilaku yang nyata dari individu atas sebuah inovasi yakni menerima atau menolaknya.
Mengetahui sebuah inovasi belumlah tentu bahwa inovasi itu sudah tersebar karena
pengetahuan hanyalah langkah penuntun bagi seseorang untuk mengambil keputusan apakah
akan menerima inovasi atau menolaknya. Kalau kita melihat atau mengamati proses
penyebaran sebuah inovasi maka ada beberapa elemen penting yang diperlukan dalam
kelancaran proses tersebut. Rogers mendeskripsikan elemen-elemen itu adalah sebagai
berikut:

1. Inovasi
Sebuah proses penyebaran inovasi mutlak memerlukan sebuah inovasi di dalamnya
karena ini adalah hal yang ingin diperkenalkan kepada masyarakat luas. Sebuah inovasi
adalah ide yang dianggap relatif baru bagi suatu masyarakat. Inovasi bisa berupa mode-mode
pakaian, mobil sebagai sarana transportasi bahkan sampai alat-alat kontrasepsi. Pada intinya
inovasi menyangkut hal yang dirasa lebih sesuai atau cocok bagi masyarakat seperti peralatan
teknis, penemuan biologis dan masih banyak kategori lainnya. Namun dalam bagian ini kita
akan lebih banyak mendiskusikan mengenai inovasi yang berkaitan dengan teknologi.

Yang dimaksud sebagai sesuatu yang baru dalam kata inovasi bukanlah sesuatu yang
harus benar-benar baru. Jika sebuah ide atau barang itu diangap baru oleh seseorang maka ia
adalah inovasi (bagi orang itu). Sebuah inovasi mungkin telah dikenal lama oleh seseorang
yakni ketika dia mengetahui inovasi tersebut sehingga ketika dia bertemu dengan inovasi
yang sama di lain waktu maka dia menganggapnya bukanlah baru lagi. Namun seseorang
yang lain mungkin baru mengetahui akan inovasi tersebut sehingga dianggap baru olehnya.

Di sini sebuah inovasi bisa dianggap baru bahkan kuno sekalipun dalam suatu waktu oleh
orang yang berbeda persepsinya karena yang satu sudah kenal sementara yang lain belum.
Bagi orang Indonesia teknologi test DNA untuk mengetahui status anak, pembedahan
tulang, bank sperma dan pencangkokan jantung mungkin merupakan hal baru yang sangat
canggih dalam dunia kedokteran. Hal-hal ini mungkin tidak pernah dibayangkan sebelumnya
akan hadir. Masyarakat Indonesia menganggapnya sebagai sebuah inovasi karena dunia
kedokteran di Indonesia tidak mampu menciptakan alat yang digunakan untuk melakukan
cangkok jantung, tes DNA atau yang lainnya. Namun bagi orang-orang di Amerika atau
Jepang, misalnya teknologi ini sudah dianggap usang karena telah diterapkan sejak lama.

2. Komunikasi
Elemen yang kedua adalah komunikasi. Proses penyebaran dan adopsi sebuah inovasi
membutuhkan dan melibatkan proses komunikasi di dalamnya. Hal yang terpenting dalam
sebuah proses penyebaran teknologi adalah interaksi manusia dimana seorang yang sudah
mengetahui inovasi tersebut akan memberitahukannya kepada orang lain yang belum
mengetahuinya. Ide-ide baru disebarkan melalui komunikasi antar manusia; melalui interaksi
atau yang disebut komunikasi interpersonal (antar individu).

Pada intinya komunikasi adalah proses dimana pesan-pesan dioperkan dari sumber
kepada penerima. Dengan demikian sebuah komunikasi dalam proses penyebaran inovasi
membutuhkan beberapa hal penting, yakni:

a. Adanya ide baru yang hendak disebarkan.


b. Seseorang individu yang telah mengetahui tentang ide baru tersebut.
c. Seorang individu lain yang belum mengetahui ide baru itu sama sekali.
d. Saluran komunikasi yang menghubungkan kedua orang individu tersebut

Ada dua bentuk saluran yang digunakan dalam penyebaran sebuah inovasi yakni media
massa dan interaksi manusia. Media massa memang penting perannya sebagai saluran
komunikasi dalam penyebaran inovasi namun media massa lebih berfungsi sebagai alat untuk
menciptakan pengenalan terhadap sebuah inovasi saja. Artinya, hanya supaya orang mengenal
atau mengetahui tentang sebuah inovasi saja. Sementara itu saluran komunikasi interpersonal
(interaksi dengan individu lain) lebih penting dalam pembentukan sikap terhadap inovasi
karena disini perilaku saling mempengaruhi biasa terjadi dan menentukan keputusan inovasi.
Apabila media massa bersifat one way, hanya memberikan informasi dan bersifat satu arah
saja maka fungsinya hanya sebagai tempat untuk mengenalkan saja, misalnya iklan.
Komunikasi interpersonal melibatkan interaksi sangsung berhadap-hadapan. Orang bisa
bertanya atau menyampaikan pendapatnya akan sebuah inovasi dan ditanggapi secara
langsung. Upaya saling mempengaruhi sangat kental dalam komunikasi jenis ini.

3. Sistem Sosial
Sistem sosial didefinisikan sebagai sebuah populasi individu yang secara fungsional
membedakan setiap masyarakat. Contohnya, adalah masyarakat petani di pegunungan,
masyarakat nelayan di pesisir pantai atau masyarakat perkotaan. Sistem sosial juga bisa
menyangkut masyarakat yang berbeda wilayah, misalnya masyarakat Jawa, masyarakat Batak
dan lain sebagainya. Masing-masing dari mereka memiliki sistem sosialnya sendiri-sendiri
yan mungkin tidak sama. Sebuah sistem sosial terdiri dari individu-individu yang kemudian
menyatu dalam sistem tersebut. Anggota dari sistem sosial tersebut saling berinteraksi dalam
menyelesaikan masalah untuk tujuan bersama. Elemen ini penting karena seringkali
pengadopsian sebuah teknologi pada level individu banyak dipengaruhi oleh anggota dalam
sistem sosial yang lainnya. Norma dalam sebuah sistem sosial dan status individu X dan Y
tadi dalam struktur sosial turut mempengaruhi tersebarnya inovasi.

Dalam sistem sosial ini bisa dibedakan ada dua anggota yang memegang peranan penting
dalam proses difusi karena mereka bisa membantu proses penyebaran inovasi kepada
masyarakat yakni:

a. Pemuka pendapat

Pemuka pendapat adalah orang yang relatif sering dapat mempengaruhi sikap dan tingkah
laku orang lain untuk bertindak dalam cara tertentu, secara informal. Para pemuka pendapat
ini seringkali dijadikan rujukan oleh suatu masyarakat setempat tentang sebuah inovasi
sebelum mereka mengambil keputusan untuk menerima atau menolaknya.

Biasanya pemuka pendapat ini memberikan pengaruh besar kepada masyarakat karena
dianggap bisa memberikan nasehat yang paling baik. Dengan demikian pemuka pendapat ini
bisa mempercepat atau bahkan memperlambat proses penyebaran sebuah inovasi kepada
masyarakat. Pemuka pendapat ini biasanya adalah tokoh masyarakat.

b. Agen pembaru

Agen pembaru adalah orang yang relatif aktif berusaha menyebarkan inovasi ke dalam
suatu sistem sosial. Biasanya adalah anggota dari sebuah lembaga yang ingin mengadakan
pembaruan dalam masyarakat tersebut namun dia tinggal dalam masyarakat tertentu dan
menjadi bagian di dalamnya hanya untuk menyebarkan inovasi saja. Biasanya agen pembaru
ini mengadakan kerjasama dengan pemuka pendapat supaya inovasi yang dibawanya bisa
diterima dalam masyarakat tersebut dengan mudah.

4. Waktu
Apa yang terjadi setelah Y mendengar tentang ide-ide baru dari X? Dalam kondisi tertentu
kemungkinan Y kemudian memutuskan untuk mengadopsi ide baru tersebut namun bisa juga
dia akan menolaknya. Adopsi adalah sebuah keputusan yang diambil oleh seorang individu
untuk menggunakan sebuah inovasi secara penuh. Definisi ini setidaknya menjelaskan bahwa
individu yang mengadopsi inovasi merasakan kepuasan atas inovasi tersebut atau merasa
bahwa inovasi tersebut membawa manfaat yang nyata untuknya. Namun hal ini bukanlah
sebuah keputusan yang langsung jadi melainkan memerlukan sebuah proses.

Proses adopsi memiliki beberapa tahapan yang masing-masing berurutan dan memerlukan
waktu yang bersifat relatif. Namun proses adopsi berbeda dengan proses penyebaran inovasi.
Proses adopsi berada pada tingkatan individual sementara proses penyebaran berada pada
tingkatan sistem sosial.Waktu yang dibutuhkan juga berbeda karena tingkat kebutuhan dan
pendidikan serta ekonomi setiap orang tidaklah sama. Y yang baru dibarikan informasi
mengenai ide baru tentang teknologi oleh X mungkin akan langsung tertarik dan kemudian
menggunakannya namun lain halnya dengan Z yang sama sekali tidak membutuhkan
teknologi tersebut. Dia akan berpikir berulang kali sebelum memutuskan untuk mengadopsi
teknologi tersebut. Waktu disini yang dimaksud adalah kecepatan sebuah proses menyebar
dalam masyarakat dan diadopsi dalam tingkatan individual.

2. 2Pengaplikasian Definisi dari Inovasi


Pada awalnya, bahkan dalam beberapa perkembangan berikutnya, teori Difusi Inovasi
senantiasa dikaitkan dengan proses pembangunan masyarakat. Inovasi merupakan awal untuk
terjadinya perubahan sosial, dan perubahan sosial pada dasarnya merupakan inti dari
pembangunan masyarakat.
Rogers dan Shoemaker (1971) serta Mulyana S (2009) menjelaskan bahwa proses difusi
merupakan bagian dari proses perubahan sosial. Perubahan sosial adalah proses dimana
perubahan terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial.

Perubahan Sosial terjadi dalam 3 (tiga) tahapan, yaitu :

1. Penemuan (invention)
Penemuan adalah proses dimana ide/gagasan baru diciptakan atau dikembangkan.

2. Difusi (diffusion)
Difusi adalah proses dimana ide atau gagasan baru dikomunikasikan kepada anggota sistem
sosial.

3. Konsekuensi (consequences)
Konsekuensi adalah suatu perubahan dalam sistem sosial sebagai hasil dari adopsi atau
penolakan inovasi.

Roger menawarkan alternatif mekanisme Disfusi Inovasi dalam Lembaga Pemerintahan,


yaitu:

1. Agenda Setting
Pada tahap ini dilakukan identifikasi kebutuhan lembaga.

2. Maching
Pada tahap ini terjadi proses mencocokkan, melakukan redesign organisasi untuk
menyesuaikan dengan inovasi. Organisasi dapat memutuskan bahwa inovasi yang akan di
difusi match atau mismatch. Apabila menurut penilaian terjadi mismatch maka inovasi dapat
ditolak. Keputusan ini penting karena akan menentukan langkah selanjutnya.
3. Restrukturing / Redefining
Ketika tahap 2 di putuskan bahwa inovaso match dengan organisasi maka harus mulai
melakukan modifikasi terhadap inovasi tersebut sehingga inovasi mulai mengurangi karakter
bawaannya dan mulai menyatu dengan karakter organisasi. Dalam tahap ini inovasi di
reinvented sehingga menjadi inovasi yang memiliki karakter organisasi.Dengan demikian
juga secara otomatis terjadi stukturisasi lembaga sebagai dampak dari implementasi inovasi.

4. Clarifying
Pada tahap ini inovasi diimplementasikan secara luas sehingga ide-ide yang di bawa oleh
innovator lambat laun menjadi kebiasaan bagi setiap anggota organisasi.

5. Routinizing
Pada tahap ini inovasi telah menjadi ide-ide dan telah menjadi kegiatan rutinitas yang
menyatu dengan kegiatan organisasi. Ide-ide inovasi telah melebur dengan organisasi menjadi
pengetahuan, cara berfikir dan cara bertindak.

2. 3Lima Karakteristik yang di hubungkan dengan Produk Baru

Rogers (1983) mengemukakan lima karakteristik inovasi:

1. Keunggulan Relatif (relative advantage)

Keunggulan relatif adalah derajat di mana suatu inovasi dianggap lebih baik/unggul daripada
yang pernah ada. Hal ini dapat diukur dari beberapa segi, seperti segi ekonomi, prestise
sosial, kenyamanan, dan kepuasan. Semakin besar keunggulan relatif dirasakan oleh
pengadopsi, semakin cepat inovasi tersebut dapat diadopsi.

2. Kompatibilitas (compatibility)

Kompatibilitas adalah derajat di mana inovasi tersebut dianggap konsisten dengan nilai-nilai
yang berlaku, pengalaman masa lalu, dan kebutuhan pengadopsi. Sebagai contoh, jika suatu
inovasi atau ide baru tertentu tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, inovasi itu
tidak dapat diadopsi dengan mudah sebagaimana halnya dengan inovasi yang sesuai
(compatible).

3. Kerumitan (complexity)
Kerumitan adalah derajat di mana inovasi dianggap sebagai suatu yang sulit untuk dipahami
dan digunakan. Beberapa inovasi tertentu ada yang dengan mudah dapat dimengerti dan
digunakan oleh pengadopsi dan ada pula yang sebaliknya. Semakin mudah dipahami dan
dimengerti oleh pengadopsi, semakin cepat suatu inovasi dapat diadopsi.

4. Kemampuan Diujicobakan (trialability)

Kemampuan untuk diujicobakan adalah derajat di mana suatu inovasi dapat diuji coba batas
tertentu. Suatu inovasi yang dapat diujicobakan dalam seting sesungguhnya umumnya akan
lebih cepat diadopsi. Jadi, agar dapat dengan cepat diadopsi, suatu inovasi harus mampu
mengemukakan keunggulannya.

5. Kemampuan untuk Diamati (observability)

Kemampuan untuk diamati adalah derajat di mana hasil suatu inovasi dapat dilihat orang lain.
Semakin mudah seseorang melihat hasil suatu inovasi, semakin besar kemungkinan orang
atau sekelompok orang tersebut mengadopsi.

Semakin besar keunggulan relatif, kesesuaian, kemampuan untuk diujicobakan, dan


kemampuan untuk diamati serta semakin kecil kerumitannya, semakin cepat inovasi dapat
diadopsi.

Rogers (1983) juga mengemukakan ada empat faktor yang mempengaruhi proses keputusan
inovasi:

1. Struktur Sosial (social structure)

Struktur sosial adalah susunan suatu unit sistem yang memiliki pola tertentu. Struktur ini
memberikan keteraturan dan stabilitas perilaku setiap individu (unit) dalam suatu sistem
sosial tertentu. Struktur sosial juga menunjukkan hubungan antaranggota dari sistem sosial.
Hal ini dapat dilihat pada struktur organisasi suatu perusahaan atau struktur sosial masyarakat
suku tertentu. Penelitian yang dilakukan oleh Rogers dan Kincaid di Korea menunjukkan
bahwa adopsi suatu inovasi dipengaruhi oleh karakteristik individu dan juga sistem sosial
tempat individu tersebut berada.
2. Norma Sistem (system norms)

Norma adalah suatu pola perilaku yang dapat diterima oleh semua anggota sistem sosial yang
berfungsi sebagai panduan atau standar bagi semua anggota sistem sosial. Sistem norma juga
dapat menjadi faktor penghambat untuk menerima suatu ide baru. Hal ini sangat berhubungan
dengan derajat kesesuaian (compatibility) inovasi dengan nilai atau kepercayaan masyarakat
dalam suatu sistem sosial. Jadi, derajat ketidaksesuaian suatu inovasi dengan kepercayaan
atau nilai-nilai yang dianut oleh individu (sekelompok masyarakat) dalam suatu sistem sosial
berpengaruh terhadap penerimaan suatu inovasi.

3. Pemimpin Opini (opinion leaders)

Pemimpin opini yaitu orang-orang tertentu yang mampu mempengaruhi sikap orang lain
secara informal dalam suatu sistem sosial. Pemimpin opini dapat menjadi pendukung inovasi
atau sebaliknya, menjadi penentang. Ia (mereka) berperan sebagai model di mana perilakunya
(baik mendukung atau menentang) diikuti oleh para pengikutnya. Jadi, pemimpin opini
(opinion leaders) memainkan peran dalam proses keputusan inovasi.

4. Agen Perubahan (change agent)

Agen perubahan merupakan bentuk lain dari pemimpin opini. Mereka sama-sama orang yang
mampu mempengaruhi sikap orang lain untuk menerima suatu inovasi. Akan tetapi, agen
perubahan lebih bersifat formal yang ditugaskan oleh suatu agen tertentu untuk
mempengaruhi kliennya. Agen perubahan adalah orang-orang profesional yang telah
mendapatkan pendidikan dan pelatihan tertentu untuk mempengaruhi kliennya.

2. 4Pentingnya Proses Penyebaran Inovasi

Dalam mempelajari bidang komunikasi, teori difusi inovasi merupakan salah satu materi yang
penting untuk dipelajari. Melalui teori difusi inovasi, seseorang dapat mengetahui bagaimana
sebuah inovasi dan hal baru dapat diterima atau pun ditolak oleh individu maupun kelompok
sosial tertentu. Hal ini merupakan sesuatu yang penting diperhatikan jika kita hendak
mencoba sesuatu yang baru dan berusaha mempengaruhi kelompok tertentu. Suatu inovasi
baru juga merupakan hal yang penting karena turut mempengaruhi kemajuan dalam
kehidupan manusia maupun lingkungan masyarakat sekitarnya.
Apa Saja Manfaat Inovasi bagi Bisnis?

Hampir dari kita semua sepakat bahwa inovasi secara umum akan membawa manfaat banyak
bagi kehidupan manusia. Salah satunya adalah mempermudah urusan dan pekerjaan manusia.
Namun, bagaimana dengan manfaat inovasi bagi bisnis?

Tentunya para pebisnis dan pengusaha akan selalu berusaha untuk mencari cara-cara baru
dalam meningkatkan bisnis mereka. Mereka harus menemukan cara baru untuk
menyelesaikan masalah, meningkatkan produktivitas karyawan, dan menyaingi para
kompetitor dengan sangat baik.

Solusi terbaik untuk menyelesaikan semua masalah tersebut adalah mendorong kreativitas
yang kita miliki dan berusaha mewujudkan inovasi-inovasi baru. Singkatnya, tanpa kedua hal
tersebut kita akan selalu terjebak dengan metode lama yang tidak akan menghasilkan inovasi
apapun.

Pada artikel kali ini, selain membahas tentang pengertian inovasi, kita juga akan membahas
tentang beberapa manfaat inovasi, tujuan inovasi, serta 5 mitos yang sering melekat pada
inovasi. Menurut website all business dot com, ada 4 manfaat inovasi paling utama yang pasti
akan dirasakan oleh setiap bisnis, jika mereka terus mendorong diri untuk berinovasi. Yuk,
simak penjelasannya berikut ini.

1. Inovasi dapat memecahkan permasalahan yang terlihat tidak mungkin untuk diselesaikan.

Kebanyakan bisnis selalu berputar-putar dalam putaran yang sama. Maksudnya, ketika suatu
permasalahan besar datang, mereka hanya berusaha untuk menggunakan solusi lama yang
dulunya sudah pernah dicoba. Padahal, jelas bahwa semua solusi lama tersebut tidak
memberikan hasil yang efektif. Sehingga, semua usaha sebenarnya hanya akan sia-sia saja.

Jadi, apabila bisnis kita memiliki masalah yang sepertinya tidak pernah hilang karena sangat
sulit untuk diselesaikan, mungkin salah satu penyebab utamanya adalah kita selalu
mengandalkan solusi lama yang tidak efektif. Solusi ampuhnya adalah kita perlu mendorong
diri dan seluruh anggota tim untuk berpikir kreatif dan membangun inovasi baru dalam
menyelesaikan masalah yang ada. Solusi yang inovatif akan menyelesaikan permasalahan
bisnis yang sangat rumit.

2. Inovasi dapat Meningkatkan Produktivitas Diri dan Karyawan di Tempat Kerja.


Hebatnya lagi, inovasi bisa membantu kita dalam meningkatkan produktivitas diri dan
karyawan di tempat kerja.

Misalnya, ketika kita melakukan observasi selama beberapa kali, kita menemukan banyak
karyawan yang tidak bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan mereka. Mereka suka
mengundur-undur pekerjaan dan seringkali lewat dari tenggat waktu. Jika memang ini yang
terjadi pada diri sendiri atau karyawan di kantor, maka inovasi dapat menjadi solusi yang
terbaik.

Coba gunakan ide-ide kreativitas kita untuk memikirkan hal-hal apa saja yang sebenarnya
dapat disederhanakan, misalnya kebijakan kantor yang terlalu mengikat dan menyusahkan
karyawan membuat mereka menjadi merasa semakin tertekan. Kira-kita bagian kebijakan
mana yang bisa kita sederhanakan? Atau mungkin ruangan kerja terlihat sangat gelap dan
membosankan, lantas inovasi apa yang bisa kita lakukan untuk menyulap ruangan kerja
menjadi lebih menarik dan menyenangkan? Jangan remehkan suatu inovasi ya, karena
inovasi yang kuat di dalam perusahaan akan membuat para karyawannya menjadi lebih
“hidup” kembali.

3. Inovasi dapat Menampilkan Kualitas-Kualitas yang Unik.

Kami yakin hampir semua pebisnis setuju bahwa bisnis mereka bisa menjadi lebih
“menonjol” daripada kompetitor lainnya karena kualitas unik yang berhasil mereka ciptakan,
sehingga dapat membedakan bisnis mereka dengan para kompetitor. Konsumen memang suka
segala sesuatu yang berbeda, unik, namun kualitasnya tidak lebih rendah dari produkproduk
sebelumnya.

Dengan kualitas yang unik, bisnis kita akan semakin spesifik dan mengerucut. Sehingga, kita
memiliki target pelanggan khusus untuk bisnis kita sendiri. Kita tidak perlu khawatir jika
kompetitor akan berusaha untuk menarik perhatian pelanggan kita, karena pelanggan kita
tahu keunikan dan kepuasan yang mereka mau hanya bisa didapatkan dari bisnis kita.

4. Inovasi dapat Membantu Bisnis Kita Mengalahkan Para Pesaing Bisnis yang Tangguh.

Ketika kita adalah seorang pemikir inovatif dalam bisnis, maka secara otomatis kita dapat
mengalahkan para pesaing berat kita dalam bisnis. Kita akan lebih lihai dalam mencari cara
untuk merancang produk-produk baru, terhubung dan meningkatkan customer service dengan
kualitas yang dapat diandalkan, mempromosikan bisnis kita secara efektif, meningkatkan
penjualan, mengembangkan strategi periklanan produk, dan lain sebagainya.

BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat mengetahui lebih dalam mengenai apa yang
dimaksud dengan teori difusi inovasi, jenis-jenisnya, karakteristik, tahapan, hingga
manfaatnya dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya inovasi baru yang dibarengi
pemahaman terhadap teori difusi inovasi, diharapkan perkembangan dan penyebarluasan
inovasi baru dapat bermanfaat dan dirasakan oleh setiap kelompok masyarakat.

Setiap individu dan suatu kelompok masyarakat tertentu jelas membutuhkan inovasi baru
seiring berjalannya waktu dan perkembangan zaman. Inovasi baru tersebut tentu saja
dibutuhkan karena setiap manusia membutuhkan inovasi baru dalam rangka mempermudah
segala aktivitasnya dalam berbagai aspek kehidupan.

Seperti itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian teori difusi inovasi beserta jenis,
karakteristik, tahapan, hingga manfaatnya. Materi tersebut diharapkan dapat membantu
Grameds dalam mendapatkan tambahan informasi mengenai dunia komunikasi.

DAFTAR PUSTAKA

Apriyanti, S. (2022, Desember 16). Peran Inovasi terhadap Perilaku Konsumen. Retrieved
November 2023, 02, from kompasiana:
https://www.kompasiana.com/sriapriyanti/639ba3a143b73e1d4e70f0a2/peraninovasi-
terhadap-perilaku-konsumen

Aris. (n.d.). Teori Difusi Inovasi: Pengertian, Jenis, Elemen, Tahapan. Retrieved November
7, 2023, from Gramedia:
https://www.gramedia.com/literasi/teori-difusiinovasi/#google_vignette

Editor, S. I. (n.d.). Pengertian Inovasi, Manfaat Inovasi, Tujuan Inovasi dan 5 Mitos Inovasi.
Retrieved November 7, 2023, from Studi Ilmu:
https://www.studilmu.com/blogs/details/pengertian-inovasi-manfaat-inovasi-
tujuaninovasi-dan-5-mitos-inovasi

Nurlisa, N. (2021, Maret 26). Karakteristik Inovasi dan Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Menurut Rogers. Retrieved November 7, 2023, from Kompasiana:
https://www.kompasiana.com/nadyanurlisa/6059f512d541df4f7f308a72/karakteristiki
novasi-dan-faktor-yang-mempengaruhi-keputusan-menurut-rogers

Purnamasari, N. (2016, Juni 7). Elemen-Elemen Penyebaran Inovasi. Retrieved November 7,


2023, from Jagad Edukasi: https://jagadedukasi.blogspot.com/2016/06/elemenelemen-
penyebaran-inovasi.html

Sari, N. K. (2014, Januari 8). Penyebaran Inovasi. Retrieved November 7, 2023, from
Nurithablogspot: https://nurii-thaa.blogspot.com/2014/01/penyebaran-inovasi.html

Anda mungkin juga menyukai