Oleh : Kelompok 8
Dini Arfah Laily S 7193510060
Febry Widia Ningsih35 7193510018
Jihan Siti Nabila Sihombing 7193510017
Muhammad Zidane 7191210004
Pauziah Syam Br.Pane 7193510020
Ricky Johannes Sembiring 7193510060
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVESITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga berkat
dari rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan tepat pada
waktu yang telah ditentukan. Adapun topik atas tugas yang kami laksanakan ini
adalah “Sumber dan Pemetaan Inovasi”. Selanjutnya kami mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah memberi kesempatan kepada kelompok 8 untuk
membuat dan menyelesaikan tugas Makalah ini. Sehingga kelompok memperoleh
banyak ilmu, informasi dan pengetahuan selama membuat dan menyelesaikan tugas
Makalah ini.
Kelompok berharap semoga hasil dari Makalah ini berguna bagi pembaca
meskipun terdapat banyak ketidaksempurnaan di dalamnya. Akhir kata kami meminta
maaf sebesar- besarnya kepada pihak pembaca maupun pengoreksi jika terdapat
kesalahan dalam penulisan, penyusunan maupun kesalahan lain yang tidak berkenan
di hati pembaca maupun pengoreksi, karena hingga saat ini kami masih dalam proses
belajar. Oleh karena itu kami memohon kritik dan sarannya demi kemajauan
bersama.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Klasifikasi Peluang Sumber Inovasi?
2. Apa Saja Elemen Penting Dalam Menciptakan Inovasi?
3. Apa Saja Hal-Hal Yang Dijadikan Sumber Inovasi?
4. Apa Saja Sumber Inovasi Dalam Organisai?
5. Apa Saja Peran Ide dan Kreatifitas Dalam Organisasi?
6. Apa Saja Tahapan Proses Dalam Inovasi?
1.3 Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana Klasifikasi Peluang Sumber Inovasi.
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Elemen Penting Dalam Menciptakan Inovasi.
3. Untuk Mengetahui Hal-Hal Yang Dijadikan Sumber Inovasi.
4. Untuk Mengetahui Apa Saja Sumber Inovasi Dalam Organisai.
5. Untuk Mengetahui Apa Saja Peran Ide dan Kreatifitas Dalam Organisasi.
6. Untuk Mengetahui Apa Saja Tahapan Proses Dalam Inovasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Ketidakselarasan
Adalah suatu penyimbangan, suatu ketidaksesuaian antara yang ada dengan yang
seharusnya , atau antara yang ada dengan yang diasumsikan setiap orang.
Contoh:
Rumah sakit adalah tempat untuk orang sakit. Tetapi disamping itu juga menyediakan
tempat bagi keluarga yang sakitnya. Atau beberapa rumah yang menyediakan tempat
untuk disewakan.
3
3. Inovasi yang didasarkan pada kebutuhan proses
Pada proses pemotongan bahan makanan (wortel, kentang, bawang) sering
ditemui kesulitan, sehingga muncul pisau yang bisa memudahkan kegiatan tersebut.
5. Perubahan demografi
Dengan bertambahnya jumlah penduduk maka kebutuhan akan pendidikan,
perlengkapapannya seperti sepatu, pakaian dan lain-lain akan bertambah. Hal ini
memberikan peluang bagi pengusaha untuk membuka sekolah ataupun pabrik untuk
membuat perlengkapannya.
4
2.2 Elemen Penting Dalam Menciptakan Inovasi
Difusi diartikan sebagai sebuah proses dimana inovasi tersebar kepada
masyarakat luas. Proses difusi ini adalah proses menyebarnya sebuah ide- ide baru
yang berasal dari sumber dimana inovasi atau penciptaan teknologi itu ditemukan
kepada pengguna inovasi tersebut di masyarakat (Rogers, 1962:13). Fokus dalam
penyebaran inovasi adalah untuk mengetahui perilaku yang nyata dari individu atas
sebuah inovasi yakni menerima atau menolaknya. Mengetahui sebuah inovasi
belumlah tentu bahwa inovasi itu sudah tersebar karena pengetahuan hanyalah
langkah penuntun bagi seseorang untuk mengambil keputusan apakah akan menerima
inovasi atau menolaknya.
Rogers mendeskripsikan elemen-elemen itu adalah sebagai berikut:
1. Inovasi
5
dianggap baru bahkan kuno sekalipun dalam suatu waktu oleh orang yang berbeda
persepsinya karena yang satu sudah kenal sementara yang lain belum.
2. Komunikasi
Elemen yang kedua adalah komunikasi. Proses penyebaran dan adopsi sebuah
inovasi membutuhkan dan melibatkan proses komunikasi di dalamnya. Hal yang
terpenting dalam sebuah proses penyebaran teknologi adalah interaksi manusia
dimana seorang yang sudah mengetahui inovasi tersebut akan memberitahukannya
kepada orang lain yang belum mengetahuinya. Ide-ide baru disebarkan melalui
komunikasi antar manusia; melalui interaksi atau yang disebut komunikasi
interpersonal (antar individu).
Pada intinya komunikasi adalah proses dimana pesan-pesan dioperkan dari sumber
kepada penerima. Rogers menggambarkan skema komunikasi secara sederhana yakni
model S—M—C—R—E yakni sumber (S = source) mengirimkan pesan (M =
message) melalui saluran (C = channel) kepada penerima (R = receiver). Penerimaan
pesan inilah yang pada akhirnya akan mempengaruhi perubahan perilaku yang
mungkin saja bisa terjadi. Artinya terjadi efek (E).
3. Sistem sosial
6
Norma dalam sebuah sistem sosial dan status individu X dan Y tadi dalam struktur
sosial turut mempengaruhi tersebarnya inovasi.
Dalam sistem sosial ini bisa dibedakan ada dua anggota yang memegang peranan
penting dalam proses difusi karena mereka bisa membantu proses penyebaran inovasi
kepada masyarakat yakni:
a. Pemuka pendapat
Pemuka pendapat adalah orang yang relatif sering dapat mempengaruhi sikap dan
tingkah laku orang lain untuk bertindak dalam cara tertentu, secara informal. Para
pemuka pendapat ini seringkali dijadikan rujukan oleh suatu masyarakat setempat
tentang sebuah inovasi sebelum mereka mengambil keputusan untuk menerima atau
menolaknya.
Biasanya pemuka pendapat ini memberikan pengaruh besar kepada masyarakat
karena dianggap bisa memberikan nasehat yang paling baik. Dengan demikian
pemuka pendapat ini bisa mempercepat atau bahkan memperlambat proses
penyebaran sebuah inovasi kepada masyarakat. Pemuka pendapat ini biasanya adalah
tokoh masyarakat.
b. Agen pembaru
Agen pembaru adalah orang yang relatif aktif berusaha menyebarkan inovasi ke
dalam suatu sistem sosial. Biasanya adalah anggota dari sebuah lembaga yang ingin
mengadakan pembaruan dalam masyarakat tersebut namun dia tinggal dalam
masyarakat tertentu dan menjadi bagian di dalamnya hanya untuk menyebarkan
inovasi saja. Biasanya agen pembaru ini mengadakan kerjasama dengan pemuka
pendapat supaya inovasi yang dibawanya bisa diterima dalam masyarakat tersebut
dengan mudah.
7
4. Waktu
Apa yang terjadi setelah Y mendengar tentang ide-ide baru dari X? Dalam kondisi
tertentu kemungkinan Y kemudian memutuskan untuk mengadopsi ide baru tersebut
namun bisa juga dia akan menolaknya. Adopsi adalah sebuah keputusan yang diambil
oleh seorang individu untuk menggunakan sebuah inovasi secara penuh. Definisi ini
setidaknya menjelaskan bahwa individu yang mengadopsi inovasi merasakan
kepuasan atas inovasi tersebut atau merasa bahwa inovasi tersebut membawa manfaat
yang nyata untuknya. Namun hal ini bukanlah sebuah keputusan yang langsung jadi
melainkan memerlukan sebuah proses.
Proses adopsi memiliki beberapa tahapan yang masing-masing berurutan dan
memerlukan waktu yang bersifat relatif. Namun proses adopsi berbeda dengan proses
penyebaran inovasi. Proses adopsi berada pada tingkatan individual sementara proses
penyebaran berada pada tingkatan sistem sosial. Waktu yang dibutuhkan juga berbeda
karena tingkat kebutuhan dan pendidikan serta ekonomi setiap orang tidaklah sama.
Y yang baru dibarikan informasi mengenai ide baru tentang teknologi oleh X
mungkin akan langsung tertarik dan kemudian menggunakannya namun lain halnya
dengan Z yang sama sekali tidak membutuhkan teknologi tersebut. Dia akan berpikir
berulang kali sebelum memutuskan untuk mengadopsi teknologi tersebut.
8
kebutuhan proses, dan perubahan struktur pasar atau industri. Peluang eksternal
perusahaan atau indutsri termasuk perubahan demografi, perubahan persepsi, dan
pengetahuan baru.
9
Ada beberapa tahap dalam membangun inovasi dalam organisasi. Berikut penjelasan
selengkapnya.
10
Langkah awal: Langkah ini dimulai dengan organisasi yang menerapkan
sebagian dari inovasi tersebut. Contohnya seperti menjalankan sebuah inovasi
yang hanya diterapkan di satu divisi. Berangkat dari cara itu, maka inovasi
tersebut dapat berlaku untuk semua divisi.
Langkah Lanjutan: Jika penerapan awal dari inovasi itu berhasil dan para
anggota organisasi memahami pengalaman serta tahu cara menerapkannya,
maka tinggal dilanjutkan saja.
11
2.6 Tahapan Proses Dalam Inovasi
Inovasi adalah hal baru yang memerlukan proses dalam pengaplikasiannya.
Menurut Sa’ud (2014), tahapan proses dalam implementasi suatu inovasi adalah
sebagai berikut.
1. Tahap Pengetahuan
Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi yang lengkap mengenai
inovasi. Oleh karena itu, inovasi perlu disampaikan melalui berbagai saluran
komunikasi yang ada, bisa melalui media elektronik, media cetak, maupun
komunikasi interpersonal diantara masyarakat.hal ini diharapkan para calon adaptor
mengetahui informasi yang lengkap terkait inovasi tersebut.
2. Tahap Persuasi
Pada tahap ini individu tertarik pada inovasi dan aktif mencari informasi secara
detail mengenai inovasi. Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat
pemikiran calon pengguna/adaptor. Dalam tahap ini akan muncul rasa menyenangi
atau tidak senang terhadap inovasi, dimana rasa senang atau tidak senang tersebut
dipengaruhi oleh karakteristik inovasi itu sendiri, seperti kelebihan inovasi, tingkat
keserasian, kompleksitas, dapat dicoba dan dapat dilihat.
3. Tahap Pengambilan Keputusan
Setelah mengalami tahan persuasi yang menimbulkan rasa senang atau tidak
senang terhadap inovasi, calon pengadopsi inovasi akan mengali tahap pengambilan
keputusan inovasi. Pada tahap ini individu mengambil konsep inovasi dan
menimbang keuntungan/kerugian dari menggunakan inovasi dan memutuskan apakah
akan mengadopsi atau menolak inovasi tersebut. Ada dua macam penolakan inovasi,
yakni: penolakan aktif yaitu penolakan inovasi setelah melakukan melalui proses
mempertimbangkan untuk menerima atau mencoba inovasi terlebih dahulu dan
penolakan pasif yakni penolakan inovasi tanpa pertimbangan sama sekali.
12
4. Tahap Implementasi
Pada tahap implementasi, pengadopsi mulai mengadopsi inovasi tersebut.
Pengguna inovasi akan menentukan kegunaan dari inovasi dan dapat mencari
informasi lebih lanjut tentang hal itu. Tahap ini merupakan tahap dimana pengadopsi
akan mengambil keputusan untuk mengadopsinya terus menerus hingga menjadi
sebuah rutinitas atau hanya diimplementasikan sementara waktu.
5. Tahap Konfirmasi
Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari penguatan
terhadap keputusan mereka. Tidak menutup kemungkinan seseorang kemudian
mengubah keputusan yang tadinya menolak jadi menerima inovasi setelah melakukan
evaluasi atau malah sebaliknya, yang awalnya menerima kemudian berhenti/menolak
inovasi dengan alasan-alasan tertentu.
13
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Inovasi adalah pengenalan ide baru ke pasar dalam bentuk produk atau jasa baru,
atau perbaikan dalam organisasi atau proses. Inovasi adalah dasar kewirausahaan,
apakah di perusahaan baru, UKM, perusahaan besar, organisasi nirlaba, LSM atau
unit pemerintahan. Inovasi berarti perubahan, yang kadang-kadang radikal, seperti
proses kerja yang sama sekali baru dan kadang-kadang bertahap, seperti mengubah
cara kerja yang sudah ada agar lebih efisien.
Inovasi umumnya berawal dari pencarian peluang, yang baik berada di dalam
maupun luar perusahaan atau industri. Peluang internal perusahaan atau industri
meliputi peristiwa tak terduga, keanehan proses, perbedaan antara harapan dan hasil,
kebutuhan proses, dan perubahan struktur pasar atau industri. Peluang eksternal
perusahaan atau indutsri termasuk perubahan demografi, perubahan persepsi, dan
pengetahuan baru.
14
STUDI KASUS
Judul : Pemetaan Inovasi Bandara Internasional Jawa Barat dengan Bisnis Model
Canvas
Lokasi : Majalengka, Jawa Barat
Subjek : Bandara Internasional Jawa Barat
METODE
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai dengan Desember tahun
2018 yang bertempat di kantor Pengelola dan operasional BIJB di Bandung dan
Majalengka, Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif
dalam bentuk studi kasus pada BIJB. Penelitian ini menggunakan survey, wawancara,
observasi dan studi pustaka dengan melakukan kunjungan secara langsung ke kantor
operasional BIJB di kab. Majalengka dan kantor manajemen BIJB di Bandung.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
adalah sumber informasi utama yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan
penelitian dan mencakup data-data yang berhubungan dengan sembilan elemen
business model canvas. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode studi literatur, wawancara in depth interview melalui instrumen
15
kuesioner, observasi dan dokumentasi. Teknik penentuan sampel bersifat purposive
sampling, artinya nara sumber sebagia orang yang ahli untuk menjawab pertanyaan
wawancara
16
interaksi yang meliputi :
a. One stop information services
b. Call center 24 hours
c. Airlines gathering
d. Loyalty card
e. Special services for event participants
5. Key Resources
Sumber daya yang dimiliki oleh BIJB meliputi Sumber daya manusia, asset
Gedung terintegrasi, sumber daya teknologi, airside facilities tipe F, terminal
penumpang dan kargo terminal, certifikat GSE services, jalan tol 2 ruas, transpot
multimoda system, broadband terintegrasi dengan system ICT terpadu, area parker
luas dan land space yang luas.
6. Key Activities
Aktivitas utama BIJB meliputi palayanan keamanan dan keselamatan, pelayanan
airside, pelayanan penumpang dan kargo, pelayanan pemeliharaan fasilitas,
pelayanan terminal multimoda dan aktivitas CSR.
7. Key Partnership
Partnership BJIB meliputi regulator, kementrian perhubungan, pemerintah
provinsi jawa barat dan pemerintah daerah majalengka, otoritas bandara, AIRnav,
CIQ (Customs, immigration, quarantine, institusi kesehatan, otoritas lokal, institusi
internasional seperti ACI, ICAO, SkyTrax, IATA, agen travel dan lainnya
8. Revenue Stream
Pendapatan perusahaan BJIB didapatkan dari biaya aircraft, pelayanan
penumpang, tiket, pelayanan kargo, rental dan concession (komersial, kantor, bahan
bakar, dll. Pendapatan iklan, pendapatan penggunaan sehari- hari, pendapatan lain.
9. Cost Structure
Biaya atau modal bisnis BJIB, diantaranya biaya pembangunan terintegrasi,
biaya tenaga kerja, biaya perawatan, biaya iklan, biaya administrasi dan umum, pajak
dan retribusi, biaya depresiasi fasilitas dan honorarium /gaji manajemen bandara.
17
SARAN
Studi kasus yang kami jadikan untuk pembelajaran manajemen inovasi, kami
merasa bahwa penelitiannya masih perlu dilanjutkan untuk mengevaluasi 9 elemen
model bisnis canvas (MBC) saat ini terlebih proses pengembangan bandara BIJB
masih dalam tahap pembangunan dan pengembangan.
18
DAFTAR PUSTAKA
http://chabian.blogspot.com/2009/08/7-sumber-peluang-inovasi.html?m=1
https://jagadedukasi.blogspot.com/2016/06/elemen-elemen-penyebaran-
inovasi.html?m=1
http://kamusbisnis.com/artikel/6-sumber-inovasi-yang-perlu-anda-ketahui/
https://www.sariksa.com/2021/04/inovasi-pengertian-tujuan-ciri.html?m=1
https://www.its.ac.id/news/2021/06/06/menilik-pentingnya-kreatif-dan-inovatif-
dalam-dunia-
industri/#:~:text=Dalam%20dunia%20industri%2C%20kreativitas%20berperan,prod
uk%20berkualitas%2C%E2%80%9D%20ungkap%20Arif
19