Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

DIGITAL ENTREPENEURSHIP II

Dosen Pembimbing :
YuliaYunita Yusuf, S.ST.,SE.,M.SA.,AK.

OLEH KELOMPOK 4:
Gisella Demmi (2110321012)
Wahda Silvana AR(2110321021)
Ni Putu Nayla Anintya Pramesti (2110321031)
Almi Tandiongan (2110321038)
Erycha Weliana P Simbolon (2110321063)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS ILMU EKONOMI DAN ILMU-ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR
2022
Kata pengantar

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-Nya sehingga
kelompok kami dapat menyelesaikan makalah Digital Entrepreneurship 2 dengan pokok bahasan
mengenai “Ruang Lingkup dan Sejarah Digital Entrepreneurship, Sukses Story serta Keuntungan
dan Tantangan dari Berbagai Model Bisnis” ini dengan baik, dan juga kami berterimakasih pada
ibu YuliaYunita Yusuf, S.ST.,SE.,M.SA.,AK. Selaku dosen mata kuliah Digital
Entrepreneurship 2 Universitas Fajar Makassar yang memberikan tugas ini kepada kami dan
membimbing kami sampai saat ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna bagi semuanya dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita. Oleh karnaitu kami sampaikan banyak terima kasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesaian makalah ini.
Selain itu, kami hanyalah seorang manusia biasa menyadari bahwa masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab
itu dengan segala kerendahan hati, kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang
membangun dari pembaca.
Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menambah ilmu
pengetahuan dan memberikan manfaat untuk pembaca.

Makassar, November 2022

Kelompok 4
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................i
Daftar Isi.......................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................3
2.1 Definisi Inovasi..............................................................................3
2.2 Tipe-tipe Inovasi............................................................................4
2.3 Sumber Inovasi..............................................................................5
2.4 Tujuan Inovasi...............................................................................7
2.5 Peran Inovasi Dalam Membangun Usaha......................................8

BAB III PENUTUP......................................................................................9


3.1 Kesimpulan....................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................10
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Inovasi merupakan salah satu hal yang harus selalu dilakukan untuk mengembangkan organisasi
menjadi lebih baik, tidak terkecuali pada organisasi non profit seperti pemerintah. Maka dari itu
organisasi dituntut untuk selalu memiliki inovasi tinggi untuk mengembangkan organisasi menjadi
lebih baik dari sebelumnya. Keberhasilan dalam mengembangkan organisasi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, salah satunya adalah sumber daya manusia. Sumber daya manusia merupakan faktor
penting karena merupakan pelaku dari keseluruhan tingkat perencanaan sampai dengan evaluasi yang
mampu memanfaatkan sumber daya lain yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan. Sebagai
organisasi yang bergerak di bidang pelayanan publik, pemerintah kota Mataram di provinsi Nusa
Tenggara Barat (NTB) juga dituntut untuk inovatif dalam melayani dan menjaga hubungan baik
dengan masyarakat. Salah satu bentuk nyata dari perilaku inovatif organisasi pemerintah adalah yang
dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Sragen, Jawa tengah. Pemerintah daerah tersebut secara
khusus membentuk Marketing Unit (MU), yang berfungsi untuk memasarkan potensi sumber daya
kompetitif, peluang investasi, serta produk unggulan kepada pihak internal dan eksternal Kabupaten
Sragen (Hendra, 2013). Contoh lain adalah yang dilakukan oleh Pemkab Jembrana, Bali. Pemkab
tersebut membentuk tim Owner Estimate (OE) untuk memberikan second opinion kepada bupati
perihal estimasi dan kalkulasi matematis atas kebutuhan pekerjaan konstruksi. Satuan kerja ini
dibentuk meminimalisasi praktek korupsi yang umumnya terjadi pada proyek konstruksi (Hendra,
2013). Semakin berkembangnya sektor sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM) maupun
pariwisata di Kota Mataram, mau tak mau akan menuntut pemerintah setempat untuk lebih inovatif
dalam memaksimalkan pengembangan potensi yang dimiliki daerah. Salah satu permasalahan yang
terjadi adalah tingginya birokrasi yang membuat sulitnya perijinan dalam mengembangkan industri
kecil dan menengah dari masyarakat kota mataram. Sedangkan di sektor pariwisata permasalahan
utamanya adalah kurang aktifnya pihak pemerintah dalam mempromosikan potensi pariwisata yang
dimiliki kota mataram (mataramkota.go.id/kritik-saran.html, 2014).
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa Itu Inovasi?
2. Jelaskan Tentang Tipe-Tipe Inovasi
3. Jelaskan Tentang Sumber inovasi
4. Apa Tujuan Inovasi!
5. Apa peran Inovasi Dalam Membangun Usaha

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mampu Mengetahui Definisi Inovasi
2. Mampu Menjelaskan Tipe-tipe Inovasi
3. Mampu Menjelaskan Tentang Sumber Inovasi
4. Mengetahui Apa Tujuan Inovasi
5. Mengetahui apa peran Inovasi Dalam Membangun Usaha
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Inovasi

Menurut UU No. 19 Tahun 2002 “Inovasi ialah kegiatan penelitian, pengembangan, dan
atau pun perekayasaan yang dilakukan dengan tujuan melakukan pengembangan penerapan
praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, ataupun cara baru untuk menerapkan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah ada ke dalam produk atau pun proses
produksinya”. Pengertian inovasi adalah berasal dari kata kerja bahasa Latin “innovare”,
yang berarti memperbaharui. Pengertian inovasi berarti pembaruan atau pengenalan sesuatu
yang baru. Inovasi adalah tentang solusi baru atau lebih baik yang menciptakan nilai bagi
masyarakat, perusahaan, dan individu.

Sesuatu yang disebut pengertian inovasi harus baru dan menciptakan nilai. Sesuatu yang
menjadi inovasi, itu harus berhasil menyebar ke orang-orang yang dapat mengekstrak
nilainya. Dari pengertian inovasi inilah tercipta istilah inovatif yang merupakan sifat dari
inovasi. Untuk bisa menciptakan sebuah inovasi sesuai pengertian inovasi, maka pemikiran
yang inovatif harus disertai beberapa ketentuan. Selain elastis, komprehensif, dan luas,
inovatif adalah perlu disertai dengan produktivitas, sensitivitas, originalitas, dan kreativitas
yang tinggi. Inovatif adalah cara berpikir yang baru, sementara inovasi merupakan hasil dari
buah pikiran yang inovatif. Keduanya sama-sama bersifat pembaruan, tetapi maknanya
berlainan.

Berikut merupakan pengertian Inovasi menurut para ahli:

a. Everett M. Rogers, Inovasi ialah sebuah ide, gagasan, ojek, dan praktik yang dilandasi
dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau pun kelompok tertentu
untuk diaplikasikan atau pun diadopsi.
b. Kuniyoshi Urabe, Inovasi bukan merupakan suatu kegiatan satu kali pukul (one time
phenomenon), melainkan sebuah proses yang panjang dan kumulatif yang meliputi banyak proses
pengambilan dalam keputusan di dan oleh organisasi dari mulai pada penemuan gagasan sampai
implementasinya di pasar.

c. Van de Ven, Andrew H, Inovasi ialah pengembangan dan implementasi gagasan-


gagasan baru oleh orang dalam jangka waktu tertentu yang dilakukan dengan berbagai
aktivitas transaksi di dalam tatanan organisasi tertentu.
d. Sa’ud (2014), Inovasi ialah pilihan kreatif, pengaturan dan seperangkat manusia dan
sumber-sumber material baru atau menggunakan cara unik yang akan menghasilkan
peningkatan pencapaian tujuan-tujuan yang diharapkan.
e. Nurdin (2016), Inovasi ialah sesuatu yang baru yaitu dengan memperkenalkan dan
melakukan praktik atau proses baru (barang atau layanan) atau bisa juga dengan
mengadopsi pola baru yang berasal dari organisasi lain.

2.2 Tipe-tipe Inovasi

Tidak semua strategi dalam berinovasi memberikan output yang positif dan memberikan
hasil yang baik perusahaan. Karena pada intinya, inovasi dan kreativitas digunakan untuk
memecahkan masalah, yang mana masing-masing masalah punya cara yang berbeda juga
untuk memecahkan masalahnya. Tapi, banyak perusahaan yang menganggap seolah-
seolah hanya ada satu cara untuk berinovasi, mereka mengunci diri ke dalam satu jenis
strategi dan berkata, “Beginilah cara kami berinovasi”. Anda perlu mulai memperlakukan
inovasi seperti disiplin bisnis lainnya sebagai seperangkat alat yang dirancang untuk
mencapai tujuan tertentu. Sama seperti Anda tidak akan bergantung pada satu strategi
pemasaran dan satu jenis digital marketing untuk mendapatkan pelanggan lebih banyak.
Dengan pemikiran di atas dan pemahaman beberapa tipe inovasi, Anda akan lebih mudah
membuat roadmap yang tepat dalam berinovasi dan mampu mengidentifikasi jenis
strategi yang tepat untuk memecahkan masalah.
4 Tipe Inovasi Menurut Greg Satell

Greg Satell adalah pakar transformasi dan perubahan yang aktif menjadi pembicara
internasional di berbagai acara besar dan menulis beberapa buku best seller. Greg
mengidentifikasi jenis strategi yang tepat untuk memecahkan masalah, dengan
mengajukan dua pertanyaan: Seberapa baik kita dapat mendefinisikan masalah? dan
Seberapa baik kita dapat mendefinisikan keterampilan yang diperlukan untuk
menyelesaikannya?.

 Basic Research

Riset ini dilakukan untuk menemukan lebih banyak tentang bagaimana segala
sesuatunya bekerja. Biasanya dilakukan di suatu instansi penelitian dan kampus. Ada
yang mengatakan bahwa riset dasar bukanlah inovasi, karena belum tentu
menghasilkan produk atau layanan baru, tetapi saya tidak setuju. Meski ada banyak
orang yang mengatakan bahwa basic research bukanlah sesuatu yang inovatif, Greg
Satell percaya bahwa orang-orang yang melakukan riset di instansi dan kampus seperti
yang dilakukan oleh Einstein merupakan sebuah inovasi yang inovatif.

 Sustaining Innovation
Sustaining innovation lebih umum dikerjakan di sebuah perusahaan, korporat atau
startup dengan menyebutnya sebagai engineering alih-alih sains. Layaknya basic
research, sustaining innovation dilakukan di laboratorium internal dan tim research &
development. Tapi, tidak jarang juga perusahaan yang mempercayakan sustaining
innovation ke tim eksternal. Seperti yang telah dilakukan Steve Jobs ketika dia pergi
ke IDEO untuk mempercayakan keterampilan mereka dalam membuat spesifikasi
yang jelas demi sebuah mouse untuk Macintosh.
 Disruptive Innovation
Disruptive innovation adalah inovasi yang sangat kompleks dan rumit. Hasil dari
inovasi ini biasanya jarang diketahui sampai Anda benar-benar mengujinya. Tren yang
berkembang membuat disruptive innovation menjadi inovasi yang dilakukan melalui
serangkaian A/B testing berkelanjutan yang membantu mengidentifikasi teknologi
baru yang menjanjikan sebelum sepenuhnya matang.

 Breakthrough Innovation
Seringkali, bidang industri tertentu mengalami kesulitan untuk bergerak maju karena
membutuhkan pendekatan baru. Itu sebabnya inovasi sering datang dari pendatang
baru, baik individu maupun organisasi. Einstein dan Newton sama-sama berusia 20-an
ketika mereka menemukan penemuan-penemuan besar mereka. Masalahnya, tentu saja
menunggu seorang jenius yang luar biasa datang bukanlah solusi yang efisien.
Breakthrough innovation mengharuskan perusahaan harus menyediakan tim dan
fasilitas secara terbuka untuk menemukan inovasi baru tanpa harus menunggu, persis
seperti yang dilakukan oleh P&G dalam program P&G connect and develop.

Dari 4 tipe inovasi di atas kita menyadari bahwa sekecil apapun inovasi yang muncul,
semuanya punya tingkatan yang berbeda. Kesamaan dari semuanya terletak pada
memberikan fasilitas dan kesempatan pada tim Anda untuk melakukan pemikiran out of
the box yang inovatif dan kreatif.

1. Jenis Inovasi

Invensi (Invention), Penciptaan produk baru, proses baru, ataupun jasa baru, yang belum
pernah ada sebelumnya ataupun yang belum pernah dicoba.
Ekstensi (Extension), Pengembangan produk, proses, ataupun jasa yang
sebenarnya sudah ada sebelumnya, sehingga diperoleh corak penggunaan atau
pemanfaatan dengan cara baru yang berbeda dari gagasan
Duplikasi (Duplication), Mengulangi atau mereplikasi munculnya produk, proses,
ataupun jasa yang sudah ada, tetapi dengan corak pengulangan yang tidak semata-mata
meniru, melainkan dengan menambahkan sentuhan kreatif tertentu untuk memperbaiki
gagasan lama, dalam rangka memenangkan persaingan.
Sintesis (Synthesis), Menggabungkan gagasan-gagasan atau faktor-faktor yang
sebelumnya sudah ada dengan cara baru sehingga muncul pemanfaatan produk, proses,
atau jasa secara berbeda ataupun baru.
2.3 Sumber Inovasi
Inovasi adalah alat yang dipergunakan oleh para Entrepreneur lebih untuk memanfaatkan
perubahan daripada menciptakan perubahan. Dalam kenyataan, beberapa jenis temuan memang
mampu membawa perubahan, walaupun hal seperti ini sebenarnya jarang terjadi, dan lebih
mudah dijumpai inovasi yang muncul untuk memanfaatkan perubahan.

Terdapat berbagai bidang yang biasanya merupakan sumber terjadinya inovasi, seperti yang
dijelaskan berikut ini.

a. Kesenjangan, Kesenjangan terjadi apabila terdapat ketidaksesuaian antara harapan dengan


kenyataan. Banyak pencetus gagasan baru ternyata mendapat ilham dari kesenjangan semacam
ini.
b. Menjawab Kebutuhan, Muncul kebutuhan khusus yang menyebabkan si Entrepreneur perlu
berinovasi untuk menjawab kebutuhan khusus tersebut, seperti munculnya makanan kesehatan
c. Perubahan Industri dan Pasar, Kondisi pasar selalu mengalami perubahan, baik karena
sikap konsumen berubah, terjadinya perubahan atau kemajuan teknologi, pertumbuhan sektor
industri, dll. Karena itu industri maupun pasar akan selalu berubah, baik perubahan pada
strukturnya, pada definisinya, dan juga pada unsur-unsur lainnya. Sebagai contoh, saat ini industri
perawatan kesehatan sudah sangat berubah di mana perawatan di rumah (home health care) dan
pengobatan pencegahan (preventive medicine) telah menjadi tren yang menggantikan perawatan-
inap di Rumah Sakit ataupun pembedahan. Entrepreneur perlu mampu membaca perubahan
semacam ini dan memanfaatkan peluang yang dimunculkannya.
d. Perubahan Demografi, Perubahan populasi, seperti umur, tingkat pendidikan, pekerjaan,
sebaran secara geografis, dsb. juga bisa memunculkan peluang. Sebagai contoh, apabila usia rata-
rata populasi meningkat, yang berarti peluang hidup menjadi lebih besar, maka permintaan
terhadap industri perawatan kesehatan juga akan menjadi lebih besar.
e. Perubahan Persepsi, Perubahan juga bisa terjadi pada persepsi masyarakat tentang sesuatu
hal, baik berupa pandangan maupun mengenai keadaan. Walaupun tidak tampak secara langsung,
tetapi berubahnya persepsi masyarakat bisa sangat berpengaruh terhadap peluang usaha.
Contohnya ditunjukkan oleh makin kuatnya persepsi masyarakat tentang perlunya memiliki
badan yang sehat dan bentuk badan yang proporsional menyebabkan meningkatnya permintaan
terhadap sasana fitness serta makanan-makanan penunjang kesehatan.
f. Gagasan dengan Dasar Ilmu Pengetahuan, Ilmu Pengetahuan merupakan dasar dari
tercipta dan berkembangnya suatu inovasi. Penemuan baru biasanya merupakan sesuatu yang
dilandaskan pada pemikiran baru, metode baru, dan pengetahuan baru. Perkembangan inovasi
sejenis ini sering kali memerlukan waktu yang panjang, mulai dari tahapan inisiasi sehingga
akhirnya produk memasuki tahapan pemasaran, karena perlu selalu dilakukan berbagai jenis
pengujian maupun perbaikan.

PRINSIP INOVASI
Entrepreneur perlu memahami prinsip-prinsip Inovasi. Prinsip-prinsip Inovasi perlu dipelajari,
dan apabila digabungkan dengan kesempatan, dapat mendorong individu untuk berinovasi.

1. Cenderung bertindak
o Inovator haruslah aktif mencari gagasan baru, mencari kesempatan, atau sumber inovasi.
o Menyederhanakan produk, jasa, atau proses, dan mudah dipahami Masyarakat perlu bisa
memahami temuan tersebut dengan mudah.
o Membuat produk, jasa, atau proses berdasarkan kebutuhan konsumen Inovator perlu selalu
mengingat konsumen yang akan menggunakan temuannya. Semakin kuat kesadaran inovator
terhadap kebutuhan konsumen maka semakin besar peluang bahwa gagasannya  akan
diterima dan digunakan oleh masyarakat.
2. Mulai dengan skala kecil
o Inovator sebaiknya tidak mengawali proyek atau kegiatannya dalam skala besar. Sebaiknya,
memulai dalam skala kecil, kemudian membangun dan berusaha mengembangkannya,
sehingga pertumbuhan terencana dan ekspansi bisa terjadi secara benar dan pada waktu yang
tepat.
3. Memiliki rasa optimis bahwa akan berhasil
o Inovator sebaiknya optimis bahwa akan berhasil, antara lain dengan mencari ceruk pasar yang
sesuai bagi temuannya.
4. Temuan dicoba, diuji, dan diperbaiki
o Inovator harus selalu mengikuti prosedur ”coba, uji, perbaiki” sehingga produk, jasa, dan
proses yang dihasilkan menjadi lebih sempurna.
5. Belajar dari kesalahan
o Inovasi tidak menjamin tercapainya keberhasilan. Tetapi, tetapi yang lebih penting disadari
adalah menyadari bahwa kesalahan sering kali merupakan sumber munculnya inovasi.
6. Memiliki jadwal dan ukuran kemajuan
o Inovator perlu memiliki jadwal yang dapat menunjukkan kemajuan yang telah dicapai.
Walaupun kegiatannya tidak memenuhi target jadwal ataupun lebih cepat dari rencana,
memiliki rencana dan jadwal tetap diperlukan agar ia dapat merencanakan dan mengevaluasi
kegiatannya.
7. Memberikan penghargaan untuk kegiatan heroik
o Kegiatan inovatif perlu mendapat penghargaan, dan juga memberikan toleransi tertentu
terhadap kegagalan. Toleransi ini sering kali mampu merangsang munculnya inovasi, yang
mampu memberikan cakrawala baru bagi perusahaan.
8. Bekerja dengan giat dan terus-menerus
o Gambaran ini tampaknya sederhana tetapi tepat untuk menggambarkan prinsip inovasi.
Inovasi yang berhasil biasanya muncul dari kegiatan kerja, bukan dari kejeniusan, ataupun
dari sesuatu yang misterius.

2.4 Tujuan Inovasi


Inti dari inovasi adalah tujuan untuk memperbaiki  yang  sudah ada. Sebagian besar
inovasi yang diciptakan tentu membutuhkan eksperimentasi, risiko  besar, dan kreativitas
tingkat tinggi. Oleh karena itu, hal ini menimbulkan banyak ketidakpastian dalam
menemukan solusi yang tepat dan cepat untuk mencapai tujuan inovasi seperti berikut ini:
 Hemat waktu
Inovasi membuatnya lebih mudah untuk mengatur waktu. Inovasi bertujuan
untuk memungkinkan orang menggunakan waktu mereka secara lebih efektif
dan efisien. Misalnya, pembuat peralatan masak telah berhasil
mengembangkan oven dan pemanggang roti yang dapat memasak makanan 
dalam waktu kurang dari 10 menit. Grameds mungkin butuh waktu 30 menit
untuk melakukan ini. Dengan demikian, kita dapat menggunakan waktu saya
dengan sangat efektif
 Tingkatkan Produktivitas
Inovasi bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Dengan menerapkan
inovasi, kita dapat melakukan banyak hal dan menghasilkan hasil dalam
waktu  singkat. Misalnya, jika Grameds memiliki mesin fotokopi, maka tidak
perlu menyalin catatan ke selembar kertas, cukup masukkan ke mesin
fotokopi dan buat banyak salinan.
 Meningkatkan Efisiensi
Tentu saja, inovasi juga membantu kita bekerja lebih efisien. Efisiensi tinggi
meningkatkan kinerja yang kami hasilkan, tetapi tanpa biaya atau pengeluaran
yang tidak semestinya.
 Memperbaiki Dan Meningkatkan Kualitas Produk Atau Layanan
Bisnis terus berubah dari waktu ke waktu. Dalam hal ini, inovasi bertujuan
untuk membantu masyarakat secara terus menerus menyesuaikan kualitas
produk dan layanannya dengan kebutuhan zaman.
 Penciptaan Kenyamanan
Inovasi bertujuan untuk membuat segalanya  lebih mudah bagi pelanggan.
Misalnya tidak harus antre di depan Kantor Imigrasi pagi-pagi sekali untuk
membuat paspor, tetapi dengan inovasi masyarakat umum mengisi formulir
melalui internet dengan cepat dan mudah.
 Memenuhi Kebutuhan Pelanggan
Kebutuhan manusia  tidak terbatas, tetapi inovasi  membantu kita secara
perlahan tapi pasti memenuhi kebutuhan manusia. Sebagai contoh, para ahli
berusaha  menemukan obat anti kanker yang efektif untuk pasien kanker saat
ini. Jika pelanggan memiliki pengalaman pelayanan yang memuaskan atau
sangat baik dengan produk atau layanan kita, mereka cenderung tetap setia
pada bisnis kita. Inovasi memudahkan untuk menciptakan pengalaman
pelanggan yang menyenangkan melalui perkembangan teknologi.
 Kurangi Risiko
Inovasi juga bertujuan untuk memitigasi risiko bisnis yang  sering terekspos
di masa lalu. Misalnya, risiko seringnya tabrakan saat memarkir mobil.
Inovasi membantu mengembangkan peringatan parkir yang membantu
menghindari kecelakaan dan risiko lain di tempat parkir.
 Mempercepat Kinerja Individu Dan Karyawan
Inovasi juga harus membantu mempercepat kinerja operasi kita sehari-hari.
Inovasi memungkinkan kita menyelesaikan pekerjaan lebih cepat.
 Mengembangkan Ilmu
Semakin banyak inovasi yang terjadi, semakin bertambah pula pengetahuan
kita. Misalnya,  belajar bahasa asing bisa jadi sulit di masa lalu. Namun
inovasi  perkembangan teknologi telah membantu kami belajar secara online.
 Bisnis Kami Menjadi Semakin Kompetitif
Dengan bantuan inovasi, tidak dapat disangkal  bahwa  bisnis kita akan lebih
kompetitif dan luar biasa.
 Menjamin Keberlanjutan Kehidupan Masa depan
Inovasi memungkinkan orang yang hidup hari ini bekerja keras untuk
memastikan kelangsungan hidup anak dan cucu mereka di masa depan.
Inovasi, misalnya, membantu  peneliti menemukan bahan bakar alternatif
yang bisa mereka gunakan di masa depan.
 Meningkatkan Kualitas Hidup
Tujuan akhir dan penting dari inovasi  adalah untuk meningkatkan kehidupan
kita, seperti membuat peta kota  ramah lingkungan di mana manusia dan
alam  lebih seimbang di masa depan.

2.5 Peran Inovasi Dalam Membangun Usaha Bisnis

Mengutip northeastern.edu, Kamis (31/10/2019), inovasi, sebagai sebuah konsep,


mengacu pada proses yang dilakukan individu atau perusahaan dalam membuat
konsep produk, cara, dan ide baru. Tujuannya mengembangkan atau memberi warna
baru untuk produk, cara, atau ide yang telah ada sebelumnya. Inovasi dapat juga
diartikan sebagai proses membuat atau menciptakan cara baru untuk melakukan
sesuatu. Dalam konteks bisnis, inovasi dapat berkaitan dengan memodifikasi model
bisnis dan beradaptasi dengan perubahan untuk meciptakan produk atau layanan yang
lebih baik. Bentuk inovasi dalam bisnis juga bermacam-macam. Tergantung pada
tujuan apa yang ingin dicapai perusahaan. Bisa inovasi produk, sistem internal atau
proses kerja, hingga model bisnis. Lebih lanjut, tujuan dari inovasi sendiri adalah
untuk beradaptasi dengan perubahan zaman. Apalagi di tengah pesatnya
perkembangan teknologi.

Berikut adalah tiga alasan tentang pentingnya inovasi dalam bisnis yang dipaparkan
northeastern.edu dalam artikel “The Importance of Innovation In Business”, Kamis
(31/10/2019).

1. Mendorong pertumbuhan bisnis

Setiap perusahaan mempunya cara dan jalan tersendiri untuk tumbuh, mencapai
tujuan, dan kesuksesan. Misalnya, meskipun pertumbuhannya lebih lambat, ada
perusahaan yang memilih menjalankan model bisnis yang telah dirancang sebelumnya
secara bertahap. Ada pula yang mengambil langkah cepat dengan mengakusisi atau
bergabung dengan bisnis lain, yang biasanya menghabiskan lebih banyak dana.

Namun, jika ingin mengembangkan skala bisnis dengan cepat dan luas, cara paling tepat
adalah dengan melakukan inovasi pada model bisnis atau produk. Hal tersebut pun
diakui oleh para pelaku bisnis. Menurut survei yang dilakukan The Boston Consulting
Group pada 2015, 79 persen petinggi perusahaan mengklaim inovasi menjadi salah satu
dari tiga prioritas utama bisnis mereka.

2. Inovasi membuat bisnis tetap relevan

Dunia selalu mengalami perubahan setiap saat. Begitu juga dengan bisnis. Agar bisnis
yang dimiliki tetap relevan, kemampuan beradaptasi mutlak diperlukan. Terlebih di
tengah disrupsi teknologi saat ini. Faktanya, hingga kini teknologi menjadi salah satu
faktor terbesar pendorong perubahan. Perkembangan teknologi pun telah menciptakan
era baru inovasi di seluruh model bisnis dan industri. Kondisi tersebut membuat banyak
bisnis-bisnis baru (startup) bermunculan dengan berbagai inovasi yang mendobrak
industri. Bukan tidak mungkin, startup tersebut menjadi pesaing baru bagi perusahaan
yang sudah lebih dulu eksis. Untuk itu, inovasi amat diperlukan bagi semua perusahaan,
baik perusahaan besar maupun yang sedang merintis. Tujuannya, agar bisa bersaing dan
tetap relevan dalam menghadapi lingkungan yang terus berubah.

3 . Sebagai pembeda atau ciri khas perusahaan

Salah satu tujuan utama dari inovasi adalah melakukan atau menciptakan sesuatu yang
berbeda dari para kompetitor di bidang sama. Jika ingin berinovasi pada produk, maka
kembangkan produk itu hingga memiliki keunggulan atau spesifikasi khusus yang tidak
ada dipasaran. Bisa juga dengan melakukan inovasi pada cara atau sistem kerja
perusahaan. Inovasi ini tidak hanya dapat menghemat sumber daya perusahaan, tetapi
juga membuat bisnis lebih unggul. Dengan begitu, suatu perusahaan bisa memiliki
pembeda atau ciri khas tersendiri, baik dalam hal produk maupun identitas. Adapun
contoh sukses penerapan inovasi teknologi dalam bisnis adalah inovasi yang dilakukan
Alibaba Group pada gelaran pesta belanja daring pada 2018 lalu. Saat itu Alibaba
meluncurkan setidaknya 10 produk inovasi untuk mendukung acara 11.11 Global
Shopping Festival. Salah satu inovasinya, yakni melengkapi fitur obrolan di website-nya
dengan alat penerjemah berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) yang bisa
menerjemahkan 21 bahasa. Teknologi ini mampu memfasilitasi dialog antara penjual
dan pembeli selama festival berlangsung. Kemudian ada Oppo yang juga terus
menghasilkan inovasi teknologi lewat produk-produk terbarunya, seperti seri Oppo Find
X2.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Inovasi adalah memikirkan dan melakukan sesuatu yang baru yang menambah atau menciptakan
nilai-nilai manfaat social maupun ekonomi. Proses inovasi terdiri dari tiga tahap yaitu Pencarian
ide, Pemanenan ide dan Pengembangan serta implementasi ide. Inovasi yang efektif membutuhkan
Pencampuran ide-ide yang baru, Kemampuan untuk membuat segala sesuatu selesai, Pengiklanan
yang baik, Fokus pembeli dan Iklim organisasi yang kondusif Sedangkan karakteristik dari
organisasi yang inovatif adalah Manajemen yang digunakan adalah personal dan informal, Tidak
ada penekanan yang kuat pada struktur dan hirarki, Setiap karyawan diberikan kebebasan untuk
berpikir, Struktur manajemen cukup flat dengan pemimpin yang sangat mudah didekati, Sangat
bottom up manajemen dan Setiap karyawan didukung untuk menjadi kreatif dan fleksibel, serta
untuk mengembangkan diri mereka sendiri. Selain itu untuk dapat sukses dalam menjalankan
inovasi, organisasi harus menerapkan lima hal dalam gaya kepemimpinan mereka yaitu Komitmen
level atas, Fleksibel dalam struktur organisasi, Toleransi kegagalan, Menguatkan teamwork dan
inovasi, dan Baik dalam keterbukaan dan pembangunan komunikasi Kadangkala untuk melakukan
suatu inovasi, seringkali suatu organisasi harus melakukan perubahan besar, mulai dari mengubah
prosedur, struktur organisasi, mengubah model bisnis, bahkan membentuk unit bisnis yang baru.
Pertanyaan Kelompok 4:

1. Faktor faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan dalam proses inovasi? (Putri Anjelika)
 faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan inovasi produk dapat terjadi, yaitu:
 Berfikir Jangka Pendek, Ketika mengawali bisnis, khususnya pebisnis pemula,
biasanya hanya berpikir bagaimana angka penjualan sesuai target dalam waktu
singkat. Mereka bahkan berani mengeluarkan biaya yang lebih dari cukup agar dapat
mencapai tujuan tersebut tanpa banyak pertimbangan. Namun, karena hanya berpikir
jangka pendek, akhirnya malah biaya operasional yang membengkak. Bisnis malah
berujung rugi dan tidak bisa menjadi untung. Padahal, biaya tersebut sebenarnya bisa
dialokasikan ke inovasi produk sehingga ada berbagai produk yang dapat disajikan
kepada konsumen. 
 Minim kreativitas, Kebiasaan buruk yang tidak ditanamkan perusahaan kepada
karyawan adalah segala keputusan tentang produk hanya bisa dilakukan perusahaan.
Karyawan tidak bisa dan tidak boleh bereksplorasi. Ini sesuatu yang keliru dan
semestinya harus diperbaiki. Karyawan boleh diberikan kesempatan untuk
mengeksplor kreativitasnya. Dari olah pikir hingga diskusi yang mendalam,
karyawan biasanya memiliki ide atau gagasan baru. Ide tersebut dapat diaplikasikan
ke inovasi produk sehingga akan menjadi produk-produk baru. Bahkan, siapa tahu
dari pola kreativitas yang dimiliki karyawan, produk-produk tersebut dapat menjadi
unggulan. 
 Kurang Memperhatikan Konsumen, alam sebuah bisnis patut diperhatikan bahwa
konsumen adalah raja sehingga strategi atau inovasi produk disesuaikan dengan
kebutuhan konsumen. Jika bisnis tidak mampu menyesuaikannya, bisnis malah jadi
terhambat dan tertinggal dari kompetitor. Hal-hal seperti itulah yang semestinya jadi
perhatian pebisnis, khususnya pebisnis pemula. Ada hal-hal yang seharusnya bisa
lebih diprioritaskan seperti inovasi produk. Buatlah produk yang mana menjadi
kebutuhan konsumen. Pebisnis harus memahami bahwa bisnis yang baik adalah
bisnis yang berkembang. Hal tersebut bermakna sama dengan bisnis yang baik adalah
bisnis yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar. Jika ada produk yang bisa
memenuhi kebutuhan pasar, dampaknya adalah angka penjualan akan naik.
 Anggaran Minim, Daya juang bisa dimaksimalkan, olah pikir bisa menyesuaikan
kondisi karyawan tetapi anggaran yang tersedia dari perusahaan minim. Hal tersebut
bisa menjadi salah satu minimnya inovasi tersebut. Akhirnya, produk-produk yang
disajikan hanya berulang. Konsumen pun akan berpikir bahwa bisnis Anda tidak
berkembang. Hal seperti ini bisa berdampak pada psikologis karyawan sehingga
karyawan pun tidak dapat melakukan inovasi tersebut. Di dalam bisnis, anggaran
merupakan hal pokok yang patut terdistribusikan dengan baik. Pebisnis atau
perusahaan pun harus mampu mengelola anggaran dengan tepat agar tidak terjadi
kegagalan inovasi produk. 
 Memilih Teknologi Dari pada Solusi, Salah satu hal yang menyebabkan kegagalan
inovasi produk adalah tidak menghadirkan solusi. Pebisnis pemula biasanya lebih
memikirkan bagaimana menggunakan teknologi yang canggih daripada mewujudkan
solusi untuk konsumen. Jika ingin meminimalisir kegagalan inovasi produk, alangkah
lebih baik pebisnis menyelaraskan antara teknologi dan solusi. Teknologi digunakan
sebagai penunjang kreativitas untuk menciptakan produk yang baru. Solusi
dibutuhkan agar konsumen mendapatkan produk yang terbaik. 
 Tidak Sesuai Dengan Kebutuhan Target Pasar, Kesalahan lain yang tidak
disadari pebisnis dalam inovasi ini adalah target pasar. Pebisnis berpikir bahwa
inovasi apa pun bisa tersampaikan dengan baik kepada target pasar. Dalam
kenyataannya, itu belum tentu sesuai. Ada target pasar yang memang lebih menyukai
produk tertentu saja. Ada target pasar yang menyukai inovasi tersebut. Jadi, pebisnis
seharusnya lebih selektif dalam memilih target pasar sebelum menyusun inovasi
produk. 

2. Mengapa setiap usaha harus melakukan inovasi yang berkesinambungan? (Marella Presilia)
 Dalam menjalani bisnis, melakukan inovasi produk perlu dilakukan untuk terus menggaet
pembeli. Selain diperlukan untuk berkompetisi di pasar, inovasi suatu produk juga berperan
dalam mengembangkan bisnis hingga dapat menciptakan ciri khas suatu brand. Namun,
sebelum melakukan inovasi produk seorang pebisnis harus memahami situasi pasar untuk
dapat menghasilkan produk apa yang sedang dibutuhkan oleh masyarakat. Founder dan CEO
PT Victoria Care Indonesia Tbk Billy Hartono Salim menjelaskan langkah-langkah yang
harus diperhatikan oleh pebisnis ketika ingin melakukan inovasi produk. Pertama, melakukan
survei pasar. Kedua, melihat tren pasar. Ketiga, menciptakan produk sesuai dengan
kebutuhan konsumen. Terakhir, membuat packaging semenarik mungkin. Selain itu, Billy
juga memberikan lima poin yang harus dipertimbangkan dalam berbisnis yaitu produk, harga,
promosi, tempat, serta konsumen.

3. Apa yang terjadi apabila dalam berwirausaha tidak melakukan inovasi? (Angelia Agata)
 bisnis memerlukan inovasi. Inovasi dalam bisnis adalah warna dalam bisnis itu sendiri. Tanpa
melakukan inovasi, bisnis akan terasa kurang menarik dan kurang diminati. Melakukan
inovasi bisnis juga merupakan salah satu strategi untuk menaikan omzet penjualan. Sebelum
melakukan inovasi bisnis, Anda sebaiknya lakukan survei terlebih dulu. Cari tahu mengapa
produk lama yang dijual saat ini menjadi kurang diminati konsumen.
DAFTAR PUSTAKA

Buku konsep dan kerangka kerja model bisnis digital, Annabeth Aagaart, 2019
https://www.gramedia.com/literasi/inovasi-dan-contoh-inovasi-ini-artinya/
#Tujuan_Inovasi
https://www.sosial79.com/2020/09/pengertian-inovasi-prinsip-ciri-tujuan.html

https://play.google.com/store/apps/details?
id=com.ertanto.kompas.official&referrer=utm_source%3DKompas.com
%26utm_medium%3DReferral%26utm_campaign%3DTopSmartBanner&pli=1

Anda mungkin juga menyukai