Kewirausahaan Sosial
PROPOSAl
Untuk Memenuhi Tugas PKM Learning
Oleh
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1. Latar Belakang......................................................................................
2. Rumusan Masalah.................................................................................
3. Tujuan...................................................................................................
4. Manfaat.................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
BAB III PENUTUP.........................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Wirausahawan menjadi orang yang mengenali potensi dan belajar
mengembangkannya. Tangkap peluang ideal dan manifesto organisasinya untuk bisnis.
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif untuk mencari peluang dan selalu
terbuka untuk setiap dan semua umpan balik positif dan perubahan yang mendorong
perusahaan untuk terus tumbuh dan menciptakan nilai. Selain perubahan, salah satu
pendorong inovasi Dan kebutuhan untuk beradaptasi adalah kesenjangan antara apa yang ada
dan apa yang seharusnya, dan apa yang diinginkan masyarakat dan apa yang disediakan atau
dilakukan oleh pemerintah, sektor swasta, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM), tentang
mengenali kesenjangan antara berbagai hal.
Bisnis Anda harus bernilai dan berguna. Hal ini dapat dicapai melalui kegiatan bisnis
yang menerapkan pemikiran kewirausahaan sosial. Konsep kewirausahaan sosial telah
menjadi konsep yang populer di berbagai negara. lingkaran lain. Kami mulai membahas
konsep kewirausahaan sosial sebagai solusi inovatif untuk memecahkan masalah sosial. Isu
sosial sendiri telah menjadi tantangan bersama, dan solusinya membutuhkan sinergi antara
semua pemangku kepentingan.
Di Indonesia sendiri, pemerintah telah menghabiskan banyak sumber daya untuk
menangani masalah sosial dan bekerja dengan berbagai negara di dunia. Namun ternyata itu
tidak cukup, sehingga yang kita butuhkan adalah individu atau lembaga yang bisa melihat
peluang dan memunculkan ide-ide inovatif untuk memecahkan masalah sosial tersebut. Pada
akhirnya, ini memunculkan individu atau lembaga yang dikenal sebagai wirausahawan sosial.
Tujuan dari kewirausahaan sosial adalah untuk membawa perubahan sosial yang lebih baik
atau positif dan memecahkan masalah masyarakat.
untuk masyarakat.
2. Rumusan Masalah
1. Apa keuntungan dari kewirausahaan social?
2. Apa peran wirausaha nasional untuk perekonomian nasional?
3. Bagaimana caranya menyelesaikan masalah social melalui inovasi social?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui keuntungan dari kewirausahaan social.
2. Untuk mengetahui peran wirausaha nasional untuk perekonomian nasional.
3. Untuk mengetahui cara penyelesaian masalah social melalui imovasi social.
4. Manfaat
1. Manfaat bagi penulis adalah untuk menambah wawasan dan mengeksplorasi
pemikiran penulis mengenai topik bahasan.
2. Manfaat bagi pembaca adalah untuk memperkaya wawasan pembaca mengenai topik
yang dibahas.
3. Manfaat bagi penulis lain adalah untuk menjadi bahan referensi yang ingin
mengembangkan topik yang dibahas.
BAB II
PEMBAHASAN
Tinjauan Pustaka
Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan nilai barang, jasa, dan kekayaan.
Peter F. Drucker (1994) mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Thomas W. Zimmerer (1996; 51) menemukan
bahwa kewirausahaan adalah proses menggunakan kreativitas dan inovasi untuk
memecahkan masalah dan mencari peluang yang dihadapi setiap orang dalam kehidupan
sehari-hari.
Hari. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda dengan menciptakan peluang melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif.
Thomas W. Zimmerer dkk (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan sebagai:
1. Memberi Anda kesempatan dan kebebasan untuk mengendalikan nasib Anda sendiri.
2. Tawarkan peluang untuk perubahan. Para pebisnis menemukan cara untuk
menggabungkan berbagai bentuk perawatan.
3. Memberikan Peluang untuk Mencapai Potensi Penuh Anda Memiliki bisnis sendiri
memberi Anda kekuatan, kebangkitan spiritual, Ini memungkinkan pengusaha untuk
mengejar minat dan hobi mereka.
4.Apakah ada peluang untuk meraih keuntungan seoptimal mungkin.
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan
atas usahanya.
6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan menumbuhkan rasa senang
dalam mengerjakannya.
Entrepreneur dalam menjalankan bisnisnya tidak lepas dari modal. Modal tidak selamanya
identik dengan uang ataupun barang (tangible). Sebuah ide sudah termasuk modal yang luar
biasa karena ide merupakan modal utama yang akan membentuk danmendukung modal
lainnya. Beberapa modal yang termasuk ke dalam modal tidak berwujud (intangible) antara
lain:
1. Modal Intelektual
Modal Intelektual didefinisikan sumberdaya-sumberdaya intangible dan kegiatan-kegiatan
yang membolehkan organisasi mentransformasi sebuah bundelan material, keuangan dan
sumberdaya manusia dalam sebuah kecakapan sistem untuk menciptakan stakeholder value
(Cut Zurnali, 2008).
2. Modal Sosial dan Moral Modal sosial dan moral yang dapat disebut sebagai suatu
integritas merupakan suatu hal penting yang membentuk sebuah citra terhadap kepribadian
Anda sebagai seorang wirausaha. Pada saat menjalankan bisnis, ada etika wirausaha yang
tidak boleh Anda langgar.
3. Modal Mental
Mental wirausaha harus ditaman sejak dini. Karena modal mental merupakan kesiapan sejak
dini kemudian diwujudkan dalam bentuk keberanian untuk menghadapi risiko dan tantangan.
Sebagai wirausaha, Anda harus berani menghadapi risiko. Risiko disini berarti risiko yang
telah diperhitungkan sebelumnya sehingga hasil yang akan dicapai akan proporsional
terhadap risiko yang akan diambil. Anda harus bisa belajar mengelola risiko dengan cara
mentransfer berbagai risiko ke pihak lain seperti bank. investor, konsumen, pemasok dan
sebagainya