Anda di halaman 1dari 14

INOVASI PENDIDIKAN

HAKIKAT INOVASI DAN KARAKTERISTIK INOVASI


Dosen Pengampu : Nur Rohmah, M.Pd.I

Disusun Oleh :
Wulan Maharani

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AAGAMA ISLAM MA’ARIF SINTANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul hakikat
inovasi dan karakteristik inovasi tepat waktu tanpa kurang suatu apa pun.

Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW, semoga syafaatnya mengalir pada kita di hari akhir kelak.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat serta
menambah pengetahuan bagi pembaca.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Maka dari
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Sintang, 18 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................


DAFTAR ISI.....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
A. Pengertian Hakikat Inovasi...................................................................
B. Karakteristik Inovasi.............................................................................
BAB III PENUTUP........................................................................................
Kesimpulan................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara sederhana inovasi dimaknai sebagai pembaruan atau perubahan
dengan ditandai oleh adanya hal yang baru. Upaya untuk mencari hal yang baru
itu mungkin disebabkan oleh beberapa hal antara lain dalam upaya memecahkan
masalah yang dihadapi seseorang atau kelompok. Dengan demikian, sesuatu ide
atau temuan yang baru atau perubahan baru tetapi kurang membawa dampak
kepada upaya pemecahan masalah tidak dapat diklasifikasikan sebagai inovasi.
Inovasi sebagai suatu ide, gagasan, praktik atau obyek/benda yang disadari dan
diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seorang atau kelompok untuk diadopsi.
Oleh sebab itu, inovasi pada dasarnya merupakan pemikiran cemerlang yang
bercirikan hal baru atau pun berupa praktik-praktik tertentu atau pun berupa
produk dari suatu hasil olah-pikir dan olah-teknologi yang diterapkan melalui
tahapan tertentu yang diyakini dan dimaksudkan untuk memecahkan persoalan
yang timbul dan memperbaiki suatu keadaan tertentu ataupun proses tertentu yang
terjadi di masyarakat.

Dalam bidang pendidikan, misalnya untuk memecahkan persoalan-


persoalan yang dihadapi, telah banyak dilontarkan model-model inovasi dalam
berbagai bidang antara lain usaha pemerataan pendidikan, peningkatan mutu,
peningkatan efisiensi dan efektivitas pendidikan, dan relevansi pendidikan.
Semuanya dimaksudkan agar difusi inovasi yang dilakukan bisa diadopsi dan
dimanfaatkan untuk perbaikan dan pemecahan persoalan pendidikan di Tanah Air.

iii
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat inovasi?
2. Apa saja ciri-ciri hakikat inovasi?
3. Apa yang dimaksud dengan karakteristik inovasi?
4. Apa saja karakteristik inovasi?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hakikat inovasi
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri hakikat inovasi
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan hakikat inovasi
4. Untuk mengetahui apa saja karakteristik inovasi

iv
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakikat Inovasi


Perubahan dan inovasi keduanya sama dalam hal memiliki unsur yang
baru atau lain dari sebelumnya. Tetapi inovasi berbeda dari perubahan, karena
dalam inovasi ada unsur kesengajaan. Misalnya dalam hal pembaharuan
kebijaksanaan pendidikan mengandung unsur kesengajaan dan pada umumnya
istilah pembaharuan dapat disamakan dengan inovasi (Suryo Subroto, 1990 : 127).

Inovasi merujuk pada proses menciptakan dan memperkenalkan ide,


produk, atau penyelesaian baru yang membawa manfaat atau perubahan positif
dalam suatu bidang atau industri. Hakikat inovasi adalah tentang menciptakan
nilai tambah melalui pemikiran kreatif, penyelidikan, pembangunan, dan
pelaksanaan ide-ide baru.

Secara etimologi, inovasi berasal dari kata latin innovaation yang berarti
pembaharuan dan perubahan. Kata kerjanya innovo yang artinya memperbarui
dan mengubah. Inovasi ialah suatu perubahan baru yang menuju ke arah
perbaikan dan berencana (tidak secara kebetulan saja) (Idris, Lisma Jamal 1992 :
70).

Di dalam kamus besar Bahasa Indonesia, inovasi di artikan pemasukan


satu pengenalan hal-hal yang baru, penemuan baru yang berbeda dari yang sudah
ada atau yang sudah dikenal sebelumnya, yang (gagasan, metode atau alat) (tim
penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, 1989:333).

Selanjutnya dijelaskan bahwa sesuatu yang baru itu, mungkin sudah lama
dikenal pada konteks sosial atau sesuatu itu sudah lama dikenal tetapi belum
dilakukan perubahan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa inovasi adalah
perubahan, tetapi tidak semua perubahan merupakan inovasi (Idris, Lisma Jamal,
1992 : 71).

v
Istilah inovasi selalu di artikan berbeda-beda oleh beberapa para ahli.
Menurut Trott (2008) inovasi adalah jantung atau pusat aktivitas dari setiap
perusahaan karena inovasi berperan penting pada kelangsungan perusahaan, serta
manajemen dari semua aktivitas antara lain proses pembentukan ide,
pengembangan teknologi, proses pabrikan, dan pemasaran atas produk baru atau
produk yang dikembangkan.

Menurut Drucker (2012), inovasi adalah alat spesifik bagi perusahaan,


dimana dengan inovasi dapat mengeksplorasi atau memanfaatkan perubahan yang
terjadi sebagai sebuah kesempatan untuk menjalankan suatu bisnis yang berbeda.
Hal ini dapat dipresentasikan sebagai sebuah disiplin, pembelajaran, dan di
praktikkan.
Menurut Everett M Rogers, pengertian inovasi adalah ide, objek, gagasan,
dan praktik yang dilandasi dan diterima sebagai sebuah hal baru, baik oleh
seseorang atau kelompok untuk diaplikasikan atau diadopsi.
Menurut Ellitian dan Anatan (2009), secara singkat inovasi diartikan
sebagai perubahan yang dilakukan dalam organisasi yang mencakup kreativitas
dalam menciptakan produk baru, ide, atau proses baik yang sudah ada dalam
organisasi maupun berkembang dari luar organisasi.
Menurut Nurdin (2016), inovasi yaitu sesuatu yang baru, yang dikenalkan
dan dilakukan praktik atau proses baru atau bisa juga sesuatu yang baru namun
hasil adopsi dari organisasi lain.
Menurut Sa’ud (2014) inovasi adalah pilihan kreatif, pengaturan, serta
seperangkat manusia dengan sumber-sumber material baru dan juga menggunakan
cara-cara yang unik guna menghasilkan peningkatan atas pencapaian yang telah
menjadi tujuan sebelumnya.
Hakikat inovasi melibatkan beberapa elemen kunci, yaitu :
1. Kreativitas : inovasi dimulai dari ide-ide kreatif. Ini bisa berasal dari
individu atau tim dan dapat muncul dari berbagai sumber seperti
observasi, penelitian, dan inspirasi.

vi
2. Perubahan : inovasi yang melibatkan perubahan dari keadaan yang ada
saat ini. Ini bisa berarti pengembangan produk baru, peningkatan
proses, atau pengenalan model bisnis yang baru.
3. Penerapan : ide atau konsep inovatif harus diimplementasikan dalam
praktik atau produk yang nyata.
4. Nilai tambah : inovasi seharusnya memberikan nilai tambah kepada
pelanggan, perusahaan, atau masyarakat secara umum.
5. Risiko : inovasi sering melibatkan risiko, baik dalam hal investasi
waktu dan sumber daya. Namun, dengan risiko juga datang peluang
untuk menciptakan sesuatu yang berharga.
6. Berkelanjutan : inovasi bukanlah kejadian sekali jalan. Perusahaan dan
individu perlu terus-menerus mencari cara untuk berinovasi agar tetap
bisa menyesuaikan keadaan lingkungan yang terus berubah.
7. Keterlibatan pemangku kepentingan : inovasi yang sukses sering kali
melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk karyawan,
pelanggan, dan mitra bisnis. Keterlibatan mereka dapat memperkaya
ide dan memastikan dukungan yang lebih besar.

Adapun beberapa ciri-ciri dari keberadaan inovasi, di antaranya adalah :

1. Baru
Segala sesuatu yang diciptakan karena inovasi adalah sesuatu yang
belum ada sebelumnya atau bersifat menyempurnakan yang telah ada.
Konsep baru ini tercipta dari sebuah pemikiran keras terhadap
pemanfaatan SDA yang telah ada secara maksimal tanpa mengurangi
fungsi dan juga perannya. Inovasi yang baru juga berarti bahwa
gagasan tersebut murni belum pernah dipakai oleh siapapun. Meski
sudah ada, artinya diadopsi karena cocok menjadi solusi.
2. Terencana
Sebuah inovasi akan terencana sesuai dengan kondisi yang diinginkan.
Hal ini menjadi penting sebab akan berpengaruh ke depannya. Karena
dilakukan dengan sengaja, maka inovasi dilakukan dengan proses dan

vii
persiapan yang matang, jelas, dan telah direncanakan dengan sungguh-
sungguh, sehingga prosesnya tidaklah tergesa-gesa. Tanpa
perencanaan, tentu segala sesuatu dapat menimbulkan kekecewaan.
3. Khas
Sebagai sesuatu yang baru, inovasi akan mempunyai kekhasan
tersendiri. Meskipun itu merupakan hasil adopsi, harus ada kekhasan
yang dimunculkan. Dengan penerapan di tempat yang baru, inovasi
akan menimbulkan kekhasan tersendiri, meski diawali dengan
pengadopsian.
4. Mempunyai tujuan yang jelas
Berdasarkan ilmu pengetahuan yang jelas, maka akan ada objek
tertentu yang dikaji dan ingin dikembangkan. Dengan begitu, arah dan
tujuan dilakukannya inovasi telah jelas sebelumnya. Tanpa adanya
objek yang jelas, maka inovasi bisa jadi salah sasaran dan tidak
terlaksana dengan baik. Bahkan bisa jadi gagal untuk diterapkan.

Inovasi terlahir dari sebuah gagasan baru. Sementara kemampuan untuk


melahirkan dan membangkitkan suatu gagasan baru yang berguna ini dikenal
sebagai kreativitas. Inovasi tanpa ada kreativitas tidak akan bisa berjalan karena
inovasi dan kreativitas adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan
biasanya digunakan secara bergantian.

B. Karakteristik Inovasi

Secara etimologis, istilah karakteristik merupakan susunan dua kata yang


terdiri dari kata karakteristik dan tafsir. Istilah karakteristik diambil dari Bahasa
Inggris yakni characteristic, yang artinya mengandung sifat khas. Ia
mengungkapkan sifat-sifat yang khas dari sesuatu. Secara garis besar karakteristik
itu adalah suatu sifat yang khas, yang melekat pada seseorang atau suatu objek.

Secara umum, karakteristik inovasi dapat diartikan berdasarkan kata


karakteristik dan inovasi. Karakteristik adalah ciri khas atau bentuk-bentuk watak

viii
atau karakter yang dimiliki oleh setiap individu, corak tingkah laku, dan tanda
khusus. Inovasi ialah suatu ide, barang, metode yang di rasakan atau di amati
sebagai hal yang baru bagi seorang atau sekelompok orang (masyarakat) baik
berupa hasil invensi atau discovery yang digunakan untuk mencapai tujuan dan
memecahkan masalah.

Inovasi mempunyai karakteristik tertentu supaya diterima di masyarakat


dan digunakan. Menurut Rogers (2003), karakteristik inovasi mencakup hal-hal
sebagai berikut.

1. Keunggulan/manfaat relatif (relative advantage), yaitu sejauh mana


suatu inovasi dianggap menguntungkan penggunanya. Keuntungan ini
dapat berupa peningkatan kinerja, nilai ekonomi yang diperoleh, status
atau gengsi. Sebagai contoh, masyarakat saat ini sebagian besar
mempunyai dan menggunakan smartphone bahkan tablet (phone-
tablet) untuk berkomunikasi dan bekerja. Fleksibilitas dan kecanggihan
fitur smartphone dan tablet, memungkinkan seseorang untuk
melakukan berbagai pekerjaan menggunakan suatu alat, seperti
menelepon, mengambil foto, mencatat, mencari informasi melalui
internet dan mengunduh hasil pekerjaan teman sekerja melalui email.
Semua itu dilakukan menggunakan satu smartphone atau tablet.
Inovasi ini jelas mempunyai keunggulan yang relatif tinggi. Di
samping itu seseorang yang ke mana-mana menjinjing smartphone
atau tablet model terbaru merasakan nuansa sebagai seseorang yang
modern, tidak gaptek, dan terpelajar.
2. Kesesuaian (compatibility) dengan kebutuhan, tata nilai dan
pengalaman pengguna, yaitu apakah suatu inovasi dapat menjawab
kebutuhan pengguna dan relevan dengan pengalaman pengguna. Di
samping itu apakah inovasi tersebut sinkron dengan tata nilai
pengguna. Contohnya, penggunaan handphone dengan cepat
memasyarakat karena dinilai menjawab kebutuhan untuk dapat
berkomunikasi kapan saja dan di mana saja. Dalam kaitan dengan tata

ix
nilai, ada contoh yang menarik, yaitu keseganan seseorang untuk
menelepon atau mengirim sms kepada atasan di kantor pada saat jam
kerja, karena dianggap kurang atau tidak menghormati atasan.
3. Kerumitan (complexity); inovasi yang dinilai sulit dipahami atau
digunakan. Persepsi tentang kerumitan suatu inovasi sifatnya relatif.
Suatu inovasi yang dianggap sulit oleh seseorang bisa jadi sangat
sederhana dan mudah bagi yang lain. Contohnya, dalam hal
menggunakan gadget komunikasi. Orang tua mungkin menganggap
smartphone sulit dipahami fitur-fiturnya, sehingga smartphone canggih
hanya digunakan untuk telepon dan sms. Sebaliknya bagi anak-anak
atau remaja dengan mudah mengerti cara menggunakan setiap fitur
smartphone tersebut secara optimal. Memang bagi anak-anak yang
tumbuh kembang sejak dini terbiasa dengan alat-alat komunikasi dan
digital akan dengan mudah tumbuh menjadi kelompok digital native
yang cara pikir, cara paham dan cara kerjanya berbeda dengan
kelompok digital immigrant, yaitu orang yang tidak terbiasa sejak kecil
tapi mau belajar untuk menggunakan berbagai gadget yang merupakan
inovasi dalam bidang komunikasi dan informasi.
4. Akses untuk mencoba (triability) suatu inovasi akan menentukan
apakah suatu inovasi akan digunakan oleh pengguna. Suatu inovasi
yang dipersepsi berguna, sesuai dengan kebutuhan dan tidak rumit
akan lebih memungkinkan diadopsi atau digunakan apabila inovasi
tersebut dapat dicoba oleh calon pengguna. Contohnya dalam konteks
pendidikan, suatu sekolah yang dianjurkan untuk mengadopsi inovasi
tersebut apabila sistem ujian online dapat dipasang di sekolah dan
dicobakan untuk kelas tertentu. Dengan mencoba, calon pengguna
akan lebih memahami cara kerja inovasi tersebut dan merasa percaya
diri untuk menggunakannya.
5. Penampakan penggunaan inovasi (observability) oleh pengguna akan
mempengaruhi calon pengguna. Apabila calon pengguna dapat melihat
manfaat dan kemudahan orang lain ketika menggunakan suatu inovasi,

x
pengguna akan merasa yakin memperoleh manfaat serupa ketika
menggunakannya. Dengan pertimbangan tersebut maka calon
pengguna akan memutuskan untuk menggunakan inovasi. Sebagai
contoh, mahasiswa A sebelumnya mengandalkan buku catatan untuk
mencatat dalam kuliah, tetapi ketika dia melihat mahasiswa B
menggunakan laptop untuk langsung mengetik catatan, menyimpan
dan mengeditnya kemudian, maka mahasiswa A menjadi tertarik. Dari
observasi hari ke hari, keuntungan mahasiswa B menggunakan laptop
dalam perkuliahan membuat mahasiswa A memutuskan untuk
menggunakan laptop.

Kelima karakteristik tersebut menjadi pemicu (trigger) seseorang


menggunakan suatu inovasi, tetapi perlu dipahami juga bahwa kecenderungan
untuk dengan cepat mengadopsi suatu inovasi.

xi
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

xii
DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. Inovasi Pendidikan. Bandung, Pustaka Setia. 2002.

Sa’ud, Udin Syaefudin, Inovasi Pendidikan, Bandung, Alvabeta, 2010.

xiii

Anda mungkin juga menyukai