Anda di halaman 1dari 20

FUNGSI PRODUKSI DAN FUNGSI PEMASARAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Bisnis

Dosen Pengampu :

Runik Puji Rahayu, S.E.,M.M.

Disusun Oleh :

1. Ahmad Yusril Lail (2021210081)


2. Adam Abu Basyar (2021210084)
3. Farinilla Ramandhani (2021210087)
4. Hidayatul Laily (2021210089)
5. Izzatul Maulid (2021210090)

FAKULTAS EKONOMI PRODI MANAJEMEN


UNIVERSITAS MADURA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan banyak nikmatnya kepada kami sehingga atas berkat dan rahmat serta
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Fungsi
Produksi dan Fungsi Pemasaran” ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Terima kasih kami sampaikan juga kepada dosen Pengantar Bisnis yang telah
memberikan kesempatan bagi kami untuk mengerjakan tugas ini, sehingga kami
menjadi lebih mengerti dan memahami tentang “Fungsi Produksi dan Fungsi
Pemasaran”. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh anggota yang telah bekerja sama dalam upaya penyelesaian makalah
ini.

Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah
Pengantar Bisnis di Universitas Madura. Penyusunan makalah ini tidak bermaksud
untuk mengubah materi yang telah tersusun. Namun, hanya membandingkan
beberapa materi yang sama dari berbagai referensi. Dan semoga bisa memberi
tambahan pengetahuan bagi kita semua.

Kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangan


dalam penulisan makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran tetap kami harapkan demi
perbaikan makalah ini kedepannya. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Terimakasih.

Pamekasan, 14 Oktober 2021

Kelompok 10

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1

DAFTAR ISI.....................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................3

A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5

A. FUNGSI PRODUKSI............................................................................................5
a. Pengertian Produksi...................................................................................5
b. Fungi dan Sistem Produksi........................................................................7
c. Pembuatan Keputusan Dalam Produksi....................................................7
d. Etika Produksi............................................................................................8
B. FUNGSI PEMASARAN.......................................................................................9
a. Pengertian Pemasaran..............................................................................10
b. Konsep Pemasaran...................................................................................10
c. Sistem Pemasaran....................................................................................11
d. Pengambilan Keputusan Dalam Pemasaran............................................12
e. Etika Pemasaran......................................................................................15
f. Strategi Pemasaran..................................................................................16

BAB III PENUTUP.........................................................................................................17

a. Kesimpulan..............................................................................................17
b. Saran........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan perencanaan, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka fungsi produksi adalah untuk
menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat sasaran yang tepat waktu, tepat mutu,
tepat jumlah dengan biaya yang efisien.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan, baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan
kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena pemaaran merupakan
alah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan
konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia yang
berkaitan langsung dengan pasar.
Produk-produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas
akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan
konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan
rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi
pelanggan setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas di
bidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses
pendistribusian barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari manajemen
pemasaran paling atas hingga karyawan level bawah.
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah
banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari
produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dimenangkan
oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis dalam persaingan bisnis. Persaingan
semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus terjadi harus dapat dijadikan
pelajaran agar dapat secara proaktif mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi
baik untuk masa sekarang dan masa yang akan datang.

3
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian produksi?
2. Apa fungsi dan sistem produksi?
3. Bagaimana cara membuat keputusan dalam produksi?
4. Bagaimana etika produksi yang tepat?
5. Apa definisi pemasaran?
6. Bagaimana konsep pemasaran?
7. Apa yang dimaksud sistem pemasaran?
8. Bagaimana etika pemasaran?
9. Apa yang dimaksud dengan strategi pemasaran?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini berupa tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Pengantar Bisnis mengenai Fungsi Produksi dan Fungsi Pemasaran. Sehingga
mahasiswa dapat mengetahui, mendalami, mempelajari, dan memahami tentang
materi tersebut.
Adapun tujuan khusus pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk memahami mengenai Fungsi Produksi yang meliputi : definisi
produksi, fungsi dan sistem produksi, pembuatan keputusan dalam produksi,
serta etika produksi.
2. Untuk memahami mengenai Fungsi Pemasaran yang meliputi : definisi
pemasaran, konsep dan sistem pemasaran, pembuatan keputusan dalam
pemasaran, strategi pemasaran, serta etika dalam pemasaran.
3. Untuk memahami lebih dalam tentang materi ini.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. FUNGSI PRODUKSI
a. Pengertian Produksi
Istilah produksi sering dipakai dalam suatu organisasi atau perusahaan yang
menghasilkan keluaran output, baik berupa barang maupun jasa. Secara umum
produksi diartikan sebagai kegiatan atau proses mentransformasikan masukan (input)
menjadi hasil keluaran (output). Dengan dasar pengertian itu, di dalam kegiatan
menghasilkan barang atau jasa dapat diukur dengan kemampuan menghasilkan atau
transformasinya yang sering disebut dengan produktivitas untuk setiap input yang
dipergunakan, kecuali bahan.

Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang
menghasilkan barang baik barang jadi, barang setengah jadi, bahan industri, suku
cadang, dan komponen. Karena adanya batasan pengertian produksi dalam arti
sempit, maka dipergunakanlah istilah produksi sehingga mencakup pembahasan
dalam arti luas untuk kegiatan masukan (input) menjadi keluara (output) yang berupa
barang atau jasa.

Pengertian produksi dalam ekonomi merupakan kegiatan yang berhubungan


dengan usaha untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa.
Yang terkait dalam pengertian produksi adalah penambahan atau penciptaan
kegunaan karena bentuk dan tempat, sehingga membutuhkan fator-faktor produksi.
Dalam ilmu ekonomi, faktor-faktor produksi terdiri atas tanah atau alam, modal,
tenaga kerja, dan ketrampilan manajerial (maagerial skill) serta ketrampilan teknis
dan teknologi.

b. Fungsi Produksi dan Sistem Produksi


Dalam suatu kegiatan produksi, manager produksi harus mampu membina dan
mengendalikan arus masukan (input) dan keluaran (output) serta mengelola
penggunaan sumber daya yang dimiliki. Agar kegiatan dan fungsi produksi dapat
lebih efektif, maka para manager harus mampu mendeteksi masalah-masalah pening
serta mampu mengendalikan dan mengawasi sumber-sumber daya yang sangat
terbatas.

Secara sistematis fungsi produksi merupakan persamaan yang menunjukkan


hubungan antara input dan output. Persamaan ini dapat dirumuskan sebagai :

5
β = f(S+T+M+KT)
Keterangan :

β : jumlah barang atau jasa yang dihasilkan

f : fungsi, simbol peranan fungsional

S : sumber daya alam

T : tenaga kerja

M : modal/sarana

KT : kewirausahaan dan teknologi

Manager produksi harus dapat merencanakan secara efektif penggunaan sumber daya
yang terbatas, memperkirakan dampak pada sasaran dari rencana. Berdasarkan rencana yang
disusun maka keputusan yang harus dibuat, seperti partai (batch) dari produk untuk macam-
macam yang berbeda, waktu lembur dan variabel tenaga kerja yang lain, prosedur
pengendalian mutu, pemesanan bahan yang harus diterapkan.

Fungsi produksi dapat dinyatakan bahwa manager produksi bertanggung jawab untuk
mengelola bagian dalam perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa. Jadi istilah
produksi digunakan untuk menunjukkan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa.
Sehingga produksi sama halnya dengan pemasran dan keuangan sebagai salah satu fungsi
organisasi perusahaan dan merupakan salah satu fungsi bisnis. Berikut 4 fungsi terpenting
dalam fungsi produksi :

1. Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk


pengolahan masukan (input)
2. Jasa-jasa penunjang, merupakan saran yang berupa pengorganisasian yang
perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga
proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3. Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dari kegiatan produksi yang
akan dilakukan dalam satu dasar waktu tertentu.
4. Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiataan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud
dan tujuan pengguna dan pengolahan dapat dilaksanakan.

Sistem Produksi
Pengertian sistem ini tidak hanya pada pemahaman produksi dan operasinya,
tetapi yang lebih penting lagi adalah sebagai dasar untuk perancangan produksi yang
terdapat dalam proses pengkonversian dalam perusahaan. Sistem produksi yang dibuat

6
perusahaan akan disusun sedemikian rupa sehingga tujuannya tercapai. Sistem produksi
tidak hanya ada di perusahaan manufaktur, tetapi juga dalam jenis industri lain seperti
jasa, dagang, dan lainnya.Sistem produksi memiliki komponen struktural dan komponen
fungsional perusahaan.

 Komponen struktural terdiri dari : bahan, peralatan, mesin, tenaga


kerja,informasi, dan lain sebagainya.
 Komponen fungsional terdiri dari : perencanaan, pengendalian, pengawasan,
dan lain yang berhubungan dengan manajemen.

Layaknya sistem lain pada umumnya, sistem juga terdiri dari berbagai subsistem yang
saling berinteraksi. Adapaun subsistem dalam sistem produksi terdiri dari :

 Perencanaan dan pengendalian produksi


 Penetuan standar operasi
 Pengendalian kualitas
 Penentuan fasilitas produksi
 Perawatan fasilitas produksi
 Penentuan harga pokok produksi

c. Pembuatan Keputusan Dalam Produksi


Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen produksi.
Pembuatan keputusan dapat dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda.
Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu keputusan
dari idetifikasi awal melalui pengembangan dan penilaian alternatif-alternatif
sampai pemilihannya.
Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memudahkan proses
pemilihan alternatif atau penggunaan peralatan analisis, bagi penentuan keputusan,
sehingga dapat diketahui bagaimana keputusan-keputusan yang rasional harus
diambil, dan dengan demikian dapat ditentukan dan disusun rencana-rencana logis
dari keputusan-keputusan yang diambil atas dasar peralatan ilmu pengetahuan dan
matematika atau analisis kuantitatif serta kenyataan yang terjadi.
Dilihat dari kondisi atau keadaan dari keputusan yang harus diambil, maka
terdapat empat macam pengambilan keputusan, yaitu:
1. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti.
2. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung resiko.
3. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti (uncertainly).
4. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan

7
dengan keadaan lain.
Dalam kerangka kerja pengambilan keputusan, bidang produksi dan
operasi mempunyai lima tanggung jawab keputusan utama, yaitu: proses,
kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu atau kualitas. Masing-masing
kerangka tanggung jawab keputusan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Proses
Keputusan-keputusan dalam kategori ini menentukan proses fisik
atau fasilitas yang digunakan untuk memproduksikan produk berupa
barang atau jasa. Keputusan mencakup jenis peralatan dan teknologi, arus
dari proses, tata letak (lay out) dari peralatan dan seluruh aspek dari fisik
pabrik atau fasilitas jasa pelayanan. Banyak keputusan tentang proses ini
merupakan keputusan jangka panjang dan tidak dapat dengan mudah
diubah atau direvisi.
2. Kapasitas

Keputusan kapasitas dimaksudkan untuk memberikan besarnya


jumlah kapasitas yang tepat dan penyedian pada waktu yang tepat.
3. Persediaan
Manajer persediaan membuat keputusan-keputusan dalam bidang
produksi dan operasi, mengenai apa yang dipesan, berapa banyak yang
dipesan, dan kapan pemesanan dilakukan.
4. Tenaga Kerja
Dalam menajemen produksi dan operasi, pengelolaan tenaga kerja
atau sumber daya manusia merupakan bidang keputusan yang sangat
penting. Hal ini karena tidak akan terjadi proses produksi dan operasi tanpa
adanya orang atau tenaga kerja yang mengerjakan.
5. Mutu Atau Kualitas
Fungsi produksi dan operasi ditandai dengan penekanan tanggung
jawab yang lebih besar terhadap mutu atau kuliatas dari barang atau jasa
yang dihasilkan.

d. Etika Produksi

Definisi etika secara sederhana adalah studi mengenai hak dan kewajiban
manusia, peraturan moral yang dibuat dalam pengambilan keputusan dan sifat
alami hubungan antar manusia dan alam. Maka etika produksi yang
8
diperhitungkan adalah:
1. Nilai, aturan main yang dibuat pengusaha dan menjadi patokan berbisnis.
2. Hak dan kewajiban, menerima dan menggaji karyawan, membayar pajak
dan sebagainya.
3. Peraturan moral, peraturan moral menjadi acuan tertulis yang sangat
penting bagi pengusaha ketika mengalami dilema atau permasalahan, baik
internal atau eksternal.
4. Hubungan manusia, memprioritaskan perekrutan karyawan dari
masyarakat di sekitar perusahaan, menghargai hak cipta, dll.

Hubungan dengan alam, ikut mengelola lingkungan hidup dan mengelola


limbah sisa hasil produksi.

B. FUNGSI PEMASARAN

a. Pengertian Pemasaran
Kegiatan pemasaran adalah berbeda dengan penjualan, transaksi ataupun
perdagangan. American Marketing Association, mengartikan pemasaran sebagai
berikut: Pemasaran adalah pelaksanaan dunia usaha yang mengarahkan arus
barang-barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen atau pihak pemakai.
Definisi ini hanya menekankan aspek distribusi ketimbang kegiatan pemasaran.
Sedangkan fungsi-fungsi lain tidak diperlihatkan, sehingga kita tidak memperoleh
gambaran yang jelas dan lengkap tentang pemasaran. Definisi lainnya, pemasaran
adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Definisi lainnya, pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang
didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan
inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang
bernilai dengan pihak lain. Dengan pemasaran perusahaan berusaha menghasilkan
laba dari penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan
pembeli. Disinilah peran manajer pemasaran dibutuhkan, dimana tugas dari
manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang
dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.
Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu atau

9
kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan
menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada
pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa
mulai dari produsen sampai konsumen.
Aktivitas pemasaran adalah salah satu aktivitas pokok yang harus
dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk terus menjaga kelangsungan hidupnya
dan berkembang ke skala yang lebih lagi dengan tujuan akhir memperoleh laba.
arti kata pemasaran umumnya seringkali disalah-artikan dengan definisi penjualan,
perdagangan serta distribusi. Padahal istilah itu hanyalah satu bagian dari kegiatan
pemasaran secara menyeluruh. Proses kegiatan pemasaran dimulai jauh hari
sebelum barang atau jasa diproduksi dan tidak selesai (berakhir) dengan hanya
penjualan, namun bagaiman seluruh kegiatan tersebut bisa memberikan suatu
kepuasan yang diinginkan para konsumen. Banyak definisi mengenai pemasaran
yang dikemukakan oleh para pakar dan ahli, berbagai pengertian tentang
pemasaran tersebut pada mulanya memfokuskan pada barang atau jasa, lalu pada
lembaga yang dibutuhkan untuk menjalankan proses penjualan dan pada fungsi
yang dilaksanakan guna memungkinkan untuk dilakukan transaksi pemasaran.

b. Konsep Pemasaran

Perusahaan yang sudah mulai mengenal bahwa pemasaran merupakan


faktor penting untuk mencapai sukses usahanya, akan mengetahui adanya cara dan
falsafah baru yang terlibat di dalamnya. Cara dan falsafah baru ini disebut
"Konsep Pemasaran". Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan
terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam
perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi
tujuan tersebut. Meskipun orientasi pembeli ini dibatasi oleh tujuan laba dan
pertumbuhan, tetapi konsep itu perlu dilaksanakan. Karena dapat meningkatkan
penjualan dengan :
1. Membuat barang yang mudah penggunaannya
2. Mudah pembeliaannya
3. Mudah pemeliharaannya
Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang
berhasilnya bisnis yang dilakukan. Konsep pemasaran disusun dengan

10
memasukkan tiga elemen pokok, yaitu :
1. Orientasi konsumen / pasar / pembeli
2. Volume penjualan yang menguntungkan
3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan.

Pada dasarnya, perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi konsumen


ini harus :

1. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan


dipenuhi
2. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya
3. Menentukan produk dan program pemasarannya
4. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan
menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka
5. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik
beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah atau model yang
menarik.
Jadi, secara definitif dapat dikatakan bahwa konsep pemasaran adalah
“Sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.
Perkembangan konsep pemasaran :
1. Konsep produksi : jumlah banyak dengan harga murah.
2. Konsep produk : kualitas, kinerja dan inovasi yang dicari konsumen .
3. Konsep penjualan : harus ada aktivitas penjualan dan promosi agar dikenal
konsumen (laba dari volume penjualan).
4. Konsep pemasaran : harus ada aktivitas pemasaran yang terpadu (laba dari
kepuasan pelanggan).
5. Konsep pemasaran berorientasi pada masyarakat : turut memperhatikan
kesejahteraan masyarakat sekitar.

c. Sistem Pemasaran

Dalam sistem pemasaran terdapat beberapa faktor yang saling tergantung


dan saling berinteraksi satu sama lain. Faktor-faktor tersebut adalah :

11
1. Organisasi yang melakukan tugas-tugas pemasaran
2. Sesuatu (barang, jasa, ide, orang) yang sedang dipasarkan
3. Pasar yang dituju
4. Para perantara yang membantu dalam pertukaran (arus) antara organisasi
pemasaran dan pasarnya. Antara lain pengecer, pedagang besar, agen
pengangkutan, dan lain-lain
5. Faktor-faktor lingkungan seperti faktor demografi, kondisi perekonomian,
faktor sosial dan kebudayaan, teknologi dan persaingan.
Dari kelima faktor tersebut maka Sistem Pemasaran dapat didefinisikan
sebagai “Kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang,
jasa, ide, orang dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh,
dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya”.

d. Pengambilan Keputusan Dalam Pemasaran

Pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajer pemasaran akan


selalu berada dalam suatu lingkungan yang kompleks dan penuh dengan ketidak
pastian. Keputusn yang diambil terutama menyangkut masalah :
 Penetapan harga
 Produk
 Distribusi
 Promosi
Pengambilan keputusan tersebut tidak terlepas dari pengaruh faktor-faktor
lingkungan ekstern seperti : demografi, kondisi perekonomian, kebudayaan,
persaingan dan sebagainya. Semua ini berada diluar pengawasan manajer.
Keputusan-keputusan yang rasional menghendaki adanya proses keputusan
yang selaras dan logis. Metode analisa tradisional dapat membantu sebagai
pendekatannya. Metode analisa tradisional terdiri atas lima tahap, yaitu :

1. Mendefinisikan masalah
Manajer yang baik harus mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasikan
masalah dan kesempatan lebih awal. Agar analisa yang dilakukan dapat lebih
efektif maka manajer harus memiliki arah yang benar.

2. Merumuskan berbagai alternatif

12
Manajer harus menentukan berbagai alternatif penyelesaian terhadap masalah
yang dihadapi. Salah satu alternatif yang hampir selalu ada yaitu tidak
melakukan apa-apa. Ini merupakan alternatif yang sulit diukur atau
dibandingkan dengan alternatif lainnya.

3. Menganalisa Alternatif
Faktor-faktor yang diperlukan unuk menilai alternatif harus dikumpulkan dan
diatur rapi. Beberapa faktor mungkin tidak dapat diperoleh dan faktor lainnya
mungkin akan tidak berguna karena terlalu mahal. Dengan suatu analisa
manajer diarahkan untuk mengambil kesimpulan yang disertai dengan
pernyataan untuk menentukan kebaikan maupun keburukannya.

4. Mengusulkan suatu penyelesaian


Setelah melampaui tahapan tadi maka manajer dapat menyarankan suatu
penyelesaian yang logis.

5. Menyarankan rencana tindakan


Pada waktu mengambil keputusan, suatu rencana tindakan untuk
melaksanakan keputusan tersebut harus ditentukan. Rencana tindakan ini
mungkin dapat menemukan beberapa faktor penting yang belum dimasukkan
didalam analisa.

Menggunakan Marketing Mix untuk Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan di bidang pemasaran selalu berkaitan dengan


varibel-variabel marketing mix.

 Pengenalan faktor pasar dalam marketing mix


Tekanan utama dari marketing mix adalah pasar karena pada akhirnya produk
yang ditawarkan oleh perusahaan diarahkan kesana.

 Hubungan antara keputusan tentang harga, promosi dan distribusi dengan


variabel-variabel tentang produk
Produk tersebut membawa pengaruh penting terhadap keputusan-keputusan
mengenai harga, promosi dan distribusi, karena terikat pada harga produksi,
peralatan dan proses pembuatannya, juga dalam hal promosi yang tergantung
pada manfaat dan segi penawarannya.

13
Pengaruh usaha Perusahaan dan saingan terhadap volume penjualan
Semakin besar usaha-usaha yang dikeluarkan dalam marketing mix untuk
penawaran yang ada, akan semakin besar pula penjualannya. Bagaimanapun,
persentase yang lebih besar dari penjualan total perusahaan akan bertambah
dengan adanya usaha marketing mix yang lebih besar.

 Efektivitas Marketing Mix Perusahan dalam hubungannya dengan volume


penjualan
Seberapa jauh efektivitas pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan
terhadap volume penjualannya.

 Marketing Mix untuk beberapa jenis produk (dan Jasa)


Marketing mix yang diterapkan pada setiap jenis produk adalah berbeda.
Volume penjualan dan laba dapat dimaksimumkan jika marketing mixnya
sesuai dengan penawaran perusahaan.
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan untuk mengambil
keputusan secara efektif tentang produk. Faktor-faktor tersebut merupakan bagian
atau elemen yang ada dalam sebuah model untuk mengambil keputusan tentang
produk. Elemen yang dimaksud adalah :
1. Analisa pasar
Pengambilan keputusan tentang produk diawali dengan menganalisa pasarnya.
Analisa pasar ini membuka kesempatan untuk memperkenalkan produk baru
yang menguntungkan

2. Memonitor lingkungan
Dengan sumber-sumber yang terbatas dan terpengaruh oleh faktor-faktor
lingkungan, perusahaan harus berusaha memanfaatkan secara penuh
kesempatan yang ada. Faktor-faktor lingkungan yang dimaksud adalah faktor
lingkungan ekstern seperti : Demografi, kondisi perekonomian, sosial dan
kebudayaan, politik dan hukum, teknologi dan persaingan

3. Menentukan tujuan produk


Tahap ini berupa menentukan tujuan khusus setiap penawaran. Umumnya
tujuan ini dikaitkan dengan masalah-masalah seperti :

 Pengembangan investasi

14
 laba
 Market share atau volume penjualan.
4. Menentukan Marketing mix
5. Penerapan keputusan-keputusan Marketing Mix
Keputusan tersebut dapat dilaksanakan dengan menentukan : Apa, siapa,
mengapa, bagaimana, Kapan, dimana.

6. Mengadakan Prosedur Pengawasan


Sistem pengawasan perlu diadakan dalam manajemen produk dan merupakan
tahap terakhir. Tahap tersebut adalah :

 Memilih kriteria pengawasan


 Pengukuran kriteria
 Penentuan standard kerja
 Memonitor kejadian
 Membandingkan hasil dengan yang stadart

e . Etika Pemasaran
Etika pemasaran merupakan sebuah standar moral yang digunakan untuk
memandu keputusan dan tindakan pemasaran. Etika pemasaran dibangun berdasarkan
nilai-nilai yang dipegang oleh individu atau perusahaan tertentu, oleh karenanya tidak
selalu sama dan bervariasi antara satu orang dan orang lainnya, dari satu masyarakat ke
masyarakat lainnya. Etika berlaku pada semua situasi, jika terdapat kerugian aktual atau
potensial (misalnya kerugian ekonomi, fisik, atau mental), maka kerugian tersebut
ditanggung oleh setiap individu atau kelompok.
Etika pemasaran juga merupakan prinsip-prinsip, nilai-nilai, dan standar-
standar perilaku yang harus dipatuhi oleh para pemasar. Susanti (2011) menyampaikan
bahwa etika pemasaran adalah perilaku atau aturan penjual dalam menawarkan barang
harus mengatakan yang sejujurnya mana yang baik dan mana yang buruk. Ada empat
indikator dalam etika pemasaran yaitu teknologi, komunikasi, teknik, dan relationship.
Sejalan dengan itu, Syaifuddin (2016) menyampaikan bahwa etika bukanlah persoalan
benar atau salah. Etika menyangkut tata nilai yang dianut, ditaati dan dijunjung tinggi
oleh sekelompok masyarakat tertentu. Tata nilai atau aturan yang berlaku umumnya
tidak tertulis, dan jika terjadi penyimpangan atau pelanggaran maka sanksi yang
diberikan adalah sangsi moral dan sosial.

15
f. Strategi Pemasaran
Perbedaan pengertian antara istilah strategi, tujuan dan taktik adalah :
 Tujuan :
Tujuan perusahaan adalah memberikan kepuasan kepada pembeli dan
masyarakat yang lain dalam pertukarannya untuk mendapatkan sejumlah laba,
atau perbandingan antara penghasilan dan biaya yang menguntungkan.
 Strategi :

Strategi adalah suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan


perusahaan. Beberapa perusahaan mungkin mempunyai tujuan yang sama
tetapi strategi yang dipakai untuk mencapai tujuan tersebut dapat berbeda.
Strategi dibuat berdasarkan suatu tujuan.

 Taktik :
Taktik adalah tahap-tahap atau langkah-langkah tertentu yang dipakai untuk
melaksanakan strategi. Jika manajemen sudah merumuskan tujuan dan
strateginya, maka ia berada dalam posisi untuk menentukan taktik.
Ada perbedaan yang paling mendasar antara taktik dan strategi, yaitu :

- Strategi mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan


taktik
- Strategi pemasaran memerlukan keputusan dari manajemen tentang
elemen-elemen marketing mix perusahaan, sedangkan taktik merupakan
program tertentu untuk jangka pendek.
- Strategi bersifat permanen sehingga sulit dan memakan biaya besar jika
diadakan perubahan, sedangkan taktik dapat diubah dengan mudah.

Pengembangan Strategi Pemasaran


Ada lima konsep yang mendasari suatu strategi pemasaran yaitu :
1. Segmentasi Pasar
2. Penentuan Posisi Pasar
3. Strategi Memasuki Pasar
4. Strategi Marketing Mix
5. Strategi Penentuan Waktu

16
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Suatu sistem produktif adalah proses pengubahan masukan-masukan
sumber daya menjadi barang dan jasa. Produksi sendiri merupakan usaha manusia
untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk
memenuhi kebutuhan manusia. Topik-topik yang dipelajari dalam fungsi produksi
berkaitan dengan desain, operasi, dan pengawasan sisi penawaran suatu
perusahaan. Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan masalah
yang dilakukan dengan menguji hubungan sebab akibat, mencari penyimpangan-
penyimpangan, dan yang paling penting adalah berkonsultasi dengan pihak lain.
Dapat disimpulkan, tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan
yang bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di
samping hasil produksi yang bagus kualitasnya juga harus dipikirkan pula agar
jangan sampai terjadi hasil produksi yang bagus tetapi ongkos yang diperlukan
untuk keperluan itu terlalu besar. Biaya produksi yang terlalu tinggi akibat
berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini mengakibatkan
tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen. Inilah
yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan dapat
terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu.
Dari pembahasan makalah ini kita dapat mengambil suatu kesimpulan
bahwa untuk dapat memenangkan persaingan dalam pemasaran terlebih dahulu
harus mengetahui situasi apa yang harus dialami oleh perusahaan sebelum
menentukan strategi apa yang cocok untuk menghadapi situasi tersebut.

b. Saran

 Setelah mengetahui kegiatan produksi dalam suatu perusahaan, maka kami


mengajak kepada para pembaca agar dalam menjalankan suatu produksi
harus tahu terlebih dahulu penentuan standar suatu produksi sehingga
barang yang diproduksi bisa diawasi dalam kegiatannya.

17
 Dalam menghadapi persaingan pemasaran, penentuan strategi pemasaran
sangat penting dan hal ini juga harus ditunjang oleh manajer pemasaran
yang profesional dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Jadi tempatkanlah
manajemen pemasaran sebagai bagian penting dalam perusahaan demi
mencapai tujuan bisnis yaitu profitabilitas yang tinggi.

 Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa


kesalahan baik dari isi maupun cara penulisan. Untuk itu kami mohon
maaf apabila pembaca merasa kurang puas dengan hasil yang kami sajikan,
dan kritik beserta saran juga kami harapkan agar dapat menambah
wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kami.

18
DAFTAR PUSTAKA

All’s Daily.2013. “Pengantar Bisnis : Fungsi Produksi dan Fungsi Pemasaran”. Dalam

http://allsdaily.blogspot.com/2013/12/pengantar-bisnis-fungsi-produksi-dan.html. Diakses
pada 19 Desember 2013

Nassa, Hairulhan.2013. “Manajemen Produksi dan Operasi”. Dalam


http://hanhairulnassa.blogspot.co.id/2013/12/manajemen-produksi-dan-operasi.html. Diakses
pada 12 September 2015

SL.Istiqomah.2019. “Fungsi Produksi dan Pemasaran”.


http://repository.um-surabaya.ac.id/3648/2/BAB_I.pdf. Diakses pada Februari 2015

19

Anda mungkin juga menyukai