Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelsaikan dan merampungkan penyusunan makalah
Pengantar Bisnis.
Dalam makalah ini penyusun menguraikan beberapa hal pokok pembahasan.
Penyusun juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Namun tidak lepas dari berbagai hal, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, tata bahasa, dan berbagai aspek lainnya. Oleh
karena ini, dengan lapang dada kami memohon maaf yang sebesarbesarnya dan saya
membuka pintu selebar – lebarnya kepada para pembaca untuk memberikan saran maupun
kritik yang membangun agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Dan yang terakhir, penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana
yang buat dapat diambil manfaatnya.Selain itu besar harapan kami semoga makalah ini dapat
memberikan sumbangsi ilmu kepada para pembaca untuk lebih memperhatikan materi yang
relevan pada makalah ini.

Rengat, 19 September 2023

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
2.1 Pengertian Bisnis dan Ruang Ligkupnya.....................................................3
2.1.1 Pengertian Bisnis...............................................................................3
2.1.2 Maksud dan Tujuan Bisnis.................................................................3
2.1.3 Pihak – Pihak dalam Pengelolaan Bisnis...........................................4
2.1.4 Tingkatan Partisipasi Bisnis...............................................................4
2.1.5 Lingkungan Bisnis.............................................................................5
2.2 Sumber Ekonomi..........................................................................................5
2.3 Tujuan Perusahaan dan Tujuan Bisnis.........................................................7
2.3.1 Tujuan Perusahaan.............................................................................7
2.3.2 Tujuan Bisnis.....................................................................................9
2.4 Jenis – jenis Perusahaan...............................................................................10
2.5 Etika Bisnis...................................................................................................16
2.5.1 Pengertian Etika Bisnis......................................................................16
2.5.2 Prinsip – Prinsip Etika Bisnis............................................................17
2.5.3 Tujuan Etika Bisnis ...........................................................................18
2.5.4 Peran Etika Bisnis..............................................................................19
2.5.5 Fungsi Etika Bisnis dalam Perusahaan..............................................20
BAB III PENUTUP........................................................................................................23
3.1 Kesimpulan...................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus mulai dari
pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada konsumen dalam
bentuk barang maupun jasa dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan kemanfaatan.
Adanya bisnis tidak bisa terlepas dari adanya dua unsur yaitu, subjek dan objek.
Subjek bisnis adalah pelaku bisnis itu sendiri meliputi pemerintah,pemilik perus
ahaan, pemegang saham, manajer, karyawan, produsen, pemasok, distributor, masyarakat,
dan konsumen. Sedangkan objek bisnis adalah barang dan jasa yang menjadi objek dari
pelaku bisnis. Selain itu dalam bisnis juga diperlukan beberapa hal penting bagi berjal annya
bisnis itu sendiri, yaitu keuangan, manajerial, dan etika. Dalam dunia bisnis etika memiliki
peran penting bagi perjalanan organisasi bisnis.
Bisnis merupakan aktivitas yang memerlukan tanggung jawab moral dalam
pelaksanaannya, sehingga etika dalam praktik bisnis memiliki hubungan yang erat. Bisnis
tanpa etika akan membuat praktik bisnis menjadi tidak terkendali dan justru merugikan
tujuan utama dari bisnis itu sendiri . Etika dilaksanakan sesuai dengan tuntutan kebutuhan
dunia bisnis. Etika menuntut agar seseorang melakukan ajaran moral tertentu karena ia sadar
bahwa hal itu memang bermanfaat dan baik bagi dirinya dan orang lain (Keraf,1998).
Perusahaan yang unggul sebaiknya tidak hanya tergantung pada kinerja yang baik,
pengaturan manejerial dan financial yang baik , keunggulan teknologi yang dimiliki, sarana
dan prasarana yang dimiliki melainkan juga harus didasari dengan etis dan etos bisnis yang
baik. Dengan memperhatikan etos dan etis bisnis yang baik maka kepercayaan konsumen
terhadap perusahaan tetap terjaga. Hal ini tentunya membantu perusahaan dalam
menciptakan citra bisnis yang baik dan etis.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian bisnis dan ruang lingkupnya?
2. Bagaimana sumber ekonomi dalam bisnis?
3. Apa tujuan perusahaan dan tujuan bisnis?
4. Apa saja jenis – jenis perusahaan?
1
5. Bagaimana etika bisnis dalam bisnis?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengertahui pengertian bisnis dan ruang lingkupnya.
2. Untuk mengetahui sumber ekonomi dalam bisnis.
3. Untuk mengetahui tujuan perusahaan dan tujuan bisnis.
4. Untuk mengetahui jenis – jenis perusahaan.
5. Untuk mengetahui etika bisnis dalam berbisnis.

BAB II
2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Bisnis dan Ruang Lingkupnya


2.1.1 Pengertian Bisnis
Bisnis adalah serangkaian usaha yang dilakukan satu orang atau kelompok dengan
menawarkan barang dan jasa kepada konsumen untuk mendapatkan laba.Secara historis, kata
bisnis dari bahasa Inggris yaitu business.Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas
danpekerjaan yang mendatangkan keuntungan.Bisnis adalah semua aspek kegiatan untuk
menyalurkan barang-barang melalui saluran yang produktif dari membeli bahan mentah
sampai dengan menjual barang jadi. Dalam ekonomi kapitalis, dimana kebanyakan bisnis
dimiliki oleh pihak swasta, bisnis dibentuk untuk mendapatkan profit dan meningkatkan
kemakmuran para pemiliknya.
Secara etimologi, bisnis berarti keadaan dimana seseorang atau sekelompok orang sibuk
melakukan pekerjaan yang menghasilkan keuntungan.Kata “bisnis” sendiri memiliki tiga
penggunaan, tergantung penggunaan singular kata bisnis dapat merujuk pada badan usaha,
yaitu kesatuan yuridis (hukum), terknis, dan ekonomis yang bertujuan mencari laba. Business
is then simply a system that produces goods and service to satisfy the needs of our society.
(Huat, T Chwee, 1990). Kegiatan bisnis sebagai sebuah organisasi yaitu:
a) Produksi merupakan proses penciptaan barang dan jasa
b) Keuangan merupakan kegiatan mencari dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan
kegiatan dagang
c) Pemasaran merupakan kegiatan untuk menginformasikan barang dan jasa,
mengidentifikasi keinginan konsumen.
d) Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) merupakan kegiatan mencari tenaga kerja
dan meningkatkan kemampuannya.
2.1.2 Maksud dan Tujuan Bisnis
Bisnis tidak semata-mata bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen,
bahkan tujuan utama dari pendiri adalah kesejahteraan berupa keuntungan bagi pemilik dan
anggota di dalam organisasi bisnis tersebut.berikut ini beberapa tujuan yang biasanya ingin
dicapai suatu organisasi bisnis:
1) Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen Contohnya produk sepeda motor
untuk sarana transportasi yang mudah dan fleksibel
2) Keuntungan usaha Semua organisasi bisnis menginginkan keuntungan secara finansial
atas usah yang mereka lakukan.
3
3) Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan Contoh organisasi bisnis dengna
tujuan ini adalah PT Perhutani yang melakukan Reboisasi dan penghijauan untuk
kelestarian usaha dimasa datang
4) Mengatasi berbagai risiko Contoh usaha ini adalah biro jasa keamanan, lembaga
asuransi
5) Tanggung jawab sosial Dalam bahasa yang lebih kita kenal adalah Corporate Social
Responsibility (CSR). Banyak usaha yang mulai peduli terhadap lingkungan sosial
selain mengejar keuntungan. Contohnya produk mobil ramah lingkungan, produk
plastik daur ulang. Atau Pertamina yang fokus pada CSR lingkungan hidup
2.1.3 Pihak-Pihak dalam Pengelolaan Bisnis
Berdasarkan tingkat kepentingan dan keterlibatan dalam aktivitas bisnis, SDM yang
terlibat dalam bisnis dikategorikan menjadi:
1. Pemilik modal
Pihak – pihak yang menyediakan dana sehingga kegiatan operasional dan aktivitas
organisasi dapat berjalan dengan lancar.
2. Manajer
Orang – orang yang memiliki tanggung jawab untuk menjalankan dan mengelola
organisasi bisnis sehingga akan mencapai tujuan yang direncanakan oleh pemilik modal.
3. Tenaga kerja
Merupakan pengelola proses produksi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen akan produk
4. Konsumen
Konsumen merupakan pengguna produk yang dihasilkan oleh organisasi bisnis.
Konsumen merupakan kelompok potensial yang akan menggunakan produk atauun jasa
yang ditawarkan oleh organisasi bisnis.
2.1.4 Tingkatan Partisipasi Bisnis
Dalam peekonomian global, terdapat beberapa tingkatan partisipasi organisasi bisnis, atau
sederhananya seberapa luas jangkuan bisnis ini berjalan. Beberapa jangkauan partisipasi
bisnis ini diantaranya:
1. Domestik Organisasi bisnis yang lokasinya terbatas pada lingkungan lokal dan belum
memasarkan produk/jasanya ke luar negri sehingga masih terbatas dalam satu negara.
2. Internasional Seiring perkembangan usaha dan mulai jenuhnya pasar domestik sebagai
akibat ketatnya persaingan, organisasi bisnis dapat memperluas pangsa pasar ke negara

4
lain yaitu memasuki pasar internasional. Dalam hal ini lokasiorganisasi bisnis atau dalam
hal ini perusahaannya masih berjalan di dalam negeri.
3. Multinasional Perusahaan yang membangun pabrik di luar negeri akan memasuki fase
perusahaan multinasional jika dia memiliki sejumlah pabrik di beberapa negara yang
berbeda. Tujuannya untuk memaksimalkan perpaduan biaya produksi dan biaya
distribusi yang murah.
4. Global Seiring dengan banyaknya perusahaan global, maka beberapa perusahaan mulai
membangun banyak pabrik diberbagai negara dan melakukan sinergi antar pabrik untuk
memproduksi produk secara efektif, efisien dan fleksibel. Hal ini juga sekaligus
prosesefisiensi dalam menargetkan satu pasar tertentu di suatu Negara, dikarenakan
selera suatu Negara pada produk tertentu dapat berbeda-beda.
2.1.5 Lingkungan Bisnis
Seperti yang telah diungkapkan pada bagian sebelumnya, bahwa untuk menjadi
organisasi bisnis atau perusahaan yang sukses dan berkelanjutan, perusahaan tersebut dituntut
untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya.Lingkungan
tersebut mulai dari lingkungan internal, eksternal mikro dan lingkungan eskternal jauh atau
lingkungan makro.

2.2 Sumber Ekonomi


Menggunakan Dan Mengkoordinir Sumber-Sumber Ekonomi/Faktor-Faktor
Produksi.Unsur sumber ekoomi ini mengandung pengertian adanya kegiatan dalam
menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi. Fungsi itu misalnya:
pembelajaran, pemasaran, personalia dan sebagainya.ini dilakukan bila sumber ekonomi
tersedia.
Sumber-sumber ekonomi/factor-faktor prodouksi dikelompokkan ke dalam: manusia,
uang, material, metode. Ada empat yang lebih di kenal dengan sebutan 4M (man, money,
material, dan metod).Selain sebagai tenaga kerja manusia juga sebagai konsumen.Tenaga
kerja yang produktif adalah umur 16 s/d 55 tahun. Modal yaitu sejumlah uang atau barang
yang dibeli dengan uang untuk memperoduksi barang lain.
Contoh barang modal yaitu: mesin, peralatan pabrik fasilitas transport dan sebagainya.
Elemen-elemen yang dikategorikan dalam kelompok material misalnya:
a. Tanah, secara geografis tidak dapat dipindahkan
b. Sumber-sumber alam seperti: hasil hutan pertanian dan mineral.

5
Metode adalah ide-ide produktif, pengambilan keputusan, pertanggung jawaban, ini
ditunjukan untuk mengorganisir dan mengkoordinir factor-faktor lain dengan baik.Orang
yang dapat melakukan ini dengan baik disebut wiraswasta atau entrepreneur. Ada kalanya
keempat factor produksi digolongkan dalam dua kelompok yaitu:
a. Modal (termasuk tanah dan tenaga kerja)
b. Manajeman
1) Man (Manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor
produksiselain tanah, modal, dan keterampilan.Pandangan yang menyamakan
manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat, baik dilihat dari
konsepsi, filsafat, maupun moral.Manusia merupakan unsur manajemen yang penting
dalam mencapai tujuan perusahaan.
2) Money (Uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai.Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat
diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan/industri.Oleh karena itu,
uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu
harus diperhitungkan secararasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang
yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan
dan yang harus dibeli, serta berapa hasil yang akan dicapaidari sesuatu organisasi.
3) Material (Fisik)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan,
melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan berusaha untuk
memperoleh bahan mentah dengan harga yang paling murah, dengan menggunakan
cara pengangkutan yang murah dan aman. Di samping itu, bahan mentah tersebut
akan diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai hasil secara efisien
4) Machine (Tekonologi)
Mesin memiliki peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya revolusi
industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia yang
digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat menyebabkan
penggunaan mesin makinmenonjol.Hal ini karena banyaknya mesin baru yang
ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan peningkatan dalam produksi.
5) Method (Metode)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien.
6
Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut
proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan
waktu yang lama.
6) Market (Pasar)
Memasarkan produk memiliki peran yang sangat penting sebab jika barang yang
diproduksi tidak laku, proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja
tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan
hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan.Agar pasar dapat
dikuasai, kualitas dan harga barang harussesuai dengan selera konsumen dan daya beli
konsumen.
2.3 Tujuan Perusahaan Dan Tujuan Bisnis
2.3.1 Tujuan Perusahaan
Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas.Ada pendapat yang
menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba
yang sebesar-besarnya. Pendapat lain mengatakan bahwa tujuan perusahaan adalah ingin
memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan pendapat yang lain
lagi menyatakn bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang
tercermin pada harga sahamnya.
Ketiga pendapat tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda.Hanya saja
penekanan yang ingin dicapainya berbeda antara tujuan yang satu dengan yang
lainnya.Pendapat yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang
sebesar-besarnya atau mencapai laba maksimal mengandung konsep bahwa perusahaan harus
melakukan kegiatannya secara efektif dan efisien.
Efektif berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai, sedangkan efisien berkenaan
dengan biaya yang seminimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut (Martono dan Harjito,
2010:2). Konsep laba merupakan konsep yang menghubungkan antara pendapatan atau
penghasilan yang diperoleh perusahaan di satu pihak, dan biaya yang harus ditanggung atau
dikeluarkan di pihak lain.
Perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh pendapatan. Di sisi lain
perusahaan menekan biaya sekecil mungkin sehingga konsep efisiensi tercapai. Jika
pendapatan diperoleh secara maksimal dan biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin,
maka akan tercapai laba yang maksimal. Pendapat lain yang mengungkapkan bahwa tujuan
perusahaan adalah untuk memakmurkan pemilik perusahaan sangat erat hubungannya dengan
kemampuan perusahaan memperoleh laba.
7
Pemilik perusahaan adalah pihak yang menanamkan dananya di perusahaan (investor).
Jika perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) telah go public, maka pemilik
perusahaan adalah masyarakat luas yang memiliki saham perusahaan yang bersangkutan.
Tujuan memiliki saham suatu perusahaan antara lain adalah ingin memperoleh dividen.
Dividen akan dibagi oleh emiten abapabila perusahaan tersebut memperoleh laba. Apabila
laba yang diperoleh kecil maka dividen yang akan dibagikan juga kecil.
Oleh karena itu agar para pemegang saham dapat menikmati yang besar, maka
manajemen perusahaan juga akan berusahaa untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya
guna meningkatkan kemampuan membayar dividen. Dengan demikian, diperolehnya laba
yang maksimal diharapkan kemakmuran pemilik perusahaan akan maksimal. Konsep tujuan
perusahaan yang selanjutnya yakni memaksimalkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dapat menunjukkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat-
surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh
perusaahaan. Tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten.Salah
satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar
dividen. Besarnya dividen akan mempengaruhi harga sahamnya.
Apabila dividen dibayar tinggi, maka harga saham akan cenderung tinggi sehingga nilai
perusahaan juga tinggi. Sebaliknya bila dividen yang dibayarkan kecil maka harga saham
perusahaan tersebut juga rendah, sehingga nilai perusahaan rendah.Kemampuan membayar
dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba.Jika perusahaan
memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar dividen juga besar. Oleh karena
itu, dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan.
Tujuan perusahaan untuk memperoleh laba maksimal dimaksudkan agar perusahaan
dapat hidup terus.Didirikannya perusahaan tidak dibatasi untuk waktu tertentu, tetapi
diharapkan hidup terus tanpa batas waktu. Oleh karena itu, kelangsungan hidup perusahaan
akan terus dijaga dengan berusaha memperoleh laba sebesar-besarnya. Apabila perusahaan
memperoleh laba yang tinggi dan kelangsungan hidup perusahaan terjaga diharapkan
berimbas pada kesejahteraan masyarakat luas di luar perusahaan dan hal itu merupakan
prestasi manajemen dalam mengelola perusahaannya (Martono dan Harjitto, 2010:3).
2.3.2 Tujuan Bisnis
Tujuan bisnis suatu perusahaan dapat kita lihat dari berbagai macam kepentingan, baik
owner, pesaing, supplier, karyawan, konsumen, masyarakat umum, maupun pemerintah. Pada
umumnya tujuan bisnis didirikan tidak hanya profit oriented semata, namun secara
keseluruhan tujuan bisnis didirikan meliputi :
8
(1) Profit,
(2) Pengadaan barang atau jasa,
(3) Kesejahteraan bagi pemilik faktor produksi dan masyarakat,
(4) Full employment,
(5) Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang (waktu yang lama),
(6) Kemajuan dan pertumbuhan,
(7) Prestise dan prestasi. 2 Proses pencapaian tujuan bisnis melalui pengelolaan sumber
daya ekonomi secara optimal bagi para pemilik sumber daya ekonomi atau faktor-
faktor produksi dan masyarakat pada umumnya.
Para pemegang atau pemilik faktor-faktor produksi ini memperoleh manfaat dan nilai
ekonomi secara layak. Bertitik tolak pada usaha pencapaian tujuan-tujuan tersebut, maka
tentunya proses pencapaian tujuan bisnis melalui pengelolaan sumber daya ekonomi secara
optimal supaya tidak terjadihal hal yang mengganggu stabiltas bisnis maka harus dilakukan
dengan memperhatikan kepentingan dan kemanfaatan bagi para pemilik sumber daya
ekonomi atau pemilik faktor-faktor produksi dan masyarakat pada umumnya.
Tercapainya tujuan bisnis akan bersifat langgeng (lebih bersifat jangka panjang) kalau
didukung secara inclusif tercapainya tujuan para pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis
tersebut. Misalnya pihak tenaga kerja, supplier bahan, pemilik modal dan pihak-pihak
eksternal lainnya.
Dengan demikian, tujuan bisnis meliputi keseluruhan proses manajemen perusahaan
mengenai pengelolaan sumber daya ekonomi di mana para pemilik sumber daya ekonomi ini
sama-sama memperoleh manfaat secara ekonomi yan layak. Di samping itu, masyarakat
mendapatkan manfaat sosial yang positif dengan adanya pemberdayaan sumber daya
ekonomi tersebut.Bagi para pemilik sumber daya ekonomi tentunya manfaat tersebut diukur
dengan ukuran ekonomi dan sosial yang layak.
Bagi masyarakat yang berada di sekitar perusahaan juga mendapat manfaat ekonomi dan
manfaat sosial dengan adanya perusahaan yang berdiri di masyarakat. Secara sistematik
kelayakan ukuran alokasisumber daya ekonomi bagi pemilik sumber daya ekonomi harus
dilihat dari peran yang diberikan oleh masing-masing pihak pemilik secara adil dalam proses
pembentukan atau informasi nilai ekonomi yang dibentuk oleh sistem bisnis yang berlaku di
masyarakat.

2.4 Jenis Jenis Perusahaan


9
Jenis jenis badan perusahaan, yang ada dalam praktek di Indonesia, yang terpenting
diantaranya adalah:
1. Perusahaan perorangan
2. Persekutuan firma
3. Persekutuan komanditer
4. Perseorangan terbatas
5. Koperasi
6. Perusahaan Negara
7. Perusahaan daerah
Ada beberapa pertimbangan yang mempengaruhi pikiran orang kalau ingin mendirikan suatu
badan usaha, factor-faktor itu adalah:
1) Besarnya modal perusahaan yang dibutuhkan
2) Kelangsungan hidup badan perusahaan
3) Tanggung jawab terhadap badan usaha
4) Siapa pemimpin badan usaha

1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk badan usah, dimana pemilik adalah
perseorangan dengan melakukan pekerjaan untuk mendapat laba.Modal perusahaan
perseorangan berasal dari milik perusahaan itu sendiri.Pemisah modal perusahaan dari
kekayaan modalpribadi pada saat perusahaan likuidasi tidak ada artinya. Karena segala harta
kekayaan pemilik menjadi tanggungan atau jaminan dari semua hutang perusahaan
2. Persekutuan Firma
Persekutuan firma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan denganmemakai
nama bersam. Padapersekutuan dengan firma terdapat beberapa orang yang bersekutu untuk
menjalankan suatu perusahaan, dan telah semufakat memakai nama bersama. Persekutuan
firma yang didirikan dengan akte resmi harus mendaftarkan akte tersebut kepada
kepaniteraan pengadilan negeri.
Persekutuan dengan firma yang didirikan dengan pemisahan harta kekayaan pribadi
dengan kekayaan perusahaan tidak ada artinya, sebab bila kekayaan perusahaan tidak dapat
memenuhi pembayaranpembayaran hutang perusahaan, kekayaan pribadi para sekutu
menjadi jaminan, dengan kata lain setiapsekutu bertanggung jawab sepenuhnya. Laba
persekutuan firma dibagi oleh sekutu sesuai isi akte pendidikan
3. Persekutuan Komanditer (Commanditer Vennotschap)
10
Persekutuan komanditer merupakan suatu bentuk persekutuan yang berdiri atas prakarsa
seseorang atau lebih sekutu pengurus yang bertanggung jawab penuh dengan seseorang atau
lebih sekutu sebagai pemberi modal dan bertanggung jawab terbatas sebesar modal
penyertaannya. Bentuk usaha ini terdiri dari 2 (dua) jenis anggota, yaitu:
a. Anggota pengurus, yaitu pihak yang bertanggung jawab penuh dengan semua harta
benda persekutuan komanditer.
b. Anggota komanditer, yaitu pihak yang bertanggung bertanggung jawab terbatas pada
modal yang disetornya. Anggota komanditer tidak boleh menjalankan pekerjaan
kepengurusan. Jika dia turut dalam kepengurusan, maka dia akan bertanggung jawab
dengan seluruh hartanya.
CV ini didirikan dengan akta notaris dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri Setempat atau
dapat melalui laman ditjen AHU pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
4. Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai
modal usahayang terbagi atas beberapa saham dalam setiap sekutu mengambil bagian
sebanyak satuj atau lebih saham.Dalam perseroan terbatas, yaitu untuk menyetor penuh
jumlah yang disebutkan dalam tiap saham saja.
Akte pendirian harus dikirim kepada menteri hukum dan hak asasi manusia untuk
memohon pengesahan, akter tersebut hanya disahkan bila dipenuhi syarat-syarat yaitu:
a. Tujuan perseroan terbatas tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum
b. Disebut jumlah modal perseroan terbatas
c. Para pendiri telah menempatkan minimal seperlima dari modal perseroan terbatas
d. Perseroan terbatas berkedudukan di Indonesia
e. Sepersepuluh modal perseroan terbatas sudah disetor
Unsur-unsur utama suatu organisasiperseroan terbatas adalah pemegang saham, direksi,
komisaris.Para pemegang saham dalam rapat umum memilih atau memberhentikan
direksidan komisaris juga meruntuhkan besarnya gaji masing-masing anggota komisaris.
Dasar penetapan hak suara tergantung pada jumlah saham perseroan terbatas bila
jumlah saham perseroan terbatas kurang dari 100, setiap persero mempunyai hak seuara
maksimum tiga. Direksi perseroan terbatas betugas memelihara kekayaan perseorangan
terbatas dan bertanggung jawab akan kehidupan perusahaan. Untuk itu direksi berfungsi
mengadakan hubungan dengan pihak ketiga mewakili perseorangan terbatas.Komisaris
bertugas mengawasi direksi dan dapat pula ikut serta dalam pengurusan perseorangan
terbatas.
11
Untuk dapat melakukan tugasnya, maka komisaris berfungsi memeriksa atau
menginfeksi pembukuan perseorangan terbatas, member petunjuk atau nasehat kepada direksi
dan bila di anggap perlu member teguran atau memberhenikanm sementara direksi sementara
sampaiada keputusan rapat umum pemegang saham yang selambat-lambatnya harus diadakan
sebulan sesudah pemberhentian sementara.
Pemberhentian sementara menjadi batal bila rapat umum pemegang sahamyang ada
akan memutuskan hal pemberhentian itu tidak diadakan. Modal dan kekayaan perseroan
terbatas disebut juga modal dasar yaitu modal yang disebutkan dalam akte pendirian,
merupakan suatu jumlah maksimum sampai jumlah mana surat-surat saham dapat
dikeluarkan.
5. Koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang dimaksud
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum kperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.” Sesuai UU tersebut koperasi
Indonesia terdapat 4 fungsi yaitu :
a. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
b. Alat pendemokrasian ekonomi social
c. Sebagai salah satu uratu nadi perekonomian Indonesia
d. Alat Pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa
Indonesia
Untuk mendirikan sebuah koperasi, maka harus ada sedikitnya 20 orang dan masing-
masing orang harus memenuhi 3 syarat pasal 14 UU No 12 tahun 1967syarat itu adalah:
a. Mampu untuk melaksanakan tindakan hokum
b. Menerima landasan ideal, azas sendi dasar koperasi
c. Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai anggota koperasi.

1) Susunan Organisasi Koperasi


Unsur-unsur utama suatu koperasi adalah Anggota, Pengurus, Badan Pemeriksa. Angota
koperasi mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk mengamalkan:
a. Landasan-landasan, azas dan dasar koperasi
b. Undang-undang dan peraturan pelaksanannya
c. Anggaran dasar dan anggran rumah tangga koperasi
d. Keputusan rapat anggota
12
2) Jenis-Jenis Koperasi
Atas lapangan usaha koperasi dapat dibedakan atas 3 jenis yaitu:
a. Koperasi konsumsi
b. Menurut sejarah koperasi konsumsi merupakan jenis yang pernah timbul di dunia ini.
Hal ini itu terjadi di sebuah kota kecil yang bernama Rochdale di Inggris pada tahun 50
diabad yang lalu, harga kebutuhan kehidupan sehari-hari Sangat mahal sehingga
menekan kehidupan mereka yang mempunyai penghasilan tetap terutama kaum buruh
di Inggris
c. Koperasi jasa Dalam koperasi jasa termasuki semua jenis koperasi yang tidak termasuk
dalam koperasi produk atau koperasi konsumsi seperti koperasi kredit
d. Koperasi produksi Koperasi produksi pertama didirikan di pranci, penganjurnya
Phillipe Buches (1795 s/d 1865) seorang aliran hidup sama rata sama rata. Lapangan
pekerjaan koperasi produksi dibedakan atas koperasi pertanian, peternakan, perikanan,
dan lain-lain.
6. Perusahaan Negara
Menurut latar belakang historinya perusahaan Negara telah mengalami 3 periode, sesuai
dengan peraturan yang berlaku pada setiap periode mengenai perusahaan negara. Tiga
periode tersebut:
1. Periode sebelum tahun 1960 Periode ini tahun 1060 belum berlakunya undang-undang
no 19 prp 1960 semasaperiode ini tiga macam model Perusahan IBW, Perusahaan
IOW dan Perusahaan belanda yang diambil alih. Contoh perusahaan IBW, pada
zaman India Belanda:
a. Jawatan kereta api
b. Jawatan Pos, dan telegram
c. Pelabuhan-pelabuhan
yaitu :
a) Tanjung priok
b) Belawan
c) Semarang
d) Surabaya
2. Periode kedua tahun sesudah 1960 Pada periode kedua umumnya semua perusahaan
negara mendasarkan diri kepada undang-undang No 19 prp 1960. Menurut Undang-
undang itu. Perusahaan negara adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun yang
13
modalnya untuk seluruhnya merupakan kekayaan negara republic Indonesia kecuali
ditentukan lain atau berdasarkan undang-undang.
Sebagai suatu badan hokum perusahaan negara menurut undangundang No 19 prp 1960
dipimpin oleh suatu direksi yang mewakali perusahaan negara didalam dan diluar
pengadilan.Mengenai jumlah anggota dan susunan direksi masing-masing perushaan
negara, diatur dalam peraturan pemerintah yang mendirikan perusahaan negara yang
be4rsangkutan. Menurut UU No 19 prp 1960, persyaratan mengenai direksi disebutkan
sebagai berikut:
a. Anggota direksi adalah warga negara Indonesia
b. Diangkat oleh pemerintah untuk selama 5 tahun
c. Diberhentikan olehj pemerintah
d. Antara anggota direksi tidak boleh ada hubungan kekeluargaan sama baik menurut
garis lurus maupun garis ke samping termasuk menantu dan ipar
3. Periode ketiga sesudah 1 agustus 1969 Periode ketiga terjadi pada tanggal 1 agustus 1969
yakni sejak berlakunyah UU No.9 Tahun 1968. Pada periode ketiga ini perusahaan
negara yang telah ada akan lebih mencapai hasilnya yang diharapkan, yakni
meningkatkan kehidupan rakyat Indonesia. Perubahan bentuk perusahaan negara harus
diadakan karena kenyataan menunjukkan tidak adanya effisiensi.
Terdapat 3 (tiga) bentuk perusahaan negara dan karakteristiknya:
a. Perjan
1) Makna usaha adalah public servis artinya pengabdian serta pelayanan kepada
masyarakat dengan memegang teguh syarat-syarat efisiensi efektifitas dan ekonomis
2) Pembiayaan akan permodalan termasuk didalam bagian dari anggaran belanja yang
menjadi hak dari departemen yang bersangkutan
3) Perusahaan jawatan mempunyai hubungan hokum public yang berarti apabila
perjanjian itu melakukan penuntutan maka kedudukannya adalah sebagai pemerintah
4) Perjan tidak dipimpin oleh suatu direksi tetapi oleh seorang kepala sebagai suatu
bagian dari departemen
b. Perum
1) Makna usahanya adalah melayani kepentingan umum dan sekaligusuntuk memupuk
keuntungan
2) Berstatus badan hokum
3) Pada umumnya bergerak dibidang jasa vital
4) Dipimpin oleh suatu direksi
14
c. Persero
1) Makna usaha adalah memupuk keuntungan
2) Status hukumnnya sebagai badan hokum perdata yang berbentuk persero
3) Hubungan usahanya diatur menurut hokum perdata
4) Modal untuk seluruhnya atau bagai merupakan kekayaan negara yang dipisahkan,
boleh join atau mixed.
7. Perusahaan Daerah
Perusahaan daerah adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu peraturan daerah
dimana modalnya atau sebahagian merupakan kekayaan daerah yang dipisahkan, kecuali di
teruntukan dengan berdasarkan undang-undang.
Anggaran dasar suatu perusahaan daerah tercantu, dimana diatur hal-hal sebagai
berikut: Sifat, tujuan dan lapangan usaha, modal, sahaam, penguasaan dan cara mengurus,
rapat pemegang saham, pengawasan, tanggung jawab, dan tuntutan ganti rugi. Tujuan
perusahaan daerah adalah untuk turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya
dan pembangunan ekonomi nasional umumnya.Perusahaan daerah harus memenuhi
kebutuhan rakyat dan ketramanan serta kesenangan kerja dalam perusahaan menuju
masyarakat adil dan makmur.
Adapun tugas direksi;
1. Menentukan kebijaksanaan dalam pimpinan perusahaan.
2. Mengurus dan menguasai kekayaan perusahaan daerah
3. Mewakili perusahaan daerah didalam dan diluar pengadilan.

Kepala dapat memberhentikan anggota direksi karena hal-hal sebagai berikut:


1) Meninggal dunia
2) Permintaan sendiri
3) Berakhir masa sebagai anggota direksi
4) Tindakan / sikap yang bertentangan dengan kepentingan daerah mauun kepentingan
negara.

2.5 Etika Bisnis


15
2.5.1 Pengertian Etika Bisnis
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan,
industri dan juga masyarakat.Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis
secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan
individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis juga merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan
salah.Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi, dan perilaku bisnis.Etika bisnis merupakan studi standar formal dan bagaimana
standar itu diterapkan ke dalam system dan organisasi yang digunakan masyarakat modern
untuk memproduksi dan mendistribusikan barang dan jasa dan diterapkan kepada orang-
orang yang ada di dalam organisasi.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan standar
yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan
bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan
hukum.Beberapa hal yang mendasari perlunya etika dalam kegiatan bisnis:
a) Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri, bahkan nasib manusia yang terlibat di dalamnya.
b) Bisnis adalah bagian penting dalam masyarakat
c) Bisnis juga membutuhkan etika yang setidaknya mampu memberikan pedoman bagi
pihak – pihak yang melakukannya.
Dalam menciptakan etika bisnis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain
adalah:
a) Pengendalian diri
b) Pengembangan tanggung jawab social (social responsibility)
c) Mempertahankan jati diri dan tidak mudah untuk terombang-ambing olehpesatnya
perkembangan informasi dan teknologi
d) Menciptakan persaingan yang sehat
e) Menerapkan konsep “pembangunan berkelanjutan”
f) Menghindari sifat 5K (Katabelece, Kongkalikong, Koneksi, Kolusi, dan Komisi)
g) Mampu menyatakan yang benar itu benar
h) Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha ke bawah
i) Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama
16
j) Menumbuhkembangkan kesadaran dan rasa memiliki terhadap apa yang telah disepakati
k) Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang
berupa peraturan perundang-undangan
2.5.2 Prinsip-prinsip Etika Bisnis
Adapun prinsip-prinsip etika bisnis yaitu sebagai berikut :
1) Prinsip otonomi
Prinsip otonomi memandang bahwa perusahaan secara bebas memiliki wewenang sesuai
dengan bidang yang dilakukan dan pelaksanaannya dengan visi dan misi yang
dimilikinya.Kebijakan yang diambil perusahaan harus diarahkan untuk pengembangan
visi dan misi perusahaan yang berorientasi pada kemakmuran dan kesejahteraan
karyawan dan komunitasnya.
2) Kesatuan (Unity)
Adalah kesatuan sebagaimana terefleksikan dalam konsep yang memadukan keseluruhan
aspek aspek kehidupan, baik dalam bidang ekonomi, politik, social menjadi keseluruhan
yang homogen,sertamementingkan konsep konsistensi dan keteraturan yang menyeluruh.
3) Kehendak Bebas (Free Will)
Kebebasan merupakan bagian penting dalam nilai etika bisnis,tetapi kebebasan itu tidak
merugikan kepentingan kolektif.Kepentingan individu dibuka lebar.Tidak adanya
batasan pendapatan bagi seseorang mendorong manusia untuk aktif berkarya dan bekerja
dengan segala potensi yang dimilikinya.
4) Kebenaran (kebajikan dan kejujuran)
Kebenaran dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran lawan dari
kesalahan, mengandung pula dua unsur yaitu kebajikan dan kejujuran.Dalam konteks
bisnis kebenaran dimaksudkan sebagia niat,sikap dan perilaku benaryang meliputi proses
akad (transaksi) proses mencari atau memperoleh komoditas pengembangan maupun
dalam proses upaya meraih atau menetapkan keuntungan. Dengan prinsip kebenaran ini
maka etika bisnis sangat menjaga dan berlaku preventif terhadap kemungkinan adanya
kerugian salah satu pihak yang melakukan transaksi ,kerjasama atau perjanjian dalam
bisnis.
5) Prinsip keadilan / Keseimbangan (Equilibrium)
Perusahaan harus bersikap adil kepada pihak-pihak yang terkait dengan system bisnis.
Contohnya, upah yang adil kepada karywan sesuai kontribusinya, pelayanan yang sama
kepada konsumen, dan lain-lain.
6) Prinsip hormat pada diri sendiri
17
Perlunya menjaga citra baik perusahaan tersebut melalui prinsip kejujuran, tidak berniat
jahat dan prinsip keadilan.
7) Tanggung jawab (Responsibility)
Kebebasan tanpa batas adalah suatu hal yang mustahil dilakukan oleh manusia karena
tidak menuntut adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas.Untuk memenuhi tuntunan
keadilan dan kesatuan, manusia perlu mempertanggungjawabkan tindakannya.secara
logis prinsip ini berhubungan erat dengan kehendak bebas. Ia menetapkan batasan
mengenai apa yang bebasdilakukan oleh manusia dengan bertanggungjawab atas semua
yang dilakukannya.
2.5.3 Tujuan Etika Bisnis
Tujuan etika bisnis adalah menggugah kesadaran moral dan memberikan batasan-batasan
para pelaku bisnis untuk menjalankan good business dan tidak melakukan monkey business
atau dirty business yang bisa merugikan banyak pihak yang terkait dalam bisnis tersebut.
Etika bisnis mengajak para pelaku bisnis mewujudkan citra dan manajemen bisnis yang baik
(etis) agar bisnis itu pantas dimasuki oleh semua orang yang mempercayai adanya dimensi
etis dalam dunia bisnis.Hal ini sekaligus menghalau citra buruk dunia bisnis sebagai kegiatan
yang kotor, licik, dan tipu muslihat.Kegiatan bisnis mempunyai implikasi etis, dan oleh
karenanya membawa serta tanggungjawab etis bagi pelakunya.
Etika Bisnis adalah seni dan disiplin dalam menerapkan prinsip-prinsip etika untuk
mengkaji dan memecahkan masalah-masalah moral yang kompleks. Etika bisnis merupakan
etika khusus (terapan) yang pada awalnya berkembang di Amerika Serikat. Sebagai cabang
filsafat terapan, etika bisnis menyoroti segi- segi moral perilaku manusia dan peraturan-
peraturan yang mempunyai profesi dibidang bisnis dan manajemen.Oleh karena itu, etika
bisnis dapat dilihat sebagaiusaha untuk merumuskan dan menerapkan prinsip-prinsip etika
dibidang hubungan ekonomi antar manusia.Secara terperinci, Richard T.de George menyebut
bahwa etika bisnis menyangkut empat kegiatan sebagai berikut:
a) Penerapan prinsip-prinsip umum dalam praktik bisnis. Berdasarkan prinsi- prinsip etika
bisnis itu kita dapat menyoroti dan menilai apakah suatu keputusan atau tindakan yang
diambil dalam dunia bisnis secara moral dapat dibenarkan atau tidak. Dengan demikian
etik bisnis membantu pra pelaku bisnis untuk mencari cara guna mencegah tindakan
yang dinilai tidak etis.
b) Etika bisnis tidak hanya menyangkut penerapan prinsip-prinsip etika pada dunia bisnis,
tetapi juga metematika. Dalam hubungan ini, etika bisnis mengkaji apakah perilaku yang
dinilai etis pada individu juga dapat berlaku pada organisasi atau perusahaan bisnis.
18
Selanjutnya etika bisnis menyoroti apakah perusahaan mempunyai tanggung jawab sosial
atau tidak.
c) Bidang telaah etika bisnis menyangkut pandangan – pandangan mengenai bisnis. Dalam
hal ini, etika bisnis mengkaji moralitas sistem ekonomi pada umumnya dan sistem
ekonomi publik pada khususnya, misalnya masalah keadilan sosial, hak milik, dan
persaingan
d) Etika bisnis juga menyentuh bidang yang sangat makro, seperti operasi perusahaan
multinasional, jaringan konglomerat internasional, dan lain- lain.
2.5.4 Peran Etika Bisnis
Adapun etika bisnis perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk membentuk
suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta mempunyai
kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, dimanaiperlukan suatu landasan
yang kokoh untuk mencapai itu semua.Dan biasanya dimulai dari perencanaan strategis,
organisasi yang baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan
yang handal serta etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Menurut Richard De George, bila perusahaan ingin sukses/berhasil memerlukan 3
hal pokok yaitu :
1. Memiliki produk yang baik
2. Memiliki managemen yang baik
3. Memiliki Etika
Tiga aspek pokok dari bisnis yaitu : dari sudut pandang ekonomi, hukum dan etika.

1. Sudut pandang ekonomis.


Bisnis adalah kegiatan ekonomis.Yang terjadi disini adalah adanya interaksi antara
produsen/perusahaan dengan pekerja, produsen dengan konsumen, produsen dengan
produsen dalam sebuah organisasi.Kegiatan antar manusia ini adalah bertujuan untuk
mencari untung oleh karena itu menjadi kegiatan ekonomis.Pencarian keuntungan dalam
bisnis tidak bersifat sepihak, tetapi dilakukan melalui interaksi yang melibatkan berbagai
pihak.Dari sudut pandang ekonomis, good business adalah bisnis yang bukan saja
menguntungkan, tetapi juga bisnis yang berkualitas etis.
2. Sudut pandang etika
Dalam bisnis, berorientasi pada profit, adalah sangat wajar, akan tetapi jangan
keuntungan yang diperoleh tersebut justru merugikan pihak lain. Tidak semua yang bisa
kita lakuka boleh dilakukan juga. Kita harus menghormati kepentingan dan hak orang
19
lain. Pantas diperhatikan, bahwa dengan itu kita sendiri tidak dirugikan, karena
menghormati kepentingan dan hak orang lain itu juga perlu dilakukan demi kepentingan
bisnis kita sendiri.
3. Sudut pandang Hukum
Bisa dipastikan bahwa kegiatan bisnis juga terikat dengan “Hukum” Hukum Dagang atau
Hukum Bisnis, yang merupakan cabang penting dari ilmu hokum modern.Dan dalam
praktek hukum banyak masalah timbul dalam hubungan bisnis, pada taraf nasional
maupun international. Seperti etika, hukum juga merupakan sudut pandang normatif,
karena menetapkan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan. Dari segi
norma, hukum lebih jelas dan pasti daripada etika, karena peraturan hukum dituliskan
hitam atas putih dan ada sanksi tertentu bila terjadi pelanggaran. Bahkan pada zaman
kekaisaran Roma, ada pepatah terkenal : “Quid leges sine moribus” yang artinya : “apa
artinya undang-undang kalau tidak disertai moralitas “.
2.5.5 Fungsi Etika Bisnis Terhadap Perusahaan
Setelah mengetahui betapa pentingnya etika yang harus diterapkan pada perusahaan
bisnis, tentunya etika memiliki fungsi yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan
perusahaan itu sendiri. Permasalahan etika bisnis yang terjadi di perusahaan bervariasi antara
fungsi perusahaan yang satu dan fungsi perusahaan lainnya.Hal initerjadi karena operasi
perusahaan sangat terspesialisasi dalam berbagai bidang profesi, sehingga setiap fungsi
perusahaan cenderung memiliki masalah etika tersendiri.
Berikut ini akan dibahas berbagai permasalahan etika bisnis yang terjadi di beberapa bidang
fungsi perusahaan, yaitu: etika bisnis di bidang akuntansi (accounting ethics), keuangan
(finance ethics), produksi dan pemasaran (production and marketing ethics), sumber daya
manusia (human resources ethics), dan teknologi informasi (information technology ethics)
yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
a) Etika bisnis di Bidang Akuntansi (Accounting Ethics)
Fungsi akuntansi merupakan komponen yang sangat penting bagi perusahaan.Dengan
demikian kejujuran, integritas, dan akurasi dalam melakukan kegiatan akuntansi
merupakan syarat mutlak yang harus diterapkan oleh fungsi akuntansi.Salah satu praktik
akuntansi yang dianggap tidak etis misalnya penyusunan laporan keuangan yang berbeda
untuk berbagai pihak yang berbeda dengan tujuan memperoleh keuntungan dari
penyusunan laporan keuangan seperti itu.Dalam realita kegiatan bisnis sering kali
ditemukan perusahaan yang menyusun laporan keuangan yang berbeda untuk pihak-
pihak yang berbeda. Ada laporan keuangan internal perusahaan, laporan keuangan untuk
20
bank, dan laporan keuangan untuk kantor pajak. Dengan melakukan praktik ini, bagian
akuntansi perusahaan secara sengaja memanipulasi data dengan tujuan memperoleh
keuntungan dari penyusunan laporan palsu tersebut.
b) Etika bisnis di Bidang Keuangan (Financial Ethics)
Skandal keuangan yang berasal dari pelaksanaan fungsi keuangan yang dijalankan secara
tidak etis telah menimbulkan berbagai kerugian bagi para investor.Pelanggaran etika
bisnis dalam bidang keuangan dapat terjadi misalnya melalui praktik window dressing
terhadap laporan keuangan perusahaan yang akanmengajukan pinjaman ke bank. Melalui
praktik ini seolah-olah perusahaan memiliki rasio-rasio keuangan yang sehat sehingga
layak untuk mendapatkan kredit.Padahal sebenarnya kondisi keuangan keuangan
perusahaan tidak sesehat seperti yang dilaporkan dalam laporan keuangan yang telah
dipercantik. Contohlain pelanggaran etika keuangan misalnya melalui penggelembungan
nilai agunan perusahaan, sehingga perusahaan dapat memperoleh kredit melebihi nilai
agunan kredit yang sesungguhnya.
c) Etika bisnis di Bidang Produksi dan Pemasaran (Production and Marketing Ethics)
Hubungan yang dilakukan perusahaan dengan para pelanggannya dapat menimbulkan
berbagai permasalahan etika bisnis di bidang produksi dan pemasaran.Untuk melindungi
konsumen dari perlakuan yang tidak etis yang mungkin dilakukan oleh perusahaan,
pemerintah Indonesia telah memberlakukan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen.
Undang-undang ini dijelaskan berbagai perbuatan yang dilarang dilakukan oleh pelaku usaha.
Antara lain, pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau memperdagangkan barang dan/atau
jasa yang:tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar yang dipersyarakatkan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
1) Tidak sesuai dengan berat bersih, isi bersih atau netto, dan jumlah dalam hitungan
sebagaimana yang dinyatakan dalam label atau etiket barang tersebut.
2) Tidak sesuai dengan ukuran, takaran, timbangan, dan jumlah hitungan menurut ukuran
yang sebenarnya.
3) Tidak sesuai dengan kondisi, jaminan, keistimewaan, atau kemanjuran sebagaimana
dinyatakan dalam label, etiket, atau keterangan barang dan/atau jasa tersebut.
4) Etika Bisnis di Bidang Teknologi Informasi (Information Technology Ethics) Salah satu
area yang memiliki pertumbuhan masalah etika bisnis paling besar di era 1990-an sampai
awal tahun 2000 adalah bidang teknologi informasi. Hal- hal yang dapat memunculkan
permasalahan etika dalam bidang ini meliputi: serangan terhadap wilayah privasi
21
seseorang, pengumpulan, penyimpanan, dan akses terhadap informasi usaha terutama
melalui transaksi e-commerce, perlindungan hak cipta yang menyangkut pembuatan
software, musik, dan hak kekayaan intelektual.

BAB III
22
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus mulai dari
pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada konsumen dalam
bentuk barang maupun jasa dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan kemanfaatan.
Bisnis merupakan aktivitas yang memerlukan tanggung jawab moral dalam
pelaksanaannya, sehingga etika dalam praktik bisnis memiliki hubungan yang erat. Bisnis
tanpa etika akan membuat praktik bisnis menjadi tidak terkendali dan justru merugikan
tujuan utama dari bisnis itu sendiri . Etika dilaksanakan sesuai dengan tuntutan kebutuhan
dunia bisnis. Etika menuntut agar seseorang melakukan ajaran moral tertentu karena ia sadar
bahwa hal itu memang bermanfaat dan baik bagi dirinya dan orang lain.
Dalam bisnis dengan para pelakunya yang merupakan orang biasa, maka diperlukan
prinsip-prinsip etika bisnis dan moral yang melandasi setiap pelaku bisnis tersebut. Adanya
etika bisnis membuktikan bahwa bagi bisnis justru tidak ada pengecualian serta bukan pula
bentuk permusuhan yang lama terhadap bisnis dan kegiatan ekonomis.
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai – nilai moral
dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan.
Kelompok pemilik kepentingan yang memengaruhi keputusan bisnis adalah 'ara
pengusahadan mitra usaha, petani dan perusahaan pemasok bahan baku, organisasi pekerja,
pemerintah, bank, investor, masyarakat umum serta pelanggan Etika bisnis bisa membantu
untuk mengambil keputusan moral yang dapat dipertanggungjawabkan, tapi tidak berniat
mengganti tempat dari para pelaku moraldalam perusahaan.

23

Anda mungkin juga menyukai