Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelsaikan dan merampungkan penyusunan makalah
Pengantar Bisnis.
Dalam makalah ini penyusun menguraikan beberapa hal pokok pembahasan.
Penyusun juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Namun tidak lepas dari berbagai hal, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, tata bahasa, dan berbagai aspek lainnya. Oleh
karena ini, dengan lapang dada kami memohon maaf yang sebesarbesarnya dan saya
membuka pintu selebar – lebarnya kepada para pembaca untuk memberikan saran maupun
kritik yang membangun agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Dan yang terakhir, penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana
yang buat dapat diambil manfaatnya.Selain itu besar harapan kami semoga makalah ini dapat
memberikan sumbangsi ilmu kepada para pembaca untuk lebih memperhatikan materi yang
relevan pada makalah ini.
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
2.1 Pengertian Bisnis dan Ruang Ligkupnya.....................................................3
2.1.1 Pengertian Bisnis...............................................................................3
2.1.2 Maksud dan Tujuan Bisnis.................................................................3
2.1.3 Pihak – Pihak dalam Pengelolaan Bisnis...........................................4
2.1.4 Tingkatan Partisipasi Bisnis...............................................................4
2.1.5 Lingkungan Bisnis.............................................................................5
2.2 Sumber Ekonomi..........................................................................................5
2.3 Tujuan Perusahaan dan Tujuan Bisnis.........................................................7
2.3.1 Tujuan Perusahaan.............................................................................7
2.3.2 Tujuan Bisnis.....................................................................................9
2.4 Jenis – jenis Perusahaan...............................................................................10
2.5 Etika Bisnis...................................................................................................16
2.5.1 Pengertian Etika Bisnis......................................................................16
2.5.2 Prinsip – Prinsip Etika Bisnis............................................................17
2.5.3 Tujuan Etika Bisnis ...........................................................................18
2.5.4 Peran Etika Bisnis..............................................................................19
2.5.5 Fungsi Etika Bisnis dalam Perusahaan..............................................20
BAB III PENUTUP........................................................................................................23
3.1 Kesimpulan...................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
2
PEMBAHASAN
4
lain yaitu memasuki pasar internasional. Dalam hal ini lokasiorganisasi bisnis atau dalam
hal ini perusahaannya masih berjalan di dalam negeri.
3. Multinasional Perusahaan yang membangun pabrik di luar negeri akan memasuki fase
perusahaan multinasional jika dia memiliki sejumlah pabrik di beberapa negara yang
berbeda. Tujuannya untuk memaksimalkan perpaduan biaya produksi dan biaya
distribusi yang murah.
4. Global Seiring dengan banyaknya perusahaan global, maka beberapa perusahaan mulai
membangun banyak pabrik diberbagai negara dan melakukan sinergi antar pabrik untuk
memproduksi produk secara efektif, efisien dan fleksibel. Hal ini juga sekaligus
prosesefisiensi dalam menargetkan satu pasar tertentu di suatu Negara, dikarenakan
selera suatu Negara pada produk tertentu dapat berbeda-beda.
2.1.5 Lingkungan Bisnis
Seperti yang telah diungkapkan pada bagian sebelumnya, bahwa untuk menjadi
organisasi bisnis atau perusahaan yang sukses dan berkelanjutan, perusahaan tersebut dituntut
untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya.Lingkungan
tersebut mulai dari lingkungan internal, eksternal mikro dan lingkungan eskternal jauh atau
lingkungan makro.
5
Metode adalah ide-ide produktif, pengambilan keputusan, pertanggung jawaban, ini
ditunjukan untuk mengorganisir dan mengkoordinir factor-faktor lain dengan baik.Orang
yang dapat melakukan ini dengan baik disebut wiraswasta atau entrepreneur. Ada kalanya
keempat factor produksi digolongkan dalam dua kelompok yaitu:
a. Modal (termasuk tanah dan tenaga kerja)
b. Manajeman
1) Man (Manusia)
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor
produksiselain tanah, modal, dan keterampilan.Pandangan yang menyamakan
manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat, baik dilihat dari
konsepsi, filsafat, maupun moral.Manusia merupakan unsur manajemen yang penting
dalam mencapai tujuan perusahaan.
2) Money (Uang)
Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.Uang
merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai.Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat
diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan/industri.Oleh karena itu,
uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan karena segala sesuatu
harus diperhitungkan secararasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang
yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan
dan yang harus dibeli, serta berapa hasil yang akan dicapaidari sesuatu organisasi.
3) Material (Fisik)
Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan,
melainkan membeli dari pihak lain. Untuk itu, manajer perusahaan berusaha untuk
memperoleh bahan mentah dengan harga yang paling murah, dengan menggunakan
cara pengangkutan yang murah dan aman. Di samping itu, bahan mentah tersebut
akan diproses sedemikian rupa sehingga dapat dicapai hasil secara efisien
4) Machine (Tekonologi)
Mesin memiliki peranan penting dalam proses produksi setelah terjadinya revolusi
industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga banyak pekerjaan manusia yang
digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat menyebabkan
penggunaan mesin makinmenonjol.Hal ini karena banyaknya mesin baru yang
ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan peningkatan dalam produksi.
5) Method (Metode)
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien.
6
Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut
proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan
waktu yang lama.
6) Market (Pasar)
Memasarkan produk memiliki peran yang sangat penting sebab jika barang yang
diproduksi tidak laku, proses produksi barang akan berhenti. Artinya, proses kerja
tidak akan berlangsung. Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan
hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan.Agar pasar dapat
dikuasai, kualitas dan harga barang harussesuai dengan selera konsumen dan daya beli
konsumen.
2.3 Tujuan Perusahaan Dan Tujuan Bisnis
2.3.1 Tujuan Perusahaan
Didirikannya sebuah perusahaan memiliki tujuan yang jelas.Ada pendapat yang
menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan maksimal atau laba
yang sebesar-besarnya. Pendapat lain mengatakan bahwa tujuan perusahaan adalah ingin
memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham. Sedangkan pendapat yang lain
lagi menyatakn bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimalkan nilai perusahaan yang
tercermin pada harga sahamnya.
Ketiga pendapat tersebut sebenarnya secara substansial tidak banyak berbeda.Hanya saja
penekanan yang ingin dicapainya berbeda antara tujuan yang satu dengan yang
lainnya.Pendapat yang menyatakan bahwa tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang
sebesar-besarnya atau mencapai laba maksimal mengandung konsep bahwa perusahaan harus
melakukan kegiatannya secara efektif dan efisien.
Efektif berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai, sedangkan efisien berkenaan
dengan biaya yang seminimal mungkin untuk mencapai tujuan tersebut (Martono dan Harjito,
2010:2). Konsep laba merupakan konsep yang menghubungkan antara pendapatan atau
penghasilan yang diperoleh perusahaan di satu pihak, dan biaya yang harus ditanggung atau
dikeluarkan di pihak lain.
Perusahaan berusaha semaksimal mungkin untuk memperoleh pendapatan. Di sisi lain
perusahaan menekan biaya sekecil mungkin sehingga konsep efisiensi tercapai. Jika
pendapatan diperoleh secara maksimal dan biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin,
maka akan tercapai laba yang maksimal. Pendapat lain yang mengungkapkan bahwa tujuan
perusahaan adalah untuk memakmurkan pemilik perusahaan sangat erat hubungannya dengan
kemampuan perusahaan memperoleh laba.
7
Pemilik perusahaan adalah pihak yang menanamkan dananya di perusahaan (investor).
Jika perusahaan yang mengeluarkan saham (emiten) telah go public, maka pemilik
perusahaan adalah masyarakat luas yang memiliki saham perusahaan yang bersangkutan.
Tujuan memiliki saham suatu perusahaan antara lain adalah ingin memperoleh dividen.
Dividen akan dibagi oleh emiten abapabila perusahaan tersebut memperoleh laba. Apabila
laba yang diperoleh kecil maka dividen yang akan dibagikan juga kecil.
Oleh karena itu agar para pemegang saham dapat menikmati yang besar, maka
manajemen perusahaan juga akan berusahaa untuk mendapatkan laba yang sebesar-besarnya
guna meningkatkan kemampuan membayar dividen. Dengan demikian, diperolehnya laba
yang maksimal diharapkan kemakmuran pemilik perusahaan akan maksimal. Konsep tujuan
perusahaan yang selanjutnya yakni memaksimalkan nilai perusahaan.
Nilai perusahaan dapat menunjukkan nilai aset yang dimiliki perusahaan seperti surat-
surat berharga. Saham merupakan salah satu surat berharga yang dikeluarkan oleh
perusaahaan. Tinggi rendahnya harga saham banyak dipengaruhi oleh kondisi emiten.Salah
satu faktor yang mempengaruhi harga saham adalah kemampuan perusahaan membayar
dividen. Besarnya dividen akan mempengaruhi harga sahamnya.
Apabila dividen dibayar tinggi, maka harga saham akan cenderung tinggi sehingga nilai
perusahaan juga tinggi. Sebaliknya bila dividen yang dibayarkan kecil maka harga saham
perusahaan tersebut juga rendah, sehingga nilai perusahaan rendah.Kemampuan membayar
dividen erat hubungannya dengan kemampuan perusahaan memperoleh laba.Jika perusahaan
memperoleh laba yang besar, maka kemampuan membayar dividen juga besar. Oleh karena
itu, dengan dividen yang besar akan meningkatkan nilai perusahaan.
Tujuan perusahaan untuk memperoleh laba maksimal dimaksudkan agar perusahaan
dapat hidup terus.Didirikannya perusahaan tidak dibatasi untuk waktu tertentu, tetapi
diharapkan hidup terus tanpa batas waktu. Oleh karena itu, kelangsungan hidup perusahaan
akan terus dijaga dengan berusaha memperoleh laba sebesar-besarnya. Apabila perusahaan
memperoleh laba yang tinggi dan kelangsungan hidup perusahaan terjaga diharapkan
berimbas pada kesejahteraan masyarakat luas di luar perusahaan dan hal itu merupakan
prestasi manajemen dalam mengelola perusahaannya (Martono dan Harjitto, 2010:3).
2.3.2 Tujuan Bisnis
Tujuan bisnis suatu perusahaan dapat kita lihat dari berbagai macam kepentingan, baik
owner, pesaing, supplier, karyawan, konsumen, masyarakat umum, maupun pemerintah. Pada
umumnya tujuan bisnis didirikan tidak hanya profit oriented semata, namun secara
keseluruhan tujuan bisnis didirikan meliputi :
8
(1) Profit,
(2) Pengadaan barang atau jasa,
(3) Kesejahteraan bagi pemilik faktor produksi dan masyarakat,
(4) Full employment,
(5) Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang (waktu yang lama),
(6) Kemajuan dan pertumbuhan,
(7) Prestise dan prestasi. 2 Proses pencapaian tujuan bisnis melalui pengelolaan sumber
daya ekonomi secara optimal bagi para pemilik sumber daya ekonomi atau faktor-
faktor produksi dan masyarakat pada umumnya.
Para pemegang atau pemilik faktor-faktor produksi ini memperoleh manfaat dan nilai
ekonomi secara layak. Bertitik tolak pada usaha pencapaian tujuan-tujuan tersebut, maka
tentunya proses pencapaian tujuan bisnis melalui pengelolaan sumber daya ekonomi secara
optimal supaya tidak terjadihal hal yang mengganggu stabiltas bisnis maka harus dilakukan
dengan memperhatikan kepentingan dan kemanfaatan bagi para pemilik sumber daya
ekonomi atau pemilik faktor-faktor produksi dan masyarakat pada umumnya.
Tercapainya tujuan bisnis akan bersifat langgeng (lebih bersifat jangka panjang) kalau
didukung secara inclusif tercapainya tujuan para pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis
tersebut. Misalnya pihak tenaga kerja, supplier bahan, pemilik modal dan pihak-pihak
eksternal lainnya.
Dengan demikian, tujuan bisnis meliputi keseluruhan proses manajemen perusahaan
mengenai pengelolaan sumber daya ekonomi di mana para pemilik sumber daya ekonomi ini
sama-sama memperoleh manfaat secara ekonomi yan layak. Di samping itu, masyarakat
mendapatkan manfaat sosial yang positif dengan adanya pemberdayaan sumber daya
ekonomi tersebut.Bagi para pemilik sumber daya ekonomi tentunya manfaat tersebut diukur
dengan ukuran ekonomi dan sosial yang layak.
Bagi masyarakat yang berada di sekitar perusahaan juga mendapat manfaat ekonomi dan
manfaat sosial dengan adanya perusahaan yang berdiri di masyarakat. Secara sistematik
kelayakan ukuran alokasisumber daya ekonomi bagi pemilik sumber daya ekonomi harus
dilihat dari peran yang diberikan oleh masing-masing pihak pemilik secara adil dalam proses
pembentukan atau informasi nilai ekonomi yang dibentuk oleh sistem bisnis yang berlaku di
masyarakat.
1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah suatu bentuk badan usah, dimana pemilik adalah
perseorangan dengan melakukan pekerjaan untuk mendapat laba.Modal perusahaan
perseorangan berasal dari milik perusahaan itu sendiri.Pemisah modal perusahaan dari
kekayaan modalpribadi pada saat perusahaan likuidasi tidak ada artinya. Karena segala harta
kekayaan pemilik menjadi tanggungan atau jaminan dari semua hutang perusahaan
2. Persekutuan Firma
Persekutuan firma adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan denganmemakai
nama bersam. Padapersekutuan dengan firma terdapat beberapa orang yang bersekutu untuk
menjalankan suatu perusahaan, dan telah semufakat memakai nama bersama. Persekutuan
firma yang didirikan dengan akte resmi harus mendaftarkan akte tersebut kepada
kepaniteraan pengadilan negeri.
Persekutuan dengan firma yang didirikan dengan pemisahan harta kekayaan pribadi
dengan kekayaan perusahaan tidak ada artinya, sebab bila kekayaan perusahaan tidak dapat
memenuhi pembayaranpembayaran hutang perusahaan, kekayaan pribadi para sekutu
menjadi jaminan, dengan kata lain setiapsekutu bertanggung jawab sepenuhnya. Laba
persekutuan firma dibagi oleh sekutu sesuai isi akte pendidikan
3. Persekutuan Komanditer (Commanditer Vennotschap)
10
Persekutuan komanditer merupakan suatu bentuk persekutuan yang berdiri atas prakarsa
seseorang atau lebih sekutu pengurus yang bertanggung jawab penuh dengan seseorang atau
lebih sekutu sebagai pemberi modal dan bertanggung jawab terbatas sebesar modal
penyertaannya. Bentuk usaha ini terdiri dari 2 (dua) jenis anggota, yaitu:
a. Anggota pengurus, yaitu pihak yang bertanggung jawab penuh dengan semua harta
benda persekutuan komanditer.
b. Anggota komanditer, yaitu pihak yang bertanggung bertanggung jawab terbatas pada
modal yang disetornya. Anggota komanditer tidak boleh menjalankan pekerjaan
kepengurusan. Jika dia turut dalam kepengurusan, maka dia akan bertanggung jawab
dengan seluruh hartanya.
CV ini didirikan dengan akta notaris dan didaftarkan pada Pengadilan Negeri Setempat atau
dapat melalui laman ditjen AHU pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
4. Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas adalah persekutuan untuk menjalankan perusahaan yang mempunyai
modal usahayang terbagi atas beberapa saham dalam setiap sekutu mengambil bagian
sebanyak satuj atau lebih saham.Dalam perseroan terbatas, yaitu untuk menyetor penuh
jumlah yang disebutkan dalam tiap saham saja.
Akte pendirian harus dikirim kepada menteri hukum dan hak asasi manusia untuk
memohon pengesahan, akter tersebut hanya disahkan bila dipenuhi syarat-syarat yaitu:
a. Tujuan perseroan terbatas tidak bertentangan dengan kesusilaan dan ketertiban umum
b. Disebut jumlah modal perseroan terbatas
c. Para pendiri telah menempatkan minimal seperlima dari modal perseroan terbatas
d. Perseroan terbatas berkedudukan di Indonesia
e. Sepersepuluh modal perseroan terbatas sudah disetor
Unsur-unsur utama suatu organisasiperseroan terbatas adalah pemegang saham, direksi,
komisaris.Para pemegang saham dalam rapat umum memilih atau memberhentikan
direksidan komisaris juga meruntuhkan besarnya gaji masing-masing anggota komisaris.
Dasar penetapan hak suara tergantung pada jumlah saham perseroan terbatas bila
jumlah saham perseroan terbatas kurang dari 100, setiap persero mempunyai hak seuara
maksimum tiga. Direksi perseroan terbatas betugas memelihara kekayaan perseorangan
terbatas dan bertanggung jawab akan kehidupan perusahaan. Untuk itu direksi berfungsi
mengadakan hubungan dengan pihak ketiga mewakili perseorangan terbatas.Komisaris
bertugas mengawasi direksi dan dapat pula ikut serta dalam pengurusan perseorangan
terbatas.
11
Untuk dapat melakukan tugasnya, maka komisaris berfungsi memeriksa atau
menginfeksi pembukuan perseorangan terbatas, member petunjuk atau nasehat kepada direksi
dan bila di anggap perlu member teguran atau memberhenikanm sementara direksi sementara
sampaiada keputusan rapat umum pemegang saham yang selambat-lambatnya harus diadakan
sebulan sesudah pemberhentian sementara.
Pemberhentian sementara menjadi batal bila rapat umum pemegang sahamyang ada
akan memutuskan hal pemberhentian itu tidak diadakan. Modal dan kekayaan perseroan
terbatas disebut juga modal dasar yaitu modal yang disebutkan dalam akte pendirian,
merupakan suatu jumlah maksimum sampai jumlah mana surat-surat saham dapat
dikeluarkan.
5. Koperasi
Menurut Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian yang dimaksud
“Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum kperasi
dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan
ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.” Sesuai UU tersebut koperasi
Indonesia terdapat 4 fungsi yaitu :
a. Alat perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat
b. Alat pendemokrasian ekonomi social
c. Sebagai salah satu uratu nadi perekonomian Indonesia
d. Alat Pembina insan masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa
Indonesia
Untuk mendirikan sebuah koperasi, maka harus ada sedikitnya 20 orang dan masing-
masing orang harus memenuhi 3 syarat pasal 14 UU No 12 tahun 1967syarat itu adalah:
a. Mampu untuk melaksanakan tindakan hokum
b. Menerima landasan ideal, azas sendi dasar koperasi
c. Sanggup dan bersedia melakukan kewajiban dan hak sebagai anggota koperasi.
BAB III
22
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bisnis adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara terus menerus mulai dari
pengadaan bahan baku, produksi, pemasaran dan distribusi sampai pada konsumen dalam
bentuk barang maupun jasa dengan tujuan mendapatkan keuntungan dan kemanfaatan.
Bisnis merupakan aktivitas yang memerlukan tanggung jawab moral dalam
pelaksanaannya, sehingga etika dalam praktik bisnis memiliki hubungan yang erat. Bisnis
tanpa etika akan membuat praktik bisnis menjadi tidak terkendali dan justru merugikan
tujuan utama dari bisnis itu sendiri . Etika dilaksanakan sesuai dengan tuntutan kebutuhan
dunia bisnis. Etika menuntut agar seseorang melakukan ajaran moral tertentu karena ia sadar
bahwa hal itu memang bermanfaat dan baik bagi dirinya dan orang lain.
Dalam bisnis dengan para pelakunya yang merupakan orang biasa, maka diperlukan
prinsip-prinsip etika bisnis dan moral yang melandasi setiap pelaku bisnis tersebut. Adanya
etika bisnis membuktikan bahwa bagi bisnis justru tidak ada pengecualian serta bukan pula
bentuk permusuhan yang lama terhadap bisnis dan kegiatan ekonomis.
Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai – nilai moral
dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan memecahkan persoalan.
Kelompok pemilik kepentingan yang memengaruhi keputusan bisnis adalah 'ara
pengusahadan mitra usaha, petani dan perusahaan pemasok bahan baku, organisasi pekerja,
pemerintah, bank, investor, masyarakat umum serta pelanggan Etika bisnis bisa membantu
untuk mengambil keputusan moral yang dapat dipertanggungjawabkan, tapi tidak berniat
mengganti tempat dari para pelaku moraldalam perusahaan.
23