Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PERSEPSI KONSUMEN DALAM PEMASARAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Bisnis

Dosen Pengampu:

Midani, SH.MH

Penyusun :

Evi Wahyuningsi (ASP-21.006 )

Manajemen Pemasaran Internasional

Politeknit Teknokrat Internasional Kolaka

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Puji syukur kehadirat ALLAH

SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

“MAKALAH MENGENAI HUKUM BISNIS” dengan Mata Kuliah berjudul Hukum Bisnis

makalah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan program Sarjana

Strata satu (D-4) Program Studi Akuntansi, Fakultas Teknologi Informasi, politeknik

teknokrat internasional kolaka.

Dalam penulisan makalah ini begitu banyak hambatan dan kesulitan yang penulis

alami. Namun berkat kerja keras, dukungan, do’a serta semangat dari orang tua dan orang

terdekat sehingga hal tersebut dapat teratasi. Terselesaikannya makalah ini juga tidak

terlepas dari arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena

itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah

ini dimasa mendatang. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Wassalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Kolaka, 30 Januari 2024


Penulis,

Evi Wahyuningsi
NIM : ASP-21.006
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i
ii
DAFTAR ISI ................................................................................................
iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................
iv
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah......................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 9
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian ............................................. 10
BAB II PEMBAHASAN
2.1 pengertian hukum dan bisnis ..................................................... 13
2.1.1 Aturan Hukum Bisnis……. ......................................... 13
2.1.2 Fungsi Hukum Bisnis…………….. ........................... 14
2.1.3 Ruang Lingkup Hukum Bisnis ................................... 14
2.1.4 Sumber Hukum Bisnis…. ............................................ 14
2.1.5 Ketentuan hukum bisnis……………………............. 15
2.1.6 Pentingnya pemahaman hukum bisnis ......................... 15

BAB III PENUTUP


4.2 Kesimpulan…………………………………………….15
4.2 Saran……………………………………………………15

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dewasa ini dengan semakin pesatnya perkembangan setiap bidang kehidupan,
termaksud bisnis yang kini tak hanya barang namun juga jasa, diperlukan suatu kebutuhan
untuk sadar hukum dan “melek” hukum.. suatu negara yang digambarkan dalam Diagram
Pareto pada awalnya dibuat atas fenomena unik bawa menurut penelitian terdapat 80%
pendapatan negara ditentukan oleh 20% penduduknya. Ini menunjukan bahwa bisnis
termaksud sebagai penopang perekknomian dan pembangunan di suatu negara.
Menurut Saleh (1990). “Hukum merupakan pranata yang pada akhirnya menetukan
bagaimana kesejahteraan yang dicapai tersebut dapat dinirmati secra merata, bagaimana
keadilan sosial dapat diwujudkan dalam kehidupan masyarakat dan bagimana kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi dapat membawa kebahagiaan rakyat banyak”.
Sebagai pelaku bisnis tentu tidak akan terlepas daru hukum. Khususnya hukum
bisnis. Hukum bisnis bertujuan untuk memberikan kepada para pelaku bisnis berupa
keadilan, kepastian hukum, dan ketertiban dalam menjalankan kegiatan bisnis mereka.
Dengan demikian, hukum sangat berperan mengatur bisnis agar bisnis bisa berjalan dengan
lancer, tertib,dan anam, sehingga tidak ada pihak-pihak yang dirugikan akibat adanya
kegiatan bisnis tersebut.
Hukum sebagai salah satu alat pengawa (social control) yang efektif untuk
mengadilikan praktek bisnis yang tidak sehat. Sebab hukum menetapkan secara tegas apa
yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan, serta bentuknya yang tertulis memberi rasa
aman bagi para pelaku bisnis.
Karena apabila terjadi pelanggaran sanksi jelas dan terdapat bukti nyata. Kegiatan
bisnis yang terkadang kompleks menjadi alasan perlunya hukum sebagai “atap” nya, bisnis
tentu melibatkan dua pihak atau lebih paying hukum lah yang menjamin agar mereka
masing-masing pihak menunaikan seluruh kewajiban dan atau mendapatkan seluruh haknya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa aturan-aturan hukum dibutuhkan dalam bisnis ?
2. Apa fungsi dari hukum bisnis ?
3. Ruang lingkup apa saja yang termaksud ke dalam hukum bisnis ?
4. Dari manakah sumber atau acuan hukum bisnis ?
5. Bagaimana caranya agar para pelaku bisnis dapat menjalankan bisnis sesuai
dengan ketentuan bisnis ?
6. Mengapa pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian


1. Tujuan Penelitian
Mengetahui pengertian hukum, serta mengetahui hakikay penegekan hukum bagi
para pelaku bisnis bagaimana prinsip penegakan hukum kasus-kasus dalam hukum
bisnis, mengehtahui eksistensi hukum bisnis, mwngetahui fungsi hukum bisnis.
2. Manfaat Penelitian
Agar menambah wawasan bagi penulis dam pembaca, menambah referensi
perpustakaan mengenai materi hukum bisnis
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hukum dan Bisnis


Hukum adalah peraturan yang bersifat memaksa yang menetukan tingkah laku
manusia dalam masyarakat. Meliputi aturan tertulis dan tidak tertulis yang berlaku dalam
penyelenggaraan segenap dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Van
Vollenhoven (Het Adatreecht Van Nederland Indie). Hukum adalah suatu gejala dalam
pergaulan hidup yang bergejolak terus menerus dalam kedaan bentur membentur tanpa henti-
hentinya dengan gejala lainnya.
Norma hukum masih diperlukan dalam kehidupan bermasyarakat meskipun ada
norma-norma atau kaidah-kaidah lain seperti norma agama, norma kesusilaan, norma
kesopanan. Norma hukum masih diperlukan karena dari ketiga norma tersebut tidak mampu
memberikan secara langsung rasa keadilan dan kebenaran bagi masyarakat. Dalam hukum
dikenal dengan istilah berlaku secara unifikasi ( berlaku bagi seluruh golongan ). Norma
semacam ini dapat berlaku secara menyeluruh diakrenakan dalam pembuatan norm aitu jrlas,
atau dengan kata lain ada asas legalitas dalam hukum.
Bisnis adalah keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau badan
usaha secara teratur dan terus menerus, yaitu berupa kegiatan mengadakan barang-barang atau
jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk di perjual belikan, dipertukarkan, atau disewakan
dengan tujuan mendapatkan keuntungan. (R.B Simatupang ). Menurut Kmaus Besar Bahasa
Indonesia, bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial dalam dunia perdagangan.
Jadi dapat dismpulkan bahwa bisnis merupakan suatu kegiatan yang rutin dilakukan,
karena dikatakan sebagai suatu pekerjaan, mata pencaharian, bahkan suatu profesi bisnis
merupakan aktivitas dalam perdagangan bisnis dilakukan dalam rangka memperolah
keuntunagn atau laba.

2.2 Aturan -Aturan Hukum Di dalam Bisnis


Aturan – aturan hukum itu dibutuhkan dalam bisnis karena :
1. Pihak -pihak yang terlibat dalam persetujuan bisnis itu membutuhkan sesuatu
yang lebuh darp pada sekedar janji serta iktikad baik saja.
2. Adanya kebutuhan untuk menciptakan upaya-upaya hukum yang dapat
digunakan seandainya salah satu pihak tidak melaksanakan kewajibannya,
tidak memenuhi janjinya.

Disinilah peran hukum bisnis tersebut dengan kata lain hukum bisnis adalah suatu
perangkat kaidah hukum ( termaksud enforcement-nya) yang mengatur tetang tatacara
pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang. Industry atau keunagan yang dihubungkan dengan
produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari para
enterpreneunr dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu adakah untuk mendapatkan
keuntunagn ( Munir Fuady, 2005 : 31).

Dapat dikatan bahwa hukun bisnis penting atau perlu diketahui atau dipelajari oleh
pelaku ekonomi atau bisnis karen setiap aktivitas/kegiatan bisnis selalu diatur oleh hukum.
Untuk itu para pelaku bisnis atau ekonomi perlu mengetahui atau mempelajari agar
bisnisnya bisa bejalan dengan lancer sehingga tidak melanggar hukum atau melakukan
bisnis illegal yang menyebabkan kerugian baik pelaku bisnis itu sendiri maupun masyarakat.

2.3 Fungsi Hukum Bisnis


1. Sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis
2. Untuk memahami hak-hak dan kewajibannya dalam praktisi bisnis
3. Agar terwujudnya watak dan perilaku ativitas dibidang bisnis yang berkeadilan,
wajar, sehat.
2.4 Ruang Lingkup Hukum Bisnis
secara garis besar yang merupakan ruang lingkup dari hukum bisnis, anatara lain
sebagai berikut :
1. Kontrak bisnis
2. Bentuk-bentuk badan usaha (PT, CV, Friman )
3. Perusahaan go public dengan pasar modal
4. Jual beli perusahaan
5. Kepailititan dan likuidasi
6. Merger, konsolidasi, dan akuisisi
7. Perkreditan dan pembiayaan
8. Jaminan hutang
9. Surat-surat berharga
10. Ketenagakerjaan perburuhan
11. Hak kekayaan intelektual, yaitu Hak Paten
12. Larangan monopoli dan persaingan usaha tidak sehat
13. Perlindungan konsumen
14. Keagenan dan distribusi
15. Asuransi
16. Perpajakan
17. Penyelesaian sengketa bisnis
18. Bisnis internasional
19. Hukum pengangkutan
20. Alih teknologi perlu perlindungan dan jaminan kepastian hukum bagi [emilik
teknologi maupun pengguna teknologi seperti mengenai bentuk dan cara
pengalihan teknologi asing ke dalam negeri.
21. Hukum perindsutrian/industry pengelolaan
22. Hukum kegiatan perusahaan multinasional
23. Hukum kegiatan pertambangan
24. Hukum perbankan
25. Hukum real estate perumahan bangunan
26. Hukum perjanjian internasional/perdagangan internasional
27. Hukum tindak pidana pencucian uang

2.5 Sumber Hukum Bisnis


yang dimkasud dengan sumber hukum bisnis disini adalah dimana kita bisa
menemukan sumber hukum bisnis itu, yang mana nantinya sumber hukum tersebut dijadikan
sebagai dasar hukum berlakunya hukum yang dipakai dalam menjalankan bisnis tersebut.
Sumber hukum bisnis yang utama/pokok (1338 ayat 1 KUHPerdata ) adalah :
 Asas kontrak ( perjanjian ) itu sendiri yang menjadi sumber hukum utama,
diaman masing-masing pihak terkait untuk tunduk kepada kontrak yang telah
disepakati ( kontrak yang dibuat diberlakukan sama dengan UU )
 Asas kebebasan berkontrak, dimana para pihak bebas untuk membuat dan
menentukan isi dari kontrak yang mereka sepakati.

Secara umum sumber hukum bisnis ( sumber hukum perundangan ) tersebut ada :

1. Hukum Peradata (KUHPerdata)


2. Hukum Dagang
3. Hukum Publik ( piadana ekonomi KUHPidana )
4. Peraturan Perundang-undangan diluar KUHPerdata, KUHPidana,
KUHDagang.

Aturan menurut Munir Fuady, sumber-sumber hukum bisnis adalah :

 Perundang – undangan
 Perjanjian
 Traktat
 Jurisprudensi
 Kebiasaan
 Pendapat sarjana hukum ( doktrin )

2.6 Bagaimana caranya agar para pelaku bisnis dapat menjalankan bisnis sesuai
dengan ketentuan hukum bisnis ?

Langkah-langkah yang dapat andan tempuh untuk memiliki bisnis yang taat hukum,
sebagai berikut:

1. Mengetahui secara pasti dan memahami peraturan-peraturan yang mengatur


bidang bisnis yang anda geluti.
2. Itikad baik, tekad, dan tanggung jawab akan menuntut anda menjadi pribadi yang
memiliki keasadaran unutk mematuhi hukum dan menghindari pelanggaran
terhadap hukum. Itikad baik, tekad, dan tanggung jawab akan memagari anada
untuk tidak melakukan, misalnya manipulasi pajak, memproduksi barang-barang
yang tidak aman komsumsi, atau mencurangi rekan bisnis anda.
3. Jika Anda melakukan kegiatan bisnis dalam sebuah wadah badan usaha, yang
melibatkan sejumlah tenaga kerja atau karyawan, maka Anda wajib melakukan
sosialisasi atau memberikan pelatihan kepada karyawan Anda tentang hukum
yang terkait dengan bidang usaha Anda dan kewajiban semua orang di
perusahaan Anda untuk menaatnya. Ketaatan Anda terhadap hukum bisnis akan
menjadi sia-sia jika orang-orang di periusahaan Anda justru melakukan
pelanggaran. Hal ini karena bagaimanapun, pelanggaran hukum yang dilakukan
karyawan Anda pasti akan menyeret nama Anda dan perusahaan Anda.
4. Meningkatkan sistem pengawasan di perusahaan Anda sehingga ketika ada
indikasi praktik pelanggaran hukum bisnis, dapat ditangani sesegera mungkin,
sebelum masalahnya berkembang menjadi besar.
5. Meminta bantuan hukum kepada ahlimya, misalnya pengacara atau notaris, untuk
menangani permasalahan hukum bisnis ketika Anda hendak membangun sebuah
bisnis dan masa sesudahnya.
6. Menetapkan standar yang tinggi ketika memilih rekan kerja. Pilihlah rekan kerja
yang kinerjanya baik dan ketaanya pada hukum bisnis telah teruji. Hal ini dapat
menjadi Langkah perncegahan Anda terseret tindakan pelanggaran hukum yang
mungkin dilakukan oleh rekanan bisnis Anda. Juga Langkah pencegahan
timbulkan perselisihan akibat rekanan kerja Anda tidak menaati hukum.

2.6 Mengapa pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha ?


Pemahaman bidang hukum penting bagi seorang pengusaha (entrepreneur) antara
lain:
 Keberadaan hukum atau undang-undang yang berhubungan dengan usahanya
atau kegiatan bisnis, seperti adanya izin usaha:
1. Akte pendirian perusahaan dan notaris setempat PT/CV atau berbentuk badan
hukum lainnya.
2. NPWP
3. Surat tanda daftar perusahaan
4. Surat izin tempat usaha dari pemda setempat
5. Surat tanda rekanan dan pemda setempat
6. SIUP setempat
7. Surat tanda terbit yang dikeluarkan oleh Kanwil Departemen Penerangan
 Hak dan kewajiban yang ditimbulkan oleh keberadaan hukum atau undang-
undang yang bersangkutan.
Hak dan kewajiban yang di timbulkan sebagai subyek hukum dan objek
hukumnya
 Sankis-sanksi yang akan terjadi terhadap pelanggran hukum yang bersangkutan.
Misalnya, sebuah bisnis tidak memiliki surat izin tempat usaha maka besar
kemungkinan tersangkut hukum, seperti : pembongkaran tempat usaha, denda
atau pun sanksi lainnya.
Memanfaatkan keberadaan hukum tersebut sebagai pertimbangan bagi pengusaha
dan pihak-pihak lain yang terkait
Dengan keberadaan hukum maka bisnis yang melibatkan dua atau beberapa pihak
dalamnya, banyak dijalankan berdasarkan itikad baik atau kesepakatan lisan,
tentu tidak ada yang menjamin. Sehingga hukum dapat menjamin bahwa masing-
masing pihak akan menunaikan seluruh kewajibannya, atau sebaliknya
mendapatkan seluruh haknya. Hukum bisnis juga diperlukan ketika terjadi
perselisihan atau konflik di ranah bisnis. Tanpa hukum bisnis, bukan tidak
mungkin perselisihan yang terkait dengan aktivitas bisnis diselesaikan
menggunakan “hukum rimba” atau melalui jalur kekerasan.
BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hukum tentu sangat penting untuk bisnis, seluruh subjek dan objek bisnis tak akan
lepas dari hukum. Hukum menjamin agar kegiatan bisnis dapat berjalan dengan aman, tertib
dan terlindungi oleh kepastian hukum. Sesuai dengan fungsinya, bahwa sebagai sumber
infomasi yang berguna bagi praktisi bisnis, untu memenuhi hal-hak dan kewajiban dalam
praktisi bisnis, agar terwujud watak dan perilaku aktivitas dibidang bisnis yang berkeadilan,
wajar, sehat dan dinamis.
Hukum pun menjamin bahwa hak dan kewajiban semua pihak terpenuhi, baik itu
produsen maupun konsumen, sehingga tidaj ada satupun pihak yang merasa dirugikan jika
terjadi wanprestasi. Hak-hak konsumen untuk merasa aman terhadap suatu produk pun
terjamin. Agar besnis bisa berjalan dengan lancar pelaku bisnis tentu berhubungan erat
denagn hukum sehingga tidak ada kata melanggar hukum atau melakukan bisnis yang illegal
yang menyebabkan kerugian baik pelaku bisnis itu sendiri maupun masyarakat.
Oleh karena itu dengan menaati hukum akan menghindari pelaku bisnis dengan
berbagai persoalan, sekaligus membuat kegiatan bisnis menjadi aman dan terlindungi. Jadi,
tidak ada alasan bagi pelaku bisnis untuk tidak melakuknannya.
DAFTAR PUSTAKA

Hj. Suarny Amran, S.M (t.th) Etika dan hukum bisnis. Dipetik juni 23,2013, dari slideshare:
http://www.slideshare.net

Abdullah, Thamrin & Tantri, Francis, 2014, Manajemen Pemasaran, Jakarta: Rajawali
Pers, Jakarta: Raja Grafindo Persada
Hasibuan, Melayu S.P. 2005, Manajemen Dasar Pengertian Dan Masalah. Edisi
Revisi Cetakan ke-4, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Irawan, Handi. 2006. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Cetakan ketujuh. Jakatya : PT.
Elex Media Komputindo.

Kuswadi, 2004. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan. Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo.

Kotler dan Amstrong 2006. Strategi Menaklukkan pasar Melalui Riset Ekuitas dan
Perilaku Merek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: Erlangga.

Larrece, Mullins, Orville, dan Boyd, 2005. Manajemen Pemasaran Suatu Pendekatan
Strategis dengan Orientasi Global. Jakarta : Erlangga

Lovelock, Christoper, H. 2005, Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: PT. Indeks.


Rangkuti, Fredy, 2006, Strategi Pemasaran Edisi Ke-2, Jakarta : PT Gramedia

Pustaka Umum.

, 2008. Measuring Customer Satisfaction. Teknik Mengukur dan Strategi


Meningkatkan Kepuasan Pelanggan, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Umum.

Siswanto, 2005. Pengantar Manajemen. Jakarta : Bumi Aksara.

Sudarno, dkk. 2013. Jurnal Manajemen dan Akutansi Volume 1, Nomor 2 Agustus
2013.
Swastha dan Irawan, 2005. Manajemen pemasaran Modern, Edisi Kedua,

Yogyakata: Liberty.

Swastha, Basu, 2006. Manajemen Penjualan, Yogyakarta: Penerbit BPFE. Tjiptono,


Fandy. 2008. Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi Offset.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. 2007. Service, Citra Wisata

Anda mungkin juga menyukai