Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

ETIKA BISNIS DAN HUKUM

Mata Kuliah : Etika Bisnis

Dosen : Bpk. Indra Maulana, S.E., MM.

Disusun Oleh Kelompok 6:

1. Agy Aulia Hadi (030221026)

2. Chintia Putri Efendi (030221030)

3. Irnanda Septiani (030121007)

4. Isma Nuriah (030221068)

5. Ivelyne Nurul Febrian (030221076)

6. Muhammad Nur Rachman (030221159)

7. Ririn Siti Fatimah (030121006)

Kelas Reguler Pagi A (01)


Semester 2

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

DR. KHEZ. MUTTAQIEN

JL. K.K. Singawinata No.83, Purwakarta

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami sampaikan ke hadirat Allah SWT Yang Maha Pemurah,

karena berkat kemurahanNya Makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan.

Makalah ini merupakan makalah Etika Bisnis yang membahas tentang Etika Bisnis dan

Hukum. Secara khusus pembahasan dalam makalah ini diatur sedemikian rupa sehingga

materi yang disampaikan dapat dimengerti dan di pahami oleh para pembacanya.

Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,

dukungan, serta do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu, izinkalah penulis mengucapkan

terimaksih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah

SWT memberikan limpahan rahmat dan hidayah bagi keikhlasan dan ketulusan atas

dukungannya.

Sangatlah disadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan didalam

penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan masukan baik

saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para pembaca. Akhir kata semoga

makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.

Purwakarta, 18 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................................2

1.4 Manfaat......................................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................................1

PEMBAHASAN.......................................................................................................................1

2.1 ETIKA BISNIS...............................................................................................................1

1. Pengertian Etika Binis................................................................................................................1


2. Tujuan Etika Bisnis.....................................................................................................................2
4. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis.........................................................................................................6
5. Contoh Pelaksanaan Etika Bisnis................................................................................................7
2.2 Hukum Bisnis..................................................................................................................8

1. Pengertian Hukum Bisnis...........................................................................................................8


2. Tujuan Hukum Bisnis...............................................................................................................10
3. Fungsi Hukum Bisnis................................................................................................................10
4. Tujuan Delegasi........................................................................................................................12
5. Prinsip-Prinsip Umum Hukum Bisnis........................................................................................14
6. Sumber Hukum Bisnis..........................................................................................................15
7. Contoh Hukum Bisnis...............................................................................................................17
2.3 Hubungan Etika dan Hukum (The Relation of Ethica and Law)............................18

ii
BAB III....................................................................................................................................20

PENUTUP...............................................................................................................................20

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................20

3.2 Saran..............................................................................................................................20

3.3 Penutup..........................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Etika bisnis merupakan suatu bidang ilmu ekonomi yang terkadang dilupakan
banyak orang, padahal melalui etika bisnis inilah seseorang dapat memahami suatu
bisnis persaingan yang sulit sekalipun, bagaimana bersikap manis, menjaga sopan
santun, berpakaian yang baik sampai bertutur kata, semua itu ada maksudnya.

Sekarang ini bisnis sangat berkembang pesat di era ini, banyak orang melakukan
bisnis didalam berbagai bidang. Bisnis tidak hanya digeluti oleh para profesional saat ini
banyak pebisnis muda yang ikut bersaing di dalam dunia bisnis. Dengan adanya para
pebisnis baru di era ini, maka suatu hal pentingbagi para pebisnis untuk mengetahui
tentang Etika Bisnis. Tidak hanya mengetahui dan memahami tapi juga diperlukan
adanya suatu Penerapan pada bisnisnya. Dengan begitu, para pebisnis tidak hanya
berpacu pada profitoriented tapi juga memeperhatikan Etika dalam berbisnis, sehingga
bisnis yang dijalankan dapat berjalan dengan baik Bagaimana era global ini dituntut
untuk menciptakan suatu persaingan yang kompetitif sehingga dapat terselesaikannya
tujuan dengan baik, kolusi, korupsi, mengandalkan koneksi menjadi suatu hal yang biasa
dalam tatanan kehidupan bisnis, yang mana prinsip menguasai medan dan menghalalkan
segala cara untuk memenangkan persaingan menjadi suatu hal yang lumrah, padahal
pada etikanya tidak begitu.

Secara sederhana etika bisnis dapat diartikan sebagai suatu aturan main yang tidak
mengikat karena bukan hukum. Tetapi harus dapat diingat dalam praktek bisnis sehari-
hari etika bisnis dapat menjadi batasan bagi aktivitas bisnis yang dijalankan. Etika bisnis
sangat penting mengingat dunia usuha tidak lepas dari elemen-elemen lainnya.
Keberadaan usaha pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari etika bisnis


2. Apa tujuan dari etika bisnis

1
3. Apa fungsi dari etika bisnis
4. Apa saja prinsip-prinsip etika bisnis
5. Apa contoh dari pelaksanaan etika bisnis
6. Apa pengertian dari hukum bisnis
7. Apa tujuan dari hukum bisnis
8. Apa fungsi dari hukum bisnis
9. Apa saja prinsip-prinsip umum hukum bisnis
10. Apa saja sumber hukum bisnis
11. Apa saja contoh hukum bisnis
12. Apa hubungan etika dan hukum

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari etika bisnis


2. Mengetahui tujuan dari etika bisnis
3. Mengetahui fungsi dari etika bisnis
4. Mengetahui prinsip-prinsip etika bisnis
5. Mengetahui contoh dari pelaksanaan etika bisnis
6. Mengetahui pengertian dari hukum bisnis
7. Mengetahui tujuan dari hukum bisnis
8. Mengetahui fungsi dari hukum bisnis
9. Mengetahui prinsip-prinsip umum hukum bisnis
10. Mengetahui sumber hukum bisnis
11. Mengetahui contoh hukum bisnis
12. Mengetahui hubungan etika dan hukum

1.4 Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu sebagai sumber pembelajaran,


bertambahnya wawasan dan pengetahuan khususnya bagi kami penulis dan umumnya
bagi para pembaca. Dengan penulisan makalah ini kita bisa mengetahui tentang apa itu

2
artikekuasaan, wewenang, delegasi dan desentralisasi serta manfaatnya bagi sebuah
perusahaanyang menerapkan sistem pendelegasian wewenang.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 ETIKA BISNIS

1. Pengertian Etika Binis

Etika bisnis adalah tindakan yang dilakukan dalam kegiatan bisnis dengan

tidak menyalahi aturan organisasi dan masyarakat. Dalam etika bisnis, setiap kegiatan

harus dalam keadaan wajar dan sesuai dengan norma dan etika yang berlaku.

Etika bisnis adalah aturan yang mengatur tentang benar dan salah dalam

menjalankan bisnis. Cakupan dari etika bisnis itu sendiri mencakup banyak aspek dan

kegiatan, mulai dari individu pekerjanya, perusahaan hingga masyarakat selaku

konsumen.

Etika bisnis menurut para ahli:

a. K. Bertens

Menurut K. Bertens etika bisnis sebagai cabang ilmu filsafat. Di sini

kamu akan mempelajari perilaku manusia, bisnis tentang jual beli, tukar

menukar dan pasar memasarkan, yang diharapkan dapat keuntungan. Secara

sederhana, etika bisnis adalah refleksi kritis tentang moralitas dalam kegiatan

ekonomi dan bisnis.

b. Budi Saronto

Berbeda dengan pendapat Budi Saronto, yang mendefinisikan etika

bisnis diambil dari kata etika yang merupakan tindakan baik atau buruk,

dimana kedua tindakan tersebut sebagai prinsip tentang moralitas. Etika bisnis

1
sebagai alat bagi pebisnis untuk menjalankan usaha mereka dilandasi rasa

tanggung jawab dan moral.

c. Faisal Badroen

Etika bisnis diambil dari kata etika yang merupakan kesadaran moral

yang memiliki perasaan atau keyakinan akan “benar” dan “tidak” pada

sesuatu, dan apa yang diyakini tersebut harus dipertanggungjawabkan.

d. Muhammad

Dari perspektif religius, etika bisnis islam tidak sekedar fokus pada

aspek etika secara parsial saja, tetapi juga dalam pandangan Al-Quran.

Dimana perilaku bisnis yang tidak benar, dapat ditelusuri muara ketidakbaikan

atau kebatilannya.

2. Tujuan Etika Bisnis

1. Mendorong Kesadaran Moral Pebisnis

Tujuan dari adanya etika bisnis yang pertama adalah mendorong

kesadaran moral bagi pebisnis itu sendiri. Di dalam jalannya sebuah kegiatan

berbisnis yang baik adalah tidak hanya berorientasi pada keuntungan, produksi

barang dan kegiatan operasional. Tetapi juga harus memperhatikan tingkat

moralitas yang baik dari seorang pebisnis dan perusahaan pengelola itu

sendiri.

Maksudnya adalah dengan memiliki sikap yang baik tentu saja bisa

memberikan penghargaan yang baik bagi klien. Tingkat kesopanan yang tinggi

untuk menjalankan bisnis bersama-sama dapat terjalin. Kemudian kerjasama

2
yang bersih tanpa adanya praktik curang dan penipuan dapat terhindarkan bagi

masing-masing perusahaan.

2. Menjaga Tata Sikap dan Perilaku Dalam Berbisnis

Dalam bisnis sendiri tentu saja ada aturan dan standar operasional kerja

yang berlaku dimana salah satunya memiliki etika bisnis. Hal ini dibuktikan

dengan adanya penjagaan tata sikap dan perilaku ketika menjalankan bisnis.

Misalnya sama-sama menghargai privacy klien dan perusahaan pengelola atau

memberikan transparansi data sesuai kenyataan.

3. Memberikan Batasan Untuk Tetap Menjalankan Bisnis yang Baik

Selanjutnya tujuan dari diadakannya sebuah etika yang baik dalam

berbisnis adalah agar adanya batasan kerja yang profesional di antara kedua

pihak. Kemudian adanya pembatasan untuk tetap menjalankan bisnis yang

baik sesuai standar tanpa mengurangi banyak hal. Maksudnya disini adalah

apabila sebuah perusahaan memiliki sebuah moralitas yang baik dalam

berbisnis maka pasti enggan untuk berbuat curang.

Mereka akan menjunjung aturan, perjanjian dan tahapan kerja yang

sudah disepakati dan sesuai SOP. Batasan moralitas ini akan menjaga

kepercayaan masing-masing klien dan perkembangan operasional perusahaan

itu sendiri. Oleh sebab itu menjadi penting sekali sebenarnya tujuan dari

adanya sebuah kemampuan moralitas juga beretika ini dalam jalannya

pekerjaan.

4. Memberikan Citra Perusahaan yang Baik

Tujuan lainnya dari adanya kemampuan menjaga moralitas dan etika

ini adalah mampu memberikan citra perusahaan yang baik. Citra ini jelas

mampu terbentuk dengan adanya pembuktian komitmen dari sebuah

3
perusahaan yang memiliki etos kerja ini. Dengan kerja sesuai peraturan tentu

saja akan terhindar dari yang namanya kecurangan, KKN atau praktik

merugikan lainnya.

Hal inilah yang kemudian akan memberikan sebuah citra baik dalam

perusahaan secara otomatis dan tanpa dibuat-buat. Calon klien,klien, pekerja

perusahaan atau karyawan tentu akan mendapatkan imbas dari citra

perusahaan yang baik ini. Oleh sebab itu menjadi penting memiliki sikap

beretika.

5. Dapat Menghindari Citra Buruk yang Merugikan

Jika adanya sebuah pembentukan citra yang baik maka tentu saja citra

buruk bisa terhindar bukan. Dengan tetap menerapkan sebuah kinerja yang

mumpuni, professional dan baik tentu citra buruk tidak akan mampir ke

perusahaan.

3. Fungsi Etika Bisnis

1) Membangun kepercayaan

Bentuk usaha baru tidaklah mudah mendapatkan kepercayaan bagi

konsumen loh. Maka dari itu, butuh upaya untuk memperkenalkan kepada

mereka. Bahwa produk yang ditawarkan aman, memiliki manfaat dan masih

banyak keunggulan lain.

Ketika konsumen sudah percaya terhadap produk, maka konsumen

tidak akan peduli dengan berapa harganya. Harga mahal pun, mereka rela

keluarkan, atas dasar rasa percaya pada produk dan keunggulan yang

ditawarkan.

4
2) Meningkatkan profit penjualan

Tentu saja setelah konsumen percaya terhadap produk yang ditawarkan

dengan segala keuntungan yang akan diperoleh. Maka akan mempengaruhi

jumlah permintaan dan mampu meningkatkan profit penjualan. Inilah tujuan

utama dari menjalankan bisnis, yaitu mendapatkan keuntungan.

3) Menjaga stabilitas perusahaan

manfaat yang tidak kalah penting lain adalah menjaga stabilitas

perusahaan. Sebenarnya tidak harus dalam bentuk perusahaan, tetapi bisa juga

usaha kecil-kecilan yang kamu jalankan. Pentingya stabilitas dalam

menjalankan perusahaan, dan tentu saja menciptakan stabilitas itu tidaklah

mudah.

4) Menjaga Hubungan Baik

Adapun fungsi lain yang sederhana tetapi sangat penting dan berkesan

bagi pelanggan, yaitu menjaga hubungan baik. Ketika konsumen merasa

memiliki hubungan baik, maka mereka akan kembali lagi membeli produk

yang kamu tawarkan. Mereka datang atas dasar kepercayaan, service dan

kenyamanan.

Sebenarnya menjaga hubungan baik tidak berlaku kepada konsumen,

tetapi dengan relasi bisnis pun juga demikian. Tidak hanya kepada relasi bisnis

lama, tetapi kepada relasi bisnis yang sudah lama tidak menjalin komunikasi

sekalipun, perlu di jaga. Karena sumber rejeki bisa datang dari jalur mana saja,

termasuk dari relasi bisnis yang lama tidak ada kabar.

5) Menghindari Persaingan Tidak Sehat

Terakhir, berfungsi untuk menghindari persaingan tidak sehat. Namanya

saja persaingan tidak sehat, pastinya rasanya tidak enak dan banyak

5
masalah yang akan kita hadapi di kemudian hari. Sebaliknya, persaingan

sehat meminimalisir terjadinya masalah yang akan berkembang berikut-

berikutnya.

4. Prinsip-Prinsip Etika Bisnis

Menjalankan usaha bisnis secara beretika ternyata tidak semua

orang/organisasi/perusahaan bisa melakukannya. Tentu saja alasan mereka beragam,

dan yang bisa menjawab alasan tersebut adalah mereka sendiri. berikut adalah prinsip

etika dalam menjalankan bisnis.

1. Prinsip Kejujuran

Seorang pebisnis harus memiliki mental jujur. Tidak semua orang memililki

mental jujur seperti ini loh. Jadi kelihatannya sepele, tetapi sulit dipraktekan.

2. Integritas Moral

Termasuk perilaku berintegritas moral. Orang yang tidak memiliki integritas,

relatif kurang disegani dan dihormati oleh bawahan atau relasinya. Banyak pola

relasi yang tahu bahwa orang tersebut tidak berintegritas, dimanfaatkanlah

mereka.

3. Kesetiaan

Kesetiaan ternyata juga menjadi prinsip dari etika bisnis. kesetiaan dalam hal

ini merunut pada ketekunan dalam menjalankan sebuah bisnis. Orang yang sering

gonta-ganti menjalankan bisnis, relative kurang menarik bagi konsumen, karena

terkesan plin-plan dan tidak teguh pada ideologi.

4. Otonomi

Prinsip yang tidak kalah penting adalah otonomi. Seorang pebisnis harus

memiliki keberanian dan ketegasan dalam membuat keputusan. Dimana pelaku

bisnis harus yakin dengan keputusannya. CIri orang otonom, tahu risiko dan

6
konsekuensi yang akan ditimbulkan dari keputusan yang diambil dan tahu peluang

bisnis yang dijalankannya.

5. Keadilan

Selain memiliki prinsip otonom, pebisnis juga memiliki keadilan dalam

bersikap. Terutama bersikap terhadap karyawan dan adil dalam banyak hal.

Setidaknya saat menjalankan sebuah bisnis, seorang atasan tidak boleh subjektif

memandang segala sesuatu. Semua harus didasarkan pada objektivitas dan tidak

mudah mengambil kesimpulan.

6. Saling Menguntungkan

Prinsip etika bisnis yang terakhir adalah fokus pada keuntungan. Tentu saja

keuntungan yang diperoleh dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Bukan

dengan cara curang dan menghalalkan segala cara. Ingat, segala perilaku dan

tindakan yang salah akan mempengaruhi integritas dan ketahanan usaha bisnis

kamu.

5. Contoh Pelaksanaan Etika Bisnis

a) Berpikir dan Bersikap Secara Bijak

Contoh orang yang memiliki etika yang baik apabila orang tersebut

memiliki cara berpikir dan bersikap secara bijak. Orang yang menerapkan

perilaku, sikap dan pemikiran bijak relative beruntung dan mampu

meminimalisir terjadinya kesalahan.

Kenapa? Karena orang bijak bersikap berdasarkan nasihat dan belajar

dari kegagalan orang lain. Sehingga orang bijak relative banyak mujur dan

tidak akan melewati jalan yang salah, karena ada orang yang dulunya pernah

melewati jalan salah tersebut.

b) Berperilaku Baik

7
Di era teknologi seperti sekarang, banyak yang mulai memperlihatkan

perilaku tidak baik. perilaku tidak baik tidak melulu tentang perkataan kasar,

tetapi perilaku sombong, perilaku seenaknya sendiri dan egois juga salah satu

perilaku tidak baik.

c) Rapi Berpenampilan

Contoh lain juga dapat dilihat dari segi penampilan. Penampilan rapi

membangun kesan penilaian positif, daripada penampilan yang berantakan.

Sementara, saya sendiri tidak begitu setuju dengan pendapat ini. Karena

sekarang banyak yang berpenampilan menarik, rapi dan mewah, ternyata dia

tikus Negara yang menipu lewat penampilan.

d) Sopan

Sopan dalam dunia kerja juga penting. apalagi saat bertemu dengan

relasi dan ingin membangun kerjasama. Bisa dibayangkan, jika kita tidak

sopan, sudah jaminan kita tidak akan menjalin kerjasama dengan mereka.

e) Berkomunikasi Menggunakan Bahasa Baik

Berkomunikasi menggunakan bahasa baik juga termasuk contoh dalam

beretika bisnis. Saat kita bertemu dengan relasi, bisa jadi orang tersebut di luar

pulau yang tidak tahu bahasa daerah. Itu alasannya penting menggunakan

bahasa yang baik. Jika relasi dari luar negeri, tentu saja kamu juga harus

menggunakan bahasa internasional.

2.2 Hukum Bisnis

1. Pengertian Hukum Bisnis

Hukum bisnis merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan

mengenai sebuah hukum yang berhubungan dengan sebuah bisnis. Hal ini sendiri

8
dilakukan agar dalam menjalankan sebuah bisnis, terdapat aturan yang mengatur di

dalamnya agar tetap sesuai dengan hukum yang ada dan adil.

Hukum bisnis sendiri dapat diartikan sebagai sebuah perangkat kaidah hukum

yang digunakan untuk mengatur tata cara pelaksanaan kegiatan maupun urusan

dagang, industri, maupun keuangan yang memiliki hubungannya dengan proses

produksi maupun pertukaran barang serta jasa.

Hukum bisnis menurut para ahli:

1. Munir Fuady

Pengertian hukum bisnis menurut Munir Fuady adalah sebuah kaidah hukum

yang digunakan untuk mengatur tata cara pelaksanaan kegiatan dagang yang

berhubungan dengan kegiatan produktif serta memiliki motif untuk mendapatkan

sebuah keuntungan.

2. Abdul R. Saliman

Selanjutnya, definisi hukum bisnis menurut Abdul R. Saliman sendiri adalah

sebuah peraturan hukum, baik yang ada secara tertulis maupun tidak tertulis,

peraturan tersebut digunakan untuk mengatur hak serta kewajiban atas perjanjian

dan juga perikatan pada sebuah praktek bisnis.

3. Dr. Johannes Ibrahim SH, M.Hum

Dr. Johannes Ibrahim SH, M.Hum juga mengemukakan pendapatnya terkait

pengertian hukum bisnis, ia menyatakan bahwa hukum bisnis merupakan sebuah

kaidah hukum yang digunakan untuk mengatur dan juga menyelesaikan berbagai

macam persoalan aktivitas antar manusia yang dapat timbul khususnya pada

bidang perdagangan.

9
4. Dudung Amadung Abdullah

Dudung Amadung Abdullah mendefinisikan hukum bisnis sebagai aturan yang

memiliki fokus untuk mengatur segala hal yang memiliki kaitannya dengan

kegiatan sebuah bisnis. Aturan yang ada tersebut dibuat agar sebuah bisnis dapat

dijalankan seadil mungkin. Selain itu, hukum bisnis juga dapat didefinisikan

sebagai sebuah hukum yang bersumber dari kebiasaan, perjanjian atau kontrak,

maupun aturan perundang-undangan.

5. Bestuur Rechts

Pengertian hukum bisnis menurut Bestuur Rechts sendiri adalah segala sesuatu

yang berhubungan dengan aturan hukum dan dapat disampaikan baik secara

tertulis maupun tidak tertulis.

2. Tujuan Hukum Bisnis

Hukum bisnis dibuat untuk mengatur dan melindungi bisnis dari berbagai

risiko yang mungkin terjadi di kemudian hari.

Berikut ini adalah beberapa tujuan dari hukum bisnis ;

a. Menjamin berfungsinya keamanan mekanisme pasar secara efisien dan lancar.

b. Melindungi berbagai suatu jenis usaha, khususnya untuk jenis Usaha Kecil

Menengah (UKM).

c. Membantu memperbaiki sistem keuangan dan perbankan.

d. Memberikan perlindungan terhadap suatu pelaku ekonomi atau pelaku bisnis.

e. Mewujudkan bisnis yang aman dan adil untuk semua pelaku bisnis.

3. Fungsi Hukum Bisnis

1. Sumber informasi praktis

10
Fungsi yang pertama adalah sumber informasi praktis. Dimana hukum bisnis

sendiri dapat digunakan oleh para pelaku bisnis pemula bukan hanya sebagai

aturan saja, namun juga sumber informasi untuk mengetahui apa yang harus

dilakukan dan tidak boleh dilakukan dalam sebuah bisnis. Informasi yang ada itu

sendiri bukan hanya dapat digunakan oleh pemula saja, namun juga para

profesional yang ada di bidang bisnis sendiri.

2. Memberitahu hak serta kewajiban seorang pelaku bisnis

Fungsi yang kedua adalah memberitahu hak serta kewajiban seorang pelaku

bisnis, dimana dengan adanya hukum bisnis ini dapat dijadikan sebagai arahan

bagi para pebisnis untuk lebih memahami aturan-aturan yang ada dalam

menjalankan sebuah bisnis.

Khususnya bagi para pebisnis yang masih baru saja memulai, dimana

seringkali tidak mengetahui apa saja yang menjadi hak mereka dan apa yang harus

mereka lakukan dalam menjalankan sebuah bisnis. Oleh sebab itu, sangat penting

untuk para pebisnis sebelum memulai usahanya untuk mempelajari terlebih

dahulu hukum bisnis.

3. Menciptakan perilaku dan sikap yang adil

Fungsi yang ketiga adalah menciptakan perilaku dan sikap yang adil. Hal ini

dikarenakan dengan beragamnya usaha yang ada dan dijalankan oleh para pelaku

bisnis persaingan yang ada pun menjadi semakin ketat.

Oleh sebab itu, tidak sedikit pula pebisnis menggunakan berbagai cara curang

untuk lebih unggul di pasaran. Namun, terdapat pula bisnis yang dijalankan

dengan mengikuti hukum bisnis yang ada secara sehat, adil, dan juga dinamis.

Dengan adanya hukum bisnis ini, para pelaku bisnis didorong untuk

menjalankan aktivitas bisnis mereka dengan adil dan sehat. Dimana, jika mereka

11
tidak mengikuti hukum bisnis yang ada, maka akan mendapatkan sanksi sesuai

dengan aturan yang telah berlaku.

4. Tujuan Delegasi

1. Untuk mengefektifkan dan mengefisienkan organisasi yang ada dalam

perusahaan.

Ketika pimpinan perusahaan tidak harus melakukan kesepakatan jual

beli dengan perusahaan lain misalnya, namun di waktu yang sama ada juga

pekerjaan yang harus diselesaikan oleh pimpinan karena sangat urgent, maka

agar lebih efektif di mana kedua pekerjaan bisa selesai. Pimpinan pun

mengirimkan delegasi untuk menyelesaikan kesepakatan dengan perusahaan

lain, agar pekerjaan intern tetap bisa selesai.

2. Untuk lebih memfokuskan hal lain yang lebih penting sehingga organisasi

perusahaan tidak terbengkalai karena pimpinan berada di tempat.

Keharusan pimpinan untuk berada di perusahaan demi menyelesaikan

sebuah pekerjaan bisa lebih difokuskan dengan bantuan adanya delegasi.

3. Untuk memberikan bantuan pada atasan dalam menilai suatu kebijakan

yang tepat.

Pendelegasian menjadi point keberhasilan bawahan dalam

mengerjakan sebuah kebijakan yang diberikan atasan.

4. Untuk memberi peran pada individu di perusahaan itu.

Pimpinan yang baik bukanlah yang mengerjakan segalanya sendiri,

justru menjadi ironi jika terjadi. Justru itu menunjukkan ketidakberdayaannya

sebagai pemimpin. Pimpinan yang baik adalah pimpinan yang mampu

12
membuat bawahannya mengerjakan semua tugas yang diberikan sehingga

setiap individu memiliki peran dalam memajukan perusahaan.

5. Untuk memberikan motivasi pada karyawan agar bisa lebih fokus pada

target yang harus diraih.

Adakalanya para karyawan perlu diberikan motivasi, nah

pendelegasian karyawan bisa membuat mereka lebih fokus untuk

menyelesaikan tugas dengan baik. Kebanggaan dalam dirinya karena berhasil

dipilih menjadi delegasi membuatnya termotivasi untuk meraih target yang

diminta.

6. Untuk membantu bawahan agar lebih tumbuh dan berkembang dalam

kariernya.

Mahir mengerjakan tugas di dalam perusahaan bisa membuat mereka

nyaman dengan pekerjaan itu-itu juga sehingga hal itu membuat mereka tak

berkembang. Tujuan dari pendelegasian sebenarnya membantu bawahan

untuk lebih mengembangkan karier.

7. Memberikan media pembelajaran dari sebuah kegagalan menjadi

keberhasilan.

Terkadang kegagalan justru menjadi titik awal keberhasilan.

Memberikan kesempatan karyawan untuk gagal bisa menjadikannya

menemukan ilmu baru. Ketika kegagalan terjadi kita akan berusaha mencari

apa saja penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya. Kegagalan adalah

guru terbaik dalam hidup.

13
5. Prinsip-Prinsip Umum Hukum Bisnis

1. Prinsip Otonomi

Prinsip pertama adalah prinsip otonomi dimana seseorang yang berada di

dalam bidang bisnis yang otonom memiliki kesadaran penuh mengenai apa yang

menjadi kewajibannya di dalam dunia bisnis.

Orang tersebut akan memiliki sebuah kesadaran untuk tidak hanya mengikuti

norma maupun nilai moral yang ada dan berlaku, namun ia juga melakukan hal

tersebut karena sadar dan mengetahui bahwa hal tersebut adalah sesuatu yang

baik.Dimana, segala hal yang ia lakukan juga sebelumnya sudah dengan baik dan

matang dipikirkan dan dipertimbangkan.

2. Prinsip Kejujuran

Prinsip kedua adalah prinsip kejujuran. Sebuah bisnis tidak akan bisa bertahan

dengan lama jika tidak didasari dengan nilai kejujuran, dimana nilia ini menjadi

modal utama dalam memperoleh trust atau kepercayaan dari mitra bisnis dan

berbagai pihak yang terlibat baik dalam hal komersial, material, maupun moril.

3. Prinsip Keadilan

Prinsip ketiga adalah prinsip keadilan. Dimana, prinsip keadilan ini memiliki

tuntutan agar setiap orang yang ada diperlakukan secara objektif atau sama

berdasarkan aturan yang ada melalui kriteria yang rasional serta dapat

dipertanggung jawabkan.

Keadilan dalam konteks ini juga dapat berarti bahwa dalam sebuah bisnis

tidak adanya sebuah pihak yang dirugikan, baik hak maupun kepentingannya.4.

4. Prinsip Saling Menguntungkan

14
Prinsip saling menguntungkan. Dimana dalam sebuah bisnis, menuntut agar

semua pihak yang terlibat di dalamnya untuk menciptakan keuntungan bagi satu

sama lain.

Prinsip saling menguntungkan ini juga pada dunia bisnis menuntut agar setiap

persaingan bisnis yang ada untuk dapat menciptakan sebuah situasi dimana semua

pihak tidak ada yang dirugikan.

5. Prinsip Integritas Moral

Prinsip kelima adalah prinsip integritas moral yang menyarankan di dalam

sebuah aktivitas bisnis yang sedang dijalankan untuk tetap menjaga nama baik

dirinya dan juga perusahaan.

6. Sumber Hukum Bisnis

Hukum bisnis sendiri tercipta untuk melindungi berbagai hak yang dimiliki

seorang konsumen atau masyarakat di dalam aktivitas ekonomi maupun bisnis di

tengah masyarakat. Hukum bisnis sendiri dibuat dan dirumuskan sedemikian rupa

guna mencegah dan mengurangi kecurangan dalam sebuah bisnis agar tidak adanya

pihak yang dirugikan dalam prosesnya.

Berdasarkan prosesnya, sumber hukum bisnis sendiri ada dua, sebagai berikut.

a. Sumber Hukum Materiil

Sumber hukum bisnis pertama adalah sumber hukum materiil yang didasarkan

pada sebuah materi yang pada akhirnya menjadi sebuah hukum.

Jika kita membicarakan sebuah sumber hukum, maka cakupannya sendiri akan

sangat luas, hal ini dikarenakan segala hal yang menjadi sebuah materi maupun

bahan baku hukum dapat disebut sebagai sumber hukum.

15
Menurut pakar ekonomi, sebuah upaya yang dilakukan manusia dalam

memenuhi kebutuhan hidup mereka juga dapat dikatakan sebagai sebuah sumber

hukum materiil.

Dimana, peristiwa yang terjadi setiap harinya merupakan sebuah hasil

interaksi antar manusia yang satu dengan yang lainnya dan juga disebut sebagai

sebuah sumber hukum materiil.

b. Sumber Hukum Formil

Sumber hukum bisnis yang kedua adalah sumber hukum formil yang dapat

dilihat melalui cara pembentukannya dan terdiri dari sebagai berikut.

1. Undang undang

Pertama, undang-undang dalam arti materiil yang merupakan segala

peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah dan memiliki sifat yang mengikat.

Undang-undang dalam arti formil sendiri merupakan sebuah undang-

undang dibuat oleh pemerintah sebagai eksekutif yang bekerja sama dengan

Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR sebagai legislatif.

2. Kebiasaan

Kedua, hukum kebiasaan yang merupakan sumber hukum tertua.

Dimana, kebiasaan sendiri merupakan segala hal yang kita lakukan secara

terus menerus hingga pada akhirnya dianggap benar oleh masyarakat.

Namun, segala kebiasaan yang ada sendiri dapat menjadi hukum

kebiasaan. Dimana, agar sebuah kebiasaan dapat menjadi sebuah hukum jika

sebuah pembuatan yang berulang-ulang dilakukan dalam periode waktu yang

lama berhenti.

3. Traktat

16
Ketiga, traktat yang dapat diartikan sebagai sebuah perjanjian

internasional yang memiliki sifat bilateral, regional, ataupun sebuah perjanjian

yang memiliki sifat multilateral.

4. Yurisprudensi

Keempat, yurisprudensi yang merupakan suatu pemutusan sebuah

perkara hukum dengan menggunakan sebuah rujukan pada putusan hakim

sebelumnya di dalam kasus serupa atau sama.

5. Doktrin

Kelima. Doktrin yang merupakan pendapat serta perkataan dari para

ahli mengenai sebuah kasus hukum yang sudah diakui keperkaraannya, baik

secara akademik ataupun saintifik.

7. Contoh Hukum Bisnis

1. Bidang Perkreditan

Contoh hukum bisnis yang pertama di dalam bidang perkreditan. Dimana,

hukum bisnis yang satu ini merupakan salah satu contoh yang paling sering kita

temukan. Bidang perkreditan sendiri memiliki berbagai macam bentuk.

Sebagai salah satu contohnya, bentuk perkreditan yang ditawarkan oleh pihak

Bank untuk para pelaku bisnis yang juga memberikan tawaran bunga yang jauh

lebih kecil.

2. Hukum Perjanjian

Contoh hukum bisnis yang kedua di dalam dunia hukum perjanjian. Dimana,

di dalam hukum perjanjian sendiri memiliki banyak bentuk atau jenis kontrak.

Seperti halnya, pada setiap perjanjian terdapat syarat sah perjanjian serta asas

hukum perjanjian kontrak.

3. Dunia Perikatan

17
Contoh hukum bisnis yang ketiga di dunia perikatan. Hal ini sendiri berkaitan

dengan hubungan hukum yang terjadi antara dua pihak atau lebih dan didasarkan

pada salah satu pihak yang mengajukan tuntutan pada pihak lainnya yang terlibat.

Secara umum sendiri, sumber perikatan ini didasari oleh KUHP perdata, yang

di dalamnya terdiri dari tiga sumber, yaitu sumber perikatan yang timbul dari

sebuah perjanjian, sumber perikatan yang timbul dari sebuah perundang-

undangan, dan juga perikatan yang bukan perjanjian.

Selain ketiga contoh yang ada di atas, terdapat pula berbagai contoh hukum bisnis

lain. Mulai dari asuransi, hak kekayaan intelektual, dan berbagai contoh lainnya.

2.3 Hubungan Etika dan Hukum (The Relation of Ethica and Law)

Aktivititas bisnis berada dalam wilayah hukum, dan sebagian orang berasumsi
bahwa hukum hanya merupakan seperangkat aturan yang diterapkan dalam aktivitas
bisnis. Mereka berasumsi, hanyalah hukum yang merupakan pedoman yang relevan
bukan etika. Berikut ini akan dibahas dua pendapat tentang hubungan etika dan hukum.

Pendapat pertama adalah bahwa hukum dan etika merupakan dua wilayah yang
berbeda. Hukum berlaku dalam kehidupan masyarakat, dimana etika merupakan sesuatu yang
bersifat pribadi. Hukum secara jelas didefinisikan seperangkat aturan yang mengikat yang
diterapkan kepada setiap orang, sedangkan etika merupakan opini yang bersifat pribadi yang
mengarahkan kehidupan kita sendiri. Sebagai bentuk dari kontrol sosial, hukum memiliki
berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan etika. Hukum menyediakan aturan yang tepat
dan terinci dibandingkan etika dan aparat penegak hukum tidak hanya melaksanakan aturan-
aturan tersebut dengan kekuasaan dari pemerintah tetapi juga menginterpretasikan ketika
kalimatnya tidak jelas.

Di negara dimana sistem hukumnya telah sangat maju, hukum merupakan aturan yang
relatif lengkap untuk kegiatan bisnis. Segala sesuatu yang tidak sesuai dengan etika
(unethical) adalah tidak sah (illegal). Sebaliknya di negara dimana sistem hukumnya belum
begitu maju, etika merupakan sumber utama sebagai pedoman, bukan hukum. Etika
diperlukan tidak hanya karena berbagai situasi yang tidak dicakup oleh hukum tetapi juga

18
sebagai pedoman untuk menciptakan hukum yang baru. Dengan demikian hubungan antara
etika dan hukum sesuai dengan moto sebagai berikut : ?Jika sesuatu adalah legal, maka
secara moral adalah legal? (If it?s legal, then it?s morally okay).

19
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam bisnis dengan para pelakunya yang merupakan orang biasa, maka

diperlukan prinsip-prinsip etika bisnis dan moral yang melandasi setiap pelaku bisnis

tersebut. Adanya etika bisnis membuktikan bahwa bagi bisnis justru tidak ada

pengecualian serta bukan pula bentuk permusuhan yang lama terhadap bisnis dan

kegiatan ekonomis. Etika bisnis adalah suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan

nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dalam membuat keputusan dan

memecahkan persoalan. Kelompok pemilik kepentingan yang memengaruhi keputusan

bisnis adalah Para pengusaha dan mitra usaha. Petani dan perusahaan pemasok bahan

baku, Organisasi pekerja, pemerintah, bank, investor, masyarakat umum serta pelanggan.

Etika bisnis bisa membantu untuk mengambil keputusan moral yang dapat

dipertanggungjawabkan, tapi tidak berniat mengganti tempat dari para pelaku moral

dalam perusahaan.

Setiap perusahaan harus memiliki tanggung jawab terhadap semua pihak yang

bersangkutan dengan perusahaannya seperti tanggung jawabnya terhadap lingkungan,

karyawan, investor, pelanggan, masyarakat. Karena dengan beretika bisnis yang baik selain

dapat menjamin kepercayaan dan loyalitas dari semua unsur yang berpengaruh pada

perusahaan, juga sangat menentukan maju mundurnya suatu perusahaan.

20
3.2 Saran

Pembelajaran tentang etika bisnis dan hukum yang sangat penting untuk dipahami

oleh Mahasiswa dan cukup singkat, namun jika ingin lebih mengetahui tentang etika

bisnis dan hukum dapat mendalaminya di berbagai buku ataupun sumber lainnya.

3.3 Penutup

Demikianlah makalah ini kami buat dengan yang sebenar-benarnya. Ucapan

terima kasih tertuju kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan kemudahan

kepada kami sehingga terlaksananya selesainya penyusunan makalah Etika Hukum dan

Bisnis. Serta kepada teman-teman yang ikut membantu dalam pembuatan laporan

malalah ini.

Kami selaku anggota kelompok memohon maaf sebesar-besarnya apabila

terdapat kesalahan serta kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Selain untuk

memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen, Semoga makalah ini dapat menjadi

acuan, pertimbangan , serta motivasi dan koreksi bagi tugas selanjutnya.

21
22
DAFTAR PUSTAKA

https://www.neraca.co.id/article/64529/etika-dan-hukum-bisnis Diakses Pada 21 Juli 2022


pukul 21.00
https://penerbitbukudeepublish.com/etika-bisnis/ Diakses Pada 21 Juli 2022 pukul 21.33
https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-lengkap-etika-bisnis/ Diakses Pada 21
Juli 2022 pukul 22.00
https://perpustakaan.mahkamahagung.go.id/slims/pusat/index.php?
p=show_detail&id=1293&keywords=#:~:text=Hukum%20bisnis%20adalah%20suatu
%20perangkat,dalam%20risiko%20tertentu%20dengan%20usaha Diakses Pada 21 Juli 2022
pukul 22.10
https://www.gramedia.com/literasi/hukum-bisnis/ Diakses Pada 21 Juli 2022 pukul 22.20
https://bantuanhukum-sbm.com/artikel-pengertian-hukum-bisnis-menurut-para-ahli-dan-
tujuan-hukum-bisnis Diakses Pada 21 Juli 2022 pukul 22.30

Anda mungkin juga menyukai