Disusun oleh:
PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS NASIONAL
JULI 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan, karena atas rahmatnya kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul."CONTOH PELANGGARAN ETIKA BISNIS
PADA PERUSAHAAN PT GUDANG GARAM". Adapun tujuan dari pembuatan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah "Etika Bisnis".
Saya menyadari bahwa pada penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik dari dosen yang membaca makalah ini yang
sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini
bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak atas dukungannya sehingga terwujudnya makalah ini.
DAFTAR ISI
2
BAB 1...................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar belakang...........................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah......................................................................................................................4
1.3 Tujuan masalah.........................................................................................................................5
BAB 2...................................................................................................................................................6
LANDASAN TEORI...........................................................................................................................6
2.1 Pengertian Etika........................................................................................................................6
2.2 Pengertian bisnis dan perusahaan............................................................................................6
2.3 Pengertian etika bisnis..............................................................................................................7
Pengertian Etika Bisnis Menurut Para Ahli:..........................................................................7
2.4 Prinsip etika bisnis.....................................................................................................................7
2.5 Keutamaan Etika Bisnis............................................................................................................8
2.6 Pelaksanaan Etika Bisnis Dalam Perusahaan.........................................................................9
Terhadap relasi primer:..........................................................................................................9
Terhadap relasi sekunder:......................................................................................................9
BAB III...............................................................................................................................................10
PEMBAHASAN.................................................................................................................................10
3.1 Profil Perusahaan....................................................................................................................10
3.2 Penggunaan etika bisnis pada perusahaan sekitar................................................................10
3.3 Macam-Macam bentuk pelanggaran jika tidak menggunakan etika dalam menjalankan
bisnis...............................................................................................................................................11
3.4 Solusi dalam mengatasi masalah pada PT. Gudang Garam. Tbk........................................13
3.5 Menganalisis kasus PT. GUDANG GARAM Tbk (Berdasarkan analisis pribadi)............14
BAB IV...............................................................................................................................................15
Penutup..............................................................................................................................................15
4.1 Kesimpulan..............................................................................................................................15
4.2 Saran.........................................................................................................................................15
Daftar Pustaka...................................................................................................................................16
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Etika (Yunani Kuno: “ethikos” berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah sebuah sesuatu
dimana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang
menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep seperti benar, salah, baik,buruk dan tanggung jawab. Etika memerlukan sikap kritis,
metodis dan sistematis dalam melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu.
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika bisnis dalam
perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham,
masyarakat.
Berbisinis adalah kegiatan yang sudah wajar bila dikatakan untuk mengejar
keuntungan, banyak pemikiran dalam mencapai keuntangan tersebut yang penting untung dan
tidak merugikan banyak pihak. Seharusnya dalam mencapai tujuan dalam kegiatan berbisnis
batasannya denganmelihat kepentingan dan hak-hak orang lain seperti dengan adanya
penerapan etika karena etika berisikan tentang nilai dan norma-norma konkret yang menjadi
arah dan pegangan hidup manusia dalam seluruh kehidupannya, tolak ukur etikanya adalah
akal-pikirannya itu sendiri. Begitu pula etika dalam berbisnis akan membuat moral atau
moralitas dalam berbisnis lebih baik agar dapat lebih mencermati apa yang boleh dilakukan
dan apa yang tidak boleh dilakukan yang pantas atau tidak. Dalam jangka pendek, bisnis yang
tidak memperhatikan etika bisnis bisa jadi akan dapatkeuntungan tetapi dalam jangka
panjang, biasanya bermasalah dan mendapatkan sanksi moral darimasyarakat dengan kata
lain jika memang mau mendapatkan keuntungan, sering kita harusmelupakan dan melanggar
etika.
Berdasarkan uraian di atas makalah ini akan membahas tentang etika dalam bisnis khususnya
etika periklanan pada sebuah perusahaan yaitu PT Gudang Garam (Tbk).
4
1.3 Tujuan masalah
Tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
5
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Etika
Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik
dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari
satu generasi ke generasi yang lain. Nilai-nilai dan moral pribadi perorangan dan konteks
sosial menentukan apakah suatu perilaku tertentu dianggap sebagai perilaku yang etis atau
tidak etis. Menurut Magnis-Suseno menyatakan bahwa etika dan ajaran moral tidak berada
disatu tingkat yang sama.
Ajaran moral menetapkan bagaimana manusia harus hidup, apa yang boleh dilakukan
dan apa yang tidak. Sedangkan etika membantu seseorang untuk mengerti mengapa ia
harusmengikuti suatu ajaran moral tertentu, atau bagaimana ia dapat mengambil sikap yang
bertanggung jawab berhadapan dengan pelbagai ajaran moral. Dengan kata lain, etika sebagai
ilmu menuntut manusia untuk berperilaku moral secara kritis danrasional.
Menurut M. Fuad dkk, (2003: 7), “Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang
melakukan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi, untuk menyediakan barang-barang
dan jasa bagimasyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan upaya-upaya lain dengan
tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.”
Menurut pendapat Raymond E. Glos dalam bukunya Business: It’s Nature and
Environment: An Introduction, memaparkan bahwa perusahaan diartikan sebagai sebuah
organisasi yangmemproses perubahan keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang
dan atau jasa yangdiperuntukkan bagi pemuasan kebutuhan para pembeli serta diharapkan
akan memberikan labakepada para pemiliknya. Jadi, fokusnya lebih kepada organisasi.
Sedangkan, bisnis di sisi lain,diartikan sebagai seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh
6
orang-orang yang berkecimpung didalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen,
dan industri dimana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas
hidup mereka.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian bisnis lebih luas daripada pengertian
perusahaan karena perusahaan merupakan bagian dari bisnis. Dengan kata lain, bisnis adalah
kegiatan yang dilakukan oleh individu maupun organisasi yang melibatkan proses
pembuatan, pembelian, penjualan, atau pertukaran barang maupun jasa dengan tujuan untuk
menghasilkan keuntungan.
7
2.4 Prinsip etika bisnis
Prinsip-prinsip etika bisnis sangat erat kaitannya dengan nilai yang dianut oleh
masing-masingmasyarakat, sehingga dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip etika bisnis tidak
bisa dilepaskan darikehidupan manusia. Menurut Sonny Keraf menyebutkan secara umum
terdapat lima prinsip etika bisnis, yaitu:
8
kinerja dalam bisnis,manajerial dan finansial yang baik akan tetapi juga
kinerja etis dan etos bisnis yang baik.
2. Dalam persaingan bisnis yang sangat ketat, maka konsumen benar-benar raja.
Kepercayaankonsumen dijaga dengan memperlihatkan citra bisnis yang baik
dan etis.
3. Dalam sistem pasar terbuka dengan peran pemerintah yang menjamin
kepentingan dan hak bagi semua pihak, maka perusahaan harus menjalankan
bisnisnya dengan baik dan etis.
4. Perusahaan modern sangat menyadari bahwa karyawan bukanlah tenaga yang
harusdieksploitasi demi mendapat keuntungan. Menurut Kenneth Blanchard
dan NormanVincent Peale menyatakan bahwa perlakuan yang baik terhadap
karyawan telah menaikkankeuntungan perusahaan sebesar 20% atau telah
menurunkan harga produk perusahaantersebut sebesar 20%.
9
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Profil Perusahaan
Etika merupakan hal yang penting diterapkan di segala aspek kehidupan, termasuk
dalam kantor kerja. Bagi para karyawan, menerapkan sejumlah hal seperti etika di kantor
dapat melatih diri untuk bisa bersikap dan juga sangat mempengaruhi citranya. Kemudian,
manfaat lain dari menerapkan etika yang ada di kantor ialah mampu meningkatkan karier dari
seorang karyawan itu. Setiap pebisnis harus memiliki etika dalam bersikap, tanpa adanya
etika persaingan bisnis menjadi tidak sehat dan akan ada banyak pihak yang dirugikan.
Perusahaan selalu yakin bahwa bisnis yang baik adalah bisnis yang beretika. Etika berbisnis
juga menjadi standar dan pedoman bagi semua pegawai perusahaan untuk melaksanakan
pekerjaannya dengan dilandasi sikap-sikap yang profesional.
Contoh etika bisnis perusahaan misalnya ada yang memiliki bisnis yang sedang trend
saat ini seperti ‘thai tea’, kemudian ada perusahaan lain yang mengikutinya dengan
melakukan inovasi entah itu dari varian rasa yang lebih banyak atau topping yang lebih
beragam. Seperti itu tidak termasuk melanggar etika bisnis yang baik, ini merupakan sebuah
10
inovasi dalam berbisnis, kecuali jika menjiplak sama persis dari segi rasa, nama bahkan
brand, pengemasan dll.
Sebagai akibat dari adanya wanprestasi atau ingkar janji, maka pihak lain yang
dirugikan dapat menuntut pihak yang melakukan wanprestasi dalam bentuk
tuntutan pemenuhan perikatan, seperti:
11
atau penetapan lalai oleh pihak yang dirugikan. Somasi adalah suatu bentuk
teguran atau peringatan yang diberikan oleh satu pihak kepada pihak lain akan
adanya indikasi suatu pelanggaran hukum. Penatapan lalai pada dasarnya harus
dilakukan secara tertulis. Akan tetapi, saat ini sudah hal yang lazim jika somasi
dilakukan secara lisan, asalkan somasi atau teguran atau peringatan tersebut
dinyatakan secara tegas.
Di dalam suatu perikatan, risiko adalah suatu hal yang selalu menyertai.
Risiko ini adalah kewajiban untuk memikul kerugian yang disebabkan oleh suatu
kejadian atau perisitiwa yang terjadi di luar kesalahan salah seorang pihak. Untuk
dapat memecahkan masalah tersebut, maka harus diperhatikan terlebih dahulu apakah
perjanjian yang diadakan tersebut merupakan perjanjian sepihak atau perjanjian
timbal balik. Apabila merupakan perjanjian sepihak, maka risiko harus dipikul oleh
pihak yang akan menerima benda. Akan tetapi bila perjanjian yang dibuat adalah
perjanjian timbal balik, maka risiko tetap dipikul oleh pihak yang memiliki barang.
Untuk contoh makalah kali ini yaitu kasus pelanggaran yang berkaitan dengan
etika dalam bisnis khususnya dalam haletika periklanan, yaitu kasus pelanggaran yang
dilakukan oleh PT Gudang Garam (Tbk) sebagai berikut:
12
Penyiaran Indonesia Tahun 2012 pada Program Siaran Iklan Niaga rokok “Gudang
Garam” yang ditayangkan oleh stasiun TV One pada tanggal 10 Mei 2014 pada pukul
19.43 WIB.Program tersebut menampilkan iklan rokok di bawah pukul 21.30. Jenis
pelanggaran inidikategorikan sebagai pelanggaran terhadap perlindungan kepada
anak-anak dan remaja sertalarangan dan pembatasan muatan rokok.
KPI Pusat memutuskan bahwa tindakan penayangan tersebut telah melanggar
Pedoman PerilakuPenyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14 dan
Pasal 43 serta Standar ProgramSiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012
Pasal 15 ayat (1), Pasal 58 ayat (1) dan Pasal 59ayat (1). Menurut catatan KPI
Pusat, program ini telah menerima Surat Teguran Tertulis Pertama
No.953/K/KPI/05/14 tertanggal 5 Mei 2014.Berdasarkan pelanggaran di atas KPI
Pusat memutuskan menjatuhkan sanksi administratifTeguran Tertulis Kedua. Atas
pelanggaran ini KPI Pusat akan terus melakukan pemantauan danmeningkatkan
sanksi yang lebih berat jika tetap melanggar ketentuan jam tayang iklan rokok.
Sesuai dengan PP Nomor 50 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Lembaga
Penyiaran Swasta, penayangan iklan rokok disiang hari jelas melanggar pasal 21
ayat (3) Iklan Rokok pada lembaga penyelenggara penyiar radio dan televisi hanya
dapat disiarkan pada pukul 21.30 sampai dengan pukul 05.00 waktu setempat
dimana lembaga penyiaran tersebut berada.Kemudian juga sesuai dengan Etika
Pariwara Indonesia menyatakan dalam wahana iklan melaluimedia televisi, yaitu
iklan-iklan rokok dan produk khusus dewasa (intimate nature) hanya boleh
disiarkan mulai pukul 21.30 hingga pukul 05.00 waktu setempat.
3.4 Solusi dalam mengatasi masalah pada PT. Gudang Garam. Tbk
Dalam Tata Krama dan dan Tata Cara Periklanan Indonesia tesrsebut juga diatur
tentang hubungan antara unsur-unsur yang berkepentingan dalam periklanan, baik
hubungannya dengan konsumen, pengiklan sendiri (perusahaan periklanan), pemerintah dan
dengan media. Dalam hubungannya dengan konsumen, maka apabila diminta oleh konsumen,
maka baik perusahaan periklanan, media maupun pengiklan harus bersedia memberikan
penjelasan mengenai suatu iklan tertentu. Hal ini terkait dengan hak-hak konsumen.
Berdasarkan uraian sebelunya maka, Solusi untuk kasus pelanggaran etika dalam
bisnis khususnya etika periklanan yang dilakukan oleh PT Gudang Garam (Tbk), yakni
dipasal 57 menyebut Lembaga PenyiaranSwasta yang menyelenggarakan siaran iklan rokok
diluar ketentuan sebagaimana dimaksud padaPasal 21 ayat (3) dikenai sanksi administrasi
berupa denda administrasi untuk jasa penyiaran radio paling banyak Rp. 100.000.000 (seratus
juta rupiah), dan untuk jasa penyiaran televisi paling banyak Rp. 1.000.000.000 (satu milyar
rupiah).
13
3.5 Menganalisis kasus PT. GUDANG GARAM Tbk (Berdasarkan analisis pribadi)
Untuk membuat konsumen tertarik, iklan harus dibuat menarik bahkan kadang
dramatis. Tapi iklan tidak diterima oleh target tertentu (langsung). Iklan dikomunikasikan
kepada khalayak luas (melalui media massa komunikasi iklan akan diterima oleh semua
orang: semua usia, golongan, suku, dsb). Sehingga iklan harus memiliki etika, baik moral
maupun bisnis. Dalam dunia periklanan, para pelaku iklan mempunyai sumber daya manusia
yang mayoritas memiliki tingkat kreatifitas yang unik dan menarik, yang dapat
divisualisasikan dalam bentuk visual (video, gambar, ilustrasi, dan tulisan) atau pun dalam
bentuk audio (suara).
Sementara itu dalam kasus pelanggaran yang terjadi pada PT. GUDANG GARAM
Tbk, yaitu bentuk pelanggaran melalui tayangan iklan pada televisi. Berdasarkan pengaduan
masyarakat tayangan iklan tersebut tidak sesuai aturan, yang dimana diharuskan untuk
tayangan iklan seperti produk rokok yakni mempunyai ketentuan pukul 21.30-05.00. Jenis
pelanggaran ini dikategorikan sebagai pelanggaran terhadap perlindungan kepada anak-anak
dan remaja serta ketentuan tentang jam tayang rokok.
14
BAB IV
Penutup
4.1 Kesimpulan
Etika dan hukum itu merupakan dua entitas yang berbeda. Perbedaan dua wilayah
tersebut tentunya membawa konsekuensi yang berbeda jika kedua norma itu dilanggar.
Sanksi terhadap pelanggaran norma etik adalah sanksi etik dan sanksi pelanggaran norma
hukum adalah sanksi hukum. Berdasarkan inti uraian pembahasan, yaitu mengenai kasus
pelanggaran etika dalam bisnis khususnya dalam hal etika periklanan yang telah dilakukan
oleh PT Gudang Garam (Tbk) terkait tindakan penayangan tersebut yang telah melanggar
Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14 dan Pasal 43
serta Standar Program Siaran KomisiPenyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 15 ayat (1),
Pasal 58 ayat (1) dan Pasal 59 ayat (1).Sehingga pihak KPI Pusat melayangkan Surat Teguran
Tertulis Pertama No.953/K/KPI/05/14 tertanggal 5 Mei 2014. Yang mana apabila pelaku
iklan (PT Gudang Garam (Tbk)) tidak mengabaikannya maka KPI Pusat akan memutuskan
menjatuhkan sanks iadministratif Teguran Tertulis Kedua. Atas pelanggaran ini KPI Pusat
akan terus melakukan pemantauan dan meningkatkan sanksi yang lebih berat jika tetap
melanggar ketentuan jam tayangiklan rokok.
4.2 Saran
Saran yang dapat dikemukakan adalah sebaiknya pelaku iklan (PT Gudang Garam
(Tbk)) harusmematuhi apa saja yang telah diatur dalam UU Penyiaran atau UU Pariwara
Indonesia yang telahdiatur agar sejalan dengan nilai-nilai sosial-budaya masyarakat. Seperti
Pedoman Perilaku Penyiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 14 dan Pasal 43
serta Standar ProgramSiaran Komisi Penyiaran Indonesia Tahun 2012 Pasal 15 ayat (1),
Pasal 58 ayat (1) dan Pasal 59ayat (1).
15
Daftar Pustaka
http://www.kpi.go.id/index.php/id/edaran-dan-sanksi/32044-teguran-tertulis-program-
iklan-rokok-gudang-garam-tv-one?detail5=5366
https://qwords.com/blog/etika-dalam-bisnis/
https://www.antaranews.com/berita/659448/bpkn-tertibkan-label-pangan-dan-iklan-
menyesatkan
https://www.qiscus.com/id/blog/prinsip-etika-bisnis-penting-diketahui/
16