DISUSUN OLEH:
2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah
kepada kami sehinga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Etika
Kami menyadari bahwa kami masih belajar, dan masih butuh bimbingan,
sehingga banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka dari itu, saran dan
kritik sangat saya harapkan dari pembaca. Kami harap makalah ini bermanfaat
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan............................................................................................ 2
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika (Yunani Kuno: “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah
cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi
mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan
konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung jawab.
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam
kajian filsafat praktis (practical philosophy).
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam
pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita
rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan
pendapat orang lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu
apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan
sebagai etika. Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam
melakukan refleksi. Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu
ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda
dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika
memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik
dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan
inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang
menuju sukses. Menurut drucker (1959) adalah kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan
tindakan inovatif demi terciptanya peluang. Proses kreatif dan inovatif
tersebut biasanya diawali dengan munculnha ide-ide dan pemikiran-pemikiran
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sedangkan dalam
organisasi perusahaan, proses kreatif dan inovatif dilakukan melalui kegiatan
penelitian dan pengembangan untuk meraih pangsa pasar.
1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Etika Bisnis ?
2. Jelaskan Pengertian Kewirausahaan ?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui apa yang
dimaksud dengan Etika Bisnis dan Kewirausahaan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan etika, baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban
produsen dan konsumen serta etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis.
Etika bisnis mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang
menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai,
kreditur dan pesaing.
Orang yang menanam uang atau investor menginginkan manajemen dapat
mengelola perusahaan secara berhasil, sehingga dapat menghasilkan
keuntungan bagi mereka.
Konsumen menginginkan agar perusahaan menghasilkan produk bermutu
yang dapat dipercaya dan dengan harga yang layak.
Para karyawan menginginkan agar perusahaan mampu membayar balas
jasa yang layak bagi kehidupan mereka, memberi kesempatan naik
pangkat atau promosi jabatan.
Pihak kreditur mengharapkan agar semua hutang perusahaan dapat dibayar
tepat pada waktunya dan membuat laporan keuangan yang dapat dipercaya
dan dibuat secara teratur.
Pihak pesaing mengharapkan agar dalam persaingan dilakukan secara
baik, tidak merugikan dan menghancurkan pihak lain.
Orang-orang bisnis diharapkan bertindak secara etis dalam berbagai
aktivitasnya di masyarakat. Harus ada etik dalam menggunakan sumber daya
yang terbatas di masyarakat, apa akibat dari pemakaian sumber daya tersebut
dan apa akibat dari proses produksi yang dilakukan.
Etika bisnis menyangkut usaha membangun kepercayaan antara
masyarakat dengan perusahaan, dan ini merupakan elemen sangat penting buat
suksesnya suatu bisnis dalam jangka panjang.
Jadi prinsipnya seorang wirausaha lebih baik merugi daripada melakukan
perbuatan tidak terpuji.
3
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi
reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer
dalam keseharian kegiatan bisnis, namun harus dijaga terus menerus, sebab
reputasi sebuah perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek tapi
akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan aset tak ternilai
sebagai good will bagi sebuah perusahaan. Suatu trademark istimewa dalam
competitive advantage.
1. Etika Pemasaran
• Pemasar yang bertanggungjawab mengetahui bahwa konsumen
menginnginkan dan merespon penawaran pasar yang menciptakan
nilai bagi pembeli dengan tujuan untuk menangkap kembali nilai
sebagai imbalannya
• kenyataannya tidak semua pemasar mengikuti konsep pemasaran.
Beberapa pemasaran menggunakan praktek pemasaran yang patut
dipertanyakan, dan beberapa tindakan pemasaran yang tampaknya
tidak salah nyatanya sangat memengaruhi masyarakat luas.
Pemasaran mendapat banyak kritikan. Beberapa kritikan dapat
dibenarkan, namun banyak juga yang tidak diterima. Berikut beberapa
kritikan yang terjadi :
• Harga Tinggi,
Hal ini terjadi di Amerika, di mana banyak kritik menuduh bahwa
sistem pemasaran Amerika menyebabkan harga barang lebih tinggi.
Hal ini disebabkan oleh tiga faktor yaitu; biaya distribusi yang tinggi,
biaya iklan dan piomosi yang tinggi, dan mark up secara berlebihan.
• Praktek Menyesatkan,
Hal ini berkaitan dengan melakukan praktek menyesatkan yang
membuat konsumen mempercayai bahwa dirinya akan mendapatkan
nilai lebih daripada yang biasa mereka dapatkan. Praktek menyesatkan
ini dibagi menjadi tiga kelompok yaitu: penetapan harga, promosi, dan
kemasan. Penetapan harga yang mengelabui meliputi pemasangan
harga "pabrik" atau "grosir" yang menipu atau pengurangan harga
yang gila-gilaan dari harga daftar eceran tinggi yang palsu.
4
• Pemaksaan penjualan
Wiraniaga kadang-kadang dituduh melakukan pemaksaan
penjualan dalam artian membujuk konsumen untuk membeli produk
atau jasa yang mereka jual. Wiraniaga di latih untuk memberikan
presentasi yang lancar dan mudah dimengerti untuk menarik
pembelian. Ada insentif ataupun bonus yang menanti mereka jika
mereka mampu menjual dalam jumlah yang besar
• Produk yang tidak bermoral, Berbahaya, atau Tidak Aman
Satu keluhan yang sering munculnya adalah kualitas produk yang
tidak baik serta pelayanan yang buruk. Keamanan produk juga
termasuk di dalamnya, di mana hal ini telah menjadi masalah.
Konsumen yang tidak senang dengan produk perusahaan bisa
menghindari pembelian di masa depan dan memberitahu konsumen
lain untuk melakukan hal yang sama.
• Pengusangan yang disengaja
Beberapa produsen mengikuti program pengusangan yang
disengaja, membuat produk mereka ketinggalan zaman sebelum
kemudian produk itu benar-benar membutuhkan pergantian
• Pelayanan buruk kepada konsumen lemah
Sebagai contoh kritikus menyatakan bahwa kaum urban yang
miskin sering harus berbelanja di took kecil yang menjual barang-
barang inferior dan mengenakan harga yang tinggi.
5
4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/ atau
jasa yang digunakan
5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan konsumen, dan upaya
penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut
6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen.
7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak
diskriminatif
8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian
jika barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian
dan tidak sebagaimana mestinya.
9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan perundang-undangan lain.
6
5. Memberi kesempatan kepada konsumen utnuk menguji dan/atau
mencoba barang dan/atau jasa yang dibuat dan/atau yang
dipergunakan.
6. Memberi kompensasi, ganti rugi, dan/atau penggantian atas kerugian
akibat penggunaan, pemakaian, dan pemanfatan barang dan/atau jasa
yang diperdagangkan.
7. Memberi kompensasi ganti rugi dan/atau penggantian bila barang
dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan
perjanjian.
7
akan mengakibatkan beralihnya peianggan Anda ke produk atau jasa
pesaing.
• Pemasaran Mengemban Misi
Pemasaran mengemban misi berarti perusahaan harus
mendefinisikan misinya dalam istilah sosial yang luas dan bukan
dalam istilah produk yang sempit. Jika perusahaan mendefinisikan
misi sosialnya, karyawan akan merasa lebih baik tentang pekerjaan
mereka dan mempunyai arah yang jelas. Merek yang terhubung
dengan misi yang luas dapat melayani kepentingan jangka panjang
merek dan konsumen.
• Pemasaran Berwawasan Sosial
Perusahaan yang tercerahkan membuat keputusan pemasaran
dengan mempertimbangakn keinginan dan kepentingan konsumen,
kebutuhan perusahaan, dan kepentingan jangka panjang masyarakat.
Pemasar yang berorientasi social akan merancang produk yang tidak
hanya menyenangkan tetapi juga bermanfaat bagi konsumen.
8
Pelanggaran etika akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut:
• Masalah citra public
• Tuntutan hukum yang mahal
• Tingginya tingkat pencurian oleh karyawan
B. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya
dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko
finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa
moneter dan kepuasan pribadi.
Kewirausahaan dipandang sebagai fungsi yang mencakup eksploitasi
peluang-peluang yang muncul di pasar. Eksploitasi tersebut sebagian besar
berhubungan dengan pengarahan dan atau kombinasi input yang produktif.
Seorang wirausahawan selalu diharuskan menghadapi resiko atau peluang
yang muncul, serta sering dikaitkan dengan tindakan yang kreatif dan
innovatif. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya,
tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada
sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara
baru.
1. Ciri-ciri dan Watak Kewirausahaan
No Ciri Watak
1 Percaya diri Keyakinan, ketidaktergantungan, individuali
stis,
dan optimisme
2 Berorientasi pada Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi la
tugas dan hasil ba,
ketekunan dan ketabahan, tekad kerja keras,
mempunyai dorongan kuat, energetik dan
inisiatif
3 Pengambilan resiko Kemampuan untuk mengambil resiko yang
wajar dan suka tantangan
4 Kepemimpinan Perilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan
orang lain, menanggapi saran-saran dan kriti
k
5 Keorisinilan Inovatif dan kreatif serta fleksibel
6 Berorientasi ke masa Pandanga ke depan, perspektif
depan
Ciri-ciri da
9
Dalam konteks bisnis, seorang entrepreneur membuka usaha baru
(new ventures) yang menyebabkan munculnya produk baru arau ide
tentang penyelenggaraan jasa-jasa.
3. Tahap-tahap Kewirausahaan
Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha :
a. Tahap memulai, tahap di mana seseorang yang berniat untuk
melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan,
diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah
membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan franchising.
10
Juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang
pertanian, industri / manufaktur / produksi atau jasa.
b. Tahap melaksanakan usaha atau diringkas dengan tahap “jalan”, tahap
ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait
dengan usahanya, mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM,
kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana
mengambil resiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan
melakukan evaluasi.
c. Mempertahankan usaha, tahap di mana wirausahawan berdasarkan
hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang
dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
d. Mengembangkan usaha, tahap di mana jika hasil yang diperoleh
tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan
maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin
diambil.
Menurut Carol Noore yang dikutip oleh Bygrave (1996 : 3), proses
kewirausahaan diawali dengan adanya inovasi. Inovasi tersebut
dipengeruhi oleh berbagai faktor baik yang berasal dari pribadi maupun di
luar pribadi, seperti pendidikan, sosiologi, organisasi, kebudayaan dan
lingkungan. Faktor-faktor tersebut membentuk locus of control,
kreativitas, keinovasian, implementasi, dan pertumbuhan yang kemudian
berkembangan menjadi wirausaha yang besar. Secara internal, keinovasian
dipengaruhi oleh faktor yang bersal dari individu, seperti locus of control,
toleransi, nilai-nilai, pendidikan, pengalaman. Sedangkan faktor yang
berasal dari lingkungan yang mempengaruhi diantaranya model peran,
aktivitas, dan peluang. Oleh karena itu, inovasi berkembangan menajdi
kewirausahaan melalui proses yang dipengrauhi lingkungan, organisasi
dan keluarga (Suryana, 2001 : 34).
Secara ringkas, model proses kewirausahaan mencakup tahap-tahap
berikut (Alma, 2007: 10 – 12) :
1. Proses inovasi
2. Proses pemicu
11
3. Proses pelaksanaan
4. Proses pertumbuhan
Berdasarkan analisis pustaka terkait kewirausahaan, diketahui bahwa
aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam melakukan wirausaha adalah :
Mencari peluang usaha baru : lama usaha dilakukan, dan jenis usaha
yang pernah dilakukan
Pembiayaan : pendanaan – jumlah dan sumber-sumber dana
SDM : tenaga kerja yang dipergunakan
Kepemilikan : peran-peran dalam pelaksanaan usaha
Organisasi : pembagian kerja diantara tenaga kerja yang dimiliki
Kepemimpinan : kejujuran, agama, tujuan jangka panjang, proses
manajerial (POAC)
Pemasaran : lokasi dan tempat usaha
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika bisnis adalah keseluruhan dari aturan-aturan etika, baik yang
tertulis maupun yang tidak tertulis yang mengatur hak-hak dan kewajiban
produsen dan konsumen serta etika yang harus dipraktekkan dalam bisnis.
Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya
dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko
finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa
moneter dan kepuasan pribadi.
B. Saran
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
Etika Bisnis dan Kewirausahaan, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Semoga makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kepada para
pembaca agar memberi masukan demi perbaikan pembuatan makalah ini di
masa yang akan mendatang dan kami mengharapkan kritik dan saran dari para
pembaca.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://reedone310.wordpress.com/2012/04/13/kewirausahaan-dan-etika-bisnis
https://www.google.com/search?
q=Materi+etika+bisnis+dalam+kewirausahaan&client
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwjd_LaAh-
3zAhUXILcAHefkAvg4RhAWegQIDhAB&url=http%3A%2F%2Fdewi-
nsbk.blogspot.com%2F2018%2F12%2Fetika-dalam-
kewirausahaan.html&usg=AOvVaw0ECv7iVlOffP1hVQ0lB18h
14