(Proposal)
Oleh
1
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………...5
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………6
1.4 Manfaat Penelitian…………………………………………………..7
1.5 Batasan Masalah…………………………………………………….7
BAB II : TINJAUAN PUSATAKA
2.1 Landasan Teori………………………………………………………8
2.2 Penelitian Terdahulu………………………………………………..11
2.3 Model Penelitian……………………………………………………13
2.4 Perumusan Hipotesi………………………………………………...14
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1 Populasi dan Sampel………………………………………………..17
3.2 Metode Pengumpulan Data ………………………………………..17
3.3 Definisi Operasional Variabel ……………………………………. 18
3.4 Analisis Data ……………………………………………………... 18
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini perkembangan dalam perusahaan sangatlah pesat, baik pada dunia bisnis
maupun sosial. Suatu bentuk badan usaha atau sebuah organisasi baik swasta
menginginkan kinerja yang optimal dan untuk memperoleh optimal pada kinerja
maka pada setiap karyawan diperlukan adanya semangat dan gairah kerja.
karyawan akan menjadi terarah untuk mencapai tujuan organisasi lebih baik.
karyawan, hal ini masih kurang begitu diperhatikan sehingga belum dapat
memenuhi standar kualitas yang diharapkan oleh perusahaan. Hal ini juga
ditandai dengan masih adanya berbagai keluhan karyawan yang dapat dirasakan
perusahaan juga sering dianggap tidak adil menurut presepsi pegawai (Aimah,
2015).
4
Untuk menciptakan sumber daya manusia yang handal, maka membutuhkan
pengelolaan yang baik agar kinerja karyawan lebih optimal. Dalam menjalankan
masalah yang bersifat dinamika, masalah tersebut sering timbul seiring dengan
berpendapat bahwa pastinya ada beberapa masalah yang sering dialami oleh
karyawan untuk dapat bekerja dengan baik, dari hal itu maka perlu adanya
keadilan dalam perusahaan untuk setiap karyawan yang ada. Misalnya dalam
untuk mengambil keputusan agar karyawan tersebut merasa dihargai dan merasa
puas dengan apa yang dikerjakannya sehingga hal itu membuat kinerja akan
semakin meningkat. Selain itu kinerja karyawan dapat mengalami penurunan, hal
seperti ini dapat terjadi dikarenakan adanya kinerja di dalam diri mereka menurun
suatu organisasi atau perusahaan yang bergerak dibidang jasa, masalah pemberian
sehingga pelayanan prima kepada masyarakat bisa optimal (Juwita dan Astuti,
2013).
Kepuasan kerja ditunjang oleh beberapa pihak dan yang paling penting adalah diri
karyawan pasti akan bekerja keras dalam melakukan pekerjaan yang diberikan,
mereka akan memperoleh kebanggaan tersendiri atas upaya yang telah dikerjakan.
2
moral dalam bekerja, untuk itu beberapa faktor kepuasan kerja mungkin
kebutuhan, karyawan dapat lebih terpacu lagi untuk bekerja jika adanya dorongan
dari orang - orang sekitarnya dan yang terpenting adalah dorongan dari keluarga.
sebaik mungkin sesuai target yang diberikan sehingga hasil yang didapatkan bisa
dalam diri karyawan merupakan hal terpenting yang harus dimiliki sebuah
pekerjaannya, maka motivasi dan semangat mereka akan menurun drastis, absensi
dan keterlambatan meningkat dan juga akan sangat sulit untuk bekerja sama antara
berkembang pesat beberapa tahun belakangan ini tak lepas dari fenomena secara
nasional yang sudah menjadi trend yang berkembang yaitu ekspansi perusahaan
merupakan salah satu bentuk perusahaan yang bergerak dibidang jasa atau
penting sebagai tempat singgah sementara bagi wisatawan baik asing maupun
3
maupun untuk mensejahterakan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan wisata
itu sendiri (Priansa dan Cahyani, 2015). Semakin derasnya arus tantangan bisnis
maka peran Sumber Daya Manusia (SDM) sangat penting. Karyawan berkualitas
yang memiliki kinerja tinggi menjadi sangat dibutuhkan dalam dunia bisnis. Baik
merupakan salah satu sumber dan peluang potensial yang dapat memberikan
sumbangan yang cukup berarti bagi negara. Dari hal tersebut, maka tugas
terbukti bahwa semakin baik kinerja pegawai, maka semakin besar kepuasan
4
Dari penelitian yang sudah ada, peneliti akan mengembangkan penelitian
sebagai variabel intervening antara dua variabel tersebut. Selain itu objek yang
perusahan di Bandar Lampung. Pemilihan dalam penelitian ini karena saat ini
daya manusia sebagai faktor yang signifikan untuk menjamin kualitas dan jasa
yang ditawarkan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis mengambil judul penelitian ini dengan
5
1.2 Rumusan Masalah
Perusahaan harus mengupayakan suatu hal yang dapat memacu kinerja dan
kerja?
6
1.4 Manfaat Penelitian
pengaruh insentif dan cakupan lain dengan melalui teori dan literatur yang
mengetahui hal apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai kinerja dan
Lampung.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teori dua faktor dikembangkan oleh Herzberg tahun 1957. Teori dua faktor atau
terhadap tugas karyawan, yaitu: (1) faktor kepuasan dan (2) faktor ketidakpuasan.
berhubungan dengan apa yang harus dikerjakan atau terhadap pekerjaan itu
sendiri, sehingga faktor kepuasan disebut juga dengan faktor motivasi. Faktor
(Supriyono, 2000).
2.1.2 Insentif
Insentif merupakan alat yang digunakan untuk mendorong karyawan agar lebih
yang diberikan kepada karyawan yang jumlahnya tergantung dari hasil yang
dicapai baik berupa material atau non material. Hal ini dimaksudkan untuk
mendorong karyawan bekerja lebih giat dan lebih baik lagi sehingga prestasi dapat
meningkat dan pada akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai. Menurut Ustha
menetapkan target yang tinggi dan bila berhasil maka akan diberikan tambahan
pendapatan.
8
Menurut Supriono (1999), insentif yang diberikan oleh perusahaan dapat
berbentuk:
a. Kenaikan gaji
b. Pemberian bonus
c. Tunjangan-tunjangan
a. Kemungkinan promosi
c. Kenaikan otonomi
pengembangan eksekutif).
a. Finansial Insentif
Merupakan dorongan yang bersifat keuangan yang bukan saja meliputi gaji-
Ada dua elemen utama dari non finansial insentif, yaitu keadaan pekerjaan
yang memuaskan yang meliputi tempat kerja, jam kerja, tugas dan rekan kerja
9
2.1.3 Kinerja Karyawan
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Priansa dan
yang menunjukan hasil guna yang tinggi. Berdasarkan beberapa pendapat kinerja
diatas, dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang telah dicapai oleh
seseorang, yang nantinya dapat dijadikan cerminan atas apa yang telah mereka
lakukan.
Menurut Dewi (2012) terdapat dua faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
seseorang meliputi sikap, sifat kepribadian, sifat fisik, motivasi, umur, jenis
personal lainnya.
kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja.
10
Kepuasan kerja adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai
pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi
kerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual
(Soeprijadhie, 2013). Menurut Astuti (2010), seorang individu akan merasa puas
atau tidak puas terhadap pekerjaannya itu merupakan sesuatu yang bersifat
Dari pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan
suatu kondisi emosional yang positif dan menyenangkan sebagai hasil dari
Menurut Astuti (2010) ada lima faktor yang dapat mempengaruhi kepuasan kerja,
yaitu:
b. Perbedaan (Discrepancies)
d. Keadilan (Equity)
dari pekerjaan mereka yang sering ditunjukkan oleh karyawan dengan caranya
pekerjaan, umumnya dapat dinyatakan bahwa kepuasan kerja adalah rasa nyaman
dan hubungan yang positif antara sesama karyawan (Lantara dan Utama, 2014).
gaji, pekerjaan itu sendiri, kesempatan promosi, supervisi, dan rekan kerja.
11
MAYA DINI (2017) untuk mengetahui Responden Variabel X : Sikap loyal
pengaruh sikap loyal Dan kepemimpinan berpengaruh
ANALISIS PENGARUH terhadap kinerja menggunakan Kinerja positif terhadap
SIKAP LOYAL karyawan dengan analisis jalur Karyawan kepuasan kerja
TERHADAP KINERJA kepuasan kerja dan dengan program terbukti. Sikap
KARYAWAN DENGAN kepemimpinan SPSS Variabel Y : loyal berpengaruh
KEPUASAAN KERJAN transformasional kepuasaan kerja positif terhadap
DAN KEPEMIMPINAN sebagai variabel kepemimpinan
TRANSFORMASIONAL intervening transformasional
SEBAGAI VARIABEL terbukti. Kepuasan
INTERVENING PADA PT. kerja berpengaruh
BANK MEGA, Tbk KC positif terhadap
PEKANBARU kinerja karyawan
terbukti. Sikap
loyal berpengaruh
positif terhadap
kinerja karyawan
terbukti.
Kepemimpinan
transformasional
berpengaruh
positif terhadap
kinerja karyawan
terbukti. Hasil uji
sobel disimpulkan
bahwa sikap loyal
berpengaruh
positif terhadap
kinerja karyawan
dengan dimediasi
kepuasan kerja
terbukti, atau
dengan kata lain
bahwa kepuasan
kerja dapat
memediasi
pengaruh sikap
loyal terhadap
kinerjakaryawan.
12
NOOR ARIFIN (2012) untuk menganalisis Teknik analisis Variabel X : bahwa kualitas
pengaruh kualitas yang digunakan Kualitas kehidupan kerja
ANALISIS KUALITAS kehidupan kerja adalah Structural Kehidupan sangat
KEHIDUPAN KERJA, terhadap kinerja Equation Kinerja, berpengaruh
KINERJA, DAN karyawan, menganalisis Modeling Kinerja terhadap
KEPUASAN KERJA pengaruh kualitas (SEM) dengan Karyawan, kinerjanya;
PADA CV DUTA kehidupan kerja pendekatan Partial kepuasan
SENENAN JEPARA terhadap kepuasan Least Square Variabel Y : berpengaruh
kerja, dan menganalisis (PLS) dan Kepuasan Kerja terhadap kinerja
pengaruh kepuasan meggunakan karyawan dan
kerja terhadap kinerja sampling kualitas
karyawan kehidupan kerja
tidak
berpengaruh
terhadap
kepuasan
karyawan.
Alwi Suddin & Sudarman 1) untuk menganalisis Sampling Variabel X : bahwa ada
(2010) pengaruh signifikan Random Kepemimpinan, pengaruh
kepemimpinan, Motivasi, kepemimpinan
PENGARUH motivasi, dan Lingkungan yang signifikan,
KEPEMIMPINAN, lingkungan secara motivasi dan
MOTIVASI, DAN parsial terhadap kinerja Variabel Y: lingkungan
LINGKUNGAN KERJA pejabat Laweyan kinerja pegawai menuju kinerja
TERHADAP KINERJA Surakarta 2) untuk resmi
PEGAWAI KECAMATAN menganalisis pengaruh
LAWEYAN KOTA signifikan
SURAKARTA kepemimpinan,
motivasi, dan
lingkungan secara
simultan terhadap
kinerja pejabat
Laweyan Surakarta 3)
untuk menganalisis
variabel dominan
kepemimpinan,
motivasi, dan
lingkungan terhadap
kinerja pejabat
Laweyan Surakarta.
Brahmasari (2008) menganalisis pengaruh Sampling Variabel X : bahwa motivasi
motivasi kerja, Random Motivasi Kerja,kerja,
PENGARUH MOTIVASI kepemimpinan, dan Kepemimpinan, kepemimpinan,
KERJA, KEPEMIMPINAN budaya perusahaan Budaya dan budaya
DAN BUDAYA terhadap kepuasan kerja organisasi organisasi secara
ORGANISASI karyawan, dan signifikan terkait
TERHADAP KEPUASAN pengaruhnya terhadap Variabel Y : dengan kepuasan
KERJA KARYAWAN kinerja perusahaan. Kepuasan Kerja kerja karyawan
SERTA DAMPAKNYA Karyawan
PADA KINERJA
PERUSAHAAN (STUDI
KASUS PADA PT. PEI
HAI INTERNATIONAL
WIRATAMA
INDONESIA)
Dalam penelitian yang akan dilakukan ini adalah tentang pengaruh insentif
(X1) (Y1)
Kepuasan Kerja
(Z1 )
Dari model penelitian diatas, maka dapat dilihat bahwa variabel independen dalam
penelitian ini adalah insentif, variabel dependennya adalah kinerja karyawan dan
17
2.4 Perumusan Hipotesis
Hartono (2015) menyatakan bahwa hipotesis (hypothesis) adalah prediksi
Pengaruh insentif finansial dan insentif non finansial secara simultan mempunyai
penelitian (Lantara dan Utama, 2004). Penelitian Febrianto, dkk. (2016) dan
antara variabel insentif terhadap kepuasan kerja. Ini dapat diartikan bahwa jika
penelitian yang dilakukan oleh Ustha dan Damayanti (2003) menyatakan bahwa
disebabkan karena tidak adanya program insentif yang jelas sehingga hal ini
bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel insentif terhadap kinerja
18
22
meningkat sebesar satu satuan. Penelitian oleh Yogaswara, dkk. (2014) dan
Oleh karena itu pemberian insentif berpengaruh positif terhadap hasil kerja
karyawan. Pembuktian bahwa ada pengaruh yang signifikan dan parsial dari
dkk.,
2015).
Kepuasan Kerja
Penelitian ini terdapat suatu pengembangan penelitian baru yaitu kepuasan kerja
teori dua faktor yang dikembangkan oleh Hezrberg tahun 1957, ide dasar dalam
teori ini adalah job satisfaction dan motivation satisfier yang berhubungan
keadaan emosi seperti itu. Maka sangat penting bagi pengelola organisasi
(Muslih, 2012).
19
BAB III
METODE PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja bagian akuntansi
2005). Kriteria yang diambil dalam sampel pada penelitian ini adalah:
2. Karyawan yang bekerja bagian akuntansi pada perusahan yang ada di Bandar
Lampung.
3. Karyawan tetap dan kontrak yang bekerja bagian akuntansi pada perusahan
Cara pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik metode survey
20
penelitian biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner atau wawancara
(Hartono, 2015).
1. Variabel Independen
dengan variabel yang diduga sebagai sebab dari variabel dependen, yaitu
Dalam penelitian ini, teknik analisis data menggunakan model persamaan SEM
Alasan penggunaan SEM yaitu karena variabel yang diteliti dalam penelitian ini
merupakan variabel yang multi dimensional, sehingga variabel yang ada tidak
dapat langsung terukur atau biasanya juga disebut sebagai variabel laten.
yaitu (1) PLS dapat digunakan untuk menguji efek prediksi hubungan antar
variabel laten, (2) PLS tidak mensyaratkan data terdistribusi normal (indikator
dengan skala kategori, ordinal, interval sampai ratio dapat digunakan pada model
yang sama), sampel tidak harus besar (Wibowo dan Sutanto, 2013).
21
3.4.1 Uji Kualitas Data
Validitas (validity) menunjukkan seberapa jauh tes atau satu set dari
validity) terjadi jika skor-skor yang diperoleh dari dua instrumen yang berbeda
yang mengukur konstruk yang sama mempunyai korelasi yang tinggi, sedangkan
berbeda yang mengukur dua buah konstruk yang diprediksikan tidak berkorelasi
sebagai seberapa besar variasi tidak sistematik dari penjelasan kuantitatif dari
jika
Pelitian ini model struktural dievaluasi dengan melihat persentase varian yang
dijelaskan yaitu dengan melihat R-square untuk konstruk laten endogen dengan
model struktural R2 >5 maka dikatakan variabel laten memiliki hubungan yang
pengujian hipotesis atas insentif, kinerja karyawan dan kepuasan kerja dilakukan
Hipotesis dapat dikatakan sangat signifikan apabila T hitung > T tabel pada
derajat kebebasan 1%. Hipotesis dikatakan signifikan apabila T hitung > T tabel
pada derajat kebebasan 5% dan apabila T hitung > T tabel pada derajat kebebasan
signifikan apabila T hitung < T tabel pada derajat kebebasan 10 %. (Fornell dan
23
DAFTAR PUSTAKA
Aimah, Siti. 2015. Analisa Pemberian Insentif terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Batik Virdes Collection Tampo Cluring Banywuangi. Jurnal Hukum Islam,
Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. 1 Januari 2015.
Arifin, Noor. 2012. Analisis Kualitas Kehidup Kerja, Kinerja dan Kepuasan Kerja pada
CV. Duta Senenan Jepara. Jurnal Economia Vol. 8 No. 1 April 2012.
Astuti, Sih Darmi. 2010. Model Person-Organisation Fit (P-O Fit Model) terhadap
Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasional dan Kinerja Karyawan. Jurnal
Bisnis dan Ekonomi (JBE) Maret 2010 Hal 43-60 Vol. 17 No. 1.
Fornell, C., dan Larcker, D. F. 1981. “Structural Equation Models With Unobservable
Variables And Measurement Error : Algebra And Statistics”. Journal Of
Marketing Reaserch, 382-388.
Suwati, Yuli. 2013. Pengaruh Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada PT. TUNAS HIJAU SAMARINDA. ejournal.adbisnis.fisip-
unmul.ac.id
24
BAIHAQI, Muhammad Fauzan And SUHARNOMO, Suharnomo (2010) Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Dengan Komitmen
Organisasi Sebagai Variabel Intervening ( Studi Pada PT. Yudhistira Ghalia
Indonesia Area Yogyakarta ). Undergraduate Thesis, Universitas Diponegoro.
Hartono, Jogiyanto. 2015. Metode Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-
pengalaman. Edisi Enam. Yogyakarta, Indonesia: BPFE UGM.
25
MAYA DINI (2017) untuk mengetahui Responden Variabel X : Sikap loyal
pengaruh sikap loyal Dan kepemimpinan berpengaruh
ANALISIS PENGARUH terhadap kinerja menggunakan Kinerja positif terhadap
SIKAP LOYAL karyawan dengan analisis jalur Karyawan kepuasan kerja
TERHADAP KINERJA kepuasan kerja dan dengan program terbukti. Sikap
KARYAWAN DENGAN kepemimpinan SPSS Variabel Y : loyal berpengaruh
KEPUASAAN KERJAN transformasional kepuasaan kerja positif terhadap
DAN KEPEMIMPINAN sebagai variabel kepemimpinan
TRANSFORMASIONAL intervening transformasional
SEBAGAI VARIABEL terbukti. Kepuasan
INTERVENING PADA PT. kerja berpengaruh
BANK MEGA, Tbk KC positif terhadap
PEKANBARU kinerja karyawan
terbukti. Sikap
loyal berpengaruh
positif terhadap
kinerja karyawan
terbukti.
Kepemimpinan
transformasional
berpengaruh
positif terhadap
kinerja karyawan
terbukti. Hasil uji
sobel disimpulkan
bahwa sikap loyal
berpengaruh
positif terhadap
kinerja karyawan
dengan dimediasi
kepuasan kerja
terbukti, atau
dengan kata lain
bahwa kepuasan
kerja dapat
memediasi
pengaruh sikap
loyal terhadap
kinerjakaryawan.
NOOR ARIFIN (2012) untuk menganalisis Teknik analisis Variabel X : bahwa kualitas
pengaruh kualitas yang digunakan Kualitas kehidupan kerja
ANALISIS KUALITAS kehidupan kerja adalah Structural Kehidupan sangat
KEHIDUPAN KERJA, terhadap kinerja Equation Kinerja, berpengaruh
KINERJA, DAN karyawan, menganalisis Modeling Kinerja terhadap
KEPUASAN KERJA pengaruh kualitas (SEM) dengan Karyawan, kinerjanya;
PADA CV DUTA kehidupan kerja pendekatan Partial kepuasan
SENENAN JEPARA terhadap kepuasan Least Square Variabel Y : berpengaruh
kerja, dan menganalisis (PLS) dan Kepuasan Kerja terhadap kinerja
pengaruh kepuasan meggunakan karyawan dan
kerja terhadap kinerja sampling kualitas
karyawan kehidupan kerja
tidak
berpengaruh
terhadap
26
kepuasan
karyawan.
31