Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Akuntansi diimplementasikan dan dipraktikan tidak lepas dari masalah

manusia sebagai pelakunya, maka dari itu mempelajari dan memahami aspek

prilaku manusia dalam dunia akuntansi yang lebih dikenal dengan istilah

akuntansi keperilakuan (Behavioral Accounting) merupakan hal yang sangat

penting. Akuntansi keperilakuan (behavioral accounting) merupakan bidang ilmu

akuntansi yang menghubungkan antara perilaku manusia dengan sistem informasi

yang lingkupnya mencangkup akuntansi keuangan dan akutansi manajemen

(Manggu, 2019).

Karyawan sebagai aset perusahaan memiliki peran penting dalam

mempertahankan kelangsungan hidup organisasi. Karyawan berperan aktif dalam

setiap kegiatan organisasi, hal ini yang menjadikan sumber daya manusia berperan

penting dalam setiap organisasi. Karyawan dalam organisasi berperan sebagai

penentu, pelaku dan perencana dalam mencapai tujuan perusahaan sekaligus

menentukan maju dan mundurnya perusahaan.

Tercapainya tujuan perusahaan tidak hanya tergantung pada peralatan

modern, sarana dan prasarana yang lengkap tetapi juga sangat dipengaruhi oleh

kinerja karyawan. Perilaku karyawan merupakan salah satu faktor yang

berpengaruh dalam pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Perilaku

karyawan secara tidak langsung akan mempengaruhi hasil dari laporan keuangan

yang menjadi tolak ukur pengambilan keputusan pihak external dan penggunanya.
Oleh karena itu perlu adanya pertimbangan dari aspek keperilakuan dalam

mendesain, menganalisis, serta mengelola sistem akuntansi. Setiap organisasi

termasuk perusahaan akan selalu berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan,

dengan harapan apa yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai melalui

pekerjaan yang akan dilakukan karyawan.

Gaji merupakan salah satu perwujudan nyata dari pemberian kompensasi

oleh perusahaan. Gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa

yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer,

sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang

dilakukan oleh karyawan pelaksana. Kenaikan gaji dan insentif yang diberikan

oleh perusahaan atau organisasi kepada karyawan sudah menjadi kebiasaan setiap

tahun, hal ini dikarenakan tercapainya pendapatan dalam jumlah yang memenuhi

target pendapatan atau bahkan lebih. Pemberian gaji dan insentif didasarkan pada

kinerja diantaran seluruh karyawan. Penerapan insentif yang tepat dilakukan oleh

pemimpin organisasi dengan pemberian uang diluar gaji sebagai pengakuan

terhadap kinerja karyawan. Pemberian insentif merupakan hal pokok yang harus

diperhatikan perusahaan, apabila karyawan tidak menerima insentif sesuai dengan

pengorbanan loyalitas karyawan dalam bekerja terhadap perusahaan maka

karyawan cenderung malas bekerja, tidak bersemangat hingga semaunya dalam

bekerja tanpa ada kepuasan kerja.

Kinerja karyawan sangat mempengaruhi perusahaan. Kinerja karyawan

yang baik akan berbanding lurus dengan hasil yang baik dalam kemajuan bisnis

perusahaan. sebaliknya, kinerja yang buruk berdampak buruk bagi perusahaan.


Hasil kinerja karyawan dapat diketahui dari segi perusahaan, kuantitas, waktu

kerja, dan kerjasama dalam mencapai intensi yang telah ditetapkan. semuanya

tergantung pada kuantitas dan waktu melaksanakan tugas. Aspek kinerja

karyawan juga dapat memantau waktu kerja, jumlah absensi, dan absensi kerja.

Kesenangan kerja merupakan salah satu syarat penting yang harus dimiliki oleh

setiap karyawan yang bekerja, dimana manusia mampu bekerja di lingkungan

kerjanya dan akan bekerja secara maksimal dan serius dalam melaksanakan

pekerjaannya sehingga mendapatkan ijazah yang berkualitas dan memenuhi

persyaratan. memastikan bahwa hal ini memiliki pengaruh yang relevan terhadap

kebahagiaan kerja.

Tingkat kinerja karyawan merupakan hasil proses yang kompleks, baik

berasal dari diri pribadi karyawan (internal factor) maupun upaya strategis dari

perusahaan. Faktor-faktor internal misalnya motivasi, pemberian gaji dan

tunjangan, dan lainlain sementara contoh faktor eksternal adalah lingkungan fisik

dan non fisik perusahaan, pelatihan dan pengembangan karyawan. Kinerja

karyawan yang baik tentu saja merupakan harapan bagi semua perusahaan dan

institusi yang mempekerjakan karyawan, sebab kinerja karyawan ini pada

akhirnya diharapkan dapat meningkatkan output perusahaan secara keseluruhan.

Dalam suatu perusahaan ataupun organisasi tidak hanya gaji dan insentif

yang menjadi pengaruh dalam kinerja karyawan, tetapi juga gaya kepemimpinan

dan kepuasan dalam bekerja. Gaya kepemimpinan merupakan faktor eksternal

yang dapat mempengaruhi moral, kualitas kehidupan kerja dan terutama tingkat

prestasi suatu organisasi. Gaya kepemimpinan memegang hal yang penting dalam
fungsi manajemen yang dapat mempengaruhi karyawan dalam bekerja sehingga

dapat mencapai tujuan perusahaan atau organisasi.

Tinggi rendahnya motivasi dan kesenangan karyawan bagi suatu

perusahaan juga bergantung pada peran atasan dalam perusahaan, baik atasan atau

pemimpin merupakan salah satu kunci dalam manajemen yang mempunyai peran

serius dalam kelangsungan hidup perusahaan. Bos yang baik adalah pemimpin

yang mampu merencanakan, mengalokasikan, memobilisasi, dan berperilaku adil

kepada semua karyawannya. Hal ini dapat membuat karyawan merasa senang

dengan pekerjaannya yang pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas

pekerjanya.

Hal lain yang menjadi pengaruh dalam kinerja karyawan adalah kepuasan

dalam bekerja. Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang sangat bersifat

individual, setiap individual memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda,

semakin banyak aspek yang didapat sesuai keinginan dalam bekerja, maka akan

semakin meningkatkan kepuasan karyawan, dan hal ini juga akan mempengaruhi

kinerja karyawan. Kepuasan kerja memiliki banyak pengaruh bagi karyawan

dalam menjalankan tugasnya sehari-hari di perusahaan. Pegawai yang tidak puas

dalam bekerja akan terlihat kurang energik dalam menangani tugasnya, yang

akibatnya mempengaruhi kinerja pegawai. Kurangnya kesenangan karyawan

merupakan fenomena yang dapat merusak situasi di suatu perusahaan. Kurangnya

kepuasan karyawan biasanya dilihat dari berbagai aspek, salah satunya adalah

kurangnya kemampuan karyawan dalam menyelesaikan perintah kerja yang


diberikan sehingga menjadi ceroboh dalam menyelesaikan laporan, serta

menurunkan efektivitas dan efisiensi kerja.

Darurat kesehatan global yang dideklarasikan pada Januari 2020 oleh

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) setelah penyebaran Covid-19 telah

berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari baik oleh orang maupun bisnis.

Pemerintah di seluruh dunia telah memberlakukan 3M (Memakai masker,

Mencuci tangan dan Menjaga jarak), serta melibatkan pembatasan perjalanan,

penutupan perbatasan, dan penutupan bisnis sementara. Dampak pandemic

COVID-19 dialami oleh beberapa bisnis (Abbas & Frihatni, 2020). Perhotelan

merupakan salah satu industri yang paling berpengaruh dalam mengalami

penurunan permintaan global, tingkat hunian, dan pendapatan (Gursoy & Chi,

2020; Rivera, 2020). Manajer hotel sedang merencanakan bagaimana

menjalankan aktivitas dengan aman, dan mengingat berlanjutnya pandemi, ada

ketidakpastian mengenai bagaimana situasi dapat berkembang.

Dampak itupun dialami oleh Hotel Astara Balikpapan, berdasarkan hasil

wawancara dengan pihak hotel solusi sementara yang dapat dilakukan adalah

pemberian gaji dikurangi 50% dari gaji yang seharusnya diterima dan pemberian

kompensai yang tidak tepat waktu dari yang telah disepakati sebelumnya. Hal ini

yang menjadi penyebab karyawan sering merasakn ketidakpuasan dalam bekerja

dan keprofesionalan dalm melakukan pekerjaan. Berdasarkan latar belakang diatas

maka penulis melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pendapatan

Karyawan, Insentif, Gaya Kepemimpinan, Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan Pada Hotel Astara Balikpapan (Studi Pada Karyawan Hotel Astara

Balikpapan)”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang dapat

diambil adalah :

1. Apakah gaji berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Hotel Astara

Balikpapan ?

2. Apakah insentif berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Hotel Astara

Balikpapan ?

3. Apakah gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada

Hotel Astara Balikpapan ?

4. Apakah kepuasan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Hotel

Astara Balikpapan ?

1.3 Tujuan Penulisan

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan

penulisan ini adalah :

1. Untuk mengetahui gaji berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Hotel

Astara Balikpapan ?.

2. Untuk mengetahui insentif berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada

Hotel Astara Balikpapan ?.

3. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja

karyawan pada Hotel Astara Balikpapan ?.


4. Untuk mengetahui kepuasan berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada

Hotel Astara Balikpapan ?.

1.4 Manfaat Penulisan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Berguna sebagai tambahan pengetahuan dan pembanding antara teori ilmu

pengetahuan yang diperoleh dibangku kuliah dengan kenyataan dilapangan

agar peneliti dapat menganalisis dan memberikan saran terhadap aspek

keperilakuan.

2. Bagi Hotel Astara Balikpapan

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi masukan perusahaan dalam

menerapkan aspek keprilakuan terhadap kinerja karyawan.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan penelitian sejenis dan

sebagai pengembangan penelitian yang lebih lanjut.

4. Untuk peneliti selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang

bermanfaat, dan bagi penelitian yang sejenis penelitian ini dapat dijadikan

refrensi tambahan.

1.5 Sistematika Penulisan


Untuk mempermudah upaya dalam memahami skripsi yang telah dibuat,

maka disusun sistematika penulisan skripsi sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab satu atau pendahuluan terdapat latar belakang penelitian,

rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Pada bab dua atas tinjauan pustaka terdapat tinjauan atas

penelitian terdahulu, landasan teori, kerangka berpikir, hipotesis

dan definisi konsepsinal.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan,

yaitu mengenai rancangan penelitian, jenis penelitian, variabel

penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, teknis

pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

Anda mungkin juga menyukai