Abstrak
A. Pendahuluan
vasi kerja di dalam diri mereka menurun dan adanya peluang-peluang untuk melakukan kecurangan.
Pengimplementasian Pengendalian Internal yang
baik pada semua struktur organisasi dalam perusahaan, maka dapat disediakan jaminan memadai
mengenai prestasi dari sasaran kinerja dalam
mengefektivitas dan mengefisiensikan operasional
perusahaan, sehingga dalam laporan keuangan
dapat memenuhi ketentuan hukum yang bisa diterapkan dan diregulasi. Jika Pengendalian Internal
lemah maka akan mengakibatkan kekayaan perusahaan tidak terjamin keamanannya, informasi
akuntansi yang ada tidak teliti dan tidak dapat dipercaya kebenarannya, tidak efisien dan efektifnya
kegiatan-kegiatan operasional perusahaan serta tidak dapat dipatuhinya kebijakan yang telah ditetapkan.
tujuan perusahaan.
Suatu perusahan yang telah berjalan sebaiknya memantau seluruh kegiatan operasionalnya. Sebuah
pengendalian digunakan untuk membantu memantau
kegiatan-kegiatan
perusahaan.
AICPA
(American Institute of Certified Public accountants) dalam Wilopo (2006: 349) menjelaskan bahwa pengendalian internal sangat penting, antara
lain untuk memberikan perlindungan bagi entitas
terhadap kelemahan manusia serta untuk mengu-
impin yang ideal harus memiliki Gaya Kepemimpinan yang baik sehingga dapat meningkatkan kiner-
untuk
memadukan
organisasi
dan
kepentingan-
personalia
guna
dalam
proses
mempengaruhi,
mengarahkan
tersebut,
RB.Group)
maka
mendorong
penulis
untuk
2. Kajian Literatur
1) Kinerja Karyawan
pun
41)
2009: 5).
kut:
dahulu.
(2011:
dibandingkan
etika.
Muhammad
10-11)
terdapat
Zainur
dua
(2010:
faktor
yang
hasil
yang
tercapai,
sehingga
bijakan
tindakan-
tanggung
organisasi,
kepemimpinan,
jawab
adalah
bagian
yang
tidak
3) Disiplin
Disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap
1) Lingkungan pengendalian
gar.
4) Inisiatif
ditempatkan.
2) Penaksiran risiko
Perusahaan harus mewaspadai dan mengelola risi-
2) Pengendalian Internal
a. Pengertian Pengendalian Internal
ko yang dihadapinya. Perusahaan harus menetapkan tujuan yang terintegrasi dengan penjualan,
produksi, pemasaran, keuangan, dan aktivitas-
kan
nel lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian sasaran dalam
kategori berikut:
1) Efektivitas dan efisiensi operasi.
mekanisme
untuk
mengidentifikasi,
berlaku.
4) Aktivitas pengendalian
dilakukan.
5) Pemantauan
berlaku
1) Fungsi Instruksi
isasi melakukan kegiatannya sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
yang
2) Fungsi Konsultasi
3) Fungsi Partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha
3. Gaya Kepemimpinan
a. Pengertian Gaya Kepemimpinan
Miftah Thoha (2007: 49) menyatakan bahwa Gaya
Kepemimpinan merupakan norma perilaku yang
digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut
kepada
5) Fungsi Pengendalian
mereka
bahwa
mereka
mampu
C. Kerangka Berpikir
ja Karyawan
milik
1) Kepemimpinan direktif
Tipe ini sama dengan model kepemimpinan otokratis bahwa bawahan tahu dengan pasti apa yang diharapkan darinya dan pengarahan yang khusus
diberikan oleh pemimpin. Dalam model ini tidak
ada partisipasi dari bawahannya.
perusahaan,
najemen
yang
memeriksa
telah
ketelitian
ditetapkan.
dan
Komponen-
2) Kepemimpinan supportif
dapat
mengantisipasi
lebih
meningkatkan
kinerjanya
dalam
mengatasi
resiko-resiko
yang
3) Kepemimpinan partisipatif
bawahannya.
Namun
pengambilan
keputusan
Karyawan
Kinerja Karyawan juga dapat dipengaruhi oleh Gaya kepemimpinan yang dianut dan diterapkan oleh
manajemen puncak atau pimpinan. Teori path Goal
mengansumsikan bahwa pimpinan bisa mengubah
gaya atau perilaku mereka untuk memenuhi permintaan dari situasi tertentu, misalnya saat
menghadapi kelompok bawahan baru atau proyek
baru, pemimpin mungkin berprilaku direktif dalam
membuat prosedur kerja dan menjelaskan apa yang
mesti dilakukan. Berikutnya, pemimpin dapat
menggunakan perilaku suportif untuk meningkatkan kepaduan kelompok dan menumbuhkan iklim
B. Metode Penelitian
1. Populasi
wan.
longkan penelitian ex-post facto. Ex-post facto yaitu tipe penelitian terhadap data yang dikumpulkan
setelah terjadinya suatu fakta atau peristiwa. Berdasarkan tingkat penjelasan kedudukan variabel,
penelitian ini digolongkan dalam penelitian kausal
kan 9
2) Gaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan merupakan perilaku atau cara
3. Definisi Operasional
a. Variabel Dependen (Kinerja Karyawan)
denpenden
27-32)).
b. Variabel Independen
1) Pengendalian Internal
Pengendalian internal adalah sistem yang meliputi
Pengendalian
Internal
dan
Gaya
a. Uji Heteroskedatisitas
(2005: 144)).
Uji
heteroskedastisitas
gusulkan untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen secara signifikan secara statistik tidak
Keterangan:
: Harga bilangan F untuk garis regresi
: Rerata kuadrat garis regresi
dapat dilihat apabila dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% (Imam
Ghozali, 2009: 129).
b. Uji Multikolinearitas
2. Uji Hipotesis
Y = a + bX
Keterangan :
Y : subjek dalam variabel dependen yang dipred-
iksi.
c. Uji Linearitas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui hub-
bersifat
linier
atau
tidak.
Pengujian
ini
turun.
X : subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
(Sugiyono, 2009: 188)
n : jumlah ke-n
(Sugiyono,2009: 184)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa
jauh pengaruh variabel independen secara individual dalam mnerangkan variasi variabel dependen.
Dalam mengambil keputusan dilakukan dengan
membandingkan nilai antara thitung dan ttabel
dengan taraf sinifikansi 5%. Apabila nilai statistik t
Keterangan:
r2(x1y) = Koefisien determinasi antara X1 dengan
Y
bel
independen
secara
individual
memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (Imam Ghozali, 2009: 88-89).
a1 = Koefisien prediktor X1
a2 = Koefisien prediktor X2
Y = a1X1 + a2X2 + K
Keterangan:
Y = Kriterium
X1 = Prediktor 1
X2 = Prediktor 2
ikansi konstanta tiap variabel independen akan berpengaruh terhadap variabel dependen dengan rumus
sebagai
berikut:
Keterangan:
t : thitung
r : koefisien korelasi
X1
dan
X2
dengan
kriterium
Y,
M = Cacah prediktor
R2 = Koefisien determinasi antara kriterium
dengan prediktor- prediktor
menggunakan rumus:
Keterangan:
semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen. Setelah di-
a1 = koefisien prediktor X1
a2 = koefisien prediktor X2
penden.
ini
digunakan
untuk
mengetahui
presentasi
Sum-
bangan
variabel terikat.
relatif
digunakan untuk mencari perbandingan relatifitas
3 )
re-
Menguji
keberartian
gresi ganda,
dengan rumus:
Keterangan :
Keterangan:
F = Harga F regresi
N = Cacah kasus
berikut:
42,98.
1. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 2. Rangkuman Hasil Uji Heteroskedastisitas
2. Uji Multikoloniearitas
Tabel 3. Rangkuman Hasil Uji Multikolinearitas
dapat dilanjutkan.
3. Uji Linieritas
Tabel 4. Rangkuman Hasil Uji Linearitas
Tabel 6. Model Coefficients Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Pengendalian Internal terhadap Kinerja
Karyawan
2) Uji Hipotesis Kedua (Gaya Kepemimpinan berpengaruh positif Terhadap Kinerja Karyawan)
Tabel 7. Model Summary Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
Tabel 8. Model Coefficients Hasil Analisis Regresi Linier Sederhana Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
Karyawan
3) Uji Hipotesis Ketiga (Pengendalian Internal dan Gaya Kepemimpinan secara bersama-sama berpengaruh
Tabel 10. Anova Hasil Analisis Regresi Linier berganda Pengendalian Internal dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
Tabel 11. Model Coefficients Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Pengendalian Internal dan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawan
Pembahasan
Kinerja Karyawan
tu Pengendalian Internal berpengaruh positif terhadap Kinerja karyawan SPBU Yogyakarta. Hal
ini ditunjukkan dari hasil analisis regresi Pengendalian Internal (X1) terhadap Kinerja Karyawan
(Y) diperoleh suatu persamaan regresi 1 prediktor
setiap kenaikan Pengendalian Internal (X1) 1 satuan maka akan menaikkan Kinerja Karyawan (Y)
sebesar 0,535 satuan, selain itu dapat juga dilihat
dari nilai korelasi regresi (R) yang bernilai positif
antara Pengendalian Internal (X1) dan Kinerja Karyawan (Y) sebesar 0,407. Nilai thitung lebih besar
d. Aktivitas pengendalian
(Y). Dari hasil analisis regresi sederhana juga diperoleh nilai koefisien determinasi (R2) sebesar
0,165 yang berarti 16,5% naik turunnya nilai
Kinerja Karyawan dipengaruhi oleh Pengendalian
Internal, sedangkan sisanya sebesar 83,5% dipengaruhi variabel yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
Hasil
penelitian
ini
mendukung
teori
yang
a. Lingkungan pengendalian
Inti suatu bisnis adalah orang-orangnya dengan
karakteristiknya termasuk integritas, nilai-nilai,
etika dan lingkungan tempat mereka bekerja. Halhal tersebut merupakan mesin penggerak perusahaan dan merupakan fondasi segala sesuatunya
ditempatkan.
b. Penaksiran risiko
kan
mekanisme
untuk
mengidentifikasi,
Kinerja Karyawan
meningkatkan kinerjanya.
penelitian ini. .
Hasil
penelitian
ini
mendukung
teori
yang
terhadap
motivasi,
kepuasan,
dan
ini.
A. Kesimpulan
bijakan
organisasi,
kepemimpinan,
tindakan-
Keterbatasan Penelitian
belum diteliti.
Kepemimpinan (X2) adalah sebesar 10,2% masingmasing terhadap variabel Y. Secara bersama-sama
E. Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.
Bambang Hartadi. (1999). Sistem Pengendalian
Internal. Yogyakarta: BPFE.
Darwito. (2008). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja dan Komitmen
najemen
Diponegoro.
Program
Pasca
Sarjana
Universitas
pat
Meraih
Keunggulan
Kompetitif.
Yogyakarta:
Ekonisia.
Universitas Gunadarma.
langga.
Universitas Diponegoro.
yakarta: BPFE.
Aksara.
ba Empat.
Universitas
Pembangunan
Nasional
Veteran.
ro Semarang.
Yogyakarta: BPFE.
karta.
Agustus 2006.
Grafindo.
Widyatmini
Luqman
Hakim.
(2008)