Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PT. TELKOM AKSES KENDARI

Disusun Oleh:

Sri Zulherliyanti 196601030

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM (STIE-66)

KENDARI

2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sumber daya manusia merupakan asset yang terpenting, dan untuk mendapatkan dan
mempertahankannya memerlukan dukungan dana yang tidak sedikit. Sumber daya manusia
(SDM) merupakan modal utama bagi perusahaan. Segala sesuatu yang ada di perusahaan
adalah hasil kerja manusia sehingga mutu SDM yang ada di dalam perusahaan menentukan
nasib perusahaan itu sendiri. Dengan kata lain keunggulan perusahaan tergantung pada SDM
yang ada di dalamnya.
Sebuah organisasi mencerminkan kinerja dari karyawannya. Organisasi dan kinerja
karyawan merupakan hal mendasar yang sangat penting untuk mampu beradaptasi dan
menciptakan keunggulan kompetitif (Khtatbeh et al., 2020). Hampir semua organisasi ingin
menjadi organisasi yang baik. Kinerja karyawan yang optimal pada suatu organisasi dapat
terlaksana apabila organisasi mampu mengelola karyawannya menjadi tenaga yang handal
(Eliyana et al., 2019). Organisasi yang baik tercermin dari kinerja yang baik pula dari
karyawannya. Tempat kerja dan proses manajemen yang efektif sangat berperan dalam
meningkatkan produktivitas karyawan, sehingga mampu meningkatkan kinerja organisasi
(El-Zeiny, 2012).Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kepuasan
kerja. Kepuasan kerja dan kinerja memiliki hubungan yang sangat erat (Eliyana et al., 2019).
Kepuasan kerja adalah suatu keadaan emosional yang positif dan optimis atas penilaian hasil
kerja dan pengalaman kerja (Padmanabhan, 2021). Kepuasan kerja karyawan yang tinggi
biasanya akan meningkatkan kinerja karyawan. Organisasi yang memiliki karyawan dengan
tingkat kepuasan kerja yang tinggi, cenderung lebih produktif serta efektif (Eliyana et al.,
2019). Kepuasan kerja seorang karyawan sangat tergantung pada hal-hal yang berkaitan
dengan pekerjaannya (Seema et al., 2021)
Karyawan merupakan aset perusahaan yang sangat berharga yang harus dikelola dengan
baik oleh perusahaan agar dapat memberikan kontribusi yang optimal.Salah satu hal yang
harus menjadi perhatian utama perusahaan adalah kepuasan kerja para karyawannya.Karena
dengan kepuasan kerja yang tinggi dapat menghasilkan kinerja yang tinggi pula.
Kepuasan karyawan merupakan aspek penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
Selain itu kepuasan kerja adalah salah satu indikator penting dalam mendapatkan hasil kerja
yang optimal. Kepuasan kerja dapat diartikan perasaan senang atau tidak senang seorang
karyawan terhadap pekerjaan yang mereka lakukan. Perasaan yang dimiliki karyawan
tersebut mampu mempengaruhi bagaimana seorang karyawan bekerja. Karyawan yang puas
dengan pekerjaannya akan meningkatkan kinerjanya, baik kualitas ataupun kuantitas.
Kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya akan membuat karyawan lebih produktif.
Karyawan yang merasakan kepuasan dalam bekerja cenderung lebih setia dan loyal terhadap
perusahaan dalam jangka waktu yang lama. Loyalitas tersebut dapat diartikan karyawan
memiliki komitmen organisasi.
Komitmen organisasi merupakan loyalitas yang dimiliki karyawan terhadap perusahaan
dimana karyawan bekerja. Komitmen organisasi yang dimiliki karyawan juga dapat
dipandang sebagai suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak pada suatu
organisasi dan tujuan-tujuannya, serta berminat memelihara keanggotaan dalam organisasi
tersebut. Komitmen yang tinggi akan membuat karyawan setia pada perusahaan dan akan
berkeja keras untuk kemajuan perusahaan. Karyawan akan berusaha berkontribusi dalam
bentuk tenaga ataupun pikiran demi kemajuan dan tercapainya tujuan perusahaan. Komitmen
ini merupakan hasil timbal balik atas apa yang diberikan oleh perusahaan bagi karyawan.
Karyawan akan puas dengan pekerjaan mereka apabila perusahaan mampu memberikan
timbal balik yang adil dan layak, hal tersebut akan meningkatkan komitmen yang dimiliki
karyawan terhadap perusahaan. Perusahaan perlu memperhatikan komitmen orgaisasi yang
dimiliki oleh karyawan dan kepuasan kerja karyawan, karena hal tersebut memberikan timbal
balik yang positif untuk perusahaan.

Namun seringkali terjadi persaingan antar karyawan yang disebabkan karyawan


merasakan tekanan dari perusahaan untuk memenuhi target setiap harinya. Selain itu beban
kerja yang diberikan oleh perusahaan tidak sebanding dengan reward yang diterima
karyawan. Sistem penggajian juga turut berperan dalam mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan. Sistem penggajian membuat gaji yang didapatkan karyawan menjadi tidak pasti,
bahkan seringkali karyawan tidak mendapatkan gaji apabila sedang tidak banyak pelanggan.
Karyawan bisa saja merasakan ketidakpuasan atas gaji yang diterimanya. Karyawan
cenderung mencari cara untuk memenuhi target perusahaan dan mencari gaji yang lebih
tinggi. Hal inilah yang menyebabkan karyawan tidak mematuhi standar oprasional
perusahaan yang ada.

Pelaggaran yang dilakukan oleh karyawan karena tidak mematuhi standar operasional
perusahaan baik dengan sengaja atau tidak sengaja menunjukkan loyalitas yang dimiliki
karyawan masih rendah. Karyawan yang memiliki loyalitas baik menunjukkan adanya
komitmen organisasi yang baik dimiliki karyawan. Sedangkan loyalitas yang rendah
menunjukkan rendahnya komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan. Komitmen
organisasi memberikan timbal balik baik bagi karyawan dan perusahaan. Untuk itu perlu bagi
perusahaan untuk memperhatikan komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan demi
kemajuan dan keberlangsungan perusahaan.

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, melalui penelitian ini peneliti ingin
mengetahui apakah kepuasan kerja karyawan dan komitmen oeganisasi yang dimiliki
karyawan mempengaruhi kinerja karyawan PT. Telkom Akses Kendari maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN
KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.TELKOM AKSES
KENDARI.

1.2. Rumusan Masalah


1. Bagaimanakah Pengaruh Kepuasan kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Telokm Akses
Kendari?
2. Bagaimanakah Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Telkom
Akses Kendari?
3. Bagaimanakah Pengaruh Kepuasaan kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan PT. Telokm Akses Kendari.

1.3. Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Telokm
Akses Kendari.
2. Untuk mengetahui Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan PT.
Telokm Akses Kendari.
3. Untuk mengetahui Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan PT. Telokm Akses Kendari.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, maka peneliti perlu
mengadakan pembatasan masalah agar penelitian mendapatkan hasil yang lebih fokus.
Permasalahan pada penelitian ini dibatasi pada permasalahan terhadap kinerja karyawan yang
dipengaruhi oleh kepuasan kerja dan komitmen organisasi.
1.5. Manfaat Penelitian
Dalam hasil penelitian ini diharapkan terdapat manfaat yang baik secara teoritis maupun
praktis yang diperoleh serta dapat memberikan kegunaan dari beberapa pihak:
1. Manfaat Teoritis
a. Hasil penelitian ini diharapkan nantinya dapat digunakan sebagai bahan referensi
untuk penelitian sejenis yang selanjutnya.
b. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan tambahan wawasan, informasi, dan
ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan kepuasan kerja, komitmen organisasi dan
kinerja karyawan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan sebagai bahan
pertimbangan perusahaan dalam membuat keputusan-keputusan yang berkaitan
dengan kepuasan kerja dan komitmen yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
b. Bagi Karyawan
Hasil ini dapat dijadikan masukan bagi karyawan untuk memperbaiki serta
meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen kerjanya dalam melaksanakan pekerjaan
agar kinerjanya meningkat.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kajian Empirik

Berdasarkan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini yang diambil sebagai bahan
acuan utama dan pembanding adalah sebagai berikut:

1. Andry (2019) meneliti tentang ―Pengaruh Komitmen Pegawai dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kabupaten Pelalawan‖, terbit pada Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil (JWEM),
Vol. 9, No. 01, April 2019, metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan
metode analisa data uji validasi menggunakan teknik korelasi product moment, uji
validasi dengan teknik alpa cronbanch, menggunakan software SPSS. Hasil penelitiannya
adalah melaksanakan komitmen sama saja maknanya dengan menjalankan kewajiban,
tanggung jawab, dan janji yang membatasi kebebasan seseorang untuk melakukan
sesuatu. Semakin tinggi derajad komitmen pegawai semakin tinggi pula kinerja yang
dicapainya. Kepuasan kerja atau ketidakpuasan pegawai tergantung pada perbedaan
antara apa yang diharapkan. Sebaliknya, apabila yang didapat pegawai lebih rendah
daripada yang diharapkan akan menyebabkan pegawai tidak puas. Dari hasil penelitian
menunjukan bahwa komitmen dan kepuasan kerja berpengaruh sangat signifikan
terhadap kinerja pegawai pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten
Pelalawan. Persamaan penelitian Andry dengan penelitian ini adalah variabel independen
yang digunakan sama yaitu variabel komitmen organisasi dan kepuasan kerja.
Perbedaannya adalah objek penelitian yang digunakan pada penelitian tersebut adalah
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pelalawan,
sedangkan penelitian ini di PT. Telkom Akses Kendari Sulawesi Tenggara.
2. Nur Laily Julianti (2018) Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Rina Mitra Raharja . Penelitian saat ini dan terdahulu sama-
sama menggunakan kepuasan kerja dan komitmen organisasi sebagai variabel bebas dan
kinerja sebagai variabel terikat. 2. Penelitian saat ini dan terdahulu Jumlah sampel yang
digunakan yaitu 45 orang Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan
secara simultan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja. Secara
parsial, komitmen karyawan pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, tetapi
kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Perbedaannya
adalah objek penelitian yang digunakan pada penelitian tersebut adalah Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pelalawan, sedangkan
penelitian ini di PT. Telkom Akses Kendari Sulawesi Tenggara.

2.2. Tinjauan Teoritik


2.2.1 Kepuasan Kerja
2.2.2 Definisi Kepuasan Kerja

Kepuasan kerja dapat diartikan sebagai perbedaan mengenai suatu hal yang
diperoleh dan apa yang diharapkan. Semakin rendah kesenjangan di antara keduanya, maka
hal itu menunjukkan bahwa individu merasa puas dengan pekerjaannya (Purwanto et al.,
2021). Selain itu, kepuasan kerja juga merupakan suatu bentuk emosional yang memiliki
sifat positif dan merupakan hasil dari sebuah penilaian pada saat karyawan melakukan
pekerjaan (Pandey et al., 2019). Kepuasan kerja juga merupakan bentuk ekspresi kepuasan
karyawan mengenai bagaimana suatu pekerjaan yang dilakukan dapat memberikan dampak
yang baik untuk organisasi (Syaflinursyah & Aktif, 2020).Faktor yang dapat memberikan
pengaruh terhadap kepuasan kerja yaitu faktor pribadi dan faktor pekerjaan (Fazriyah et al.,
2019).Faktor pribadi merupakan faktor yang muncul dari diri seorang karyawan dan dapat
memengaruhi kepuasan kerja.Sedangkan faktor pekerjaan merupakan faktor yang memengaruhi
kepuasan kerja karyawan yang berasal dari pekerjaan itu sendiri.Karyawan dengan
kepuasan kerja yang tinggi seringkali berbicara positif mengenai perusahaan, bersedia
membantu rekan kerjanya,dan mengerjakan tugas yang diberikan melampaui harapan serta
cenderung lebih patuh apabila diberikan tugas karena ingin merasakan pengalaman positif
yang pernah dilakukan sebelumnya (Wahyuni & Supartha, 2019). Kepuasan kerja
memberikan energi baik bagi karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik
mungkin dan bersedia mempertahankan pekerjaannya (Jayawardena & Kappagoda, 2020).

2.2.3 Komitmen Organisasi

Komitmen organisasi menunjukkan tingkat kepercayaan pada diri karyawan mengenai


tujuan dan nilai-nilai yang dimiliki oleh perusahaan sehingga karyawan tersebut tidak memiliki
keinginan untuk perusahaan (Aisyah, 2020). Komitmen juga merupakan kemauan karyawan
untuk menyelaraskan antara perilaku pribadinya dengan kepentingan dan tujuan dari
perusahaan. Bahkan, terdapat beberapa organisasi yang menjadikan komitmen organisasi sebagai
persyaratan untuk menduduki suatu jabatantertentu(Muhajir & Arisandra, 2018). Komitmen
organisasi dapat dilihat dari tindakan yang dilakukan oleh karyawan, seperti jika karyawan
memiliki komitmen yang tinggi maka karyawan tersebut cenderung memiliki pandangan
positif terhadap perusahaan dan akan mempertahankan keberadaannya di organisasi
tersebut(Sulistyawati, 2018). Tiga komponen yang termasuk ke dalam komitmen organisasi
antara lain: (1) komitmen afektif, berhubungan dengan identifikasi organisasi, keterlibatan
karyawan, dan keterikatan emosional; (2) komitmen berkelanjutan, berhubungan dengan
kesadaran akan biaya yang muncul jika meninggalkan organisasi;(3) komitmen
normatif, berhubungan dengan perasaan bertanggung jawab untuk tetap melakukan
pekerjaan di organisasi tersebut(Kurniawan, 2020).

2.2.4 Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan merupakan aspek penting agar bisnis dapat berjalan dengan baik. Kinerja
merupakan kualitas dan kuantitas kerja yang dimiliki oleh karyawan yang dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal karyawan tersebut. Kinerja karyawan yang baik akan meningkatkan
produktivitas perusahaan. handawalla dalam Wan et.al. (2019) mengatakan bahwa untuk
mengukur kinerja dari suatu organisasi, yaitu berdasarkan kinerja sumberdaya manusia (human
resources performance) dan kinerja keuangan (financial performance) dengan melihat aspek
seperti kepuasan kerja, komitmen atau loyalitas pegawai dalam perusahaan, kualitas produk,
produktivitas maupun kekuatan financial. Ada enam dimensi dalam menilai kinerja karyawan, yaita:

a. Kualitas (Quality), yaitu hasil kerja keras para karyawan yang sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan oleh pihak perusahaan sebelumnya. Jika hasil yang dicapai oleh
karyawan tersebut tinggi maka 14 kinerja dari karyawan tersebut dianggap baik oleh
pihak perusahaan atau sesuai dengan tujuannya.
b. Kuantitas (Quantity), yaitu hasil kerja keras karyawan yang bisa mencapai skala
maksimal yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan. Dengan hasil yang telah
ditetapkan oleh perusahaan tersebut maka kinerja dari para karyawan sudah baik. Jika
Quantity merupakan jumlah yang diproduksi yang dinyatakan dalam nilai mata uang,
Jumlah unit produk atau jumlah siklus aktivitas yang telah diselesaikan.
c. Ketepatan Waktu (Timeliness), yaitu karyawan dapat bekerja sesuai dengan standar
waktu kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan bekerja sesuai dengan standar
waktu yang telah ditentukan maka kinerja dari karyawan tersebut sudah baik. Oleh
karena itu, dengan adanya timeliness yangmerupakan suatu tingkatan yang menunjukkan
bahwa suatu pekerjaan dapat terselesaikan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan
maka kinerja karyawan tersebut sudah baik.
d. Keefektifan Biaya (Cost Effectiveness), yaitu penggunaan sumber daya dari karyawan
yang digunakan secara optimal dan efisien. Dengan adanya penggunaan sumber daya
yang efisien dan efektif maka akan bisa mempengaruhi keefektifan biaya yang
dikeluarkan oleh pihak perusahaan dan menghasilkan keuntungan yang maksimum.
e. Perlu Pengawasan (Need for Supervision), yaitu kemampuan karyawan dalam bekerja
dengan baik, dengan atau tanpa ada pengawasan dari pihak perusahaan. Dengan atau
tanpa ada pengawasan dari pihak perusahaan, para karyawan dapat bekerja dengan baik.

2.3 Kerangka Penelitian

Kepuasan Kerja (X1)

Kinerja Karyawan (Y)

Komitmen Organisasi (X2)

Hipotesis Berdasarkan penelitian terdahulu, kepuasan dan komitmen berpengaruh


terhadap kinerja yang dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai
H2 : Komitmen Organisasional berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai

Anda mungkin juga menyukai