Disusun Oleh:
KENDARI
2022
BAB I
PENDAHULUAN
Pelaggaran yang dilakukan oleh karyawan karena tidak mematuhi standar operasional
perusahaan baik dengan sengaja atau tidak sengaja menunjukkan loyalitas yang dimiliki
karyawan masih rendah. Karyawan yang memiliki loyalitas baik menunjukkan adanya
komitmen organisasi yang baik dimiliki karyawan. Sedangkan loyalitas yang rendah
menunjukkan rendahnya komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan. Komitmen
organisasi memberikan timbal balik baik bagi karyawan dan perusahaan. Untuk itu perlu bagi
perusahaan untuk memperhatikan komitmen organisasi yang dimiliki oleh karyawan demi
kemajuan dan keberlangsungan perusahaan.
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, melalui penelitian ini peneliti ingin
mengetahui apakah kepuasan kerja karyawan dan komitmen oeganisasi yang dimiliki
karyawan mempengaruhi kinerja karyawan PT. Telkom Akses Kendari maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN
KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT.TELKOM AKSES
KENDARI.
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini yang diambil sebagai bahan
acuan utama dan pembanding adalah sebagai berikut:
1. Andry (2019) meneliti tentang ―Pengaruh Komitmen Pegawai dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah
(Bappeda) Kabupaten Pelalawan‖, terbit pada Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil (JWEM),
Vol. 9, No. 01, April 2019, metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan
metode analisa data uji validasi menggunakan teknik korelasi product moment, uji
validasi dengan teknik alpa cronbanch, menggunakan software SPSS. Hasil penelitiannya
adalah melaksanakan komitmen sama saja maknanya dengan menjalankan kewajiban,
tanggung jawab, dan janji yang membatasi kebebasan seseorang untuk melakukan
sesuatu. Semakin tinggi derajad komitmen pegawai semakin tinggi pula kinerja yang
dicapainya. Kepuasan kerja atau ketidakpuasan pegawai tergantung pada perbedaan
antara apa yang diharapkan. Sebaliknya, apabila yang didapat pegawai lebih rendah
daripada yang diharapkan akan menyebabkan pegawai tidak puas. Dari hasil penelitian
menunjukan bahwa komitmen dan kepuasan kerja berpengaruh sangat signifikan
terhadap kinerja pegawai pada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten
Pelalawan. Persamaan penelitian Andry dengan penelitian ini adalah variabel independen
yang digunakan sama yaitu variabel komitmen organisasi dan kepuasan kerja.
Perbedaannya adalah objek penelitian yang digunakan pada penelitian tersebut adalah
Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pelalawan,
sedangkan penelitian ini di PT. Telkom Akses Kendari Sulawesi Tenggara.
2. Nur Laily Julianti (2018) Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Rina Mitra Raharja . Penelitian saat ini dan terdahulu sama-
sama menggunakan kepuasan kerja dan komitmen organisasi sebagai variabel bebas dan
kinerja sebagai variabel terikat. 2. Penelitian saat ini dan terdahulu Jumlah sampel yang
digunakan yaitu 45 orang Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh signifikan
secara simultan antara kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap kinerja. Secara
parsial, komitmen karyawan pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan, tetapi
kepuasan kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Perbedaannya
adalah objek penelitian yang digunakan pada penelitian tersebut adalah Badan
Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Pelalawan, sedangkan
penelitian ini di PT. Telkom Akses Kendari Sulawesi Tenggara.
Kepuasan kerja dapat diartikan sebagai perbedaan mengenai suatu hal yang
diperoleh dan apa yang diharapkan. Semakin rendah kesenjangan di antara keduanya, maka
hal itu menunjukkan bahwa individu merasa puas dengan pekerjaannya (Purwanto et al.,
2021). Selain itu, kepuasan kerja juga merupakan suatu bentuk emosional yang memiliki
sifat positif dan merupakan hasil dari sebuah penilaian pada saat karyawan melakukan
pekerjaan (Pandey et al., 2019). Kepuasan kerja juga merupakan bentuk ekspresi kepuasan
karyawan mengenai bagaimana suatu pekerjaan yang dilakukan dapat memberikan dampak
yang baik untuk organisasi (Syaflinursyah & Aktif, 2020).Faktor yang dapat memberikan
pengaruh terhadap kepuasan kerja yaitu faktor pribadi dan faktor pekerjaan (Fazriyah et al.,
2019).Faktor pribadi merupakan faktor yang muncul dari diri seorang karyawan dan dapat
memengaruhi kepuasan kerja.Sedangkan faktor pekerjaan merupakan faktor yang memengaruhi
kepuasan kerja karyawan yang berasal dari pekerjaan itu sendiri.Karyawan dengan
kepuasan kerja yang tinggi seringkali berbicara positif mengenai perusahaan, bersedia
membantu rekan kerjanya,dan mengerjakan tugas yang diberikan melampaui harapan serta
cenderung lebih patuh apabila diberikan tugas karena ingin merasakan pengalaman positif
yang pernah dilakukan sebelumnya (Wahyuni & Supartha, 2019). Kepuasan kerja
memberikan energi baik bagi karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik
mungkin dan bersedia mempertahankan pekerjaannya (Jayawardena & Kappagoda, 2020).
Kinerja karyawan merupakan aspek penting agar bisnis dapat berjalan dengan baik. Kinerja
merupakan kualitas dan kuantitas kerja yang dimiliki oleh karyawan yang dipengaruhi oleh
faktor internal dan eksternal karyawan tersebut. Kinerja karyawan yang baik akan meningkatkan
produktivitas perusahaan. handawalla dalam Wan et.al. (2019) mengatakan bahwa untuk
mengukur kinerja dari suatu organisasi, yaitu berdasarkan kinerja sumberdaya manusia (human
resources performance) dan kinerja keuangan (financial performance) dengan melihat aspek
seperti kepuasan kerja, komitmen atau loyalitas pegawai dalam perusahaan, kualitas produk,
produktivitas maupun kekuatan financial. Ada enam dimensi dalam menilai kinerja karyawan, yaita:
a. Kualitas (Quality), yaitu hasil kerja keras para karyawan yang sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan oleh pihak perusahaan sebelumnya. Jika hasil yang dicapai oleh
karyawan tersebut tinggi maka 14 kinerja dari karyawan tersebut dianggap baik oleh
pihak perusahaan atau sesuai dengan tujuannya.
b. Kuantitas (Quantity), yaitu hasil kerja keras karyawan yang bisa mencapai skala
maksimal yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan. Dengan hasil yang telah
ditetapkan oleh perusahaan tersebut maka kinerja dari para karyawan sudah baik. Jika
Quantity merupakan jumlah yang diproduksi yang dinyatakan dalam nilai mata uang,
Jumlah unit produk atau jumlah siklus aktivitas yang telah diselesaikan.
c. Ketepatan Waktu (Timeliness), yaitu karyawan dapat bekerja sesuai dengan standar
waktu kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Dengan bekerja sesuai dengan standar
waktu yang telah ditentukan maka kinerja dari karyawan tersebut sudah baik. Oleh
karena itu, dengan adanya timeliness yangmerupakan suatu tingkatan yang menunjukkan
bahwa suatu pekerjaan dapat terselesaikan lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan
maka kinerja karyawan tersebut sudah baik.
d. Keefektifan Biaya (Cost Effectiveness), yaitu penggunaan sumber daya dari karyawan
yang digunakan secara optimal dan efisien. Dengan adanya penggunaan sumber daya
yang efisien dan efektif maka akan bisa mempengaruhi keefektifan biaya yang
dikeluarkan oleh pihak perusahaan dan menghasilkan keuntungan yang maksimum.
e. Perlu Pengawasan (Need for Supervision), yaitu kemampuan karyawan dalam bekerja
dengan baik, dengan atau tanpa ada pengawasan dari pihak perusahaan. Dengan atau
tanpa ada pengawasan dari pihak perusahaan, para karyawan dapat bekerja dengan baik.