PENDAHULUAN
ketercapaianya adalah ketika apa yang di rencanakan dapat terlaksana baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang. Agar apa yang di rencanakan dapat
terlaksanakan dengan baik, maka di butuhkan peran secara aktif dalam segenap
kerja karyawan dalam masing masing organisasi. dengan tingkat kompetisi yang
dan dapat meningkatkan pula kinerja perusahaan secara keseluruhan yang dapat
menjadi nilai tawar bagi pt rubber hoclie untuk bersaing dengan perusahaan-
1
Persaingan antara perusahaan di era globalisasi semakin tajam sehinga
pembelajar, yaitu peribadi-peribadi yang mau belajar dan bekerja keras dengan
itu, sdm yang di perlukan pada saat ini adalah SDM yang sangup menguasai
teknologi.
dominasi teknologi saja tidak cukup jika tidak di tunjang oleh SDM yang handal,
sehinga investasi dalam sumber daya ekonomi yang paling berharga, yaitu SDM.
material dan finansial tidak akan memberikan manfaat secara optimal untuk
2
menunjukan bahwa kualitas SDMmerupakan faktor penentu peroduktivitas,baik
perhatian serius dari pihak perusahaan, karena peningkatan produktivitas kerja itu
tidak akan tercapai dengan sendirinya, tetapi harus ada usaha dan peran serta baik
dari pihak perusahaan maupun dari pihak karyawan itu sendiri. Salah satu cara
memberikan atau menetapkan metode kompensasi yang adil dan layak kepada
karyawan atas prestasi kerja yang mereka hasilkan. Dengan demikian pemberian
sumber daya manusia merupakan aset organisasi yang sangat vital,sehinga peran
dan fungsinya tidak bias digantikan oleh sumber daya lainya. Betapapun modern
teknologi yang digunakan, atau seberapa banyak dana yang disiapkan, tanpa
dimana seluruh aktivitas dantugas tugas dan tangung jawab akan menjadi lebih
3
baik lagi jika adanya pemberian kompesasi yang merata dan adil sesuai dengan
peroduktivitas kerja karyawan menjadi lebih baik lagi. Sebaliknya dengan adanya
jasa yang telah di berikan oleh tenaga kerja. Kompensasi merupakan jumlah paket
perestasi, seperti upah gaji.upah adalah kompensasi dalam bentuk uang dibayar
atas waktu yang telah di gunakan sedangkan gaji, adalah kompensasi dalam
bentuk uang yang di bayarkan atas pelepasan tangung jawab ataspekerjaan. Upah
4
Namun kompensasi dapat dapat pula di berikan dalam bentuk insentif, yang
merupakan kontrak perestasi di luar upah atau gaji ,dan mempunyai hubungan
dengan prestasi sehinga di namakan pula sebagai pay for ferformace atau
tempat perusahan itu adalah sumber atau wadah bagi karyawan untuk
maka perusahaan berhak untuk mendaptkan karyawan yang baik yang dapat
terhadap pengunaan tenaga atau jasa yang telah di berikan oleh tenaga kerja.
organisasi
untuk berfikir, kerja keras bekerja sepenuh hati , disiplin, jujur, loyalitas tinggi,
pengelolan karet, dan pemasaran. Adapun yang ingin di teliti di PT rubber hocklie
5
terhadap peroduktivitas kerja karyawan yaitu masih adakah karyawan yang belum
PERAPAT
pada
6
Yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh kompensasi
penelitian telah tercapai peneliti berharap ada manfaat yang dapat diperoleh.
7
saing perusahaan
Labuhan batu
teori penulis akan menjelaskan secara garis besar sistematika pembahasan nya
BAB 1 : PENDAHULUAN
8
BAB II :LANDASAN TEORI , KERANGKA KONSEPTUAL, DAN
HIPOTESIS
Di bab ini penulis menyajikan pertangung jawaban ilmiah tentang keputusan apa
saja yang berhasil di dalam uraian teoritis dan terdapat kerangka konseptual serta
data atau jabatan dari responden seperti lokasi dan wakti penelitian, populasi dan
BAB II
LANDASAN TEORI, KERANGKA KONSEPTUAL,
HIPOTESI
9
2.1 landasan teori
2.1.1 kompensasi
kerjanya. Seseorang bekerja dan memberikan waktu dan tenaga kerjanya kepada
satu aspek yang paling sensitife di dalam hubungan kerja. Kusus yang terjadi
dalam hubungan kerja mengandung masalah kompensasi dan berbagai segi yang
kompensasi.
segala sesuatu yang di terima oleh karyawan sebagai balas jasa kerja mereka
10
Ranupandojo,dalam buku manajemen sumber daya manusia,(2018:154),
pegawai.
penjualantenaga para SDA terhadap perusahaan. namun dalam hal ini terkandung
payah karyawan itu dengan cara memberi balas jasa yang setimpal kepada
karyawan bersedia menjual jasa atau tenaga kepada perusahaan. Sebagai imbalan
perusahaan.
imbalan yang di berikan kepada pegawai dan timbul dari pekerjaan pegawai itu.
pertukaran seperti ini, maka jelaslah bahwa kebutuhan perusahaan akan terpenuhi,
sedangkan karyawan akan terpenuhi pula kebutuhanya karna ada yang mau
11
membayar jasa atau tenaganya. Dengan demikian makna kompensasi dapat dilihat
dari beberapa sudut pandang sesuai dengan kepentinganya. Antara pekerja dengan
hak dan dapat memenuhi kebutuhan untuk dirinya dan keluarganya, serta adanya
mengemukakan kompensasi adalah semua balas jasa yang di terima oleh seorang
karyawan dari perusahaanya sebagai akibat dari jasa atau tenaga yang telah
keadilan (equity). Karna bila kompensasi di rasakan tidak layak dan tidak adil
oleh para karyawan maka tidak mustahil hal tersebut merupakan sumber
kecemburuan sosial. Untuk itu lah paling tidak kecemburuan sosial tersebut dapat
12
pereventif pemberian kompensasi yang layak dan adil tersebut merupakan kata
kunci dalam upaya mendekati pemberian upah yang layak dan adil tersbut.
kompensasi dalah segala sesuatu yang di terima oleh karyawan sebagai balas jasa
seperti: dalam bentuk pemberian uang, pemberian material dan fasilitas, dan
insentif.Kompensasi tidak saja di berika dalam bentuk uang, tetapi dapat juga
berbentuk material atau beda. Hal ini dikarenakan perestasi yang diberikan kadang
kadang sukar di nilai dengan uang tetapi lebih mudah bila di berikan dalam wujud
materil.di samping uang dan materil, kompensasi dapat pula berikan perusahaan
berupa penyedian pasilitas ini biasanya tidak berdiri sendiri, tetapi sekaligus
sering disediakan oleh berbagai perusahaan antara lain pasilitas lingkungan kerja,
13
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kompensasi adalah
segala sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk aktivitas
kerja mereka. Pada dasarnya kompensasi itu dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu
yang bersangkuta.
14
f. Biaya Hidup Faktor lain yang perlu diperhitungkan juga adalah biaya hidup. Di
kota-kota besar, dimana biaya hidup tinggi kompensasi juga cenderung tinggi.
Bagaimanapun nampaknya biaya hidup merupakan “batas kompensasi“ dari para
karyawan.
g. Posisi Jabatan Karyawan Karyawan yang menduduki jabatan lebih tinggi akan
menerima gaji atau kompensasi yang lebih besar begitupun sebaliknya. Hal ini
wajar karena seseorang yang mendapat kewenangan dan tanggung jawab yang
besar harus mendapatkan apresiasi yang lebih besar pula dari perusahaan.
h. Pendidikan dan Pengalaman Kerja Jika pendidikan lebih tinggi dan pengalaman
lebih lama maka gaji/balas jasanya akan semakin besar, karena keahlian dan
keterampilannya lebih baik.
i. Kondisi Perekonomian Nasional Apabila kondisi perekonomian nasional sedang
maju maka tingkat kompensasi akan semakin besar. Sebaliknya jika kondisi
perekonomian kurang maju maka tingkat upah rendah, karena banyaknya
pengangguran.
j. Jenis dan Sifat Pekerjaan Kalau jenis dan sifat pekerjaan yang sulit dan
mempunyai resiko finansial dan keselamatan yang besar maka tingkat upah /
balas jasanya semakin besar karena membutuhkan ketelitian untuk mengerjakan
dan begitupun sebaliknya.
15
kompensasi yang di terimaseorang karyawanbaru mempunyai arti bila dapat si
jenis pekerjaan biasanya akan menentukan besar kecilnya tangung jawab para
suatu perusahaan akan selalu terikat pada kebijak sanaan dan peraturan yang
16
kepentingan para karyawan dengan kepentingan perusahaan.supaya tidak
17
2. kompensasi dalam bentuk non finansial
kompensasi dalam bentuk non finansial di bagi menjadi dua macam, yaitu
a. berhubungan dengan pekerjaan dan yang berhubungan dengan
lingkungan kerja.misalnya kebijakan perusahaan yang sehat,pekerjaan
yang sesuai (menarik,menantang), peluang untuk di promosikan
mendapat jabatan sebagai simbol status.
b. Sedangkan kompensasi nonfinansial berhubungan dengan lingkungan
kerja, seperti di tempatkan di lingkungan kerja yang kondusif, fasilitas
kerja yang baik.
lebih menantang atau orang yang mempunyai kualifikasi lebih baik dalam
organisasi di bayar lebih tinggi. Sementara itu, eksternal equity atau keadilan
18
ekternal menjamin bahwa pekerjaan mendapatkan kompensasi secara adil dalam
19
Sistem manajemen kompensasi harus mudah di pahami oleh spesialis sumber
daya manusia, manajer oprasi, dan pekerja. Dengan demikian, terbuka saling
pengertian dan menghindari kesalahan peresepsi.
8. Efisiensi administeratif selanjutnya
Program upah dan gaji harus di rancang dapat dikelola secara efesien,
meskipun tujuan ini merupakan pertimbangan pertimbangan sekunder.
20
tersebut dan tidak membayar atau memberikan kompensasi melebihi kontribusi
karyawan kepada organisasi melalui produktivitas mereka.
2. Kemampuan untuk Membayar Pemberian kompensasi akan tergantung kepada
kemampuan organisasi itu untuk membayar. Organisasi apapun tidak akan
membayar karyawannya sebagai kompensasi melebi kemampuannya.
3. Kesediaan untuk membayar Kesediaan untuk membayar akan berpengaruh
terhadap kebijaksanaan pemberian kompensasi kepada karyawannya, banyak
organisasi yang mampu memberikan kompensasi yang tinggi, tetapi belum
tentu mereka memberikan kompensasi yang memadai bagi karyawannya.
4. Suplai dan Permintaan Tenaga Kerja Jumlah tenaga kerja di pasaran kerja
akan mempengaruhi sistem pemberian kompensasi. Bagi karyawan yang
kemampuannya sangat banyak terdapat di pasaran kerja, mereka akan
diberikan kompensasi lebih rendah daripada karyawan yang memiliki
kemampuan melebihi tenaga kerja di pasaran kerja.
5. Organisasi Karyawan Adanya organisasi-organisasi karyawan akan
mempengaruhi kebijakan kompensasi. Organisasi karyawan ini biasanya
memperjuangkan para anggotanya untuk pemberian memperoleh kompensasi
yang seimbang. Apabila ada perusahaan yang memberikan kompensasi yang
tidak seimbang, maka organisasi karyawan ini akan melakukan perlawanan
dengan cara menuntut perusahaan tersebut.
6. Berbagai Peraturan Perundang-undangan Semakin baiknya sistem
pemerintahan, maka semakin baik juga system perundang-undangan, termasuk
di bidang perburuan (karyawan). Berbagai peraturan dan undang-undang yang
jelas akan mempengaruhi system pemberian kompensasi karyawan oleh setiap
perusahaan, baik pemerintah maupun swasta
21
4. Menciptakan keseimbangan dan keahlian Ini berarti bahwa pemberian
kompensasi berhubungan dengan persyaratan yang harus dipenuhi oleh
karyawan pada jabatan sehingga tercipta keseimbangan antara input (syarat-
syarat) dan output.
22
Jika program kompensasi sesuai dengan undang undang perburuan yang
berlaku (seperti batas upah minimum), intervensi, pemerintah dapat di
hindarkan.
2.1.2 produktivitas
(barang dengan barang atau jasa)dengan masukan (tenaga kerja, bahan ,uang).
Produktivitas adalah sesuai perbandingan antara hasil keluar dan masukan sering
23
Di bidang industri, produktivitas mempunyai arti ukuran yang relatif nilai
atau ukur yang di terampilkan oleh daya peroduksi, yaitu sebagai campuran dari
produksi dan aktifitas, sebagai ukuran seberapa baik kita mengunakan sumber
yang sama, atau masukan lebih sedikit dapat di gunakan untuk mendapatkan
seberapa baik sumberdaya di gunakan dalam masyarakat hal itu berarti lebih
mengakan hubungan antar hasil (jumlah barang atau jasayang di produksi) dengan
Akan tetapi masukan dan keluaran sumber daya manusia dan sosial juga
merupakan faktor penting. Jika perilaku organisasi akan lebih baik dapat
manusia.
mencapai tujuanya hal itu menjadi dengan mengubah masukan menjadi keluaran
24
dengan biayaterendah. Produktifitas merupakan ukuran kinerja, termaksuk
per rupiah dari penjualan, dan hasil peroduksi per jam dari pekerja.
menghasilkan barang/ jasa berbagai sumber daya dan kemampuan yang memiliki
oleh setiap kerja /karyawan. Secara umum, produktivitas dapat di artikan sebagai
kemampuan meningkatkan hasil kerja karyawan yang di tinjau dari sumber daya
25
Pengertian Produktivitas menurut Tjutju Yuniarsih (2009:156) :
dihasilkan oleh individu atau kelompok, selama satuan waktu tertentu dalam suatu
proses kerja
rata yang dicapai oleh tenaga kerja, selama jam kerja yang tersedia dalam proses
mencakup sikap mental dan perilaku yang berorientasi pada perbaikan yang
berkelanjutan countinous improvement, dan kinerja hari esok harus lebih baik dari
menghasilkan barang atau jasa berbagai sumber daya dan kemampuan yang di
perusahaan.
26
2.1.2.2 faktor- faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
dipengaruhi beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu
sendiri maupun faktor lain, motivasi, gizi dan kesehatan tingkat penghasilan,
A. Faktor Internal
B. Faktor Eksternal
27
3). Kultur lingkungan organisasi.
Produktivitas Kerja
28
2.1.2.3 indikator faktor peroduktivitas
akan terlaksana secara efesien dan efektif sehinga ini semua akhirnya sangat di
1. kemampuan.
ini dapat dilihat dari etos kerja dan hasil yang di capai dalam suatu hari
4. Pengembangan diri.
29
5. Mutu.
Selalu berusaha untuk meningkatkan mutu lebih baik dari yang telah lalu.
seorang pegawai.
6. Efisiensi
yang di gunaka
komputer dan tenaga kerja yang lebih keras. Pendekatan ini membawa kebaikan
antara lain :
a. Sumber luar
30
2.1.2.5 Aspek-aspek Produktivitas Kerja
31
2.1.2.6 Langkah langkah pencapaian produktivitas
Gambar 2.3
Kerangka konseptual
32
2.3 hipotesis
jawaban sementara terhadap rumusan masalah peneliti, oleh karna itu rumusan
peneliti sebagai berikut : ada pengaruh yang baik dalam pemberian kompensasi
33
BAB III
METODE PENELITIAN
utara
34
Table 3.1
Jadwal penelitian
1. Pengajuan
judul
2. Penyusunan
peroposal
3. Bimbingan
peroposal
4. Seminar
peroposal
Sumber : penelitian (diolah 2019)
3.2.1 populasi
35
Dalam penelitian ini jika subjk kurang dari 100 orang sebaiknya diambil
semuanya, jika subyek besar atau lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau
20-25% atau lebih Berdasarkan pendapat diatas karna populasi lebih dari 100
orang maka penuis mengambil sempel sebesar 20% yaitu 24 karyawan dari 120
karyawan. Pada peneliti ini objek yang di teliti yaitu karyawan PT RUBBER
HOCLIE Rantu prapat sebanyak 24 karyawan .
Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini termasuk kedalam perobility
sampling, yaitu teknik pengambilan sempel yang memberi peluang yang sama
bagi setiap unsur (angota) populasi untuk di pilih menjadi angota sempel. Adapun
teknik pengambilan sempelnya mengunakan metode simple random sampling.
Simple random sempeling adalah teknik pengambilan angota sempel dari populasi
di lakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu
(sugiono, 2016:118)
yang di peroleh nantinya berupa angka. Dari angka yang diperoleh akan dianalisis
yang diamati dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel
36
3.3.1.1 variabel independen
sebut variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau
atau yang menjadi akibat, karna adanya fariabel bebas. Dalam SEM (steruktural
Sumber data dalam penelitian adalah subjek darimana dapt di peroleh (arikunto,
2010 :172)
datanya, maka pengumpulan data dapat mengunakan sumber perimer dan sumber
37
sekunder. Sumber perimer adalah sumber data yang langsung membdrikan data
pada pengumpulan data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak
langsung memberikan data kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain
atau dokumen
data jauh lebih penting lagi, terutama apabila penelitian mengunakan metodeyang
memiliki cukup besar cela untuk di masuki unsur minat peneliti. Itu sebabnya
hasil yang sesuai dengan kegunaan yaitu pengumpulan variabel yang tepat.
Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, maka
kegiatan yang berkenaan dengan metide pengumpulan data pustaka, membaca dan
38
Tegasnya studi kepustakaan membatasi kegiatan hanya bahan-bahan koleksi
teknik yang lain, yaitu wawan cara dan kuesioner. Kalua wawan cara dan
yang diteliti untuk memperoleh data yang diperlukan. Hal ini penulis lakukan agar
untuk dijawabnya
menyebarkan untuk di isi secara tertentu oleh responden, kemudian setelah di isi
39
baru di kembalikan lagi kepada penulis. Tujuanya adalah untuk dapat mengetahui
hasilnya.
Table 3.2
No Pertanyaan Bobot
1. Sangat setuju (SS) 5
2. Setuju (s) 4
3. Kurang setuju (KS) 3
4. Tidak setuju (TS) 2
5. Sangat tidak setuju (STS) 1
apabila peneliti ingin mengetahui hl-hal dari responden yang lebih mendalam dan
40
Menurut sugiyono (2016:146), “menyatakan insterumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan mengunakan fenomena alam ataupun sosial yang diamati.
Menurut azwar (2014:8), “ uji validitas dari kata validity yang mempunyai
arti sejauh mana akurasi suatu tes atau sekala dalam menjalankan fungsi fungsi
pengukuranya.
kevalitan atau kesahitan suatu insterumen. Suatu inseterumen yang valid atau
valid atau sahih berarti memiliki validitas yang rendah.valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, suatu insterumen yang kurang valid atau
sahih berarti memilii validitas yang rendah. Insterumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yanhg di inginkan dan dapat mengungkapkan data dari
Dimana :
41
Rxy :koefisien korelasi product momen
X :variabel bebas
Y :variabel terikat
N :jumlah sempel
- Jika r hitung positif dan r hitung > r table maka fariabel tersebut valid
- Jika r hitung tidak positif serta r itunhg < r table maka fariabel tersebut
tidak falid
kata realibility. Suatu pengukuran yang mampu menghasilkan data yang memiliki
Untuk menghitung reliabilitas maka di gunakan rumus Alpha (dalam ari kunto
2010:239)
Dimana :
42
:realibilitas insterumen
:varians total
43
terikat digunakan analisis regresi linier sederhana dengan rumusan sebagai berikut
Y = a + bx
Dimana :
terhadap variabel terikat yang akan kita teliti itu diterima atau di tolak
44
3.6.3.1 uji siknifikan secara persial (uji t)
Uji t dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas (X) secara individual
mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan atau tidak terhadap faribel
terikat (Y)
(sugiyono, 2010:184)
Keterangan :
t :nilai t hitung
n : jumlah sampel
45
3.6.4 Analisis koefisien Determinasi ( )
dan satu, nilai yang menjelaskan variabel dependen amat terbatas, nilai yang
D=( ) 00%
Dimana :
D :koefisien determinan
46
DAFTAR PUSTAKA
karyawan
Pustaka pelajar
pertama.rawamanggung Jakarta:
Prenadamedia group
47
S Sumarsid, (2016). “pengaruh kompensasi terhadap produktivitas kerja
1979 - 7044
48