KINERJA KARYAWAN
DISUSUN OLEH:
EKA PURWANINGRUM
( 1706010107 )
MANAJEMEN 6G
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Di dalam setiap perusahaan akan tercapainya tujuan bergantung pada kualitas sumber
daya manusia yang dimiliki serta didukung oleh beberapa faktor produksi lainnya. Hal ini
tidak lepas dari peran pemimpin dengan kepemimpinan yang partisipatif dan transparansif
dalam bekerjasama dengan pegawai untuk mewujudkan tujuan organisasi atau perusahaan.
Memberikan perhatian pegawai dengan cara memberi kompensasi yang layak dan adil
akan meningkatkan prestasi kerja dan diharapkan untuk bekerja dengan baik. Menurut
Singodimedjo dalam tulisan Sutrisno (2009: 94-98), Kompensasi adalah semua balas jasa
yang diterima seorang karyawan dari perusahaannya sebagai akibat dari jasa atau tenaga
yang telah diberikannya pada perusahaan. Kalau menurut Panggabean (2004: 84) bahwa
kompensasi adalah semua jenis penghargaan yang berupa uang atau bukan uang yang di
berikan kepada pegawai secara layak dan adil atas jasa mereka dalam mencapai tujuan
perusahaan. Sedangkan menurut Dessler (2009: 125), kompensasi adalah setiap imbalan
yang diberikan kepada karyawan dan timbul dari dipekerjakannya karyawan itu. Meskipun
dalam praktiknya kinerja seseorang itu berbeda – beda antara satu dengan yang lainnya,
namun kompensasi yang diberikan dengan bentuk uang atau barang adalah sarana untuk
memenuhi kebutuhan mereka. Kompensasi yang akan diterima oleh mereka merupakan
cermin dari apa yang telah mereka berikan atau kerjakan kepada organisasi atau
perusahaan. Dengan memberikan kompensasi yang dilaksanakan secara benar dapat
memuaskan dan memotivasi karyawan guna mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.
2
dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukan sikap yang positif terhadap kerja itu,
seorang yang tidak puas dengan pekerjaannya menunjukan sikap yang negatif terhadap
pekerjaan itu. Karena pada umumnya apabila orang berbicara mengenai sikap karyawan,
lebih sering mereka memaksudkan kepuasan kerja.
Sebuah organisasi atau perusahaan untuk mencapai sebuah tujuannya bergantung pada
kinerja pegawai. Maka dari itu pemberian kompensasi sangat amat penting untuk
menunjang kepuasan kinerja pegawai agar produktivitas pegawai semakin baik. Begitu juga
dengan memberikan kompensasi atas kinerja para pegawai akan memberikan timbal balik
kontribusi untuk kelangsungan hidup pada organisasi atau perusahaan.
PT. Tripatra Engineers And Constructors adalah perusahaan yang bergerak di bidang
Engineering,Procurement dan construction khususnya pada sektor Migas, Petrokimia,
pengembangan fasilitas kelautan dan offshore, petrochemical dan industrial plants, power
generation dan transmisi serta sistem telekomunikasi. Perusahaan ini memiliki pegawai
tetap, kontrak, serta pegawai magang atau praktek kerja lapangan (PKL). Untuk karyawan
tetap dan kontrak diperusahaan ini diberikan kompesasi yang berupa gaji, tunjangan, bonus
kinerja setiap akhir tahun nya dll, diberikan berdasarkan pada jabatan, pendidikan, masa
kerja, serta kempampuan masing – masing setiap pegawai. Dan untuk karyawan magang
3
atau PKL diberikan gaji atau semacam fee atas kontribusinya terhadap perusahaan setiap
bulan nya.
Oleh karena itu pemberian kompensasi yang adil dan benar sangat berpengaruh
terhadap kinerja pegawai, karena dalam memberikan kompensasi yang adil dan benar akan
meningkatkan produktivitas pegawai untuk menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.
Maka konsumen atau vendor akan senang bekerjasama dengan perusahaan karena
pekerjaan selesai tepat waktu atau bisa juga selesai sebelum waktu yang ditentukan. Dalam
hal ini juga diatur oleh UU. NO. 13/2013 tentang ketenaga kerjaan “bahwa kesejahteraan
pekerja atau buruh adalah suatu pemenuhan kebutuhan dan atau keperluan yang bersifat
jasmaniah dan rohaniah, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, yang secara
langsung atau tidak langsung dapat mempertinggi produktivitas kerja dalam lingkungan
kerja yang aman dan sehat.
Atas dasar latar belakang diatas, maka peenulis melakukan perumusan penelitian adalah
sebagai berikut:
4
2. Bagaimana cara memberikan kompensasi agar tidak menimbulkan
kecemburuan sosial, sehingga dapat menyebabkan produktivitas dan kreativitas
pegawai PT. Tripatra Engineers And Constructors turun?
Dalam penelitian ini sebenarnya banyak hal yang dapat diangkat dalam penelitian ini,
namun penulis perlu membatasi masalah yang lebih terperinci dan jelas agar pembahasan
dalam penelitian ini tidak terlalu meluas. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini
adalah pengaruh kompensasi terhadap peningkatan produktivitas dan kreativitas kinerja
pegawai dan bagaimana memberikan kompensasi yang benar dan adil agar tidak terjadi
kecemburuan sosial antara pegawai satu dengan pegawai lainnya pada PT. Tripatra
Engineers And Constructors.
5
1.5 Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
Melalui penelitian ini diharapkan agar dapat menjadi sumber informasi dalam
mengembangkan pengetahuan dan menjadi pedoman dalam pelaksana
kompensasi bagi perusahaan untuk mengetahui arti pentingnya kompensasi.
2. Manfaat praktis
Melalui penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan informasi dan
referensi bagi pihak – pihak yang berkepentingan didalam perusahaan terutama
dalam teori kompensasi.
6
BAB II
Suatu cara departemen personalia meningkatkan prestasi kerja, motivasi dan kepuasan
kerja karyawan adalah melalui kompensasi. Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima
para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Masalah kompensasi mungkin
merupakan fungsi manajemen personalia yang paling sulit dan membingungkan. Departemen
personalia biasanya merancang dan mengadministrasikan kompensasi karyawan. Bila
kompensasi diberikan secara benar, para karyawan akan lebih terpuaskan dan termotivasi untuk
mencapai sasaran-sasaran organisasi.
Menurut Hasibuan (2005:118) kompensasi sebagai semua pendapatan yang berbentuk uang,
barang langsung atau tidak langsung yang diterima pegawai sebagai imbalan atas jasa yang
diberikan kepada perusahaan. Simamora (1997:541) mendefinisikan bahwa keompensasi
merupakan istilah luas yang berkaitan dengan imbalan-imbalan finansial (financial reward)
yang diterima oleh orang-orang melalui hubungan kepegawaian mereka dengan sebuah
organisasi. Sedangkan Dessler (1997:85) mengemukakan bahwa kompensasi merupakan salah
satu bentuk pembayaran atau imbalan dari pekerjaan pegawai itu. Handoko (1998:155)
kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima para pegawai sebagai balas jasa untuk kerja
mereka. Dan Ranupandojo (2000:10) menyatakan bahwa kompensasi meliputi kegiatan
pemberian balas jasa kepada pegawai.
Berdasarkan penjelasan dari para hali di atas dapat disimpulkan bahwa kompensasi
merupakan pemberian berupa uang atau barang baik gaji maupun diluar gaji yang diberikan
oleh pemimpin sebagai balas jasa atas kontribusi yang diberikan karyawan kepada perusahaan.
Bagi organisasi atau perusahaan, kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi
mencerminkan upaya organisasi dlaam mempertahankan atau menginkatkan kesejahteraan
karyawannya. Maka dari itu manajemen kompensasi yang baik sangat penting bagi perusahaan.
7
2.1.2 Jenis –jenis kompensasi
Menurut Simamora (2006: 442) kompensasi dibagi menjadi dua macam yaitu:
a. Kompensasi finansial,
Kompensasi finansial terdiri dari kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung.
1. Kompensasi langsung
Menurut Hariandja (2002: 244) kompensasi langsung adalah kompensasi yang
dikaitkan secara langsung dengan pekerjaan seperti upah atau gaji, bonus, dan
konsumsi. Berikut adalah macam – macam kompensasi langsung:
a. Gaji atau upah
Menurut Hariandja (2002: 245) gaji adalah balas jasa dalam bentuk
uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dalam kedudukannya
sebagai pegawai yang memberikan sumbangan pikiran dalam mencapai
tujuan organisasi. Sedangkan menurut Marihot (2002: 235) mengatakan
bahwa gaji adalah pembayaran tetap yang diterima seseorang dari
anggotanya dalam sebuah organisasi.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa gaji
merupakan suatu balas jasa berupa uang yang diberikan oleh perusahaan
kepada karyawannya tanpa melihat hasil kerja yang mereka capai dan
besarnya gaji itu tetap tidak berubah sesuai dengan golongan dan besarnya
gaji tidak berdasarkan jam kerja dan diberikan setiap bulan atau mingguan.
b. Insentif
8
2. Kompensasi tidak langsung
Untuk lebih jelas mengenai kompensasi finansial dan kompensasi non finansial
berikut gambar mengenai komponen – komponen kompensasi menurut Simamora
(2006: 443) berikut di bawah:
9
Gambar 1
Komponen – komponen Kompensasi
Kompensasi
Setiap pegawai yang telah mengabdikan dirinya kepada perusahaan dan telah
memberikan atau mengorbankan tenaga dan pikirannya kepada suatu organisasi atau
perusahaan, baik itu perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah akan
mengharapkan balas jasa berupa uang atau barang. Kompensasi yang layak merupakan
pendorong bagi pegawai supaya bekerja lebih giat serta lebih bertanggung jawab dalam
melaksanakan pekerjaan yang diberikan perusahaan kepadanya. Jadi dapat di katakan
bahwa kompensasi akan mempengaruhi produktivitas dan kreatifitas para pegawai.
Salah satu fungsi menejemen personalia yang paling sulit adalah penentuan tingkat
kompensasi moneter. Hal ini tidak hanya merupakan salah satu tugas yang paling rumit,
tetapi juga yang paling penting, baik bagi organisasi maupun karyawan. Kompensasi
10
yang diberikan ini diharapkan akan berdampak positif terhadap perusahaan. Maka
dengan adanya dampak positif ini tentu akan memberikan keuntungan bagi perusahaan,
yaitu:
1. Akan menaikkan produktivitas dan kreativitas kerja yang tinggi oleh para
pegawai dalam melaksanakan kegiatan bekerjanya bagi organisasi atau
perusahaan.
2. Untuk memberikan rangsangan kepada pegawai dengan maksud agar pegawai
mempunyai gairah dalam mencapai prestasi yang tinggi dalam bekerja.
3. Untuk mengikat pegawai agar bekerja pada organisasi atau perusahaan.
Sistem imbalan atau kompensasi yang efektif menurut Siagian (2002: 257) dibagi
menjadi empat, yaitu sebagai berikut:
11
2. Melakukan penilaian pekerjaan dikaitkan dengan keadilan internal. Dalam
melakukan penilaian pekerjaan diusahakan tersusunnya urutan peringkat
pekerjaan, penentuan “nilai” untuk setiap pekerjaan, susunan perbandingan
dengan pekerjaan lain dalam organisasi dan pemberian “point” untuk setiap
pekerjaan.
3. Melakukan survey berbagai sistem imbalan yang berlaku guna memperoleh
bahan yang berkaitan dengan keadilan eksternal.
4. Menentukan “harga” setiap pekerjaan dihubungkan dengan “harga”pekerjaan
sejenis ditempat lain.
Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa sistem kompensasi adalah
suatu sistem pemberian balas jasa kepada para pegawai dengan menentukan berapakah
yang layak dan pantas di terima oleh pegawai terhadap jenis dan hasil kerja yang telah
dikerjakan oleh pegawai tersebut. Pemberian kompensasi agar terasa adil dan baik,
maka lakukan tahapan mengevaluasi pekerjaan, survei gaji dan penilaian prestasi kerja.
12
Sistem upah ini akan mendorong orang – orang akan lebih setia pada organisasi
atau perusahaan dimana mereka bekerja, hal ini disebabkan karena sistem upah
menurut lamanya dinas sangat menguntungkan orang – orang lanjut usia,
sedangkan pegawai baru akan terdorong untuk bekerja lebih baik karena
mereka mengharapkan perlakuan yang lebih baik di usia tua nanti.
4. Sistem upah menurut kebutuhan
Sistem upah ini cenderung meberikan upah yang lebih besar kepada pegawai
yang sudah mempunyai keluarga. Hal ini karena mereka mempunyai kebutuhan
yang lebih besar dibandingkan dengan karyawan yang belum berkeluarga dan
seandainya upah dapat terpenuhi maka sistem upah ini menyamakan standar
hidup semua orang. Salah satu kelemahan sintem ini adalah tidak mengandung
intensif kerja, namun dilihat dari segi positifnya adalah memberikan rasa aman
yang disebabkan nasib para pekerja dan keluarga menjadi tanggung jawab
perusahaan.
13
tugasnya dengan baik, sedangkan pengusaha atau majikan wajib membayar
kompensasi sesuai dengan perjanjian awal”.
2. Kepuasan kerja “dengan balas jasa, karyawan akan dapat memenuhi kebutuhan
– kebutuhan fisik, stastus sosial dan egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan
kerja dari jabatannya”.
3. Pengadaan efektif “jika program kompensasi ditetapkan cukup besar, pengadaan
karyawan yang qualified untuk perusahaan akan lebih mudah”.
4. Motivasi “jika balas jasa yang di berikan cukup besar, menejer akan lebih mudah
memotivasi bawahannya”.
5. Stabilitas karyawan “dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak
serta eksternal konsistensi yang kompetitif, maka stabilitas karyawan lebih
terjamin karena turn-over relatif kecil”.
6. Disiplin “dengan program pemberian balas jasa yang cukup besar, maka disiplin
karyawan semakin baik. Mereka akan menyadari dan mentaati peraturan –
peraturan yang berlaku”.
7. Pengaruh serikat buruh “dengan progran kompensasi yang baik, pengaruh
serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan akan berkonsentrasi pada
pekerjaannya”.
8. Pengaruh pemerintah “jika program kompensasi sesuai dengan undang-undang
perburuhan yang berlaku (seperti batas upah minimum), maka intervensi
pemerintah dapat dihindarkan”.
2.1.6 Produktivitas kerja
14
Dari beberapa arti produktivitas di atas, dapat disimpulkan menjadi suatu filosofi
dan sikap mental yang timbul dari motivasi yang kuat dari masyarakat, yang secara terus
– menerus berusaha meningkatkan kualitas kehidupan.
Dalam pengukuran produktivitas kerja menurut Simamora (2004: 612) ada beberapa
faktor yang digunakan untuk mengukur produktifitas kerja, yang meliputi:
1. Kuantitas kerja.
2. Kualitas kerja.
3. Ketetapan waktu.
2.1.8 Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi kerja
Dalam usaha untuk meningkatkan produktivitas kerja uang tinggi suatu perusahaan
dalam proses produksi, selain peralatan ataupun bahan baku dan tenaga kerja yang
berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan peraturan – peraturan pemerintah serta
kebijakan – kebijakan pemerintah secara keseluruhan. Ada beberapa faktor yang juga
dapat mempengaruhi produktivitas kerja adalah sebagai berikut:
Dari tiap – tiap faktor di atas dapat saling berpengaruh dan dapat mempengaruhi
peningkatan produktivitas dan kreativitas pegawai dalam suatu perusahaan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
15
2.1.9 Studi sebelumnya
Tabel 1
Proses pemberian kompensasi yang dilakukan secara adil dan layak oleh perusahaan
kepada para pegawai mereka diharapkan mampu memberi motivasi kepada pegawai
untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas kinerja mereka. Dan pada akhirnya
nanti akumulasi dan peningkatan produktivitas dan kreativitas kerja para pegawai akan
mengindikasikan peningkatan produktivitas perusahaan. Dari uraian singkat tersebut,
16
maka penulis menjabarkan kerangka pikir yang akan di jadikan pegangan dalam
penelitian ini dalam gambar 2 di bawah ini.
Gambar 2
Kerangka pikir
Kompensasi
17
2. Kompensasi tidak lansung (indirect compensation), merupakan pemberian
kompensasi kepada karyawan sebagai tambahan,, didasarkan atas kebijakan
pimpinan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan karyawan. Kompensasi
tidak langsung terdiri dari: fasilitas atau kemudahan seperti transportasi dan
kesehatan, upah/gaji yang diterima oleh karyawan selama cuti, bantuan dan
santunan musibah, bantuan biaya pendidikan, iuran jamsostek yang dibayar
perusahaan, iuran dana pensiun yang dibayar perusahaan, dan premi asuransi
jiwa.
Berdasarkan uraian-uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kompensasi
merupakan salah satu unsur pembiayaan (cost) organisasi/perusahaan yang
sangat penting karena akan mempengaruhi harga dasar produknya, baik
berupa barang maupun jasa yang dipasarkannya.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian yang akan dilakukan pada PT. Tripatra Engineers And Constructors ini,
penulis akan melakukan sebuah penelitian dengan cara mendatangi langsung kantor pusat
PT. Tripatra Engineers And Constructors yang terletak di Cilandak Barat, Jakarta Selatan
untuk mengumpulkan data – data pendukung di dalam melakukan penelitian tersebut.
Obyek penelitian ini dilaksanakan pada PT. Tripatra Engineers And Constructors
Kantor Wilayah Jakarta Selatan Jl. RA. Kartini No. 34 Cilandak Barat. Penulis memilih
melakukan penelitian pada PT. Tripatra Engineers And Constructors ini karena selain
lokasinya dekat dengan tempat tinggal sekarang, obyek penelitian ini merupakan kantor
pusat sehingga memudahkan dalam melakukan penelitian dan pengumpulan data yang
akan digunakan sebagai bahan penelitian sesuai dengan judul penelitian. Waktu yang
digunakan adalah dalam kurun waktu 1 Juni 2015 sampai dengan 31 November 2015.
Tabel 2
Waktu Penulisan
No Tahapan kegiatan
Jun - 15 Jul - 15 Agt - 15 Sept - 15 Okt - 15 Nov - 15
1 Persiapan
2 Pengumpulann data
3 Pengolahan data
4 Analisa data
5 Sidang skripsi
Menurut Sugiyono (2011: 60-64) variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat
atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
19
ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Maka
macam – macam variabel dalam penelitian adalah sebagai berikut:
kompensasi adalah imbalan atau upah yang diberikan kepada pegawai sebagai alat
pemuas pegawai untuk meningkatkan kinerja dan loyalitas pegawai pada perusahaan
yang akan berakibat meningkatnya produktivitas kerja para pegawai.
kinerja karyawan adalah tingkatan hasil kerja pegawai dalam waktu tertentu yang
sudah memenuhi dan mencapai persyaratan yang telah ditentukan dan juga sudah
disepakati.
20
Tabel 3
Operasional Variabel
Variabel Indikator Sub Variabel
Kompensasi - Gaji dan Upah - Kompensasi langsung
- insentif
- Asuransi - Kompensasi Tidak langsung
- Pensiun
Kinerja karyawan - Target - ketepatan dalam bekerja
- Kreativitas dan produktivitas - Kualitas dan kuantitas kerja
- Kehadiran - Kedisiplinan
Dalam penelitian ini memakai dua cara untuk mengumpulkan data yang akan
diperlukan dalam analisis, yaitu sebagai berikut:
1. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti atau data yang
berasal dari sumber aslinya dan terkait secara langsung dengan topik penelitian.
Pengumpulan data primer dapat menggunakan observasi, wawancara, angket, dan
pola lain yang di perlukan. Dalam penelitian ini penulis menggunakan observasi
dan angket (kuisioner penelitian) sebagai penunjang dalam pengumpulan data.
a. Observasi adalah pengamatan langsung ke lokasi penelitian yang dilakukan
dengan memperhatikan, mempelajari dan mencatat berbagai hal yang dapat
dijadikan obyek penelitian, serta mengumpeulkan data sekunder dari berbagai
dokumen.
b. Angket (kuisioner penelitian) adalah pengajuan pernyataan atau pertanyaan
tertulis serta pilihan jawaban kepada para responden yang menjadi sampel
penelitian.
2. Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan pihak lain baik dari dalam
organisasi (perusahaan) atau di luar organisasi (perusahaan). Data sekunder internal
dapat berupa laporan yang tidak dipublikasikan. Data sekunder eksternal dapat
berupa laporan yang di publikasikan
3.6 Teknik Analisis data
Teknik yang akan digunakan penelitian ini, penulis menggunakan teknik analisa
data kuntitatif. Pada umumnya teknik analisa data kuantitatif ini menggunakan teknik –
21
teknik analisis statistik, walaupun tidak menutup kemungkinan untuk mengunakan
analisis matematis biasa (misalnya analisis terhadap tabel frekuensi). Dari hasil daftar
pertanyaan, data tersebut di kuantitatifkan dengan memberikan nilai pada masing –
masing jawaban responden. Data yang diperoleh dari hasil penelitian setelah dilakukan
tabulasi data, maka langkah selanjutnya adalah menganalisis dengan analisis sebagai
berikut:
a. Analisis regresi
Menurut Sugiono (2002: 211) bahwa analisis ini digunakan untuk mengetahui
hubungan dan pengaruh antara pemberian kompensasi (X) terhadap produktivitas
kerja karyawan (Y), maka dinyatakan dengan persamaan garis regresi yaitu dimana
masing – masing konstanta a dan b dapat di cari dengan rumus sebagai berikut:
Y=a+bX Keterangan :
n ∑X .Y –(∑X) (∑Y) Y = Variabel terikat
atau 𝑏 = n (∑X)2 − (∑Y)2
X = Variabel bebas
a = Nilai konstanta
b = koefisien regresi
c = Banyaknya data
b. Analisis korelasi
n ∑XY − ∑X . ∑Y
r =
√n. ∑X 2 − (∑X)2 . √n . ∑Y 2 − (∑Y)2
Keterangan:
n = Banyaknya koresponden
22
DAFTAR PUSTAKA
23