Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang,
segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya serta sholawat beriring salam kepada Nabi
dengan baik.
Penulis
iii
iv
v
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
Sumber daya manusia merupakan sektor sentral yang penting dalam rangka
yang inovatif yang akan menghasilkan kreatifitas. Menurut (Cascio & Ramos,
1986) organisasi dikelola dan dilaksanakan oleh manusia sehingga tanpa adanya
Sumber daya manusia yang ada didalam suatu perusahaan dapat menjadi
meningkatkan daya saing. Terdapat tiga level strategi perusahaan yang dikenal,
yaitu strategi level korporasi, strategi level unit bisnis, dan strategi level
fungsional. Salah satu strategi fungsional adalah strategi sumber daya manusia,
jenis strategi ini berisi perekrutan sumber daya manusia serta melakukan
melakukan work overload (tugas lebih) dari seorang karyawan serta kompensasi
yang tidak sesuai dengan apa yang sudah dikerjakan karyawan pastinya akan
memicu stress kerja yang berujung akan mempengaruhi kinerja dari seorang
karyawan diperusahaan tersebut dan pastinya ini akan membuat kualitas dari
1
2
pekerjaan, serta kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
perusahaan harus memperhatikan dan memelihara para karyawan nya dengan baik
agar karyawan memiliki kinerja yang baik dan sesuai dengan tujuan perusahaan.
dikaitkan dengan suatu peluang, kendala maupun tuntuan (Robbins, 2006: 304).
Stres kerja merupakan tanggapan seseorang terhadap kondisi yang dirasakan baik
secara fisik maupun psikologis yang berlebihan karena suatu tuntutan pekerjaan
secara internal maupun eksternal sehingga kondisi stres ini dapat mengalami
(2000: 341) dalam hal ini pelopor peneliti stres, mengungkapkan bahwa stres
penyebab stres berdampak pada bagian tubuh tanggapan ini menunjukkan dan
berbedaZ
3
yang pertama disebut sinyal (alarm) tingkat ini normal dari ketahanan seseorang,
ketegangan dimana tingkat ketahanan naik diatas normal dan fase yang ketiga
Stres kerja dapat memiliki pengaruh positif dan maupun negative. Stres
yang bersifat positif , seperti motivasi pribadi, rangsangan untuk bekerja lebih
keras, dan meningkatnya inspirasi hidup yang lebih baik dengan cara mengubah
persepsi karyawan dan pekerjaannya sehingga mencapai prestasi karier yang baik.
hassil kinerja yang baik dan maksimal. Karyawan yang puas dengan pekerjaannya
merasa puas dengan pekerjaanya. Sehingga apabila karyawan merasa puas dengan
atau barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai
imbalan atas jasa yang diberikan pada perusahaan. Faktor-faktor yang dapat
kekeliruan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang terbatas, stres kerja dan
juga kompensasi.
dilakukan perusahaan , kasus seperti ini justru akan membuat karyawan malas
jelas dilakukan perusahaan karena sudah tersedia keterangan di slip gaji masing-
masing karyawan.
kompensasi yang diterima dari perusahaan tempat dia bekerja. Keadaan tersebut
akan merangsang karyawan untuk memberikan imbalan dalam wujud patuh pada
salah satu bentuk pembayaran atau imbalan yang diberikan kepada karyawan dan
adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja
meliputi imbalan finansial dan jasa nirwujud serta tunjangan yang diterima oleh
5
merupakan apa yang diterima oleh para karyawan sebagai ganti kontribusi mereka
kepada organisasi.
berhubungan erat dengan pemberian gaji, upah, tunjangan dan pemberian fasilitas
bergerak dibidang retail elektronik dan smartphone , pastinya kesuksesan ini tidak
mengalami stres kerja jika diberikan pekerjaan diluar dari job desk yang mereka
biasa kerjakan serta kompensasi yang dialami oleh para karyawan pada
mendapatkan kompensasi lebih hal ini tentunya akan merujuk kepada kinerja
6
penurunan.
sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan maka peneliti mengajukan judul :
Dalam penelitian ini sebenarnya banyak hal yang bisa diangkat dalam
penelitian, namun penulis perlu membatasi masalah yang lebih terperinci dan jelas
agar pembahasan dalam penelitian tidak terlalu meluas. Adapun batasan penelitian
ini adalah Pengaruh Stres kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan.pada
Manfaat yang ingin didapat dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut
A. Manfaat teroritis
karyawan.
B. Manfaat Praktis
8
STUDI PUSTAKA
2.1.1 Kinerja
Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance yang
berarti prestasi kerja atau prestasi sesunguhnya yang dicapai oleh seseorang.
Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja ialah hasil dari pekerjaan yang telah
Menurut (Afandi, 2018: 83) kinerja adalah hasil kerja yang didapat
seseorang atau kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai wewenang dan
illegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral dan etika.
Kinerja adalah ukuran dari suatu hasil. Hasil dari suatu pekerjaan dapat
berupa arang atau jasa dan kinerja seseorang dapat dilihat dari barang atau jasa
yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan maka dapat dikatakan kinerjanya
baik, sebaliknya jika barang atau jasa yang dihasilkan buruk atau tidak sesuai
9
10
dengan yang diharapkan, maka dapat dikatkan kinerja nya buruk. (Sudaryono,
2016).
“Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
performance atau unjuk kerja. Kinerja dapat juga diartikan sebagai prestasi kerja
atau pelaksanaan kerja atau hasil unjuk kerja.” (Suwanto & Priansa, 2014).
Menurut Sutrisno (2014: 151), kinerja atau prestasi kerja merupakan hasil kerja
yang telah dicapai oleh seseorang berdasarkan tingkah laku kerjanya dalam
menjalankan aktifitas dalam bekerja. Menurut Sandy Martha (2015: 11), kinerja
merupakan sebuah prestasi yang telah dicapai oleh karyawan dalam menjalankan
Dari beberapa pendapat ahli diatas maka dapat diketahui bahwa kinerja
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan sesuai dengan
yang baik merupakan suatu langkah utama untuk menuju tercapainay tujuan
organisasi.
Menurut (Wirawan, 2009), kinerja karyawan atau pegawai dipengaruhi oleh tiga
faktor yaitu :
tepat sasaran.
hasil kerja yang bisa dinyatakan dalam ukuran angka atau padanan
angka lainya.
atau mutu hasil kerja yang dapat dinyatakan dalam ukuran angka atau
Berbagai sumber daya secara bijaksana dan dengan cara yang hemat
biaya.
4. Disiplin kerja
5. Inisiatif
13
sulit.
6. Ketelitian
7. Kepemimpinan
8. Kejujuran
9. Kreatifitas
1. Kualitas
kerapian.
2. Kuantitas
14
telah diselesaikan
3. Sikap
4. Kerjasama
5. Komunikasi
berikut, yaitu :
1. Kualitas kerja
kepadanya.
2. Kuantitas
Ukuran jumlah hasil kerja unit maupun jumlah siklus aktivitas yang
3. Ketepatan waktu
15
4. Efektifitas
5. Kemandirian
tidak perlu diawasi dan bisa menjalankan sendiri fungsi kerjanya tanpa
kehadiran.
3. Tingkat kehadiran
Hal ini dapat dilihat dari jumlah ketidakhadiran karyawan dalam suatu
Secara singkat, dapat dikatakan bahwa stres kerja dapat timbul jika
antara lain: a) Taraf sedang, stres berperan sebagai motivator yang memberikan
dampak positif pada tingkah laku termasuk tingkah laku kerja; b) taraf tinggi.
menghadapai pekerjaan. Stres kerja ini tampak dari Simptom, antara lain emosi
tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang
berlebihan, tidak bisa rileks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat, dan
beraneka ragam dalam mengatasi jumlah, intensitas, jenis dan lamanya stres.
terjadi dengan ditandai gangguan fisik, lingkungan, dan situasi social yang
17
berpotensi pada kondisi yang tidak baik. Pada umumnya stres dipandang sebagai
kondisi negative. Namun stres dalam tingkatan tertentu, dapat memicu kinerja
karyawan menadi lebih baik karena stres muncul akibat dari tekanan-tekanan baik
dengan kinerja juga dapat mengakibatkan stres kerja berkepanjangan. Stres kerja
menimbulkan penurunan dari kinerja karyawan. Namun apa bila tidak ada
tantangan dan tekanan dari perusahaan juga tidak akan meningkatkan kinerja dari
karyawan. Stres kerja cenderung lebih mudah timbul dari pada mengatasinya.
Robbins & Judge (2013: 595) berpendapat stres sebagai suatu kondisi
dengan apa yang diinginkannya dan yang dihasilkan dipersepsikan sebagai tidak
menghasilkan prestasi yang tinggi, namun pada umumnya stres kerja lebih banyak
tanggung jawab beban kerja, dan deskripsi pekerjaan yang terkait dengan apa
yang sangat diinginkan dan yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tapi
18
penting. Dalam definisi stress sebagai suatu respon, stress dilihat secara sebagaian
interaksi anatara individu dan lingkungan yaitu interaksi antara simulasi dan
respons. Jadi stres adalah konsekuensi setiap tindakan dan situasi lingkungan yang
menimbulkan tuntutan psikologis dan fisik yang berlebihan pada seseorang. Stres
yang dialami oleh karyawan akibat lingkungan yang dihadapi akan mempengaruhi
Jadi, dapat disimpulkan stres kerja sebagai suatu kondisi ketegangan yang
dialami seseorang individu yang dapat mempengaruhi kondisi fisik dan psikis
seseorang, dan sebagai suatu kondisi dari hasil penghayatan subyektif individu
Menurut Dwiyanti dalam (Lantara & Nusran, 2019: 77) adanya dua faktor
penyebab munculnya stres kerja, yaitu faktor lingkungan dan faktor personal.
yaitu orangtua, menantu, mertua, anak, saudara. Dukungan dari luar yaitu
penyebab terjadinya stres kerja karena merasa tidak dianggap dan merasa
dikucilkan
3. Pelecehan seksual
bagian tubuh yang paling sensitive, merayu, pujian bahkan senyuman yang
dingin , kurang cahaya atau terlalu terang, sesak secara sirkulasi udara atau
seperti pimpinan yang terlalu sensitif, terlalu agresif atau terlalu ambisius.
Jenis kepribadian individu menasi salah satu faktor penyebab stres karena
kepribadian yang kurang sabar dan kurang telaten lebih rawan terkena
7. Pengalaman pribadi
Menurut Robbins & Judge (2019) menunjukan bahwa faktor atau sumber
dari stres kerja meliputi faktor lingkungan, faktor organisasional, dan faktor
1. Faktor-faktor lingkungan
2. Faktor-faktor organisasional
berlebihan, atasan yang sangat menuntut dan tidak sensitive, serta para
adalah :
stres kerja berasa dari luar dan dalam diri individu tersebut. Faktor-faktor dari luar
Hubungan lingkungan sekitar dan individu menjasi salah satu faktor penyebab
stres kerja serta keadaan atau atmosfer juga mempengaruhi seorang individu
mengalami stres kerja. Sedangkan faktor dari dalam diri individu meliputi
Dampak dari stres kera dapat dikategorikan menjadi tiga kategori menurut
karyawan.
Menurut Donsu (2017) secara umum stres dibagi menjadi dua yaitu.
1. Stres akut
Stres yang dikenal juga dengan flight or flight response. Stres akut
2. Stres kronis
Stres kronis adalah stres yang lebih sulit dipisahkan atau diatasi, dan
Disisi lain, stres,yaitu hasil dari respon terhadap stres yang tidak sehat,
negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Distress adalah semua bentuk stres yang
tersebut cenderung beraksi secara berlebihan, binggung, dan tidak dapat berforma
secara maksimal (Walker, Merzari, Obabko, Fischer, & Siegel, 2014: 37).
24
peningkatan kepuasan kerja dan kinerja karyawan akan tetapi apabila melawati
yang tentu saja akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu
negatif. Menurut Siagian (2013: 302) berbagai langkah yang dapat diambil oleh
bagian kepegawaian untuk mengatasi stres yang dihadapi adalah sebagai berikut :
stres.
dihadapinya.
25
secara dini.
rupa sehingga berbagai sumber stres yang berasal dari kondisi kerja
dapat dihindari.
para karyawan.
Menurut Robbins & Judge (2013) terdapat lima indikator yang dapat
pegawai lain.
dikoordinasikan.
2.1.3 Kompensasi
mencapai tujuan tersebut. Salah satu cara yang palling efektif untuk memotivasi
kompensasi yang diterima dari perusahaan tempat dia bekerja. Keadaan tersebut
akan merangsa karyawan untuk memberikan imbalan dalam wujud patuh pada
ini berhubungan erat dengan pemberian gaji, upah, tunjangan dan pemberian
Menurut Wibowo & Sukirno (2016: 216) kompensasi adalah jumlah paket
tenaga kerjanya.
diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Program-program
yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima
imbalan langsung maupun tidak langsung, financial maupun non finansial, yang
adil dan layak kepada karyawan, sebagai balasan atau kontribusi/jasanya terhadap
karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka, dan cara untuk meningkatkan
adalah :
kompensasi.
2. Kepuasan kerja
pemberian kompensasi.
3. Pengadaan efektif
4. Motivasi
Jika balas jasa yang diberikan cukup besar, manajer akan lebih mudah
memotivasi bawahannya.
5. Stabilitas karyawan
Dengan program kompensasi atas prinsip adil dan layak serta eksternal
6. Disiplin
8. Pengaruh buruh
30
tujuan seperti :
pemberian kompensasi.
1. Kompensasi finansial
a. Kompensasi langsung
lain.
kompensasi yaitu:
1. Biaya hidup
organisasi tempat mereka bekerja harus sebesar biaya hidup pada saat
ini.
2. Produktivitas
keuntungan organisasi.
4. Kemampuan membayar
kelayakanya.
dengan tariff gaji per jam dan gaji biasanya berlaku untuk tarif bayaran
2. Insentif
Insentif adalah tambahan kompensasi di atas atau diluar gaji atau upah
3. Tunjangan
4. Fasilitas
33
karyawan.
1. Sistem waktu
kesatuan unit yang dihasilkan pekerja, seperti per potong, meter, liter,
dan kilogram.
3. Sistem borongan
mengerjakanya.
Terhadap Kinerja karyawan. Ada empat variabel yang diuji dalam penelitian ini
Kota Bengkulu. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan penelitian lebih lanjut
Robbins & Judge (2013: 195) berpendapat stres sebagai suatu kondisi
dengan apa yang diinginkannya dan yang dihasilkan dipersepsikan sebagai tidak
interaksi anatara individu dan lingkungan yaitu interaksi antara simulasi dan
respons. Jadi stres adalah konsekuensi setiap tindakan dan situasi lingkungan yang
menimbulkan tuntutan psikologis dan fisik yang berlebihan pada seseorang. Stres
yang dialami oleh karyawan akibat lingkungan yang dihadapi akan mempengaruhi
yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima
imbalan langsung maupun tidak langsung, financial maupun non finansial, yang
adil dan layak kepada karyawan, sebagai balasan atau kontribusi/jasanya terhadap
Ada beberapa penelitian terdahulu yang digunakan oleh penulis sebagai bahan
dan materi rujukan yang mendukung penelitian ini, beberapa penelitian tersebut
Tabel 2.1
Hasil Peneitian yang Relevan
cabang Kota Bengkulu. Dalam hal ini peneliti menempatkan Stres Kerja (X 1) ,
Gambar 2.1
Kerangka Teoritik
Stres Kerja
H1
(X1)
Kinerja
(Y)
Kompensasi H2
(X2)
H3
Keterangan
: Menunjukan Pengaruh Secara Parsial (Satu-Persatu)
Karyawan
Kinerja Karyawan
38
harus dianalisa. Dalam variabel penelitian dibagi menjadi beberapa hal yaitu:
Definisi variabel, indikator variabel, alat ukur dan skala yang digunakan, Untuk
Tabel 2.2
Definisi Operasional
Kabupetan Nganjuk)”
Palembang.
2.5 Hipotesis
berikut :
Bengkulu.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bengkulu yang berlokasi di Kelurahan Nusa Indah, Kecamatan Ratu Agung, Kota
Bengkulu. Waktu Penelitian ini akan dilakukan pada bulan November 2021
suatu penelitian ilmiah yang sistematis dimana data yang diperoleh berupa angka
atas suatu data yang diteliti baik itu gejala-gejala dan fenomena social, serta
meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif dengan tujun untuk menguji hipotetis
3.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang akan digunakan peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulnya. Populasi dalam penelitian ini
40
41
3.3.2 Sampel
sampel adalah sebagian dari wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002).
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik total sampling yaitu dengan
mengambil seluruh populasi yang ada untuk diteliti, jadi sampel penelitian ini
Bengkulu
3.4.1 Observasi
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis, dua diantara yang
Sugiyono (2013:145).
3.4.2 Wawancara
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti harus mengetahui hal
3.4.3 Kuisioner
mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti. Untuk memperoleh data,
kuisioner merupakan teknik pengumpulan data paling efisien bila peneliti tau pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Untuk
menurut (Cooper, Schindler, & Emory, 2008), yaitu seluruh pertanyaan yang telah
dijawab dihitung bobotnya dan dijumlah seluruhnya agar dapat diketahui nilai
Tabel 3.1
Skala Likert
Teknik analisis data adalah suuatu metode atau cara untuk mengolah data
menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut mudah untuk dipahami dan
diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk merubah data hasil dari sebuah
sebuah kesimpulan.
43
(y) dengan cara mengolah setiap jawaban pertanyaan dari kuisioner yang
skor rata-rata maka jumlah jawaban kuisioner dibagi jumlah pernyataan dikalikan
(Sugiyono, 2016)
nilai rata-rata skor yang selanjutnya akan dikategorikan pada rentang skor berikut
Tabel 3.2
Skala Interval
mengasumsikan variabel lainnya dianggap tetap atau konstan. Model regresi linier
Keterangan: Y = a + β1 X1 + β2 X2 + e
Y = Kinerja Karyawan
a = Konstanta
X1 = Stres Kerja
X2 = Kompensasi
e = Standar eror
disusun oleh para ahli dan diakui keandalanya. Akan tetapi penulis juga
mengukur valid atau tidaknya suatu kuisioner. Suatu instrument dapat dinyatakan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Pengujian validitas
membutuhkan bantuan penggunaan program IBM SPSS 26. Validitas sebuah item
pertanyaan indikator dapat dilihat dalam output nilai sig hitung (2tailed) pearson
correalation pada baris total konstruk. Data dapat dikatakan valid jika nilai sig
hitung < sig table atau jika r hitung lebih besar dari r tabel. Dalam penelitian
Tabel 3.3
Uji Validitas
Corrected
Item
Item
Variabel Indikator Pernyataan R Tabel Keterangan
Pernyataan
Total
Correlation
Ketepatan penyelesaian
1 .900 0.444444 Valid
tugas
2 .949 0.444444 Valid
Kesesuaian jam kerja
Kinerja (Y)
3 .847 0.444444 Valid
Tingkat kehadiran
Kerjasama antar
karyawan 4 .644 0.444444 Valid
Beban Kerja 1 .878 0.444444 Valid
Sikap Pimpinan 2 .801 0.444444 Valid
Stres Kerja Waktu kerja 3 .940 0.444444 Valid
(X1) Konflik 4 .811 0.444444 Valid
Komunikasi 5 .837 0.444444 Valid
Otoritas 6 .908 0.444444 Valid
Gaji atau upah 1 .791 0.444444 Valid
Kompensasi Insentif 2 .916 0.444444 Valid
(X2) Tunjangan 3 .913 0.444444 Valid
Fasilitas 4 .950 0.444444 Valid
Sumber Data: Output SPSS yang diolah, 2021
Dari tabel diatas dapat dilihat nilai Corrected Item Total Correlation atau
nilai untuk masing-masing variabel > (0,444). Hal ini menunjukkan bahwa item
dari setiap pertanyaan kuisioner masing-masing variabel tersebut adalah valid dan
layak untuk digunakan di penelitian ini. Artinya item dari setiap pertanyaan
yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dikatakan
instrument dapat menggunakan teknik cronbach alpha dengan bantuan IBM SPSS.
Tabel 3.4
Uji Reabilitas
Cronbach's
No. Variabel Keterangan
Alpha
1 Kinerja (Y) .862 Reliabel
2 Stres Kerja (X2) .926 Reliabel
3 Kompensasi (X3) .914 Reliabel
Sumber : Hasil Penelitian, 2021
ukuran yang realibel, karena masing-masing variabel memiliki cronbach’s alpha >
0.60
variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang
48
baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal (Ghozali,
a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah
2011: 163).
ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2013: 105). Untuk
sebagai berikut :
inflation model (VIF). Jika nilai tolerance > 0,1 dan VIF < 10 , maka
49
pengamatan yang lain (Ghozali, 2013: 139). Model regresi yang baik adalah yang
melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual
(SRESID).
analisis data, baik dari percobaan terkontrol, maupun dari observasi (tidak
terkontrol). Sebuah hasil bisa dikatakan signifikan secara statistic jika kejadian
tersebut hampir tidak mungkin disebabkan oleh faktor yang kebetulan, sesuai
seberapa jauh sense, feel, think, act dan relate mempengaruhi loyalitas pelanggan
Rumusnya :
t = β1
50
β = koefesiein beta
jika t-hitung > ttabel Ha diterima dan Ho ditolak, berarti adanya pengaruh
terikat.
variabel terikat.
n = jumlah responden
51
Jika Fhitung > Ftabel, Ha diterima dan Ho ditolak, berarti secara bersama
Jika Fhitung < Ftabel, Ho diterima dan Ha ditolak, berarti variabel bebas