Kepemimpinan
Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Nurlina, M.M
Disusun Oleh:
Gradiska Oktaviyanti Ys (20236013085)
i
DAFTAR ISI
Halaman Judul....................................................................................i
ii
REVIEW JURNAL 1
Identitas Jurnal
Judul : Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah
Jurnal : Jurnal Kependidikan IAIN Purwokerto
Volume/ : Vol. 6 No. 1 Hal 71-90
Halaman
Tahun : 1 Juni 2018
DOI: 10.24090/jk.v6i1.1697
Penulis : Nur Mukti
Sumber : Kepemimpinan Visioner Kepala Sekolah | Jurnal
Kependidikan (uinsaizu.ac.id)
1
sebagai kunci untuk meningkatkan produktivitas
pendidikan, dengan fokus pada rekayasa masa depan,
menjadi agen perubahan yang unggul, dan menjadi
penentu arah organisasi.
Terlihat dari masalah yang diangkat penulis tentang tidak
banyak kepala sekolah yang tahu persis apa visi sekolah
mereka dan bagaimana caranya mewujudkan visi itu.
Bahkan masih ada beberapa sekolah dalam merumuskan
visi, misi dan tujuan sekolah tidak jelas, dan kurang sesuai
dengan kondisi yang ada.
Hal tersebut disebabkan dari faktor kepemimpinan visioner
yang belum optimal dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Hal yang sama kemungkinan besar berlaku bagi para
pejabat dalam jabatan-jabatan pimpinan lainnya. Kepala
sekolah yang bertanggung jawab berusaha mengetahui
visi sekolahnya. Jika belum ada, mereka akan berusaha
merumuskannya dengan melibatkan semua pihak yang
berkepentingan. Visi itu kemudian disosialisasikan
sehingga menjadi cita-cita bersama.
Jurnal ini berupaya menggali konsep dan implementasi
kepemimpinan visioner kepala sekolah yang meliputi
kemampuan kepala sekolah dalam mencipta,
merumuskan, mensosialisasikan dan
mengimplementasikan visi sekolah.
Metode Tidak ada
Penelitian
Hasil Hasil penelitian berupa penguraian konsep kepemimpinan
Penelitian pendidikan (pengertian, fungsi, tugas, dan gaya
kepemimpinan kepala sekolah) dan kepemimpinan visioner
2
(pengertian, peran, kompetensi, ciri-ciri, dan langkah
visionary leadership).
Kesimpulan Kesimpulan jurnal ini menegaskan bahwa kepemimpinan
visioner melibatkan kemampuan pemimpin dalam
mencipta, merumuskan, mengkomunikasikan, dan
mengimplementasikan visi organisasi. Tanpa visi yang
jelas, sebuah organisasi akan sulit untuk maju dan
bersaing. Kepala sekolah memiliki peran penting dalam
mencipta, memelihara, mengembangkan,
mengkomunikasikan, dan menyegarkan visi sekolah agar
tetap responsif terhadap permasalahan dan tuntutan yang
dihadapi.
Kelebihan 1. Jurnal memberikan gambaran yang baik tentang
kepemimpinan visioner dalam konteks pendidikan.
2. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti
sehingga memudahkan dalam membaca jurnal
Kekurangan 1. Hanya memberikan konsep tanpa ada studi kasus yang
berkaitan dengan kepemimpinan visioner.
2. Tidak ada informasi mengenai metode penelitian yang
dilakukan
3. Kajian bisa lebih diperkaya lagi khususnya pada konsep
kepemimpinan visioner yang dalam jurnal hanya
terdapat 3 pendapat ahli. Sesuai yang sudah dipelajari,
paling tidak, ada 5 sumber mengenai materi tersebut.
3
REVIEW JURNAL 2
Identitas Jurnal
4
pendekatan personal yang baik, serta menciptakan rasa
aman dan nyaman dalam bekerja. Pembinaan dan
pengawasan yang sistematis juga diperlukan agar kinerja
guru senantiasa meningkat, sehingga dapat
meningkatkan mutu pendidikan.
Pendahuluan Penelitian ini mengidentifikasi rendahnya kinerja guru di
SDN 1 Nagri Kidul sebagai permasalahan utama dalam
pendidikan dasar saat ini. Beberapa masalah yang
dihadapi antara lain pembuatan RPP yang tidak optimal,
kurangnya kreativitas dalam pembelajaran,
keterlambatan dalam administrasi guru, kurangnya
disiplin, dan keluhan terhadap kondisi kerja. Kinerja guru
dapat dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, di
antaranya adalah kepemimpinan.
Kepemimpinan transformasional dalam pendidikan
didefinisikan sebagai sebuah proses di mana pimpinan
dan bawahan berusaha mencapai tingkat moralitas dan
motivasi yang tinggi. Kepemimpinan transformasional
dapat memotivasi pengikut untuk mencapai visi yang
ditetapkan, meningkatkan kepuasan kerja, melampaui
harapan, dan menumbuhkan kreativitas dan inovasi.
Oleh karena itu, penelitian mengenai kepemimpinan
transformasional dan kinerja guru dianggap penting
untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif
Penelitian dengan metode korelatif. sampel penelitian sebanyak 57
guru yang terdiri atas 36 guru PNS dan 21 guru GTT
/honorer. Dan pengambilan sample dilakukan dengan
teknik simpke random sampling.
5
Pengumpulan data penelitian melalui angket berskala
Likert.
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan
Penelitian transformasional kepala sekolah diukur melalui 4
dimensi: pengaruh ideal/kharisma, motivasi inspirasional,
stimulasi intelektual, dan pertimbangan individual. Dari
keempat dimensi tersebut, dua dimensi memiliki rata-rata
yang tinggi, yaitu pengaruh ideal/kharisma dan
pertimbangan individual. Sementara itu, dua dimensi
lainnya memiliki rata-rata yang cukup tinggi, yaitu
motivasi inspirasional dan stimulasi intelektual.
Kemudian, kinerja guru diukur melalui 3 dimensi:
perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,
dan evaluasi serta tindak lanjut. Temuan menunjukkan
bahwa kinerja guru secara umum memiliki kategori
tinggi/baik, dengan dimensi pelaksanaan pembelajaran
dan evaluasi serta tindak lanjut memiliki rata-rata yang
tinggi, sementara dimensi perencanaan pembelajaran
memiliki rata-rata cukup tinggi.
Selanjutnya, hasil uji korelasi menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh positif dan signifikan antara
kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap
kinerja guru. Koefisien determinasi menunjukkan bahwa
kepemimpinan transformasional kepala sekolah
memberikan kontribusi sebesar 24,8% terhadap kinerja
guru. Dengan demikian, peningkatan faktor
kepemimpinan transformasional dapat berkontribusi
pada peningkatan kinerja guru.
Secara keseluruhan, hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa kepemimpinan transformasional kepala sekolah
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja guru.
6
Kepala sekolah dengan kepemimpinan transformasional
yang baik dapat membantu meningkatkan kinerja guru
melalui berbagai cara, seperti memberikan inspirasi,
membangun motivasi, dan mendorong inovasi.
7
Kekurangan 1. Batasan sampel yang terbatas: Penelitian hanya
melibatkan 57 guru dari satu sekolah, sehingga
generalisasi hasil menjadi terbatas.
2. Penggunaan teknik pengumpulan data yang tunggal:
Penggunaan kuesioner sebagai satu-satunya teknik
pengumpulan data mungkin tidak mencakup semua
aspek yang relevan dalam konteks kepemimpinan dan
kinerja guru.
3. Fokus pada satu jenis pendekatan: Penelitian ini
hanya menggunakan pendekatan kuantitatif, sehingga
tidak mempertimbangkan pendekatan kualitatif yang
dapat memberikan wawasan mendalam tentang
fenomena yang diteliti.
4. Keterbatasan dalam variabel yang diteliti: Meskipun
penelitian ini memperhitungkan faktor internal dan
eksternal yang mempengaruhi kinerja guru, masih ada
faktor lain yang mungkin turut berperan namun tidak
diteliti.
8
REVIEW JURNAL 3
Identitas Jurnal
9
beberapa kriteria seperti visi dan misi yang jelas,
kemampuan untuk memotivasi dan memimpin tim, serta
integritas dan akhlak yang baik sangatlah penting.
Selain itu, faktor-faktor seperti budaya organisasi, gaya
kepemimpinan, dan faktor internal dan eksternal juga
mempengaruhi kepemimpinan dan perilaku organisasi
pada lembaga pendidikan Islam. Pemahaman dan
penerapan kriteria ini dapat memberikan kontribusi
yang signifikan dalam pengembangan dan peningkatan
efektivitas lembaga pendidikan Islam.
Pendahuluan Pendahuluan jurnal ini menggarisbawahi pentingnya
kepemimpinan yang efektif dalam pendidikan Islam
sebagai lebih dari sekadar memimpin dan mengatur
suatu organisasi. Kepemimpinan yang efektif dalam
organisasi pendidikan Islam harus mampu
mengimplementasikan prinsip-prinsip Islam dan
memenuhi kebutuhan pendidikan masyarakat. Selain
itu, perilaku organisasi juga mempengaruhi karakter
dan perilaku individu di dalam institusi pendidikan Islam,
dengan budaya kerja yang positif dapat mempengaruhi
motivasi dan kinerja para jamaah maupun murid-murid.
Di era digital dan globalisasi, pendidikan Islam harus
mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
bidang teknologi, ekonomi, dan sosial-budaya,
sehingga kepemimpinan yang efektif dan perilaku
organisasi yang positif sangat dibutuhkan. Namun,
beberapa masalah seperti kurangnya pemahaman
terhadap tupoksi kepemimpinan dan perilaku
organisasi pendidikan Islam, serta kurangnya
pemahaman mengenai kriteria kepemimpinan dan
10
perilaku yang efektif dapat menghambat kualitas
pendidikan Islam.
Metode Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian
Penelitian pustaka, dengan mengumpulkan data dari berbagai
sumber yang relevan seperti buku, artikel jurnal, dan
dokumen-dokumen terkait untuk mengidentifikasi
kriteria kepemimpinan dan perilaku organisasi yang
efektif dalam konteks pendidikan Islam. Data yang
terkumpul dianalisis dengan mengidentifikasi pola,
konsep, teori, dan temuan-temuan yang relevan,
sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan
pemahaman yang mendalam dan kontribusi dalam
pengembangan lembaga pendidikan Islam.
Hasil Penelitian Jurnal ini membahas tentang kepemimpinan dan
perilaku organisasi dalam konteks pendidikan Islam.
Beberapa poin penting dari hasil penelitian jurnal
tersebut adalah:
1. Tupoksi Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi
Pendidikan Islam
Kepemimpinan dan perilaku organisasi memiliki
peran penting dalam membangun visi dan misi
organisasi, meningkatkan kualitas pengajaran, dan
menyediakan sarana serta prasarana pembelajaran.
Tupoksi kepemimpinan dan perilaku organisasi pada
lembaga pendidikan Islam meliputi pengembangan
visi, misi, dan tujuan, menetapkan kebijakan
strategis, membangun kerjasama, memimpin
kegiatan pendidikan, menerapkan nilai-nilai Islam,
mengelola sumber daya manusia, mengembangkan
program pendidikan, dan menjaga kualitas
11
lingkungan belajar.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepemimpinan
Dan Perilaku Organisasi Pada Lembaga Pendidikan
Islam. Beberapa faktor yang mempengaruhi
kepemimpinan dan perilaku organisasi pada
lembaga pendidikan Islam meliputi nilai-nilai Islam,
karakteristik individu, lingkungan organisasi,
pendidikan dan pelatihan, serta teknologi.Faktor-
faktor ini saling berkaitan dan saling mempengaruhi
untuk menciptakan kepemimpinan dan perilaku
organisasi yang efektif.
3. Strategi Untuk Meningkatkan Kepemimpinan Dan
Perilaku Organisasi Pada Lembaga Pendidikan
Islam
Strategi untuk meningkatkan kepemimpinan dan
perilaku organisasi pada lembaga pendidikan Islam
meliputi penetapan visi, misi, dan tujuan yang jelas,
membangun budaya organisasi positif, melakukan
komunikasi efektif, pelatihan dan pengembangan,
pemberian motivasi dan penghargaan, penggunaan
teknologi dalam proses pengajaran dan manajemen,
serta evaluasi dan penilaian kinerja secara berkala.
4. Kriteria Kepemimpinan Dan Perilaku Pendidikan
Islam Yang Efektif
Kriteria kepemimpinan dan perilaku pendidikan Islam
yang efektif meliputi memiliki visi dan misi yang jelas,
memberikan motivasi dan inspirasi,
mengembangkan program pembelajaran efektif,
memiliki nilai-nilai Islam yang kuat, serta memiliki
komitmen untuk memperbaiki pendidikan Islam dan
memberikan pendapat konstruktif.
12
5. Cara Untuk Mengembangkan Kepemimpinan Dan
Perilaku Organisasi Yang Efektif Pada Lembaga
Pendidikan Islam
Cara untuk mengembangkan kepemimpinan dan
perilaku organisasi yang efektif pada lembaga
pendidikan Islam meliputi pembangunan visi dan
misi yang jelas, pengembangan keterampilan
kepemimpinan, penerapan prinsip-prinsip Islam
dalam kepemimpinan dan perilaku organisasi,
pembangunan budaya organisasi yang sehat, serta
penerapan evaluasi dan umpan balik secara berkala.
Kesimpulan Jurnal ini menyimpulkan bahwa pemahaman terhadap
tupoksi kepemimpinan dan perilaku organisasi dalam
konteks pendidikan Islam, serta penerapan kriteria
kepemimpinan dan perilaku organisasi yang efektif,
menjadi penting bagi para pemimpin dan pengelola
lembaga pendidikan Islam. Para pemimpin harus
memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam
memimpin organisasi agar dapat mencapai tujuan
pendidikan Islam yang diinginkan. Untuk mencapai
kepemimpinan dan perilaku organisasi yang efektif,
beberapa kriteria seperti visi dan misi yang jelas,
kemampuan untuk memotivasi dan memimpin tim, serta
integritas dan akhlak yang baik sangatlah penting.
Selain itu, faktor-faktor seperti budaya organisasi, gaya
kepemimpinan, dan faktor internal dan eksternal juga
mempengaruhi kepemimpinan dan perilaku organisasi
pada lembaga pendidikan
Kelebihan 1. Jurnal ini memberikan pemahaman yang
komprehensif tentang kepemimpinan dan perilaku
13
organisasi dalam konteks pendidikan Islam,
mencakup berbagai aspek seperti visi, misi, nilai-
nilai, dan faktor-faktor yang mempengaruhi.
2. Jurnal ini mengaitkan pentingnya kepemimpinan dan
perilaku organisasi dalam pendidikan Islam dengan
tantangan modern seperti digitalisasi dan globalisasi,
menunjukkan relevansinya dengan kondisi
pendidikan saat ini.
Kekurangan 1. Metode penelitian yang digunakan hanya berfokus
pada penelitian pustaka tanpa menyertakan data
empiris atau studi kasus yang lebih mendalam.
2. Meskipun jurnal ini berfokus pada pendidikan Islam,
namun tidak banyak membahas konteks lokal yang
lebih luas di mana lembaga pendidikan Islam
beroperasi, seperti faktor budaya, politik, atau sosial
ekonomi yang dapat mempengaruhi implementasi
dari kriteria kepemimpinan dan perilaku organisasi
yang efektif.
3. Jurnal ini mungkin memiliki keterbatasan dalam
cakupan ruang lingkup, karena hanya fokus pada
kriteria kepemimpinan dan perilaku organisasi yang
efektif dalam konteks pendidikan Islam, tanpa
memperhatikan aspek lain yang juga dapat
memengaruhi efektivitas lembaga pendidikan Islam
secara keseluruhan.
14
REVIEW JURNAL 4
Identitas Jurnal
15
adanya sebuah organisasi dalam kehidupan. Tanpa
organisasi, mungkin umat manusia akan kesulitan
dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Pendahuluan Organisasi merupakan sarana untuk mempersiapkan
individu atau kelompok yang berguna bagi anggota
dan lingkungannya. Keberhasilan sebuah organisasi
sangat dipengaruhi oleh kualitas sumber daya
manusia dan faktor pendukung lainnya. Budaya
organisasi membantu mengarahkan sumber daya
manusia pada pencapaian visi, misi, dan tujuan
organisasi serta meningkatkan kekompakan tim.
Peran organisasi pendidikan memiliki pengaruh besar
terhadap mutu pendidikan dan memberikan dampak
bagi anggotanya, baik pelajar maupun pengajar.
Metode Metode penelitian yang digunakan penulis adalah
Penelitian studi literatur atau studi kepustakaan. Metode ini
dipilih karena dapat melatih mahasiswa untuk
menghadapi tugas akhir perkuliahan serta
mempersiapkan diri dalam penelitian di masa depan
Hasil Penelitian Berikut adalah hasil dan pembahasan yang dapat
dirangkum dari jurnal tersebut:
Pengertian Organisasi: Organisasi berasal dari
bahasa Latin "organum" yang berarti alat. Secara
umum, organisasi adalah wadah untuk sekelompok
orang yang bekerja secara sistematis dan terencana
untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi
pendidikan merupakan bentuk organisasi yang
berkembang dalam dunia pendidikan dengan fungsi
signifikan dalam mencapai tujuan pendidikan.
16
Unsur Organisasi: Organisasi memiliki tiga unsur
dasar, yaitu manusia (man), kerjasama, dan tujuan
bersama. Manusia adalah anggota organisasi,
kerjasama adalah aktivitas bersama untuk mencapai
tujuan, dan tujuan bersama adalah arah atau sasaran
yang ingin dicapai.
Fungsi dan Struktur Budaya Organisasi: Budaya
organisasi sangat penting dalam mencapai tujuan
organisasi. Budaya organisasi dapat membentuk
identitas organisasi, memudahkan komitmen kolektif,
mempromosikan stabilitas sistem sosial, dan
membentuk perilaku dengan membantu manajer
merasakan keberadaannya. Struktur organisasi dapat
bersifat sentralisasi (pemusatan kekuasaan) atau
desentralisasi (pemusatan kekuasaan pada
daerah/masyarakat setempat).
Tujuan dan Manfaat Organisasi Pendidikan: Tujuan
organisasi pendidikan adalah untuk mengembangkan
kualitas pendidikan dan menjadi wadah
pengembangan potensi. Manfaat organisasi
pendidikan antara lain meningkatkan kemampuan
komunikasi, mencapai tujuan, membangkitkan jiwa
pemimpin, memecahkan masalah, memperluas
wawasan, dan membentuk tanggung jawab.
Keefektifan Organisasi: Keefektifan organisasi dapat
dilihat dari berbagai sudut, seperti pencapaian tujuan,
sistem komunikasi yang berhasil, keberhasilan
kepemimpinan, produktivitas, dan proses adaptasi.
Meningkatkan keefektifan organisasi merupakan
tugas utama manajemen.
17
Dampak Organisasi: Organisasi memiliki dampak
positif, seperti menjadi penuntun pencapaian tujuan
dan cagar ilmu pengetahuan. Namun, juga memiliki
dampak negatif, seperti mempengaruhi waktu belajar
dan memerlukan biaya.
Jurnal tersebut menggambarkan pentingnya budaya
organisasi dalam lembaga pendidikan serta
implikasinya terhadap pencapaian tujuan pendidikan
Kesimpulan Organisasi memiliki komponen-komponen penting
yang menjadi landasan terbentuknya wadah
perkumpulan orang-orang. Budaya organisasi
menjadi fondasi terbentuknya sebuah organisasi
karena mencerminkan jati dirinya. Organisasi dalam
pendidikan memiliki peran penting dalam
meningkatkan kualitas pendidikan dan membantu
pengajar dalam mengembangkan SDM pelajar.
Keberadaan organisasi dalam kehidupan, terutama
dalam pendidikan, patut disyukuri karena membantu
dalam menyelesaikan masalah.
Kelebihan 1. Jurnal ini memberikan pemahaman yang
mendalam tentang konsep budaya organisasi dan
perannya dalam lembaga pendidikan.
2. Penggunaan Metode Penelitian yang Tepat:
Metode studi literatur yang digunakan dalam jurnal
ini merupakan metode yang tepat untuk
mengeksplorasi konsep budaya organisasi dan
dampaknya terhadap lembaga pendidikan.
3. Jurnal ini mengutip sumber-sumber yang relevan
dan terbaru dalam mendukung argumennya. Hal ini
menunjukkan keakuratan informasi yang disajikan.
18
4. Jurnal ini berhasil mengaitkan konsep budaya
organisasi dengan konteks modern, seperti
penggunaan teknologi informasi dalam pendidikan.
Hal ini menunjukkan relevansi jurnal dengan
perkembangan zaman.
Kekurangan 1. Jurnal ini cenderung fokus pada kelebihan budaya
organisasi tanpa membahas secara mendalam
mengenai kritik atau kelemahan dari konsep
tersebut. Pendekatan yang lebih seimbang dapat
memberikan gambaran yang lebih komprehensif.
2. Kurangnya keterkaitan dengan kasus nyata atau
contoh konkret dalam lembaga pendidikan dapat
mengurangi daya tariknya bagi pembaca yang
mencari aplikasi praktis.
3. Beberapa bagian jurnal memiliki pengutipan yang
berulang-ulang dari sumber yang sama.
19
REVIEW JURNAL 5
Identitas Jurnal
20
Salah satu kelemahan yang diungkapkan adalah
keterbatasan teknologi di kalangan guru, yang
menyebabkan kesenjangan dalam kemampuan
mengajar secara daring. Keterbatasan akses dan
perangkat juga menjadi masalah serius, terutama bagi
siswa dari latar belakang ekonomi yang kurang
mampu. Pada bagian ini, penulis berhasil menyajikan
berbagai permasalahan yang kompleks yang dihadapi
oleh para pemangku kepentingan di dalam sistem
pendidikan.
Selain itu, penulis juga menyajikan data empiris
tentang pengalaman nyata dari pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh selama pandemi.
Penggunaan data empiris ini memperkuat argumen
penulis tentang kompleksitas dan tantangan dalam
melaksanakan pembelajaran jarak jauh.
Pendahuluan ini juga mengarah pada pentingnya
peran kepemimpinan kepala sekolah dalam
menghadapi tantangan ini. Penulis dengan jelas
menyimpulkan bahwa kepemimpinan yang kreatif dan
inovatif diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan
memastikan kesinambungan pendidikan di tengah
pandemi.
Secara keseluruhan, pendahuluan ini memberikan
gambaran yang komprehensif tentang kondisi
pendidikan saat ini dan mengidentifikasi beberapa
tantangan utama yang dihadapi dalam
mengimplementasikan kebijakan pembelajaran jarak
jauh selama pandemi Covid-19. Penulis berhasil
mengaitkan permasalahan ini dengan pentingnya
kepemimpinan yang efektif dalam mengelola lembaga
21
pendidikan di masa yang penuh dengan
ketidakpastian in
Metode Dalam penelitian ini metode yang penulis gunakan
Penelitian adalah metode kualitatif atau naturalistic, dengan
pendekatan studi kepustakaan.
Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepala sekolah
memegang peran penting dalam menjaga
kelangsungan pendidikan di tengah pandemi Covid-
19. Kepala sekolah harus memastikan keamanan,
mengembangkan strategi pembelajaran jarak jauh,
dan memberikan dukungan kepada guru dan siswa.
Definisi kepemimpinan dijelaskan sebagai usaha
untuk mempengaruhi, mendorong, membimbing,
mengarahkan, dan menggerakkan orang lain agar
bekerja dengan semangat dan kepercayaan untuk
mencapai tujuan bersama.
Kesimpulan Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan
besar dalam pendidikan, dan pembelajaran jarak jauh
melalui teknologi menjadi solusi untuk melanjutkan
proses pembelajaran. Namun, implementasi
pembelajaran jarak jauh tidaklah mudah dan
menimbulkan banyak tantangan. Kepala sekolah
memegang peran vital dalam memastikan kelancaran
proses pembelajaran di tengah pandemi ini.
Diperlukan langkah-langkah yang tepat dan
koordinasi yang baik untuk menghadapi tantangan ini.
Kelebihan 1. Relevansi dengan Konteks Saat Ini: Jurnal ini
sangat relevan dengan kondisi saat ini yang masih
diwarnai oleh pandemi Covid-19. Memberikan
pandangan tentang bagaimana pandemi ini
22
memengaruhi dunia pendidikan dan peran kepala
sekolah dalam menghadapinya.
2. Memberikan Gambaran Umum yang
Komprehensif: Jurnal ini memberikan gambaran
yang komprehensif tentang berbagai aspek yang
terpengaruh oleh pandemi Covid-19, mulai dari
kebijakan pemerintah hingga dampaknya terhadap
proses pembelajaran.
3. Memberikan Perspektif Kepemimpinan yang
Penting: Jurnal ini menyoroti peran penting kepala
sekolah dalam menghadapi situasi darurat seperti
pandemi Covid-19, termasuk dalam hal
pengelolaan lembaga pendidikan dan memastikan
kelancaran pembelajaran
Kekurangan 1. Fokus yang Terlalu Umum: Jurnal ini cenderung
memberikan gambaran umum tentang dampak
pandemi Covid-19 terhadap pendidikan dan peran
kepala sekolah tanpa memberikan analisis
mendalam tentang aspek-aspek tertentu yang
dapat menjadi fokus penelitian yang lebih spesifik.
2. Kurangnya Data Empiris: Meskipun jurnal ini
membahas banyak tantangan dan perubahan
dalam pendidikan akibat pandemi, kurangnya data
empiris yang mendukung argumen-argumennya
dapat mengurangi kekuatan analisisnya.
3. Keterbatasan Metode Penelitian: Meskipun jurnal
menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan studi kepustakaan, penggunaan data
primer yang lebih konkret seperti hasil wawancara
atau observasi langsung dapat memperkuat
temuan-temuan yang dihasilkan.
23
Saran 1. Menguatkan Analisis dengan Data Empiris: Untuk
memperkuat temuan-temuan yang disajikan,
penelitian ini dapat dilengkapi dengan data empiris
yang lebih kuat, seperti hasil wawancara dengan
kepala sekolah, guru, atau orang tua siswa yang
terlibat langsung dalam pembelajaran jarak jauh.
2. Fokus pada Aspek yang Lebih Spesifik: Untuk
mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam,
penelitian ini dapat difokuskan pada aspek-aspek
tertentu yang lebih spesifik, misalnya, dampak
psikologis pada siswa, strategi pengajaran yang
efektif dalam pembelajaran jarak jauh, atau
tantangan teknis dalam implementasi pembelajaran
daring.
24
REVIEW JURNAL 6
Identitas Jurnal
25
culture; dicirikan dengan perhatian terhadap orang
maupun kinerja keduanya. Budaya organisasi
Indonesia belum mengacu pada keyakinan bersama,
sikap, tata hubungan, dan asumsi yang secara eksplisit
atau implisit diterima masyarakat dalam lingkup
pendidkan sehingga untuk membantu menghadapi
lingkungan luar dan mencapai tujuan organisasi sulit
terwujud. Lembaga pendidikan dapat berjalan dengan
baik dengan adanya organisasi yang terstruktur.
Berorganisasi membutuhkan tenaga dan fikiran, uang.
Sementara organisasi memberikan kepuasan. Orang
akan bekerja efektif apabila yang diperoleh lebih tinggi
dari pada nilai yang dinvestasikan. Organisasi
pendidikan selalu mengadakan perubahan dalam
pencapaian tujuan yang. Demikian juga organisasi
pendidikan demi tujuan yang diharapkan dalam
undang-undang
Pendahuluan Jurnal ini pendahuluan, kajian pustaka, dan hasil
penelitian serta kesimpulan tidak terpetakan.
Metode -
Penelitian
Hasil Penelitian Hasil penelitian sepertinya bergabung dengan
pendahuluan dan lainnya sehingga sulit diidentifikasi
Kesimpulan Budaya organisasi memiliki peran yang signifikan
dalam pengelolaan lembaga pendidikan di Indonesia.
Untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan,
perlu adanya pemahaman yang mendalam tentang
budaya organisasi serta upaya-upaya untuk mengelola
dan mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan
zaman
26
Kelebihan 1. Jurnal ini membahas topik yang relevan dengan
kebutuhan saat ini, yaitu budaya organisasi dalam
konteks pendidikan di Indonesia, yang memiliki
dampak langsung pada pengembangan lembaga
pendidikan.
2. Jurnal ini memberikan kontribusi dalam memperluas
pemahaman tentang budaya organisasi dalam
lembaga pendidikan, terutama dalam konteks
Indonesia, yang dapat menjadi landasan bagi
penelitian lebih lanjut dalam bidang ini.
3. Jurnal ini menyertakan referensi-referensi yang solid
dan terpercaya, yang menunjukkan bahwa penulis
telah melakukan penelitian dan analisis yang
mendalam sebelum menulisnya.
Kekurangan 1. Struktur jurnal yang tidak lengkap. Setelah Abstrak,
pendahuluan tetapi sepertinya bergabung langsung
ke pembahasan dan daftar Pustaka. Sehingga
membuat bingung pembaca.
2. Beberapa bagian dari jurnal ini mungkin mengalami
keterbatasan dalam data atau bukti konkret yang
mendukung klaim yang dibuat, sehingga pembaca
mungkin memerlukan lebih banyak data empiris
untuk mendukung argumen yang disajikan.
3. Pengalaman praktis yang kurang: Meskipun jurnal ini
memberikan wawasan yang baik tentang konsep
budaya organisasi, pembaca mungkin menginginkan
lebih banyak informasi tentang bagaimana
menerapkan konsep-konsep tersebut dalam praktik
sehari-hari di lembaga pendidikan.
27
REVIEW JURNAL 7
Identitas Jurnal
28
mampu merubah paradigma baru yang pembelajaran
berorientasi pada siswa yang mewujudkan profil pelajar
pancasila yang mencakup kompetensi dan karakter yang
berawal dari sumber daya manusia yang unggul untuk
meningkatkan kualitas pendidikan.
Pendahuluan Pendahuluan jurnal menggarisbawahi bahwa kualitas
pendidikan di Indonesia masih memiliki ketertinggalan
dibandingkan dengan negara-negara maju, dengan
beberapa sektor yang belum merata, seperti
ketersediaan sekolah dan guru sebagai fasilitator
pendidikan. Pendidikan diupayakan untuk melahirkan
generasi cerdas yang dapat menjadi penerus bangsa,
dengan landasan keimanan dan ketakwaan yang baik.
UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003 menekankan bahwa
pendidikan nasional bertujuan untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa dan menciptakan manusia yang
beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan bertanggung jawab.
Sekolah penggerak diharapkan mampu menjadi motor
penggerak dalam memajukan mutu pendidikan dengan
mengubah paradigma pembelajaran yang berorientasi
pada siswa, menciptakan profil pelajar Pancasila yang
unggul, dan meningkatkan kualitas pendidikan melalui
sumber daya manusia yang berkualitas.
Metode Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang
Penelitian digunakan peneliti dalam artikel ini adalah pendekatan
kualitatif. Sementara itu data dikumpulkan melalui
metode penelitian kepustakaan (library research).
Penelitian
29
Hasil Jurnal ini mencantumkan definisi kepemimpinan dari
Penelitian beberapa ahli, seperti Winardi dan Edy Sutrisno. Menurut
Winardi, kepemimpinan adalah kemampuan yang
melekat pada diri seseorang yang memimpin,
dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Sedangkan menurut Edy Sutrisno, kepemimpinan adalah
proses menggerakkan orang lain menuju hasil yang
diharapkan.
Kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership)
dianggap penting dalam meningkatkan profesionalisme
guru dan kualitas pembelajaran di sekolah. Kepala
sekolah diharapkan mampu memotivasi dan
mengembangkan guru-guru di sekolah penggerak, serta
meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan
menciptakan lingkungan pembelajaran yang nyaman.
Jurnal ini menjelaskan bahwa kepala sekolah memiliki
tanggung jawab besar dalam mengelola sekolah dan
meningkatkan mutu pendidikan. Tanggung jawab ini
meliputi manajemen sekolah, pengembangan
kewirausahaan, dan supervisi terhadap guru dan tenaga
kependidikan.
Seorang kepala sekolah harus memiliki kompetensi
kepribadian, manajerial, supervisi, kewirausahaan, dan
sosial. Jurnal ini juga menekankan pentingnya kepala
sekolah sebagai teladan bagi guru dan siswa dalam
membangun karakter dan mutu sekolah.
Jurnal ini menyoroti visi pendidikan Indonesia untuk
menciptakan Pelajar Pancasila yang memiliki karakter
kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan,
dan berakhlak mulia. Kepala sekolah diharapkan mampu
30
menanamkan pendidikan karakter ini dalam profil pelajar
Pancasila.
Jurnal ini menjelaskan beberapa ciri-ciri sekolah
penggerak, termasuk kepala sekolah yang mampu
mengembangkan kompetensi guru, sumber daya
manusia yang berorientasi pada siswa, dan terciptanya
komunitas penggerak yang berkolaborasi.
Jurnal ini mengidentifikasi beberapa intervensi yang
dapat dilakukan dalam sekolah penggerak, seperti
pendampingan implementasi, penguatan sumber daya
manusia, pembelajaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan siswa, manajemen berbasis sekolah, dan
percepatan digitalisasi sekolah.
Jurnal ini juga menyoroti pentingnya pembelajaran
berbasis baru dalam sekolah penggerak, seperti
pendekatan berbasis microlearning dan habituasi, serta
pembelajaran yang sesuai dengan minat dan kebutuhan
siswa.
Kesimpulan Kesimpulan jurnal ini menyoroti peran Nadiem Makarim
sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang
memberikan warna baru dalam dunia pendidikan dengan
mengeluarkan kebijakan baru untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia. Jurnal ini juga
menekankan pentingnya pembelajaran berbasis baru
dalam sekolah penggerak, seperti pendekatan
mikrolearning dan habituasi, serta pembelajaran yang
disesuaikan dengan minat dan kebutuhan siswa.
Kelebihan 1. Menggunakan pendekatan penelitian yang tepat yaitu
pendekatan kualitatif, yang dalam penelitian ini
memberikan ruang untuk pemahaman yang
31
mendalam tentang peran kepemimpinan kepala
sekolah dalam konteks efektivitas sekolah penggerak.
2. Studi Literatur yang Komprehensif:
3. Relevansi dengan Konteks Pendidikan Indonesia:
Jurnal ini mengaitkan temuannya dengan konteks
pendidikan Indonesia, memberikan wawasan yang
penting bagi para praktisi dan pengambil kebijakan
pendidikan di Indonesia.
Kekurangan 1. Jurnal ini sepertinya lebih mengandalkan data
sekunder dari studi literatur dan kurang menggali data
primer dari lapangan, yang dapat memberikan
wawasan yang lebih mendalam tentang implementasi
konsep yang dibahas.
2. Meskipun jurnal ini membahas dampak
kepemimpinan kepala sekolah terhadap efektivitas
sekolah penggerak, namun analisis tentang dampak
langsung dari kepemimpinan ini terhadap hasil belajar
siswa mungkin masih perlu lebih diteliti.
32
REVIEW JURNAL 8
Identitas Jurnal
33
decision-making processes carried out jointly. Second, the
role of the principal included several aspects that had
been carried out, namely: as an educator, as a manager,
as an administrator, as a supervisor, as a leader, as an
innovator, as a very good motivator. The principal could be
an example in carrying out their duties. Therefore, the type
and character of the leader must be observed and
assessed properly.
Pendahuluan Pendahuluan jurnal ini menggambarkan sekolah sebagai
institusi pendidikan yang kompleks dan unik, di mana
kegiatan belajar-mengajar berlangsung untuk
meningkatkan kualitas dan mengembangkan potensi
peserta didik. Kepala sekolah dianggap memiliki peran
penting sebagai pemimpin tertinggi di sekolah, yang
mengatur semua sumber daya dan berkolaborasi dengan
guru, staf, dan pegawai dalam mencapai tujuan
pendidikan. Kepemimpinan kepala sekolah dianggap
sebagai faktor penentu dalam proses pendidikan di
sekolah.
Sekolah berkualitas bukanlah hasil dari fasilitas fisik
semata, melainkan perlu direncanakan dan dilaksanakan
dengan baik serta membutuhkan kerjasama antar
dimensi, stakeholder, dan komitmen warga sekolah.
Kepemimpinan kepala sekolah dijelaskan sebagai
kemampuan untuk memberikan pengaruh yang
konstruktif kepada orang lain dalam mencapai tujuan
yang direncanakan. Pemimpin diharapkan dapat
mempengaruhi, mengarahkan, dan menggerakkan
seluruh anggota kelompok untuk mencapai tujuan
organisasi.
34
Selain itu, pergantian kepala sekolah di MI
Muhammadiyah Program Khusus Kartasura pada tahun
2010 memiliki dampak signifikan terhadap jumlah siswa
yang mendaftar, dan sekolah tersebut melakukan
berbagai strategi promosi untuk menarik minat orang tua
siswa. Sekolah ini lebih menekankan pada pembentukan
karakter siswa daripada hasil nilai siswa, dan menerapkan
kurikulum yang sama dengan kurikulum pemerintah
dengan penambahan mata pelajaran bahasa Inggris,
Agama, dan kaligrafi.
Kepala sekolah di MI Muhammadiyah Program Khusus
Kartasura juga menerapkan pembelajaran berbasis
kecerdasan majemuk, memiliki kelas paralel dengan pola
asuh guru yang memperhatikan kebutuhan siswa, serta
membuat pembelajaran yang menyenangkan dan
menarik. Kepemimpinan kepala sekolah di sekolah ini
dianggap berhasil karena mampu membuat program-
program menarik yang bersaing dengan perkembangan
zaman.
Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk
Penelitian mengungkapkan kejadian dengan penjelasan yang
menyeluruh apa adanya. Desain penelitian yang
digunakan adalah fenomenologi. Fokus utama
fenomenologi adalah pengalaman nyata.
Hasil Kepemimpinan kepala sekolah memiliki pengaruh besar
Penelitian terhadap kemajuan sekolah, kontribusinya mencapai
75%. Gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh kepala
sekolah di MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura
adalah demokratis-monarki, dengan kebijakan yang
diambil melalui musyawarah. Kepala sekolah juga
35
berperan sebagai manajer dalam mengelola sekolah dan
memastikan terlaksananya manajemen kontrol. Selain itu,
kepala sekolah berperan sebagai administrator yang
mengatur program dan kebijakan sekolah serta sebagai
motivator yang memotivasi guru dan siswa. Kepala
sekolah juga berperan sebagai inovator dengan membuat
kebijakan tentang hari sekolah efektif bagi siswa.
Kepemimpinan yang efektif ini juga didukung oleh
beberapa faktor, seperti kemampuan tata kelola yang
baik, pembelajaran yang terus-menerus, komunikasi yang
efektif, dan dukungan dari yayasan. Namun, terdapat
beberapa kesulitan dalam mengelola sekolah, seperti
kualitas sumber daya manusia dan pembiayaan. Faktor-
faktor seperti moral, disiplin, jiwa korsa, dan kecakapan
juga mempengaruhi keberhasilan kepemimpinan dalam
mengembangkan sekolah.
Secara keseluruhan, kepemimpinan yang baik dari kepala
sekolah di MI Muhammadiyah Program Khusus Kartasura
sangat berperan dalam membangun sekolah yang
berkualitas. Kepala sekolah berperan sebagai pemimpin
yang mampu mewujudkan kualitas sekolah yang baik dan
dipercaya oleh masyarakat.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa: 1) kepemimpinan kepala sekolah
MIM program khusus (PK) Kartasura memiliki gaya
kepemimpinan yang demokratis-monarki. Hal ini
didasarkan pada sistem yang berlaku di MIM PK
Kartasura yang dalam proses penentuan kebijakan dan
proses pengambilan keputusan dilaksanakan secara
bersama-sama, 2) peran kepala sekolah meliputi
beberapa aspek yang telah dijalankan yaitu: sebagai
36
educator (pendidik), sebagai manajer, sebagai
administrator, sebagai supervisor, sebagai pemimpin,
sebagai innovator, sebagai motivator sangat baik
sehingga kepala sekolah bisa menjadi contoh dalam
menjalankan tugasnya. Karakter kuat yang dimiliki
pemimpin akan ikut memberikan pengaruh positif
terhadap gaya dan keberhasilan kepemimpinannya.oleh
karenanya dalam menentukan tipe dan karakter
pemimpin harus diobservasi dan diasesmen dengan baik.
Kelebihan 1. Jurnal ini memberikan wawasan yang mendalam
tentang peran kepala sekolah dalam membentuk
sekolah yang berkualitas. Hal ini dapat memberikan
kontribusi penting dalam pemahaman tentang
pentingnya kepemimpinan dalam konteks pendidikan.
2. Penggunaan pendekatan kualitatif, khususnya
fenomenologi, memungkinkan peneliti untuk
mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang
pengalaman nyata dalam konteks kepemimpinan
sekolah. Hal ini dapat memberikan wawasan yang kaya
dan mendalam tentang topik yang diteliti.
3. Penelitian ini menggunakan berbagai sumber data,
termasuk wawancara, observasi, dan dokumen
sekolah. Pendekatan ini dapat memberikan
pemahaman yang komprehensif tentang peran
kepemimpinan dalam membentuk sekolah yang
berkualitas.
Kekurangan 1. Abstrak hanya dalam Bahasa Inggris.
2. Karena penelitian ini dilakukan di satu sekolah dengan
konteks khusus, hasilnya mungkin tidak dapat langsung
diterapkan pada konteks sekolah lain yang memiliki
37
karakteristik yang berbeda. Hal ini dapat membatasi
generalisasi temuan penelitian.
3. Subjektivitas: Penggunaan pendekatan kualitatif dapat
rentan terhadap subjektivitas peneliti dalam
menginterpretasi data. Hal ini dapat mempengaruhi
validitas dan reliabilitas temuan penelitian.
4. Penelitian ini mungkin tidak sepenuhnya
mempertimbangkan faktor-faktor eksternal yang dapat
memengaruhi peran kepemimpinan dalam membentuk
sekolah berkualitas, seperti kondisi sosial ekonomi
masyarakat sekitar sekolah atau kebijakan pendidikan
nasional.
5. Persepsi Subjektif: Temuan yang berkaitan dengan
peran kepemimpinan dan gaya kepemimpinan dapat
dipengaruhi oleh persepsi subjektif responden, yang
dapat memengaruhi validitas interpretasi hasil
penelitian.
38
REVIEW JURNAL 9
Identitas Jurnal
39
sekolah dianggap sebagai pilihan yang tepat untuk
mewujudkan sekolah yang mandiri dan unggul, dengan
referensi pada ayat Al-Quran yang menggambarkan
peran manusia dalam mengembangkan dunia sesuai
dengan hukum-hukum yang ditetapkan oleh Allah.
Prinsip pemberdayaan juga dijelaskan sebagai
memberikan otonomi yang lebih luas dalam
memecahkan permasalahan di sekolah.
Metode Penulis dalam memberikan jawaban sesuai dengan
Penelitian fokus penelitian melalui metode kualitatif dengan kajian
dokumen. Kajian dokumen dianggap sebagai analisis
dokumen, yang terdiri buku, artikel, internet dan bahan-
bahan yang sesuai dengan penelitian
Hasil Hasil penelitian menunjukkan deskripsi mengenai konsep
Penelitian organisasi pendidikan, unsur-unsur pembentukan
organisasi, tujuan dan manfaat organisasi, jenis-jenis,
struktur, prinsip, karakteristik organisasi pendidikan, dan
pemberdayaan sekolah
Kesimpulan Kesimpulan dari jurnal ini menekankan bahwa
pemberdayaan sekolah dapat dimulai dengan
pemahaman yang dimiliki oleh kepala sekolah tentang
konsep organisasi pendidikan, yang meliputi
pemahaman tentang teori, pengertian, prinsip,
pendekatan, bentuk, struktur organisasi, dan unsur-unsur
di dalamnya. Pemberdayaan sekolah juga merupakan
upaya yang dilakukan oleh semua komponen maupun
unsur yang ada pada sekolah, dan dapat dilakukan
melalui perumusan visi, misi, dan tujuan sekolah yang
tertuang dalam rencana induk pengembangan sekolah
serta melalui hubungan kerjasama dengan masyarakat
40
Kelebihan 1. Jurnal ini memberikan gambaran yang komprehensif
tentang pemberdayaan sekolah, termasuk aspek-
aspek seperti konsep organisasi pendidikan, tujuan
dan manfaat organisasi, jenis-jenis, struktur, prinsip,
karakteristik organisasi pendidikan, dan
pemberdayaan sekolah.
2. Jurnal ini menekankan pentingnya pemahaman
konsep organisasi pendidikan yang meliputi teori,
pengertian, prinsip, pendekatan, bentuk, struktur
organisasi, dan unsur-unsur di dalamnya bagi kepala
sekolah dan sumber daya manusia (SDM) sekolah.
3. Jurnal ini menggunakan referensi dari Al-Quran untuk
mendukung konsep pemberdayaan sekolah,
menunjukkan pendekatan multidimensional yang
mengaitkan pendidikan dengan nilai-nilai agama.
4. Jurnal ini menekankan pentingnya kerjasama antara
sekolah dan masyarakat dalam pemberdayaan
sekolah.
Kekurangan 1. :Abstrak hanya dalam Bahasa Inggris.
2. Meskipun jurnal ini memberikan gambaran yang
komprehensif, kurangnya data empiris seperti studi
kasus atau penelitian lapangan dapat mengurangi
kekuatan bukti yang mendukung argumen-argumen
yang disajikan.
3. Jurnal ini tidak melakukan perbandingan dengan
penelitian atau teori lain yang dapat memperkaya
analisisnya.
4. Beberapa bagian jurnal ini memberikan gambaran
yang sangat umum tanpa memberikan contoh konkret
atau implementasi yang lebih mendalam.
41
REVIEW JURNAL 10
Identitas Jurnal
42
circles, the role of leadership is very influential. This
happens because of the structural or bureaucratic work
system, placing the leadership as the person in full
control of all employees. So it is not surprising, if the
leadership's order is often perceived as an
organizational order, absolutely.
Pendahuluan Pendahuluan jurnal ini menjelaskan tentang tuntutan
penyelenggaraan pemerintah yang bersih dan baik,
yang merupakan hasil dari reformasi tahun 1998 di
Indonesia. Fokus kementerian, terutama di bidang
pemuda dan olahraga, adalah meningkatkan kualitas
sumber daya manusia agar menjadi pegawai yang
profesional dan berintegritas. Kinerja pegawai dianggap
sebagai indikator keberhasilan suatu organisasi, namun
kenyataannya tidak selalu sesuai harapan. Organisasi
perlu membangun kinerja pegawai dengan memelihara
dan mengembangkan mereka sejak perekrutan hingga
pemberhentian kerja.
43
Selain itu, budaya organisasi juga dianggap
berpengaruh besar terhadap kinerja. Budaya organisasi
yang kuat dan diimplementasikan dengan baik dapat
membentuk karakter dan perilaku yang baik pada
pegawai. Terakhir, kepuasan pegawai, terutama
pegawai berpengalaman, dianggap sebagai faktor
emosional yang memengaruhi kinerja. Dalam konteks
organisasi pemerintahan, kepuasan pegawai memiliki
kaitan yang kuat dengan tingkat kinerja mereka.
Metode Objek penelitian adalah Kementerian Pemuda dan
Penelitian Olahraga dengan jumlah sampel 118. Untuk
mendapatkan data penelitian maka digunakan teknik
kuantitatif dengan kuesioner sebagai instrumen
penelitian. Selanjutnya, pengumpulan data
menggunakan teknik acak sederhana dengan skala
likert. Selanjutnya, data yang terkumpul di analisis
dengan statistik regresi linear berganda yang
mencakup uji parsial dan uji simultan.
Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor-faktor
seperti kepemimpinan, kompensasi, budaya organisasi,
dan kepuasan kerja memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja pegawai negeri sipil.
44
Kepemimpinan di lingkungan kementerian pemuda dan
olahraga dinilai baik karena kepribadian pimpinan yang
bergaul dengan pegawai tanpa memandang status,
berjiwa sosial tinggi, dan menjalin komunikasi yang baik
dengan semua pegawai.
45
budaya organisasi, kepuasan kerja) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap kinerja pegawai secara
simultan.
Determinan Kinerja:
Secara simultan, semua variabel memiliki peran yang
penting dalam membangun kinerja yang lebih baik,
dengan nilai peluang kontribusi sebesar 0,751,
menegaskan bahwa kinerja dipengaruhi oleh banyak
faktor, dan melibatkan banyak variabel untuk
meningkatkannya
Kesimpulan Hasil penelitian mengemukakan, bahwa kinerja
pegawai di Kementrian Pemuda dan Olah Raga
dipengaruhi oleh kepemimpinan, kompensasi, budaya
organisasi, dan kepuasan. Kemudian dalam konteks
kerja individu, kinerja para pegawai lebih dipengaruhi
oleh kepemimpinan. Dengan kata lain, faktor dominan
yang mempengaruhi kinerja pegawai di lingkungan
Kementrian Pemuda dan Olah Raga dalam
melaksanakan tugasnya sehari-hari adalah
kepemimpinan. Hal ini mengisyaratkan, pentingnya
menjadikan faktor pemimpin sebagai basis
pengembangan sumber daya manusia.
Kelebihan 1. Jurnal ini memiliki relevansi yang tinggi dengan isu-
46
isu aktual dalam administrasi publik, khususnya
terkait dengan pengaruh faktor-faktor seperti
kepemimpinan, kompensasi, budaya organisasi, dan
kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai negeri
sipil.
2. Metode penelitian yang kuat: Penggunaan metode
kuantitatif dengan multiple regression analysis
memberikan kekuatan analisis statistik yang dapat
menghasilkan temuan yang lebih kuat dan dapat
diandalkan.
3. Penggunaan data primer dari responden yang
merupakan pegawai di Kementerian Pemuda dan
Olahraga memberikan keakuratan dan
keberagaman dalam pengumpulan data, sehingga
hasil penelitian dapat lebih mewakili populasi yang
diteliti.
Kekurangan 1. Abstrak hanya menggunakan Bahasa Inggris
2. Penggunaan sampel yang hanya berasal dari satu
kementerian dan unit analisis yang spesifik (pegawai
di Kementerian Pemuda dan Olahraga) dapat
membatasi kemampuan untuk menggeneralisasi
temuan ke lingkungan pemerintahan yang lebih luas.
3. Potensi bias responden: Tanggapan responden
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti persepsi
individual atau situasi saat pengisian kuesioner,
yang dapat memengaruhi validitas hasil penelitian.
47
DAFTAR PUSTAKA
Melati, P., Wanto, D., & Kusen. (2023). KRITERIA KEPEMIMPINAN DAN
PERILAKU ORGANISASI PENDIDIKAN ISLAM YANG
EFEKTIF. Jurnal Literasiologi, 9(4).
https://doi.org/10.47783/literasiologi.v9i4.554
48
Minsih, dkk. 2019. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Membangun
Sekolah Berkualitas di Sekolah Dasar. Jurnal Profesi Pendidikan
Dasar, 6(1), 28-40. DOI:10.23917/ppd.v1i1.8467
49