Anda di halaman 1dari 16

GAYA-GAYA DALAM KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Kepemimpinan Pendidikan yang diampu oleh M. Zainul Arifin, M.Pd.

Oleh:

Kelompok 5 Kelas PAI 6F

1. Aulia Nur Afifah NIM 126201201044


2. Pandu Arsyad Faadhilah NIM 126201203248
3. Moh. Zaim Mafluki NIM 126201203329
4. Tsania Zuhriyatul Fitria NIM 126201203341

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

APRIL 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya,
sehingga penyusunan makalah dengan judul Gaya-gaya Dalam Kepemimpinan Pendidikan
dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi
Muhammad saw.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan bagi
mahasiswa, dosen dan pembaca terkait ruang lingkup gaya-gaya dalam kepemimpinan
pendidikan. Makalah ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan terperinci sehingga pola
pikir mahasiswa, dosen, dan pembaca sekalian dapat terbuka dan terarah dengan baik.

Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, diharapkan saran dan kritik yang membangun dari berbagai pihak demi
penyempurnaan di masa yang akan datang. Tak lupa disampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah turut berpartisipasi dalam penyusunan dan penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.

Tulungagung, April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .................................................................................................1
C. Tujuan .................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................2

A. Pengertian Gaya dalam Kepemimpinan Pendidikan .............................................2


B. Tipe-Tipe Gaya dalam Kepemimpinan Pendidikan .............................................. 4

BAB III PENUTUP .........................................................................................................12

A. Kesimpulan .........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gaya kepemimpinan sangat berkaitan dengan norma perilaku pada diri
seseorang saat mempengaruhi perilaku orang lain. Gaya kepemimpinan memiliki
berbagai macam varian, sehingga diperlukan kajian untuk membahasnya. Makalah ini
merupakan hasil dari kajian literatur pustaka dari beberapa referensi.
Setiap pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda-beda. Demikian
pula pada kepemimpinan kepala sekolah yang mempunyai gaya kepemimpinan yang
berbeda antara pemimpin satu dengan lainnya. Pemimpin sekolah atau kepala sekolah
mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan berhasil tidaknya kegiatan
yang dilakukan sekolah.
Dalam hal ini, akan dikaji mengenai gaya kepemimpinan pendidikan yang
dilakukan atau diterapkan oleh seorang kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya
untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai bersama. Tentang apa saja gaya
kepemimpinan pendidikan yang efektif untuk dilakukan dan tidak efektif. Oleh karena
itu, gaya kepemimpinan sangat berpengaruh bagi berlangsungnya setiap kegiatan yang
dilakukan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Gaya dalam Kepemimpinan Pendidikan?
2. Apa Saja Tipe-Tipe Gaya dalam Kepemimpinan Pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk Mendeskripsikan Pengertian Gaya dalam Kepemimpinan Pendidikan.
2. Untuk Mendeskripsikan Apa Saja Tipe-tipe Gaya dalam Kepemimpinan
Pendidikan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Gaya dalam Kepemimpinan Pendidikan


Gaya kepemimpinan menurut Mulyasa (2002) adalah cara yang dipergunakan
pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya. Sedangkan menurut Thoha (2001),
kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang
tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain1. Gaya kepemimpinan memiliki
makna sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin yang berkaitan
dengan kemampuannya dalam memimpin. Menurut Davis dan Newstrom dalam
Aspizain Chaniago (2015), menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yaitu pola tindakan
pemimpin secara keseluruhan seperti yang dipersepsikan atau diacu oleh bawahan.
Gaya kepemimpinana merupakan pemimpin yang menjalankan tugas dan fungsi
kepemimpinannya dengan cara, keterampilan dan sikapnya. Gaya tersebut berbeda-
beda antara pemimpin satu dengan lainnya atas dasar motivasi, kuasa maupun orientasi
terhadap tugas atau orang tertentu. Dalam gaya kepemimpinan terdapat proses yang di
dalamnya dapat memengaruhi. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa cara bertinndak
seorang pemimpin dalam mempengaruhi kelompoknya membentuk gaya
kepemimpinannya.2
Gaya kepemimpinan yang diterapkan pada suatu organisasi atau lembaga
pendidikan pada dasarnya tergantung pada tingkat kematangan atau kedewasaan
bawahan dan tujuan yang ingin dicapai. Bawahan sebagai unsur penting yang terlibat
dalam pencapaian tujuan mempunyai perbedaan dalam hal kemampuan, kebutuhan dan
kepribadian, sehingga pendekatan yang dilakukan pemimpin disesuaikan dengan
tingkat kematangan bawahan.
Hersey dan Blanchard mengemukakan bahwa gaya kepemimpinan yang efektif
itu berbeda-beda sesuai dengan kematangan bawahan. Kematangan atau kedewasaan
bukan dalam arti usia atau stabilitas emosional melainkan keinginan untuk berprestasi,
kesediaan untuk menerima tanggung jawab dan mempunyai kemampuan serta
pengalaman yang berhubungan dengan tugas.3

1
Abdul Rahmat. Kepemimpinan Pendidikan. (Yogyakarta: Zahir Publishing, 2020), hal. 55
2
Beta Salsabila dkk. Tipe dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol 6. No. 2
3
Loc cit.,, kepemimpinan pendidikan
2
Dengan adanya gaya kepemimpinan akan terjalin kerja sama dan adanya visi
misi untuk mencapai tujuan bersama dalam suatu organisasi. Dengan ini gaya
kepemimpinan didefinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang untuk
mengintegrasikan tujuan organisasi dan tujuan individu dalam mencapai suatu tujuan
tertentu. Dari penelitian Irwan dan Bahri (dalam Sukarman Purba, 2021) menunjukkan
bahwa gaya kepemimpinan pada lembaga pendidikan yaitu dinas pendidikan cenderung
demokratis. Hal ini dapat dilihat dalam penyebaran informasi yang dilakukan dalam
kategori lancar dan tingkat kewenangan pimpinan dalam memberikan kebutuhan dalam
kategori terarah. Sedangkan pada lembaga sekolah gaya kepemimpinannya cenderung
otokratis.4
Banyak hasil studi menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan yang terdapat
dalam setiap organisasi merupakan faktor yang berhubungan dengan produktivitas dan
efektivitas organisasi. Sagie (1985) mengemukakan bahwa terdapat enam faktor yang
mempengaruhi tingkat produktivitas yaitu, pedidikan, teknologi, tata nilai, iklim kerja,
derajat kesehatan, dan tingkat upah minimal. Dari keenam faktor tersebut yang
mendukung produktivitas tenaga kependidikan secara eksplisit dalam iklim kerja
diuraikan pentingnya kepemimpinan kepala sekolah.
Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa gaya kepemimpinan kepala
sekolah berpengaruh terhadap kinerja tenaga kependidikan di sekolah untuk
meningkatkan produktivitas kerja untuk mencapai tujuan dan mewujudkan visi menjadi
aksi. Dalam hal tersebut, kepala sekolah bertanggung jawab mengarahkan apa yang baik
bagi tenaga kependidikan dan dia sendiri harus berbuat baik.
Mulyasa mengemukakan bahwa kepala sekolah memiliki peran penting serta
menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan kegiatan-kegiatan sekolah. Tipe
kepemimpinan yang dimiliki oleh kepala sekolah akan mewarnai kehidupan sekolah.5
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan sekolah adalah pola
yang dimilki oleh seorang kepala sekolah dalam melaksanakan tugasnya sebagai
seorang pemimpin. Dalam melakukan tugasnya sebagai seorang pemimpin kepala
sekolah memilki gaya kepemimpinan yang berbeda dan biasasnya disesuaikan dengan
kondisi dan kebiasaan yang berlaku di sekolah. Secara umum gaya kepemimpinan

4
Beta Salsabila dkk. Tipe dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol 6. No. 2
5
Abdul Rahmat. Kepemimpinan Pendidikan. (Yogyakarta: Zahir Publishing ,2020), hal. 59-60
3
kepala sekolah dapat dilihat melalui indikator sebagai berikut; brsifat terbuka,
mendominasi pelaksaaan tugas dan situasional6.
B. Tipe-tipe Gaya dalam Kepemimpinan Pendidikan
Adapun tipe-tipe gaya dalam kepemimpinan pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan ini merupakan suatu kemampuan dalam
mempengaruhi orang lain agar bersedia untuk bekerja sama dalam mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan bersama antara bawahan dan pimpinan. Pemimpin
ini berusaha untuk menstimulasi anggota-anggotanya agar bekerja secara
kooperatif untuk mencapai tujuan bersama7. Gaya ini biasanya juga disebut
sebagai gaya kepemimpinan yang terpusat pada bawahan, kepemimpinan
dengan adanya kesederajatan, kepemimpinan partisipatif atau konsultatif.
Pemimpin yang berkonsultasi kepada bawahannya dalam merumuskan suatu
tindakan putusan bersama.8 Dalam tindakan dan usaha-usahanya, pemimpin ini
melihat pada kepentingan dan kebutuhan kelompoknya, dan
mempertimbangkan kesanggupan dan kemampuan kelompoknya. Pemimpin
tipe ini mempunyai kepercayaan terhadap diri sendiri dan percaya pada
anggotanya bahwa mempunyai kemampuan yang baik dan bertanggung jawab.9
Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan demokratis ini yaitu memiliki
wewenang pemimpin yang tidak mutlak, pimpinan bersedia dalam
melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan, kebijakan dan keputusan
itu dibuat bersama antara bawahan dan pimpinan, komunikasi dapat berlangsung
dua arah dimana pimpinan ke bawahan dan begitupun sebaliknya, pengawasan
terhadap (sikap, perbuatan, tingkah laku atau kegiatan) kepada bawahan
dilakukan dengan wajar, dan pimpinan akan memperhatikan dalam bertindak
dan bersikap untuk memunculkan saling percaya dan saling menghormati.10

6
Ibid., hal. 62
7
Ibid
8
Besse Mattayang. Tipe dan Gaya Kepemimpinan: Suatu Tinjauan Teoris. JEMMA (Jurnal of Economic
Management and Accounting. Vol (2) 2. 2020. hal. 48-51
9
Masduki Duryat. (2021). Kepemimpinan Pendidikan (Meneguhkan Legitimasi dalam Berkontestasi di Bidang
Pendidikan). (Yogyakarta: Alfabeta)
10
Beta Salsabila dkk. Tipe dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol 6. No. 2
4
Kepala sekolah yang bersifat demikian akan selalu menghargai pendapat
atau kreasi guru yang ada di bawahnya dalam rangka membina kelasnya. Kepala
sekolah memberikan sebagian kepemimpinannya kepada guru, sehingga guru
merasa turut bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
Kepala sekolah dalam gaya demokratis, melaksanakan tugasnya atas
dasar musyawarah, unsur-unsur demokratisnya harus nampak dalam seluruh tata
kehidupan sekolah, misalnya (1) kepala sekolah harus menghargai martabat
setiap guru yang mempunyai perbedaan individu, (2) kepala sekolah harus
menciptakan situasi belajar sedemikian rupa sehingga nampak dalam kelompok
yang saling menghargai dan saling menghormati, (3) kepala sekolah hendaknya
menghargai cara berpikir meskipun dasar pikiran itu bertentangan dengan
pendapat sendiri dan, (4) kepala sekolah hendaknya menghargai kebebasan
individu11.
2. Gaya Kepemimpinan Delegatif
Gaya kepemimpinan delegatif memiliki ciri-ciri yaitu pemimpin akan
jarang dalam memberikan arahan, pembuat keputusan diserahkan kepada
bawahan, dan anggota organisasi tersebut diharapkan bisa menyelesaikan segala
permasalahannya sendiri. Gaya kepemimpinan delegatif ini memiliki ciri khas
dari perilaku pemimpin didalam melakukan tugasnya sebagai pemimpin.
Dengan demikian, maka gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan sangat
dipengaruhi adanya karakter pribadinya. Kepemimpinan delegatif merupakan
sebuah gaya kepemimpinan yang dijalankan oleh pimpinan untuk bawahannya
yang mempunyai kemampuan, agar bisa menjalankan aktivitasnnya yang untuk
sementara waktu tak bisa dilakukan oleh pimpinan dengan berbagai macam
sebab.12
3. Gaya Kepemimpinan Birokratis
Gaya kepemimpinan birokratis ini dilukiskan dengan pernyataan
"Memimpin berdasarkan adanya peraturan". Perilaku memimpin yang ditandai
dengan adanya keketatan pelaksanaan suatu prosedur yang telah berlaku untuk
pemimpin dan anak buahnya. Pemimpin yang birokratis, secara umum akan

11
Abdul Rahmat. Kepemimpinan Pendidikan. (Yogyakarta: Zahir Publishing ,2020), hal. 57
12
Loc cit., Tipe dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan
5
membuat segala keputusan itu berdasarkan dari aturan yang telah berlaku dan
tidak ada lagi fleksibilitas. Adapun beberapa ciri gaya kepemimpinan birokratis
ialah Pimpinan akan menentukan segala keputusan yang berhubungan dengan
seluruh pekerjaan dan akan memerintahkan semua bawahan untuk bisa
melaksanakannya, Pemimpin akan menentukan semua standar tentang
bagaimana bawahan akan melakukan tugas, Adanya sanksi yang sangat jelas
kalau seorang bawahan tidak bisa menjalankan tugas sesuai dengan standar
kinerja yang sudah ditentukan.13
4. Gaya Kepemimpinan Laissez Faire
Kepemimpinan ini merupakan bentuk demokrasi yang salah. Karena
bertentangan dengan demokrasi. Pada umumnya tipe kepemimpinan ini
dijalankan oleh pemimpin yang tidak mempunyai keahlian secara teknis.
Adapun ciri-ciri gaya kepemimpinan ini adalah sebagai berikut:
a. Memberikan kebebasan sepenuhnya kepada bawahan untuk melakukan
tindakan yang dianggap perlu sesuai dengan bidang tugas masing-
masing.
b. Pimpinan tidak ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan kelompok
c. Semua pekerjaan dan tanggungjawab diberikan kepada bawahan
d. Tidak mampu melakukan koordinasi dan pengawasan yang baik
e. Tidak mempunyai wibawa sehingga ia tidak ditakuti apalagi disegani
oleh bawahan
f. Pemimpin tidak menjalankan kepemimpinan, ia hanya simbol belaka
(Wusanto, 2003)14
Gaya ini akan mendorong kemampuan anggota dalam mengambil
inisiatif. Kurang interaksi dan kontrol yang telah dilakukan oleh pemimpin,
sehingga gaya tersebut hanya dapat berjalan jika bawahan mampu
memperlihatkan tingkat kompetensi dan keyakinan dalam mengejar tujuan dan
sasaran yangcukup tinggi. Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin sedikit
sekali dalam menggunakan kekuasaannya atau sama sekali telah membiarkan
anak buahnya untuk berbuat dalam sesuka hatinya.15

13
Beta Salsabila dkk. Tipe dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol 6. No. 2
14
Masduki Duryat. (2021). Kepemimpinan Pendidikan (Meneguhkan Legitimasi dalam Berkontestasi di Bidang
Pendidikan). (Yogyakarta: Alfabeta)
15
Loc cit., Tipe dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan
6
Sifat kepemimpinan pada gaya Laiszes faire seolah-olah tidak tampak,
sebab pada gaya ini seorang pemimpin memberikan kebebasan penuh kepada
para anggotanya dalam melaksanakan tugasnya atau secara tidak langsung
segala peraturan, kebijaksanaan suatu institusi berada di tangan guru.
Guru bekerja menurut kehendaknya masing-masing tanpa adanya
pedoman kerja yang baik. Di sini seorang pemimpin mempunyai keyakinan
bahwa dengan memberikan kebebasan yang seluas-luasnya terhadap bawahan,
maka semua usahanya akan cepat berhasil. Ababila hal ini dijumpai disekolah,
maka dalam hal ini ketika akan menyelenggarakan rapat guru dapat
dilaksanakan tanpa kontak pimpinan (kepala sekolah), tetapi dapat dilaksanakan
tanpa acara. Rapat dapat dilaksanakan selagi anggota atau guru-guru dalam
sekolah tersebut menghendakinya. 16
5. Gaya Kepemimpinan Otoriter/ Authoritarian
Gaya ini adalah gaya pemimpin yang telah memusatkan segala
keputusan dan kebijakan yang ingin diambil dari dirinya sendiri dengan secara
penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab akan dipegang oleh si
pemimpin yang bergaya otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
sekedar melaksanakan tugas yang sudah diberikan. Tipe kepemimpinan yang
otoriter biasanya mengarah kepada tugas. Artinya dengan adanya tugas yang
telah diberikan oleh suatu lembaga atau suatu organisasi, maka kebijaksanaan
dari lembaganya ini mesti diproyeksikan dalam bagaimana ia dalam memerintah
kepada bawahannya agar mendapatkan kebijaksanaan tersebut dapat tercapai
dengan baik. Di sini bawahan hanyalah menjadi suatu mesin yang hanya sekedar
digerakkan sesuai dengan kehendaknya sendiri, inisiatif yang datang dari
bawahan sama sekali tidak pernah sekalipun diperhatikan.17
Gaya kepemimpinan menurut Morgan James (1982), dibagi atas gaya
authoritarian dan gaya partisipative. Dalam gaya authoritarian, pemimpin lebih
bersifat ingin berkuasa, suasana sekolah selalu tegang. Pemimpin sama sekali
tidak memberi kebebasan kepada anggota kelompok untuk turut ambil bagian
dalam memutuskan suatu persoalan. Di sini pemimpin dalam sekolah atau
kepala sekolah mendikte kepada guru yang ada di bawah kepemimpinannya

16
Abdul Rahmat. Kepemimpinan Pendidikan. (Yogyakarta: Zahir Publishing ,2020), hal. 57
17
Beta Salsabila dkk. Tipe dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol 6. No. 2
7
tentang apa yang harus dikerjakan oleh mereka dan bagaimana harus
mengerjakan.18
6. Gaya Kepemimpinan Kharismatik
Gaya Kepemimpinan Kharismatik Kelebihan dari gaya kepemimpinan
karismatis ini ialah mampu menarik orang. Mereka akan terpesona dengan cara
berbicaranya yang akan membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan
memiliki gaya kepribadian ini akan visionaris. Mereka sangat menyenangi akan
perubahan dan adanya tantangan. Mungkin, kelemahan terbesar dari tipe
kepemimpinan model ini dapat di analogikan dengan peribahasa Tong Kosong
yang Nyaring Bunyinya. Mereka hanya mampu menarik orang untuk bisa datang
kepada mereka. Setelah beberapa lama kemudian, orang-orang yang datang
tersebut akan kecewa karena adanya ketidak-konsistenan. Apa yang telah
diucapkan ternyata tidak dilakukan. Ketika diminta dalam
pertanggungjawabannya, si pemimpin akan senantiasa memberikan alasan,
permintaan maaf, dan janji.
7. Gaya Kepemimpinan Diplomatis
Kelebihan gaya kepemimpinan diplomatis ini terdapat di penempatan
perspektifnya. Banyak orang seringkali selalu melihat dari satu sisi, yaitu pada
sisi keuntungan dirinya. Sisanya, melihat dari sisi keuntungan pada lawannya.
Hanya pemimpin dengan menggunakan kepribadian putih ini yang hanya bisa
melihat kedua sisi dengan jelas, Apa yang dapat menguntungkan dirinya dan
juga dapat menguntungkan lawannya. Kesabaran dan kepasifan merupakan
kelemahan pemimpin dengan menggunakan gaya diplomatis ini. Umumnya,
mereka sangat begitu sabar dan sanggup dalam menerima tekanan. Mereka dapat
menerima perlakuan yang tak menyenangkan tersebut, tetapi pengikut-
pengikutnya tidak menerimanya. Dan seringkali hal inilah yang membuat para
pengikutnya akan meninggalkan si pemimpin.
8. Gaya Kepemimpinan Moralis
Kelebihan dari gaya kepemimpinan moralis seperti ini ialah pada
umumnya Mereka hangat dan sopan untuk semua orang. Mereka mempunayi
empati yang tinggi terhadap segala permasalahan dari para bawahannya, juga
sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan-kebajikan ada dalam diri pemimpin

18
Abdul Rahmat. Kepemimpinan Pendidikan. (Yogyakarta: Zahir Publishing ,2020), hal. 56
8
tersebut. Orang-orang akan datang karena kehangatannya terlepas dari semua
kekurangannya. Kelemahan dari pemimpinan seperti ini ialah emosinya. Rata-
rata orang seperti ini sangatlah tidak stabil, terkadang dapat tampak sedih dan
sangat mengerikan, kadang pula bisa saja sangat begitu menyenangkan dan
bersahabat.
9. Gaya Kepemimpinan Administratif
Gaya kepemimpinan tipe ini akan terkesan kurang inovatif dan telalu
kaku dalam memandang aturan. Sikapnya sangat konservatif serta kelihatan
sekali takut di dalam mengambil resiko dan mereka cenderung akan mencari
aman.
10. Gaya Kepemimpinan Analitis
Dalam gaya kepemimpinan tipe ini, biasanya untuk pembuatan
keputusan didasarkan pada suatu proses analisis, terutama analisis logika dari
setiap informasi yang didapatkan. Gaya ini akan berorientasi pada hasil dan akan
lebih menekankan pada rencana-rencana rinci serta berdimensi jangka panjang.
Kepemimpinan model ini sangatlah mengutamakan logika dengan
menggunakan beberap pendekatanpendekatan yang masuk akal serta kuantitatif.
11. Gaya Kepemimpinan Enterpreneur
Gaya kepemimpinan ini sangatlah menaruh perhatian pada kekuasaan
dan hasil akhir serta kurang mengutamakan untuk kebutuhan akan kerjasama.
Gaya kepemimpinan model ini biasanya akan selalu mencari pesaing dan akan
menargetkan standar yang tinggi.
12. Gaya Kepemimpinan Visioner
Kepemimpinan visioner merupakan pola kepemimpinan yang ditujukan
untuk bisa memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dijalankan secara
bersama-sama oleh para anggota perusahaan dengan cara memberikan arahan
dan makna pada suatu kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkandengan visi
yang jelas.
13. Gaya Kepemimpinan Situasional
Kepemimpinan Situasional Inti dari teori kepemimpinan situational ialah
bahwa suatu gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan dapat berbeda-beda,
tergantung dari seperti apa tingkat kesiapan para pengikutnya. Pemahaman
fundamen dari teori kepemimpinan situasional ialah mengenai tidak adanya

9
gaya kepemimpinan yang paling terbaik. Teori kepemimpinan situasional akan
bertumpu pada dua konsep yang fundamental yaitu tingkat
kesiapan/kematangan individu atau kelompok sebagai pengikut dan gaya
kepemimpinan.
Menurut Rivai, kepemimpinan situasional mendasarkan diri pada saling
berhubungan antara sejumlah petunjuk, pengarahan dan dukungan sosio
emosional yang diberikan oleh pemimpin. Dengan demikian kepemimpinan
dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional di mana pemimpin berada atau di
mana pemimpin itu melaksanakan tugas. Faktor-faktor situasional tersebut
seperti jenis pekerjaan dan lingkungan organisasi. 19
14. Gaya Kepemimpinan Militeristik
Tipe pemimpin seperti ini sangatlah mirip dengan tipe pemimpin yang
otoriter yang merupakan tipe pemimpin yang senantiasa bertindak sebagai
diktator terhadap para anggota kelompoknya. Adapun sifat-sifat dari tipe
kepemimpinan militeristik yaitu lebih banyak dalam menggunakan sistem
perintah atau komando, keras dan sangat begitu otoriter, kaku dan seringkali
untuk kurang bijaksana; menghendaki adanya kepatuhan yang mutlak dari
bawahan; sangat menyenangi suatu formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-
tanda kebesaran yang terlalu berlebihan; menuntut adanya sebuah disiplin yang
keras dan kaku dari para bawahannya; tidak menghendaki adanya saran, usul,
sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya; dan komunikasi hanya dapat
berlangsung searah.

Dari beberapa tipe-tipe gaya kepemimpinan tersebut terdapat gaya yang efektif
dan tidak efektif. Diantara gaya kepemimpinan yang tergolong efektif diantaranya yaitu
(1) gaya otokratis yang baik (benevolent autcrat), gaya ini memberikan perhatian yang
maksimum terhadap tugas dan perhatian yang minimum terhadap hubungan kerja, (2)
birokrat, gaya ini memberikan perhatian yang minimum terhadap tugas maupun
hubungan kerja, (3) gaya eksekutif, gaya ini banyak memberikan perhatian pada tugas-
tugas pekerjaan dan hubungan kerja, (4) gaya pengembangan (developer), gaya ini
memberikan perhatian yang maksimum terhadap hubungan kerja dan perhatian yang
minimum terhadap tugas-tugas pekerjaan.

19
Op cit., Tipe dan Gaya Kepemimpinan Pendidikan
10
Selain gaya kepemimpinan yang tergolong efektif, juga terdapat gaya
kepemimpinan tidak efektif, diantaranya (1) pecinta kompromi (compomiser), gaya ini
memberikan perhatian yang besar pada tugas dan hubungan kerja dalam suatu situasi
yang menekankan pada kompromi, (2) Missionari, gaya ini memberikan penekanan
yang maksimum pada orang-orang dan hubungan kerja, tetapi memberikan perhatian
yang minumum terhadap tugas dengan perilaku yang tidak sesuai, (3) lari dari tugas
(deserter), gaya ini sama sekali tidak memberikan perhatian baik pada tugas maupun
pada hubungan kerja.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, kepala sekolah memiliki gaya


kepemimpinan yang sangat mempengaruhi kinerja para tenaga kependidikan di
lingkungan kerjanya. Kegagalan dan keberhasilan seklah banyak ditentukan oleh kepala
sekolah, karena kepala sekolah merupakan pengendali dan penentu arah yang hendak
ditempuh oleh sekolah menuju tujuannya.20

20
Abdul Rahmat. Kepemimpinan Pendidikan. (Yogyakarta: Zahir Publishing ,2020), hal. 58
11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Gaya kepemimpinan ini merupakan
suatu kemampuan dalam mempengaruhi orang lain agar bersedia untuk bekerja sama
dalam mencapai tujuan yang sudah ditetapkan bersama antara bawahan dan pimpinan.
Sedangkan gaya kepemimpinan sekolah adalah pola yang dimilki oleh seorang kepala
sekolah dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pemimpin. Dalam melakukan
tugasnya sebagai seorang pemimpin kepala sekolah memilki gaya kepemimpinan yang
berbeda dan biasasnya disesuaikan dengan kondisi dan kebiasaan yang berlaku di
sekolah. Secara umum gaya kepemimpinan kepala sekolah dapat dilihat melalui
indikator sebagai berikut; brsifat terbuka, mendominasi pelaksaaan tugas dan
situasional.
Adapun tipe-tipe gaya kepemimpinan pendidikan diantaranya yaitu (1) gaya
kepemimpinan demokratis, (2) gaya kepemimpinan delegatif, (3) gaya kepemimpinan
birokratis, (4) gaya kepemimpinan laissez faire, (5) gaya kepemimpinan otoriter, (6)
gaya kepemimpinan kharismatik, (7) gaya kepemimpinan diplomatis, (8) gaya
kepemimpinan moralis, (9) gaya kepemimpinan enterpreneur, (10) gaya kepemimpinan
visioner, (11) gaya kepemimpinan situasional, (12) gaya kepemimpinan militeristik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Mattayang Besse. (2019). Tipe dan Gaya Kepemimpinan: Suatu Tinjauan Teoris. JEMMA
(Jurnal of Economic Management and Accounting. Vol (2) 2, hal. 48-51
Salsabila Beta, dkk. (2022). Tipe dan Gaya Kepemimpinan. Jurnal Pendidikan Tambusai. Vol
(6) 2
Duryat Masduki. (2021). Kepemimpinan Pendidikan (Meneguhkan Legitimasi dalam
Berkontestasi di Bidang Pendidikan). Yogyakarta: Alfabeta
Rahmat Abdul. (2020). Kepemimpinan Pendidikan. Yogyakarta: Zahir Publishing
Utari Sri dan Hadi Mustofa. (2020). Gaya Kepemimpinan Demokratis Perpustakaan Kota
Yogyakarta (Studi Kasus). Jurnal Pustaka Ilmiah. Vol (6) 1

13

Anda mungkin juga menyukai