Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

TRANSAKSI PEMBAYARAN DAN PINJAMAN MODAL USAHA


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Edupreneurship

Dosen Pengampu :
Khusnul Mufidati, S.Sy., M.Pd.I

Oleh :
1. Erma Nanda Tanti Rahayu (126201202177)
2. Ikhwan Saifuddin (126201203204)
3. Aulia Nur Afifah (126201201044)
4. Zulfan Rozaki (126201203352)

PROGRAM STUDY PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SAYYID ALI RAHMATULLAH
TULUNGAGUNG 2023

1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas
kelompok untuk mata kuliah Edupreneurship. Dengan tema “Transaksi Pembayaran dan
Pinjaman Modal Usaha”. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap menuju jalan yang terang
benderang yakni agama islam. Makalah ini disusun dengan tujuan mengetahui tipe dan gaya
kepemimpinan.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Khusnul Mufidati, S.Sy.,M.Pd.I
selaku Dosen Pengampu mata kuliah Edupreneurship yang membimbing dalam proses
pembelajaran kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang selalu
setia membantu dalam mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini. Kami
berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi khususnya bagi diri sendiri dan orang lain.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum penulis ketahui,
maka dari itu kami mohon kritik dan saran dari teman-teman maupun dosen demi
tercapainya makalah yang sempurna.

Tulungagung, 12 April 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1


A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 2
C. Tujuan ............................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 3


A. Pengertian Transaksi Pembayaran .................................................................... 3
B. Jenis-Jenis Transaksi Pembayaran.................................................................... 3
C. Macam-Macam Bukti Transaksi Pembayaran .................................................. 4
D. Pengertian Sistem Pembayaran ........................................................................ 7
E. Komponen Yang Membentuk Sistem Pembayaran .......................................... 8
F. Evolusi Sistem Pembayaran ........................................................................... 10
G. Alat Pembayaran............................................................................................. 13
H. Pengertian Pinjaman Modal............................................................................ 22
I. Lembaga Keuangan Yang Menyediakan Pinjaman Modal ............................ 23
J. Proses Untuk Mengajukan Pinjaman Modal .................................................. 24

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 27


A. Kesimpulan ..................................................................................................... 27
B. Saran ............................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan kehidupan masyarakat semakin hari semakin meningkat
sejalan dengan laju pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula
dengan kebutuhan yang semakin bertambah dan membawa persoalan dalam
pemenuhannya. Kebutuhan akan menimbulkan suatu dorongan atau desakan alami
untuk memuaskan kebutuhan tersebut dan adanya kecenderungan untuk
mempertahankan hidup. Kebutuhan akan mudah terpenuhi bila sumber-sumber
tersedia, tetapi apabila jumlahnya terbatas, maka manusia akan tertantang untuk
memenuhi kebutuhan.
Keadaan ekonomi yang semakin sulit yang terjadi di Indonesia, khususnya
dialami oleh wirausahawan, baik usaha yang bersifat kecil, menengah, maupun
usaha berskala besar. Wirausahawan yang bergerak di sektor industri, perdagangan,
pertanian mengalami kendala dengan keadaan ekonomi yang sulit tersebut. Kendala
yang dialami oleh pelaku usaha di bidang ekonomi, yaitu permodalan bagi usaha
kecil pada khususnya maupun penambahan modal pada kegiatan usaha yang sudah
mapan. Kondisi demikian menyebabkan masyarakat umum dan wirausahaan sangat
membutuhkan bantuan keuangan dengan kredit yang terjangkau untuk peningkatan
kesejahteraan masyarakat dengan naiknya daya beli. Para pedagang kecil merupakan
salah satu bagian dari masyarakat golongan ekonomi lemah yang perlu mendapat
uluran dari tangan pemerintah untuk meningkatkan taraf hidupnya. Permasalahan
yang sering dihadapi pedagang kecil dalam meningkatkan usahanya ialah kesulitan
dalam permodalan. Untuk meningkatkan usahanya dibutuhkan modal yang
didapatkan adalah modal yang mempunyai suku bunga tinggi yang diperoleh dari
para rentenir. Hal tersebut tetap berlangsung karena tidak ada jalan lain yang harus
dilakukan.
Pada umumnya pedagang kecil tidak mempunyai pendidikan yang cukup
untuk meningkatkan usahanya. Kurangnya pendidikan membuat mereka tidak
menyadari pentingnya pengetahuan pasar untuk menganalisa faktor-faktor yang
mempengaruhi usaha mereka untuk saat ini maupun masa yang akan datang. Selain
itu kurangnya

1
perencaan juga menjadi masalah bagi pedagang kecil, usaha akan berjalan baik
apabila dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang bagus seperti beberapa persediaan
barang yang harus dibeli dan bagaimana strategi yang diterapkan agar mencapai laba
yang tinggi. Pada dasarnya pedagang kecil tidak mempunyai administrasi keuangan
yang baik yang dapat memberikan gambaran dari waktu ke waktu. Sehingga pedagang
tidak dapat mengetahui apakah usahanya dalam keadaan untung atau rugi karena antara
modal dan keuangan rumah tangga tidak dapat dipisahkan.
Dengan cara melakukan peminjaman modal pada lembaga keuangan, maka
setidaknya para pedagang kecil seperti UMKM mampu untuk mengembangkan
usahanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan transaksi pembayaran?
2. Apa yang dimaksud dengan sistem pembayaran?
3. Apa yang dimaksud dengan pinjaman Modal?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui transaksi pembayaran secara menyeluruh
2. Untuk mengetahui sistem pembayaran secara menyeluruh
3. Untuk mengetahui pinjaman modal secara menyeluruh

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Transaksi Pembayaran
Transaksi adalah suatu kegiatan aktivitas yang terjadi pada dua orang atau lebih
yang menimbulkan perubahan terhadap posisi keuangan dan kepemilikan kekayaan
diantara dua belah pihak tersebut. Biasanya berhubungan dengan uang juga hak
kepemilikan baik barang maupun jasa. Transaksi dapat dilaksanakan dalam forum
organisasi maupun kelompok.
Transaksi pembayaran adalah yaitu suatu kegiatan berhubungan dengan
pembayaran dengan penyerahan barang antara penjual dan pembeli. Sedangkan
transaksi pembiayaan yaitu transaksi yang timbul sebelum atau sesudah penyerahan
barang antara penjual dan pembeli.1
Pengertian transaksi menurut para ahli, menurut mursyidi bahwa transaksi
adalah suatu kejadian dalam dunia bisnis dan tidak hanya pada proses jual-beli,
pembayaran dan penerimaan uang. Menurut Indra Bastian bahwa transaksi pembayaran
adalah pertemuan antara dua orang bahkan lebih yang saling menguntungkan dengan
disertai data/bukti/dokumen pendukung yang dimasukkan ke dalam jurnal melalui
pencatatan. Sedangkan menurut Sunarto Zulklifi, transaksi pembayaran adalah suatu
kejadian ekonomi/keuangan dengan dua orang atay lebih yang saling menukar,
melibatkan diri dalam perserikatan usaha, pinjam-meminjam dengan dasar suka sama
suka atau dengan dasar ketetapan hukum.2

B. Jenis-Jenis Transaksi Pembayaran


Dalam pembagiannya, transaksi pembayaran terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Transaksi Internal
Transaksi internal merupakan sebuah transaksi yang terjadi di dalam
internal suatu organisasi atau perusahaan. Transaksi ini hanya melibatkan
pihak-pihak tertentu secara internal yang terdapat dalam organisasi tanpa
keterlibatan pihak eksternal organisasi. Dapat dicontohkan seperti
penghapusan piutang usaha dan pengalokasian beban usaha.
2. Transaksi Eksternal

1
Ni Made Vania Sukmasari M, Transaksi Pembayaran, (Bali: Universitas Udayana, 2018), h. 3.
2
https://www.jojonomic.com/blog/pengertian-transaksi/

3
Transaksi eksternal merupakan suatu kegiatan transaksi antara pihak
eksternal dengan pihak eksternal organisasi/perusahaan. Berbeda dengan
transaksi internal yang tidak membutuhkan keterlibatan pihak eksternal
perusahaan sama sekali, tetapi transaksi ini membutuhkan pihak eksternal
perusahaan sebagai mitra transaksinya. Contohnya yaitu perdagangan
pasokan bahan baku, penjualan produk usaha, pembayaran piutang usaha
dan lainnya.

C. Macam-Macam Bukti Transaksi Pembayaran


Macam-macam bukti transaksi dapat dibagi menjadi berikut:
1. Kwitansi
Kwitansi merupakan sebuah bukti berupa kertas setelah selesai transaksi
atau penerimaan sejumlah uang. Kwitansi ditanda tangani oleh pihak
penerima uang lalu diserahkan kepada yang melakukan pembayaran.
Terdapat ciri-ciri transaksi sebagai berikut:
a. Adanya tanggal transaksi
b. Tercantum nama pihak pemberi uang
c. Jumlah/nominal uang
d. Keterangan maksud dan tujuan pemberian uang tersebut
Tanda tangan dapat disertai dengan materai bila dibutuhkan.
2. Nota Kontan
Nota kontan ialah bukti pembayaran atau dokumen yang dikeluarkan
oleh penjual kepada pembeli. Lembaran pertama atau asli akan disimpan
oleh pembeli sedangkan lembaran kedua atau copy-nya akan disimpan oleh
penjual sebagai bukti transaksi atas penjualan barang secara tunai. Hal-hal
yang harus ada dalam suatu nota kontan adalah:
a. Nama perusahaan/toko yang mengeluarkan nota
b. Nomor nota
c. Tanggal transaksi
d. Jenis barang
e. Jumlah barang yang dibeli/diambil
f. Harga satuan barang
g. Total/jumlah barang
3. Faktur atau Inovice

4
Dalam pengertiannya adalah sebuah pernyataan tertulis mengenai
barang yang telah dijual, baik dalam jumlah dan harganya. Faktur
dikeluarkan oleh penjual kepada pembeli. Salah satu fungsi dari faktur
adalah sebagai bahan pertimbangan pembeli dalam meneliti kembali
barang-barang yang telah dibelinya. Bukti faktur ini juag diperlukan apabila
nantinya akan terjadi retur pembelian atau retur penjualan. Faktur terdapat
dua jenis, yakni faktur penjualan dan faktur pembelian. Didalam faktur
terdapat informasi mengenai hal berikut:
a. Nama barang dan alamat penjual
b. Nomor faktur
c. Nama dan alamat pembeli
d. Tanggal pembayaran
e. Syarat pembayaran
f. Keterangan mengenai barang meliputi harga satuan barang, jenis
barang, barang kuantitas dan jumlah harga.
4. Nota Kredit
Nota kredit adalah sebuah bukti dari transaksi penerimaan barang yang
telah dijual atau pengambilan barang. Nota ini dapat dikeluarkan oleh pihak
penjual, salah satu fungsi dari nota kredit adalah sebagai alat persetujuan
dari pihak penjual atas permohonan pengurangan harga yang diminta oleh
pihak pembeli karena barang yang diterima mengalami kerusakan atau tidak
sesuai dengan apa yang dipesan oleh pembeli.3
5. Nota Debet
Nota Debet Adalah dokumen transaksi sebagai permintaan pengurangan
harga kepada pihak penjual atau bukti yang berisi informasi yang
menyatakan tentang pengiriman kembali barang yang tidak sesuai dengan
pesanan (rusak). Informasi yang terdapat pada nota debet sama dengan nota
lainnya hanya saja ditambahkan keterangan terjadi kerusakan dari
pengiriman saja.
6. Cek atau Cheque
Cek bisa diartikan sebagai perintah pembayaran yang dibuat oleh pihak
yang mempunyai rekening disuatu bank dengan tujuan agar bank tersebut

3
Ni Made Vania Sukmasari M, Transaksi Pembayaran…, h. 4-6.

5
membayarkan sejumlah uang yang tertulis kepada orang yang membawa
surat atau yang namanya tertulis pada surat cek tersebut. Terdapat dua
bagian pada cek, bagian kiri sebagai bukti arsip pihak yang mengeluarkan
dan menandatangani. Bagian kanan terdapat pihak penerima pembayaran
cek tersebut.
7. Rekening Koran
Rekening ini merupakan bukti untuk mutasi kas di bank yang disusun
oleh pihak bank untuk para nasabahnya .4
8. Bliyet Giro
Bliyet Giro adalah sebagai surat perintah untuk memindahbukukan
sejumlah uangdari rekening nasabah suatu bank ke rekening penerima yang
namanya disebutkan dalam bilyetgiro pada bank yang sama atau pada bank
lain (berbeda). Perlu diingat bahwa penerima bilyetgiro tidak bisa
menukarkannya dengan uang tunai kepada bank yang bersangkutan. Tetapi
dapatmenyetorkan bilyet giro kepada bank untuk menambah simpanan di
rekeningnya. Bacaselengkapnya tentangPengertian, Perbedaan Cek Dan
Bilyet Giro Beserta Jenis-Jenisnya.
9. Bukti Momerendum/MEMO
MEMO adalah bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan
atauorang yang diberikan wewenang untuk suatu kejadian-kejadian yang
berlangsung didalaminternal perusahaan bersangkutan. Contoh memo
internal perusahaan bersangkutan. seperti untuk mencatat gaji pegawai yang
masih harus dibayar pada akhir perio.
10. Bukti Setoran Bank
Bukti Setoran Bank Bukti setoran bank adalah catatan transaksi (slip
setoran) yang disediakan oleh pihak bankuntuk digunakan pada saat atau
setiap melakukan setoran uang ke bank, seperti untuk investasi. Ketika
terjadi kesalahan pencatatan, bukti ini sangat dibutuhkan saat akan dibuat
rekonsiliasi bank, maka sebaiknya bukti ini disimpan dengan baik.
11. Bukti Kas Masuk
Bukti kas masuk merupakan bukti transaksi atas peristiwa penerimaan
uang (kas)yang telah dilengkapi dengan buktinya. Bukti kas masuk ini

4
https://www.academia.edu/34272888/BUKTI_TRANSAKSI

6
nantinya akan digunakan dalam proses penyusunan jurnal kas masuk/jurnal
penerimaan kas.
12. Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar merupakan bukti dari kejadian transaksi pengeluaran
kas ataupun pembayaran. Bukti pengeluaran kas ini biasanya akan
digunakan untuk dokumen ketikamenyusun jurnal pengeluaran kas.

D. Pengertian Sistem Pembayaran


Pembayaran secara umum dapat diartikan sebagai pemindahan sejumlah uang
dari si pembayar ke penerima.5 Sistem pembayaran adalah suatu sistem yang
melakukan pengaturan kontrak, fasilitas pengoperasian dan mekanisme teknis yang
digunakan untuk penyampaian, pengesahan, dan penerimaan instruksi pembayaran,
serta pemenuhan kewajiban pembayaran yang dikumpulkan melalui pertukaran nilai
antar perorangan, bank dan lembaga lainnya baik domestic maupun antar Negara.6
Sedangkan sistem pembayaran menurut Bank Indonesia adalah sistem yang
berkaitan dengan kegiatan pemindahan dana dari satu pihak kepada pihak lain yang
melibatkan berbagai komponen sistem pembayaran, antara lain alat pembayaran,
kliring, dan setelmen. Dalam prakteknya, kegiatan sistem pembayaran melibatkan
berbagai lembaga yang berperan sebagai penyelenggara jasa sistem pembayaran
maupun penyelenggara pendukung jasa sistem pembayaran seperti bank, lembaga
keuangan selain bank, dan bahkan perorangan.7
Sistem pembayaran telah mengalami evolusi selama beberapa abad, sejalan
dengan perubahan hakikat/sifat dan penggunaan uang sebagai alat pembayaran. Dalam
sejarah, koin metalik merupakan jenis uang pertama yang banyak digunakan oleh
berbagai kelompok masyarakat sebagai alat pembayaran. Dalam perkembangannya,
peran koin sebagai alat pembayaran dilengkapi dengan kehadiran uang kertas yang
dianggap lebih nyaman dan lebih memudahkan proses transaksi karena lebih ringan
dengan biaya pembuatan yang lebih murah.

5
Deni Trihasta dan Julia Fajaryanti, E-Payment Sistem, Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Komputer dan
Sistem Intelijin, (Depok: Universitas Gunadarma, 2008), h. 616.
6
Aulia Pohan, Kerangka Kebijakan Moneter dan Implementasinya di Indonesia. (Jakarta: Rajawali Pers, 2008),
h. 121.
7
Situs Resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank Indonesia, Laporan Sistem Pembayaran dan Pengedaran
Uang 2008, h. 2.

7
Perkembangan peran uang sebagai alat pembayaran terus mengalami perubahan
wujud yaitu dalam suatu bentuk alat pembayaran cek atau giral yang memungkinkan
pembayaran dengan cara transfer dana dari saldo rekening antar institusi keuangan,
khususnya bank. Pada dasarnya kita dapat mengganggap cek atau giral sebagai jenis
pertama alat pembayaran non tunai. Seiring dengan perkembangan teknologi, berbagai
instrumen pembayaran non tunai atau elektronik mulai bermunculan dalam berbagai
wujud antara lain phone banking, mobile banking, ATM, kartu debet, kartu kredit,
smart card. Sejauh ini, seluruh pembayaran elektronis tersebut masih selalu terkait
langsung dengan rekening nasabah bank yang menggunakannya.
Dengan semakin majunya teknologi dan adanya kebutuhan akan alat
pembayaran yang praktis dan murah, di beberapa negara telah mulai dikembangkan
produk pembayaran elektronis yang dikenal sebagai Electronic Money (e-money), yang
karakteristiknya berbeda dengan pembayaran elektronis yang telah disebutkan
sebelumnya, karena setiap pembayaran yang dilakukan dengan menggunakan e-money
tidak selalu memerlukan proses otorisasi dan on-line secara langsung dengan rekening
nasabah di bank (pada saat melakukan pembayaran tidak dibebankan ke rekening
nasabah di bank). E-money merupakan produk stored value dimana sejumlah nilai
(monetary value) telah terekam dalam alat pembayaran yang digunakan (prepaid).8

E. Komponen Yang Membentuk Sistem Pembayaran


Adapun komponen-komponen yang membentuk sistem pembayaran
adalahsebagai berikut.9
1. Alat pembayaran (payment instruments).
Setiap transaksi pembayaran memerlukan beberapa bentuk alat pembayaran
yang memenuhi standar fisik, hukum dan peraturan. Alat pembayaran dapat
dikelompokkan atas alat pembayaran tunai dan alat pembayaran nontunai. Alat
pembayaran tunai contoh sederhana dari alat pembayaran. Alat pembayaran tunai
lebih banyak memakai uang kartal (uangkertas dan logam). Sementara itu, alat

8
Bank Indonesia. Persepsi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat dan Lembaga Penyedia Jasa Terhadap
Pembayaran Sistem Pembayaran Non Tunai. (Bank Indonesia, Op., Cit), h. 4.
9
Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim, Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik
Kontemporer (Jakarta: Salemba Empat, 2014), hlm. 48.

8
pembayaran nontunai memerlukan penggunaan satu atau lebih untuk
menyelesaikan transaksi.
2. Sistem pembayaran yang memproses berbagai instrumen pembayaran (interbank
fund transfer system).
Variasi cukup banyak tergantung pada alat pembayaran yang
diprosesnya.Faktor penting yang memengaruhi pengoprasian sistem transfer
danaantarbank adalah penggunaan teknologi informasi. Pengolahan data
elektronikdan telekomunikasi, misalnya, telah memungkinkan pengenalan Real
TimeGross Settlement System (RTGS). RTGS adalah proses penyelesaian
akhirtransaksi (settlement) pembayaran yang dilakukan per transaksi dan
bersifatreal time.
3. Lembaga yang memproses sistem pembayaran (payment systemsoperators). Di
Indonesia lembaga tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a. Bank Indonesia menggunakan sistem BI-RTGS dan SKNBI. DenganBI-RTGS,
Bank Indonesia memproses setelmen transfer kreditantarbank untuk high value
transfer, setelmen kliring BI, setelmenkliring pasar modal, setelmen kliring
switching company, setelmensurat berharga dan transfer dalam rangka
pengelolaan dan fiskal.Semuanya menggunakan central bank money. Sementara
itu denganSKNBI, Bank Indonesia melakukan kliring antarbank untuk alat
pembayaran cek, BG, nota debet lainnya, dan transfer kreditantarbank.
b. PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menggunakan CentralDepository
and Book Entry Settlement System (C-BEST). Perusahaanini
menyelenggarakan kliring surat berharga pasar modal di BursaEfek Indonesia.
Settlement kliring surat berharga ini disetel padaSistem BI-RTGS.
c. Switching atau penyelenggara Kliring Alat PembayaranMenggunakan Kartu
(APMK). Sistem yang digunakan adalah SharedATM Network, Shared Debet
Network dan Shared Credit Card Network. Dengan sistem ini mereka
memproses kliring APMK danmelakukan setelmen pada bank atau lembaga lain
yang ditunjuksebagai lembaga setelmen.
4. Saluran pembayaran (delivery channel), antara lain mencakup hal-hal berikut:
a. Electronic Data Capturing (EDC) yang ada di merchant/took untukmembaca
transaksi yang dilakukan menggunakan alat pembayaran,seperti katu ATM,
debet, kartu kredit.

9
b. Teller input atau petugas teller di bank yang melakukan pengirimandana atas
dasar draft perintah transfer yang dibuat oleh pengirim dana.
c. Mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri) pengganti teller yang dapatmelanjutkan
instruksi pengiriman dana.
d. Internet, mobile banking dan phone banking

F. Evolusi sistem pembayaran


Sistem pembayaran mengikuti tahapan perkembangan ekonomi.
Tahapanevolusi sisstem pembayaran dimulai dari sistem barter. Sistem ini merupakan
sistem perekonomian yang paling sederhana di kalangan masyarakat primitif.Dalam
masyarakat primitif, transaksi melibatkan pertukaran fisik langsung barangatau barter.
Barter merupakan sistem pembayaran dengan komoditas barangtertentu yang
merepresentasikan suatu nilai tertentu.10 Kelemahan utama bartersebagai sistem
pembayaran terletak pada kenyataan bahwa transaksi dapat terjadikarena ada dua
keinginan pada waktu tertentu. Dalam transaksi ini “penjual”harus mau menerima apa
yang akan diserahkan oleh “pembeli”. Hal ini terjadi karena masyarakat primitif hanya
memiliki seperangkat barang yang terbatas yangakan ditukar dalam sistem barter.
Dalam perekonomian masyarakat primitif,masih sedikit spesialisasi tenaga kerja atau
produksi.
Seiring dengan perkembangan zaman, muncullah spesialisasi tenaga kerjadalam
perekonomian. Bila ada spesialisasi tenaga kerja, perekonomian akanmenjadi lebih
maju. Spesialisasi membuat produktivitas lebih besar. Akibatnya, pendapatan
meningkat dan barang yang akan dikonsumsi akan lebih banyak.Selain itu, spesialisasi
mengarah pada kebutuhan akan adanya perdagangan.Dengan spesialisasi, masing-
masing anggota masyarakat tidak lagi menghasilkansemua atau sebagian besar dari
kebutuhannya. Itulah sebabnya mereka harusmencarinya melalui perdagangan. Dalam
kondisi seperti ini sistem barter menjadilebih sulit. Perlu ada alat pertukaran yang dapat
diterima secara umum sebagai pembayaran dalam transaksi, penyimpan nilai yang
aman, dan mewakili unithitung standar. Dalam hal ini uang komoditas memfasilitasi
spesialisasi dan perdagangan. Uang komoditasi adalah barang yang diterima secara
umum sebagaialat tukar. Barang itu tetap memilikinilai meskipun tidak sedang

10
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah edisi 2, Ekonisia, Yogyakarta, 2003, h. 27.

10
digunakansebagai uang. Contoh uang komoditas adalah logam mulia, merica,
tembakau,kulit hewan, dan garam.
Dengan adanya uang komoditas, perdagangan menjadi semakin luas.Tidak
perlu ada dua keinginan yang saling timbale balik sebagai dasar terjadinyatransaksi.
Akibatnya, uang komoditas dapat menurunkan biaya transaksi danmemfasilitasi
perdagangan, yang ada gilirannya memungkinkan spesialisasi dan produktivitas yang
lebh besar. Meskipun demikian uang komoditas jugamempunyai kelemahan.
Kelemahannya antara lain sebagai berikut:
a. Uang komoditas tidak berlaku secara universal. Uang komoditas diterimasebagai
alat tukar secara lokal.
b. Uang komoditas tidak memiliki nilai yang stabil. Hal ini karena nilainya
berfluktuasi sesuai dengan pasokan dan permintaan untuk komoditastersebut.
c. Uang komoditas tidak dapat dibagi sesuai dengan kebutuhan.
d. Banyak jenis uang komoditas yang besar, berat, atau tidak nyaman untuk dibawa.
Dengan kelemahan uang komoditas, akhirnya, sistem pembayaran berevolusi
sampai pada situasi yang kita lihat sekarang. Uang fiat sebagian besarmenggantikan
uang yang terbuat dari logam mulia. Secara historis, kebanyakan negara menggunakan
standar emas. Hal ini terjadi pada periode waktu ketika nilainominal mata uang yaang
diperlukan harus didukung 100% oleh emas dengan nilaiyang sama. Jumlah uang yang
beredar dalam negeri pada waktu itu selaluditukarkan dengan emas. Jumlah uang yang
beredar itu hanya bisa berkembang jika cadangan emas semakin banyak. Sejarah
mencatat bahwa penemuan emas besar-besaran di California dan Alaska menyebabkan
peningkatan besar persediaan emas di seluruh dunia yang pada gilirannya menyebabkan
periodeinflasi harga di seluruh dunia. Saat ini, sebagian besar mata uang dalam
negeritidak didukung oleh emas. Stok mata uang ditentukan oleh negara sendiri.
Uang fiat adalah uang kertas yang dikeluarkan oleh pemerintah sebagaialat
pembayaran yang sah. Uang fiat melibatkan pengaturan secara hukum dannegara dapat
mengubahnya sesuai dengan keinginannya.11 Uang fiat diterima secara luas, karena
dinyatakan oleh pemerintah/berdasarkan undang-undang sebagai alat pembayaran yang
sah dan sebagai alat untuk menyelesaikan masalah utang piutang. Kelemahan utama
uang kertas dan uang logam antara lain adalah mudahdicuri dan cukup berat untuk

11
Cristopher Pass, et al, Kamus Lengkap Ekonomi cet ke-2, Jakarta: Erlangga,1997, h.537.

11
dibawa dalam jumlah besar. Untuk mengatasi masalah ini, digunakanlah cek dalam
sistem pembayaran.
Cek adalah perintah dari seseorang ke bank tempat dia memiliki rekeninguntuk
mengirimkan uang dari rekeningnya ke rekening orang lain ketika orangtersebut
meyetorkan cek yang diterimanya. Dengan adanya cek, transaksiekonomi dapat terjadi
tanpa ada sejumlah besar uang.12 Dengan ini sistem pembayaran pun semakin efisien.
Kelebihan cek dibanding dengan alat tukarsebelumnya antara lain sebagai berikut:
a. Dengan cek, pembayayaran yang saling membatalkan dapatdiselesaikan dengan
pembatalan cek tanpa perpindahan uang secarafisik.
b. Pembayaran transaksi dalam jumlah besar dapat dilakukan denganmudah.
c. Cek memberikan bukti pembelian dengan nyaman.
Meskipun demikian. Kita juga menghadapi kesulitan dalam menggunakancek.
Pertama, kita tidak dapat melakukan pembayaran yang cepat dengan orangyang di
lokasi yang berbeda. Selain itu, biaya administrasinya juga mahal.Kesulitan-kesulitan
ini mulai teratasi dengan perkembangan teknologikomunikasi. Internet telah
mempermudah kita untuk melakukan transaksi pembayaran. Teknologi pembayaran
secara elektronik tidak hanya menggantikancek tetapi juga tunai dengan e-money.
Bentuk pertama e-money adalah kartudebet. Kartu debet memungkinkan konsumen
membeli barang dan jasa secaralangsung dengan memindahkan dana secara elektronik
dari rekening pribadinyake rekening penjualnya. Pembayaran secara elektronik
semakin berkembangseiring dengan perkembangan e-commerce. Contoh sistem
pembayaran elektronikuntuk e-commerce dapat dilihat pada peraga berikut.
a. Sistem pembayaran kartu kredit digital (Digital credit card paymentsystem)
Pelayanan yang aman untuk pembayaran kartu kredit melaluiinternet. Tujuannya
agarinformasi yangditransmisikan antara pengguna, penjual, dan bank terlindungi.
e-Charge.
b. Dompet digital (digital wallet) Piranti lunak untuk menyimpaninformasi kartu
kredit dan informasi lainnya yang digunakan dalam pengisian formulir dan
pembayaran barang melalui jaringan internet.MSN Wallet MasterPass Wallet.
c. Sistem pembayaran digital dengan saldo terakumulasi (accumulated balance digital
payment system) Mengakumulasi pembelianmicropayment sebagai saldo utang
yang harus dibayar secara berkala pada kartu kredit dan tagihan telpon.

12
Adiwarman Karim Azwar, 2001,Ekonomi Islam: Suatu Kajian Kontemporer,(Jakarta: Bina Insani), h. 30.

12
Micropayment adalah sistem pembayaran untuk pembelian barang yang nilainya
sangat kecil,seperti mengunduh sebuah artikel atau klip music dari situs
internet.Qpass, Valista, Peppercoin.
d. Sistem pembayaran nilai tersimpan (stored value payment system)Memungkinkan
konsumen melakukan pembayaran langsung kepada penjual berdasarkan nilai yang
tersimpan dalam rekening digital.eCount Mondex Card.e.
e. Uang tunai digital (e-cash) Mata uang digital yang dapat digunakanuntuk
pembayaran ClearBit.
f. Sistem pembayaran rekan ke rekan (peer-to-peer payment system) berbasis Web
Mengirimkan uang menggunakan Web ke seseorang atau penjual yang tidak
memiliki sarana untuk menerima pembayaran kartukredit. PayPal.
g. Cek digital (digital checking) Cek elektronik dengan tanda tangandigital untuk
pengamanan E-Check.
h. Sistem pembayaran dan penyampaian tagihan elektronik Mendukung pembayaran
elektronik untuk pembelian barang secara online maupunsecara fisik untuk produk
dan layanan setelah pembeliannya dilakukan.CheckFree, Yahoo!Bill Pay.

G. Alat pembayaran
1. Pembayaran tunai
Pada sistem pembayaran tunai instrumen yang digunakan berupa uangkartal,
yaitu uang kertas dan uang logam. Pembayaran tunai adalah pembayaran dengan
menggunakan uang kartal, yaitu uang kertas dan uanglogam. Uang kertas adalah
uang yang berbentuk lembaran yang terbuat dari bahan kertas atau bahan lainnya
yang menyerupai kertas (menurut penjelasaUU No.23 th 1999 Tentang Bank
Indonesia), Sedangkan uang logam adalahuang yang terbuat dari logam emas atau
perak yang memiliki nilai yangcenderung tinggi dan stabil, bentuknya mudah
dikenal, dan sifatnya tahan lama.13
Instrumen pembayaran tunai adalah mata uang yang berlaku di Indonesia,yaitu
Rupiah, yang terdiri dari uang logam dan uang kertas. Berdasarkanundang-undang
yang berlaku saat ini, yaitu UU No. 23 Tabun 1999, BankIndonesia mempunyai

13
Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim, Akuntansi Perbankan Syariah Teori dan Praktik
Kontemporer (Jakarta: Salemba Empat, 2014), hlm. 48.

13
hak tunggal untuk mencetak dan mengedarkan uangketas dan uang logam.14 Dalam
kebijakan di bidang pengedaran uang, Bank Indonesia berupaya untuk
menyediakan uang yang layak edar danmemenuhi kebutuhan masyarakat baik dari
sisi nominal maupun pecahannya. Uang kertas Rupiah dalarn peredaran terdiri dari
denominasi(pecahan) 1.000, 2.000, 5.000, 10.000, 20.000, 50.000, dan
100.000,sedangkan uang logam Rupiah dalam peredaran terdiri dari denominasi
100,200, 500, dan 1.000. Penggunaan uang kartal ini masih pada transaksi kecil-
kecil di masyarakat. Untuk transaksi yang bernilai besar-besar pada
umumnyamenggukan uang giral seperti cek atau Bilyet Giro (pemindahbukuan).
2. Alat pembayaran non tunai
Ketidak nyamanan dan inefisien memakai uang kartal, Bank Indonesia
berinisiatif dan akan terus mendorong untuk membangun masyarakat yangterbiasa
memakai alat pembayaran nontunai atau Less Cash Society (LCS).Less Cash
Society adalah masyarakat yang lebih banyak menggunakan uangnon tunai. Di
Indonesia, instrumen pembayaran nontunai disediakan terutama oleh sistem
perbankan. Instrumen yang disediakan terdiri dari instrumen yang berbasis warkat
(Kertas), seperti cek, bilyet giro, nota debet, dan nota kredit,atau alat pembayaran
menggunakan kartu (APMK), seperti kartu ATM, kartudebet, dan kartu kredit.
Sedangkan untuk sistem transfer tersedia sistem BI-RTGS dan sistem Kliring
Nasional.
a. Alat Pembayaran berbasis warkat.Instrumen berbasis warkat telah diatur
dalam hukum dandikenal dalam praktek perbankan di Indonesia seperti Alat
PembayaranCek dan Bilyet Giro (BG), Nota Debet dan Nota Kredit.
1) Alat Pembayaran Cek dan Bilyet Giro (BG)
Cek adalah surat perintah tidak bersyarat untuk membayarsejumlah dana
yang tercantum dalam cek. Penarikan cek dapatdilakukan baik "atas nama"
maupun "atas unjuk" dan merupakansurat berharga yang dapat
diperdagangkan (negotiable paper).Bilyet Giro (BG) adalah surat perintah
dari nasabah kepada bank penyimpan dana untuk memindahbukukan
sejumlah dana darirekening yang bersangkutan kepada rekening pemegang
yangdisebutkan namanya. Penggunaan Cek dan BG untuk
pembayaranumumnya dilakukan oleh pelaku usaha dalam

14
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah edisi 2, Ekonisia, Yogyakarta, 2003, h. 27.

14
mendukungkelancaran transaksi bisnisnya. Namun demikian, tidak
menutupkemungkinan nasabah individu menggunakan Cek dan BG
dalammelakukan pembayaran.
Cek dan Bilyet Giro diberikan kepada nasabah yang memilikisimpanan
di bank, khususnya simpanan dalam bentuk rekeninggiro. Walaupun secara
fisik Cek dan BG terlihat sama, namun padadasarnya terdapat beberapa
perbedaan antara Cek dan BG,seperti pencairan Cek dapat dilakukan secara
tunai atau melalui pemindahbukuan sementara BG hanya dapat dicairkan
dengan pemindahbukuan. Selain itu Cek, khususnya Cek atas unjuk
dapatdipindahtangankan sementara Bilyet Giro tidak dapat dipindah-
tangankan.
Sebagai alat pembayaran Cek dan Bilyet Giro (BG) dapatmemberikan
kemudahan dalam melakukan pembayaran atas suatutransaksi ekonomi
tertentu tanpa perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak. Selain itu
Khusus untuk bilyet giro, memberikanfleksibilitas kepada pemilik rekening
khususnya pengusaha dalam pengelolaan cash flow dengan memberikan
tanggal mundur padaBilyet Giro. Namun demikian meskipun banyak
manfaat yangdiperoleh, Cek dan Bilyet Giro juga memiliki resiko antara
lain,Risiko nama pemilik rekening masuk dalam Daftar hitam
Nasionalkarena menarik Cek dan Bilyet Giro kosong, atau Risiko
menerimaCek dan Bilyet Giro kosong bagi masayarakat yang menerima
pembayaran dengan Cek dan Bilyet Giro.
2) Nota Debet
Nota Debet. Dalam peraturan kliring, nota debet adalah warkatatau surat
yang digunakan untuk menagih nasabah bank lain atau bank lain melalui
kliring untuk dimasukkan ke rekening nasabah bank yang menyampaikan
warkat tersebut. Nota debet juga digunakan untuk keperluan transaksi antar
kantor baik nota debet dengan surat maupun nota debet dengan telegram.
Nota debet dengan surat atau dengan telegram disampaikan melaluiKantor
Pos. Jadi Nota Debet adalah warkat yang dipergunakanuntuk menagih
sejumlah dana pada bank lain untuk dimasukkan kerekening nasabah bank
yang menyampaikan warkat tersebut.
3) Nota Kredit

15
Nota Kredit. Dalam peraturan kliring, nota kredit adalah warkatatau
surat yang digunakan untuk mengirimkan atau memindahkandana bukan
tunai kepada nasabah bank lain atau kepada bank lainmelalui kliring. Nota
kredit juga digunakan untuk keperluantransaksi antar kantor baik nota
kredit dengan surat maupun notakredit dengan telegram. Nota kredit dengan
surat atau dengantelegram disampaikan melalui Kantor Pos. Nota Kredit
adalah warkat yang digunakan untuk membayar sejumlah dana pada
banklain atau nasabah yang menerima warkat tersebut.
b. Instrumen berbasis kartuKita telah mengenal berbagai jenis kartu pembayaran,
antara lainyang bersifat kredit, seperti kartu kredit, private-label cards
(misalnya,kartu pasar swalayan) dan yang bersifat debet, seperti Debet card
danATM. Di samping itu, dalam perkembangannya terdapat jenis kartuyang
dananya telah tersimpan dalam chip elektronik pada kartutersebut (dikenal
sebagai smart card atau chip card), seperti kartutelepon prabayar.
a) Kartu Kredit
Kredit adalah kepercayaan, mendapat kredit berarti
mendapatkepercayaan. dalam dunia bisnis kredit adalah fasilitas
yangdisediakan oleh bank dimana seseorang atau badan usahameminjam
uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka
waktu yang ditentukan. Jika seseorang menggunakan jasa kredit, maka ia
akan dikenakan bunga tagihanPrinsip kartu kredit adalah ”buy now pay
later”, artinya pada saat transaksi kewajiban membayar pemegang kartu
ditalangi terlebihdahulu oleh penerbit Kartu Kredit, sedangkan
pelunasannyadilakukan setelah jatuh tempo.
Banyak manfaat yang dapat kita peroleh dengan menggunakanKartu
Kredit antara lain karena kemudahan dan kecepatan dalammelakukan
transaksi transaksi berbelanja tanpa perlu membawauang tunai, selain itu
kita akan memperoleh berbagai penawaranmenarik dari penerbit Kartu
Kredit seperti point rewards, diskon di pedagang (merchant), dan
pembelian barang dengan bunga cicilan0%. Namun demikian penggunaan
Kartu Kredit juga sangat beresiko seperti Risiko kartu digunakan oleh
pihak lain, karenakelalaian kita dalam penyimpanan kartu dan PIN. Selain
itu Risikodikenakan biaya keterlambatan dan biaya bunga yang relatif

16
tinggi jika kita tidak mampu membayar kewajibannya pada saat jatuh
tempo.
b) Kartu ATM dan Kartu Debet.
Salah satu instrumen pembayaran berbasis kartu yang pentingdalam
sistem pembayaran adalah kartu Debet dan Kartu ATMyang transaksinya
dilakukan melalui mesin ATM. Mesin ATM inimerupakan mesin yang
dapat melayani kebutuhan nasabah secaraotomatis setiap saat (24 jam)
selama tujuh hari dalam seminggutermasuk hari libur. Lokasi ATM
biasanya tersebar di tempat-tempat strategis.
Menurut leflet Bank Indonesia yang disebarkan sebagai bagiandari
program edukasi masyarakat dalam rangka lmplementasiarsitektur
Perbankan Indonesia. Kartu Debet dan kartu ATM adalah kartu khusus
yang diberikan oleh bank kepada pemilik rekening, yang dapat digunakan
untuk bertransaksi secara aelektronis atas rekening tersebut. Pada saat
kartu digunakan bertransaksi akan langsung mengurangi dana yang
tersedia pada rekening.
Apabila digunakan untuk bertransaksi dimesin ATM, maka kartu
tersebut dikenal sebagai Kartu ATM. Namun apabiladigunakan untuk
transaksi pembayaran dan pembelanjaan non-tunai dengan menggunakan
mesin EDC (Electronic Data Capture),maka kartu tersebut dikenal sebagai
Kartu Debet. Setiap pemegangkartu diberikan nomor pribadi (PIN) yang
bersifat rahasia untuk keamanan dan otorisasi transaksi. Untuk Kartu
Debet, selainotorisasi dengan PIN, dimungkinkan pula otorisasi dengan
tandatangan seperti halnya Kartu Kredit. Batas (limit) transaksi Kartu
Debet dan Kartu ATM tergantung dari jenis kartu yang andamiliki.
Umumnya terdiri dari limit jumlah dan frekuensi transaksi, baik untuk
penarikan tunai, belanja, transfer Kartu Debet dan Kartu ATM berguna
sebagai alat bantu untukmelakukan transaksi dan memperoleh informasi
perbankan secara elektronis. Jenis transaksi yang tersedia antara lain,
penarikantunai, setoran tunai, transfer dana, pembayaran,
pembelanjaan.Adapun Jenis informasi yang tersedia antara lain: lnformasi
saldodan lnformasi kurs. Namun seiring dengan kemajuan teknologi, janis
transaksi dan informasi yang tersedia akan terus bertambah.

17
Paling tidak ada 4 (empat) keuntungan yang dapat diperoleh, yaitu
mudah, aman, fleksibel dan leluasa. Mudah karena tidak perlu datang ke
bank untuk melakukan transaksi atau memperolehinformasi, Aman karena
tidak perlu membawa uang tunal untuk melakukan transaksi belanja di
toko, fleksibel karena transaksi penarikan tunai/pembelanjaan via
ATM/EDC dapat dilakukandijaringan bank sendiri, jaringan lokal dan
international dan leluasakarena dapat bertransaksi setiap saat meskipun
hari libur.
Walapun di satu sisi terdapat beberapa manfaat dari Kartu
ATM/Kartu Debet, tetapi di sisi lain terdapat risiko yang perlu disikapi
dengan kehati-hatian dari para penggunanya, seperti resiko kartu
digunakan oleh pihak lain, karena penggguna yang sah melakukan
kelalaian dalam penyimpanan kartu dan PIN, resiko fraud yang sengaja
dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dengan mencuri
data nasabah pengguna yangtersimpan dalam kartu.c.
c) Alat Pembayaran : Uang Elektronik.
Inovasi pada alat pembayaran elektronis dengan menggunakankartu
seperti kartu kredit, kartu ATM / kartu debet telah berkembangmenjadi
bentuk yang lebih praktis. Perkembangan alat pembayaran itusepertinya
tidak berhenti disitu, apalagi belakangan ini banyak beredaruang
elektronik. Meskipun agak berbeda dengan alat pembayarandengan kartu,
namun penggunaan alat pembayaran uang elektronik initetap yaitu
ditujukan untuk pembayaran.
Uang elektronik didefinisikan sebagai alat pembayaran dalam bentuk
elektronik dimana nilai uangnya disimpan dalam mediaelektronik
tertentu. Penggunanya harus menyetorkan uangnya terlebih dahulu
kepada penerbit dan disimpan dalam media elektronik
sebelummenggunakannya untuk keperluan bertransaksi. Ketika
digunakan,nilai uang elektronik yang tersimpan dalam media elektronik
akan berkurang sebesar nilai transaksi dan setelahnya dapat mengisi
kembali(top-up).
Media elektronik untuk menyimpan nilai uang elektronik dapat
berupa chip atau server. Penggunaan uang elektronik ini sebagai alat
pembayaran yang inovatif dan praktis diharapkan dapat

18
membantukelancaran pembayaran kegiatan ekonomi yang bersifat
massal, cepatdan mikro, sehingga perkembangannya dapat membantu
kelancarantransaksi di jalan tol, di bidang transportasi seperti kereta api
maupunangkutan umum lainnya atau transaksi di minimarket, food court,
atau parkir. Perkembangan uang elektronik diharapkan pula
dapatdigunakan sebagai alternatif alat pembayaran non tunai yang
dapatmenjangkau masyarakat yang selama ini belum mempunyai
akseskepada sistem perbankan.Banyak manfaat Uang Elektronik sebagai
alat pembayaran antara lain:
1. Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukantransaksi
transaksi pembayaran tanpa perlu membawa uangtunai.

2. Tidak lagi menerima uang kembalian dalam bentuk barang(seperti


permen) akibat padagang tidak mempunyai uangkembalian bernilai
kecil (receh).
3. Sangat applicable untuk transaksi massal yang nilainya kecilnamun
frekuensinya tinggi, seperti: transportasi, parkir, tol, fastfood, dll.
Walapun di satu sisi terdapat beberapa manfaat dari UangElektronik, tetapi di sisi lain terdapat
resiko yang perlu disikapidengan kehati-hatian dari para penggunanya, seperti:
1. Risiko uang elektronik hilang dan dapat digunakan oleh pihaklain karena pada prinsipnya
uang elektronik sama seperti uangtunai yang apabila hilang tidak dapat diklaim kepada
penerbit.
2. Risiko karena masih kurang pahamnya pengguna dalammenggunakan uang elektronik,
seperti pengguna tidakmenyadari uang elektronik yang digunakan ditempelkan 2(dua) kali
pada reader untuk suatu transaksi yang samasehingga nilai uang elektronik berkurang lebih
besar dari nilai transaksi.
Berdasarkan jenis dan batas nilainya, Uang Elektronik dibagi menjadi :
1. Uang Elektronik registered, merupakan Uang Elektronik yangdata identitas pemegangnya
tercatat/terdaftar pada penerbitUang Elektronik. Dalam kaitan ini, penerbit harus
menerapkan prinsip mengenal nasabah dalam menerbitkan Uang ElektronikRegistered.
Batas maksimum nilai Uang Elektronik yangtersimpan pada media chip atau server untuk
jenis registeredadalah Rp5.000.000,00 (lima juta Rupiah).
2. Uang Elektronik unregistered, merupakan Uang Elektronikyang data identitas
pemegangnya tidak tercatat/terdaftar pada penerbit Uang Elektronik.Batas maksimum

19
nilai Uang Elektronik yang tersimpan padamedia chip atau server untuk jenis unregistered
adalahRp1.000.000,00 (satu juta Rupiah).
d) Sistem Transfer : BI-RTGS (Bank Indonesia Real Time GrossSettlement)
Terkadang dalam kehidupan sehari-hari, kita dihadapkan padakondisi
yang menuntut kita untuk melakukan pembayaran yang bersifat urgent
dengan nilai yang besar (High Value Payment System (HVPS) kepada
pihak lain dalam waktu cepat. Apabila Andamengalami kondisi tersebut,
gunakanlah Sistem Bank Indonesia real Time Gross Settlement (BI-
RTGS) untuk melakukan transaksi pembayaran tersebut.
Sebagaimana Leaflet yang disebarkan Bank Indonesia, maka BI-
RTGS adalah suatu sistem transfer dana elektronik antar Peserta
dalammata uang rupiah yang penyelesaiannya dilakukan secara seketika
pertransaksi secara individual. Para peserta dalam Sistem BI-RTG
Sadalah seluruh bank dan Non bank, baik Peserta Langsung
maupunPeserta Tidak Langsung. Peserta Langsung adalah peserta yang
dapatmelakukan transaksi RTGS secara langsung dengan
menggunakanRTGS Terminal milik Peserta. Sedangkan Peserta Tidak
Langsungdapat melakukan transaksi RTGS secara tidak langsung, yang
pelaksanaannya dilakukan oleh Bank Indonesia dengan
menggunakanRTGS Terminal milik Bank Indonesia.
Secara umum mekanisme/proses transfer dana antar Peserta BI-RTGS sebagai berikut:
1. Nasabah pengirim memberi instruksi transfer kepada bank pengirim untuk melakukan
transfer sejumlah dana ke Nasabah penerima di bank penerima.
2. Bank pengirim memproses transfer pada komputer RTGSTerminal (RT), selanjutnya
ditransmisikan ke RTGS CentralComputer (RCC) yang merupakan pusat komputer
RTGS diBank Indonesia.
3. Selanjutnya, jika pesan dari bank pengirim diterima RCC,maka RCC memproses
transfer dana dengan mengecekkecukupan saldo giro bank pengirim di Bank Indonesia.
Jikasaldo giro mencukupi untuk melakukan transfer, dilakukan pembukuan simultan
dengan mendebet rekening giro bank pengirim dan mengkredit rekening giro bank
penerima. Jikasaldo rekening giro bank pengirim tidak mencukupi, transfertersebut
ditempatkan dalam antrian (queue) sistem BI-RTGS.
4. Informasi transfer yang telah diselesaikan (settled)ditransmisikan secara otomatis oleh
RCC ke RT bank pengirim dan RT bank penerima. Pada proses no. 3 dan no. 4,

20
transaksitransfer RTGS pada LEVEL BANK telah selesai, rata-rata penyelesaian
kurang dari 1 menit.
5. Bank penerima meneruskan perintah transfer dana yangditerima dari RCC, dengan cara
mengkredit dana sesuai denganyang dikirim oleh Nasabah pengirim. Kecepatan proses
ini bergantung kondisi dan standar bank penerima (LEVEL NASABAH). RTGS
diperlukan terutama bagi transfer danayang penting atau bernilai besar, yang umumnya
dana tersebutakan sesegera mungkin digunakan. Dari mekanisme di atas,tampak bahwa
transfer dana RTGS dapat terhambat jikatransaksi dalam antrian.

Paling tidak ada 2(dua) manfaat yang diperoleh melalui sistemini yaitu, pengiriman transfer
dana lebih aman, dengan jaminankeamanan sistem penyelenggaraan dan pengiriman transfer
danalebih cepat dengan jaminan dapat diterima oleh nasabah penerima pada hari yang sama.
e) Sistem Transfer : SKNBI (Sistem kliring Bank Indonesia)
Kliring adalah salah satu mekanisme penyelesaian utang
piutangdalam bentuk warkat antar bank dalam sistem pembayaran.
kliring,yaitu pertukaran warkat atau data keuangan elektronik (DKE)
antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah
peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.
Contoh mekanisme kliring, misalnya A nasabah bank X
membayarkepada B nasabah bank Y dengan cek sebesar Rp1.000.000,-
.Transaksi tersebut dalam sistem pembayaran dapat diselesaikandengan 2
(dua) carA, B nasabah bank Y dapat menguangkan cektersebut secara
tunai ke bank X atau B nasabah bank Y dapatmenyerahkan cek tersebut
ke bank Y untuk dibukukan kerekeningnya. Dalam hal ini, bank Y akan
membawa cek tersebut kelembaga kliring (Bank Indonesia) dan
selanjutnya lembaga kliringakan mengurangi rekening bank X dan
menambah rekening bank Y yang ada di lembaga kliring tersebut, masing-
masing sebesarRp1.000,-. Bank X mengurangi rekening A, sementara
bank Ymenambah rekening B masing-masing Rp1.000.000,-
SKNBI adalah sistem kliring Bank Indonesia yang meliputi
kliringdebet dan kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan
secaranasional. Ada 2 (dua) cara Transaksi kliring yang dapat
dilakukanyaitu, transfer debet (menggunakan cek, bilyet giro atau warkat
debetlainnya); dan transfer kredit (mengisi formulir isian yang

21
disediakanoleh bank) yang kemudian akan dikirim oleh bank melalui
datakeuangan elektronik yang disediakan dalam SKNBI.
Batasan nilai nominal untuk warkat debet tidak dibatasi kecualiuntuk
warkat debet yang berupa nota debet, yaitu setinggi-
tingginyaRp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) per nota debet.
Pembatasannilai nominal pada nota debet tidak berlaku apabila nota
debetditerbitkan oleh Bank Indonesia dan ditujukan kepada bank
ataunasabah bank. Khusus untuk transfer kredit, nilai transaksi yang
dapatdiproses melalui kliring dibatasi di bawah
Rp100.000.000,00sedangkan untuk nilai transaksi Rp100.000.000,00 ke
atas harusdilakukan melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gross
Settlement(Sistem BI-RTGS).
Manfaat yang dapat diperoleh bagi peserta kliring
denganditerapkannya SKNBI adalah mendapatkan pelayanan yang cepat,
rasaaman dalam bertransaksi dan biaya relatif murah, dan peserta akan
mendapat alternatif pelayanan jasa transfer dana yang kompetitif.

H. Pengertian Pinjaman Modal


Modal pinjam adalah yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya
dari pinjaman. Penggunaan modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan
menimbulkan beban biaya bunga, biaya administrasi, serta komisi yang besarnya
relatif.15 Penggunaan modal pinjaman mewajibkan pengembalian pinjaman setelah
jangka waktu tertentu. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2013
tentang pelaksanaan UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan
menengah pasal 1 disebutkan bahwa pembiayaan adalah penyediaan dana oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, Dunia Usaha, dan masyarakat melalui bank, koperasi,
dan lembaga keuangan bukan bank, untuk mengembangkan dan memperkuat
permodalan usaha mikro, kecil, dan menengah. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 17
Tahun 2013 tentang pelaksanaan UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil,
dan menengah pasal 6 disebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah
memprioritaskan usaha mikro, kecil dan menengah salah satunya dengan cara melalui
penyediaan pembiayaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

15
Pinjaman Modal ”https://kbbi.web.id/pinjam” ( Diakses, 04 Desember 2018).

22
Berdasarkan peraturan tersebut dapat diketahui bahwa setiap pelaku usaha mikro, kecil
dan menengah memiliki hak untuk mendapatkan modal pinjaman untuk
mengembangkan usahanya (Yunus, 2021).

I. Lembaga Keuangan Yang Menyediakan Pinjaman Modal


Pinjaman modal usaha merupakan hal yang sangat dibutuhkan bagi siapa pun
yang ingin mengembangkan usaha. Tidak bisa dipungkiri, modal uang memang
menjadi penggerak utama dalam upaya untuk memulai bisnis. Namun, tidak sedikit
orang-orang yang masih kebingungan mencari tambahan modal. Kebingungan ini
sering membuat seseorang jatuh ke tangan rentenir yang meminjamkan uang dengan
bunga pinjaman yang sangat tinggi. Berikut ini merupakan contoh lembaga
peminjaman modal.
1. Bank
Bank, merupakan Penyedia Modal Paling Umum. Tidak hanya digunakan untuk
menabung atau berinvestasi, Bank juga menyediakan berbagai macam produk
pinjaman. Bank juga menjadi lembaga pertama yang dituju oleh sebagian besar
orang yang ingin mendapatkan pinjaman modal usaha. Sebagai lembaga resmi,
bank bisa menyediakan dana tunai untuk tambahan modal usaha.
Di bank, ada banyak sekali produk pinjaman yang bisa Dipilih. Besaran bungan
pun berbeda-beda. Masing-masing produk pinjaman memiliki bunganya masing-
masing. Pinjaman tanpa agunan biasanya mempunyai suku bunga yang lebih tinggi
dibandingkan dengan pinjaman menggunakan agunan. Selain itu, besaran bunga
antar bank juga berbeda-beda sesuai ketentuan masing-masing. Jika lembaga yang
ingin Anda jadikan mitra untuk mendapatkan modal adalah pihak bank, cobalah
untuk mencari produk pinjaman terbaik dari bank yang terpercaya.
2. Pegadaian,
Lembaga keuangan selanjutnya yang bisa dijadikan solusi untuk mendapatkan
modal adalah Pegadaian. Di lembaga ini, Anda harus membawa barang berharga
terlebih dahulu untuk digadaikan dan mendapatkan pinjaman. Barang berharga
yang digadaikan di Pegadaian berbeda dengan agunan yang disyaratkan di bank.
Variasi barangnya lebih banyak. Anda bisa menggadaikan laptop, kamera,
perhiasan, atau benda berharga lainnya. Semua barang yang digadaikan bisa
diambil kembali setelah Anda melunasinya. Namun, Anda wajib melunasi

23
pinjaman sebelum tanggal jatuh tempo. Jika tidak, pihak pegadaian akan
mengambil barang yang digadaikan.
Pinjaman di pegadaian ini cukup menguntungkan. Anda bisa menggadaikan
barang-barang berharga untuk mendapatkan pinjaman. Saat modal Anda sudah
kembali, Anda pun bisa mengambil kembali barang-barang tersebut. Nah, coba
lihat kembali barang-barang berharga di sekeliling Anda. Apakah ada yang layak
untuk digadaikan atau tidak.
3. Koperasi
Koperasi merupakan Organisasi Ekonomi untuk Memakmurkan Anggota.Satu
lagi lembaga yang bisa jadi alternatif untuk meminjam dana adalah koperasi. Akan
tetapi, untuk meminjam uang di koperasi, Anda harus menjadi anggota lebih
dahulu. Keuntungan menjadi anggota selain dapat meminjam uang adalah Anda
pun akan mendapatkan SHU atau sisa hasil usaha. Biasanya, apabila pinjaman
Anda cukup besar, SHU yang akan Anda dapatkan pun lebih besar dibandingkan
anggota yang tidak meminjam uang.Terkait dengan bunga, masing-masing
koperasi mempunyai aturan sendiri-sendiri. Kebijakan mengenai bunga pinjaman
biasanya dibahas dalam RAT atau Rapat Anggota Tahunan.
4. Leasing Terpercaya, CSUL Finance
Selain memfasilitasi Anda untuk mendapatkan barang modal, leasing sekarang
ini juga menyediakan Pinjaman modal usaha. Anda bisa mengajukan pinjaman
berupa barang usaha atau uang tunai. Perusahaan leasing bisa memenuhi semua
kebutuhan pinjaman Anda.
Untuk bisa menikmati produk pinjaman dengan bunga rendah, Anda harus
memilih leasing yang terpercaya. Dalam hal ini, CSUL Finance bisa menjadi solusi
yang tepat untuk Anda. Perusahaan pembiayaan ini sudah sangat berpengalaman
dalan mengatasi kebutuhan finansial klien. Pengalaman selama hampir 25 tahun ini
sangat bisa diandalkan.
Demikian adalah beberapa lembaga yang bisa dituju untuk mendapatkan
pinjaman modal usaha. Setelah membaca ulasan ini, tak perlu bingung lagi untuk
mendapatkan tambahan modal

J. Proses Untuk Mengajukan Pinjaman Modal


1. Pembiayaan Multiguna (Jaminan BPKB)

24
Pembiayaan Multiguna adalah pembiayaan yang ditujukan untuk pengadaan
barang dana/atau jasa yang diperlukan oleh debitur untuk pemakaian/konsumsi dan
keperluan usaha dengan menjaminkan asset kepada pemberi pinjaman. Aset yang
digunakan biasanya berupa BPKB kendaraan maupun sertifikat rumah.
Kelebihan dalam mengajukan pinjaman melalui pembiayaan multiguna adalah:
• Plafon pinjaman yang tinggi
• Tenor yang panjang
• Jumlah dana yang didapatkan lebih besar
Selain memiliki kelebihan dalam pengajuannya, terdapat beberapa risiko
diantaranya adalah risiko kehilangan asset dan proses pengajuan yang lebih lama
dibandingkan Kredit Tanpa Agunan (KTA). Dalam prosesnya membutuhkan waktu
yang lebih lama dikarenakan perlunya dilakukan survey lapangan untuk
menentukan kelayakan kredit tersebut.
Melalui BFI Finance, Anda dapat mendapatkan pinjaman untuk modal usaha
awal dengan bunga yang rendah dan proses approval yang cepat. Sebagai salah satu
Perusahaan Pembiayaan tertua di Indonesia, BFI Finance menawarkan berbagai
keringanan dalam mengajukan pembiayaan dan selalu mengedepankan kebutuhan
pelanggan.
Persyaratan yang harus dipenuhi antara lain copy identitas diri, BPKB
Kendaraan dan STNK asli, usia kendaraan maksimal 10 hingga 15 tahun untuk
mobil dan 10 tahun untuk motor, dan tidak berprofesi yang melanggar hukum
Indonesia.
2. Pinjaman Online
Pinjaman online saat ini dapat dikatakan sedang naik daun. Untuk mengajukan
pembiayaan di Pinjaman online tergolong mudah karena tidak membutuhkan
persyaratan yang kompleks dan tanpa jaminan. Maka dari itu, jenis pembiayaan ini
mulai digemari oleh masyarakat karena kemudahannya. Biasanya metode
pembiayaan pinjaman online ini tidak mengharuskan syarat jaminan asset.
Sehingga, tergolong lebih mudah dibandingkan pengajuan pembiayaan yang
membutuhkan jaminan. Per Oktober 2021, terdapat 106 pinjaman online di
Indonesia yang sudah memiliki izin resmi dan terdaftar melalui OJK. Namun, Anda
harus tetap berhati-hati, karena banyak juga terdapat pinjaman online yang illegal,
tidak terdaftar resmi di OJK.

25
Syarat pengajuannya antara lain lampiran asli KTP, NPWP, dan slip gaji. Jika
Anda mendaftar melalui aplikasi, biasanya akan dimintai foto selfie bersama KTP.
Usia calon debitur juga diharuskan minimal 21 tahun hingga 60 tahun.
3. Modal Dari Koperasi
Anda juga dapat mengajukan pinjaman untuk modal usaha melalui Koperasi
Simpan Pinjam. Mengingat asas Koperasi adalah kekeluargaan, Anda harus
menjadi anggota Koperasi Simpan Pinjam tersebut jika Anda ingin mengajukan
pinjaman. Keunggulan yang ada pada sistem Koperasi Simpan Pinjam ini adalah
terdapat pembagian Sisa Hasil Usaha. Setiap terdapat sisa dana akan dibagi secara
merata kepada anggotanya.
Umumnya, syarat pengajuan pinjaman di Koperasi Simpan Pinjam adalah
fotokopi KTP, Kartu Keluarga, slip gaji, formular pengajuan pinjaman dana,
fotokopi PBB atau rekening listrik.
4. Menggadaikan Asset
Cara lain untuk mendapatkan pinjaman modal usaha adalah dengan
menggadaikan asset Anda. Pilihlah perusahaan gadai yang legal dan memiliki track
record yang baik. Jangan sampai asset Anda hilang tanpa sebab yang jelas setelah
Anda menggadaikannya. Anda dapat menggadaikan asset seperti BPKB
Kendaraan, barang elektronik, emas batangan, emas perhiasaan, dan lain-lain.
Jika Anda menggadaikan kendaraaan, maka persyaratan pengajuannya adalah
fotokopi KTP atau identitas lainnya, menyerahkan barang jaminan, BPKB dan
STNK asli, serta menandatangani Surat Bukti Kredit (SBK). Selain itu, kondisi fisik
kendaraan umumnya berusia 5 tahun terakhir dari pengajuan untuk motor dan 10
tahun terakhir dari pengajuan untuk mobil. Calon debitur akan mendapatkan
besaran pinjaman berdasar kondisi fisik kendaraan yang diajukan.
5. Modal Dari Tabungan
Metode yang satu ini mungkin adalah cara mendapatkan modal usaha yang
paling umum digunakan. Jika Anda memiliki total tabungan yang cukup besar dan
tidak digunakan sebagai dana darurat, maka Anda dapat menggunakannya sebagai
modal usaha. Yang perlu diingat adalah Anda harus dapat menggunakannya secara
bijak ya. Anda harus dapat mengembalikan dana tabungan tersebut jika modal
usaha sudah kembali.

26
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan zaman dan teknologi yang saat ini semakin pesat dan menyeluruh,
merupakan tantangan tersendiri bagi negara berkembang seperti indonesia. Negara
berkembang dituntut agar lebih kreatif dan inovatif agar dapat mengimbangi negara maju
yang telah lebih dulu bertahan dengan adanya perkembangan teknologi. Salah satu faktor
yang menentukan keberhasilan negara berkembang adalah perekonomian di negara
tersebut. Suatu negara dikatakan kreatif dan inovatif jika negara tersebut dapat
menstabilkan perekonomiannya
Salah satu cara dalam meningkatkan dan menstabilkan perekonomian adalah dengan
membangun serta mengembangkan sebuah usaha pada masyarakat utamanya pada usaha
mikro kecil dan menengah yaitu dengan memberikan peminjaman modal. Pelaku usaha
bisa mendapatkan pinjaman modal pada berbagai lembaga keuangan yang ada. Ada
begitu banyak lembaga keuangan atau jasa peminjaman yang menyediakan pinjaman
modal, seperti bank, pegadaian, koperasi, dan leasing.
Untuk mengajukan peminjaman modal pun ada syarat-syarat yang perlu dipenuhi
seperti menyiapkan Berkas Identitas Diri.

B. Saran
Saya tahu bahwa banyak sekali kekurangan dan kelemahan saya dalam
mempersiapkan makalah ini, baik dari segi tutur kata maupun kalimat dalam pembahasan
yang saya buat ini, jadi saya mengharapkan saran dan masukan dari kawan-kawan dan
terlebih-lebih kepada ibu dosen pembibing mata kuliah Kewirausahaan agar makalah ini
bisa sempurna dan berguna untuk diteladani pada pembuatan makalah selanjutnya.

27
DAFTAR PUSTAKA
Ni Made Vania Sukmasari M, Transaksi Pembayaran, (Bali: Universitas Udayana, 2018), h.
3.
https://www.jojonomic.com/blog/pengertian-transaksi/
Ni Made Vania Sukmasari M, Transaksi Pembayaran…, h. 4-6.
https://www.academia.edu/34272888/BUKTI_TRANSAKSI
Deni Trihasta dan Julia Fajaryanti, E-Payment Sistem, Prosiding Seminar Ilmiah Nasional
Komputer dan Sistem Intelijin, (Depok: Universitas Gunadarma, 2008), h. 616.
Aulia Pohan, Kerangka Kebijakan Moneter dan Implementasinya di Indonesia. (Jakarta:
Rajawali Pers, 2008), h. 121.
Situs Resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id). Bank Indonesia, Laporan Sistem Pembayaran
dan Pengedaran Uang 2008, h. 2.
Bank Indonesia. Persepsi, Preferensi dan Perilaku Masyarakat dan Lembaga Penyedia Jasa
Terhadap Pembayaran Sistem Pembayaran Non Tunai. (Bank Indonesia, Op., Cit), h. 4.
Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim, Akuntansi Perbankan Syariah
Teori dan Praktik Kontemporer (Jakarta: Salemba Empat, 2014), hlm. 48.
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah edisi 2, Ekonisia, Yogyakarta, 2003,
h. 27.
Cristopher Pass, et al, Kamus Lengkap Ekonomi cet ke-2, Jakarta: Erlangga,1997, h.537.
Adiwarman Karim Azwar, 2001,Ekonomi Islam: Suatu Kajian Kontemporer,(Jakarta: Bina
Insani), h. 30.
Rizal Yaya, Aji Erlangga Martawireja, Ahim Abdurahim, Akuntansi Perbankan Syariah
Teori dan Praktik Kontemporer (Jakarta: Salemba Empat, 2014), hlm. 48.
Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah edisi 2, Ekonisia, Yogyakarta, 2003,
h. 27.
Pinjaman Modal ”https://kbbi.web.id/pinjam” ( Diakses, 04 Desember 2018).

28

Anda mungkin juga menyukai