Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

LEMBAGA PEMBIAYAAN

Makalah ini dimuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Lembaga Keuangan Bank
Dan Non Bank Syariah

Dosen Pengampu: Alfian M,E

Di Susun Oleh :

Kelompok 9

Dinda Anita Putri (4012020045)

AfifaTurahma (4012020024)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISAM NEGERI ZAWIYAH COT KALA LANGSA


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur, Alhamdulilah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
sehat, sehingga kita dapat melaksanakan pembuatan makalah ini engan sangat baik,
tak lupa kita berselawat kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW yang
memberikan penerang bagi umat muslim. Alhamdulilah kami sangat bersyukur
karena dapat menyusun makalah yang berisi tentang “lembaga pembiayaan” dengan
sangat baik.

Makalah ini juga kami susun secara baik karena bantuan dari pihak-pihak yang
terkait diantarannya adalah bapak Alfian M.E selaku dosen mata kuliah Lembaga
Keuangan Bank Non Bank Syariah, kami juga sadar makalah ini masih jauh dari
sempurna . kami selaku penyusun mohon bantuan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat memberikan manfaat agi kita semua nya

Langsa, 30 Mei 2022

penyusun

1
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...................................................................................................1
BAB I.............................................................................................................................2
PENDAHULAN............................................................................................................2
A. Latar Belakang....................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan.................................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian Lembaga pembiayaan.......................................................................3
B. Prinsip dalam pembiayaan Syariah.....................................................................4
C. Jenis-jenis Pembiayaan.......................................................................................7
D. Perusahaan Kegiatan Pembiayaan Syariah.........................................................9
E. Kerja Sama Pembiayaan Syariah......................................................................10
BAB III........................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................................12
Daftar Pustaka..............................................................................................................13

2
BAB I

PENDAHULAN
A. Latar Belakang

lembaga keuangan bank mampu memberikan layanan kepada siapa saja yang
membutuhkan jasa untuk mengerjakan suatu aktivitas ekonomi. Lembaga
pembiayaan merupakan kegiatan ekonomi yang melayani aktivitas pembiayaan dalam
aktiva tetap terhadap pihak manapun, individu ataupun perusaan, yang dimana
dananya dilarang diimintai langsung kepada masyarakat. Ketika menjalankannya,
lembaga pembiayaan berbeda dengan system pada bank . sistem lembaga pembiayaan
difondasikan pada asset, karena begitu dekat layanan industry pembiayaan melalui
industry manufaktur, distributor dengan pemegang merek dasar, mudahnya pelayanan
, menjadikan industry pembiayaan lebih mendekatkan kepada konsumen
dibandingkan industry pemberi kredit itu sendiri.1

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu pembiayaan syariah?


2. Pembiayan syariah merupakan ?
3. Terdapat apa saja jenis-jenis di dalam pembiayaan syariah?

C. Tujuan

1. Memahami apa itu pembiayaan syariah


2. Mengetahui jenis dan prinsip di pembiayaan Syariah
3. Mengetahui jenis-jenis Pembiayaan

1
Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h.1

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga pembiayaan

Lembaga pembiayaan adalah lembaga keuangan non bank yang kegiatan


usahanya lebih menekankan dalam lembaga pembiayaan, ialah menyediakan dana
dengan bank modal yang penarikannya trdak langsung dari masyarakat, misalnya
giro, tabungan, deposito , yang biasa dilaksanakan oleh bank, berbentuk tabungan,
deposito, giro ataupum lainnya yang sejenis itu.2

Pembiayaan juga menjadi tugas utama pada lembaga keuangaan syariah, yang
penyaluran dananaya di himpun dari pihak yang kelebihan dana kepada yang
kekurangan dana. Pembiayaan adalah aktivitas penyaluran dana untuk membiayai
kegiatan ekonomi untuk memperoleh nilai lebih dengan cara penyerahan
perdagangan, jasa atau pengolahan barang (produksi). Pelaku usaha yang
memerlukan modal dapat meminta pembiayaan pada lembaga keuangan pada bank
syariah

Pembiayaan di bank syariah merupakan tujuan yang sangat tepat karena


menjalankan prinsip syariah dan sesuai dengan yang di larang oleh Allah SWT,
supaya membawa keberkhan bagi pemilik usaha, dan juga seluruh karyawannya.
Bank syariah sendiri menggunakan system bagi hasil terhadap layanan produk
pembiayaan. Diharapkan dapat menjalankan kegiatan pada sector rill karena produk
pembiayaan ini memfokuskan pada pembiayan produktif yang disalurkan untuk
kebutuhan modal kerja maupun investasi.

Menurut Muhammad, dalam arti besar pembiayaan adalah financing atau


pembelanjaan ialah pendannaan yang dikeluarkan untuk kebutuhan investasi yang di
rencanakan, yang dialakukan individu ataupun perseorangan lainnya. Ditinjau darlam
arti kecil pembiayaan adalah pendanaan yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan,
seperti yang di lakukan oleh bank kepada nasabahnya, dari pengertian diatas dapat di
ambil makna adalah pembiayaan syariah untuk memenuhi skala usaha untuk
peningkatan keuntungan.
2
https://business-law.binus.ac.id/2016/01/27/lembaga-pembiayaan-syariah-di-indonesia/

4
B. Prinsip dalam pembiayaan Syariah

Jika dilihat produk perbankan terdiri dari menghimpunan dana dan


menyaluran dana, sedangkan di dalam produk pengkreditan perbankan syariah ada
giro, tabungan dan deposito untuk pelayanan penyimpanan, produk pembiayaan
untuk penyaluran dana.

Di dalam sistem layanan perbankan syariah menerapkan kegiatan penyaluran


dana menerapkan prinsip bagi hasil dan jual beli sedangkan menghimpun dana
menggunakan prinsip mudharabah dan wadiah,
Berikut adalaha jenis produk pada layanan bank syariah

1. Penghimpun Dana

a) Wadiah
Adalah titipan seperti tabungan, akad ini berupa titipan dari pihak si pmilik
kpada si penerim untuk saling menjaga kepercayaan dan

b) Mudharabah
Akad kerjasama antara 2 orang sekalgs atau lebih antara pemilik dana dan si
pengelola. Dalam perbankan bank sebagai agen

2. Penyaluran Dana
1. Prinsip Jual Beli
prinsip jual beli terdiri atas murabahah, salam, istisna, al-Muqayyadah,
Mutlaqah

 Murabahah
Merupakan kerjasama kedua pihak dimana pedagang memberitahukan
detail produk yang akan dijual belikan berupa modal keuntungan diberi
tahukan pada awal. Akad ini disebut juga akad transparan.
 Bai istisna sering diterapkan pada produk pesanan pembuatan barang
yang sesuai dengan kriteria dan persaratan yang telah disepakati bersama
antara pemesan dan pembel
 Bai salam adalah akad dalam islam dimana yang pembayaran penuh di
lakukan di awal untuk barang tersebut yang akan di kirimkan kemudian
hari
 Muqayyadah

5
Adalah akad jual beli yang terjadi pertukaran antara barang dengan barang atau
barter. Biasanya dilakukan pada saat negosiasi ekspor yang tidak bisa
menghasilakn valuta asing(devisa)
 Mutlaqah
Ialah pertukaran antara uang, barang ataupun jasa. Disini uang sebagai
alat tukar

2. Prinsip Bagi Hasil


Beberapa diantaranya ialah mudharabah dan musyrakah, Muzara’ah

 Mudharabah
Adalah kerjasama anatara pemilik modal dan pengelola dengan
keuntungan yang disepakati bersama untuk memproleh keuntungan
 Musyarakah
Adalah untuk akad pembiayan usaha atauuuppuun proyek, dimana
pembayaran nya dari pihak yang terkait di dalam pelaku usaha itu sendiri,
dan pembagian hasilnya, dibagikannya boleh secara cicilan ataupun nanti
setelah proyek tersebut telah selesai3
 Muzaraah
Akad kerjasama antara pemilik lahan dengan si penggarap lahan, akad ini
terdapat dalam sitem pertanian, dan bagi hasilnya atas dasar hasil panen terebut.

3. Prinsip sewa-menyewa
Prinsip ini terdiri atas akad ijara dan ijarah muntahia bit tamlik, yaitu: 4

 ijarah
akad berpindahnya kepemilikan suatu barang ataupun jasa yang pembayarannya
dengan upah sewa, tanpa diikuti kepemindahan kepemilikan atas barang tersebut
 ijarah muntahia bit tamlik
jenis perjanjian jual beli dan sewa, ataupun akad sewa yang kepemilikannya
berpindah tehadap si penyewa

C. Jenis-jenis Pembiayaan

Perbangkan menjadi dasar dari system keuangan di setiap Negara. Bank


adalah lembaga keuangan yang menjadi wadah bagi perusahaan-perusaaan
untuk menyimpan dana-dan yang dimilikinya. Dengan menggunkan system
kredit, pembiayaan serta guna meperlancar mekanisme pembayaran pada
semua sector perekonomian.

3
Maltuf Fitri,/ PRINSIP KESYARIAHAN DALAM PEMBIAYAAN SYARIAH/, Vol. VI/
Edisi1/Mei 2015, hlm hlm 63-66
4
Muhammad Syafi’i Antonio, BankSyariahhlm,.118

6
Terdapat beberapa jenis pembiayan yang di kelompokan menjadi:5

1. Pembiayaan modal kerja, ialah pembiayaan dengan tujuan untuk


mendapata mdal untuk mengembangkan suatu bisnis.
2. Pembiayaan investasi, pembiayaan untuk melakukan suatu investasi,
dimaksud juga pembiayaan untuk pengadaan barang konsumtif

a. Pembiayaan yang menurut jangka waktu, dibedakan menjadi:6


1. berjangka pendek, 1 bulan sampai 1 tahun.
2. Waktu sedang (ditengah), 1tahun sampai 5 tahun.
3. Panjang, yang melebihi 5 tahunan

Di pembiayaan bank syariah berinovasi pada pembiayaan aktiva produktif


maupun tidak produktif.

a) Aktiva produk
1) bagi hasil, meliputi:

 Mudharabah suatu jenis bagi hasil dimana pemilik


memberikah modal penuh untuk si pengelolah melakukan
kegiatan usaha, keuntungan yang di hasilkan akan dibagi
menurut kesepakatan pada saat awal akad. Ada 2 jenis
mudharabah yaitu:

a. mudharabah muthalaqah, pemilik dana memberikan


kebebasan kepada pengelola untuk menggunakan dana
dalam ber usaha yang dirasa menguntungkan.
b. Mudharabah muqayadah, pemilik dana memberi batasan
kepada pengelola mengenai lokasi, cara, objek investasi
atau sector usaha. Pengelola hanya boleh memakai modal
hanya untuk tujuan yang jelas, atau mengahasilkan
keuntungan jelas.

 Pembiayaan musyarakah, yaitu perjanjian usaha antara


pemilik modal untuk mengikut sertakan modal nya di dalam
suatu proyek, masing-masing pihak boleh ikut serta, dalam
5
eithzal Rivai dan Andrian Permata Veithzal, opcid h.9
6
Veithzal Rivai dan Andrian Permata Veithzal, opcid h.11

7
mewakilkan atau membatalkan haknya dalam suatu proyek.
Keuntungan yang di hasilakan akan dibagi, menurut
kesepakatan bersama. bila rugi kewajiban nya hanya sampai
batas modal masing-masing saja

2) Pembiayaan prinsip jual beli. Dilaksanakan untuk kepemindahan


pemilikan suatu barang. Keuntungan bank ditentukan di depan
dan menjadi bagian atas barang yang di jualkan tersebut.

3) Pembiayaan prinsip sewa. Yaitu transaksi ijarah(sewa) di dasari


karena kepemindaan manfaat. Ijarah juga sama seperti prinsip jual
beli, bedanya hanya di transaksinya. Jika jual beli objek
transaksinya barang, ijarah objeknya yaitu jasa.

b) Pembiayan aktiva tidak produktif, jenis aktiva yang tidak produktif


yang terkait dengan pembiayan merupaknan bentuk pinjaman, ialah :

1. Pinjaman qard, penyedianan dana untuk melakukan peminjaman,


pembayaran boleh sekaligus penuh atau dengan cicilan yang telah
ditentukan waktunya. Qard ada 4 sebagai berikut:

 Pinjaman untuk haji, jamaah calon haji di berikan pinjaman,


untuk memenuhi syarat penyetoran biaya perjalan haji. Nasabah
harus melunasinya sebelum berangkat haji
 Pinjaman tunai, di produk kartu kredit syariah, nasabah bebas
menarik uang milik bank melalui ATM, nasabah harus
kembalikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
 pinjaman untuk pengusaha kecil, bank memberikan
pembiayaan skema bagi hasil dan jual beli.
 Pinjaman unruk karyawan bank, bank akan memberikan
fasilitas khusus, dengan pengembalian pinjaman secara cicil
melalui pemotongan gaji setiap bulannya

D. Perusahaan Kegiatan Pembiayaan Syariah

Di dalam Pasal 1 butir 2 Peraturan Presiden No. 9/2009 tentang Lembaga


Pembiayaan, “Perusahaan Pembiayaan adalah badan usaha yang khusus didirikan

8
untuk melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen dan/atau
Kartu Kredit”. 7

Aktivitas usaha berlaku pada perusahaan pembiayaan syariah, tetapi perusahaan


pembiayaan syariah harus menyalurkan dananya sesuai dengan prinsip syariah.
Perusaan pembiayaan syariah mempunyai prinsip yang beda dari konvensional.
Karena perusaaan pembiayaan syariah harus sama dengan ajaran islam yang berlaku,
harus terhindar dari unsur haram, riba dan gharar.

Yang dimaksud juga kegiatan pembiayaan yang susuai dengan prinsip syariah,
sesuai dalam pasal 6 peraturan ketua BAPEPAM LK No: PER-03/BL/ 2007 ialah

1. Sewa untuk usaha berdaskan ijarah ( ijarah muntahiya bittamlik)


2. Anjak piutang dengan akad wakalah bil ujrah
3. Pembiayaan konsumen, dengan murabahah,salam,istisna
4. Usaha kartu krdit harus sesuai dengan syariah
5. Kegiatan pembiayan apapun yang harus suai dengan prinsip syariah8

 Aturan tentang uang muka pembiayaan jual beli dalampenjualan kendaraan


bermotor , dalam peraturan tercatum di peraturan bank Indonesia (PBI) no.
17/10/PBI/2015 mengenai rasio LTV ataupun Rasio Financing To Value, tentang
pengkreditan ataupun pembiayaan dalam property dan dp kredit atau pembiayaan
kendaraan motor

Semula Dp untuk pengkreditan dan pembiayaan kendaraan bermotor syariah


25% dari seluruh totalan harga motor, tetapi saat ini sudah di turunkan menjadi 25%,
Sementara saat ini untuk DP kendaraan roda empat hanya 25 % yang semula 30% ,
tentunya ini lebih tinggi dari sebelumnya.

Inilah yang menjadi acuan surat edarn yang di terbitkan oleh otoritas jasa
keuangan(OJK). Karena hal ini jugalah BI menurunkan DP..
Dalam surattersebut berisi:

 SE OJK No 19/SEOJK.05/2015 tentang besar DP kendaraan bermotor untuk


perusahaan pembiayaan non syariah

7
Peraturan Presiden Republik Indonesia,Undang-Undang No 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga
Pembiayaan, (Jakarta, 2009)

8
Peraturan Ketua BAPEPAM, Undang-undang No PER-03/BL/2007 tentang kegiatan Perusahaan
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, (Jakarta, 2007)

9
 SE OJK No 20/SEOJK.05/2015 tentang DP kendaraan bermotor untuk
perusahaan pembiayaan syariah.

Konsekuensi dari adanya dua surat edaran tentang DP untuk kendaraan bermotor
adalah

 Pada pembiayan non syariah hanya 15 persen


 Untuk pembiayaan dengan menggunakan skema syariah adalah 19%,
sedangkan
 Uang muka(DP) pada roda empat diturunkan menjadi 20% di pembiayaan non
dan syariah9

E. Kerja Sama Pembiayaan Syariah

Dalam kerjasama untuk menjalankans uatu aktivitas produk pembiayaan


syariah merupakan hal wajar karena kita tidak bisa mengerjakan sendirian tanpa
pertolongan orang lain. Kerjasma disebut juga syirkah, yang artinya pengabungan dan
pencampuran

Dalam menerapkan pembiayan sering terjadi masalah pada bank, karena adanya
pembiayaan multiguna berkah, bank harus tau jelas untuk apa uang yang dipinjamkan
oleh nasabah. Contoh saat membangun rumah nasabah tidak melapor dan menyetor
slip pembelanjaan barang ke pihak bank. Untuk mengantisipasi hal yang tidak
diinginkan, jadi diterapkannya akad di lembaga syariah. Contohnya pada bank
syariah mandiri, contoh transaksi kerjasama pada pembiayaan ritel merupakan
produk pembiayaan utama yang biasa diterapkan pada bank mandiri syariah.

Ritel merupakanaktivitas bisnis yang pemasaran produknya menyertakan


pemasaran produk secara langsung kepada consumen bagi keperluan sendiri bukan
unruk berbisnis.

Pembiayan ritel pada bank mandiri syariah cb jambi ada 4 produk yaitu setiap
pembiayaan memberikan manfaat dan mitra kerjasama yang berbeda. Produk
pembiayaan tersebut ialah;

1. Pembiayaan untuk membeli hunian sendiri, dan

9
https://lifepal.co.id/media/cihuuy-beban-uang-muka-kredit-mobil-dan-motor-enggak-berat-lagi/

10
2. Pembiayaan untuk Kendaraan Bermotor atau mobil10

10
M. Kamal Fathoni, /Transaksi Kerjasama Pembiayaan Produk Ritel Perspektif Hukum Ekonomi
Syariah,/ Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam, Vol 5, No.1,April 2021, hal 51-52

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Dengan ini kami menarik kesimpulan bila pembiayaan syariah ialah lembaga
keuangan non bank yang menyediakan dana dan barang modal yang penarikannya
tidak boleh dilakukan dari masyarakat. Sama yang biasa dilakukan oleh bank seperti
giro, tabungan, deposito.

Dalam Produk Layanan Perbankan Syariah terdapat beberpa prinsip yaitu


Penghimpunan Dana (wadiah dan mudharabah), penyaluran Dana (murabahah,
istisna, salam, mutlaqah, dan Muqayyadah), bagi hasil( musyarakah, musyrakah dan
mudharabah), sewa -menyewa(ijarah, ijarah muntahia bit tamlik)

12
Daftar Pustaka

Antonio, Muhammad Syafi’i, 2001, Bank Syariah dari Teori ke Praktik,


Jakarta :Gema Insani Press.

Fathoni, M. K. (2021). Transaksi Kerjasama Pembiayaan Produk Ritel Perspektif


Hukum Ekonomi Syariah. Istidlal: Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam, 5(1),
47-61.

https://business-law.binus.ac.id/2016/01/27/lembaga-pembiayaan-syariah-di-
indonesia/
https://lifepal.co.id/media/cihuuy-beban-uang-muka-kredit-mobil-dan-motor-enggak-
berat-lagi/
Karim, Adiwarman, 2004, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta :
PT.Raja Grafindo Persada

Maltuf Fitri, (2015), PRINSIP KESYARIAHAN DALAM PEMBIAYAAN


SYARIAH, Vol. (VI Edisi1) 2015, hlm 63-66
Muhammad, (2005) Manajemen Bank Syariah,Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Rivai, Veithzal dan Andria Permata Veithzal, Islamic
FinancialManagement,Jakarta: RajaGrafindo

Sunaryo, (2013) Hukum Lembaga Pembiayaan, h.1

13

Anda mungkin juga menyukai