LEMBAGA PEMBIAYAAN
Makalah ini dimuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Lembaga Keuangan Bank
Dan Non Bank Syariah
Di Susun Oleh :
Kelompok 9
AfifaTurahma (4012020024)
Puji syukur, Alhamdulilah kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat
sehat, sehingga kita dapat melaksanakan pembuatan makalah ini engan sangat baik,
tak lupa kita berselawat kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW yang
memberikan penerang bagi umat muslim. Alhamdulilah kami sangat bersyukur
karena dapat menyusun makalah yang berisi tentang “lembaga pembiayaan” dengan
sangat baik.
Makalah ini juga kami susun secara baik karena bantuan dari pihak-pihak yang
terkait diantarannya adalah bapak Alfian M.E selaku dosen mata kuliah Lembaga
Keuangan Bank Non Bank Syariah, kami juga sadar makalah ini masih jauh dari
sempurna . kami selaku penyusun mohon bantuan kritik dan saran yang membangun
agar makalah ini dapat memberikan manfaat agi kita semua nya
penyusun
1
Daftar Isi
KATA PENGANTAR...................................................................................................1
BAB I.............................................................................................................................2
PENDAHULAN............................................................................................................2
A. Latar Belakang....................................................................................................2
B. Rumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan.................................................................................................................3
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian Lembaga pembiayaan.......................................................................3
B. Prinsip dalam pembiayaan Syariah.....................................................................4
C. Jenis-jenis Pembiayaan.......................................................................................7
D. Perusahaan Kegiatan Pembiayaan Syariah.........................................................9
E. Kerja Sama Pembiayaan Syariah......................................................................10
BAB III........................................................................................................................12
PENUTUP...................................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................................12
Daftar Pustaka..............................................................................................................13
2
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang
lembaga keuangan bank mampu memberikan layanan kepada siapa saja yang
membutuhkan jasa untuk mengerjakan suatu aktivitas ekonomi. Lembaga
pembiayaan merupakan kegiatan ekonomi yang melayani aktivitas pembiayaan dalam
aktiva tetap terhadap pihak manapun, individu ataupun perusaan, yang dimana
dananya dilarang diimintai langsung kepada masyarakat. Ketika menjalankannya,
lembaga pembiayaan berbeda dengan system pada bank . sistem lembaga pembiayaan
difondasikan pada asset, karena begitu dekat layanan industry pembiayaan melalui
industry manufaktur, distributor dengan pemegang merek dasar, mudahnya pelayanan
, menjadikan industry pembiayaan lebih mendekatkan kepada konsumen
dibandingkan industry pemberi kredit itu sendiri.1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1
Sunaryo, Hukum Lembaga Pembiayaan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h.1
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pembiayaan juga menjadi tugas utama pada lembaga keuangaan syariah, yang
penyaluran dananaya di himpun dari pihak yang kelebihan dana kepada yang
kekurangan dana. Pembiayaan adalah aktivitas penyaluran dana untuk membiayai
kegiatan ekonomi untuk memperoleh nilai lebih dengan cara penyerahan
perdagangan, jasa atau pengolahan barang (produksi). Pelaku usaha yang
memerlukan modal dapat meminta pembiayaan pada lembaga keuangan pada bank
syariah
4
B. Prinsip dalam pembiayaan Syariah
1. Penghimpun Dana
a) Wadiah
Adalah titipan seperti tabungan, akad ini berupa titipan dari pihak si pmilik
kpada si penerim untuk saling menjaga kepercayaan dan
b) Mudharabah
Akad kerjasama antara 2 orang sekalgs atau lebih antara pemilik dana dan si
pengelola. Dalam perbankan bank sebagai agen
2. Penyaluran Dana
1. Prinsip Jual Beli
prinsip jual beli terdiri atas murabahah, salam, istisna, al-Muqayyadah,
Mutlaqah
Murabahah
Merupakan kerjasama kedua pihak dimana pedagang memberitahukan
detail produk yang akan dijual belikan berupa modal keuntungan diberi
tahukan pada awal. Akad ini disebut juga akad transparan.
Bai istisna sering diterapkan pada produk pesanan pembuatan barang
yang sesuai dengan kriteria dan persaratan yang telah disepakati bersama
antara pemesan dan pembel
Bai salam adalah akad dalam islam dimana yang pembayaran penuh di
lakukan di awal untuk barang tersebut yang akan di kirimkan kemudian
hari
Muqayyadah
5
Adalah akad jual beli yang terjadi pertukaran antara barang dengan barang atau
barter. Biasanya dilakukan pada saat negosiasi ekspor yang tidak bisa
menghasilakn valuta asing(devisa)
Mutlaqah
Ialah pertukaran antara uang, barang ataupun jasa. Disini uang sebagai
alat tukar
Mudharabah
Adalah kerjasama anatara pemilik modal dan pengelola dengan
keuntungan yang disepakati bersama untuk memproleh keuntungan
Musyarakah
Adalah untuk akad pembiayan usaha atauuuppuun proyek, dimana
pembayaran nya dari pihak yang terkait di dalam pelaku usaha itu sendiri,
dan pembagian hasilnya, dibagikannya boleh secara cicilan ataupun nanti
setelah proyek tersebut telah selesai3
Muzaraah
Akad kerjasama antara pemilik lahan dengan si penggarap lahan, akad ini
terdapat dalam sitem pertanian, dan bagi hasilnya atas dasar hasil panen terebut.
3. Prinsip sewa-menyewa
Prinsip ini terdiri atas akad ijara dan ijarah muntahia bit tamlik, yaitu: 4
ijarah
akad berpindahnya kepemilikan suatu barang ataupun jasa yang pembayarannya
dengan upah sewa, tanpa diikuti kepemindahan kepemilikan atas barang tersebut
ijarah muntahia bit tamlik
jenis perjanjian jual beli dan sewa, ataupun akad sewa yang kepemilikannya
berpindah tehadap si penyewa
C. Jenis-jenis Pembiayaan
3
Maltuf Fitri,/ PRINSIP KESYARIAHAN DALAM PEMBIAYAAN SYARIAH/, Vol. VI/
Edisi1/Mei 2015, hlm hlm 63-66
4
Muhammad Syafi’i Antonio, BankSyariahhlm,.118
6
Terdapat beberapa jenis pembiayan yang di kelompokan menjadi:5
a) Aktiva produk
1) bagi hasil, meliputi:
7
mewakilkan atau membatalkan haknya dalam suatu proyek.
Keuntungan yang di hasilakan akan dibagi, menurut
kesepakatan bersama. bila rugi kewajiban nya hanya sampai
batas modal masing-masing saja
8
untuk melakukan Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen dan/atau
Kartu Kredit”. 7
Yang dimaksud juga kegiatan pembiayaan yang susuai dengan prinsip syariah,
sesuai dalam pasal 6 peraturan ketua BAPEPAM LK No: PER-03/BL/ 2007 ialah
Inilah yang menjadi acuan surat edarn yang di terbitkan oleh otoritas jasa
keuangan(OJK). Karena hal ini jugalah BI menurunkan DP..
Dalam surattersebut berisi:
7
Peraturan Presiden Republik Indonesia,Undang-Undang No 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga
Pembiayaan, (Jakarta, 2009)
8
Peraturan Ketua BAPEPAM, Undang-undang No PER-03/BL/2007 tentang kegiatan Perusahaan
Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, (Jakarta, 2007)
9
SE OJK No 20/SEOJK.05/2015 tentang DP kendaraan bermotor untuk
perusahaan pembiayaan syariah.
Konsekuensi dari adanya dua surat edaran tentang DP untuk kendaraan bermotor
adalah
Dalam menerapkan pembiayan sering terjadi masalah pada bank, karena adanya
pembiayaan multiguna berkah, bank harus tau jelas untuk apa uang yang dipinjamkan
oleh nasabah. Contoh saat membangun rumah nasabah tidak melapor dan menyetor
slip pembelanjaan barang ke pihak bank. Untuk mengantisipasi hal yang tidak
diinginkan, jadi diterapkannya akad di lembaga syariah. Contohnya pada bank
syariah mandiri, contoh transaksi kerjasama pada pembiayaan ritel merupakan
produk pembiayaan utama yang biasa diterapkan pada bank mandiri syariah.
Pembiayan ritel pada bank mandiri syariah cb jambi ada 4 produk yaitu setiap
pembiayaan memberikan manfaat dan mitra kerjasama yang berbeda. Produk
pembiayaan tersebut ialah;
9
https://lifepal.co.id/media/cihuuy-beban-uang-muka-kredit-mobil-dan-motor-enggak-berat-lagi/
10
2. Pembiayaan untuk Kendaraan Bermotor atau mobil10
10
M. Kamal Fathoni, /Transaksi Kerjasama Pembiayaan Produk Ritel Perspektif Hukum Ekonomi
Syariah,/ Jurnal Ekonomi dan Hukum Islam, Vol 5, No.1,April 2021, hal 51-52
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan ini kami menarik kesimpulan bila pembiayaan syariah ialah lembaga
keuangan non bank yang menyediakan dana dan barang modal yang penarikannya
tidak boleh dilakukan dari masyarakat. Sama yang biasa dilakukan oleh bank seperti
giro, tabungan, deposito.
12
Daftar Pustaka
https://business-law.binus.ac.id/2016/01/27/lembaga-pembiayaan-syariah-di-
indonesia/
https://lifepal.co.id/media/cihuuy-beban-uang-muka-kredit-mobil-dan-motor-enggak-
berat-lagi/
Karim, Adiwarman, 2004, Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan, Jakarta :
PT.Raja Grafindo Persada
13