Anda di halaman 1dari 25

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA R.I.

TAHUN 1945
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM UNDANG-UNDANG
DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
MAKALAH

Diajukan nuntuk Memenuhi Tugas Matakuliah


PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen Pengampu :
ERWAN EFENDI, S. Pi., M.A.

Disusun Oleh :
Kelompok 9 Pai-2f
1. Muhamad sohibul muslihin 126201201039 (05)
2. Hanif Ahmad Abidilah 126201202187 (23)
3. Erma Nanda Tanti Rahayu 126201202177 (21)
4. Amaliyah Umami 126201201024 (03)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UIN SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG
JUNI 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani
dan rohani sehingga kita masih tetap bisa menikmati indahnya alam ciptaan-Nya.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada teladan kita Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
yang sempurna dan menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi


tugas matakuliah pendidikan pacasila dengan judul “UNDANG-UNDANG DASAR
NEGARA R.I. TAHUN 1945 NILAI-NILAI PANCASILA DALAM UNDANG-
UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945”.
Penulisan mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu
menyelenggarakan makalah ini. Ucapan terimakasih tidak lupa penulis sampaikan
kepada :

1. Prof. Dr. Maftuhin, M.Ag. Selaku rektor IAIN Tulungagung yang telah
memberi kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung.
2. Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
Keguruan.
3. Erwan Efendi, S. Pi., M.A. selaku dosen pengampu mata kuliah pendidikan
pancasila yang telah membimbing dan memberikan masukan-masukan
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.
4. kedua orang tua yang telah memberikan semangat serta dukungannya.
5. Civitas UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. yang telah memberikan
izin dan fasilitas kepada penulis untuk mencari dan mendapatkan tambahan
pengetahuan dalam menyelesaikan makalah ini.
6. Teman-teman PAI 2F yang selalu mendukung penulis dalam pengerjaan
makalah ini.

i
ii
Dengan penuh harap, semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT dan
tercatat sebagai amal salih. Penulis sadar bahwa penyusunan makalah ini banyak
terdapat kesalahan karena keterbatasan penulis sebagai manusia biasa, untuk itu kritik
dan saran sangat penulis harapkan demi kesempatan penulis dalam menyelesaikan
tugas-tugas dimasa datang. Semoga dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat
kepada siapa saja yang membaca.

Blitar, 2 juni 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................iii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................2
C. TUJUAN............................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................3
A. Pengertian UUD................................................................................................3
B. Arti Konstitusi....................................................................................................4
C. Struktur Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945................................5
D. Isi Pokok Pasal-Pasal UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945...........8
E. Hubungan Antar Lembagai Negara Berdasarkan UUD Negara Kesatuan
Repubik Indonesia 1945...........................................................................................15
F. Hak Asasi Manusia Menurut UUD 1945..........................................................16
BAB III.......................................................................................................................18
PENUTUP...............................................................................................................18
A. KESIMPULAN.............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................20

iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pncasila merupakan cerminan dari bangsa indonseia yang ter cipta dari
hati nurani seniap jiwa-jiwa bangsa indonesia. Pancasila merupakan produk
karya bangsa yang sangat mendunia dan kwalitasnya diakui bahkan oleh
orang luar Indonesia.
Dalam sejarah UUD 1945, perubahan UUD merupakan suatu sejarah
baru bagi masa depan Konstitusi Indonesia. Perubahan UUD 1945
dilaksanakan sebagai buah dari amanat reformasi pembangunan nasional
sejak turunnya rezim Soeharto pada tahun 1967-1998. Terdapat 4 kali
perubahan yang berturut-turut telah dilakukan sejak tahun 1999-2002.
Pada waktu UUD 1945 diamandemen dengan kesepakatan
diantarannya tidak mengubah pembukaan UUD 1945, akan tetapi
mempertahankan susunan kenegaraan kesatuan atau selanjutnya lebih dikenal
sebagai Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta mempertegas
sistem pemerintahan presidensial.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian UUD ?
2. Apa arti konstitusi ?
3. Bagaimana struktur pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945?
4. Apa saja isi pokok pasal-pasal UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia
1945 ?
5. bagaimana hubungan antar lembagai negara berdasarkan UUD Negara
Kesatuan Repubik Indonesia 1945?
6. Apa saja hak asasi manusia menurut UUD 1945?

C. TUJUAN
1. Memaparkan pengertian UUD.
2. Mendeskripsikan arti konstitusi.
3. Menggambarkan struktur pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD
1945.
4. Menyebutkan saja isi pokok pasal-pasal UUD Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
5. Mnggambarkan hubungan antar lembagai negara berdasarkan UUD
Negara Kesatuan Repubik Indonesia 1945.
6. Menyebutkan hak asasi manusia menurut UUD 1945.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian UUD
Menurut E.C.S. Wade dalam bukunya Constitutional Law, Undang-
Undang Dasar merupakan Sifat dan fungsinya adalah suatu naskah yang
memaparkan rangka dan tugas-tugas pokok dari badan-badan pemerintahan
suatu negara dan membentuk pokok-pokok cara kerja badan-badan tersebut.
Dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa
Undang-Undang Dasar 1945 bersifat singkat dan supel. Undang-Undang
Dasar 1945 hanya memuat 37 pasal adapun pasal-pasal lainnya hanya
memuat aturan peralihan dan aturan tambahan. Hal ini mengandung makna:
1. Undang-Undang Dasar hanya memuat aturan pokok, hanya memuat garis-
garis besar tentang norma dasar tentang pemerintah pusat negara-negara
untuk negara untuk mengatur kehidupan negara dan kesejahteraan sosial.
2. Sifat yang supel (elastic) dimaksudkan bahwa kita senantiasa harus ingat
bahwa masyarakat itu harus terus berkembang dinamis. Indonesia akan
terus tumbuh dan berkembang seiring dengan perubahan zaman titik
dengan itu janganlah terlalu tergesa-gesa memberikan kritisi, memberikan
bentuk kepada pikiran-pikiran yang masih berubah titik memang sifat
aturan yang tertulis itu bersifat mengikat karena itu makin supel sifatnya
aturan itu makin baik. Jadi kita harus menjaga agar supaya sistem dan
Undang-Undang Dasar itu jangan sampai ketinggalan zaman.
Menurut mau Padmowahyono, seluruh kegiatan negara dapat
dikelompokkan menjadi dua macam yaitu:
1. Kendaraan kehidupan negara.
2. Penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, maka sifat-sifat Undang-Undang
Dasar 1945 adalah sebagai berikut:

3
a. Karena sifatnya tertulis maka rumusannya jelas, merupakan suatu
hukum positif yang mengikat pemerintah sebagai penyelenggaraan
negara maupun mengikat bagi setiap warga negara.
b. Sebagaimana tersebut dalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945,
UUD 1945 bersifat singkat dan supel memuat aturan-aturan yaitu
memuat aturan-aturan pokok yang setiap kali harus dikembangkan
sesuai dengan perkembangan zaman, serta memuat hak asasi manusia.
c. Memuat norma-norma aturan-aturan serta ketentuan-ketentuan yang
dapat dan harus dilaksanakan secara konstitusional.
d. Undang-Undang Dasar 1945 dalam tertib hukum Indonesia merupakan
peraturan hukum positif yang tertinggi di samping itu sebagai alat
kontrol terhadap norma-norma hukum positif yang lebih rendah dalam
hierarki tertib hukum Indonesia.

B. Arti Konstitusi
Istilahkonstitusi berasal dari bahasa Inggris “constituations” atau dari
bahasa Belanda “constitutie”. Terjemahan dari istilah tersebut adalah
Undang-Undang Dasar, dan hal ini memang sesuai dengan kebiasaan Orang
Belanda dan Jerman, yang dalam mempercakapkan sehari-hari memakai
makna “Groundwet” (grond=dasar, wet=undang-undang) yang kedua-duanya
menunjukan naskah tertulis.
Pengertian konstitusi dalam praktek ketatanegaraan umumnya dapat
mempunyai arti:
1. Lebih luas daripada undang-undang dasar, atau
2. Sama dengan undang-undang dasar.
Kata konstitusi mempunyai arti lebih luas daripada pengertian undang-
undang dasar, karena masih terdapat konstitusi tidak tertulis tidak tercangkup
dalam undang-undang dasar.
Dalam praktek ketatanegaraan negara republik Indonesia pengertian
konstitusi adalah sama dengan pengertian undang-undang dasar hal ini

4
terbukti dengan disebutnya istilah konstitusi republik Indonesia serikat bagi
undang-undang dasar republik Indonesia serikat (Totopandoyo, 1981: 25, 26).

C. Struktur Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945


1. Demokrasi Indonesia Sebagaimana Dijabarkan dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Demokrasi sebagai sistem pemerintah dari rakyat, dalam arti rakyat
sebagai asal mula kekuasaan negara sehingga rakyat harus ikut serta
dalam pemerintahan untuk mewujudkan suatu cita-citanya. Suatu
penerintahan darirakyat haruslah sesuai dengan filsafat hidup rakyat itu
sendiri yaitu filsafat Pancasila, dan inilah dasar filsafat demokrasi
Indonesia.
2. Konsep Kekuasaan
Konsep kekuasaan negara menurut demokrasi sebagai terdapat
dalam UUD 1945 sebagai berikut:
a. Pembukaan UUD 1945 Alenia IV
b. Pokok pikiran dalam pembukaan UUD 1945
c. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 1ayat (1)
d. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 1 ayat (2)
Berdasarkan ketentuan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam
Negara Republik Indonesia pemegang kekuasaan tertinggi atau
kedaulatan tertinggi adalah ditangan rakyat dan merealisasikan diatur
dalam Undang-undang Dasar negara. Sebelum dilakukan amandemen
kekuasaantertinggi dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.
3. Pembagian Kekuasaan
Sebagaimana dijelaskan bahwa kekuasaan tertinggi adalah
ditangan rakyat, dan dilakukan menurut undang-undang dasar, oleh
karena itu pembagian kekuasaan menurut demokrasi sebagaimana
tercantum dalam UUD 1945 adalah sebagai berikut:
a. Kekuasaan eksekutif didelegasikan kepada presiden.(pasal 4 ayat 1
UUD 1945)

5
b. Kekuasaan legislatif, didelegasikan kepada presiden dan DPR dan
DPD. (Pasal 5 ayat 1), (pasal 19 pasal 22C cloud9 45)
c. Kekuasaan yudikatif, identifikasikan kepada mahkamah agung
( pasal 24 ayat 2 UUD 1945)
d. Kekuasaan inspektif, atau pengawasan didelegasikan kepada badan
pemeriksa keuangan atau BPK dan dewan perwakilan rakyat atau
DPR hal ini termuat dalam UUD 1945 pasal 20 a ayat (1)
4. Konsep Pengambilan Keputusan.
Pengambilan keputusan menurut UUD 1945 dirinci sebagai
berikut:
a. Penjelasan UUD 1945 tentang pokok pikiran ke III, yaitu "oleh
karena itu sistem negara yang terbentuk dalam UUD 1945 harus
berdasar atas kedaulatan rakyat dan berdasar atas permusyawaratan
perwakilan. Memang aliran ini sesuai dengan sifat masyarakat
Indonesia".
b. Putusan majelis permusyawaratan rakyat ditetapkan dengan suara
terbanyak, misalnya pasal 7B ayat (7)
5. Konsep pengawasan
Konsep pengawasan menurut UUD 1945 ditentukan sebagai berikut:
a. Pasal 1 ayat 2 "kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilakukan
menurut undang-undang dasar''
b. Pasal 2 ayat 1 majelis permusyawaratan rakyat terdiri atas anggota
dewan perwakilan rakyat dan anggota dewan perwakilan daerah.
c. Penjelasan UUD 1945 tentang kedudukan dewan perwakilan rakyat
disebut kecuali itu anggota DPR semuanya merangkap menjadi
anggota majelis permusyawaratan rakyat oleh karena itu DPR dapat
senantiasa mengawasi tindakan-tindakan presiden"
Berdasarkan ketentuan tersebut maka konsep pengawasan
menurut demokrasi Indonesia sebagai tercantum dalam UUD 1945
pada dasarnya adalah sebagai berikut:

6
a. Dilakukan oleh seluruh warga negara karena kekuasaan di dalam
sistem ketatanegaraan Indonesia adalah ditangan rakyat.
b. Secara formal ketatanegaraan pengawasan berada pada DPR.
6. Konsep Partisipasi
Konsep partisipasi menurut UUD 1945 adalah sebagai berikut :
a. Pasal 27 ayat (1) Undang Uadang Dasar 1945 "Segala Warganegara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tanpa
kecualinya".
b. Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945 "Kemerdekaan berserikat dan
berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan
sebagainya ditetapkan dengan Undang-undang.
c. Pasal 30 ayat (1) Undang Undang Dasar 1945 Tiap-tiap warga
negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara".
7. Indonesia adalah Negara Yang Berdasarkan Atas Hukum
(Rechtstaaf)

Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (rechtstaaf), tidak


berdasarkan atas kekuasaan belaka (Machtstaaf). Hal ini mengandung arti
bahwa negara, termasuk di dalam Pemerintahan lembaga-lembaga negara
lainnya dalam melaksanakan tindakannya harus dilandasi oleh peraturan
hukum atau harus dipertanggungjawabkan secara hukum. Pengertian
negara hukum baik dalam arti formal yaitu yang melindungi seluruh
warga dan tumpah darah, juga dalam pengertian negara hukum material
yaitu negara harus bertanggungjawab terhadap kesejahteraan dan
kecerdasan seluruh warganya. Diusahakan agar setiap tindakan negara itu
selalu memenuhi dua landasan tersebut adalah suatu seni tersendiri untuk
mengambil keputusan yang tepat. Apabila ada pertentangan harus
dilakukan secara bijaksana dengan berlandasan atas peraturan hukum
yang berlaku.

8. Kekuasaan Negara yang Tertinggi di Tangan Rakyat.

7
Kedaulatan rakyat dipegang oleh suatu badan bernama MPR
sebagai penjelmaan seluruh rakyat Indonesia. Majelis ini menetapkan
UUD dan Garis Besar Haluan Negara, Majelis inilah yang memegang
kekuasaan negara tertinggi sedangkan Presiden harus menjalankan negara
berdasarkan yang ditetapkan oleh Majelis.
Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi
di samping MPR dan DPR, karena Presiden dipilih langsung oleh rakyat.
Presiden tidak bertanggungjawab kepada DPR, artinya kedudukan
Presiden tidak bergantung pada Dewan. Menteri negara ialah pembantu
Presiden, menteri tidak bertanggungjawab kepada DPR. Kekuasaan kepala
negara tidak takterbatas artinya bukan Diktator.
9. Negara Indonesia adalah Negara Hukum
Negara Indonesia adalah negara hukum yang berdasarkan
Pancasila dan bukan berdasarkan kekuasaan.
Ciri-ciri suatu negara hukum :
a) Pengakuan dan perlindungan hak-hak asasi yang mengandung
persamaan dalam bidang politik, hukum, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan.
b) Peradilan yang bebas dari suatu pengaruh kekuasaan atau kekuatan
lain dan tidak memihak.
c) Jaminan kepastian hukum, yaitu jaminan bahwa ketentuan hukumnya
dapat dipahami, dapat dilaksanakannya dengan aman dalam
melaksanakannya.

D. Isi Pokok Pasal-Pasal UUD Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945


1. Bentuk dan Kedaulatan (Bab I)
Dalam pasal 1 ayat (1) UUD 1945 ditegaskan bahwa negara adalah
Negara Kesatuan yang berbentuk Republik. Kemudian dalam pasal 1 ayat
(2) disebutkan bahwa kedaulatan adalah ditangan rakyat dan dilaksanakan
menurut Undang-Undang Dasar.
2. Majelis Permusyawaratan Rakyat (Bab II)

8
Dalam pasal 2 UUD 1945 disebutkan bahwa MPR terdiri atas
anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) , dan anggota Dewan
Perwakilan Daerah (DPD) .
3. Kekuasaan Pemerintahan Negara (Bab III)
Dalam pasal 4 ayat (1) UUD 1945 disebutkan bahwa Presiden
Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
1945. Presiden dalam melaksanakan kewajibannya dibantu oleh satu orang
Wakil Presiden, pasal 4 ayat (2).
4. Kementrian Negara (Bab V UUD 1945)
Dalam pasal 17 UUD 1945 hasil amandemen 2002 ditegaskan
bahwa Presiden dibantu oleh Menteri-menteri ayat (1), dan Menteri-
menteri itu diangkat dan diberhentikan oleh Presiden ayat (2), Menteri-
menteri itu membidangi urusan tertentu dalam Pemerintahan ayat (3).
5. Pemerintahan Daerah (Bab VI)

Disebutkan dalam pasal 18 UUD 1945 mengatur tentang pemerintahan


daerah. Ayat (1) menjelaskan bahwa negara Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi, dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan
kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.

6. Asas Otonomi
Pasal 18 ayat (2) mengatur tentang otonomi pemerintahan daerah.
Dijelaskan dalam pasal tersebut bahwa pemerintahan daerah provinsi,
daerah kabupaten dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
7. Pengakuan Keistimewaan Pemerintah Daerah
Menurut sistem UUD 1945 hasil amandemen 2002, hubungan
pemerintah pusat dan daerah provinsi, kabupaten dan kota diatur dalam
suatu undang-undang dengan memperhatikan keistimewaan daerah
masing-masing pasal 18B ayat (1).
8. Dewan Perwakilan Rakyat (Bab VII)

9
Mengenai DPR diatur dalam pasal 19 sampai dengan pasal 22
UUD 1945. DPR memiliki kekuasaan membentuk Undang-Undang (pasal
20 ayat (1)). Adapun menurut UUD 1945 hasil amandemen 2002 selain
DPR memiliki kekuasaan membentuk undang-undang, DPR ini
mempunyai hak inisiatif yaitu hak untuk mengajukan rancangan Undang-
Undang (pasal 21 ayat (1)).
9. Dewan Perwakilan Daerah
Hal hal yang diatur oleh UUD 1945 hasil amandemen, mengenai Dewan
Perwakilan Daerah antara lain :
a. Dewan Perwakilan Daerah dipilih melalui pemilihan umum pasal 22 C
ayat (2)
b. Anggota Dewan Perwakilan Daerah dari setiap provinsi jumlahnya
sama dan jumlah keseluruhannya tidak lebih dari sepertiga jumlah
anggota DPR pasal 22 C ayat 2
c. Dewan Perwakilan Daerah bersidang sedikitnya sedikit dalam setahun,
serta susunan dan kedudukan Dewan Perwakilan Daerah diatur dengan
Undang-Undang, yaitu Undang-Undang No.22 Tahun 2003
d. Anggota dewan perwakilan daerah dapat diberhentikan dari jabatannya
yang syarat-syarat dan tata caranya diatur dalam suatu undang-undang
pasal 22D ayat (3)

10. Pemilihan Umum (Bab VIIB)


Dalam UUD 1945 hasil amandemen 2002 ini diatur secara eksplisit
tentang pemilihan umum, antara lain :
a. Pemilihan umum dilakukan secara langsung, umum, bebas, rahasia,
jujur dan adil dalam setiap lima tahun sekali, pasal 22E ayat (1)
b. Pemilu dilaksanakan untuk memilih anggota DPR, DPD, Presiden dan
Wakil Presiden, dan DPRD, Pasal 22E ayat (2)
c. Peserta pemilu untuk memilih DPD adalah perorangan, Pasal 22E ayat
(4)

10
11. Hal Keuangan ( Bab VIII)
a. Dalam pasal 23 UUD 1945 ditegaskan, bahwa Anggaran Belanja dan
Anggaran Pendapatan negara ditetapkan tiap-tiap tahun dengan
Undang-Undang secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat ayat (1)
b. Pasal 23 D menentukan bahwa , negara memiliki satu bank sentral
yang susunan, kedudukan, kewenangan, tanggung jawab dan
independensinya diatur dengan undang-undang.
c. Segala pemungutan pajak untuk keperluan negara harus ditetapkan
dengan undang-undang (Pasal 23A UUD 1945)

12. Badan Pemeriksa Keuangan (BabVIIIA)


a. Untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan
negara, diadakan satu Badan Pemeriksa Keuangan yang bebas dan
mandiri pasal 23E ayat (1)
b. Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPRD
dan Dewan Perwakilan Daerah, sesuai dengan kewenangannya pasal
23E ayat (2)
c. Hasil Pemeriksaan tersebut kemudian ditindaklanjuti oleh lembaga
perwakilan dan/atau badan seusia dengan undang-undang pasal 23E
ayat (3)

13. Kekuasaan Kehakiman (Bab IX UUD 1945)


a. Menurut pasal 24 UUD 1945 bahwa kekuasaan kehakiman adalah
merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggarakab
peradilaan guna menegakkan hukum dan keadilan ayat (1)
b. Ketua dan Wakil Ketua Mahkamah Agung dipilih dari dan oleh hakim
agung, ayat (4)
c. Susunan kedudukan keanggotaan dan hukum acara Mahkamah Agung
serta badan peradilan di bawahnya diatur dengan undang-undang, ayat
(5)

11
14. Wilayah Negara (Bab IXA)
Pasal 25A UUD 1945 hasil amandemen 2002, memuat ketentuan
bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri nusantara dengan wilayah yang batas-bata dan hak-
haknya ditetapkan dengan undang-undang.

15. Warga Negara dan Penduduk ( Bab X )


a. Dalam pasal 26 UUD 1945 hasil amandemen disebutkan bahwa
menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai
warga negara ayat (1)
b. Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan, ayat (2)
c. Adapun hak-hak warganegara negara yang lainnya yang merupakan
hak asasi manusia tercantum dalam pasal 28 UUD 1945 yang
menyatakan bahwa, kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya
ditetapkan dengan Undang-Undang. Selanjutnya jaminan tentang hak
asasi manusia dimuat dalam pasal 28A sampai dengan 28J.

16. Agma (Bab XI)


Dalam pasal 29 UUD 1945 diatur perihal keyakinan warga-negara dalam
kehidupan keagamaan sebagai berikut :
a. Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa (Pasal 29 ayat 1)
b. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya
masing-masing dan kepercayaannya itu (pasal 29 UUD 1945 ayat 2)

17. Pertahanan dan Keamanan Negara (Bab XII)


a. Pasal 30 UUD 1945 menegaskan bahwa tiap tiap warganegara berhak
dan wajb ikut serta dalam usaha pembelaan negara , ayat (1)

12
b. Usaha pertahanan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional
Indonesia dan Kepolisian negara Republik Indonesia, sebagai kekuatan
utama dan rakyat sebagai kekuatan pendukungnya, ayat (2)
c. Tentara Nasional Indonesia terdiri atas Angkatan Darat, Angkatan Laut,
dan Angkatan Udara sebagai alat negara bertugas
mempertahankan ,melindungi, dan memelihara keutuhan dan
kedaulatan negara, ayat (3)

18. Pendidikan dan Kebudayaan (Bab XIII)


a. Pasal 31 Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 diatur bahwa, tiap tiap
warganegara berhak mendapatkan pendidikan, ayat (1) dan setiap warga
negara wajib mendapatkan pendidikan dasar dan pemerintah wajib
membiayainya, ayat (2)
b. Pemerintah mengusahakan dan penyelenggaraan suatu sistem
pendidikan naisonal, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta
akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang
diatur dengan Undang-Undang, ayat (3)
c. Dalam dunia yang modern ini, masalah pendidikan dan pengajaran
tidak dapat diabaikan lagi. Suatu rencana pembangunan negara ini
masalah pendidikan di Indonesia, tidak saja merupakan tanggung jawab
pemerintah, akan tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh orang
tua dan masyarakat
19. Tentang Kebudayaan
Pasal 32 secara eksplisit diatur tentang kebudayaan, mengingat
bangsa Indonesia terdiri atas berbagai etnis, yang sekaligus memiliki
beraneka ragam kebudayaan.

20. Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial (Bab XIV)

Dalam pasal 33 UUD 1945 dinyatakan sebagai berikut :

13
a. Perekonomian disusun atas usaha bersama berdasarkan asas-asas
kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi suatu negara dan yang
menguasai hajad hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai
oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat
21. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
a. Pasal 35 UUD 1945 menegaskan bahwa Bendera Bangsa Indonesia
ialah sang Merah Putih
b. Pasal 36 UUD 1945 menyatakan bahwa Bahasa negara ialah bahasa
indonesia
c. Pasal 36A UUD 1945 menyatakan bahwa Lambang Negara Garuda
Pancasila dengan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

22. Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 ( Bab XVI)


Usul perubahan pasal-pasal undang-undang dasar dapat
diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat, apabila
diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat.

Aturan Peralihan
Aturan Peralihan dalam UUD 1945 terdiri atas 3 pasal sebagai
berikut :
Pasal 1 : Segala peraturan perundang-undangan yang ada masih tetap
berlaku selama belum diadakan yang baru menurut Undang-Undang
Dasar ini.
Pasal II : Semua lembaga negara yang masih tetap berfungsi sepanjang
untuk melaksanakan ketentuan Undang-Undang Dasar ini.
Pasal III : Mahkamah konstitusi dibentuk selambat-lambatnya pada 17
Agustus 2002 dan sebelum dibentuk segala kewenangannya dilakukan
oleh Mahkamah Agung

14
Aturan Tambahan
Pasal I : Majelis Permusyawaratan Rakyat ditugasi untuk melakukan
peninjauan terhadap materi dan status hukum Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat untuk diambil putusan pada Sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat 2003.
Pasal II : Dengan ditetapkannya perubahan Undang-Undang dasar ini,
Undang-Undang dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, terdiri
atas Pembukaan dan Pasal-Pasal.

E. Hubungan Antar Lembagai Negara Berdasarkan UUD Negara Kesatuan


Repubik Indonesia 1945
1. Hubungan Antara MPR dan Presiden

MPR adalah pemegang kekuasaan tertinggi sebagai wakil rakyat


sesuaidalam UUD 1945 (pasal 1 ayat 2), di samping Presiden dan
DPR.Sesuai dengan ketentuan UUD 1945 hasil Amandemen 2002, maka
presiden dapat di berhentikan sebelum habis masa jabatannya baik karena
permintaan sendiri atau karena tidak dapat melakukan kewajibannya
maupun di berhentikan oleh MPR. Pemberhentian presiden oleh MPR
sebelum masa jabatan berakhir, hanya mungkin dilakukan jikalau presiden
sungguh sungguh telah melanggar hokum berupa pengkhiatan terhadap
Negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana lainnya, atau perbuatan tercela
maupun terbukti tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden /weakil
presiden , Pasal 7A.

2. Hubungan antara DPR dan MPR


MPR terdiri atas Anggota-Anggota DPR/anggota DPD yang di
pilih melalui Pemilu. Dengan demikian demikian maka seluruh MPR
menurut UUD 1945 di pilih melalui pemilu. Oleh karena anggota DPR
seluruhnya merangkap anggota MPR, maka MPR menggunakan DPR

15
sebagai tangan kanannya dalam melakukan pengawasan pelaksanaan
kebijakan yang di lakukan oleh presiden sebagai di tetapkan oleh MPR.
MPR mempunyai tugas yang sangat luas, melalui wewenang DPR, MPR
mengemudikan pembuatan Undang Undang serta oeraturan peraturan itu
sesuai dengan UUD 1945. Melalui wewenang DPR ia juga menilai dan
mengawasi wewenang lembaga lembaga lainnya.

3. Hubungan antara DPR dan Presiden


Sesudah DPR bersama Presiden menetapkan UU dan RAP/RAB
Negara maka di dalam pelaksanaan DPR berfungsi sebagaai pengawas
terhadap pemerintah. Pengawasan DPR terhadap presiden adalah salah
satu konsekuensi yang wajar (logis), yang pada hakikatnya mengandung
arti bahwa presiden bertanggung jawab kepada DPR dalam arti
partnership.
4. Hubungan antara Mahkamah Agung dengan lembaga Negara Lainnya
Dalam penjelasan UUD 1945 disebutkan bahwa kekuasaan
kehakiman adalah kekuasaan pemerintahan atau kekuasaan lainnya.
Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hokum yang
berdasarkan pancasila. Mahkamah Agung sebagai lembaga tertinggi
Negara dalam bidang kehakiman dari tingkat yang lebih tinggi, berwenang
menyatakn yang tidak sah peraturan perundangan dari tingkat yang lebih
tinggi. Mahkamah agung berhak menguji secara material peraturan yang
lebih rendah tingkatnya dari undang undang mengenai sah tidaknya
dengan ketentuan perundang undangan yang lebih tinggi.

F. Hak Asasi Manusia Menurut UUD 1945


1. Hak-hak Asasi Mamusia dan perkembangannya.
Puncak perkembangan Perjuangan Hak-hak asasi manusia
memuncak dalam revoluso Perancis tahun 1780, yang berhhasil
menetapkan hak-hak asasi manusia dalam “declaration des Droits
Lihomme et du citoyen” yang pada tahun itu, di tetapkan oleh ‘Assemblee

16
Nationale’ Perancis pada tahun 1971 berikutnya di masukkan kedalam
Constitutional. Terhadap deklarasi sedunia tentang hak-hak asasi manusia
PBB tersebut bangsa bangsa sedunia mewakili wakil wakilnya
memberikan pengakuan dan perlindungam secara yuridis formal walaupu
realisasi nya juga di sesuaikan dengam kondisi serta peraturan perundang
undangan yang berlaku.sebenarnya telah di awali Perancis sejak Reousseu,
dan perjuangan itu

2. Penjabaran Hak-hak Asasi Manusia dalam UUD 1945


Dalam perjalanan sejarah kenegaraan Indonesia pelaksanaa
terhadap hak hak asasi manusia di indonesia mengalami kemajuan,antara
lain sejak kekuasaan Rezim Soeharto telah di bentuk KOMNAS HAM.
Dalam proses reformasi terutama akan perlindungan terhadap hak hak
asasi manusia semakin kuat bahkan merupakan tema sentral. Oleh karena
tu di jaminkan hak-hak asasi manusia sebagaimana terkandung dalam
UUD 1945,menjadi semakin efektif terutama dalam diwujudkannya
Undang-Undang Republik Indonesia No.39 tahun1999, tentang hak asasi
manusia dalam Konsiderens dan ketentuan umum pasal 1 di jelaskan,
bahwa hak asasi manusia adalah perangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan Manusia sebagai mahluk Tuhan yang maha esa, dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib di hormati , di junjung tinggi dan di
lindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi
kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia.

17
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Apa pengertian UUD ?
Undang-Undang Dasar adalah suatu naskah tertulis yang menjadi
rujukanbagi pembuatan hukum di Indonesia yang bersifat fleksibel dan
dapat mengikuti perkembangan zaman.
2. Apa arti konstitusi ?
Adalah suatu aturan yang tertulis maupun tidak tertulis yang
mengatur tentang cara penyelenggaraan pemerintahan suatu negara.
3. Bagaimana struktur pemerintahan Indonesia berdasarkan UUD 1945?
Struktur pemerintahan Republik Indonesia terklasifikasi menjadi 3
lembaga yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif.
4. Apa saja isi pokok pasal-pasal UUD Negara Kesatuan Republik
Indonesia 1945 ?
Bentuk dan Kedaulatan (Bab I), Majelis Permusyawaratan Rakyat (Bab
II) , Kekuasaan Pemerintahan Negara (Bab III) , Kementrian Negara (Bab
V UUD 1945) , Pemerintahan Daerah (Bab VI), Asas Otonomi,
Pengakuan Keistimewaan Pemerintah Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat
(Bab VII), Dewan Perwakilan Rakyat (Bab VII), Dewan Perwakilan
Daerah, Pemilihan Umum (Bab VIIB), Hal Keuangan ( Bab VIII),
Kekuasaan Kehakiman (Bab IX UUD 1945), Wilayah Negara (Bab IXA),
Warga Negara dan Penduduk ( Bab X ) , Agma (Bab XI), Pertahanan dan
Keamanan Negara (Bab XII) , Pendidikan dan Kebudayaan (Bab XIII),
Tentang Kebudayaan , Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial
(Bab XIV) , Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan,
Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 ( Bab XVI)
5. bagaimana hubungan antar lembagai negara berdasarkan UUD Negara
Kesatuan Repubik Indonesia 1945?

18
Hubungan Antara MPR dan Presiden, Hubungan antara DPR
dan MPR, Hubungan antara DPR dan Presiden, Hubungan antara
Mahkamah Agung dengan lembaga Negara Lainnya. Semua diatur
dalam UUD 1945.
6. Apa saja hak asasi manusia menurut UUD 1945?
Hak asasi manusia adalah perangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan Manusia sebagai mahluk Tuhan yang maha esa,
dan merupakan anugerah-Nya yang wajib di hormati , di junjung tinggi
dan di lindungi oleh Negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi
kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat manusia.

19
DAFTAR PUSTAKA

Kaelan. 2016. Pendidikan Pancasila . Edisi revisi kesebelas.Yogyakarta:


Paradigma.

20

Anda mungkin juga menyukai