DISUSUN OLEH
1. ASRAFI : 03021282126060
DOSEN PEMBIMBING:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul
“Pancasila dan Dasar Negara” ini tepat pada waktunya.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
masyarakat Indonesia. Negara yang berpaham kedaulatan rakyat, yaitu negara
tidak bisa memaksakan kehendaknya kepada rakyat karena rakyat adalah
sumber dari kekuasaan negara. Sedangkan arah perumusan norma-norma
hukum harus memberikan jaminan kemudahan dan kesempatan yang seluas-
luasnya bagi rakyat untuk menunjukkan bahwa rakyatlah yang berdaulat.
Untuk itu sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab
seharusnya masyarakat mengikuti dan mematuhi pancasila, karena seperti
pemaparan di atas telah disebutkan bahwa pancasila adalah sumber dari segala
sumber hukum atau dasar negara yang harus dipatuhi. Karena dalam sila-sila
pancasila tidak memihak kepada satu orang saja melainkan keseluruh warga
Negara Indonesia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
perumusan materi pancasila secara formal tersebut dilakukan dalam sidang-
sidang BPUPKI pertama sidang panitia Sembilan, sidang BPUPKI kedua, serta
akhirnya disahkan sebagai dasar filsafat maupun ideology Negara kesatuan
Republik Indonesia (NKRI). Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan pada
tanggal 29Mei-1Juni 1945, sedangkan siding kedua dilaksanakan pada tanggal
10-16Juli 1945. Pada tahun 1947 Ir. Soekarno mempublikasikan bahwa pada
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya pancasila.
4
Basis pancasila adalah ketuhanan yang maha esa dan puncaknya
adalah keadilan sosial yang merupakan tujuan dari empat sila yang lainnya,
yaitu untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan
demikian, sila ketuhanan yang maha esa memuat dimensi vertical dari
kehidupan kenegaraan, kebangsaan, dan kemasyarakatan, sedangkan sila-sila
lainnya memuat dimensi horizontal dari tiga segi kehidupan nasional itu.
Keterkaitan erat antara dimensi vertical dan dimensi horizontal dalam pancasila
adalah bahwa dimensi horizontal itu sesungguhnya adalah juga dalam kerangka
dimensi vertical, karena dimensi horizontal dan dimensi vertical ditentukan
oleh hakekat Tuhan.
5
yang menjadi sumber dari segala sumber hukum sekaligus sebagai cita hukum
(recht-idee), baik tertulis maupun tidak tertulis di Indonesia. Cita hukum inilah
yang mengarahkan hukum pada cita-cita bersama bangsa Indonesia. Cita-cita ini
secara langsung merupakan cerminan kesamaan-kesamaan kepentingan di antara
sesama warga bangsa.
6
Pembukaan yang mengandung pengertian bahwa tata kehidupan bernegara tidak
hanya bertopang pada asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi dalam
perpaduannya dengan keseluruhan asas yang melekat padanya, yaitu perpaduan
asas-asas kultural, religius dan asas-asas kenegaraan yang unsur-unsurnya terdapat
dalam Pancasila.
7
Adapun hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI tahun
1945 secara material adalah menunjuk pada materi pokok atau isi Pembukaan
yang tidak lain adalah Pancasila. Oleh karena kandungan material Pembukaan
UUD NRI tahun 1945 yang demikian itulah maka Pembukaan UUD NRI tahun
1945 dapat disebut sebagai Pokok Kaidah Negara yang Fundamental,
sebagaimana dinyatakan oleh Notonagoro, esensi atau inti sari Pokok Kaidah
Negara yang Fundamental secara material tidak lain adalah Pancasila.
8
Pokok Kaidah yang tertulis bagi negara Indonesia pada saat ini
diharapkan tetap berupa Pembukaan UUD NRI tahun 1945. Pembukaan UUD
NRI tahun 1945 tidak dapat diubah karena menurut Bakry, fakta sejarah yang
terjadi hanya satu kali tidak dapat diubah. Pembukaan UUD NRI tahun 1945
dapat juga tidak digunakan sebagai Pokok Kaidah tertulis yang dapat diubah oleh
kekuasaan yang ada, sebagaimana perubahan ketatanegaraan yang pernah terjadi
saat berlakunya Mukadimah Konstitusi RIS 1949 dan Mukadimah UUDS 1950.
Negara merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh, mekar dan dapat mati
atau lenyap, maka pengertian dasar Negara meliputi arti: basis atau fundament,
tujuan yang menentukan arah Negara, pedoman yang menentukan dan
mencapai tujuan Negara. Dalam kedudukannya sebagai dasar Negara,
pancasila menetukan bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang menjadi
pendukung antara Tuhan, manusia, persatuan, rakyat serta adil yang merupakan
penguat dasar Negara.
9
sidang pertama BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, yang isinya untuk menjadikan
pancasila sebagai dasar Negara falsafah Negara atau filosophische gromdslag
bagi Negara Indonesia merdeka. Usulan tersebut ternyata dapat diterima oleh
seluruh anggota sidang.
10
3. Pancasila sebagai ideologi negara yaitu dapat membawa Indonesia kea rah
yang lebih baik setelah peristiwa dijajah oleh negara asing, sebagai
pondasi dalam memperkuat sikap religi dan social, yang terakhir ialah
menjadi pegangan hidup menjadi warga negara yang baik.
4. Pancasila sebagai dasar yaitu menjadi sumber dari segala hukum yang ada
5. Pancasila menjadi identitas bangsa Indonesia.
11
rakyat Indonesia memutuskan untuk merdeka bersama karena suatu keinginan
yang luhur bangsa Indonesia untuk membentuk negara Indonesia yang
berdaulat adil dan makmur.
Lima sila dalam Pancasila saling berhubungan satu sama lain. Sebagai
contoh apabila rakyat Indonesia menjiwai sila pertama yakni sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa menjalankan perintah-Nya dalam
kehidupannya sehari-hari maka harkat dan martabat sebagai manusia akan
dijunjung tinggi sebagai pengamalan sila kedua pancasila yang mengandung
nilai kesadaran sikap moral dan perilaku yang berkemanusiaan. Setiap manusia
juga harus diperlakukan secara layak. Hal ini bisa dimaknai bahwa kita tidak
boleh melanggar HAM. Jadi lewat sila kedua ini, segala tindak kriminal yang
membahayakan atau mengancam nyawa manusia dilarang. Hal ini nantinya
diperjelas lewat hukum dan undang-undang yang mengatur kehidupan
masyarakat. Maka rakyat Indonesia menjiwai sila Kemanusiaan yang Adil dan
Beradab. Kemudian saat semua rakyat Indonesia merasa sama/setara satu sama
lain karena telah memiliki kesadaran sikap moral dan perilaku, maka mereka
akan merasa bahwa mereka semua memiliki kesamaan, sehingga mereka akan
Bersatu. Setelah persatuan itu terjadi, maka rakyat akan mempunyai rasa saling
memiliki dan rasa kekeluargaan sehingga saat terjadi masalah yang cukup
rumit, masyarakat akan saling berunding satu sama lain untuk mendapatkan
solusi yang terbaik.
12
Selain itu juga, demokrasi diakui di Indonesia. Demokrasi penting
bagi kehidupan masyarakat di Indonesia karena dengan adanya demokrasi yang
benar tindakan semena-mena penguasa dapat dihindari. Penyebabnya adalah
karena rakyat memegang kekuasaan tertinggi dalam demokrasi sehingga
pemimpin harus melayani rakyat. Inilah makna dari pengamalan sila ke empat
dalam kehidupan bersama yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Setelah itu, masalah akan
bisa terselesaikan dengan solusi yang terbaik, solusi yang tidak merugikan
siapapun, dan juga tidak ada kekerasan fisik. Setiap rakyat Indonesia
diperlakukan sama di mata hukum. Hukum tidak pandang bulu dan
menghukum siapapun sesuai dengan peraturan. Hal ini penting bagi kehidupan
masyarakat supaya pelaku kriminal dapat ditangkap dan diperlakukan sama
tanpa mampu melakukan suap. Jika tidak dilakukan, hal ini bisa menimbulkan
ketidakpuasan masyarakat yang berujung perpecahan. Inilah makna dari
pengamalan sila ke lima Pancasila dalam kehidupan bersama yaitu Keadilan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia penting untuk diamalkan.
13
Pancasila sangatlah penting untuk diakui, dihormati, dihargai
keberadaannya dan di amalkan nilai-nilainya karena Pancasila tidaklah lahir
begitu saja dengan mudah. Pancasila lahir dari ide pikiran pemimpin bangsa
ditengah kondisi Indonesia yang penuh tekanan, perbedaan, dan himpitan dari
para penjajah yang semena mena mengeksploitasi dan memperbudak negara
Indonesia seenaknya saja. Pancasila adalah alat pemersatu yang dibuat oleh
para pejuang kemerdekaan untuk dijadikan sebagai pijakan, dasar dan pondasi
yang biasa dikenal dengan pilar – pilar kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pancasila dibuat berdasarkan nilai – nilai yang ada di Indonesia sehingga
sangatlah cocok bagi kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia sebagai
masyarakat yang berbangsa dan bernegara. Bukan hanya semata untuk
provokasi atau penyemangat saja dalam pengusiran penjajah, melainkan juga
untuk tujuan seumur hidup bangsa Indoenesialah , Pancasila itu dirumuskan.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
15
DAFTAR PUSTAKA
https://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi/article/view/67/pdf
https://binus.ac.id/character-building/pancasila/urgensi-pancasila-sebagai-dasar-
kehidupan-bersama-masyarakat-indonesia/
https://ejournal.stainupacitan.ac.id/index.php/Transformasi/article/view/67/pdf
https://restapp.belajar.kemdikbud.go.id/files/pdf/a9cd3e4989d04d14a33dc47be5c
c54d.pdf
https://www.tribunnews.com/pendidikan/2021/09/09/apa-itu-dasar-negara-inilah-
pengertiannya-lengkap-dengan-fungsi-dan-macam-macamnya?page=3