Anda di halaman 1dari 56

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam makalah ini akan kita review 2 buku pancasila yang disusun untuk membantu para peminat
pendidikan, teoritis, dan praktisi di bidang pengajaran baik bagi mahasiswa(calon guru) maupun
bagi guru atau dosen untuk meningkatkan kelenturan dalam mengelola pembelajaran .serta juga
untuk relawan yang menghendaki untuk mengabdi dalam dunia pendidikan dan kepengajaran agar
lebih profesional. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku-buku tersebut dapat dilihat
dalam ulasan makalah CBR ini. Sehubungan dengan diadakanya program pembelajaran pada
universitas islam negeri sumatera utara, para mahasiswa dituntut untuk lebih kreatif dalam
mengembangkan ide, dan kreatifitasnya. Dalam critical report ini mahasiswa dituntut untuk
mengkritis sebuah buku yang berhubungan dengan mata kuliah pancasila, dan meringkas menjadi
satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dipahami oleh mahasiswa yang melakukan critical book
report ini, termasuk didalamnya mengerti akan kelemahan dan kelebihan dari buku-buku yang akan
dikritisi.

B.Rumusan Masalah

1. Apa dan bagaimana intisari atau ringkasaan dari setiap bab?

2.Bagaimana kelebihan dan kekurangan buku?

C.Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui intisari atau ringkasan dari setiap bab.

2.Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku.

1
BAB II

PEMBAHASAAN

I. Informasi buku utama

Judul buku: PENDIDIKAN PANCASILA

Penulis: Dr.Eka Susanti, M.pd & Toni Nasution , M.pd

Tahun Pembuatan: 2019

Tebal Buku: 254 halaman

Jumlah Halaman:

Penerbit: cv.widya puspita

I.1 Kata pengantar ringkasan buku utama

Buku yang berjudul PENDIDIKAN PANCASILA yang ditulis oleh Dr.Eka Susanti, M.pd & Toni
Nasution, M.pd yang berisi 265 halaman dengan 8 bab judul besar, merupakan buku yang relevan
digunakan pada pembelajaran di perguruan tinggi, karena buku ini mengandung maknapembelajaran
yang jelas dan dapat di jadikan bekal bagi para mahasiswa sebagai pengetahuan pada kehidupan
sehari-hari ataupun bahan ajar untuk para guru nantinya.

Didalam buku ini terdapat 8bab judul besar, yaitu:

BAB I Ruang lingkup pendidikan pancasila

A. Konsep dan urgensi pendidikan pancasila

2
B. Alasan perlunya pendidikan pancasila
C. Pengertian pancasila
D. Latar belakang pendidikan pancasila
E. Tujuan pancasila

BAB II pancasila dalam lingkup sejarah perjuangan bangsa Indonesia

A. Konsep sejarah perjuangan bangsa


B. Zaman kerajaan
C. Zaman penjajahan dan kebangkitan nasional

BAB III Sejarah lahurnya pancasila

A. Konsepsi sejarah perjuangan


B. Sejarah dari berbagai sudut pandang
C. Perbedaan kesejahteraan tentang lahirnya pancasila
D. Sejarah pergerakan Indonesia,mengawali lahirnya pancasila
E. Perumusan pancasila, dasar Negara proklamasi agustus 1945

BAB IV pancasila sebagai ideology nasional

A. Latar belakang
B. Pengertian ideology dan dimensi-dimensinya
C. Peranan ideology dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
D. Pancasila sebagai ideology terbuka
E. Perbandingan ideology pancasila dengan ideology lainya
F. Hambatan dan tantangan dalam ideology pancasila
G. Refleksi kritis terhadap ideology

BAB V Demokrasi pancasila

A. Apa itu demokrasi


B. Konsep dasar demokrasi
C. Macam-macam demokrasi
D. Ciri-ciri demokrasi

3
E. Prinsip demokrasi
F. Kelebihan dan kekurangan system demokrasi
G. Membangun demokrasi
H. Negara-negara pembangun demokrasi

BAB VI Konsep dasar agama dan Negara

A. Konsep dasar agama


B. Bentukrealisasi konsep agama di Indonesia
C. Konsep dasar Negara
D. Perlunya pengetahuan mendalam tentang konsep dasar agama dan Negara

BAB VII Sejarah makna lambing garuda pancasila

A. Sejarah
B. Perancang garuda pancasila

BABVIII Pancasila sebagai paradigm pembangunan nasional

A. Pengertian paradigm
B. Pancasila sebagai orientasi dan kerangka pembangunan nasional
C. Pancasila sebagai paradigrma dalam berbagai kehidupan

I.2 isi buku

4
Bab I Ruang lingkup pendidikan pancasila

A.Konsep Dan Urgensi Pendidikan Pancasila

Nilai-nilai pancasila berdasarkan teori kausalitas yang diperkenalkan notonagoro (kausa materialis,
kausa formalis,kausa efisien, kausa finalis), merupakan penyebab lahirnya negara kebangsaan
republik indonesia, maka penyimpangan terhadap nilai-nilai pancasila dapat berakibat terancamnya
kelangsungan negara. Berbagai permasalahan di negei ini yang harus kita tanggapi dengan serius
antara lain:

1. Masalah kesadaran perpajakan


2. Masalah korupsi
3. Masalah lingkingan
4. Masalah disintegrasi bangsa
5. Masalah narkoba
6. Masalah dekadensi moral
7. Masalah penegakan hukum yang beradilan
8. Masalah terorisme.

B.Alasan Diperlukan pendidikan pancasila

Pendidikan pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia yang profesional
dan bermoral. Hal tersebut dikarenakan perubahan dan infiltirasi budaya asing yang bertubi-tubi
mendatangi masyarakat indonesia bukan hanya terjadi masalah pengetahuan teknologi , melaikan
juga berbagi aliran (mainstream) dalam berbagai kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan
pancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak tercabut dari akar budaya yang menjadi
identitas suatu bangsa lainya. Pendidikan pancasila diharapkan dapat memperkokoh modalitas
akademik mahasiswabdalam berperan serta membangun pemahaman masyarakat.

C. Pengertian Pancasila

5
Adapun kedudukan dan fungsi pancasila antara lain sebagai dasar negara, serta sebagai
kepribadian bangsa. dalam proses terjadinya pancasila terdapat berbagai macam terminologi
yang harus kita deskripsikan secara objektif.

a) pengertian pancasila sebagai etimologi

pembahasan asal kata istilah pancasila beserta maknanya yang terkandung arti di dalamnya
sangat perlu dilalukan sebelum kita membahas isi, arti, dan fungsi pancasila sebagai dasar
negara. Secara etimologi istilah pancasila berasal dari bahasa sanskerta dari india adapun bahasa
rakyat biasa ialah bahasa prakerta. Menurut muhammad yamin, dalam bahsa sanskerta
“pancasila” memiliki dua macam arti secara leksiel yaitu “panca” artinya lima “sila” artinya batu
sendi, alas atau dasar. Vocal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting
atau senonoh.

b)pengertian pancasila secara historis

historis perumuan pancasila di awali ketika dalam sidang BPUPKI pertama Dr.K.R.T Radjiman
widyodiningrat mengajukansuatu masalah yang akan dibahas di dalam sidang tersebut. Di dalam
sidang BPUPKI tanggal 1 juni 1945 soekarno berpidato secara lisan mengenai calon rumusan
dasar negara indonesia. Kemudian untuk memberi nama istilah dasar negara tersebut, beliau
memberi nama “pancasila” yang artinya lima dasar.

c) pengertian secara terminologi

proklamasi kemerdekan tanggal 17 agustus 1945 telah melahirkan negara republik indonesia.
Untuk melengkapi alat alat perlengkapan negara sebagaimana lazimnya negara-negara yang
merdeka, maka panitia persiapan kemerdekaan indonesia (PPKI) segera sidang, dalam sidangnya
tanggal 18 agustus telah berhasil mengesahkan undang-undang dasar negara republik indonesia
yang dikenal dengan UUD 1945.

D.LATAR BELAKANG PENDIDIKAN PANCASILA

6
1.Latar belakang Historis

Banyak bangsa indonesia terbentuk melalui suatu proses yang cukup panjang. Proses sejarah itu
dimulai sejak zaman kerajaan kutai,sriwijaya,majapahit, demak, pajang dan mataram sampai
datangnya bangsa lain yang menjajah indonesia dalam perjalanan bangsa indonesia. Seacra
historis pancasila dirumuskan dengan tujuan untuk dijadikan sebagai dasar negara indonesia
merdeka. Pancasila yang dipakai sebagai dasar negara tersebut, dalam proses perumusannya
digali dan berasal dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat indonesia, pandangan hidup
masyarakat, kemudia dituangkan menjadi pandangan hidup bangsa.

2.Latar Belakang Kultural

Bangsa indonesia mendasarkan pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, beerbangsa dan


bernegara pada suatu asas cultutural yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri, nilai-nilai
kenegaraan dan kemasyarakat yang terkandung dalam sila-sila pancasila bukan bukanlah hanya
merupakan suatu karya besar bangsa indonesia sendiri, yang diangkat dari nilai-nilai cultural
yang dimiliki oleh bangsa indonesia sendiri melalui proses refleksi filosofi para pendiri negara
seperti ir.soekarno, mr.moh.yamin, Drs..moh hatta, prof. Soepomo serta para tokoh pendiri
lainya.

3.latar belakang yuridis

Dengan dituangkannya rumusan pancasila dalam UUD 1945, mengandung konsekuensi bahwa
pancasila secara konstitusional telah secara formal menjadi dasar negara republik indonesia.
Sebagai dasar negara. Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara yuridis . seluruh tatanan
hidup bernegara yang bertentang dengan pancasila sebagai kaidah yuridis konstitusional pada
dasarnya tidak berlaku berlaku dan harus dicabut.

4. Latar belakang filosofi

Secara filosofi, sebelum mendirikan negara, bangsa indonesia adalah bangsa yang berketuhanan
dan berkemanusian. Hal ini berdasarkan kenyataan objektif bahwa manusia adalh mahkluk tuhan
yang maha esa.

E. TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

7
Tujuan pendidikan pancasila diartikan sebagai perangkat tindakan intelektual penuh tanggung
jawa yang berorientasi pada kompentensi mahasiswa pada bidang profesi masing-masing,
kompotensi lulusan pendidikan pancasila adalah seperangkat tindakan intelektual, penuh
tanggung jawab sebagai seoranmg warga negara dalam memecahkan bebagai maslah dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa dsan bernegara dengan menetapkan pemikiran yang
berlandaskan nialai-nilai pancasila mempunyai beberapa tujuan:

 Pancasila sebagai dasar negara


 Pancasila sebagai sumber hukum dasar negara
 Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
 Pancasila sebabai perjanjian luhur bangsa
 Pancasila sebagai ideologi bangsa
 Pancasila sebagai pemersatu bangsa

Bab II pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa indonesia

A.Konsepsi sejarah perjuangan bangsa

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia menjelang hingga munculnya kesadaran berkehidupan


sebagai suatu bangsa,ditandai dengan terbentuknya pergerakan rakyat pada akhir abad XIX dan
awal XX.Perjuangan tersebut dilakukan melalui organisasi kebangsaan,pendidikan sosial
budaya,ekonomi bahkan politik Sedikitnya ada tiga pengertian perjuangan secara harfiyah
yaitu,1.istilah pengertian identik dengan perkelahian untuk merebut sesuatu atau peperangan
untuk mencapai dan mempertahankan,2.pejuangan berarti usaha yang penuh dengan kesulitan
dan bahaya,3.dalam konteks politik,perjuangan sosial berarti wujud interaksi sosial,termasuk
persaingan,pelanggaran dan konflik.Sedangkan konsep kebangsaan menunjukkan ciri-ciri yang
menandai suatu golongan bangsa atau kesadaran diri sebagai warga dari suatu Negara

B.ZAMAN KERAJAAN

8
1.KERAJAAN KUTAI

Kerajaan kutai adalah kerajaan pertama di Indonesia ditandai dengan adanya tujuh prasasti
peninggalan kerajaan tersebut yang terletak diMuara Karam.Dan masyarakat kutai juga yang
pertama kali membuka zaman sejarah Indonesia yang menampilkan nilai-nilai sosial politik,dan
ketuhanan dalam bentuk kerajaan,kenduri,serta sedekah kepada para berahmana.

Adapun benda-benda yang di temukan pada tahun 1870,antara lain:4 buah tugu(yupa), dua
buah lencana kerajaan yang terbuat dari emas dan patung kura-kura emas yang disimpan oleh
seorang keturunan raja-raja di Muara Karam.Dan pada tahun 1939 diadakan penelitian di Muara
Karam dan ditemukan 3 buah prasasti Raja Mulawarman yang disebutkan berasal dari abad ke-
IV.

2.KERAJAAN SRIWIJAYA

Pada abad ke-VII muncullah kerajaan di Sumatra yaitu kerjaan sriwijaya,di bawah kekuasaan
Warga Syailendra.Hal ini termuat dalam prasasti kedukan bukit yang terletak di kaki bukit
siguntang dekat Palembang yang bertarikh 605 Caka atau 683 M,dalam bahasa Melayu kuno dan
huruf Pallawa.kerajaan itu adalah kerajaan maritime yang mengandalkan kekuatan lautnya.

Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang besar pada zamannya yang juga cukup
disegani di kawasan Asia Selatan,ditandai dengan dikuasainya lalu lintas laut di sebelah barat
seperti selat Sunda(686) dan selat Malaka(775).

Kerajaan sriwijya tidak terlepas dari perkembangan agama dan budaya ditandai dengan
didirikannya suatu Universitas agama budha,yang sangat terkenal di Negara lain.

3.KERAJAAN MAJAPAHIT

Pada tahun 1293 berdirinya kerajaan Majapahit yang mencapai zaman keemasannya
pada pemerintah Raja Hayam Wuruk dengan mahapatih Gajah Mada yang dibantu oleh
Laksamana Nala dalam memimpin armadanya untuk menguasai nusantara.Wilayah kekuasaan
Majapahit semasa jayanya membentang dari semenanjung Melayu(Malaysia sekarang) sampai
Irian Barat melalui Kalimantan Utara dan pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup
berdampingan denhgan damai dalam satu kerajaan.

9
Kerajaan majapahit ini juga berhubungan baik dengan Negara tetangga seperti Negara
Tiongkok,Ayodya,Champa,dan Kamboja.Menurut prasasti Brumbung(1329),dalam tata
pemerintahan Kerajaan Majapahit terdapat semacam penasehat seperti Rakryan I Hino,I Sirikan,
dan I Halu yang bertugas memberikan nasehat kepada Raja.Dalam hal ini bahwa nilai-nilai
musyawarah mufakat telah dilaksakan dalam system pemerintahan Kerajaan Majapahit.

4.KERAJAAN DEMAK

Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam terbesar di pantai Utara Jawa(pesisir) yang sebelumnya
merupakan bagian dari kerajaan Majapahit.Lokasi kerajaan Demak berada di Keraton
Demak,yang pada masa itu berada di tepi laut,berada di kampong Bintara (di baca “bintaro”
dalam bahasa Jawa).

Kerajaan Demak tidak berumur panjang dikarenakan terjadinya perebutan kekuasaan di antara
kerabat-kerabat.Pada tahun 1568,kekuasaan Demak beralih ke kerajaan Pajang yang didirikan
Jaka Tingkir.Salah satu peninggalan kerajaan Demak ialah Masjid Agung Demak.

Demak didirikan di perapat terakhir abad ke-15,kemungkinan besar oleh seoarang tionghoa
Muslim bernama Cek Ko-po dan di lanjuti oleh keturunannya.Tradisi Jawa menceritakan bahwa
pada masa itu,arus kekuasaan mengerucut pada dua adipati,yaitu Raden Patah dan Ki Ageng
Pengging.

ERA PATI UNUS

Demak di bawah patih Unus adalah Demak yang berwawasan Nusantara.Pati Unus adalah Raja
kedua Demak.Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kerajaan maritime yang
besar.Pada masa kepemimpinannya,Demak merasa terancam dengan pendudukan portugis di
Malaka.

ERA TRENGGANA

Trenggana adalah sultan ketiga kerajaan Demak.Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di
Jawa Timur dan Jawa Tengah.Di bawah kepemimpinannya Demak mulai menguasai daerah-
daerah Jawa lainnya seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara
portugis yang akan mendarat disana.Panglima perang Demak pada waktu itu adalah

10
Fatahillah,pemuda asal Pasai (Sumatra),yang juga menjadi menantu Sultan trenggena yang
dikenal juga dengan sebutan Sunan Gunung Jati,salah satu dari walisanga.

KEMUNDURAN

Suksesi ke tangan Sunan Prawata tidak berlangsung mulus.Penunjukkanya sebagai Sunan


ditendang oleh adik trenggena,yaitu Pangeran Sekar Seda Lepen.Dalam penumpasan
pemberontakan ,Pangeran Sekar Seda Lepen terbunuh.Akan tetapi,pada tahun 1561 Sunan
Prawoto beserta keluarganya dihabisi oleh suruhan Arya Penangsang,putera dari Pangeran Sekar
Seda Lepen.Suruhan Arya juga membunuh membunuh pangeran Hadiri,adipati Jepara,hal ini lah
yang menyebabkan pangeran Arya di musuhi adipati-adipati di bawah Demak yang salah satunya
adalah Adiapati Pengging.Arya Penangsang akhirnya berhasil dibunuh oleh Sutawijaya anak

5.KERAJAAN PAJANG

Kerjaan pajang adalahsebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Tengah sebagai kelanjutan
Kerajaan Demak yang terletak di perbatasan Kelurahan Pajang,Kota Surakarta dam Desa Makam
Haji,Kartasura,Sukoharjo.

ASAL-USUL

Sesungguhnya nama negeri Pajang sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit.
Menurut Nagarakretagama yang di tulis tahun 1365 ada seorang adik perempuan Hayam Wuruk
(Raja Majapahit saat itu) menjabat sebagai penguasa Pajang bergelar Bhata i Pajang,atas
disingkat Bhre Pajang.Nama aslinya adalah Dyah Nertaja yang merupakan ibu dari
Wikramawardhana, raja Majapahit selanjutnya.

Pada tahun 1546 Raja Trenggena meninggal,dan Sunan Prawoto naik tahta,namun kemudian
tewas di bunuh sepupunya,yaitu Arya Penagsang bupati Jipang tahun 1549.Setelah itu Arya
penangsang berhasil dikalahkan oleh Hadiwijaya dan pengikutnya.Ia pun menjadi pewaris takhta
Demak,yang ibu kotanya di pindah ke pajang. PERKEMBANGAN

Pada awal berdirinya tahun 1549,wilayah Pajang hanya meliputi sebagian Jawa Tengah
saja,karena negeri-negeri Jawa Timur banyak yang melepaskan diri sejak kematian
Trenggena.Pada tahun 1568 Hadiwijaya dan para adipati Jawa Timur di pertemukan di Giri

11
Kedaton oleh Sunan Prapen.Sebagai tanda ikatan politik,Panji Wiryakrama dari Surabaya
[pemimpin persekutuan adipati Jawa Timur] dinikahkan dengan puteri Hadiwijaya.

PERAN WALISANGA

Pada zaman kerajaan Demak, majelis ulama Walisanga memiliki peran penting,
bahkan ikut mendirikan kerajaan tersebut.Majelis ini bersidang secara rutin selama priode
tertentu dan ikut menetukan kebijakan politik Demak.

PEMBERONTAKAN MATARAM

Pada tahun 1582 meletus perang antara Pajang dan Mataram karena Sutawijaya
membela adik iparnya,yaitu Tumenggung Mayang,yang dihukum buang ke Semarang oleh
Hadiwijaya.Perang itu dimenangkan oleh pihak mataram meskipun pasukan Pajang jumlahnya
lebih besar.

KERUNTUHAN

Sepulang dari perang,Hadiwijaya jatuh sakit dan meninggal dunia.Terjadi persaingan


antara putra dan menantunya,yaitu pangeran Benawa dan Arya Pangiri sebagai raja selanjutnya.
Pada tahun 1586 pangeran Benawa bersekutu dengan Sutawijaya menyerbu Pajang.Perang antara
Pajang melawan Mataram dan Jipang berakhir dengan kekalahan Arya pangiri.Ia dikembalikan
ke negeri asalnya yaitu Demak.Pemerintahan Pangeran Benawa berkhir 1587.Tidak ada putra
mahkota yang menggantikannya sehiingga Pajang pun dijadikan sebagai negeri bawahan
Mataram.

6.KERAJAAN MATARAM

Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Pulau Jawa yang pernah berdiri pada
abad ke-17.Kerajaan ini di pimpin suatu dinasti keturunan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng
Pemanahan yang mengklaim sebagai suatu cabang ningrat keturunan penguasa Majapahit. Asal-
usulnya adalah suatu kadipaten di bawah kesultanan Pajang,berpusat di “bumi mentaok” yangdi
berikan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya mengalahkan Arya
Penangsang.Raja berdaulat pertama adalah Sutawijaya,putra dari Ki Ageng Pemanahan.

12
Pada masa keemasannya pernah menyatukan tanah Jawa dan sekitarnaya,termasuk
Madura.Mataram juga merupakan kerajaan agraris/pertanian dan relative lemah secara maritim.
Peninggalan beberapa jejak Mataram dapat di lihat seperti kampong Mataram di Batavia/Jakarta,
system persawahan di Pantura Jawa Barat dll.

MASA AWAL

Sutawijaya naik tahkta setelah ia merebut wilayah Pajang sepeninggal Hadiwijaya


dengan gelar Panembahan senopati.Wilayahnya hanya disekitar Jawa tengah saat ini,mewarisi
wilayah Kerajaan Pajang.Lokasi kerajaan berada di kraton,pada masa awal terletak di
Banguntapan,kemudian dipindah ke Kotagede.Sesudah ia meninggal (di makamkan di Kotagede)
kekuasan di teruskan putranya Mas Jolang yang setelah naik tahkta bergelar Prabu
Hanyokrowati.

Pemerintahan Prabu Hanyokrowati tidak berlangsung lama karena beliau wafat


sebab kecelakaan pada saat berburu di hutan Krapyak.Setelah itu ia tahkta beralih ke tangan
putra kempat mas Jolang yang bergelar Adipati Martoputro.dan tidak lama menjabat sebagai
pemimpin beliau terkena penyakit syaraf sehingga tahkta beralih lagi ke putra sulung Mas Jolang
yang bernama Mas Rangsang.Pada masa pemerintahan Mas Rangsang mengalami masa
keemasan.

SULTAN AGUNG/MAS RANGSANG

Sesudah naik tahkta Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Prahu Hanyokrokusumo
atau lebih dikenal dengan sebutan Sultan Agung.Wilayah Mataram mencakup pulau Jawa dan
Madura.Ia memindahkan lokasi Kraton ke Karta.Setelah wafat (Sultan Agung di makamkan di
Imogiri),ia digantikan oleh putranya yang bergelar Amangkurat(AmangkuratI).

TERPECAHNYA MATARAM

Pada tahun 1830 mataram di pecah menjadi empat kerajaan,setelah perang


Diponegoro.Amangkurat I memindahkan lokasi keratin ke Plered,tidak jauh dari karta.Selain itu,
ia tidak menggunakan gelar sultan ,melainkan “sunan”.Pemerintahan Amangkura I kurang stabil
karena banyak ketidakpuasan dan pemberontakan.Ia wafat di Tegalarum ketika mengungsi
sehingga dijuluki Sunan Tegalarum.Penggatinya Amangkurat II(Amangkurat Amral),sangat

13
patuh pada VOC sehingga banyak yang tidak puas dan pemberontakan terus terjadi.Pada
masanya Keratin dipindahkan lagi ke Kartasura.Pngganti Amangkurat II berturut-turut adalah
Amangkurat III (1703-1708),Pakubuwana I (1704-1719),Amangkurat IV (1719-1726),
Pakubuwana II (1726-1749).

Kekacauan politik baru dapat diselesaikan pada masa Pakubuwana III setelah pembagian
wilayah Mataram menjadi yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kesunanan Surakarta tanggal 13
Februarin 1755.Berakhirlah era Mataram sebagai satu kesatuan politik dan wilayah.

C.ZAMAN PENJAJAHAN DAN KEBANGKITAN NASIONAL

1.ZAMAN PENJAJAHAN PORTUGIS

Untuk dapat menguasai dan memonopoli perdagangan di Asia Selatan,bangsa Portugis


melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Memperluas kekuasaannya kearah Barat dengan menghancurkan armada laut Turki,


sehingga bangsa Portugis dapat mengawasi perdagangan dan pelayaran di laut antara
Asia dengan Eropa
b. Memperluas kekuasaannya kearah timu dengan menguasai Malaka,sehingga dapat
menghentikan dan menguasai aktivitas perdagangan langsung yang dilakukan oleh
pedagang-pedagang China,India, maupun kerajaan-kerajaan di Indonesia.

2.ZAMAN PENJAJAHAN SPANYOL


Pada tahun 1521 Spanyol mulai masuk ke perairan Indonesia.Spanyol memulai kolonisasi di
Sulawesi Utara 1560.Spanyol mendirikan pos di Manado.Gudang kopi Manado dan Minahasa
menjadi penting bagi Spanyol,karena kesuburan tanahnya dan digunakan Spanyol untuk
penanaman kopi yang berasal dari Amerika-Selatan untuk di pasarkan di daratan Cina.

Pergerakan mengusir penjajahan lawan Spanyol cukup seru.Minahasa juga pernah berperang
dengan Spanyol yang dimulai tahun 1617 dan berakhir 1645.Perang ini di picu oleh
ketidakadilan Spanyol terhadap orang-orang minahasa ,terutama dalam hal perdagangan
beras,sebagai komoditi utama waktu ituAakhir dari perang itu adalah kekalahan total Spanyol,
sehingga berhasil diusir oleh para Waranei (ksatria-kestria Minahasa.

14
3.ZAMAN PENJAJAHAN VOC
Pada akhir abad XVI bangsa Belanda datang ke Indonesia dengan menempuh jalan yang
penuh rintangan.mereka mendirikan suatu perkumpulan dagang yang disebut dengan VOC.VOC
sebagai perwakilan dagang belanda di Indonesia mendirikan markas besarnya di Batavia(Jakarta)
dan mulai menguasai wilayah-wilayah perdagangan Nusantara.

Hampir semua orang dari generasi terdahulu yang ada di wilayah Nusantara pernsah
merasakan bagaimana sakitnya dalam penderitaan selama penjajahan.Misalnya tanam paksa
(culture stelsel) Van Den Bosch tahun 1828.Adapun pokok-pokok tanam paksa itu ssb:

a.petani diwajibkan menyediakan 1/5 dari tanahnya yang akan di tanami oleh tanaman wajib,
yang akan di perdagangkan oleh pemerintah.Tanaman wajib itu berupa trauma(nila), tebu
tembakau,kopi.

b.Hasil tanaman wajib diserahkan kepada pemerintah dengan harga yang telah di tetapkan
oleh pemerintahan.

c.Tanah yang di kenakan tanaman wajib dibebaskan dari pajak tanah.

d.Tenaga yang di peruntukkan bagi pemeliharaan tanaman wajibtidak boleh melebihi tenaga
kerja demi penggaran tanah(sawah).

e.Mereka yang tidak memiliki tanah,dikenakan wajib kerja di perkebunan selama 65 hari
setahunnya

Orang-orang yang menaruh simpatik atas penderitaan rakyat di Nusantara anatara lain:

1.Baron Van Houvell

2.Eduard Douwes Dekker

3.Mr.Van Deventer

Tiga kurun waktu dimensi pergerakan masa penjajahan Belanda dapat di jelaskan sebagai
berikut.

I. MASA1908-1920

Ada tiga jenis pergerakan politik pada masa 1908-1920,ialah:

1). Organisasi-organisasi Indonesia yang terdiri atas Budi utomo,Sarekat islam,


perkumpulan-perkumpulan berdasarkan kedaerahan.

2). Perkumpulan campuran,yakni bangsa Indonesia dengan bukan bangsa Indonesia.

15
3). Perkumpulan campuran yang bertujuan Indonesia tetap dalam ikatan dengan negeri
Belanda.

4.zaman penjajahan inggris


seperti tercatat dalam sejarah ,indonesia pernah berada dalam jajahan
inggris.inggris secara resmi menjajah indonesia lewat perjanjian tuntang (1811) dimana
perjanjian tuntang memuat tentang kekuasaan belanda atas indonesia diserahkan oleh
janssens kepada

pada tahun1811 indonesia berada dibawah kekuasaan inggris.beberapa kebijakan raffles


yang dilakukan di indonesia antara lain :

1. Jenis penyerahan wajib pajak dan rodi harus dihapuskan.


2. Rakyat diberi kebebasan untuk menentukan tanaman yang ditanam.
3. Tanah merupakan milik pemerintah dan petani dianggap sebagai penggarap tanah
tersebut
4. Bupati diangkat sebagai pegawai pemerintah

sistem lamdrent atau sewa tanah memiliki ketentuan antara laei:

1. Petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebut.
2. Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah.
3. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai.
4. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala.

5.zaman kebangkitan nasional


budi utomo yang didirikan pada tanggal 20 mei 1908 merupakan pelopor
pergerakan nasiaonal,sehingga segera setelah itu muncullah organisasi-organisasi pergerakan
lainnya.organisasi-organisasi pergerakan nasiaonal itu antara lain: serikat dagang islam (sdi), dan
kemudian muncullah indische parjit(1913),dan selajutnya muncullah partai nasioal indonesia
(pni).

6.zaman penjajahan jepang

16
fasis jepang masuk ke indonesia dengan propaganda jepang pemimpin asia, jepang pelindung
asia,dan jepamg saudara tua bangsa indonesia.akan tetapi dalam perang melawan sekutu barat
nampaknya jepang semakin terdesak.

jepang menjajah indonesia kurang lebih 3,5 tahun.jika di bandingkan dengan penjajahan
belanda (3,5 abad) terlihat sangat singkat, namun penderitaan yang di rasakan bangsa indonesia
jauh lebih berat,terutama deangan adanya romusha.

tahun 1945 tepatnya pada tanggal 29 april 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun kaisar
jepang beliau memberikan hadiah “ulang tahun” kepada bangsa indonesia yaitu janji kedua
pemerintah jepang berupa ‘kemerdekaan tanpa

untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa indonesia maka sebagai realisasi janji
tersebut dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan
kemerdekaan indonesia yaitu badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan indonesia
(bpupki) atau dokuritsu zyunbi tioosakai yang berjumlah 60 orang.

1.sidang bpupki pertama (29 mei 1945-1 juni 1945)

sidang pertama ini menyampaikan usulan-usulan rumusan dasar negara dan rumusan undang-
undang dasar republic indonesia.

2.sidang bpupki kedua (10 juli-16 juli 1945

sebelum siding kedua di mulai ketua mengumumkan penambahan anggota baru.selain


tambahan anggota baru, ir. Soekarno melaporkan hasil pertemuan kecil mereka yang bernama
ppki.sidang ppki dilaksanakan empat kali yakni:

1. Sidang pertama ppki menghasilakan kepurusan-keputusan sebagai berikut:


a. Mengesahkan undang-undang dasar 1945
b. Memilih presiden dan wakil presiden yang pertama
c. Menetapkan berdirinya komite nasional indonesia pusat sebagai badan musyawarah
darurat
2. Sidang kedua PPKI menghasilkan keputusan-keptusan sebagai berikut:

17
a. Tentang daerah provinsi
b. Dibentuknya kementrian atau departemen yang meliputi 12 departemen.
3. Sidang ketiga PPKI menghasilakan keptusan-keputusan sebagai berikut:
Terdiri dari delapan pasal,salah satunya yaitu pasal 2,di bentuknya suatu badan yang
disebut Badan Keamanan Masyarakat (BKR).
4. Sidang keempat PPKI membahas tentang agenda Komite Nasioanal Indonesia,yang
berkedudukan di Jakrata.

BAB III sejarah lahirnya pancasila

A.Pengertian Dan Konsep Dasar Sejarah

1.Pengertian Sejarah

Menurut kamus besar bahasa Indonesia. Sejarah dapat diartikan sebagai 1) Asal-usul
(keturunan) silsilah, 2) Kejadian dan peristiwa yang benar benar terjadi pada masa lampau,
riwayat, tambo, cerita, 3) Pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-
benar terjadi di masa lampau (KBBI, 2001:1011).

Sejarah adalah sebuah bidang ilmu yang banyak dikembangkan berbagai negeri oleh
berbagai suku bangsa. Orang bergairah mencarinya. Orang kebanyakan atau orang awam ingin
mengetahuinya. Orang berpengetahuan dan orang yang kurang berpengetahuan dapat
memahaminya.

Dalam concise oxford dictionary edisi 1964 , sejarah adalah catatan terus menerus secara
sistematis tentang kejadian –kejadian dalam masyarakat kajian perkembangan Negara, rangkaian
kejadian yang berkaitan dengan Negara,orang benda,dan sebagainya (Heather Sutherland dalam
henk schutle, dkk (editor), 2008:33). Definisi ini keliahatannya sangat jelas. Setelah dilihat dari
dekat, kata sejarah itu ternyata rumit. Di satu pihak,sejarah berarti catatan seperti apa yang
ditulis, dan karena itu berarti kajian masa lalu. Dipihak lain, sejarah juga berarti rangkaian
kejadian, terutama dalam kaitan dalam bangsa

18
Sejarah menurut konsep pertama ialah narasi kronologis yang kita putuskan untuk
disusun. Sejarah menurut konsep kedua berarti keseluruhan dari kejadian kejadian yang tidak
terhitung banyaknya dari masa lalu itu sendiri.

Perkataan sejarah (history) yang kita gunakan pada masa kini berpuncak daripada perkataan arab
yaitu syajaratun yang berarti pohon. Dari sudut lain pula, istilah history ,merupakan terjemahan
dari bahasa yunani yakni histories yang membawa makna satu penyeledikan ataupun pengkajian.
Sejarah secara sempit adalah sebuah peristiwa manusia yang bersumber dari realisasi diri,
kebebasan dan keputusan daya rohani. Sedangkan secara luas, sejarah adalah setiap peristiwa
(kejadian). Sejarah adalah catatan peristiwa masa lampau, studi tentang sebab dan akibat. Sejarah
kita adalah cerita hidup kita.

Sejarah sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa disebabkan beberapa hal:

a. Sejarah merupakan gambaran kehidupan masyarakat di masa lampau


b. Dengan sejarah kita dapat lebih mengetahui peristiwa/kejadian yang terjadi di masa lampau
c. Peristiwa terjadi di masa lampau tersebut dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di masa kini dan yang akan dating
d. Dengan sejarah kita tidak sekedar mengingat data data dan fakta fakta yang ada tetapi lebih
memaknainya dengan mengetahui mengapa peristiwa tersebut terjadi

Secara etimologi atau asal usul kata, sejarah diambil dari berbagai macam istilah,
diantaranya:
a. Kata dalam bahasaarab yaitu syajaratun artinya pohon. Mereka mengenal juga kata
syajaratun annasab, artinya pohon silsilah.
b. Dalam bahasa jerman, yaitu geschichte berarti sesuatu yag telah terjadi
c. Dalam bahasa belanda yaitu geschiendenis berarti terjadi
d. Dalam bahasa inggris yaitu history berarti masa lampau umat manusia
e. Kata history sebenarnya diturunkan dari bahasa latin dan yunani yaitu historia artinya
informasi / pencarian, dapat pula diartikan ilmu.

Berdasarkan bahasa Indonesia, sejarah mengandung 3 pengertian :

a. Sejarah adalah istilah atau asal usul

19
b. Sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar benar terjadi pada masa lampau.
c. Sejarah adalah ilmu, pengetahuan, dan cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa
yang benar benar terjadi di masa lampau.

B.Sejarah Dari Berbagai Sudut Pandang

Sejarah dapat dilihat dari berbagai sudut pandang ,yaitu:

1. Sejarah Sebagai Peristiwa


Sejarah merupakan peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Sehingga sejarah
sebagai peristiwa yaitu peristiwa yang sebenarnya telah terjadi/ berlangsung pada waktu
lampau.

Ciri utama sejarah sebagai peristiwa adalah sebagai berikut:

a. Abadi
Karena peristiwa tersebut tidak berubah ubah
b. Unik
Karena peristiwa itu hanya terjadi satu kali.
c. Penting
Karena peristiwa yang terjadi tersebut mempunyai arti bagi seseorang bahkan dapat
pula menentukan kehidupan orang banyak.

Agar sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah maka harus memenuhui ciri ciri
berikut ini:

a. Peristiwa tersebut berhubungan dengan kehidupan manusia baik sebagai individu


maupun kelompok
b. Memperhatikan dimensi ruang dan waktu (kapan dan dimana)
c. Peristiwa tersebut dapat dikaitkan dengan peristiwa yang lain
d. Adanya hubungan sebab akibat dari peristiwa tersebut
e. Peristiwa sejarah yang terjadi merupakan sebuah perubahan dalam kehidupan.

20
2.Sejarah sebagai kisah

Sejarah sebagai sebuah kisah dapat berbentuk tulisan dan lisan

a. Bentuk lisan
Contoh:penuturan secara lisan baik yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok
b. Bentuk tulisan
Dapat berupa kisah yang ditulis dalam buku buku sejarah.

Factor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi dalam melihat sejarah sebagai
kisah adalah sebagai berikut.
a. Kepentingan yang diprjuangkannya
b. Kolompok social dimana dia berada
c. Perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya
d. kemampuan bahasa yang dimilikinya

3. Sejarah sebagai ilmu

Sejarah merupakan suatu ilmu yang mempelajari masa lampau manusia. Sebagai ilmu,
sejarah merupakan ilmu pengetahuan ilmiah yang memiliki seperangkat metode dan teori yang
dipergunakan untuk meneliti dan menganalisis serta menjelaskan kerangka masa lampau ang
dipermasalahkannya

Menurut kuntowijoyo, ciri ciri atau karakteristik sejarah sebagai ilmu adalah sebagai
berikut :

a. Besifat empiris
b. Memiliki objek
c. Memiliki teori
d. Memiliki metode
e. Mempunyai generalisasi

21
4. Sejarah sebagai seni

Sejarah sebagai seni merupakan suatu kmampuan menulis yang baik dan menarik mengenai
suatu kisah/ peristiwa dimasa lalu. Seni dibutuhkan dalam penulisan sejarah karena :

a. Jika hanya mementingkan data data maka akan sangat kaku dalam berkisah
b. Jika terlalu mementingkan aspek seni maka akan menjadi kehilangan fakta yang
harus diungkap
c. Seni dibutuhkan untuk memperindah penuturan /pengisahan suatu cerita
d. Seperti seni, sejarah juga membutuhkan intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa
e. Seorang sejarawan dengan kemampuannya memanfaatkan intuisi an imajinasinya
sehingga dapat menyajikan peristiwa yang objektif,lancer,da mengalir

Ciri sejarah sebagai seni, terdapat :

a. Intuisi
b. Emosi
c. Gaya bahasa
d. Imajinasi

C. Perdebatan Kesejarahan tentang lahirnya pancasila

Perdebatan mengenai sejarah atau kalau memakai idiom ilmu sejarah, tentang hasil
rekontruksi dari peristiwa yang terjadi dimasa lalu, adalah hal yg lumrah

Dalam sejarah proklamasi kemerdekaan, umpamanya, persoalan tetang oleh siapa dan
apabila peristiwa ranasdenglok, yaitu peristiwa penculikan bung karno dan bung hatta oleh
sekelompok pemuda menjelang proklamsi kemerdekaan, sebenarnya tak terlalu penting dan,
barangkali tak pula perlu diperdebatkan.sebab peristiwa yang terjadi sesudahnya telah menutupi
arti dari penculikkan bung karno dan bung hatta itu,

D. Sejarah Pergerakan Indonesia, Mengawali Lahirnya Pancasila Sebagai Dasar Negara

Sebelum Negara Indonesia terbentuk pada 17 agustus 1945, bentuk pemerintahan adalah
kerajaan kerajaan, baik besar maupu kecil yang tersebar di nusantara. Dalam sejarah Indonesia

22
selalu disebutkan bahwa ada dua kerajaan besar yang melambangkan kemegahan dan kejayaan
masa lalu yaitu sriwijaya dan majapahit.

Pada pertengahan abad XVII belanda tidak puas hanya dengan perjanjian perdamaian,
pembangunan benteng benteng dan pertahanan angkatan laut untuk memperkokoh kekuasaan
belanda.

C. Perdebatan Kesejarahan tentang lahirnya pancasila

Perdebatan mengenai sejarah atau kalau memakai idiom ilmu sejarah, tentang hasil rekontruksi
dari peristiwa yang terjadi dimasa lalu, adalah hal yg lumrah

Dalam sejarah proklamasi kemerdekaan, umpamanya, persoalan tetang oleh siapa dan apabila
peristiwa ranasdenglok, yaitu peristiwa penculikan bung karno dan bung hatta oleh sekelompok
pemuda menjelang proklamsi kemerdekaan, sebenarnya tak terlalu penting dan, barangkali tak
pula perlu diperdebatkan.sebab peristiwa yang terjadi sesudahnya telah menutupi arti dari
penculikkan bung karno dan bung hatta itu,

D. Sejarah Pergerakan Indonesia, Mengawali Lahirnya Pancasila Sebagai Dasar Negara

Sebelum Negara Indonesia terbentuk pada 17 agustus 1945, bentuk pemerintahan adalah
kerajaan kerajaan, baik besar maupu kecil yang tersebar di nusantara. Dalam sejarah Indonesia
selalu disebutkan bahwa ada dua kerajaan besar yang melambangkan kemegahan dan kejayaan
Pada pertengahan abad XVII belanda tidak puas hanya dengan perjanjian perdamaian,
pembangunan benteng benteng dan pertahanan angkatan laut untuk memperkokoh kekuasaan
belanda.

Kekuasaan belanda dimulai memang dari Indonesia bagian timur sebagai pusat rempah
rempah yaitu di Maluku, kemudian ke Sulawesi, nua tenggara timur sampai jawa. Dengan
demikian kekuasaan raja raja di nusantara harus menghindari belanda.

E. Perumusan Pancasila, Dasar Negara Proklamasi 17 Agustus 1945

1.sidang sidang BPUPKI

a. Sidang BPUPKI pertama

23
Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan selama empat hari berturut turut yang tampil
untuk berpidato menyampaikan usulannya adalah sebagai berikut (a).tanggal 29 mei 1945
Mr.Muh.yamin (b) tanggal 31 mei 1945 prof.soepomo (c) tanggal 1 juni 1945 ir.soekarno

a. Mr.Muh.Yamin (29 mei 1945)


Rumusannya ialah:
1.peri kemanusiaan
2.peri kebangsaan
3.peri ketuhanan
4.peri kerakyatan
5.kesejahteraan rakyat

b. prof.Dr,soepomo (31 mei 1945)

menurut paham beliau yang terpenting dalam Negara adalah penghidupan bangsa
seluruhnya. Negara tidak memihak kepada golongan yang paling besar, tidak memandang
kepentingan seseorang sebagai pusat akan tetapi Negara menjamin keselamatan hidup bangs
seluruhnya sebagai suatu persatuan

c.Ir.soekarno (1 juni 1945)

nama yang diberikan oleh soekarno bukan panca dharma melainkan nama yang diberikan nya
yaitu panca sila.

2. Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945


3. Jendral terauchi pada tanggal 9 agustus memberikan kepadanya 3 cap yaitu:

1.soekarno diangkat sebagai panitia persiapan kemerdekaan

2,panitia persiapan boleh mulai bekerja pada tanggal 9 agustus itu

3.cepat atau tidaknya pekerjaan panitia diserahkan sepenuhnya kepada panitinia

24
BAB IV

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

A.Latar belakang

pancasila merupakan hasil perenungan atau pemikiran seorang atau kelompok orang, yang juga
diangkat dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, nilai tradisi, nilai kepustakaan, nilai religious
yang terdapat pada pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri membentuk Negara. pancasila
bukan dari ide-ide bangsa lain, melaikan dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri
yang diyakini keenaranya kemudian digunakan ntuk mengatur masyarakat, inilah yang
dinamakam ideology.

B.Pengertian ideology dan dimensi-dimensinya

ideology adalah ilmu atau ajaran tentang ide-ide, gagasan-gagasan, atau cita-cita terpenting.jadi
ideology menurut makna yang dikandungnya berarti suatu ilmu atau ajaran yang mengandung
idea tau cita-cita yang bersifat tetap dan sekaligus merupakan dasar pandangan atau pun paham.

DIMENSI IDEOLOGI

a. demensi realitas
b. dimensi idealitas
c. dimensi normalitas
d. dimensi fleksibelitas

C.peran ideology dalam kehidupan bermasyakarat berbanga dan bernegara

1. sebagai dasar: asas dan pondasi semua kehidupan bermasyarakat ,berbangsa dan Negara .

2.sebagai pengarah:sebagai pengatur danpengandali kehidupan masyarakat.

3.sebagai tujuan :semua aktivitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada
akhirnya akan mengarah pada suatu tujuan atau cita-cita yang terkandung dalam sebuah
ideology.

25
D.pancasila sebagai ideology terbuka

disebut terbuka bila ideology tersebut dapat menerima dan mengembangkan pemikiran –
pemikiran baru sejauh tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasarnya. suatu ideology yang
demokrasi adalah ideology terbuka, yaitu mampumenerima pemikiran-pemikiran baru dalam
rangka pengembangan atau penyempurnaan perwujudan nilai-nilai dasar yang terkandung di
dalamnya. pancasila sebagai ideology terbuka ,mengandung arti bahwa nilai dasar terkandung
dalam pancasila bersifat tetap atau abadi, namun dalam penjabaranya dapat dikembangkan
secara kreatif dan dinamis sesuai dengan kebutuhan dinamika perkembangan masyarakat
Indonesia sendiri.

E.perbandingan ideology pancasila dengan ideology lainya

1) ideology pancasila

mengandung manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social. monodualisme ini adalah
kodrati, maka manusia tidak dapat hidup sendirian, ia selalu membutuhkan yang lain. pancila
merupakan tatanannilai yang digali atau dikristalisasikan dari nilai-nilai dasar budaya bangsa
Indonesia yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu tumbuh berkembang dalam kehidupan
masyarakat Indonesia.

2.ideologi liberal

ideology ini memandang bahwa sejak manusia dilahirkan bebas dan dibekali penciptanya sejumlah
hak azasi, yaitu hak hidup, hak kebebasan, hak kesamaan , hak kebahagiaan, maka nilai kebebasan
itulah yang utama. faham liberalism mempunyai nilai-nilai dasar. yaitu kebebasan dan kepentingan
pribadi yang menuntut kebebasan individual secara mutlak yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan
hidup di tengah-tengah kekayaan material yang melimpah dan dicapai dengan bebas.

3.ideoligi komunis

mendasarkan diri pada premise bahwa semua materi berkebang mengikuti hokum kontradiksi,
dengan menempuh proses dialetik.sehubungan dengan itu, metode berfikirnya materialisme diletik
dan jika diterapkan pada sejarah dan kehidupan social disebut materelisme dialetik dan jika
diterapkan pada sejarah dan kehidupan social disebut materialisme-historik

26
4.liberalisme

liberalisme dilatar belakangi oleh situasi di eropa sebelum abad ke-18 yang diwarnai perang
agama, feodalisme dominasi kelompok aristokrasi, dan bentuk pemerintahan yang bercorak
manarki absolute. dalam situasi demikian, ide-ide liberal yang mencerminkan aspirasi kelas
menengah mulai diterima.

5.kapitalisme

pada akhir abad ke-18 dan awal abab ke-19 lahir lah pemikiran, teori, dan system ekonomi baru
yang dijiwai oleh semangat liberalism yaitu kapitalisme. latar belakang pemikiran ini tidak
lepasndari kehidupan ekonomi paa saat itu yang berada di bawah system mekantilis sustu system
ekonomi di mana pemerintah berperan besar dalam membatasi kegiatan-kegiatan ekonomi guna
mendorong ekspor dan membatasi impor.

6.kolonialisme

adalah paham tentang penguasaan oleh suatu Negara atas daerah /bangs alai dengan maksud untuk
memperluas wilayah Negara itu. faktor penyeba tibulnya kolonialisme ialah keinginan untuk
menjadi bangsa yang terkuat, menyebarkan agama dan ideology, kebanggaan sebagai bangsa yang
“istimewa”

7. nasionalisme

merupakan salah satu ideology yang berpengaruh di eropa pada akhir abad 18 sampai dengan abad
20. nasionalisme telah mereprentsdikan diri sebagai ideology yang berperan penting dalam
pembentukan Negara-negara di ketika belahan dunia tersebut. berpijak pada konsep bangsa ini
nasionalisme dapat dimengerti sebagai sebuah kesadaran nasional, ideology politik, dan gerakan
politik yang mengarahkan suatu bangsa menuju pembentukan organisasi polotik yang ideal yaitu
Negara-bangsa. Negara bangsa adalah konsep dimana Negara terdiri dari satu bangsa, dan yang
disebut bangsa disini adalah rakyat yang berdaulat. bangsa dalam arti modern, seperti telah disebut,
dirincikan oleh adanya tanggung jawab politik bersama dari para anggotanya. rakyat adalah subjek
hokum, pihak yang memahami diri sebagai pembuat hukum sendiri. selain itu,dengan adanya
kesadaran dari rakyat bahwa mereka adalah warga Negara, maka rakyat sebagai kesatuan warga
Negara yang berhak menentukan pemerintahan sendiri.

27
E.Hambatan dan Tantangan dalam beridiologi pancasila

1) Hambatan

hambatan muncul karena adanya perbedaan aliran pemikiran , misalnya paham individualism dan
paham golongan.menurut paham individualism Negara adalah masyarakatbhukum yang disusun
atas semuankontrak individualis dalam masyarakat.

2. Perbedaan kepentingan

pengalaman sejarah menunjukan bahwa penafsiran pancasila secara subjektif dan kepentingan
sendiri sama dengan membuat kabur pancasila dan menjadi tidak bermakna.

3) Bentuk macam ancaman

pertama, ialah isu (penyebar kebohongan dan fitnah atau desas desus dengan tujuan
tertentu).pemaksaan, kehendak, kemalasan , menurunya disiplin, menurunya keteladanan, sikap
acuh tak acuh dan penyalahgunaan wewenang.

4) Tantangan

a) Tantangan dari dalam negri antara lain:

- Tantanggan dari integrasi adanya perpecahan yang disebaban tidak puasnya sikap daerah
menimbulkan permasalhan.

- Permesta dan pemberontakan lainya sejak zaman revolusi

-Tantangan dari masalah agama adanya usaha-usaha yang timbul karena adanya keinginan untuk
mengganti panacasila dengan symbol-simbol agama lain.

b) Tantangan dari luar negri antara lain:

1) adanya tantangan dari ideology lain yang ingin mengganti ideology pancasila menjadi ideology
lain, misalnya ideology komunisme dalam peristiwa PKI madiun dan pemberontakan G-30 S/PKI.

2) Adanya intervensi dari Negara lain untuk menghancurkan NKRI contohnya privatisasa BUMN
atau campur tangan amerika dalam penanganan hokum dan keamanan di Indonesia.

28
F. Refleksi Kritis Terhadap ideology

ideology dapat ditinjau dari berbagai sudut, ideology dapat menjadi system pemikiran yang
terbuka atau tertutup, ideology dapat dimengerti sebagai ilusi dan berorientsipda kekuasaan yang
bersifat menindas. salah satu cirri penting yang melekat pada ideology, yakni sifanya yang
futuristic. ideology berfungsi memberikan harapan akan dunia baru yang lebih baik dari keadaan
masa kini dan masa lampau yang kurang ideal, serta memberikan langkah-langkah strategis untuk
mencapai tujuan yang ideal. pengaruh ideology sedemikian besarnya terhadap masyarakat
sehingga sebagai eksesnya, bisa terjadi manusia dikorbankan untuk ideology, dan bukan ideology
untuk manusia.

BAB V

DEMOKRASI PANCASILA

A. Apa Itu Demokrasi

Demokrasi merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan, tetapi juga
mencakup seperangkat praktik dan prosedur yang terbentuk melalui sejarah panjang dan sering
berliku-liku, sehingga demokrasi sering disebut suatu pelembagaan dari kebebasan.

Bagi negara-negara modern, demokrasi tidak langsung dilaksanakan karena hal-hal berikut.

1. Penduduk yang selalu bertambah sehingga suatu musyawarah pada suatu tempat tidak
mungkin dilakukan.
2. Masalah yang dihadapi oleh suatu pemerintah makin rumit dan tidak sederhana lagi seperti
yang dihadapi oleh pemerintah desa yang tradisional.
3. Setiap warga negara mempunyai kesibukan sendiri-sendiri di dalam mencukupi
kehidupannya sehingga masalah pemerintahan cukup diserahkan kepada orang yang
berminat dan mempunyai keahlian di bidang pemerintahan negara.
B. Konsep Dasar Demokrasi

Secara etimologis, kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani “demos” berarti rakyat dan
“kratos” berarti kekuasaan atau berkuasa. Dengan demikian, demokrasi artinya pemerintahan oleh
rakyat, dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka

29
atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas. Dalam ucapan
Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16 (periode 1861-1865) demokrasi secara
sederhana diartikan sebagai “the government from the people, by the people, and for the people”,
yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

C. Macam-Macam Demokrasi
1. Macam-macam demokrasi berdasarkan fokus perhatiannya
a. Demokrasi formal yakni demokrasi yang hanya berpusat pada bidang politik tanpa
sama sekalipun meminimalkan kesenjangan politik.
b. Demokrasi material yaitu demokrasi yang berpusat pada bidang ekonomi tanpa
pengurangan pada kesenjangan politik.
c. Demokrasi gabungan yaitu demokrasi ini merupakan kombinasi dari demokrasi formal
serta demokrasi material.
2. Macam-macam demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat
a. Demokrasi dengan langsung atau bahasa Inggris-nya direct democracy merupakan
demokrasi yang dengan langsung mengikutsertakan rakyat terkait penentuan dan
pemilihan keputusan tertentu kepada negara.
b. Demokrasi tak langsung atau bahasa Inggris-nya indirect democracy merupakan
demokrasi yang tidak langsung memasukkan semua rakyat sebuah negara pada
penentuan suatu keputusan.

D. Ciri-Ciri Demokrasi

Adapun ciri-ciri sebuah negara yang menggunakan sistem demokrasi ialah sebagaimana
berikut ini.

1. Setiap keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah sesuai dengan kehendak dan keperluan
masing-masing rakyat atau seluruh rakyat.
2. Terdapat ciri konstitusional yaitu terkait kehendak kekuasaan maupun kepentingan rakyat
yang disusun dan dicatat pada sebuah undang-undang negara.

30
3. Mempunyai ciri perwakilan yaitu saat mengelola setiap kepentingan negara kedaulatan dan
juga kekuasaan rakyat telah diwakili pada yang tadinya telah dipilih dan ditentukan dari
rakyat itu sendiri.
4. Setiap aktivitas politik dilaksanakan dalam memilih pihak mana yang hendak diamanahi
untuk menjalankan roda pemerintahan.
E. Prinsip Demokrasi
1. Kebebasan disepakati diakui dan disetujui oleh masing-masing warga negara.
2. Keikutsertaan setiap warga negara terkait pelaksanaan dan penentuan keputusan politik.
3. Kesetaraan masing-masing warga negara.
4. Masing-masing warga negara memiliki kesetaraan dan kesamaan terkait praktek politik.
F. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Demokrasi
1. Kelebihan Demokrasi
a. Kesamaan hak menyebabkan masing-masing masyarakat boleh ikut ambil bagian terkait
sistem politik.
b. Penerima kekuasaan ditentukan berdasarkan keinginan serta suara rakyat.
c. Menghindari adanya monopoli kekuasaan.
2. Kelemahan Demokrasi
a. Mudah goyahnya kepercayaan rakyat karena efek-efek yang bersifat negatif misalnya
media yang tidak objektif atau subjektif terkait penyampaian informasi.
b. Dinilai tidak adil terkait kesamaan hak sebab menurut para ahli masing-masing orang
memiliki pemahaman politik yang tidak sama persis.
c. Fokus konsentrasi pemerintah yang menjadi menjabat menjadi berkurang, lantaran
mendekati pemilihan umum selanjutnya.
G. Membangun Demokrasi

Setiap pimpinan lembaga negara setuju kalau kunci sukses membangun demokrasi Indonesia
ialah yaitu dengan makan empat pilar kebangsaan yakni:

1. Pancasila.
2. UUD 1945.
3. NKRI.
4. Bhinneka Tunggal Ika.

31
H. Negara-Negara Penganut Demokrasi

Di bawah ini sebagian negara-negara yang menganut sistem demokrasi terbesar di dunia.

1. India.
2. Amerika Serikat.
3. Indonesia.
4. Brazil.
5. Pakistan.
6. Nigeria.

BAB VI

KONSEP DASAR AGAMA DAN NEGARA

A. Konsep Dasar Agama


Agama merupakan suatu kepercayaan, keyakinan yang mendasar dari dalam jiwa manusia.
Agama sebagai ajaran moral dan spiritual selalu menjanjikan pemeluknya untuk meraih
kebahagiaan. Maka, sebagai ciri yang dimiliki agama adalah fungsinya yang bersifat universal.
Artinya, agama menanamkan kebahagiaan dan kedamaian sesama manusia, dan penganugerahan
kenikmatan yang tak terhingga, yaitu perjumpaan (liqa) dengan Tuhan.

Negara Indonesia bukanlah negara sekuler dan juga bukanlah negara agama. Melainkan negara
Indonesia adalah negara keberagaman. Berdasarkan penjelasan atas Penetapan Presiden No. 1
Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama pasal 1, “Agama-
agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia adalah Islam, Kristen (Protestan), Katolik, Hindu,
Buddha dan Khong Hu Cu (Confusius)”. Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk
diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin
semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”.

Dengan ini seluruh masyarakat Indonesia boleh memilih kepercayaan apa yang akan dia anut.
Namun jika kita tidak bisa bersikap pluralisme di negara ini, terkhusus dalam hal agama, maka
konflik-konflik antaragama pun tidak bisa terelakkan. Agar konflik-konflik tersebut tidak terjadi,

32
maka dari itu kita perlu memahami betul bagaimana sikap beragama dalam keragaman agama di
Indonesia. Dengan berpegang teguh pada Tuhan, bermoral, serta bersikap pluralisme.

B. Bentuk Realisasi Konsep Agama di Indonesia


Realisasi suatu yang nyata, yang ada dalam kehidupan. Bentuk realisasi ini untuk mengatur
keteraturan beragama, misalnya kelembagaan. Adapun beberapa lembaga keagamaan di
Indonesia, guna untuk mencegah terjadinya konflik antaragama, dan juga untuk mengatur
kehidupan beragama di Indonesia, antara lain:

1. Islam : Majelis Ulama Indonesia (MUI)


2. Kristen : Persekutuan Greja-Greja Indonesia (PGI)
3. Katolik : Konfensi Wali Greja Indonesia (KWI)
4. Hindu : Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI)
5. Buddha : Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi)
6. Konghucu : Majelis Tinggi Agama Konghuchu Indonesia (Matakin)
C. Konsep Dasar Negara
Dasar negara Republik Indonesia adalah Pancasila. Adapun dasar itu haruslah berupa suatu
falsafah yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan negara Indonesia yang merdeka.
Landasan atau dasar itu harus kuat dan kokoh agar gedung yang berdiri diatasnya akan tetap tegak
sentosa untuk selama-lamanya. Landasan itu harus pula tahan uji terhadap serangan-serangan baik
dari dalam maupun dari luar.

Pancasila sebagai konsep negara, sebagai wajah bahwa inilah Indonesia, yang memegang
teguh kebersatuan dari berbagai keragaman. Sila-sila Pancasila saling berkaitan dan tidak bisa
dipisahkan. Karena sila di atas akan mencakup semua sila-sila di bawah.

Maka dari itu konsep agama yang terdapat pada sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”
merupakan sila yang mencakup semua sila di bawahnya. Dengan berkehidupan baik dan bermoral
seperti yang diatur dalam masing-masing agama, maka sila-sila berikutnya dapat dengan mudah
diterapkan.

D. Perlunya Pengetahuan Mendalam tentang Konsep Dasar Agama dan


Negara

33
Dalam konteks religius nilai agama Islam contohnya bahwa pada dasarnya pendidikan dalam
segala aspek membawa kebahagiaan di dunia dan di akhirat, bahwa ada simbol atau sosok yang
menjadi sebuah suri tauladan sebagai acuan hidup dalam berbangsa dan bernegara sebagaimana
ditegaskan oleh Islam sebagai agama paripurna tidak akan memperoleh kebahagiaan di dunia
maupun di akhirat kecuali jika menyembah Allah semata. Dengan hanya menyembah Allah maka
tujuan penciptaan manusia akan tercapai.

Disamping dengan menyembah Allah untuk merealisasikan kebahagiaan dunia maupun


akhirat, manusia harus melaksanakan beberapa hal yang sangat urgen berikut ini.

1. Beriman kepada Allah dan malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir
qadha dan qadar-Nya yang baik dan buruk.
2. Mengikuti manhaj atau ajaran Islam dalam menjalani kehidupan dunia.
3. Konsisten dengan seluruh petunjuk yang tercakup dalam ajaran Islam, baik dalam masalah
ibadah maupun dalam berinteraksi antarsesama, baik dalam sistem sosial, politik, maupun
ekonomi.
4. Senantiasa mengikuti ijma’ “consensus” orang-orang muslim yang saleh dan ijtihad orang-
orang yang berilmu.
Dengan mengikuti semua hal di atas, maka manusia dapat mencapai kebahagiaan kapan dan
dimana saja mereka berada di dunia dan di akhirat. Semua ini merupakan hal yang pasti, karena
manhaj yang diajarkan Islam sesuai dengan semua masa dan semua tempat. Disamping itu bahwa
ini merupakan hal yang aksiomatik bahwa Islam datang untuk seluruh umat manusia tanpa
memandang ras, suku, dan warna kulit, kapan saja dan dimana saja pun mereka berada.

Dapat disimpulkan bahwa beranjak dari ideologi dasar Negara Indonesia adalah Pancasila,
yang mana secara nilai-nilai yang dikandung oleh semua sila-sila yang ada pada Pancasila tersebut
menjadi sebuah tolak ukur yang mendasar bagi seluruh masyarakat Indonesia. Seperti nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa “bahwa semua masyarakat Indonesia secara universal harus memiliki
kepercayaan atau lebih tepatnya harus menganut agama. Yang mana agama tersebut harus diakui
negara secara legal. Dengan mengamalkan nilai dasar yang terkandung pada Pancasila itu sudah
berarti kita menjalankan konsep dasar agama dan negara di Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB VII

34
SEJARAH MAKNA LAMBANG GARUDA PANCASILA

A. Sejarah

Garuda muncul dalam berbagai kisah, terutama di Jawa dan Bali. Dalam banyak kisah Garuda
melambangkan kebajikan, pengetahuan kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Dalam
tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai “Tuan segala makhluk yang dapat terbang” dan “Raja
agung para burung”. Di Bali ia biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala,
paruh sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki tubuh dan lengan manusia.

Biasanya digambarkan dalam ukiran yang halus dan rumit dengan warna cerah keemasan,
digambarkan dalam posisi sebagai kendaraan Wishnu, atau dalam adegan pertempuran melawan
Naga. Posisi mulia Garuda dalam tradisi Indonesia sejak zaman kuno telah menjadikan Garuda
sebagai simbol nasional Indonesia, sebagai perwujudan ideologi Pancasila. Garuda juga dipilih
sebagai nama maskapai penerbangan nasional Indonesia, Garuda Indonesia. Selain Indonesia,
Thailand juga menggunakan Garuda sebagai lambang negara.

Setelah Perang Kemerdekaan Indonesia 1945-1949, disusul pengakuan kedaulatan Indonesia


oleh Belanda melalui Konferensi Meja Bundar pada tahun 1949, dirasakan perlunya Indonesia
(saat itu Republik Indonesia Serikat) memiliki lambang negara. Tanggal 10 Januari 1950 dibentuk
Panitia Teknis dengan nama Panitia Lencana Negara dibawah koordinator Menteri Negara Zonder
Porto Folio Sultan Hamid II dengan susunan panitia teknis Muhammad Yamin sebagai ketua, Ki
Hajar Dewantara, MA Pelaupessy, Moh Natsir, dan RMNg Poerba Tjaraka sebagai anggota.

Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan
kepada pemerintah merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk
melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara.
Terpilih 2 rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin.
Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II.
Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari yang menampakkan pengaruh
Jepang.

B. Perancang Garuda Pancasila

35
Perancang lambang negara Indonesia adalah Sultan Hamid II. Sultan Hamid II
menggambarkan lambang negara berupa seekor burung Garuda berwarna emas dengan
berkalungkan perisai yang di dalamnya bergambar simbol-simbol Pancasila dan mencengkeram
seutas pita putih yang bertuliskan “BHINNEKA TUNGGAL IKA”. Lambang negara tersebut
dirancang sejak Desember 1949, yaitu beberapa hari setelah pengakuan kedaulatan Republik
Indonesia Serikat oleh Belanda. Untuk menyeleksi lambang negara yang akan digunakan, maka
dibentuklah Panitia Lencana Negara pada 10 Januari 1950. Pada saat itu, banyak usulan lambang
negara yang diajukan kepada panitia. Dengan melalui beberapa proses, rancangan karya Sultan
Hamid II diterima dan dikukuhkan sebagai lambang negara.

Atas usul dari Soekarno dan berbagai organisasi lainnya, rancangan Sultan Hamid II tersebut
disempurnakan sedikit demi sedikit. Pada Maret 1950, penyempurnaan sampai pada tahap
finalisasi. Rancangan final tersebut mulai diperkenalkan kepada masyarakat sejak 17 Agustus
1950, dan sejak itu pula lambang tersebut digunakan. Pengesahan resmi lambang negara Garuda
Pancasila pada 17 Oktober 1951, melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 66 Tahun 1951 yang
dikeluarkan Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo. Sedang tata cara
penggunaannya diatur melalui PP No. 43 Tahun 1958. BAB VIII

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA PEMBANGUNAN NASIONAL

A. Pengertian Paradigma

Istilah paradigma awalnya dipergunakan dan berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan
(Soegito,2002:20). Secara terminologis, istilah ini dikembangkan oleh Thomas S. Khun dalam
bukunya yang berjudul The Structure of Scientific Revolution (1970: 49). Paradigma diartikan
sebagai asumsi teoritis yang umum sehingga paradigma merupakan suatu sumber nilai, hukum,
dan metodologi. Sesuai dengan kedudukannya, paradigma memiliki fungsi strategis dalam
membangun kerangka berpikir dan strategi penerapannya sehingga setiap ilmu pengetahuan
memiliki sifat, ciri dan karakter yang khas berbeda dengan ilmu pengetahuan lainnya. Sejalan
dengan pernyataan tersebut di atas, Kaelan (2010:225) menyimpulkan bahwa intisari pengertian
paradigma adalah satu asumsi-asumsi teoritis yang umum (merupakan sumber nilai), sumber
hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri,
serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.

36
B. Pancasila Sebagai Orientasi dan Kerangka Pembangunan Nasional

Pancasila merupakan dasar negara dan negara adalah organisasi (persekutuan hidup) manusia,
maka tidak berlebihan apabila Pancasila menjadi tolak ukur atau parameter dalam setiap perilaku
manusia Indonesia. Oleh karena itu, pembangunan nasional harus dikembalikan pada hakikat
manusia yang “monopluralis”. Berdasarkan kodratnya, manusia “monopluralis” memiliki ciri-ciri
sebagai berikut: (1) terdiri dari jiwa dan raga, (2) sebagai makhluk individu dan sosial, serta (3)
sebagai pribadi dan makhluk Allah. Dengan demikian, pembangunan nasional harus dilaksanakan
atas dasar hakikat “monopluralis”. Pendek kata, baik buruknya dan berhasil tidaknya
pembangunan nasional harus diukur dari nilai-nilai Pancasila sebagai kristalisasi hakikat manusia
“monopluralis”.

Pembangunan nasional sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia harus
meliputi aspek jiwa yang mencakup akal, rasa dan kehendak raga jasmani, pribadi, sosial dan aspek
ketuhanan yang terkristalisasi dalam nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, Pancasila dapat
dipergunakan sebagai tolak ukur atau paradigma pembangunan nasional di berbagai bidang seperti
politik dan hukum, ekonomi, hankam, sosial budaya, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi,
kehidupan beragama.

C. Pancasila Sebagai Paradigma dalam Berbagai Kehidupan

Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif menjadi dasar,
kerangka acuan, dan tolak ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di
Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif
bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia, sedangkan negara merupakan organisasi atau
persekutuan hidup manusia maka tidak berlebihan apabila Pancasila menjadi landasan dan tolak
ukur penyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan. Nilai-nilai dasar
Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat manusia menurut Pancasila
adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri,
antara lain:

1. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga.

37
2. Sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial.
3. Kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan.

Pancasila menjadi paradigma dalam pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.

1. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Ideologi

Ideologi merupakan pedoman (menjadi pola dan norma hidup) dan sekaligus juga berupa ideal
atau cita-cita. Realisasi dari idea-idea yang menjadi ideologi itu dipandang sebagai kebesaran,
kemuliaan manusia. Pengembangan Pancasila sebagai ideologi yang memiliki dimensi realitas,
idealitas dan fleksibilitas (Pancasila sebagai ideologi terbuka) menghendaki adanya dialog yang
tiada henti dengan tantangan-tantangan masa depan dengan tetap mengacu kepada pencapaian
tujuan nasional dan cita-cita nasional Indonesia.

2. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Politik

Pancasila memang menjadi dasar yang cukup integratif bagi kelompok-kelompok politik yang
cukup heterogen dalam sejarah Indonesia modern. Untuk mengatasi permasalahan di bidang
politik, tidak ada jawaban lain kecuali bahwa kita harus mengembangkan sistem politik yang
benar-benar demokratis.

3. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi

Sesuai dengan paradigma Pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem dan
pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada Pancasila. Secara khusus, sistem
ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) dan kemanusiaan
(sila II Pancasila). Sistem ekonomi yang mendasarkan pada moralitas dan humanistis akan
menghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan. Sistem ekonomi yang menghargai
hakikat manusia, baik selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi maupun makhluk Tuhan.
Sistem ekonomi yang berdasar Pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanya
menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain.

4. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya

38
Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang Pancasila bertolak dari hakikat
dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hali ini sebagaimana tertuang dalam sila Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan
harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Pembangunan
sosial budaya yang menghasilkan manusia-manusia biadab, kejam, brutal dan bersifat anarkis jelas
bertentangan dengan cita-cita menjadi manusia adil dan beradab.

5. Pancasila sebagai Paradigma Pertahanan Keamanan

Pancasila sebagai paradigma pembangunan pertahanan keamanan telah diterima bangsa


Indonesia sebagaimana tertuang dalam UU No. 3 Tahun 2002 tentang pertahanan negara. Dalam
undang-undang tersebut dinyatakan bahwa pertahanan negara bertitik tolak pada falsafah dan
pandangan hidup bangsa Indonesia untuk menjamin keutuhan dan tetap tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

6. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi

Pancasila sangat tepat sebagai paradigma, acuan, kerangka, dan tolak ukur gerakan reformasi
di Indonesia. Dengan Pancasila sebagai paradigma reformasi, gerakan reformasi harus diletakkan
dalam kerangka perspektif sebagai landasan sekaligus sebagai cita-cita. Sebab tanpa suatu dasar
dan tujuan yang jelas, reformasi akan mengarah pada suatu gerakan anarki, kerusuhan,
disintegrasi, dan akhirnya mengarah pada kehancuran bangsa

II. INFORMASI BUKU PEMBANDING

Judul: potret baru pendidikan pancasila

Penulis: Dr.usiono, MA

Tahun pembuatan :2018

Jumlah halaman:203

39
Penerbit: perdana publishing

II.1 KATA PENGANTAR BUKU PEMBANDING

Buku ini berjudul potret baru pendidikan pancasila yang ditulis oleh Dr.usiono, MA. Buku ini
sangatlah cocok digunakan sebagai sumber pembelajaran di perguruan tinggi, karna buku ini
mengandung pembahasan yang jelas dan rinci. Pada buku ini terdapat 10 bab judul besar, yaitu:

A.BAB I PENDAHULUAN

 Landasan hokum dan sejarah pendidikan pancasila


 Defenisi dan ruang lingkup pendidikan pancasila
 Kompetensi dasar pendidikan pancasila

B.BAB II PANCASILA DALAM LINTAS SEJARAH BANGSA INDONESIA

 Era pra kemerdekaan


 Era kmerdekaan
 Era orde lama
 Era orde baru
 Era reformasi

C.BAB III KEDUDUKAN PERAN DAN FUNGSI PANCASILA

 Pancasila sebagai sejarah filsafat


 Kesatuan sila-sila pancasila sebagai suatu system filsafat
 Pancasila sebagai ideology bangsa dan Negara
 Nilai-nilai sila pancasila

D.BAB IV PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

 Defenisi dan fungsi ideology nasional


 Pengertian pancasila sebagai ideology dan dasar Negara
 Pancasila sebagai ideology terbuka dan ideology tertutup

40
 Ideology pancasila dan ideology lain

E.BAB V HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA

 Konsep agama dan dasar Negara


 Agama dan Negara dalam sudut pandang islam
 Indonesia melihat islam dan Negara

F.BAB VI PANCASILA DALAM KAJIAN SISTEM DAN FILSAFAT

 Konsep dan urgensi pancasila sebagai suatu system filsafat


 Pancasila sebagai system filsafat
 Kesatuan sila-sila pancasila sebagai suatu system filsafat
 Nilai-nilai pancasila

G.BAB VII PANCASILA SEBAGAI PILAR ETIKA POLITIK

 Pengertian nilai, norma dan moral


 Hubungan nilai, norma dan moral
 Etika public

H.BAB VIII PANCASILA MENUJU MASYARAKAT MADANI

 Pengertian masyarakat madani


 Pilar prospek masyarakat madani
 Pancasila sebagai sumber nilai
 Revitalisasi nilai-nilai pancasila

I.BAB IX HUBUNGAN PANCASILA DENGAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

 Pembukaan UUD 1945


 Hubungan anatara pancasila dengan UUD 1945
 Pancasila dan amandemen UUD 1945
 UUD republic Indonesia tahun 1945 setelah di amandemenkan

J.BAB X SISTEM PEMERINTAHAN BERDASARKAN DEMOKRASI PANCASILA

41
 Pengertian system pemerintah
 Demokrasi sebagai suatu system pemerintah
 Bentuk-bentuk demokrasi
 Periodesasi system pemerintahan Indonesia
 Lembaga Negara di Indonesia\
 System pemilu sebagai demokrasi pancasila

II.2 RINGKASAN BUKU PEMBANDING

HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA

A. Konsep Agama dan Negara

selama ini, mengkaji tentang hubungan agama dan negara, terus

berbenak di kalangan para ilmuan maupun keagamaan. Sampai timbulnya pertanyaan, adakah
hubungan antara agama dan negara?

Dan apakah agama itu bagian dari negara atau negara itu bagian dari agama?

hal ini merupakan persoalan lampau akan tetapi masih

hingga sekarang ini.Persoalan ini bukan hanya berlaku bagi atau dalam agama tertentu saja,
melainkan seluruh agama di dunia ini memilih persoalan yang sama.

Dalam perkembangannya, kajian lama dan panjang tersebut telah melahirkan dialektika dan
polarisasi pandangan yang bermayoritas berpola dan tidak banyak berubah bahkan tidak ada
melahirkan pemikiran baru. Seperti panndangan teokrasi, sekulan's, komunis, dan moderasi.
Adapun keempat pola pandangan tersebut adalah:

1. Tirokrasi merupakan pandangan yang menganggap atau menyatakan bahwa terdapat


hubungan yang signifikan antara negara dan agama. Dalam arti kata lain, antara negara dan aama
diyakini oleh aliran

42
pandangan ini sebagai dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Negara menyatu dengan agama,
menurut paham ini, karena pemerintahan dijalankan berdasarkan firman-firman tuhan.

Segala tata kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara dilakukan atas titah Tuhan. Dalam
perkembangannya, aliran ini terbagi menjadi dua bagian yaitu, pertama paham teokrasi langsung
berpandangan bahwa pemerintahan diyakini sebagai otoritas tuhan secara langsung. Adanya
negara di dunia ini adalah atas kehendak tuhan.

2. Sekularis, yakni paham sekuler ini banyak berkembang di negara-negara Barat, paham juga
menganggap bahwa antara negara dan agama itu tidak memiliki hubungan satu sama lain.
Artinya, paham mi memisahkan dan mebedakan antara negara dan agama. Dalam paham ini
diyakini bahwa negara adalah murnia urusan hubungan manusia dengan manusia lain, atau
urusan duniawi. Sedangkan agama adalah murni urusan hubungan manusia dengan tuhan. Lebih
tegasnya lagi, dua hal ini tidak dapat disatukan. Namun demikian, negara sekuler lazimnya
membebaskan warga negaranya untuk memeluk agama apa saja menurut keyakinan masing-
masing dan dalam hal ini negara tidak terintervensi dalam urusan agama.

3. Komunis, paham yang berpandangan radikal bahwa hubungan negara dan agama berdasadcan
pada folosoli materialisme-dialektis dan materdismehistoris. Output dan Outcome dari
pandangan ini adalah paham atheis amu pandangan yang meniadakan Tuhan. Paham komunisme
ini dengan

segala variannya pemah bekembang kuat di negara-negara Eropa Timur seperti, Cina dan Cuba.

4.Moderasi, paham sintesa antara paham teokrasi dan sekuler. Paham ini beranggapan bahwa
antara negara dan agama tidak memiliki hubungan yang diyakini oleh paham teokrasi. Dan
paham ini juga tidak sepakat dengan paham sekuler yang memisahkan dan membedakan antara
negara dan agama. Paham ini berpendirian bahwa dalam agama terdapat nilai-nilai baik, seperti
keadilan moral dan sistem keteraturan. Sementara negara memiliki sistem kekuatan untuk
mengabaikan tujuan negara seperti nilai kesejahteraan dan kenyamanan warga negara. Jadi dari
sudut pandang ini hubungan antara agama dan negara dipertautkan oleh nilai dan sistem yang
sama. Paham moderasi lazim berkembang di negara-negara yang menldaim sebagai”bukan
negara lama dan bukan juga negara sekuler”. Seperti di negara di indonesia.

43
B. Agama dan Negara dalam Sudut Pandandang islam

Islam pertama kali datang ke Indonesia dibawa oleh par. Gujarat dan Hadramaut di sekuat abad
ke-l3. Kedatangan islam ke nusantara berlangsung damai tanpa melalui cara peperangan.
islamdapat diterima di masyarakat karena para pedagang menggunakan pendekatan budaya, adat,
dan bahasa penduduk setempat sebagai pintu masuk dakwah Mereka .mereka tidak
menggunakan Pendekatan kekuatan (power). Sebaliknya, mereka mengakomodasi budaya
budaya masyarakat setempat melalui proses akulturasi tanpa mengubahnya secara radikal. Jika
budaya masyarakat setempat ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam,mereka menghargai dan
menggunakannya sebagai sarana dakwah dengan sentuhan Islam. Akan tetapi jika budaya
setempat bertentangan dengan Islam, mereka mengubahnya dengan penuh kelembutan dan
kesabaran . dengan cara Islamisasi kultural ini masih bisa dilihat warisan-warisan budaya Hindu
dan Buddha, seperti candi Borobudur dan Prambanan. Candi-candi ini masih berdiri kokoh
sekalipun penduduk sekitar mayoritas beragamama.Islam. Bahkan umat Hindu dan Budha bisa
menggunakannya secara bebas sebagai tempat suci tanpa ada gangguan.

Proses Islamisasi kultural ini sangat berpengaruh besar terhadap cara beragama umat Islam di
Indonesia yang sangat khas dibanding dengan Islam di tempat lain. Sejak pertama kali datang,
Islam sudah bersentuhan dengan pluralitas budaya dan agama-agama yang sudah ada berabad-
abad sebelumnya.Karena sejak awal terbiasa hidup dalam keberagaman, umat Islam Indonesia
tetap memberikan ruang hidup bagi penganut agama lain untuk tumbuh dan berkembang.
Hubungan agama dan negara berkaitan langsung dengan hubungan istilah dalam Islam
menyangkut agama dan negara. Pembicaraan yang mengarah pada perdebatn dan ketgangan
mengenai hubungan addin dan ad dawlah ini menurut Azyumardi Azra tidak hanya berlangsung,
melainkan telah berlangsung sangat lama sejak abad kesatu hijriah.

C. lndonesia Melihat Islam dan Negara

Hubungan Islam dan Negara di Indonesia dapat dipisahkan ke dalam 2 bagian, pertama
hubungan yang bersifat antagonistnk. Hubungan ini mencirikan adanya ketegangan antara
Negara dan lslam sebagai suatu agama. Misalnya pada hubungan ini eksistensi Islam politik
(polotical islam) Pada masa kemerdekaan sampai pada pasca revolusi pernah dinggap sebagai
pesaing kekuasaan yang dapat mengusik kebangsaan Negara.

44
intinya pada masa ini Negara terus berusaha menghalangi dan melakukan domeskasi terhadap
gerak ideologia politik Islam.

kedua,hubungan yang bersifat akomodatif.Hubungan yang terjadi tahun 1980-an Hal ini ditandai
dengan semakin besarnya Peluang umat Islam dalam mengembangkan wacana politiknya dan
muncul kebijakan-kebijakan yang dianggap positif bagi kalangan umat islam

1. Hubungan Agama dan Negara Yang Bersifat Antagonistik

Ekstitensi Islam politik (political Islam) pada masa kemerdekaan dan sampai pada pasca
reformasi pernah dianggap sebagai persaingan kekuasaan yang dapat mengusik basiskebangsaan
Negara. Persepsi tersebut, membawa implikasi terhadap keinginan N egara untuk berusaha
menghalangi dan melakukan domestikasi terhadap gerak ideologis politik Islam. Sebagai hasil
dari kebijakan semacam ini, bukan saja para pemimpin dan aktivitas politik Islam gagal untuk
menjadikan Islam sebagai ideologi dan agama Negara (pada 1945 dan decade 1950an).

Bahtiar mengatakan bahwa Indonesia, akar antagonism hubungan politik antara Islam dan
Negara tak dapat dilepaskan dari konteks kencenderungan pemahaman keagamaan yang berbeda.
Awal hubungan yang tagonistic ini dapat ditelusuri dari masa pergerakan kebangsaan, ketika elit
politik nasional terlibat dalam perdebatan tentang kedudukan Islam di alam Indonesia merdeka.
Upaya untuk menciptakan sebuah sintesis yang memungkinkan antara Islam dan Negara bergulir
terus hingga orde kemerdekaan dan pasca revolusi. Pada saat ini, tema-tema politik islam lebih
bergulir pada tataran ideology dan symbol sesuatu yang mencapai kelimaknya pada perdebatan
di konstituante pada paruh kedua dasawarsa 19 50-an dari pada substansi. Pergulatan ini telah
memunculkan mitos tertentu sajauh yang menyangkut pemikiran dan praktik politik Islam.

Walaupun upaya-upaya untuk mematikan jalan keluar dari ketegangan ini pada awal tahun 1970-
an, kecenderungan legalistic, formalistic, dan simbolistik itu masih berkembang pada sebagian
aktivis Islam pada dua dasawarsa pertama pemerintahan orde baru. Antara lain karena
alasanalasan seperti ini, Negara memberlakukan kebijkan the politics of containment agar
wacana politik Islam yang fonnalistik, legalistic dan simbolistik itu tidak berkembang lebih
lanjut.

45
Pasca pemerintahan Orde Baru memantapkan kekuasaannya, terjadi control yang berlebihan
yang diterapkan Orde baru terhadap kekuatan politik Islam, terutama terhadap kelompok radikal
yang dikawatirkan semakin militant dan menandingi eksistensi Negara. Realitas empirik inilah
yang kemudian menjelaskan bahwa hubungan agama dengan Negara pada masa ini dikenal
dengan antagonistic, dimana Negara benar-benar mencurigai Islam sebagai kekuatan yang
potensial dalam menandingi eksistensi Negara. Disisi lain, umat Islam sendiripada masa itu
memiliki ghirah yang tinggi untuk mewujudkan islam sebgai sumber ideology dalam
menjalankan pemerintahan.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NASIONAL

A. Definisi dan Fungsi Ideologi Nasional

1 . Pengertian Ideologi___ deologi berasal dari kata'idea' dari bahasa Yunani 'eidos', yang berati
gagasan konsep, pengertian dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu. kata eidos berasal dari
bahasa Yunani yang artinya bentuk. ada lagi kata "edien" yang artinya melihat. Secara harfiah,
ideologi dapat dia artikan ilmu pengetahuan tentang ide-ide atau ajaran tentang
pengertianpengertian dasar (Ma'mur, 2005:1-2).

Pengertian lain seecara harfiah, ideologi berarti “a system of idea” suatu rangkaian ide yang
terpadu menjadi satu. Dalam penggunaannya, istilah ini dipakai secara khas dalam bidang politik
untuk menunjukkan “seperangkat nilai yang terpadu, berkenaan dengan hidup berbangsa dan
bernegara” (Moerdono, 1991: 373-374);

Ideologi juga dapat diartikakan suatu gagasan yang ber dasarkan ide tertentu (Darmodiharjo,
1948: 47-48). Apabila ada suatu gagasan yang menjadi pedoman bagi suatu tindakan tertentu, hal
ini disebut ideologi. Jadi suatu gagasan Yang merupakan suatu Pedoman aksi biasanya disebut
ideologi. Ideologi telah merupakan rangkuman gagasan. pada umumnya ideologi erat kaitannya
dengan Politik sehingga Sering kita dengar adanya ideologi politik. Erat hubungamya dengan
ideologi nasional ,ideologi bangsa.

Secara umum ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran ang berorientasi pada
tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem ang teratur. Dalam ideologj terkandung tiga

46
unsur, yaitu: (1) adanya suatu penafsiran atau pemahaman terhadap kenyataan, (2) memuat
seperangkat nilai-nilai atau preskripsi moral, dan (3) memuat suatu orientasi suatu tindakan,
ideologi merupakan suatu pedoman kegiatann untuk mewujudkan nilai-nilai yang termuat di
dalamnya (Sastrapratedja, 1991 :142) .

Oesman dan Alfian (1991:6) memaknai bahwa ideologi berintikan serangkaian nilai atau sistem
nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimihki dan dipegang oleh suatu
masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup mereke. Melalui rangkaian atau
sistem nilai dasar ini mereka mengetahui bagaimana cara yang paling baik yaitu secara moral
atau normatif dianggap benar dan adil, dalam bersikap dan bertingkah laku untuk memelihara,
mempertahankan dan membangun kehidupan duniawi bersama dengan berbagai dimensinya.

Menurut Wibisono bahwa unsur ideologi ada tiga, yaitu (a) keyakinan, dalam arti bahwa setiap
ideologi selalu menunjuk adanya gagasangagasan vital yang sudah diyakini kebenarannya untuk
dijadikan dasar dan arah Strategik bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan. (b) mitos,
dalam arti bahwa setiap konsep ideologi selalu mami oskan suatu ajaran secara optimik dan
determistik pasti akan menjamin ercapainya tujuan melalui cara-cara yang telah ditentukan pula.
(c) loyalitas, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menuntut keterlibatan optimal atas dasar
loyalitas dar para subjek pendukungnya.

2. Makna dan Fungsi Ideologi Bagi Bangsa dan Negara

Ketetapan MPR RI Nomor XVIII/MPR/ 1998, menjelaskan bahwa pancasila sebagaimana yang
dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari NKRI harus dilaksanakan
secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Pada bagian lain yakni dalam catatan risalah atau
penjelasan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ketetapan ini, juga disebutkan
bahwa dasar negara yang di maksud dalam ketetapan ini di dalamnya mengandung makna
ideologi nasional sebagai cita-cita dan tujuan negara. Oleh karenanya tidak diragukan lagi bahwa
pancasila telah ditetapkan oleh bangsa Indonesia sebagai ideologi nasional bagi bangsa
Indonesia. Ini mengandung makna bahwa Pancasila bukanlah sebuah ideologi bagi kelompok,
suku, atau golongan tertentu, tetapi Pancasila merupakan ideologi bagi seluruh bangsa Indonesia.

Marsudi (2001: 65) menyatakan bahwa penerapan ideologi dalam kehidupan kenegaraan disebut
dengan politik. Karena itu sering terjadi bahwa ideologi sering dimanfaatkan untuk tujuan

47
tertentu, misalnya merebut kekuasaan. Ideologi dalam kehidupan kenegaraan dapat diartikan
sebagai konsesus mayoritas warga negara tentang nilai-nilai dasar yang ingin diwujudkan dengan
mendirikan negara. Dalam hal ini sering disebut juga Philoscjgche Grondslag dan
Weltanschauung yang merupakan pikiran-pikiran terdalam, hasrat terdalam warga negaranya,
untuk di atasnya didirikan suatu negara.

Makna Ideologi Pancasila adalah sebagai keseluruhan pandangan. cita-cita keyakinan dan nilai
bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara (Poespowardjo, 1991:46).

Menurut Poespowardojo ideologi mempunyai beberapa fungsi, yakni

memberikan: “

1. Struktur kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk
memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian. kejadian dalam alam sekitarnya.

2.Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan
dalam kehidupan manusia.

3. Norma-nonna yang menjadi pedoman dan pandangan hidup seseorang

untuk melangkah dan bertindak

4. Bekal dan jalan bagi seseorang untuk menemukan identitasnya.

5.Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan
dan mencapai tujuan.

6.Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami serta memolakan tingkah
lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-nonna Yang terkandung di dalamnya.

48
II.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU UTAMA DAN BUKU PEMBANDING

A.KELEBIHAN

NO

49
BAB III

PENUTUP

50
A.Kesimpulan

Bangsa indonesia mempunyai pancasila sebagai dasar negara.pancasila sudah seharusnya


menjadi pedoman setiap masyarakat NKRI untuk menjalankan pokok-pokok, sila-sila, nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya. Sebagai masyarakat republik indonesia, kita harus dapat
memahami makna pancasila dalam kehidupan kita, serta makna pancasila sebagai idologi
terbuka negara indonesia. Sebagai warga negara yang baik, kita harus paham betul apa maksud
dari pancasila sendiri. Jika bukan kita, siapa lagi yang akan memahami pancasila sebagai dasar
negara.

B. Saran

Melalui buku ini diharapkan para pembaca diharapkan mampu memahami apa itu dasar
pancasila,nilai pancasila, hubungan agama dengan negara,dan pancasila sebagai ideologi negara.

DAFTAR PUSTAKA

51
Susanti Eka, Nasition Toni. 2019 . Pendidikan Pancasila. Cv.widya pustaka medan

Usiono.2018. Potret Baru Pendidikan Pancasila.penerbit perdana mulya sarana.

52
GLOSARIUM

53
 Disintegrasi : keadaan tidak bersatu pada yang menghilangnya keutuhan atau
persatuan serta menyebabkan perpecahan
 Fatsoen: kesopanan
 Kausalitas : kalau kita hendak bebuat sesuatu, harus kita perhatikan hukum
 Generalisasi:proses penalaran yang membentuk kesimpulan secara umum
melalui kejadian, hal,dan sebagainya.
 Polarisasi : proses, pembuatan, cara penyinaran
 Outsider : orang luar
 Monarki: sejarah pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di indonesia
 Mawas diri: ketika seseorang bercermin terhadap semua tindakan yang dapat
berakibat buruk.
 Pluralitas : paham atas keberagamaan untuk dapat hidup secara toleran di tengah-
tengah masyarakat majemuk budayanya.
 Diakomodasi : fasilitas, penginapan bagi orang sedang bepergian
 Ekstitensi : segala sesuatu yang diaalami dengan penekanan bahwa sesuatu itu
ada.
 Substansialistik : suatu jenis pandanganyang menyatakan bahwa, dalam rangka
menjadikan al-quran sebagai petunjuk.
 Determistik : keyakinan filosofi bahwa semua peristiwa terjadi sebagai akibat
dari adanya beberapa keharusan.
 Meletigimasi : kualitas hukum yang berbasis pada penerimaan putusan dalam
peradilan.

54
55
56

Anda mungkin juga menyukai