PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dalam makalah ini akan kita review 2 buku pancasila yang disusun untuk membantu para peminat
pendidikan, teoritis, dan praktisi di bidang pengajaran baik bagi mahasiswa(calon guru) maupun
bagi guru atau dosen untuk meningkatkan kelenturan dalam mengelola pembelajaran .serta juga
untuk relawan yang menghendaki untuk mengabdi dalam dunia pendidikan dan kepengajaran agar
lebih profesional. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan buku-buku tersebut dapat dilihat
dalam ulasan makalah CBR ini. Sehubungan dengan diadakanya program pembelajaran pada
universitas islam negeri sumatera utara, para mahasiswa dituntut untuk lebih kreatif dalam
mengembangkan ide, dan kreatifitasnya. Dalam critical report ini mahasiswa dituntut untuk
mengkritis sebuah buku yang berhubungan dengan mata kuliah pancasila, dan meringkas menjadi
satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dipahami oleh mahasiswa yang melakukan critical book
report ini, termasuk didalamnya mengerti akan kelemahan dan kelebihan dari buku-buku yang akan
dikritisi.
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAAN
Jumlah Halaman:
Buku yang berjudul PENDIDIKAN PANCASILA yang ditulis oleh Dr.Eka Susanti, M.pd & Toni
Nasution, M.pd yang berisi 265 halaman dengan 8 bab judul besar, merupakan buku yang relevan
digunakan pada pembelajaran di perguruan tinggi, karena buku ini mengandung maknapembelajaran
yang jelas dan dapat di jadikan bekal bagi para mahasiswa sebagai pengetahuan pada kehidupan
sehari-hari ataupun bahan ajar untuk para guru nantinya.
2
B. Alasan perlunya pendidikan pancasila
C. Pengertian pancasila
D. Latar belakang pendidikan pancasila
E. Tujuan pancasila
A. Latar belakang
B. Pengertian ideology dan dimensi-dimensinya
C. Peranan ideology dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
D. Pancasila sebagai ideology terbuka
E. Perbandingan ideology pancasila dengan ideology lainya
F. Hambatan dan tantangan dalam ideology pancasila
G. Refleksi kritis terhadap ideology
3
E. Prinsip demokrasi
F. Kelebihan dan kekurangan system demokrasi
G. Membangun demokrasi
H. Negara-negara pembangun demokrasi
A. Sejarah
B. Perancang garuda pancasila
A. Pengertian paradigm
B. Pancasila sebagai orientasi dan kerangka pembangunan nasional
C. Pancasila sebagai paradigrma dalam berbagai kehidupan
4
Bab I Ruang lingkup pendidikan pancasila
Nilai-nilai pancasila berdasarkan teori kausalitas yang diperkenalkan notonagoro (kausa materialis,
kausa formalis,kausa efisien, kausa finalis), merupakan penyebab lahirnya negara kebangsaan
republik indonesia, maka penyimpangan terhadap nilai-nilai pancasila dapat berakibat terancamnya
kelangsungan negara. Berbagai permasalahan di negei ini yang harus kita tanggapi dengan serius
antara lain:
Pendidikan pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia yang profesional
dan bermoral. Hal tersebut dikarenakan perubahan dan infiltirasi budaya asing yang bertubi-tubi
mendatangi masyarakat indonesia bukan hanya terjadi masalah pengetahuan teknologi , melaikan
juga berbagi aliran (mainstream) dalam berbagai kehidupan bangsa. Oleh karena itu, pendidikan
pancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak tercabut dari akar budaya yang menjadi
identitas suatu bangsa lainya. Pendidikan pancasila diharapkan dapat memperkokoh modalitas
akademik mahasiswabdalam berperan serta membangun pemahaman masyarakat.
C. Pengertian Pancasila
5
Adapun kedudukan dan fungsi pancasila antara lain sebagai dasar negara, serta sebagai
kepribadian bangsa. dalam proses terjadinya pancasila terdapat berbagai macam terminologi
yang harus kita deskripsikan secara objektif.
pembahasan asal kata istilah pancasila beserta maknanya yang terkandung arti di dalamnya
sangat perlu dilalukan sebelum kita membahas isi, arti, dan fungsi pancasila sebagai dasar
negara. Secara etimologi istilah pancasila berasal dari bahasa sanskerta dari india adapun bahasa
rakyat biasa ialah bahasa prakerta. Menurut muhammad yamin, dalam bahsa sanskerta
“pancasila” memiliki dua macam arti secara leksiel yaitu “panca” artinya lima “sila” artinya batu
sendi, alas atau dasar. Vocal i panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting
atau senonoh.
historis perumuan pancasila di awali ketika dalam sidang BPUPKI pertama Dr.K.R.T Radjiman
widyodiningrat mengajukansuatu masalah yang akan dibahas di dalam sidang tersebut. Di dalam
sidang BPUPKI tanggal 1 juni 1945 soekarno berpidato secara lisan mengenai calon rumusan
dasar negara indonesia. Kemudian untuk memberi nama istilah dasar negara tersebut, beliau
memberi nama “pancasila” yang artinya lima dasar.
proklamasi kemerdekan tanggal 17 agustus 1945 telah melahirkan negara republik indonesia.
Untuk melengkapi alat alat perlengkapan negara sebagaimana lazimnya negara-negara yang
merdeka, maka panitia persiapan kemerdekaan indonesia (PPKI) segera sidang, dalam sidangnya
tanggal 18 agustus telah berhasil mengesahkan undang-undang dasar negara republik indonesia
yang dikenal dengan UUD 1945.
6
1.Latar belakang Historis
Banyak bangsa indonesia terbentuk melalui suatu proses yang cukup panjang. Proses sejarah itu
dimulai sejak zaman kerajaan kutai,sriwijaya,majapahit, demak, pajang dan mataram sampai
datangnya bangsa lain yang menjajah indonesia dalam perjalanan bangsa indonesia. Seacra
historis pancasila dirumuskan dengan tujuan untuk dijadikan sebagai dasar negara indonesia
merdeka. Pancasila yang dipakai sebagai dasar negara tersebut, dalam proses perumusannya
digali dan berasal dari nilai-nilai pandangan hidup masyarakat indonesia, pandangan hidup
masyarakat, kemudia dituangkan menjadi pandangan hidup bangsa.
Dengan dituangkannya rumusan pancasila dalam UUD 1945, mengandung konsekuensi bahwa
pancasila secara konstitusional telah secara formal menjadi dasar negara republik indonesia.
Sebagai dasar negara. Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara yuridis . seluruh tatanan
hidup bernegara yang bertentang dengan pancasila sebagai kaidah yuridis konstitusional pada
dasarnya tidak berlaku berlaku dan harus dicabut.
Secara filosofi, sebelum mendirikan negara, bangsa indonesia adalah bangsa yang berketuhanan
dan berkemanusian. Hal ini berdasarkan kenyataan objektif bahwa manusia adalh mahkluk tuhan
yang maha esa.
7
Tujuan pendidikan pancasila diartikan sebagai perangkat tindakan intelektual penuh tanggung
jawa yang berorientasi pada kompentensi mahasiswa pada bidang profesi masing-masing,
kompotensi lulusan pendidikan pancasila adalah seperangkat tindakan intelektual, penuh
tanggung jawab sebagai seoranmg warga negara dalam memecahkan bebagai maslah dalam
hidup bermasyarakat, berbangsa dsan bernegara dengan menetapkan pemikiran yang
berlandaskan nialai-nilai pancasila mempunyai beberapa tujuan:
B.ZAMAN KERAJAAN
8
1.KERAJAAN KUTAI
Kerajaan kutai adalah kerajaan pertama di Indonesia ditandai dengan adanya tujuh prasasti
peninggalan kerajaan tersebut yang terletak diMuara Karam.Dan masyarakat kutai juga yang
pertama kali membuka zaman sejarah Indonesia yang menampilkan nilai-nilai sosial politik,dan
ketuhanan dalam bentuk kerajaan,kenduri,serta sedekah kepada para berahmana.
Adapun benda-benda yang di temukan pada tahun 1870,antara lain:4 buah tugu(yupa), dua
buah lencana kerajaan yang terbuat dari emas dan patung kura-kura emas yang disimpan oleh
seorang keturunan raja-raja di Muara Karam.Dan pada tahun 1939 diadakan penelitian di Muara
Karam dan ditemukan 3 buah prasasti Raja Mulawarman yang disebutkan berasal dari abad ke-
IV.
2.KERAJAAN SRIWIJAYA
Pada abad ke-VII muncullah kerajaan di Sumatra yaitu kerjaan sriwijaya,di bawah kekuasaan
Warga Syailendra.Hal ini termuat dalam prasasti kedukan bukit yang terletak di kaki bukit
siguntang dekat Palembang yang bertarikh 605 Caka atau 683 M,dalam bahasa Melayu kuno dan
huruf Pallawa.kerajaan itu adalah kerajaan maritime yang mengandalkan kekuatan lautnya.
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan yang besar pada zamannya yang juga cukup
disegani di kawasan Asia Selatan,ditandai dengan dikuasainya lalu lintas laut di sebelah barat
seperti selat Sunda(686) dan selat Malaka(775).
Kerajaan sriwijya tidak terlepas dari perkembangan agama dan budaya ditandai dengan
didirikannya suatu Universitas agama budha,yang sangat terkenal di Negara lain.
3.KERAJAAN MAJAPAHIT
Pada tahun 1293 berdirinya kerajaan Majapahit yang mencapai zaman keemasannya
pada pemerintah Raja Hayam Wuruk dengan mahapatih Gajah Mada yang dibantu oleh
Laksamana Nala dalam memimpin armadanya untuk menguasai nusantara.Wilayah kekuasaan
Majapahit semasa jayanya membentang dari semenanjung Melayu(Malaysia sekarang) sampai
Irian Barat melalui Kalimantan Utara dan pada waktu itu agama Hindu dan Budha hidup
berdampingan denhgan damai dalam satu kerajaan.
9
Kerajaan majapahit ini juga berhubungan baik dengan Negara tetangga seperti Negara
Tiongkok,Ayodya,Champa,dan Kamboja.Menurut prasasti Brumbung(1329),dalam tata
pemerintahan Kerajaan Majapahit terdapat semacam penasehat seperti Rakryan I Hino,I Sirikan,
dan I Halu yang bertugas memberikan nasehat kepada Raja.Dalam hal ini bahwa nilai-nilai
musyawarah mufakat telah dilaksakan dalam system pemerintahan Kerajaan Majapahit.
4.KERAJAAN DEMAK
Kerajaan Demak adalah kerajaan Islam terbesar di pantai Utara Jawa(pesisir) yang sebelumnya
merupakan bagian dari kerajaan Majapahit.Lokasi kerajaan Demak berada di Keraton
Demak,yang pada masa itu berada di tepi laut,berada di kampong Bintara (di baca “bintaro”
dalam bahasa Jawa).
Kerajaan Demak tidak berumur panjang dikarenakan terjadinya perebutan kekuasaan di antara
kerabat-kerabat.Pada tahun 1568,kekuasaan Demak beralih ke kerajaan Pajang yang didirikan
Jaka Tingkir.Salah satu peninggalan kerajaan Demak ialah Masjid Agung Demak.
Demak didirikan di perapat terakhir abad ke-15,kemungkinan besar oleh seoarang tionghoa
Muslim bernama Cek Ko-po dan di lanjuti oleh keturunannya.Tradisi Jawa menceritakan bahwa
pada masa itu,arus kekuasaan mengerucut pada dua adipati,yaitu Raden Patah dan Ki Ageng
Pengging.
Demak di bawah patih Unus adalah Demak yang berwawasan Nusantara.Pati Unus adalah Raja
kedua Demak.Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kerajaan maritime yang
besar.Pada masa kepemimpinannya,Demak merasa terancam dengan pendudukan portugis di
Malaka.
ERA TRENGGANA
Trenggana adalah sultan ketiga kerajaan Demak.Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di
Jawa Timur dan Jawa Tengah.Di bawah kepemimpinannya Demak mulai menguasai daerah-
daerah Jawa lainnya seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara
portugis yang akan mendarat disana.Panglima perang Demak pada waktu itu adalah
10
Fatahillah,pemuda asal Pasai (Sumatra),yang juga menjadi menantu Sultan trenggena yang
dikenal juga dengan sebutan Sunan Gunung Jati,salah satu dari walisanga.
KEMUNDURAN
5.KERAJAAN PAJANG
Kerjaan pajang adalahsebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Tengah sebagai kelanjutan
Kerajaan Demak yang terletak di perbatasan Kelurahan Pajang,Kota Surakarta dam Desa Makam
Haji,Kartasura,Sukoharjo.
ASAL-USUL
Sesungguhnya nama negeri Pajang sudah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit.
Menurut Nagarakretagama yang di tulis tahun 1365 ada seorang adik perempuan Hayam Wuruk
(Raja Majapahit saat itu) menjabat sebagai penguasa Pajang bergelar Bhata i Pajang,atas
disingkat Bhre Pajang.Nama aslinya adalah Dyah Nertaja yang merupakan ibu dari
Wikramawardhana, raja Majapahit selanjutnya.
Pada tahun 1546 Raja Trenggena meninggal,dan Sunan Prawoto naik tahta,namun kemudian
tewas di bunuh sepupunya,yaitu Arya Penagsang bupati Jipang tahun 1549.Setelah itu Arya
penangsang berhasil dikalahkan oleh Hadiwijaya dan pengikutnya.Ia pun menjadi pewaris takhta
Demak,yang ibu kotanya di pindah ke pajang. PERKEMBANGAN
Pada awal berdirinya tahun 1549,wilayah Pajang hanya meliputi sebagian Jawa Tengah
saja,karena negeri-negeri Jawa Timur banyak yang melepaskan diri sejak kematian
Trenggena.Pada tahun 1568 Hadiwijaya dan para adipati Jawa Timur di pertemukan di Giri
11
Kedaton oleh Sunan Prapen.Sebagai tanda ikatan politik,Panji Wiryakrama dari Surabaya
[pemimpin persekutuan adipati Jawa Timur] dinikahkan dengan puteri Hadiwijaya.
PERAN WALISANGA
Pada zaman kerajaan Demak, majelis ulama Walisanga memiliki peran penting,
bahkan ikut mendirikan kerajaan tersebut.Majelis ini bersidang secara rutin selama priode
tertentu dan ikut menetukan kebijakan politik Demak.
PEMBERONTAKAN MATARAM
Pada tahun 1582 meletus perang antara Pajang dan Mataram karena Sutawijaya
membela adik iparnya,yaitu Tumenggung Mayang,yang dihukum buang ke Semarang oleh
Hadiwijaya.Perang itu dimenangkan oleh pihak mataram meskipun pasukan Pajang jumlahnya
lebih besar.
KERUNTUHAN
6.KERAJAAN MATARAM
Kesultanan Mataram adalah kerajaan Islam di Pulau Jawa yang pernah berdiri pada
abad ke-17.Kerajaan ini di pimpin suatu dinasti keturunan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng
Pemanahan yang mengklaim sebagai suatu cabang ningrat keturunan penguasa Majapahit. Asal-
usulnya adalah suatu kadipaten di bawah kesultanan Pajang,berpusat di “bumi mentaok” yangdi
berikan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya mengalahkan Arya
Penangsang.Raja berdaulat pertama adalah Sutawijaya,putra dari Ki Ageng Pemanahan.
12
Pada masa keemasannya pernah menyatukan tanah Jawa dan sekitarnaya,termasuk
Madura.Mataram juga merupakan kerajaan agraris/pertanian dan relative lemah secara maritim.
Peninggalan beberapa jejak Mataram dapat di lihat seperti kampong Mataram di Batavia/Jakarta,
system persawahan di Pantura Jawa Barat dll.
MASA AWAL
Sesudah naik tahkta Mas Rangsang bergelar Sultan Agung Prahu Hanyokrokusumo
atau lebih dikenal dengan sebutan Sultan Agung.Wilayah Mataram mencakup pulau Jawa dan
Madura.Ia memindahkan lokasi Kraton ke Karta.Setelah wafat (Sultan Agung di makamkan di
Imogiri),ia digantikan oleh putranya yang bergelar Amangkurat(AmangkuratI).
TERPECAHNYA MATARAM
13
patuh pada VOC sehingga banyak yang tidak puas dan pemberontakan terus terjadi.Pada
masanya Keratin dipindahkan lagi ke Kartasura.Pngganti Amangkurat II berturut-turut adalah
Amangkurat III (1703-1708),Pakubuwana I (1704-1719),Amangkurat IV (1719-1726),
Pakubuwana II (1726-1749).
Kekacauan politik baru dapat diselesaikan pada masa Pakubuwana III setelah pembagian
wilayah Mataram menjadi yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kesunanan Surakarta tanggal 13
Februarin 1755.Berakhirlah era Mataram sebagai satu kesatuan politik dan wilayah.
Pergerakan mengusir penjajahan lawan Spanyol cukup seru.Minahasa juga pernah berperang
dengan Spanyol yang dimulai tahun 1617 dan berakhir 1645.Perang ini di picu oleh
ketidakadilan Spanyol terhadap orang-orang minahasa ,terutama dalam hal perdagangan
beras,sebagai komoditi utama waktu ituAakhir dari perang itu adalah kekalahan total Spanyol,
sehingga berhasil diusir oleh para Waranei (ksatria-kestria Minahasa.
14
3.ZAMAN PENJAJAHAN VOC
Pada akhir abad XVI bangsa Belanda datang ke Indonesia dengan menempuh jalan yang
penuh rintangan.mereka mendirikan suatu perkumpulan dagang yang disebut dengan VOC.VOC
sebagai perwakilan dagang belanda di Indonesia mendirikan markas besarnya di Batavia(Jakarta)
dan mulai menguasai wilayah-wilayah perdagangan Nusantara.
Hampir semua orang dari generasi terdahulu yang ada di wilayah Nusantara pernsah
merasakan bagaimana sakitnya dalam penderitaan selama penjajahan.Misalnya tanam paksa
(culture stelsel) Van Den Bosch tahun 1828.Adapun pokok-pokok tanam paksa itu ssb:
a.petani diwajibkan menyediakan 1/5 dari tanahnya yang akan di tanami oleh tanaman wajib,
yang akan di perdagangkan oleh pemerintah.Tanaman wajib itu berupa trauma(nila), tebu
tembakau,kopi.
b.Hasil tanaman wajib diserahkan kepada pemerintah dengan harga yang telah di tetapkan
oleh pemerintahan.
d.Tenaga yang di peruntukkan bagi pemeliharaan tanaman wajibtidak boleh melebihi tenaga
kerja demi penggaran tanah(sawah).
e.Mereka yang tidak memiliki tanah,dikenakan wajib kerja di perkebunan selama 65 hari
setahunnya
Orang-orang yang menaruh simpatik atas penderitaan rakyat di Nusantara anatara lain:
3.Mr.Van Deventer
Tiga kurun waktu dimensi pergerakan masa penjajahan Belanda dapat di jelaskan sebagai
berikut.
I. MASA1908-1920
15
3). Perkumpulan campuran yang bertujuan Indonesia tetap dalam ikatan dengan negeri
Belanda.
1. Petani harus menyewa tanah meskipun dia adalah pemilik tanah tersebut.
2. Harga sewa tanah tergantung kepada kondisi tanah.
3. Pembayaran sewa tanah dilakukan dengan uang tunai.
4. Bagi yang tidak memiliki tanah dikenakan pajak kepala.
16
fasis jepang masuk ke indonesia dengan propaganda jepang pemimpin asia, jepang pelindung
asia,dan jepamg saudara tua bangsa indonesia.akan tetapi dalam perang melawan sekutu barat
nampaknya jepang semakin terdesak.
jepang menjajah indonesia kurang lebih 3,5 tahun.jika di bandingkan dengan penjajahan
belanda (3,5 abad) terlihat sangat singkat, namun penderitaan yang di rasakan bangsa indonesia
jauh lebih berat,terutama deangan adanya romusha.
tahun 1945 tepatnya pada tanggal 29 april 1945 bersamaan dengan hari ulang tahun kaisar
jepang beliau memberikan hadiah “ulang tahun” kepada bangsa indonesia yaitu janji kedua
pemerintah jepang berupa ‘kemerdekaan tanpa
untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa indonesia maka sebagai realisasi janji
tersebut dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan
kemerdekaan indonesia yaitu badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan indonesia
(bpupki) atau dokuritsu zyunbi tioosakai yang berjumlah 60 orang.
sidang pertama ini menyampaikan usulan-usulan rumusan dasar negara dan rumusan undang-
undang dasar republic indonesia.
17
a. Tentang daerah provinsi
b. Dibentuknya kementrian atau departemen yang meliputi 12 departemen.
3. Sidang ketiga PPKI menghasilakan keptusan-keputusan sebagai berikut:
Terdiri dari delapan pasal,salah satunya yaitu pasal 2,di bentuknya suatu badan yang
disebut Badan Keamanan Masyarakat (BKR).
4. Sidang keempat PPKI membahas tentang agenda Komite Nasioanal Indonesia,yang
berkedudukan di Jakrata.
1.Pengertian Sejarah
Menurut kamus besar bahasa Indonesia. Sejarah dapat diartikan sebagai 1) Asal-usul
(keturunan) silsilah, 2) Kejadian dan peristiwa yang benar benar terjadi pada masa lampau,
riwayat, tambo, cerita, 3) Pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-
benar terjadi di masa lampau (KBBI, 2001:1011).
Sejarah adalah sebuah bidang ilmu yang banyak dikembangkan berbagai negeri oleh
berbagai suku bangsa. Orang bergairah mencarinya. Orang kebanyakan atau orang awam ingin
mengetahuinya. Orang berpengetahuan dan orang yang kurang berpengetahuan dapat
memahaminya.
Dalam concise oxford dictionary edisi 1964 , sejarah adalah catatan terus menerus secara
sistematis tentang kejadian –kejadian dalam masyarakat kajian perkembangan Negara, rangkaian
kejadian yang berkaitan dengan Negara,orang benda,dan sebagainya (Heather Sutherland dalam
henk schutle, dkk (editor), 2008:33). Definisi ini keliahatannya sangat jelas. Setelah dilihat dari
dekat, kata sejarah itu ternyata rumit. Di satu pihak,sejarah berarti catatan seperti apa yang
ditulis, dan karena itu berarti kajian masa lalu. Dipihak lain, sejarah juga berarti rangkaian
kejadian, terutama dalam kaitan dalam bangsa
18
Sejarah menurut konsep pertama ialah narasi kronologis yang kita putuskan untuk
disusun. Sejarah menurut konsep kedua berarti keseluruhan dari kejadian kejadian yang tidak
terhitung banyaknya dari masa lalu itu sendiri.
Perkataan sejarah (history) yang kita gunakan pada masa kini berpuncak daripada perkataan arab
yaitu syajaratun yang berarti pohon. Dari sudut lain pula, istilah history ,merupakan terjemahan
dari bahasa yunani yakni histories yang membawa makna satu penyeledikan ataupun pengkajian.
Sejarah secara sempit adalah sebuah peristiwa manusia yang bersumber dari realisasi diri,
kebebasan dan keputusan daya rohani. Sedangkan secara luas, sejarah adalah setiap peristiwa
(kejadian). Sejarah adalah catatan peristiwa masa lampau, studi tentang sebab dan akibat. Sejarah
kita adalah cerita hidup kita.
Sejarah sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa disebabkan beberapa hal:
Secara etimologi atau asal usul kata, sejarah diambil dari berbagai macam istilah,
diantaranya:
a. Kata dalam bahasaarab yaitu syajaratun artinya pohon. Mereka mengenal juga kata
syajaratun annasab, artinya pohon silsilah.
b. Dalam bahasa jerman, yaitu geschichte berarti sesuatu yag telah terjadi
c. Dalam bahasa belanda yaitu geschiendenis berarti terjadi
d. Dalam bahasa inggris yaitu history berarti masa lampau umat manusia
e. Kata history sebenarnya diturunkan dari bahasa latin dan yunani yaitu historia artinya
informasi / pencarian, dapat pula diartikan ilmu.
19
b. Sejarah adalah kejadian atau peristiwa yang benar benar terjadi pada masa lampau.
c. Sejarah adalah ilmu, pengetahuan, dan cerita pelajaran tentang kejadian atau peristiwa
yang benar benar terjadi di masa lampau.
a. Abadi
Karena peristiwa tersebut tidak berubah ubah
b. Unik
Karena peristiwa itu hanya terjadi satu kali.
c. Penting
Karena peristiwa yang terjadi tersebut mempunyai arti bagi seseorang bahkan dapat
pula menentukan kehidupan orang banyak.
Agar sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai sejarah maka harus memenuhui ciri ciri
berikut ini:
20
2.Sejarah sebagai kisah
a. Bentuk lisan
Contoh:penuturan secara lisan baik yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok
b. Bentuk tulisan
Dapat berupa kisah yang ditulis dalam buku buku sejarah.
Factor yang harus diperhatikan dan mempengaruhi dalam melihat sejarah sebagai
kisah adalah sebagai berikut.
a. Kepentingan yang diprjuangkannya
b. Kolompok social dimana dia berada
c. Perbendaharaan pengetahuan yang dimilikinya
d. kemampuan bahasa yang dimilikinya
Sejarah merupakan suatu ilmu yang mempelajari masa lampau manusia. Sebagai ilmu,
sejarah merupakan ilmu pengetahuan ilmiah yang memiliki seperangkat metode dan teori yang
dipergunakan untuk meneliti dan menganalisis serta menjelaskan kerangka masa lampau ang
dipermasalahkannya
Menurut kuntowijoyo, ciri ciri atau karakteristik sejarah sebagai ilmu adalah sebagai
berikut :
a. Besifat empiris
b. Memiliki objek
c. Memiliki teori
d. Memiliki metode
e. Mempunyai generalisasi
21
4. Sejarah sebagai seni
Sejarah sebagai seni merupakan suatu kmampuan menulis yang baik dan menarik mengenai
suatu kisah/ peristiwa dimasa lalu. Seni dibutuhkan dalam penulisan sejarah karena :
a. Jika hanya mementingkan data data maka akan sangat kaku dalam berkisah
b. Jika terlalu mementingkan aspek seni maka akan menjadi kehilangan fakta yang
harus diungkap
c. Seni dibutuhkan untuk memperindah penuturan /pengisahan suatu cerita
d. Seperti seni, sejarah juga membutuhkan intuisi, imajinasi, emosi dan gaya bahasa
e. Seorang sejarawan dengan kemampuannya memanfaatkan intuisi an imajinasinya
sehingga dapat menyajikan peristiwa yang objektif,lancer,da mengalir
a. Intuisi
b. Emosi
c. Gaya bahasa
d. Imajinasi
Perdebatan mengenai sejarah atau kalau memakai idiom ilmu sejarah, tentang hasil
rekontruksi dari peristiwa yang terjadi dimasa lalu, adalah hal yg lumrah
Dalam sejarah proklamasi kemerdekaan, umpamanya, persoalan tetang oleh siapa dan
apabila peristiwa ranasdenglok, yaitu peristiwa penculikan bung karno dan bung hatta oleh
sekelompok pemuda menjelang proklamsi kemerdekaan, sebenarnya tak terlalu penting dan,
barangkali tak pula perlu diperdebatkan.sebab peristiwa yang terjadi sesudahnya telah menutupi
arti dari penculikkan bung karno dan bung hatta itu,
Sebelum Negara Indonesia terbentuk pada 17 agustus 1945, bentuk pemerintahan adalah
kerajaan kerajaan, baik besar maupu kecil yang tersebar di nusantara. Dalam sejarah Indonesia
22
selalu disebutkan bahwa ada dua kerajaan besar yang melambangkan kemegahan dan kejayaan
masa lalu yaitu sriwijaya dan majapahit.
Pada pertengahan abad XVII belanda tidak puas hanya dengan perjanjian perdamaian,
pembangunan benteng benteng dan pertahanan angkatan laut untuk memperkokoh kekuasaan
belanda.
Perdebatan mengenai sejarah atau kalau memakai idiom ilmu sejarah, tentang hasil rekontruksi
dari peristiwa yang terjadi dimasa lalu, adalah hal yg lumrah
Dalam sejarah proklamasi kemerdekaan, umpamanya, persoalan tetang oleh siapa dan apabila
peristiwa ranasdenglok, yaitu peristiwa penculikan bung karno dan bung hatta oleh sekelompok
pemuda menjelang proklamsi kemerdekaan, sebenarnya tak terlalu penting dan, barangkali tak
pula perlu diperdebatkan.sebab peristiwa yang terjadi sesudahnya telah menutupi arti dari
penculikkan bung karno dan bung hatta itu,
Sebelum Negara Indonesia terbentuk pada 17 agustus 1945, bentuk pemerintahan adalah
kerajaan kerajaan, baik besar maupu kecil yang tersebar di nusantara. Dalam sejarah Indonesia
selalu disebutkan bahwa ada dua kerajaan besar yang melambangkan kemegahan dan kejayaan
Pada pertengahan abad XVII belanda tidak puas hanya dengan perjanjian perdamaian,
pembangunan benteng benteng dan pertahanan angkatan laut untuk memperkokoh kekuasaan
belanda.
Kekuasaan belanda dimulai memang dari Indonesia bagian timur sebagai pusat rempah
rempah yaitu di Maluku, kemudian ke Sulawesi, nua tenggara timur sampai jawa. Dengan
demikian kekuasaan raja raja di nusantara harus menghindari belanda.
23
Sidang BPUPKI pertama dilaksanakan selama empat hari berturut turut yang tampil
untuk berpidato menyampaikan usulannya adalah sebagai berikut (a).tanggal 29 mei 1945
Mr.Muh.yamin (b) tanggal 31 mei 1945 prof.soepomo (c) tanggal 1 juni 1945 ir.soekarno
menurut paham beliau yang terpenting dalam Negara adalah penghidupan bangsa
seluruhnya. Negara tidak memihak kepada golongan yang paling besar, tidak memandang
kepentingan seseorang sebagai pusat akan tetapi Negara menjamin keselamatan hidup bangs
seluruhnya sebagai suatu persatuan
nama yang diberikan oleh soekarno bukan panca dharma melainkan nama yang diberikan nya
yaitu panca sila.
24
BAB IV
A.Latar belakang
pancasila merupakan hasil perenungan atau pemikiran seorang atau kelompok orang, yang juga
diangkat dari nilai adat istiadat, nilai kebudayaan, nilai tradisi, nilai kepustakaan, nilai religious
yang terdapat pada pandangan hidup bangsa Indonesia sendiri membentuk Negara. pancasila
bukan dari ide-ide bangsa lain, melaikan dari nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sendiri
yang diyakini keenaranya kemudian digunakan ntuk mengatur masyarakat, inilah yang
dinamakam ideology.
ideology adalah ilmu atau ajaran tentang ide-ide, gagasan-gagasan, atau cita-cita terpenting.jadi
ideology menurut makna yang dikandungnya berarti suatu ilmu atau ajaran yang mengandung
idea tau cita-cita yang bersifat tetap dan sekaligus merupakan dasar pandangan atau pun paham.
DIMENSI IDEOLOGI
a. demensi realitas
b. dimensi idealitas
c. dimensi normalitas
d. dimensi fleksibelitas
1. sebagai dasar: asas dan pondasi semua kehidupan bermasyarakat ,berbangsa dan Negara .
3.sebagai tujuan :semua aktivitas dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara pada
akhirnya akan mengarah pada suatu tujuan atau cita-cita yang terkandung dalam sebuah
ideology.
25
D.pancasila sebagai ideology terbuka
disebut terbuka bila ideology tersebut dapat menerima dan mengembangkan pemikiran –
pemikiran baru sejauh tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasarnya. suatu ideology yang
demokrasi adalah ideology terbuka, yaitu mampumenerima pemikiran-pemikiran baru dalam
rangka pengembangan atau penyempurnaan perwujudan nilai-nilai dasar yang terkandung di
dalamnya. pancasila sebagai ideology terbuka ,mengandung arti bahwa nilai dasar terkandung
dalam pancasila bersifat tetap atau abadi, namun dalam penjabaranya dapat dikembangkan
secara kreatif dan dinamis sesuai dengan kebutuhan dinamika perkembangan masyarakat
Indonesia sendiri.
1) ideology pancasila
mengandung manusia sebagai makhluk individu dan makhluk social. monodualisme ini adalah
kodrati, maka manusia tidak dapat hidup sendirian, ia selalu membutuhkan yang lain. pancila
merupakan tatanannilai yang digali atau dikristalisasikan dari nilai-nilai dasar budaya bangsa
Indonesia yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu tumbuh berkembang dalam kehidupan
masyarakat Indonesia.
2.ideologi liberal
ideology ini memandang bahwa sejak manusia dilahirkan bebas dan dibekali penciptanya sejumlah
hak azasi, yaitu hak hidup, hak kebebasan, hak kesamaan , hak kebahagiaan, maka nilai kebebasan
itulah yang utama. faham liberalism mempunyai nilai-nilai dasar. yaitu kebebasan dan kepentingan
pribadi yang menuntut kebebasan individual secara mutlak yaitu kebebasan mengejar kebahagiaan
hidup di tengah-tengah kekayaan material yang melimpah dan dicapai dengan bebas.
3.ideoligi komunis
mendasarkan diri pada premise bahwa semua materi berkebang mengikuti hokum kontradiksi,
dengan menempuh proses dialetik.sehubungan dengan itu, metode berfikirnya materialisme diletik
dan jika diterapkan pada sejarah dan kehidupan social disebut materelisme dialetik dan jika
diterapkan pada sejarah dan kehidupan social disebut materialisme-historik
26
4.liberalisme
liberalisme dilatar belakangi oleh situasi di eropa sebelum abad ke-18 yang diwarnai perang
agama, feodalisme dominasi kelompok aristokrasi, dan bentuk pemerintahan yang bercorak
manarki absolute. dalam situasi demikian, ide-ide liberal yang mencerminkan aspirasi kelas
menengah mulai diterima.
5.kapitalisme
pada akhir abad ke-18 dan awal abab ke-19 lahir lah pemikiran, teori, dan system ekonomi baru
yang dijiwai oleh semangat liberalism yaitu kapitalisme. latar belakang pemikiran ini tidak
lepasndari kehidupan ekonomi paa saat itu yang berada di bawah system mekantilis sustu system
ekonomi di mana pemerintah berperan besar dalam membatasi kegiatan-kegiatan ekonomi guna
mendorong ekspor dan membatasi impor.
6.kolonialisme
adalah paham tentang penguasaan oleh suatu Negara atas daerah /bangs alai dengan maksud untuk
memperluas wilayah Negara itu. faktor penyeba tibulnya kolonialisme ialah keinginan untuk
menjadi bangsa yang terkuat, menyebarkan agama dan ideology, kebanggaan sebagai bangsa yang
“istimewa”
7. nasionalisme
merupakan salah satu ideology yang berpengaruh di eropa pada akhir abad 18 sampai dengan abad
20. nasionalisme telah mereprentsdikan diri sebagai ideology yang berperan penting dalam
pembentukan Negara-negara di ketika belahan dunia tersebut. berpijak pada konsep bangsa ini
nasionalisme dapat dimengerti sebagai sebuah kesadaran nasional, ideology politik, dan gerakan
politik yang mengarahkan suatu bangsa menuju pembentukan organisasi polotik yang ideal yaitu
Negara-bangsa. Negara bangsa adalah konsep dimana Negara terdiri dari satu bangsa, dan yang
disebut bangsa disini adalah rakyat yang berdaulat. bangsa dalam arti modern, seperti telah disebut,
dirincikan oleh adanya tanggung jawab politik bersama dari para anggotanya. rakyat adalah subjek
hokum, pihak yang memahami diri sebagai pembuat hukum sendiri. selain itu,dengan adanya
kesadaran dari rakyat bahwa mereka adalah warga Negara, maka rakyat sebagai kesatuan warga
Negara yang berhak menentukan pemerintahan sendiri.
27
E.Hambatan dan Tantangan dalam beridiologi pancasila
1) Hambatan
hambatan muncul karena adanya perbedaan aliran pemikiran , misalnya paham individualism dan
paham golongan.menurut paham individualism Negara adalah masyarakatbhukum yang disusun
atas semuankontrak individualis dalam masyarakat.
2. Perbedaan kepentingan
pengalaman sejarah menunjukan bahwa penafsiran pancasila secara subjektif dan kepentingan
sendiri sama dengan membuat kabur pancasila dan menjadi tidak bermakna.
pertama, ialah isu (penyebar kebohongan dan fitnah atau desas desus dengan tujuan
tertentu).pemaksaan, kehendak, kemalasan , menurunya disiplin, menurunya keteladanan, sikap
acuh tak acuh dan penyalahgunaan wewenang.
4) Tantangan
- Tantanggan dari integrasi adanya perpecahan yang disebaban tidak puasnya sikap daerah
menimbulkan permasalhan.
-Tantangan dari masalah agama adanya usaha-usaha yang timbul karena adanya keinginan untuk
mengganti panacasila dengan symbol-simbol agama lain.
1) adanya tantangan dari ideology lain yang ingin mengganti ideology pancasila menjadi ideology
lain, misalnya ideology komunisme dalam peristiwa PKI madiun dan pemberontakan G-30 S/PKI.
2) Adanya intervensi dari Negara lain untuk menghancurkan NKRI contohnya privatisasa BUMN
atau campur tangan amerika dalam penanganan hokum dan keamanan di Indonesia.
28
F. Refleksi Kritis Terhadap ideology
ideology dapat ditinjau dari berbagai sudut, ideology dapat menjadi system pemikiran yang
terbuka atau tertutup, ideology dapat dimengerti sebagai ilusi dan berorientsipda kekuasaan yang
bersifat menindas. salah satu cirri penting yang melekat pada ideology, yakni sifanya yang
futuristic. ideology berfungsi memberikan harapan akan dunia baru yang lebih baik dari keadaan
masa kini dan masa lampau yang kurang ideal, serta memberikan langkah-langkah strategis untuk
mencapai tujuan yang ideal. pengaruh ideology sedemikian besarnya terhadap masyarakat
sehingga sebagai eksesnya, bisa terjadi manusia dikorbankan untuk ideology, dan bukan ideology
untuk manusia.
BAB V
DEMOKRASI PANCASILA
Demokrasi merupakan seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan, tetapi juga
mencakup seperangkat praktik dan prosedur yang terbentuk melalui sejarah panjang dan sering
berliku-liku, sehingga demokrasi sering disebut suatu pelembagaan dari kebebasan.
Bagi negara-negara modern, demokrasi tidak langsung dilaksanakan karena hal-hal berikut.
1. Penduduk yang selalu bertambah sehingga suatu musyawarah pada suatu tempat tidak
mungkin dilakukan.
2. Masalah yang dihadapi oleh suatu pemerintah makin rumit dan tidak sederhana lagi seperti
yang dihadapi oleh pemerintah desa yang tradisional.
3. Setiap warga negara mempunyai kesibukan sendiri-sendiri di dalam mencukupi
kehidupannya sehingga masalah pemerintahan cukup diserahkan kepada orang yang
berminat dan mempunyai keahlian di bidang pemerintahan negara.
B. Konsep Dasar Demokrasi
Secara etimologis, kata demokrasi berasal dari bahasa Yunani “demos” berarti rakyat dan
“kratos” berarti kekuasaan atau berkuasa. Dengan demikian, demokrasi artinya pemerintahan oleh
rakyat, dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka
29
atau oleh wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas. Dalam ucapan
Abraham Lincoln, Presiden Amerika Serikat ke-16 (periode 1861-1865) demokrasi secara
sederhana diartikan sebagai “the government from the people, by the people, and for the people”,
yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
C. Macam-Macam Demokrasi
1. Macam-macam demokrasi berdasarkan fokus perhatiannya
a. Demokrasi formal yakni demokrasi yang hanya berpusat pada bidang politik tanpa
sama sekalipun meminimalkan kesenjangan politik.
b. Demokrasi material yaitu demokrasi yang berpusat pada bidang ekonomi tanpa
pengurangan pada kesenjangan politik.
c. Demokrasi gabungan yaitu demokrasi ini merupakan kombinasi dari demokrasi formal
serta demokrasi material.
2. Macam-macam demokrasi berdasarkan penyaluran kehendak rakyat
a. Demokrasi dengan langsung atau bahasa Inggris-nya direct democracy merupakan
demokrasi yang dengan langsung mengikutsertakan rakyat terkait penentuan dan
pemilihan keputusan tertentu kepada negara.
b. Demokrasi tak langsung atau bahasa Inggris-nya indirect democracy merupakan
demokrasi yang tidak langsung memasukkan semua rakyat sebuah negara pada
penentuan suatu keputusan.
D. Ciri-Ciri Demokrasi
Adapun ciri-ciri sebuah negara yang menggunakan sistem demokrasi ialah sebagaimana
berikut ini.
1. Setiap keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah sesuai dengan kehendak dan keperluan
masing-masing rakyat atau seluruh rakyat.
2. Terdapat ciri konstitusional yaitu terkait kehendak kekuasaan maupun kepentingan rakyat
yang disusun dan dicatat pada sebuah undang-undang negara.
30
3. Mempunyai ciri perwakilan yaitu saat mengelola setiap kepentingan negara kedaulatan dan
juga kekuasaan rakyat telah diwakili pada yang tadinya telah dipilih dan ditentukan dari
rakyat itu sendiri.
4. Setiap aktivitas politik dilaksanakan dalam memilih pihak mana yang hendak diamanahi
untuk menjalankan roda pemerintahan.
E. Prinsip Demokrasi
1. Kebebasan disepakati diakui dan disetujui oleh masing-masing warga negara.
2. Keikutsertaan setiap warga negara terkait pelaksanaan dan penentuan keputusan politik.
3. Kesetaraan masing-masing warga negara.
4. Masing-masing warga negara memiliki kesetaraan dan kesamaan terkait praktek politik.
F. Kelebihan dan Kelemahan Sistem Demokrasi
1. Kelebihan Demokrasi
a. Kesamaan hak menyebabkan masing-masing masyarakat boleh ikut ambil bagian terkait
sistem politik.
b. Penerima kekuasaan ditentukan berdasarkan keinginan serta suara rakyat.
c. Menghindari adanya monopoli kekuasaan.
2. Kelemahan Demokrasi
a. Mudah goyahnya kepercayaan rakyat karena efek-efek yang bersifat negatif misalnya
media yang tidak objektif atau subjektif terkait penyampaian informasi.
b. Dinilai tidak adil terkait kesamaan hak sebab menurut para ahli masing-masing orang
memiliki pemahaman politik yang tidak sama persis.
c. Fokus konsentrasi pemerintah yang menjadi menjabat menjadi berkurang, lantaran
mendekati pemilihan umum selanjutnya.
G. Membangun Demokrasi
Setiap pimpinan lembaga negara setuju kalau kunci sukses membangun demokrasi Indonesia
ialah yaitu dengan makan empat pilar kebangsaan yakni:
1. Pancasila.
2. UUD 1945.
3. NKRI.
4. Bhinneka Tunggal Ika.
31
H. Negara-Negara Penganut Demokrasi
Di bawah ini sebagian negara-negara yang menganut sistem demokrasi terbesar di dunia.
1. India.
2. Amerika Serikat.
3. Indonesia.
4. Brazil.
5. Pakistan.
6. Nigeria.
BAB VI
Negara Indonesia bukanlah negara sekuler dan juga bukanlah negara agama. Melainkan negara
Indonesia adalah negara keberagaman. Berdasarkan penjelasan atas Penetapan Presiden No. 1
Tahun 1965 Tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama pasal 1, “Agama-
agama yang dipeluk oleh penduduk di Indonesia adalah Islam, Kristen (Protestan), Katolik, Hindu,
Buddha dan Khong Hu Cu (Confusius)”. Dalam UUD 1945 dinyatakan bahwa “tiap-tiap penduduk
diberikan kebebasan untuk memilih dan mempraktikkan kepercayaannya” dan “menjamin
semuanya akan kebebasan untuk menyembah, menurut agama atau kepercayaannya”.
Dengan ini seluruh masyarakat Indonesia boleh memilih kepercayaan apa yang akan dia anut.
Namun jika kita tidak bisa bersikap pluralisme di negara ini, terkhusus dalam hal agama, maka
konflik-konflik antaragama pun tidak bisa terelakkan. Agar konflik-konflik tersebut tidak terjadi,
32
maka dari itu kita perlu memahami betul bagaimana sikap beragama dalam keragaman agama di
Indonesia. Dengan berpegang teguh pada Tuhan, bermoral, serta bersikap pluralisme.
Pancasila sebagai konsep negara, sebagai wajah bahwa inilah Indonesia, yang memegang
teguh kebersatuan dari berbagai keragaman. Sila-sila Pancasila saling berkaitan dan tidak bisa
dipisahkan. Karena sila di atas akan mencakup semua sila-sila di bawah.
Maka dari itu konsep agama yang terdapat pada sila pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”
merupakan sila yang mencakup semua sila di bawahnya. Dengan berkehidupan baik dan bermoral
seperti yang diatur dalam masing-masing agama, maka sila-sila berikutnya dapat dengan mudah
diterapkan.
33
Dalam konteks religius nilai agama Islam contohnya bahwa pada dasarnya pendidikan dalam
segala aspek membawa kebahagiaan di dunia dan di akhirat, bahwa ada simbol atau sosok yang
menjadi sebuah suri tauladan sebagai acuan hidup dalam berbangsa dan bernegara sebagaimana
ditegaskan oleh Islam sebagai agama paripurna tidak akan memperoleh kebahagiaan di dunia
maupun di akhirat kecuali jika menyembah Allah semata. Dengan hanya menyembah Allah maka
tujuan penciptaan manusia akan tercapai.
1. Beriman kepada Allah dan malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, hari akhir
qadha dan qadar-Nya yang baik dan buruk.
2. Mengikuti manhaj atau ajaran Islam dalam menjalani kehidupan dunia.
3. Konsisten dengan seluruh petunjuk yang tercakup dalam ajaran Islam, baik dalam masalah
ibadah maupun dalam berinteraksi antarsesama, baik dalam sistem sosial, politik, maupun
ekonomi.
4. Senantiasa mengikuti ijma’ “consensus” orang-orang muslim yang saleh dan ijtihad orang-
orang yang berilmu.
Dengan mengikuti semua hal di atas, maka manusia dapat mencapai kebahagiaan kapan dan
dimana saja mereka berada di dunia dan di akhirat. Semua ini merupakan hal yang pasti, karena
manhaj yang diajarkan Islam sesuai dengan semua masa dan semua tempat. Disamping itu bahwa
ini merupakan hal yang aksiomatik bahwa Islam datang untuk seluruh umat manusia tanpa
memandang ras, suku, dan warna kulit, kapan saja dan dimana saja pun mereka berada.
Dapat disimpulkan bahwa beranjak dari ideologi dasar Negara Indonesia adalah Pancasila,
yang mana secara nilai-nilai yang dikandung oleh semua sila-sila yang ada pada Pancasila tersebut
menjadi sebuah tolak ukur yang mendasar bagi seluruh masyarakat Indonesia. Seperti nilai
Ketuhanan Yang Maha Esa “bahwa semua masyarakat Indonesia secara universal harus memiliki
kepercayaan atau lebih tepatnya harus menganut agama. Yang mana agama tersebut harus diakui
negara secara legal. Dengan mengamalkan nilai dasar yang terkandung pada Pancasila itu sudah
berarti kita menjalankan konsep dasar agama dan negara di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
BAB VII
34
SEJARAH MAKNA LAMBANG GARUDA PANCASILA
A. Sejarah
Garuda muncul dalam berbagai kisah, terutama di Jawa dan Bali. Dalam banyak kisah Garuda
melambangkan kebajikan, pengetahuan kekuatan, keberanian, kesetiaan, dan disiplin. Dalam
tradisi Bali, Garuda dimuliakan sebagai “Tuan segala makhluk yang dapat terbang” dan “Raja
agung para burung”. Di Bali ia biasanya digambarkan sebagai makhluk yang memiliki kepala,
paruh sayap, dan cakar elang, tetapi memiliki tubuh dan lengan manusia.
Biasanya digambarkan dalam ukiran yang halus dan rumit dengan warna cerah keemasan,
digambarkan dalam posisi sebagai kendaraan Wishnu, atau dalam adegan pertempuran melawan
Naga. Posisi mulia Garuda dalam tradisi Indonesia sejak zaman kuno telah menjadikan Garuda
sebagai simbol nasional Indonesia, sebagai perwujudan ideologi Pancasila. Garuda juga dipilih
sebagai nama maskapai penerbangan nasional Indonesia, Garuda Indonesia. Selain Indonesia,
Thailand juga menggunakan Garuda sebagai lambang negara.
Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan
kepada pemerintah merujuk keterangan Bung Hatta dalam buku “Bung Hatta Menjawab” untuk
melaksanakan Keputusan Sidang Kabinet tersebut Menteri Priyono melaksanakan sayembara.
Terpilih 2 rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin.
Pada proses selanjutnya yang diterima pemerintah dan DPR adalah rancangan Sultan Hamid II.
Karya M. Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari yang menampakkan pengaruh
Jepang.
35
Perancang lambang negara Indonesia adalah Sultan Hamid II. Sultan Hamid II
menggambarkan lambang negara berupa seekor burung Garuda berwarna emas dengan
berkalungkan perisai yang di dalamnya bergambar simbol-simbol Pancasila dan mencengkeram
seutas pita putih yang bertuliskan “BHINNEKA TUNGGAL IKA”. Lambang negara tersebut
dirancang sejak Desember 1949, yaitu beberapa hari setelah pengakuan kedaulatan Republik
Indonesia Serikat oleh Belanda. Untuk menyeleksi lambang negara yang akan digunakan, maka
dibentuklah Panitia Lencana Negara pada 10 Januari 1950. Pada saat itu, banyak usulan lambang
negara yang diajukan kepada panitia. Dengan melalui beberapa proses, rancangan karya Sultan
Hamid II diterima dan dikukuhkan sebagai lambang negara.
Atas usul dari Soekarno dan berbagai organisasi lainnya, rancangan Sultan Hamid II tersebut
disempurnakan sedikit demi sedikit. Pada Maret 1950, penyempurnaan sampai pada tahap
finalisasi. Rancangan final tersebut mulai diperkenalkan kepada masyarakat sejak 17 Agustus
1950, dan sejak itu pula lambang tersebut digunakan. Pengesahan resmi lambang negara Garuda
Pancasila pada 17 Oktober 1951, melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 66 Tahun 1951 yang
dikeluarkan Presiden Soekarno dan Perdana Menteri Sukiman Wirjosandjojo. Sedang tata cara
penggunaannya diatur melalui PP No. 43 Tahun 1958. BAB VIII
A. Pengertian Paradigma
Istilah paradigma awalnya dipergunakan dan berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan
(Soegito,2002:20). Secara terminologis, istilah ini dikembangkan oleh Thomas S. Khun dalam
bukunya yang berjudul The Structure of Scientific Revolution (1970: 49). Paradigma diartikan
sebagai asumsi teoritis yang umum sehingga paradigma merupakan suatu sumber nilai, hukum,
dan metodologi. Sesuai dengan kedudukannya, paradigma memiliki fungsi strategis dalam
membangun kerangka berpikir dan strategi penerapannya sehingga setiap ilmu pengetahuan
memiliki sifat, ciri dan karakter yang khas berbeda dengan ilmu pengetahuan lainnya. Sejalan
dengan pernyataan tersebut di atas, Kaelan (2010:225) menyimpulkan bahwa intisari pengertian
paradigma adalah satu asumsi-asumsi teoritis yang umum (merupakan sumber nilai), sumber
hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri,
serta karakter ilmu pengetahuan itu sendiri.
36
B. Pancasila Sebagai Orientasi dan Kerangka Pembangunan Nasional
Pancasila merupakan dasar negara dan negara adalah organisasi (persekutuan hidup) manusia,
maka tidak berlebihan apabila Pancasila menjadi tolak ukur atau parameter dalam setiap perilaku
manusia Indonesia. Oleh karena itu, pembangunan nasional harus dikembalikan pada hakikat
manusia yang “monopluralis”. Berdasarkan kodratnya, manusia “monopluralis” memiliki ciri-ciri
sebagai berikut: (1) terdiri dari jiwa dan raga, (2) sebagai makhluk individu dan sosial, serta (3)
sebagai pribadi dan makhluk Allah. Dengan demikian, pembangunan nasional harus dilaksanakan
atas dasar hakikat “monopluralis”. Pendek kata, baik buruknya dan berhasil tidaknya
pembangunan nasional harus diukur dari nilai-nilai Pancasila sebagai kristalisasi hakikat manusia
“monopluralis”.
Pembangunan nasional sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia harus
meliputi aspek jiwa yang mencakup akal, rasa dan kehendak raga jasmani, pribadi, sosial dan aspek
ketuhanan yang terkristalisasi dalam nilai-nilai Pancasila. Dengan demikian, Pancasila dapat
dipergunakan sebagai tolak ukur atau paradigma pembangunan nasional di berbagai bidang seperti
politik dan hukum, ekonomi, hankam, sosial budaya, pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi,
kehidupan beragama.
Pancasila sebagai paradigma, artinya nilai-nilai dasar Pancasila secara normatif menjadi dasar,
kerangka acuan, dan tolak ukur segenap aspek pembangunan nasional yang dijalankan di
Indonesia. Hal ini sebagai konsekuensi atas pengakuan dan penerimaan bangsa Indonesia atas
Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional. Hal ini sesuai dengan kenyataan objektif
bahwa Pancasila adalah dasar negara Indonesia, sedangkan negara merupakan organisasi atau
persekutuan hidup manusia maka tidak berlebihan apabila Pancasila menjadi landasan dan tolak
ukur penyelenggaraan bernegara termasuk dalam melaksanakan pembangunan. Nilai-nilai dasar
Pancasila itu dikembangkan atas dasar hakikat manusia. Hakikat manusia menurut Pancasila
adalah makhluk monopluralis. Kodrat manusia yang monopluralis tersebut mempunyai ciri-ciri,
antara lain:
37
2. Sifat kodrat manusia sebagai individu sekaligus sosial.
3. Kedudukan kodrat manusia sebagai makhluk pribadi dan makhluk Tuhan.
Pancasila menjadi paradigma dalam pembangunan politik, ekonomi, sosial budaya, dan
pertahanan keamanan.
Ideologi merupakan pedoman (menjadi pola dan norma hidup) dan sekaligus juga berupa ideal
atau cita-cita. Realisasi dari idea-idea yang menjadi ideologi itu dipandang sebagai kebesaran,
kemuliaan manusia. Pengembangan Pancasila sebagai ideologi yang memiliki dimensi realitas,
idealitas dan fleksibilitas (Pancasila sebagai ideologi terbuka) menghendaki adanya dialog yang
tiada henti dengan tantangan-tantangan masa depan dengan tetap mengacu kepada pencapaian
tujuan nasional dan cita-cita nasional Indonesia.
Pancasila memang menjadi dasar yang cukup integratif bagi kelompok-kelompok politik yang
cukup heterogen dalam sejarah Indonesia modern. Untuk mengatasi permasalahan di bidang
politik, tidak ada jawaban lain kecuali bahwa kita harus mengembangkan sistem politik yang
benar-benar demokratis.
Sesuai dengan paradigma Pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem dan
pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada Pancasila. Secara khusus, sistem
ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) dan kemanusiaan
(sila II Pancasila). Sistem ekonomi yang mendasarkan pada moralitas dan humanistis akan
menghasilkan sistem ekonomi yang berperikemanusiaan. Sistem ekonomi yang menghargai
hakikat manusia, baik selaku makhluk individu, sosial, makhluk pribadi maupun makhluk Tuhan.
Sistem ekonomi yang berdasar Pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanya
menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada manusia lain.
38
Pancasila pada hakikatnya bersifat humanistik karena memang Pancasila bertolak dari hakikat
dan kedudukan kodrat manusia itu sendiri. Hali ini sebagaimana tertuang dalam sila Kemanusiaan
yang Adil dan Beradab. Oleh karena itu, pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan
harkat dan martabat manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Pembangunan
sosial budaya yang menghasilkan manusia-manusia biadab, kejam, brutal dan bersifat anarkis jelas
bertentangan dengan cita-cita menjadi manusia adil dan beradab.
Pancasila sangat tepat sebagai paradigma, acuan, kerangka, dan tolak ukur gerakan reformasi
di Indonesia. Dengan Pancasila sebagai paradigma reformasi, gerakan reformasi harus diletakkan
dalam kerangka perspektif sebagai landasan sekaligus sebagai cita-cita. Sebab tanpa suatu dasar
dan tujuan yang jelas, reformasi akan mengarah pada suatu gerakan anarki, kerusuhan,
disintegrasi, dan akhirnya mengarah pada kehancuran bangsa
Penulis: Dr.usiono, MA
Jumlah halaman:203
39
Penerbit: perdana publishing
Buku ini berjudul potret baru pendidikan pancasila yang ditulis oleh Dr.usiono, MA. Buku ini
sangatlah cocok digunakan sebagai sumber pembelajaran di perguruan tinggi, karna buku ini
mengandung pembahasan yang jelas dan rinci. Pada buku ini terdapat 10 bab judul besar, yaitu:
A.BAB I PENDAHULUAN
40
Ideology pancasila dan ideology lain
41
Pengertian system pemerintah
Demokrasi sebagai suatu system pemerintah
Bentuk-bentuk demokrasi
Periodesasi system pemerintahan Indonesia
Lembaga Negara di Indonesia\
System pemilu sebagai demokrasi pancasila
berbenak di kalangan para ilmuan maupun keagamaan. Sampai timbulnya pertanyaan, adakah
hubungan antara agama dan negara?
Dan apakah agama itu bagian dari negara atau negara itu bagian dari agama?
hingga sekarang ini.Persoalan ini bukan hanya berlaku bagi atau dalam agama tertentu saja,
melainkan seluruh agama di dunia ini memilih persoalan yang sama.
Dalam perkembangannya, kajian lama dan panjang tersebut telah melahirkan dialektika dan
polarisasi pandangan yang bermayoritas berpola dan tidak banyak berubah bahkan tidak ada
melahirkan pemikiran baru. Seperti panndangan teokrasi, sekulan's, komunis, dan moderasi.
Adapun keempat pola pandangan tersebut adalah:
42
pandangan ini sebagai dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Negara menyatu dengan agama,
menurut paham ini, karena pemerintahan dijalankan berdasarkan firman-firman tuhan.
Segala tata kehidupan dalam masyarakat, bangsa dan negara dilakukan atas titah Tuhan. Dalam
perkembangannya, aliran ini terbagi menjadi dua bagian yaitu, pertama paham teokrasi langsung
berpandangan bahwa pemerintahan diyakini sebagai otoritas tuhan secara langsung. Adanya
negara di dunia ini adalah atas kehendak tuhan.
2. Sekularis, yakni paham sekuler ini banyak berkembang di negara-negara Barat, paham juga
menganggap bahwa antara negara dan agama itu tidak memiliki hubungan satu sama lain.
Artinya, paham mi memisahkan dan mebedakan antara negara dan agama. Dalam paham ini
diyakini bahwa negara adalah murnia urusan hubungan manusia dengan manusia lain, atau
urusan duniawi. Sedangkan agama adalah murni urusan hubungan manusia dengan tuhan. Lebih
tegasnya lagi, dua hal ini tidak dapat disatukan. Namun demikian, negara sekuler lazimnya
membebaskan warga negaranya untuk memeluk agama apa saja menurut keyakinan masing-
masing dan dalam hal ini negara tidak terintervensi dalam urusan agama.
3. Komunis, paham yang berpandangan radikal bahwa hubungan negara dan agama berdasadcan
pada folosoli materialisme-dialektis dan materdismehistoris. Output dan Outcome dari
pandangan ini adalah paham atheis amu pandangan yang meniadakan Tuhan. Paham komunisme
ini dengan
segala variannya pemah bekembang kuat di negara-negara Eropa Timur seperti, Cina dan Cuba.
4.Moderasi, paham sintesa antara paham teokrasi dan sekuler. Paham ini beranggapan bahwa
antara negara dan agama tidak memiliki hubungan yang diyakini oleh paham teokrasi. Dan
paham ini juga tidak sepakat dengan paham sekuler yang memisahkan dan membedakan antara
negara dan agama. Paham ini berpendirian bahwa dalam agama terdapat nilai-nilai baik, seperti
keadilan moral dan sistem keteraturan. Sementara negara memiliki sistem kekuatan untuk
mengabaikan tujuan negara seperti nilai kesejahteraan dan kenyamanan warga negara. Jadi dari
sudut pandang ini hubungan antara agama dan negara dipertautkan oleh nilai dan sistem yang
sama. Paham moderasi lazim berkembang di negara-negara yang menldaim sebagai”bukan
negara lama dan bukan juga negara sekuler”. Seperti di negara di indonesia.
43
B. Agama dan Negara dalam Sudut Pandandang islam
Islam pertama kali datang ke Indonesia dibawa oleh par. Gujarat dan Hadramaut di sekuat abad
ke-l3. Kedatangan islam ke nusantara berlangsung damai tanpa melalui cara peperangan.
islamdapat diterima di masyarakat karena para pedagang menggunakan pendekatan budaya, adat,
dan bahasa penduduk setempat sebagai pintu masuk dakwah Mereka .mereka tidak
menggunakan Pendekatan kekuatan (power). Sebaliknya, mereka mengakomodasi budaya
budaya masyarakat setempat melalui proses akulturasi tanpa mengubahnya secara radikal. Jika
budaya masyarakat setempat ini tidak bertentangan dengan ajaran Islam,mereka menghargai dan
menggunakannya sebagai sarana dakwah dengan sentuhan Islam. Akan tetapi jika budaya
setempat bertentangan dengan Islam, mereka mengubahnya dengan penuh kelembutan dan
kesabaran . dengan cara Islamisasi kultural ini masih bisa dilihat warisan-warisan budaya Hindu
dan Buddha, seperti candi Borobudur dan Prambanan. Candi-candi ini masih berdiri kokoh
sekalipun penduduk sekitar mayoritas beragamama.Islam. Bahkan umat Hindu dan Budha bisa
menggunakannya secara bebas sebagai tempat suci tanpa ada gangguan.
Proses Islamisasi kultural ini sangat berpengaruh besar terhadap cara beragama umat Islam di
Indonesia yang sangat khas dibanding dengan Islam di tempat lain. Sejak pertama kali datang,
Islam sudah bersentuhan dengan pluralitas budaya dan agama-agama yang sudah ada berabad-
abad sebelumnya.Karena sejak awal terbiasa hidup dalam keberagaman, umat Islam Indonesia
tetap memberikan ruang hidup bagi penganut agama lain untuk tumbuh dan berkembang.
Hubungan agama dan negara berkaitan langsung dengan hubungan istilah dalam Islam
menyangkut agama dan negara. Pembicaraan yang mengarah pada perdebatn dan ketgangan
mengenai hubungan addin dan ad dawlah ini menurut Azyumardi Azra tidak hanya berlangsung,
melainkan telah berlangsung sangat lama sejak abad kesatu hijriah.
Hubungan Islam dan Negara di Indonesia dapat dipisahkan ke dalam 2 bagian, pertama
hubungan yang bersifat antagonistnk. Hubungan ini mencirikan adanya ketegangan antara
Negara dan lslam sebagai suatu agama. Misalnya pada hubungan ini eksistensi Islam politik
(polotical islam) Pada masa kemerdekaan sampai pada pasca revolusi pernah dinggap sebagai
pesaing kekuasaan yang dapat mengusik kebangsaan Negara.
44
intinya pada masa ini Negara terus berusaha menghalangi dan melakukan domeskasi terhadap
gerak ideologia politik Islam.
kedua,hubungan yang bersifat akomodatif.Hubungan yang terjadi tahun 1980-an Hal ini ditandai
dengan semakin besarnya Peluang umat Islam dalam mengembangkan wacana politiknya dan
muncul kebijakan-kebijakan yang dianggap positif bagi kalangan umat islam
Ekstitensi Islam politik (political Islam) pada masa kemerdekaan dan sampai pada pasca
reformasi pernah dianggap sebagai persaingan kekuasaan yang dapat mengusik basiskebangsaan
Negara. Persepsi tersebut, membawa implikasi terhadap keinginan N egara untuk berusaha
menghalangi dan melakukan domestikasi terhadap gerak ideologis politik Islam. Sebagai hasil
dari kebijakan semacam ini, bukan saja para pemimpin dan aktivitas politik Islam gagal untuk
menjadikan Islam sebagai ideologi dan agama Negara (pada 1945 dan decade 1950an).
Bahtiar mengatakan bahwa Indonesia, akar antagonism hubungan politik antara Islam dan
Negara tak dapat dilepaskan dari konteks kencenderungan pemahaman keagamaan yang berbeda.
Awal hubungan yang tagonistic ini dapat ditelusuri dari masa pergerakan kebangsaan, ketika elit
politik nasional terlibat dalam perdebatan tentang kedudukan Islam di alam Indonesia merdeka.
Upaya untuk menciptakan sebuah sintesis yang memungkinkan antara Islam dan Negara bergulir
terus hingga orde kemerdekaan dan pasca revolusi. Pada saat ini, tema-tema politik islam lebih
bergulir pada tataran ideology dan symbol sesuatu yang mencapai kelimaknya pada perdebatan
di konstituante pada paruh kedua dasawarsa 19 50-an dari pada substansi. Pergulatan ini telah
memunculkan mitos tertentu sajauh yang menyangkut pemikiran dan praktik politik Islam.
Walaupun upaya-upaya untuk mematikan jalan keluar dari ketegangan ini pada awal tahun 1970-
an, kecenderungan legalistic, formalistic, dan simbolistik itu masih berkembang pada sebagian
aktivis Islam pada dua dasawarsa pertama pemerintahan orde baru. Antara lain karena
alasanalasan seperti ini, Negara memberlakukan kebijkan the politics of containment agar
wacana politik Islam yang fonnalistik, legalistic dan simbolistik itu tidak berkembang lebih
lanjut.
45
Pasca pemerintahan Orde Baru memantapkan kekuasaannya, terjadi control yang berlebihan
yang diterapkan Orde baru terhadap kekuatan politik Islam, terutama terhadap kelompok radikal
yang dikawatirkan semakin militant dan menandingi eksistensi Negara. Realitas empirik inilah
yang kemudian menjelaskan bahwa hubungan agama dengan Negara pada masa ini dikenal
dengan antagonistic, dimana Negara benar-benar mencurigai Islam sebagai kekuatan yang
potensial dalam menandingi eksistensi Negara. Disisi lain, umat Islam sendiripada masa itu
memiliki ghirah yang tinggi untuk mewujudkan islam sebgai sumber ideology dalam
menjalankan pemerintahan.
1 . Pengertian Ideologi___ deologi berasal dari kata'idea' dari bahasa Yunani 'eidos', yang berati
gagasan konsep, pengertian dasar, cita-cita dan logos yang berarti ilmu. kata eidos berasal dari
bahasa Yunani yang artinya bentuk. ada lagi kata "edien" yang artinya melihat. Secara harfiah,
ideologi dapat dia artikan ilmu pengetahuan tentang ide-ide atau ajaran tentang
pengertianpengertian dasar (Ma'mur, 2005:1-2).
Pengertian lain seecara harfiah, ideologi berarti “a system of idea” suatu rangkaian ide yang
terpadu menjadi satu. Dalam penggunaannya, istilah ini dipakai secara khas dalam bidang politik
untuk menunjukkan “seperangkat nilai yang terpadu, berkenaan dengan hidup berbangsa dan
bernegara” (Moerdono, 1991: 373-374);
Ideologi juga dapat diartikakan suatu gagasan yang ber dasarkan ide tertentu (Darmodiharjo,
1948: 47-48). Apabila ada suatu gagasan yang menjadi pedoman bagi suatu tindakan tertentu, hal
ini disebut ideologi. Jadi suatu gagasan Yang merupakan suatu Pedoman aksi biasanya disebut
ideologi. Ideologi telah merupakan rangkuman gagasan. pada umumnya ideologi erat kaitannya
dengan Politik sehingga Sering kita dengar adanya ideologi politik. Erat hubungamya dengan
ideologi nasional ,ideologi bangsa.
Secara umum ideologi adalah seperangkat gagasan atau pemikiran ang berorientasi pada
tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem ang teratur. Dalam ideologj terkandung tiga
46
unsur, yaitu: (1) adanya suatu penafsiran atau pemahaman terhadap kenyataan, (2) memuat
seperangkat nilai-nilai atau preskripsi moral, dan (3) memuat suatu orientasi suatu tindakan,
ideologi merupakan suatu pedoman kegiatann untuk mewujudkan nilai-nilai yang termuat di
dalamnya (Sastrapratedja, 1991 :142) .
Oesman dan Alfian (1991:6) memaknai bahwa ideologi berintikan serangkaian nilai atau sistem
nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimihki dan dipegang oleh suatu
masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup mereke. Melalui rangkaian atau
sistem nilai dasar ini mereka mengetahui bagaimana cara yang paling baik yaitu secara moral
atau normatif dianggap benar dan adil, dalam bersikap dan bertingkah laku untuk memelihara,
mempertahankan dan membangun kehidupan duniawi bersama dengan berbagai dimensinya.
Menurut Wibisono bahwa unsur ideologi ada tiga, yaitu (a) keyakinan, dalam arti bahwa setiap
ideologi selalu menunjuk adanya gagasangagasan vital yang sudah diyakini kebenarannya untuk
dijadikan dasar dan arah Strategik bagi tercapainya tujuan yang telah ditentukan. (b) mitos,
dalam arti bahwa setiap konsep ideologi selalu mami oskan suatu ajaran secara optimik dan
determistik pasti akan menjamin ercapainya tujuan melalui cara-cara yang telah ditentukan pula.
(c) loyalitas, dalam arti bahwa setiap ideologi selalu menuntut keterlibatan optimal atas dasar
loyalitas dar para subjek pendukungnya.
Ketetapan MPR RI Nomor XVIII/MPR/ 1998, menjelaskan bahwa pancasila sebagaimana yang
dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara dari NKRI harus dilaksanakan
secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Pada bagian lain yakni dalam catatan risalah atau
penjelasan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ketetapan ini, juga disebutkan
bahwa dasar negara yang di maksud dalam ketetapan ini di dalamnya mengandung makna
ideologi nasional sebagai cita-cita dan tujuan negara. Oleh karenanya tidak diragukan lagi bahwa
pancasila telah ditetapkan oleh bangsa Indonesia sebagai ideologi nasional bagi bangsa
Indonesia. Ini mengandung makna bahwa Pancasila bukanlah sebuah ideologi bagi kelompok,
suku, atau golongan tertentu, tetapi Pancasila merupakan ideologi bagi seluruh bangsa Indonesia.
Marsudi (2001: 65) menyatakan bahwa penerapan ideologi dalam kehidupan kenegaraan disebut
dengan politik. Karena itu sering terjadi bahwa ideologi sering dimanfaatkan untuk tujuan
47
tertentu, misalnya merebut kekuasaan. Ideologi dalam kehidupan kenegaraan dapat diartikan
sebagai konsesus mayoritas warga negara tentang nilai-nilai dasar yang ingin diwujudkan dengan
mendirikan negara. Dalam hal ini sering disebut juga Philoscjgche Grondslag dan
Weltanschauung yang merupakan pikiran-pikiran terdalam, hasrat terdalam warga negaranya,
untuk di atasnya didirikan suatu negara.
Makna Ideologi Pancasila adalah sebagai keseluruhan pandangan. cita-cita keyakinan dan nilai
bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara (Poespowardjo, 1991:46).
memberikan: “
1. Struktur kognitif, ialah keseluruhan pengetahuan yang dapat merupakan landasan untuk
memahami dan menafsirkan dunia dan kejadian. kejadian dalam alam sekitarnya.
2.Orientasi dasar dengan membuka wawasan yang memberikan makna serta menunjukkan tujuan
dalam kehidupan manusia.
5.Kekuatan yang mampu menyemangati dan mendorong seseorang untuk menjalankan kegiatan
dan mencapai tujuan.
6.Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat untuk memahami serta memolakan tingkah
lakunya sesuai dengan orientasi dan norma-nonna Yang terkandung di dalamnya.
48
II.3 KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU UTAMA DAN BUKU PEMBANDING
A.KELEBIHAN
NO
49
BAB III
PENUTUP
50
A.Kesimpulan
B. Saran
Melalui buku ini diharapkan para pembaca diharapkan mampu memahami apa itu dasar
pancasila,nilai pancasila, hubungan agama dengan negara,dan pancasila sebagai ideologi negara.
DAFTAR PUSTAKA
51
Susanti Eka, Nasition Toni. 2019 . Pendidikan Pancasila. Cv.widya pustaka medan
52
GLOSARIUM
53
Disintegrasi : keadaan tidak bersatu pada yang menghilangnya keutuhan atau
persatuan serta menyebabkan perpecahan
Fatsoen: kesopanan
Kausalitas : kalau kita hendak bebuat sesuatu, harus kita perhatikan hukum
Generalisasi:proses penalaran yang membentuk kesimpulan secara umum
melalui kejadian, hal,dan sebagainya.
Polarisasi : proses, pembuatan, cara penyinaran
Outsider : orang luar
Monarki: sejarah pemerintahan kerajaan adalah sistem tertua di indonesia
Mawas diri: ketika seseorang bercermin terhadap semua tindakan yang dapat
berakibat buruk.
Pluralitas : paham atas keberagamaan untuk dapat hidup secara toleran di tengah-
tengah masyarakat majemuk budayanya.
Diakomodasi : fasilitas, penginapan bagi orang sedang bepergian
Ekstitensi : segala sesuatu yang diaalami dengan penekanan bahwa sesuatu itu
ada.
Substansialistik : suatu jenis pandanganyang menyatakan bahwa, dalam rangka
menjadikan al-quran sebagai petunjuk.
Determistik : keyakinan filosofi bahwa semua peristiwa terjadi sebagai akibat
dari adanya beberapa keharusan.
Meletigimasi : kualitas hukum yang berbasis pada penerimaan putusan dalam
peradilan.
54
55
56