Anda di halaman 1dari 19

RESUME

PENDIDIKAN PANCASILA

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah pendidikan pancasila

Dosen pengampu : Drs.H.Djedjen Zaenuddin S.H,. M.H

DISUSUN OLEH:

WINA

KELAS C

JURUSAN EKONOMI SYARI'AH

FAKULTAS SYARI'AH

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG

2021

KATA PENGANTAR
Perkembangan kehidupan kenegaraan indonesia mengalami perubahan yang
sangat besar terutama berkaitan dengan praktek kenegaraan pa reformasi yang
telah melakukan amandemen uud 1945 selain itu dewasa ini keprihatinan akan
rapuhnya nasionalisme indonesia mengingat selama reformasi pancasila telah
dikubur hidup-hidup selama 15 tahun oleh bangsanya sendiri sehingga generasi
bangsa dewasa ini telah kehilangan memori tentang epis tema lagi
(pengetahuan) pancasila. hal ini mendorong berbagai pihak yang peduli terhadap
masa depan bangsa untuk merevisi talisa sidan merealisasikan pancasila termasuk
program yang sangat mulia dari mpr ri tentang per masyarakat dan 4 pilar
berbangsa dan bernegara termasuk pancasila sebagai salah satu pilar.

Kepada semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak langsung telah
membantu demi kesempurnaan resume penulis sampaikan ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya
Daftar Isi
BAB 1 : PENDAHULUAN

A. Landasan Pendidikan Pancasila

1.landasan historis, landasan kultural, landasan yuridis dan landasan filosofis

B.Tujuan Pendidikan Pancasila

Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan juga termuat dalam SK
Dirjen Dikti. No.43/DIKTI/KEP/2006, dijelaskan bahwa Pendidikan Pancasila bertujuan untuk
menghasilkan peserta didik yang berperilaku: memiliki kemampuan untuk mengambil sikap
bertanggung jawab, mengenali masalah hidup dan cara penyelesaiannya, mengenali perubahan
dan perkembangan ilmu pengetahuan dan memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa
sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan indonesia.

C.Pembahasan pancasila secara ilmiah

Yang pertama ialah Berobjek, bermetode, bersistem dan juga bersifat universal.

Tingkatan pengetahuan ilmiah

1.Pengetahuan Deskriftif________suatu pertanyaan 'bagaimana'

2.Pengetahuan Kausal _______ suatu pertanyaan 'mengapa'

3.Pengetahuan Normatif ______ suatu pertanyaan 'kemana'

4.Pengetahuan essensial _______ suatu pertanyaan 'apa'

BAB II : PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH BANGSA INDONESIA

A. Nilai-nilai pancasila dalam Sejarah Bangsa Indonesia


1.Zaman Kutai (400 M), Zaman Sriwijaya, Zaman kerajaan-kerajaan sebelum Majapahit,
Kerajaan Majapahit(1923)

B. Zaman Penjajahan
Pada abad itu sejarah mencatat bahwa belanda berusaha dengan keras untuk
memperkuat dan mengintensifkan kekuasaan ya di seluruh indonesia.Dorongan akan cinta
tanah air menimbulkan semangat untuk melawan penindasan dari bangsa belanda, namun
sekali lagi karena tidak adanya kesatuan dan persatuan diantara mereka dalam perlawanan
melawan penjajahan maka perlawanan tersebut senantiasa kandas dan bahkan menimbulkan
banyak korban.

C.Kebangkitan Nasional

Organisasi-organisasi pergerakan nasional itu antara lain : Sarekat Dagang Islam (SDI) (1909),
Sarekat Islam (SI) (1911),Partai Nasional Indonesia(PNI) (1913),Partai indonesia( partindo)
(1931) kemudian mendirikan partai PNI baru yaitu Partai Pendidikan Nasional(1933).

D. Zaman Penjajahan Jepang

Untuk mendapatkan simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia maka sebagai realisasi janji
tersebut dibentuklah suatu badan yang bertugas untuk menyelidiki usaha-usaha persiapan
kemerdekaan Indonesia yaitu Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI)
atau Dokuritu Zyunbi Tioosakai. Ada 64 orang anggota termasuk ketua dan ketua muda.

E.Proklamasi Kemerdekaan dan Sidang PPKI

PROKLAMASI

Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan indonesia. Hal-hal yang
mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan secara seksama dan dalam
tempo yang sesingkat-singkatnya.

Jakarta, 17 Agustus 1945

Atas Nama Bangsa Indonesia

Soekarno-Hatta
Sidang PPKI : 1.Sidang pertama (18 Agustus 1945)2.Sidang Kedua (19
Agustus 1945)3.Sidang Ketiga (20 Agustus 1945) 4.Sidang Keempat (22 Agustus 1945)

F.Masa Setelah Proklamasi Kemerdekaan

 Pembentukan Negara Republik Indonesia Serikat (RIS)


 Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1950
 Dekrit Presiden 5 Juli 1959
 Masa Orde Baru

Tatanan masyarakat dan pemerintahan yang menuntut dilaksanakannya pancasila dan


UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

BAB III PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

A.Pengertian Filsafat

Dengan demikian istilah filsafat yang dimaksudkan sebagai kata majemuk dari philein
dan sophos mengandung arti mencintai hal-hal yang sifatnya bijaksana sedangkan
filsafat yang merupakan bentuk majemuk dari philos dan sophia berkonotasi teman dari
kebijaksanaan.

B.Rumusan Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem

Pancasila yang terdiri atas 5 sila pada hakekatnya merupakan suatu sistem filsafat.
pengertian sistem adalah suatu kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan saling
bekerjasama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh. sistem lazimnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: suatu kesatuan
bagian-bagian,bagian bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri, saling
berhubungan dan saling ketergantungan,keseluruhan nya dimaksudkan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu, terjadi dalam suatu lingkungan yang kompleks.

C.Kesatuan Sila-Sila Pancasila Sebagai Suatu Sistem Filsafat

1. Dasar Antropologis(hakikat manusia)sila-sila pancasila.


2. Dasar epistemologis(pengetahuan) sila-sila pancasila.
3. Dasar Aksiologis(nilai) sila-sila pancasila.

D.Pancasila Sebagai Nilai Dasar Fundamental Bagi Bangsa dan Negara Republik Indonesia

Oleh karena itu bagi bangsa indonesia dalam era reformasi dewasa ini seharusnya bersifat
rendah hati untuk mengawasi diri dalam upaya untuk memperbaiki kondisi dan dasi bangsa
ini hendaklah didasarkan pada moralitas yang tertuang dalam pokok pikiran keempat
tersebut yaitu moral ketuhanan dan kemanusiaan agar kehidupan rakyat menjadi semakin
bertambah sejahtera.

E. Inti isi sila-sila pancasila

Sila ketuhanan yang maha esa, sila kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan
indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawarahan/perwakilan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

BAB IV ETIKA POLITIK BERDASSRKAN SILA-SILA PANCASILA

A.pengertian Etika, Nilai, Norma dan Moral

Etika pada pokoknya membicarakan masa-masa yang berkaitan dengan predikat nilai susila dan
tidak susila baik dan buruk sebagai bahasa anhu susu etika membicarakan sifat-sifat yang
menyebabkan orang dapat disebut susila atau tidak susilasedangkan nilai menilai berarti
menimbang suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu yang lain
kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan-keputusan itu merupakan keputusan nilai yang
dapat menyatakan berguna atau tidak berguna benar atau tidak benar baik tidak baik indah
atau tidak indah.

C.Nilai Dasar, Nilai Instrumental dan Nilai Praktis

Dalam kaitan nya dengan diri fasi ataupun jabatannya makanan aidil dapat dikelompokkan
menjadi tiga macam yaitu delay dasar nilai instrumental dan nilai praktis.

D.Etika Politik
ini juga harus direalisasikan oleh setiap individu yang ikut terlibat secara konkrit dalam
pelaksanaan pemerintahan negara pada pejabat eksekutif anggota legislatif maupun yudikatif
barat pejabat negara anggota dpr maupun mpr aparat pelaksana dan penegak hukum harus
menyadari bahwa selain legitimasi hukum dan legitimasi demokratis juga harus berdasar pada
legitimasi moral misalnya suatu kebijaksanaan itu sesuai dengan hukum belum tentu sesuai
dengan moral misalnya gaji barat pejabat dan anggota dpr mpr itu sesuai dengan hukum
namun mengingat kondisi rakyat yang sangat menderita belum tentu layak secara moral.

BAB V KEDUDUKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DAN IDEOLOGI DALAM


BERBANGSA DAN BERNEGARA SUATU TINJAUAN KAUSALITAS)

A.Pancasila Sebagai Budaya Bangsa Indonesia

Agar memiliki pengetahuan yang lengkap tentang proses terjadinya pancasila maka secara
ilmiah harus ditinjau berdasarkan uu proses kau usah atas maka secara kau sanitasi asal mula
pancasila dibedakan atas dua macam yaitu asal mula yang langsung dan asal mula yang tidak
langsung.

B.Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Dalam pengertian inilah maka proses perumusan pandangan hidup masyarakat dituangkan dan
di lembaga akan menjadi pandangan hidup bangsa dan selanjutnya pandangan hidup bangsa
dituangkan dan di lembaga kan menjadi pandangan hidup negara pandangan hidup bangsa
dapat disebut sebagai ideologi bangsa national dan pandangan hidup negara dapat disebut
sebagai ideologi negara.

C.Pancasila Sebagai Filsafat Bangsa dan Negara Indonesia

Dalam proses perumusan tentang cita-cita bersama yaitu dasar filosofi negara indonesia diawali
dengan dibentuknya bpupki dan pada awalnya tercapai suatu konsensus yang disebut dengan
piagam jakarta pada 22 juni 1945 yang dikenal dalam sejarah rumusan sila pertama nya
berbunyi ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk pemeluk-
pemeluknya kemudian pada sidang ppki 18 agustus dilakukan suatu kesepakatan lagi sehingga
menjadi pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan undang-undang dasar 1945
berdasarkan fakta sejarah tersebut maka pancasila ditetapkan sebagai dasar negara merupakan
suatu hasil filosofi call konsensus karena membahas dan menyepakati suatu dasar filsafat
negara dan political konsensus.

D. Pancasila Sebagai Dasar Filsafat Negara

Sebagaimana dijelaskan di muka bahwa pembukaan uud 1945 mengandung dasar rangka dan
suasana bagi negara dan tertib hukum indonesia yang pada hakekatnya terus simpul dalam asas
kerohanian pancasila dengan demikian konsekuensinya pancasila asas yang mutlak bagi adanya
tertib hukum indonesia yang pada akhirnya harus direalisasikan dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara.

E. Pancasila Sebagai ideologi Bangsa dan Negara Indonesia

Pengertian ideologi secara umum dapat dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan ide-ide
keyakinan keyakinan kepercayaan kepada can yang menyeluruh dan sistematis yang
menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia tertentu dalam berbagai bidang
kehidupan yang pertama ideologi terbuka dan ideologi tertutup hubungan antara filsafat dan
ideologi pancasila sebagai ideologi terbuka dimensi ideal this is dimensi normatif dan dimensi
realistis.

F.Pancasila Sebagai Asas Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia

Maka bagi bangsa indonesia dalam filsafat yang merupakan asas kerohanian pancasila
merupakan asas pemersatu dan asas hidup bersama dalam masalah ini pancasila dalam
kenyataan objektif punya sebagai suatu persatuan dan kesatuan yang telah ditentukan bersama
setelah proklamasi sebagai dasar filsafat negara.

G. Pancasila Sebagai Jatidiri Bangsa Indonesia

Dalam hubungan seperti inilah maka pancasila yang kah kau usah materi alisnya bersumber
pada nilai-nilai budaya bangsa bangsa ini selanjutnya clinton lebih condong dengan istilah
peoples Character atau dalam suatu negara disebut sebagai nasional identity atau menurut
istilah populer disebut sebagai jati diri bangsa indonesia.

BAB VI REALISASI PANCASILA

A. Realisasi Pancasila Yang Objektif

Realisasi serta pengalaman Pancasila yang objektif yaitu realisasi serta implementasi nilai-nilai
Pancasila dalam segala aspek penyelenggaraan negara terutama dalam kaitannya dengan
penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam praktik penyelenggaraan negara dan peraturan
perundang-undangan di Indonesia.

B.Penjabaran Pancasila Yang Objektif

Pengertian penjabaran Pancasila yang objektif adalah pelaksanaan dalam bentuk realisasi
dalam setiap aspek penyelenggaraan negara baik di Bidang legislatif eksekutif maupun yudikatif
dan semua bidang kenegaraan dan terutama realisasinya dalam bentuk peraturan perundang-
undangan negara Indonesia.

C.Realisasi Pancasila Yang Subjektif

Dalam pengamalan Pancasila perlu diusahakan adanya suatu kondisi individu akan adanya
kesadaran untuk merealisasikan Pancasila kesadaran adalah hasil perbuatan akal yaitu
pengalaman tentang keadaan keadaan yang ada pada diri manusia sendiri jadi keadaan
keadaan inilah yang menjadikan objek dari kesadaran dan berupa segala sesuatu yang dapat
menjadi sumber pengamalan manusia aktualisasi serta pengamalan itu bersifat jasmaniah
maupun rohaniah dari kehendak manusia.

D.Internalisasi Nilai-Nilai Pancasila

Realisasi nilai-nilai Pancasila dasar filsafat negara Indonesia perlu secara berangsur-angsur
dengan jalan pendidikan baik disekolah maupun dalam masyarakat dan keluarga sehingga
diperoleh 1 pengetahuan kesadaran ketaatan kemampuan kehendakku otak dan hati nurani
dan juga strategi dan metode.
E.proses Pembentukan Kepribadian Pancasila

Bilamana kita rinci pemahaman dan aktualisasi Pancasila sampai pada tingkat mentalitas
kepribadian dan ketahanan ideologi adalah proses proses penghayatan kemudian ditingkatkan
ke dalam hati Sanubari kemudian disusul dengan adanya kemampuan dan kebiasaan kemudian
ditingkatkan menjadi mentalitas yaitu Selalu terselenggaranya kesatuan lahir batin kesatuan
akal rasa kehendak sikap dan perbuatan mentalitas.

F.Sosialisasi dan Pembudayaan Pancasila

Epistemologi realisasi nilai-nilai Pancasila kemudian proses sosialisasi dan pembudayaan


Pancasila oleh karena itu nilai-nilai persatuan dalam suatu keragaman harus dibudayakan
dengan berbasis pada etika religius dan kemanusiaan yang adil dan beradab yaitu
pembudayaan nilai-nilai Pancasila pembudayaan Pancasila pada kehidupan sosial dan
pembudayaan Pancasila dalam wujud budaya fisik.

BAB VII NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

A.Hakikat Negara

Negara mencakup semua penduduk atau rakyat Adapun pemerintah hanya mencakup sebagian
kecil dari padanya unsur negara berikutnya adalah kedaulatan yaitu suatu kekuasaan tertinggi
untuk membuat undang-undang dan melaksanakannya dengan berbagai cara.

B.Negara Kesatuan Republik Indonesia

Pertama hakikat bentuk negara kemudian Bhinneka Tunggal Ika yaitu persatuan bangsa dan
negara Indonesia perbedaan itu adalah merupakan suatu bawaan kodrat manusia sebagai
makhluk Tuhan yang maha esa namun perbedaan itu untuk dipersatukan disintesiskan jalan
untuk sintesis yang positif dalam suatu negara kebersamaan negara persatuan Indonesia yang
kedua adalah NKRI adalah negara kebangsaan.

C.Negara Kebangsaan Pancasila


Adapun unsur-unsur yang membentuk nasionalisme bangsa Indonesia adalah kesatuan sejarah
kesatuan nasib kesatuan kebudayaan kesatuan wilayah dan kesatuan asas kerohanian.

D.Hakikat Negara Integralistik

Hakikat negara diantaranya adalah hubungan antara individu dan negara kedua hubungan
antara masyarakat dan negara.

E.NKRI Adalah Negara Kebangsaan Yang Berkebutuhan Yang Maha Esa

Negara wajib memelihara budi pekerti yang luhur dari setiap warga negara pada umumnya dan
para penyelenggara negara khususnya berdasarkan nilai-nilai nilai-nilai Pancasila yang pertama
hakikat Ketuhanan Yang Maha Esa dan paham liberal juga paham sosialisme komunis.

F.NKRI Adalah Negara Kebangsaan Yang Berkemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Negara Pancasila sebagai negara kebangsaan yang berkemanusiaan yang adil dan beradab
mendasarkan nasionalisme kebangsaan berdasarkan hakikat kodrat manusia yang adil dan
beradab kebangsaan Indonesia adalah kebangsaan yang berkemanusiaan berkeadilan
berkeadaban maka bukan suatu kebangsaan yang Chauvinistic.

G. NKRI adalah Negara Kebangsaan Yang Berpersatuan

Sifat kodrat manusia individu individu makhluk sosial sebagai masjid ontologis negara kesatuan
itu adalah merupakan kodrat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa pertama nilai filosofis
persatuan dan juga Bhinneka Tunggal.

H. NKRI Adalah Negara Kebangsaan Yang Berkerakyatan

Untuk memahami perspektif demokrasi penting dipahami pandangan Torres yang membahas
bahwa demokrasi dipahami dalam dua aspek yaitu formal demokrasi dan substansi demokrasi
formal demokrasi diartikan sebagai suatu sistem pemerintahan Adapun substansi demokrasi
menunjuk pada proses demokrasi yang diidentifikasi dalam 4 bentuk demokrasi.
Bentuk-bentuk demokrasi yang pertama demokrasi perwakilan liberal demokrasi satu partai
dan komunisme demokrasi deliberatif dan demokrasi Indonesia dan tujuan negara
kesejahteraan rakyat yang pertama NKRI adalah negara kebangsaan yang berkeadilan sosial.

BAB VIII nilai-nilai pancasila dalam pembukaan undang-undang Dasar 1945

A. Kedudukan dan Fungsi Pembukaan UUD 1945 pembukaan undang-undang Dasar

Yang pertama adalah pembukaan undang-undang dasar 1945 dalam tertib hukum indonesia
yang kedua pembukaan uud 1945 memenuhi syarat adanya tertib hukum indonesia yang berisi
adanya kesatuan subjek adanya persatuan asas kerohanian adanya kesatuan daerah dan
adanya kesatuan waktu yang ketiga adalah pembukaan undang-undang dasar 1945 sebagai
staatsfundamentalnorm.

B.Pengertian Isi Pembukaan UUD 1945

Berdasarkan kedudukannya maka urutan-urutan nya adalah hukum tuhan hukum kodrat dan
hukum artis kemudian sebagaimana kita ketahui dilanjutkan pada alinea 4 terdapat asas
kerohanian negara pancasila di dalam hal ini sebagai hukum filosofis kemudian di atas dasar
filsafat pancasila didirikan negara indonesia dan selanjutnya realistic realisasi pelaksanaan
dalam negara indonesia di konkrit disaksikan ke dalam hukum positif indonesia.

C.Pokok-Pokok Pikiran Yang Terkandung Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

Pokok-pokok pikiran tersebut adalah pertama pokok pikiran pertama negara melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas
persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Pokok pikiran
kedua negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Pokok pikiran
ketiga negara yang berkedaulatan rakyat berdasarkan atas kerakyatan dan permusyawaratan
atau perwakilan keempat pokok pikiran keempat negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang
Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

D.Hubungan Antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pasal-Pasal Undang-Undang Dasar 1945
Maka hubungan antara pembukaan uud 1945 adalah bersifat timbal balik sebagai berikut
hubungan secara formal dan hubungan secara material.

E.Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pancasila

Maka hubungan antara Pembukaan undang-undang Dasar 1945 adalah bersifat timbal balik
sebagai berikut hubungan secara formal dan hubungan secara material.

F. Hubungan Antara Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dengan Proklamasi 17 Agustus


1945

Hubungan antara proklamasi dengan pembukaan merupakan suatu kesatuan yang utuh dan
apa yang terkandung dalam Pembukaan adalah merupakan amanat dan seluruh rakyat
Indonesia dalam mendirikan negara dan untuk mewujudkan tujuan bersama oleh karena itu
merupakan suatu tanggung jawab moral bagi seluruh bangsa untuk memelihara dan
merealisasikannya.

BAB IX undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 nilai-nilai Pancasila
dalam undang-undang dasar negara Republik Indonesia tahun 1945

A.Undang-Undang Dasar

Dalam penjelasan undang-undang Dasar 1945 disebutkan bahwa undang-undang Dasar 1945
bersifat singkat dan supel undang-undang Dasar 1945 hanya memuat 37 pasal Adapun pasal-
pasal lain hanya memuat aturan peralihan dan aturan tambahan hal ini mengandung makna
bahwa undang-undang dasar hanya memuat aturan-aturan pokok dan sifatnya yang supel atau
elastis dimaksudkan bahwa kita senantiasa harus ingat bahwa masyarakat itu harus terus
berkembang dan dinamis.

B.Konstitusi

Kata konstitusi dapat mempunyai arti lebih luas daripada pengertian undang-undang dasar
karena pengertian undang-undang dasar hanya meliputi konstitusi tertulis saja dan Selain itu
masih terdapat konstitusi tidak tertulis yang tidak tercakup dalam undang-undang dasar dalam
praktek ketatanegaraan Negara Republik Indonesia pengertian konstitusi adalah sama dengan
pengertian undang-undang dasar Hal ini terbukti dengan disebutnya Istilah konstitusi republik
Indonesia serikat bagi undang-undang Dasar Republik Indonesia Serikat.

C. Struktur Pemerintahan Indonesia Berdasarkan UUD 1945

Demokrasi Indonesia sebagaimana dijabarkan dalam undang-undang dasar negara Republik


Indonesia tahun 1945 penjabaran demokrasi menurut undang-undang Dasar 1945 dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia pasca amandemen 2002 yang pertama konsep kekuasaan pembagian
kekuasaan dan pembatasan kekuasaan konsep pengambilan keputusan konsep pengawasan
dan konsep partisipasi.

Sistem pemerintahan negara menurut undang-undang Dasar 1945 hasil amandemen 2002 yang
pertama Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum Kekuasaan negara yang
tertinggi ditangan rakyat presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR menteri negara ialah
pembantu presiden menteri negara tidak bertanggung jawab kepada dewan perwakilan rakyat
kekuasaan kepala negara tidak terbatas dan negara Indonesia adalah negara hukum.

D.Isi Pokok-Pokok Pasal UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Undang-undang Dasar 1945 hasil amandemen 2002 tetap memuat 37 pasang akan tetapi dibagi
menjadi dua puluh enam bab diantaranya pasal 3 menjadi 3 ayat dan lain sebagainya hasil
amandemen yang masing-masing fase ada yang dikurangi dan ada yang ditambah yang pertama
bentuk dan kedaulatan bab 1 Majelis Permusyawaratan Rakyat bab 2 Kekuasaan pemerintah
negara bab 3 Kementerian Negara bab bab 5 undang UUD 1945 pemerintah daerah bab 6 asas
otonomi dan pengakuan keistimewaan pemerintah daerah, Upin Ipin peneliti tentang dewan
perwakilan rakyat bab 7 Dewan Perwakilan Daerah bab 7 a pemilihan umum bab 7 b hal
keuangan bab 8 Badan Pemeriksa Keuangan bab 8 a kekuasaan kehakiman bab 9 UUD 1945 dan
wilayah Negara bab 9A, selanjutnya warga negara dan penduduk bab 10 agama bab 11
pertahanan dan keamanan negara Bab 12 Pendidikan dan Kebudayaan bab 13 tentang
kebudayaan perekonomian nasional dan kesejahteraan sosial bab 14 bendera bahasa lambang
negara serta lagu kebangsaan bab 15 perubahan undang-undang Dasar 1945 bab 16 aturan
peralihan dan aturan tambahan.

E. Hubungan Antar Lembaga-Lembaga Negara Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara


Republik Indonesia Tahun 1945

Yang pertama hubungan antara MPR dan presiden hubungan antara MPR dan DPR hubungan
antara DPR dan presiden hubungan antara DPR dengan Menteri Menteri hubungan antara
Presiden dengan menteri-menteri hubungan antara Mahkamah Agung dengan lembaga negara
lainnya hubungan dan antara BPK dengan DPR.

F. Hak Asasi Manusia Menurut Undang-Undang Dasar 1945

Yang pertama hak asasi manusia dan permasalahannya kedua penjabaran hak-hak asasi
manusia dalam undang-undang Dasar 1945 terlepas dari berbagai macam kelebihan dan
kekurangannya bagi kita merupakan suatu kemajuan yang sangat berarti karena bangsa
Indonesia memiliki komitmen yang tinggi atas jaminan serta penegakan hak-hak asasi manusia.

BAB X BHINEKA TUNGGAL IKA

A.Dasar Hukum Lambang Negara Bhineka Tunggal Ika

Adapun makna lambang negara Garuda Pancasila yang terdapat dalam undang-undang
Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 adalah sebagai berikut:

Undang-undang RI Nomor 24 Tahun 2009

TENTANG

Bendera bahasa lambang negara dan lagu kebangsaan

Bab IV

Bagian kesatu

Umum
Pasal 46

Lambang negara kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya
menoleh lurus ke sebelah kanan perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada
leher Garuda dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh
Garuda.

B.Bhineka Tunggal Ika Sebagai Local Wisdom Bangsa Indonesia

Seloka Bhinneka Tunggal Ika yang melambangkan realitas bangsa dan negara Indonesia yang
tersusun dari berbagai unsur rakyat yang terdiri atas berbagai macam suku adat istiadat
golongan kebudayaan dan agama wilayah yang terdiri atas beribu-ribu pulau menyatu menjadi
bangsa dan negara Indonesia.

C.Makna Filosofis Bhineka Tunggal Ika

Oleh karena itu keadaan yang beraneka ragam tersebut bukanlah merupakan suatu perbedaan
untuk dipertentangkan melainkan perbedaan itu justru merupakan suatu daya penarik ke arah
suatu kerjasama persatuan dan kesatuan dalam suatu sintetis dan energi yang positif sehingga
keanekaragaman itu justru terwujud dalam suatu kerjasama yang luhur.

Nilai Filosofis Persatuan dalam kehidupan kenegaraan dan kebangsaan menjadi kunci
kemajuan suatu bangsa bagi bangsa Indonesia yang Kausa materialis nya berbagai etnis
golongan ras agama serta primordial lainnya di nusantara secara moral menentukan
kesepakatan untuk membentuk suatu bangsa yaitu bangsa Indonesia Oleh karena itu dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara ini harus mendasarkan pada kesadaran telah memiliki
kesamaan pandangan untuk mempersatukan diri dalam sebagai suatu bangsa yaitu bangsa
Indonesia sila ketiga memiliki kebebasan disertai bertanggung jawab dalam hidup bersama sila
ke-4 untuk mewujudkan suatu cita-cita bersama yaitu kesejahteraan seluruh rakyat warga
bangsa Indonesia sila ke-5.

Daftar Pustaka

MS.Kaelan, Pendidikan Pancasila Yogyakarta: PARADIGMA,2016,

Anda mungkin juga menyukai