Anda di halaman 1dari 9

FAKULTAS ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI : ILMU PERPUSTAKAAN


MATAKULIAH : PANCASILA HARI/TGL : RABU, 25 OKTOBER 2023

DOSEN Dr. USIONO, MA WAKTU : 120 MENIT

NAMA MAHASISWA : ALYA RAHMAYANI KELAS : .1 /IP1

PETUNJUK :

1. Setiap Soal di jawab dengan memberikan uraian berupa fakta atau Refresnsi dari Ahli dengan
menyebutkan Sumbernya.
2. Setiap jawaban yg disusun berdasarkan gagasan/pendapat si Mahasiswa itu sendiri, tidak boleh
plagiasi dari manapun.

SOAL :

1. Jelaskan Mengapa Mahasiswa/ Anak Muda harus mempelajari Pancsila ( 1 halaman)


2. Bedakan Pancasila di zaman : a). Era Pra Kemerdekaan, b). Era Kemerdekaan, c) . Orde Lama, d).
Orde Baru, e). Era Reformasi. Masing2 bei alasan ( max 2 halaman)
3. Bagaimana caranya menurut saudara Pemuda/ Mahasiswa sebagai Agen Perbahan ( dengan
memperhatikan fungsi dan peran Pancasila) ( 1halaman)
4. Jelaskan bagaimana caranya menurut saudara menanamkan Ideologi Pancasila untuk
mendapatkan generasi Pancasilais di masa depan. ( 1 halaman)
5. Sebagai calon akademisi UIN: Apa yang harus anda lakukan agar jangan saling fitnah memfitnah
dikalangan masyarakat Indonesia yang pluralitas. ( 1 halaman)
JAWABAN :

1. Generasi muda wajib mempelajari pancasila karena pancasila adalah dasar negara dan ideologi
bangsa Indonesia. Pancasila mempunyai nilai-nilai penting untuk membentuk karakter dan
kepribadian yang baik dalam diri. Diharapkan juga, tidak tercabut akar dari kebudayaan diri dia
sendiri dan agar memiliki pedoman dan penunjuk dalam berpikir serta bertindak dalam
kehidupan sehari hari dengan berlandaskan pada arti pancasila itu sendiri.

Dikutip dari Jurnal Civicus


(https://moraref.kemenag.go.id/archives/journal/98077985952792730) ada beberapa nilai nilai yang
diajarkan pancasila untuk generasi muda yaitu ;

Pertama, Pancasila sebagai dasar negara mengandung nilai-nilai keadilan, persatuan, dan kesatuan.
Dengan mempelajari Pancasila, anak muda dapat memahami pentingnya menghormati perbedaan
dan menjunjung tinggi persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kedua, Pancasila juga mengandung nilai-nilai demokrasi, seperti musyawarah untuk mufakat dan
keadilan sosial. Anak muda yang memahami Pancasila akan memiliki pemahaman yang baik tentang
pentingnya partisipasi aktif dalam pembangunan negara dan masyarakat.

Ketiga, Pancasila juga mengajarkan nilai-nilai moral dan etika, seperti gotong royong, kejujuran, dan
tanggung jawab. Dengan mempelajari Pancasila, anak muda dapat mengembangkan sikap saling
membantu dan bertanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, mempelajari Pancasila juga penting untuk memahami sejarah dan perjuangan bangsa
Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Anak muda perlu mengetahui nilai-nilai yang dijunjung tinggi
oleh para pahlawan dan pendiri bangsa, serta mengapresiasi perjuangan mereka dalam membangun
negara ini.

Dengan mempelajari Pancasila, anak muda akan memiliki landasan yang kuat dalam menjalani
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Mereka akan menjadi generasi yang memiliki
kesadaran akan hak dan kewajiban sebagai warga negara yang baik, serta mampu berkontribusi
dalam memajukan bangsa dan negara.

Untuk melibatkan generasi muda dengan Pancasila, beberapa langkah dapat dilakukan:

Pendidikan Pancasila di sekolah: Pendidikan Pancasila harus menjadi bagian integral dari kurikulum
di semua tingkatan pendidikan. Materi Pancasila harus diajarkan secara sistematis dan mendalam,
termasuk pemahaman nilai-nilai Pancasila, sejarahnya, dan relevansinya dalam kehidupan sehari-
hari.

Pembiasaan nilai-nilai Pancasila: Selain diajarkan di sekolah, nilai-nilai Pancasila juga perlu diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Keluarga, masyarakat, dan lembaga sosial harus memperkuat
pembiasaan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, kejujuran, dan toleransi, melalui contoh dan
praktik nyata.

Melalui langkah-langkah ini, generasi muda dapat lebih memahami, menginternalisasi.


2. A. Menurut saya pancasila pada masa era pra kemerdekaan adalah tidak secara nyata untuk
dinyatakan sebagai dasar negara Indonesia. Tetapi, nilai nilai yang terdapat pada pancasila telah
ada dan dipraktikan oleh masyarakat Indonesia sejak lama. Beberapa contoh nilai nilai yang
terkandung pancasila pada masa pra kemerdekaan :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa : Nilai kehormatan terhadap Tuhan telah ada sejak lama dan ada
disetiap kehidupan masyarakat Indonesia. Sebelum masa kemerdekaan Indonesia telah
banyak menganut agama agama lain dan kepercayaan kepada Tuhan.
2. Kemanusiaan yang adi dan beradab : Tolong menolong, Saling menghormati dan menjunjung
tinggi martabat manusia sudah menjadi bagian adat istiadat masyarakat Indonesia sejak
lama.
3. Persatuan Indonesia : Berbeda beda tetap satu jua. Meskipun Indonesia memiliki banyak
agama, suku, Budaya tetapi adanya rasa sikap tolong menolong menghargai satu sama lain
sudah ada pada saat pra kemerdekaan
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan :
Nilai nilai demokrasi sudah ada dan sudah menjadi tradisi masyarakat Indonesia sejak lama.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia : Adil dalam pembagian sumber daya dan
kesempatan, serta perlindungan terhadap masyarakat yang lemah, menjadi prinsip
Indonesia pada masa pra kemerdekaan.

Dikutip dari artikel ejournal.undiksha (https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP )


Diterimanya secara aklamasi pidato Soekarno, BPUPKI telah berhasil menyimpan rancangan
dasar negara Republik Indonesia. Untuk membahas lebih lanjut, sebelum kabinet BPUPKI
berakhir, disepakati untuk membentuk Panitia Kecil beranggotakan 8 orang di bawah
petunjuk
Soekarno. Tugas Panitia Kecil adalah mengerahkan usul dan pandangan BPUPKI yang akan
dimasukkan dalam jadwal sidang ke dua, tanggal 10 – 17 Juli 1945.
Selain mempelajari masalah dasar negara, Panitia 9 juga ditugasi untuk menyusun tulisan
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Untuk melanjutkan sidang BPUPKI, pada tanggal 7 Agustus 1945 dibentuk Panitia Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (PPKI) dengan keanggotaan sejumlah 27 orang. Peranan PPKI dalam
sejarah Indonesia sangat penting, terutama setelah proklamasi kemerdekaan yang diadakan
pada
tanggal 17 Agustus 1945. Badan inilah yang menyempurnakan dan melegitimasi berbagai
perlengkapan berdirinya sebuah negara baru, yaitu Republik Indonesia. Salah satu finalisasi
yang
dilakukan oleh PPKI adalah penghapusan kata “dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam
bagi
pemeluk-pemeluknya”. Tokoh utama pada penghilangan 7 kata dan menggantinya dengan
“Yang
Maha Esa” adalah Muhammad Hatta yang masa itu berperan sebagai pimpinan PPKI
bersama.
Soekarno dan Radjiman Wedyodiningrat. Pagi-pagi tanggal 18 Agustus 1945, sebelum sidang
PPKI dimulai, Hatta melakukan pertemuan dengan penggerak-penggerak Islam agar bersedia
menerima usulannya demi mengempu persatuan bangsa. Teuku Mohammad Hasan, Kasman
Singodimedjo, dan Ki Bagus Hadikusumo akhirnya mau menerima usulan Hatta untuk
mengganti
kata “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Adapun penggerak Islam lainnya, yaitu Wachid Hasjim
tidak hadir saat memenuhi usul Hatta. Penerimaan penggerak Islam itu mengambil rumusan
Pancasila mencapai bentuk yang sempurna dan disahkan pada sidang PPKI (Purwanta 2018).

B. Menurut saya pancasila dalam era kemerdekaan pancasila pada era kemerdekaan dapat dilihat dari
pembentukan pemerintahannya. Pemerintahan yang dibentuk di masa awal kemerdekaan ini berpijak
pada pancasila sebagai dasar negara. Hal ini dapat terlihat dengan jelas dalam UUD 1945 yang
menyebutkan kelima sila pancasila sebagai dasar negara yang mengatur kehidupan politik dan sosial di
Indonesia. Dengan penerapan pancasila pada era kemerdekaan, kita merasa bangga atas perjuangan
para pendahulunya dalam membangun negeri ini.

Dikutip dari artikel ejournal.undiksh (https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP )

Dalam perjalanan kehidupan bangsa Indonesia pasca kemerdekaan, Pancasila mengalami

banyak perkembangan. Sesaat setelah kemerdekaan Indonesia pada 1945, Pancasila melewati

periode-periode percobaan demokrasi. Pada kala itu, Indonesia masuk ke dalam kurun percobaan

demokrasi multi-partai dengan sistem lembaga parlementer. Partai-partai politik zaman itu tumbuh

sangat subur, dan taktik politik yang ada cenderung selalu berhasil bagian dalam mengusung

kelima sila sebagai dasar negara (Somantri, 2006). Pancasila saat masa ini mengalami masa

kejayaannya. Selanjutnya, akhir tahun 1959, Pancasila melewati era kelamnya dimana Presiden

Soekarno menerapkan sistem demokrasi terpimpin. Pada zaman itu, presiden dalam rangka tetap

memegang kendali kebijakan terhadap berbagai kekuatan mencoba untuk memerankan politik

integrasi paternalistik (Somantri, 2006). Pada akhirnya, tata ini seakan menyimpang ideal-ideal

yang ada dalam Pancasila itu sendiri, salah satunya adalah sila permusyawaratan. Kemudian, pada

1965 terjadi sebuah kejadian bersejarah di Indonesia dimana partai komunis berusaha melakukan

pemberontakan. Pada 11 Maret 1965, Presiden Soekarno memberikan kewenangan untuk Jenderal

Suharto atas Indonesia. Ini menemukan kurun awal orde baru dimana kelak Pancasila mengalami

mistifikasi. Pancasila pada zaman itu menjadi kaku dan mutlak pemaknaannya. Pancasila pada

masa negeri presiden Soeharto kemudia menjadicore-values (Somantri, 2006), akhirnya kembali

menodai ideal-ideal dasar yang sesungguhnya tertera dalam Pancasila itu sendiri. Pada 1998,

pemerintahan presiden Suharto berhenti dan Pancasila kemudian masuk ke dalam era baru yaitu
era demokrasi.

C. Menurut saya pancasila pada masa era orde lama. Orde Lama dalam sejarah politik Indonesia merujuk
kepada masa pemerintahan Soekarno yang berlangsung dari tahun 1959 hingga 1966 (Demokrasi
Terpimpin). Banyak yang terjadi pada saat demokrasi terpimpin antara lain :

1. Pembentukan Nasakom
2. Tap MPRS Nomor III/MPRS/1963 tentang pengangkatan Soekarno
3. Pembubaran DPR hasi pemilu oleh presiden
4. Pengangkatan ketua DPRGR/MPRS menjadi menteri negara oleh presiden.
5. GBHN yang bersumber pada pidato Presiden

Dikutip dari artikel ejournal.undiksh (https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP )

Pada periode ini, Pancasila dipahami berdasarkan ideal yang berkembang pada situasi

dunia yang waktu itu diliputi oleh kerusuhan dan kondisi sosial-budaya berpusat di dalam suasana

transisional dari masyarakat terjajah menjadi masyarakat merdeka. Masa ini adalah masa

pencarian bentuk pengamalan Pancasila, terutama bagian dalam tata kenegaraan. Maka dari itu,

Pancasila diimplementasikan dalam struktur yang berbeda-beda.

Pada periode tahun 1945 sampai pakai 1950, nilai persatuan dan kesatuan rakyat Indonesia

masih tinggi karena menghadapi Belanda yang masih ingin mengamankan daerah jajahannya di

Indonesia. Namun, setelah penjajah dapat diusir, bangsa Indonesia mulai memperoleh tantangan

dari dalam. Dalam kehidupan politik, sila keempat yang mementingkan musyawarah dan mufakat

tidak dapat dilaksanakan karena demokrasi yang diterapkan adalah demokrasi parlementer.

Presiden semata-mata berfungsi sebagai kepala negara, sedangkan kepala pemerintahan dipegang

oleh perdana menteri. Sistem ini mengakibatkan tidak adanya stabilitas pemerintahan.

Padahal dasar negara yang digunakan adalah Pancasila dan UndangUndang Dasar 1945

yang presidensil, namun bagian dalam praktiknya sistem ini tidak dapat terwujud. Persatuan rakyat

Indonesia mulai mendapatkan tantangan pakai munculnya upaya-cara untuk mengganti Pancasila.

D. Menurut saya pancasila pada era order baru. Orde Baru bertujuan meletakkan kembali tatanan
seluruh kehidupan rakyat, bangsa, dan negara pada kemurnian pelaksanaan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar 1945

Dikutip dari artikel ejournal.undiksh ( https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP )

Era Orde Baru bagian dalam sejarah republik ini mewujudkan periode pemerintahan yang
terlama, dan bisa juga dikatakan sebagai periode pemerintahan yang paling stabil. Stabil dalam

pendapat tidak banyak gejolak yang mengemuka, layaknya keadaan dewasa ini. Stabilitas yang

diiringi dengan maraknya pembangunan di segala bidang. Era pembangunan, era penuh kestabilan,

menimbulkan romantisme dari banyak kalangan.

Diera Orde Baru, yakni stabilitas dan pembangunan, serta merta tidak lepas

dari keberadaan Pancasila. Pancasila menjadi alat bagi pemerintah untuk semakin menancapkan

kewibawaan di Indonesia. Pancasila begitu diagung-agungkan; Pancasila begitu gencar

ditanamkan ideal dan hakikatnya kepada rakyat; dan rakyat tidak memandang hal tersebut sebagai

sesuatu yang mengganjal.

E. Menurut saya pancasila pada era reformasi tidak jauh berbeda dengan masa orde baru dan orde lama,
karena masih ada tantangan yang harus dihadapi. Tantangan tersebut berupa korupsi, kolusi, dan
nepotisme yang masih terus terjadi.

Dikutip dari ejournal.undiksh ( https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPP )

Kata ‘reformasi’ secara etimologis berasal dari kata reform, sedangkan secara harfiah

reformasi mempunyai pengertian suatu kiprah yang memformat ulang, membereskan ulang,

membereskan ulang hal-hal yang menyimpang untukdikembalikan pada format atau bentuk

mulanya sesuai tambah nilai-nilai ideal yang dicita-citakan rakyat. Reformasi juga diartikan

perubahan dari paradigma pola tempo ke paradigma pola baru untuk menuju ke kondisi yang lebih

baik sesuai dengan harapan.

Pancasila sebagai paradigma ketatanegaraan artinya pancasila menjadi kerangka berpikir

atau pola berpikir bangsa Indonesia, khususnya sebagai dasar negara ia sebagai landasan

kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai negara hukum, setiap perilaku baik dari warga

masyarakat maupun dari pejabat-pejabat harus berdasarkan hukum, baik yang tertulis maupun

yang tidak tertulis. Dalam kaitannya dalam peluasan hukum, Pancasila harus menjadi landasannya.

Artinya hukum yang akan dibentuk tidak dapat dan tidak boleh bertentangan dengan sila-sila

Pancasila. Substansi produk hukumnya tidak bertentangan dengan sila-sila pancasila.


3. Menurut saya kita sebagai mahasiswa harus dan sudah memahami peran dan fungsi pancasila
dan juga dijalankan dan diamalkan dikehidupan sehari hari, misalnya, sudah menjadi tanggung
jawab kita membanggakan universitas, diri sendiri, dan lingkungan sekitar dan jangan pernah
melakukan perbuatan buruk misalnya tawuran antar mahasiswa.

Dikutip dari artikel kompasiana


Sebagai generasi penerus bangsa mahasiswa sudah seharusnya menumbuhkan dan
meningkatkan rasa kecintaan nya terhadap tanah air dan menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila
dan pancasila bukan hanya sekedar dasar ideologi bangsa Indonesia saja tetapi didalamnya juga
terdapat sosok yang memiliki peran penting yaitu generasi muda.

Pemuda dalam hal ini memiliki peran yang sangat penting untuk menjaga sebuah keutuhan
pancasila. Pemuda juga berperan sebagai pilar pondasi bangsa dan penggerak pembangunan
nasional khususnya memastikan pancasila sebagai ideologi dan sesuai dengan kepribadian
bangsa yang harus dilestarikan sebab mahasiswa adalah tonggak perubahan bangsa.

Sebagai mahasiswa yang memiliki peran sebagai 'Agent Of Change' dan ' Social Control'
mahasiswa harus menerapkan dan menjalankan pancasila sebagai pedoman hidup untuk
meningkatkan rasa cinta kepada tanah air dan dalam meningkatkan rasa cinta kepada pancasila
bukan hal yang mudah kesemuannya harus dimulai dari kesadaran diri kita masing-masing
misalnya kita harus mampu bertanggung jawab, bersikap disiplin, jujur, berjiwa patriotisme, dan
rela berkorban demi sebuah bangsa dan Negara sehingga kita bisa mengamalkan dan memahami
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dan bentuk nyata peran mahasiswa dalam
mengimplementasikan nilai-nilai pancasila yaitu dengan berakhlak baik, bermoral, dan sopan
santun yaitu caranya dengan menghargai orang-orang yang ada disekitar kita dan mematuhi
semua peraturan yang ada dikampus.
4. Beberapa cara untuk meningkatkan ideologi pancasila :

Pendidikan Pancasila di Sekolah: Memperkuat pendidikan Pancasila di sekolah sebagai bagian dari
kurikulum yang mengajarkan nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda. Hal ini dapat dilakukan
melalui pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) yang memberikan pemahaman
mendalam tentang Pancasila dan mengajarkan nilai-nilainya kepada siswa

Pembentukan Organisasi dan Kegiatan Ekstrakurikuler: Membentuk organisasi dan kegiatan


ekstrakurikuler yang fokus pada pengembangan pemahaman dan pengamalan Pancasila. Contohnya,
pembentukan kelompok diskusi Pancasila, klub literasi Pancasila, atau kegiatan sosial yang berbasis
pada nilai-nilai Pancasila seperti gotong royong dan kepedulian sosial.

Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat: Melibatkan orang tua dan masyarakat dalam upaya
menanamkan ideologi Pancasila kepada generasi muda. Orang tua dapat memberikan contoh dan
mendiskusikan nilai-nilai Pancasila dengan anak-anak mereka di rumah. Sementara itu, masyarakat
dapat mengadakan kegiatan yang mempromosikan nilai-nilai Pancasila, seperti seminar, lokakarya,
atau festival budaya

Media Sosial dan Teknologi: Memanfaatkan media sosial dan teknologi sebagai sarana untuk
menyebarkan informasi dan edukasi tentang Pancasila. Dengan menggunakan platform digital, pesan
dan nilai-nilai Pancasila dapat dijangkau oleh lebih banyak orang, terutama generasi muda yang aktif
menggunakan media sosial

Pembentukan Model Peran: Membentuk model peran yang baik dan inspiratif yang mampu menjadi
contoh bagi generasi muda dalam mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Model peran ini dapat berasal dari
berbagai latar belakang, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama dll.
5. Dalam kehidupan sehari – hari khususnya di lingkungan masyarakat, tidak sedikit orang yang
selalu membicarakan keburukan orang lain. Padahal sudah jelas dalam ajaran islam perilaku
seperti itu tidak dianjurkan. Jika tidak ingin adanya fitnah menfitnah jika ada masalah harus
ditanyakan kebenarannya dahulu apakah benar atau tidak kepada orang yang bersangkutan. Dan
juga ingat, Allah tidak suka orang yang sering menfitnah orang lain dengan alasan yang tidak
jelas. Surah tentang fitnah ada di surah at taubah ayat 191 :

‫َوِم ْنُهم َّم ن َيُقوُل ٱْئَذ ن ِّلى َو اَل َتْفِتِّنٓى ۚ َأاَل ِفى ٱْلِفْتَنِة َس َقُطو۟ا ۗ َوِإَّن َج َهَّنَم َلُمِح يَطٌۢة ِبٱْلَٰك ِفِريَن‬
Artinya: Di antara mereka ada orang yang berkata: "Berilah saya keizinan (tidak pergi berperang)
dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah". Ketahuilah bahwa mereka telah
terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang
yang kafir.

Jadi, kita harus menghindari fitnah menfitnah dikehidupan sehari hari.

Anda mungkin juga menyukai