Anda di halaman 1dari 10

1.

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA

Gambar 1.0 Pancasila sebagai dasar NKRI


Sumber: id.wikipedia.org

A. Menelusuri konsep dan urgensi pendidikan pancasila

Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai pancasila sebagai


pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam kehidupan bermasyarakat sejak sebelum
pancasila sebagai dasar Negara dirumuskan dalam satu sistem nilai. Sejak zaman dahulu,
wilayah-wilayah di nusantara in mempunyai beberapa nilai yang dipegang teguh oleh
masyarakatnya

1. Masalah kesadaran perpajakan

Kesadaran perpajakan menjadi permasalahan utama bangsa, karena uang dari pajak menjadi
tulang punggung pembiayaan pembangunan.Masih banyak warga Negara yang belum
terdaftar sebagai wajib pajak, tidak membayar pajak tetapi ikut menikmati fasilitas yang
disediakan pemerintah

2. Masalah korupsi

Masalah korupsi sampai sekarang masih banyak terjadi,baik dipusat maupun di


daerah,Indonesia masih menduduki peringkat 88 dalam urutan Negara paling korup di dunia.

Page 1
3. Masalah Lingkungan

Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia. dan yang paling santer dibicarakan, yaitu
beralihnya hutan Indonesia menjadi perkebunan.

4. Masalah disintregasi bangsa

Demokrasi mengalir dengan deras menyusul terjadinya reformasi di Indonesia. Beberapa kali
anda menyaksikan diberbagai media massa yang memberitakan elemen masyarakat tertentu
memaksakan kehendaknya dengan cara kekerasan kepada elemen masyarakat lainnya.

5. Masalah dekadensi moral

Begitu banyak tontonan yang bukan hanya mengajarkan kekerasan, melainkan juga perilaku
tidak bermoral seperti pengkhianatan dan perilaku pergaulan bebas.

Visi pendidikan pancasila

Terwujudnya kepribadian sivitas akademika yang bersumber pada nilai-nilai pancasila.

Misi pendidikan pancasila

1. mengembangkan potensi akademik peserta didik

2. menyiapkan peserta didik untuk hidup dan berkehidupan dalam masyarakat, bangsa dan
Negara

3. membangun budaya ber-pancasila sebagai salah satu determinan kehidupan (misi


sosiokultural)

B. Menanya alasan diperlukannya pendidikan pancasila

Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya pancasila diselenggarakan di perguruan tinggi


untuk menanamkan nilai-nilai moral pancasila kepada generasi penerus cita-cita bangsa.
Dengan demikian, pendidikan pancasila diharapkan dapat memperkokoh modalitas akademik
mahasiswa dalam berperan serta membangun pemahaman masyarakat, antara lain :

1. kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri

2. kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang

3. kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas) nasional.

Page 2
Agar anda memahami faktor-faktor yang dapat menyebabkan punahnya suatu bangsa, maka
carilah informasinya melalui berbagai sumber !

Gambar I.5: The Psychology of Spiritual Intelligence

Sumber: sqi.co

Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa pendidikan Pancasila sangat penting
diselenggarakan di perguruan tinggi. Berdasarkan SK Dirjen Dikti No 38/DIKTI/Kep/2002,
Pasal 3,Ayat (2) bahwa kompetensi yang harus dicapai mata kuliah pendidikan pancasila
yang merupakan bagian dari mata kuliah pengembangan kepribadian adalah menguasai
kemampuan berfikir, bersikap rasional, dan dinamis, serta berpandangan luas sebagai
manusia intelektual dengan cara mengantarkan mahasiswa:

1. agar memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai hati
nuraninya;

2. agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-
cara pemecahannya;

3. agar mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan


teknologi dan seni;

4. agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang
persatuan Indonesia

Page 3
Pendidikan pancasila sebagai bagian dari pendidikan nasional, mempunyai tujuan
mempersiapkan mahasiswa sebagai calon sarjana yang berkualitas, berdedikasi tinggi, dan
bermatabat tegar:

1. menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

2. sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur;

3. memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan bertanggung jawab sesuai hati nurani;

C. Menggali sumber historis,sosiologis,politik pendidikan pancasila

Dilihat dari segi objek materil, pengayaan materi atau substansi mata kuliah pendidikan
pancasila dapat dikembangkan melalui beberapa pendekatan, diantaranya pendekatan historis,
sosiologis, dan politik. Sementara, dilihat dari segi objek formil, pengayaan materi kuliah
pendidikan pancasila dapat dikembangkan melalui beberapa pendekatan, diantaranya
pendekatan historis, sosiologis, dan politik.

1. Sumber historis pendidikan pancasila

Selain itu, anda juga dapat berperan serta secara aktif dan arif dalam berbagai kehidupan
berbangsa dan bernegara, serta dapat berusaha menghindari perilaku yang bernuansa
mengulangi kembali kesalahan sejarah.

Gambar I.6: Pidato Presiden Soekarno

Sumber: radiosilaturahim.com

Page 4
2. Sumber sosiologis pendidikan pancasila

Sosiologi dipahami sebagai ilmu tentang kehidupan antarmanusia. Di dalamnya mengkaji,


antara lain latar belakang, susunan dan pola kehidupan sosial dari berbagai golongan dan
kelompok masyarakat, disamping juga mengkaji masalah-masalah social, perubahan dan
pembaharuan dalam masyarakat.

Bentuk lain mensyukuri kemerdekaan adalah dengan memberikan konstribusi konkret bagi
pembangunan Negara melalui kewajiban membayar pajak,karena dengan dana pajak itulah
pembangunan dapat dilangsungkan secara optimal

3. Sumber yuridis pendidikan pancasila

Negara republic Indonesia adalah Negara hukum (rechtsstaat) dan salah satu cirinya atau
istilah yang bernuansa bersinonim, yaitu pemerintahan berdasarkan hukum (rule of law).

Hal tersebut berarti pendekatan yuridis (hukum) merupakan salah satu pendekatan utama
dalam pengembangan atau pengayaan materi mata kuliah pendidiakn pancasila. Urgensi
pendekatan yuridis ini adalah dalam rangka menegakkan undang-undang (law enforcement)
yang merupakan salah satu kewajiban Negara yang penting.

Page 5
DAFTAR PUSTAKA
Abdulgani, Roeslan. 1979. Pengembangan Pancasila Di Indonesia. Jakarta: Yayasan Idayu.

Admoredjo, Sudjito bin. 2009. “Negara Hukum dalam Perspektif Pancasila”.

Makalah dalam Kongres Pancasila di UGM Yogyakarta, 30 --31 Mei s.d.

1 Juni 2009.

Aiken, H. D.. 2009. Abad Ideologi, Yogyakarta: Penerbit Relief.

Ali, As’ad Said. 2009. Negara Pancasila Jalan Kemaslahatan Berbangsa.

Jakarta: Pustaka LP3ES.

Asdi, Endang Daruni. 2003. Manusia Seutuhnya Dalam Moral Pancasila.

Jogjakarta: Pustaka Raja.

Bahar, Saafroedin, Ananda B. Kusuma, dan Nannie Hudawati (peny.). 1995, Risalah
Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei 1945 --22 Agustus 1945,
Sekretariat Negara Republik Indonesia, Jakarta.

Bahm, Archie. 1984. Axiology: The Science of Values. New Mexico: Albuquerque.

.. 1995. Epistemology; Theory of Knowledge. New Mexico: Albuquerque.

Bakker, Anton. 1992. Ontologi: Metafisika Umum. Yogyakarta: Kanisius. Bakry, Noor Ms.
2010. Pendidikan Pancasila. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. Branson, M. S. 1998. The Role of
Civic Education, A Fortcoming education policy

Task Force Position. Paper from the Communitarian Network. Darmodiharjo,


Darjidkk. 1991. Santiaji Pancasila: Suatu Tinjauan Filosofis,

Historis dan Yuridis Konstitusional. Surabaya: Usaha Nasional. Darmodihardjo, D.


1978. Orientasi Singkat Pancasila. Jakarta: PT. Gita Karya. Delors, J. et al. 1996. Learning
the Treasure Within, Education for the 21th

Century. New York: UNESCO.

Diponolo.G.S. 1975. Ilmu Negara Jilid 1. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2013.


Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional
Kementerian Pendidikan dan kebudayaan republic Indonesia.

Page 6
Driyarkara. tt. Pancasila don Religi.Tanpa kota dan penerbit.

Federick, W. H., dan Soeri Soeroto (Eds). 2005. Pemahaman Sejarah Indonesia: Sebelum don
Sesudah Revolusi. Jakarta: Pustaka LP3ES.

Frondizi, Risieri .. 2001. What is Value?. Terjemahan Cuk Ananta Wijaya.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hatta, Mohammad. 1977. Pengertian Pancasila. Jakarta: ldayu Press.

Todung Mulya Lu bis. tt. "Pancasila, Globalisasi, dan Hak Asasi Manusia" dalam: Restorasi
Pancasila. Mendamaikan Politik ldentitas dan Modernitas. Penyunting, lrfan
Nasution dan Ronny Agustinus. Jakarta: Perhimpunan Pendidikan Demokrasi.

Hunnex, Milton D. 1986. Chronological and Thematic Charts of Philosophies and


Philosophers. Michigan: Chandler Publishing Company.

Hiday at, Arief. 201 2. Dengan Judul Negara Hukum Pancasila: Suatu fv1odel Ideal
Penyelenggaraan Negara Hukum. Artikel ini disampaikan pada Kongres Pancasila IV di
UGM Yogyakarta tanggal 31 Mei -- 1 Juni 201 2.

lsmaun. 1978. Pancasila: Dasar Filsafat Negara Republik Indonesia: dalam Rangka Cita-
cita don Sejarah Perjuangan Kemerdekaan. Bandung: Carya Remadja.

Kaelan. 2000. Pendidikan Pancasila. Yogyakarta: Paradigma.

Kaelan, 2013, Negara Kebangsaan Pancasila: Kultural, Historis, Filosa/is, Yuridis, don
Aktualisasinya. Yogyakarta: Penerbit Paradigma.

Kelsen, Hans. 1970. The Pure Theory of Law, Translation from the Second

(Revised and Enlarged). German: University of California.

Kusuma, A.B. 2004. Lahirnya Undang-Undang Dasar 7 945, , Jakarta: Bad an

Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia.

Koentjaraningrat. 2004. Kebudayaan fv1entalitas don Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia


Pustaka Utama.

Kuntowijoyo. 2006. Islam sebagai llmu: Epistemologi, fv1etodologi, don Etika,

Yogyakarta: Tiara Wacana.

Lacey Hugh. 1999 Is Science Value Free? London: Routledge.

Latif, Yudi. 2011. Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas don Aktualitas

Pancasila. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

2013. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta:


Sekretariat Jenderal MPR Republik Indonesia.

Page 7
Littlejohn, Stephen W., Foss, Karen A. 2008. Theories of Human

Communication. Penerjemah: Mohammad Yusuf Hamdan. (TeoriKomunikasi).


Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Magee, Bryan. 2008. The Story of Philosophy. Penerjemah: Marcus Widodo, Hardono
Hadi. Yogyakarta: Kanisius.

Mahfud, M D. 2009. “Pancasila Hasil Karya dan Milik Bersama”, Makalah pada

Kongres Pancasila di UGM tanggal 30 Mei 2009.

Magnis-Suseno, Franz. 2011. “Nilai-nilai Pancasila sebagai Orientasi Pembudayaan


Kehidupan Berkonstitusi” dalam Implementasi Nilai- nilai Pancasila dalam
Menegakkan Konstitusionalitas Indonesia, Kerjasama Mahkamah Konstitusi RI
dengan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 2--3 Mei 2013.

Martodihardjo, Susanto, dkk. 1993, Bahan Penataran Pedoaman Penghayatan

dan Pengamalan Pancasila. Jakarta: BP-7 Pusat.

Muzayin. 1992. Ideologi Pancasila (Bimbingan ke Arah Penghayatan dan

Pengamalan bagi Remaja). Jakarta: Golden Terayon Press. Notonagoro.1994.


Pancasila Secara ilmiah Populer. Jakarta: Bumi Aksara. Nugroho, Tarli. tt. Ekonomi Pancasila:
Refleksi Setelah Tiga Dekade. Tanpa kota

dan penerbit.

Oetojo Oesman dan Alfian (Eds). 1991. Pancasila Sebagai Ideologi dalam Berbagai
Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: BP-7 Pusat,.

Ohmae, Kenichi. 1995. The End of the Nation-State: the Rise of Regional

Economies. New York: Simon and Schuster Inc.

. 2002. Hancurnya Negara-Bangsa: Bangkitnya Negara Kawasan dan


Geliat Ekonomi Regional di Dunia tak Berbatas. Yogyakarta: Qalam.

Pabottinggi, Mochtar, 2006, “Pancasila sebagai Modal Rasionalitas Politik”, dalam


Simposium dan Sarasehan Pancasila sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan dan
Pembangunan Bangsa, 14--15 Agustus 2006, Kerjasama Universitas Gadjah
Mada, KAGAMA, LIPI, dan LEMHANNAS. Yogyakarta.

Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009--2014.(2013).

Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: Sekretariat

Jenderal MPR RI.

Page 8
Prawirohardjo, Soeroso, dkk. 1987. Pancasila sebagai Orientasi

Pengembangan Ilmu.Yogyakarta: Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat. Ristek (Ed.).


2009, Sains dan Teknologi: Berbagi Ide untuk Menjawab Tantangan

dan Kebutuhan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Riyanto, Astim. 2009. "Makalah Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi

:Tinjauan Yuridis" yang dipresentasikan dalam Workshop Pengkojion Peneropon


fv1oto Kulioh Pendidikon Poncosilo di Perguruon Tinggi bertempat di Hotel Ambhara
Jakarta.

Sastrapratedja, M. 2001 Poncosilo sebogoi Visi don Referensi Kritik Sosiol.

Yogyakarta: Penerbitan Universitas Sanata Dharma.

Soeharto. 1986. Sambutan pada Pembukaan Kongres llmu Pengetahuan

Nasional IV, 8 September 1986. Jakarta.

Soepardo, dkk. 1962. fv1onusio don fv1osyorokot Boru Indonesia. Jakarta: Dinas

Penerbitan Balai Pustaka.

Soeprapto, Bahar, S dan Arianto, L. 1995. Cito Negara Persotuon Indonesia.

Jakarta: BP- 7 Pusat.

Suweca, I Ketut. 2011 Apo Kato Bung Komo tentong Buku, llmu, don Amal?
(Edukosi.komposiono.com/20 7 7 /7 0/04/opo-koto-bung-korno•

tentong-buku-ilmu-don-omol-398633.html).

Taylor, A. E. 1955 Aristotle New York: Dover Publications, Inc.

The Liang Gie. 1977. Suotu Konsepsi ke Aroh Penertibon Bidong Filsofot.

Yogyakarta: Karya Kencana.

Thomson, J. B. 1984 Studies in the Theory of Ideology Los Angeles: University of California
Press.

Titus, Smith, and Nolan. 1984. Living Issues in Philosophy. Alih bahasa: H.M.

Rasjidi (Persoolon-Persoolon Filsofot). Jakarta: BulanBintang.

Yusuf, Slamet Effendi. 2009. "Kedaulatan Rakyat dalam Perspektif Pancasila".

Makalah dalam Kongres Pancasila di UGM Yogyakarta, 30--31 Mei s.d.

1 Juni 2009.

Page 9
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2013/12/03/7 /198717 /Ind

onesia-Peringkat-64-Negara-Paling-Korup-di-Dunia

http://dreamindonesia.wordpress.com/2011/06/10/astaga-hutan• sumatera-dan-hutan-
kalimantan-akan-punah-pada-tahun-2022- sehingga-indonesia-di-anugerahi-
certificate-guinnes-world-records• sebagai-perusak-h utan-tercepat-d i-d u nia/

http://nasional.sindonews.com/read/2013/12/27 /13/821215/sepanjang-

2013-kasus-narkoba-meningkat

http://www.pulausumbawanews.com/hukum/indonesia-peringkat-5-
terkorup-di-dunia/

Page 10

Anda mungkin juga menyukai