Anda di halaman 1dari 6

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2020/2021

( Waktu 100 menit )

Soal :
1.Jelaskan mengapa Matakuliah Pancasila merupakam Matakuliah Wajib
bagi mahasiswa semua Perguruan Tinggi di Indonesia.

2. Jelaskan perbedaan Landasan Filsafat untuk Sila- Sila Pancasila sebagai


Sistem Filsafat.

3. Jelaskan mengapa Sila- Sila Pancasila sebagai Dasar Negara Bangsa


Indonesia.

4. Jelaskan pilar- pilar dalam mempelajari Pancasila. Berikan contoh dalam


kehidupan sehari- hari Bangsa Indonesia.

5. Jelaskan perbedaan Etika, Moral, Norma dan Nilai. Berikan contohnya


dalam kehidupan sehari –hari Bangsa Infonesia.

6. Jelaskan Konsep dan Urgensi Pancasila dalam Arus Sejarah Perjuangan


Perjuangan Bangsa Indonesia.

7. Jelaskan Konsep dan Urgensi Sila- Sila Pancasila dalam Konteks


Ketatanegaraan Republik Indonesia.

8. Jelaskan Pernyataan tersebut : Pancasila sebagai Pedoman Hidup bagi


Kehidupan Bangsa Indonesia. Berikan contohnya.

9. Jelaskan Perbedaan tersebut di bawah ini serta berikan contohnya


a) Nilai Religius b) Nilai Spiritual c) Nilai Vitalitas d) Nilai Moral
e) Nilai Materil

10. Jelaskan perbedaan a) Normatif Etik, b) Deskriptif Etik , c) Practical Etik.


Berikan contoh nya masing – masing tersebut.

__________________________ SELAMAT BEKERJA _____________________


NAMA : SUDIRMAN

KELAS : SK2B INDRALAYA

NIM : 09011282025056

JAWABAN

1. Karena Matakuliah Pancasila merupakan matakuliah pembentukan


kepribadian dan pengembangan karakter mahasiswa dalam kehidupan
sehari-hari baik di lingkungan kampus maupun lingkungan masyarakat.
2. Landasan Filsafat Pancasila :
a. Ontologis : menganalisi substansi
Landasan ontologis Pancasila artinya sebuah pemikiran
filosofis atas hakikat dan nilai-nilai sila Pancasila sebagai
dasar filosofis negara Indonesia.
Contoh :
Ketuhanan Yang Maha Esa : Kebebasan beragama, saling
menghormati dan toleransi.
Kemanusiaan yang adil dan beradab : Setiap manusia
memiliki martabat yang sama dan harus diperlakukukan adil.
Persatuan Indonesia : Saling menghormati perbedaan suku,
etnis, budaya, bahasa dan agama
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan : Sistem Demokrasi yang
digunakan dalam memilih wakil rakyat
Keadialan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia :
Kesejahteraan rakyat Indonesia
b. Epistemologis : nilai-nilai Pancasila digali dari pengalaman
bangsa Indonesia disusun menjadi suatu pandangan yang
komperehensif tentang kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
c. Aksiologis : nilai atau kualitas yang terkandung dalam sila-sila
Pancasila
3. Karena sila-sila Pancasila mengandung nilai-nilai dasar yang
menjadi ciri khas kepribadian bangsa Indonesia dan dijadikan
sebagai pedoman bangsa Indonesia dalam kehidupan berbangsa
dan bernegara.
4. 4 pilar dalam mempelajari Pancasila :
a. learning to know
Pilar pertama ini memeliki arti bahwa para peserta didik dianjurkan untuk mencari
dan mendapatkan pengetahuan sebanyak-banyaknya, melalui pengalaman-
pengalaman. Hal ini akan dapat memicu munculnya sikap kritis dan semangat
belajar peserta didik meningkat. Learning to know selalu mengajarkan tentang arti
pentingnya sebuah pengetahuan, karena didalam learning to know
terdapat learning how to learn, artinya peserta didik belajar untuk memahami apa
yang ada di sekitarnya, karena itu adlah proses belajar. Contoh : mempelajari
materi yang belum diajarkan dosen
b. learning to do
Pilar kedua menekankan pentingnya interaksi dan bertindak. “di sini para peserta
didik diajak untuk ikut serta dalam memecahkan permasalahan yang ada di
sekitarnya melalui sebuah tindakan nyata”. Belajar untuk menerapkan ilmu yang
didapat, bekerja sama dalam sebuah tim guna untuk memecahkan masalah dalam
berbagai situasi dan kondisi. Learning to do berkaitan dengan kemampuan hard
skill dan soft skill. Contoh : Diskusi antara mahasiswa dan Dosen mengenai suatu
permasalaha
c. learning to be
Pilar ketiga artinya bahwa pentingnya mendidik dan melatih peserta didik agar
menjadi pribadi yang mandiri dan dapat mewujudkan apa yang peserta didik
impikan dan cita-citakan. Contih : bagi siswa yang agresif, akan menemukan
jati dirinya bila diberi kesempatan cukup luas untuk berkreasi. Dan
sebaliknya bagi siswa yang pasif, peran guru sebagai kompas penunjuk
arah sekaligus menjadi fasilitator sangat diperlukan untuk
menumbuhkembangkan potensi diri siswa secara utuh dan maksimal.

Penguasaan pengetahuan dan keterampilan (soft skill dan hard skill) merupakan
bagian dari proses menjadi diri sendiri (learning to be). Menjadi diri sendiri dapat
diartikan sebagai proses pemahaman terhadap kebutuhan dan jati diri. Belajar
untuk berperilaku sesuai dengan norma-norma dan kaidah yang berlaku di
masyarakat, belajar menjadi orang yang berhasil, sesungguhnya merupakan
proses pencapaian aktualisasi diri.

d. learning to live together


Pilar terakhir artinya menanamkan kesadaran kepada para peserta didik bahwa
mereka adalah bagian dari kelompok masyarakat. jadi, mereka harus mampu
hidup bersama. Dengan makin beragamnya etnis di Indonesia, kita perlu
menanamkan sikap untuk dapat hidup bersama. Contoh : saling membantu
sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari.

5. Etika adalah ilmu yang membahas bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu
ajaran dan bagaimana kita bersikap dan bertanggung jawab dengan berbagai
ajaran moral. Contoh : senantiasa menjaga kerukunan antar sesama manusia.
Nilai adalah sesuatu yang berharga, berguna, indah, memperkaya batin dan
menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Contoh : nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.
Norma adalah Petunjuk atau aturan tingkah laku yang harus dijalankan dalam
kehidupan sehari-hari berdasarkan motivasi tertentu. Contoh : Norma Hukum dan
Agama.
Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk yang menyangkut tingkah
laku dan perbuatan manusia. Contoh : Membuang sampah pada tempatnya.
6. Konsep dan urgensi Pancasila dalam arus sejarah bangsa Indonesia :
a. Periode Pengusulan Pancasila
Cikal bakal munculnya ideologi bangsa itu diawali dengan lahirnya rasa
nasionalisme yang menjadi pembuka ke pintu gerbang kemerdekaan bangsa
Indonesia. Ahli sejarah, Sartono Kartodirdjo, sebagaimana yang dikutip oleh
Mochtar Pabottinggi dalam artikelnya yang berjudul Pancasila sebagai Modal
Rasionalitas Politik, menengarai bahwa benih nasionalisme sudah mulai tertanam
kuat dalam gerakan Perhimpoenan Indonesia yang sangat menekankan solidaritas
dan kesatuan bangsa. Perhimpoenan Indonesia menghimbau agar segenap suku
bangsa bersatu teguh menghadapi penjajahan dan keterjajahan. Kemudian,
disusul lahirnya Soempah Pemoeda 28 Oktober 1928 merupakan momenmomen
perumusan diri bagi bangsa Indonesia.
b. Periode Perumusan Pancasila
Hal terpenting yang mengemuka dalam sidang BPUPKI kedua pada 10 – 16 Juli
1945 adalah disetujuinya naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang
kemudian dikenal dengan nama Piagam Jakarta. Piagam Jakarta itu
merupakan naskah awal pernyataan kemerdekaan Indonesia. Pada alinea
keempat
Piagam Jakarta itulah terdapat rumusan Pancasila sebagai berikut.
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemelukpemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Naskah awal “Pembukaan Hukum Dasar” yang dijuluki “Piagam Jakarta” ini di
kemudian hari dijadikan “Pembukaan” UUD 1945, dengan sejumlah perubahan
di sana-sini.
c. Periode Pengesahan Pancasila
Perubahan situasi yang cepat itu menimbulkan kesalahpahaman
antara kelompok pemuda dengan Soekarno dan kawan-kawan sehingga
terjadilah penculikan atas diri Soekarno dan M. Hatta ke Rengas Dengklok
(dalam istilah pemuda pada waktu itu “mengamankan”), tindakan pemuda itu
berdasarkan keputusan rapat yang diadakan pada pukul 24.00 WIB menjelang
16 Agustus 1945 di Cikini no. 71 Jakarta (Kartodirdjo, dkk., 1975: 26).
Melalui jalan berliku, akhirnya dicetuskanlah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia pada 17 Agustus 1945.
7. Sebagai dasar negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang dalam ilmu
kenegaraan populer disebut sebagai dasar filsafat negara (pilisophisce gronslag). Dalam
kedudukan ini Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam setiap aspek
penyelenggaraan negara, termasuk dalam sumber tertib hukum di Indonesia, sehingga
Pancasila merupakan sumber nilai, norma dan kaidah baik moral maupun hukum di
Indonesia. Oleh karenanya, Pancasila merupakan sumber hukum negara baik yang tertulis
maupun yang tak tertulis atau convensi. Indonesia adalah negara demokrasi yang
berdasarkan atas hukum, oleh karena itu dalam segala aspek pelaksanaan dan
penyelenggaraan negara diatur dalam system peraturan perundang – undangan. Hal inilah
yang dimaksud dengan pengertian Pancasila dalam konteks ketatanegaraan Republik
Indonesia.
8. Pancasila sebagai pedoman hidup bagi kehidupan bangsa Indonesia ialah Pancasila
sebagai pedoman bangsa Indonesia dalam bersikap dan bertingkah laku dalam kehidupan
sehari-hari. Pancasila menjadi landasan moral kepribadian bagi bangsa Indonesia.
Contoh :
1. menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila
2. meyakini bahwa tuhan itu ada. karena menurut pancasila negara indonesia adalah
negara yang berketuhanan
3. walaupun berbeda-beda suku, ras, dan agama, orang indonesia harus saling
membantu dalam melaksanakan tugas-tugas di masyarakat.
9. a. Nilai Religius, Nilai ini menempati nilai yang tertinggi dan melekat / dimiliki Tuhan Yang
Maha Esa yaitu nilai yang Maha Agung, Maha Suci, Absolud yang tercermin pada Sila
pertama Pancasila yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
Contoh : melaksanakan kewajiban beribadah kepada Tuhan
b.Nilai Spiritual, nilai ini melekat pada manusia, yaitu budi pekerti, perangai, kemanusiaan
dan kerohanian yang tercermin pada sila kedua Pancasila yaitu ”Kemanusiaan yang adil
dan beradab”.
Contoh : Jujur dan sopan dalam berbicara dengan orang yang lebih tua
c. Nilai Vitalitas, nilai ini melekat pada semua makhluk hidup, yaitu mengenai daya hidup,
kekuatan hidup dan pertahanan hidup semua makhluk. Nilai ini tercermin pada sila ketiga
dan keempat dalam Pancasila yaitu “Persatuan Indonesia” dan
“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan”.
Contoh : seorang manusia membutuhkan manusia lain untuk keberlangsungan hidupnya
d. Nilai Moral, nilai ini melekat pada prilaku hidup semua manusia, seperti asusila,
perangai, akhlak, budi pekerti, tata adab, sopan santun, yang tercermin pada sila kedua
Pancasila yaitu “Kemanusiaan yang adil dan Beradab”.
Contoh : bersikap sopan santun dan mengucapkan salam ketika masuk ke rumah orang
lain
e. Nilai Materil, nilai ini melekat pada semua benda-benda dunia. Yang wujudnya yaitu
jasmani, badani, lahiriah, dan kongkrit. Yang tercermin dalam sila kelima Pancasila
yakni “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
Contoh : seorang anak memerlukan baju sekolah dan peralatan sekolah untuk kebutuhan
sekolahnya
10. a. Etika normatif adalah etika yang berusaha untuk menetapkan berbagai macam sikap
dan pola perilaku yang bersifat ideal dan sepatutnya dimiliki oleh manusia sebagai sesuatu
yang berharga / bernilai di dalam hidupnya.
Contoh : Kebiasaan menggunakan NARKOBA harus dapat dihindari karena
dapat merusak organ tubuh (menyiksa diri sendiri)
b. Etika deskriptif merupakan macam-macam etika yang akan berupaya untuk membidik
secara kritis dan rasional tingkah laku dan perilaku manusia serta apa yang dicari oleh
manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang dianggap mempunyai nilai-nilai untuk
diterapkan dalam kehidupan.
Contoh : menjaga sopan santun dalam berbicara di depan publik
c. Praktik Etik adalah etika yang langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak
boleh dilakukan manusia.
Contoh : Kita tidak boleh saling membunuh antar sesama

Anda mungkin juga menyukai