Anda di halaman 1dari 43

RESUME PKN

2023

Disusun oleh:

Regina Gandhi

230600115

Dosen Pembimbing:

Drs. Edi Sumarno, M.Hum

Dr. Suria Ningsih, SH, M.Hum

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA


1. VISI, MISI, LANDASAN DAN TUJUAN MATA KULIAH PPKN
1. Visi: Menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi dalam
mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya.

2. Misi: Membantu mahasiswa agar mampu mewujudkan kesadaran berbangsa dan bernegara
dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dikuasainya dengan rasa
tanggung jawab kemanusiaan.

3. Landasan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

• Landasan Yuridis : Bersumber dari perundang-undangan yang menjadi


pedoman dalam pendidikan.
• Landasan Historis : Fakta Historis yang erat dengan Pancasila dan perjuangan
mempertahankan Pancasila.
• Landasan Kultural : Nilai luhur yang positif dan patut diamalkan dalam
pendidikan.

4. Tujuan: Membantu mahasiswa dalam:


1. Mengembangkan potensinya untuk menguasai ilmu pengetahuan, keterampilan, dan
sikap kewarganegaraan dan nilai-nilai yg diperlukan dlm rangka penerapan ilmu,
profesi, dan keahliannya serta berpartisipasi dlm kehidupan bermasyarakat dalam
komunitas setempat, bangsa, dan dunia.
2. Menjadi warganegara yang cerdas, demokratik berkeadaban, dan bertanggung jawab
dalam menggalang kemampuan kompetitif bangsa di era globalisasi.
1. DINAMIKA PANCASILA

A. Sejarah Perumusan Pancasila


-Masuknya tentara jepang di Tarakan (1 Maret 1942)
-Berakhirnya kekuasaan Belanda Gubernur Jender Hindia Belanda (Tjarda van Starkenborgh
Stachouwer) menandatangani penyerahandiri kepada Jepang (Jenderal Imamura) di Kalijati,
Bandung pada 9 Maret 1942
-Dewan Perwakilan Rakyat Jepang ( Toikuhu Gikai) Saat Jepang mulai tersudut pada 7
Semptember 1944, atas nama pemerintah Jepang, Kaiso janji sebuah kemerdekaan (24 Agustus
1945), didepan Sidang istimewa

• Dibentuknya BPUPKI (Dokuritsu Zyumbi Tjosakai) Dibentuk tanggal 29 April 1945, dilantik
tanggal 28 Mei 1945 oleh panglima Tentara Jepang ke-16 di Jawa, yakni Letnan Kenderal
Kimakici Harada. BPUPKI diketuai oleh DR. KRT, Radjimam Wedyodiningrat ( Kaicoo), Ketua
muda Ichibangise (Fiku Kaicoo)
• Sidang BPUPKI (29 Mei- 1 Juni 1945)

-Muhammad Yamin ( 29 Mei 1945)


1.Peri Kebangsaan
2.Peri Kemanusiaan
3.Peri Ketuhanan
4.Peri Kerakyatan
5.Kesejahteraan Rakyat

Kemudian secara tertulis Muhammad Yamin juga mengajukan rumusan lain,yakni


1.Ketuhanan yang maha esa
2.Kebangsaan persatuan Indonesia
3.Rasa Kemanusiaan Yang adil dan beradab
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan pewakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

-Prof. Mr. Soepomo (31 Mei 1945)


1.Persatuan
2.Kekeluargaan
3.Keseimbangan Lahir dan Batin
4.Musyawarah
5.Keadilan Rakyat
-Ir Soekarno (1 Juni 1945)
1.Kebangsaan
2.Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3.Mufakat atau Demokrasi
4.Kesejahteraan sosial
5.Ketuhanan Yang Maha Esa

• Setelah menjalani proses yang cukup panjang, pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan
berhasil merumuskan naskah yang oleh Muhammad Yamin diberi nama “Piagam
Jakarta”atau “Jakarta Charter” yang isinya adalah:
1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

2. Perkembangan Ideologi Besar Dunia dan Ideologi Baru

PENGERTIAN IDEOLOGI
Idiologi berasal dari kata “idea” (Yunani) “eidos” : gagasan/konsep/cita-cita “logos” : ilmu
Idiologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan dan symbol-simbol masyarakat atau suatu bangsa
yang menjadi pegangan dan pedoman kerja (atau perjuangan) untuk mencapai tujuan masyarakat
atau bangsa lain itu
PERKEMBANGAN IDIOLOGI BESAR DUNIA
1. Liberalisme Liber berarti bebas, merdeka, tak terikat. Dalam ajarannya, manusia hakikatnya
adalah makhluk individu yang bebas, pribadu yang utuh dan lengkap serta terlepas dari manusia
lainnya sehingga keberadaan individu lebih penting dari masyarakat
2. Komunisme Awalnya, istilah komunisme dipakai untuk cita-cita utopis masyarakat, dimana
segala hak pribadi dihapus dan semua dimiliki secara Bersama
PERKEMBANGAN IDIOLOGI BARU
1. Pluralisme Dapat dikatakan sebagai paham tentang kemajemukan masyarakat
2. Feminisme Mengansumsikan bahwa kaum perempuan pada dasarnya ditindas dan dieksploitasi
3. Postmodernisme Pemikiran menentang segala hal yang berkaitan dengankemutlakan dan
menghindari suatu sistematika uraian atau pemecahan persoalan yang sederhana dan skematis
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Menurut Aristoteles merupakan sebuah hubungan yang parallel, tersimpul pada tujuan yang sama-
sama ingin dicapai, yakni terbinanya warga negara yang baik, yang Susila, setia kepada negara.

3.HAKIKAT SILA-SILA PANCASILA

Isi arti pancasila yang umum universal yaitu hakikat sila-sila pancasila artinya hal itu merupakan
esensi atau inti sari pancasila sehingga merupakan pangkal tolak derivasi baik dalam bidang
kenegaraan dan tertib hukum Indonesia serta dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang
kehidupan konkrit.

1. Sila Pertama: Ketuhanan Yang Maha Esa

Dalam segala aspek penyelenggaraan Negara Indonesia harus sesuai dengan hakikat nilai-nilai
yang berasal dari Tuhan, yaitu nilai-nilai agama. Hakikat kedudukan kodrat manusia adalah
sebagai makhluk berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan.

2. Sila Kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Dalam setiap aspek penyelengaraan Negara antara lain hakikat Negara, bentuk Negara, tujuan
Negara, kekuasaan Negara, moral Negara dan para penyelenggara Negara dan lain-lainnya harus
sesuai dengan sifat-sifat dan hakikat manusia.

3. Sila Ketiga: Persatuan Indonesia

Bangsa yang mendiami wilayah Indonesia bersatu karena didorong untuk mencapai kehidupan
yang bebas dalam wadah Negara yang merdeka dan berdaulat, persatuan Indonesia merupakan
faktor yang dinamis dalam kehidupan bangsa Indonesia.
4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan

Bahwa rakyat dalam menjalankan kekuasaannya melalui sistem perwakilan dan keputusan-
keputusannya diambil dengan jalan musawarah dengan pikiran yang sehat serta penuh tanggung
jawab baik kepada Tuhan yang maha Esa maupun kepada rakyat yang diwakilinya.

5. Sila Kelima: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Realisasi keadilan dalam praktek kenegaraan secara kongkrit keadilan sosial ini mengandung cita-
cita kefilsafatan yang bersumber pada sifat kodrat manusia monodualis, yaitu sifat kodrat manusia
sebagai individu dan makhluk sosial.

4.ETIKA PANCASILA

A. Pengertian Etika

Etika (kebiasaan): baik atau buruk; moral; berkaitan dengan nilai.

Etika adalah sebuah kebiasaan yang berkaitan dengan moral seorang manusia dan dari moral
tersebut dapat ditentukan tentang suatu nilai baik dan nilai buruk.

Dibagi 2, yaitu:

1. Etika umum: kondisi dasar mengenai bagaimana manusia bertindak secara etis. Teori dan
prinsip dasarnya menjadi tolak ukur dalam menilai baik atau buruk.
2. Etika khusus: penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.
Dibagi 2 menjadi:
a. Etika individual: menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap diri sendiri.
b. Etika sosial: menyangkut etika terhadap sesama, keluarga, profesi, politik, dan
lingkungan.

B. Pancasila Sebagai Sistem Etika

Pancasila sebagai sistem etika merupakan kesatuan sila-sila Pancasila, sila-sila tersebut saling
berhubungan, bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu, dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Lima etika yang dijiwai nilai-nilai dari sila-sila Pancasila adalah nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.

Pada dasarnya setiap sila dalam Pancasila tidak dapat dipisahkan

a. Sila ke-2, 3, 4, dan 5 dijiwai oleh sila ke-1


b. Sila ke-2 menjiwai sila ke-3, 4, dan 5
c. Sila ke-3 menjiwai sila ke-4 dan 5
d. Sila ke-4 menjiwai sila ke-5
e. Sila ke-5 tidak menjiwai, tetapi dijiwai dan sesuai dengan nilai-nilai diatasnya.

5.PANCASILA SEBAGAI KARAKTER KEILMUAN

Pancasila sebagai karakter keilmuan artinya sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan.
Pancasila merupakan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pancasila
memuat nilai-nilai yang saling berkesinambungan dari sila pertama hingga sila terakhir. Contoh
pengembangan nilai pancasila sebagai karakter keilmuan Indonesia adalah pengembangan dan
kemajuan IPTEK di Indonesia yang dilakukan agar dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat
dan dapat meningkatkan kesejahtaraan bangsa.

Manfaat pancasila sebagai karakter keilmuan bangsa Indonesia, yaitu:

• Menjadi rambu-rambu bagi pengembangan IPTEK di Indonesia.


• IPTEK dikembangkan sesuai dengan kebudayaan dan jati diri bangsa Indonesia.
• IPTEK digunakan dalam mengembangkan dan mempertahankan kekayaan bangsa seiring
perkembangan zaman.
• Pengembangan IPTEK digunakan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
• Pengembangan IPTEK digunakan dalam upaya menyejahterakan rakyat Indonesia.
• Pengendalian IPTEK agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa
Indonesia.

6.IDENTITAS NASIONAL

A. Pengertian Identitas Nasional


Identitas Nasional: manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek
kehidupan suatu bangsa dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri khas tadi suatu bangsa berbeda
dengan bangsa lain dalam hidup dan kehidupannya.

B. Identitas Kesukubangsaan dan Identitas Kebangsaan

Identitas Kesukubangsaan: bersifat askriptif, bawaan, primer, dan etnik. Contoh: suku, agama,
budaya, kerabat, daerah asal, dan bahasa daerah.

Identitas Kebangsaan: bersifat buatan, sekunder, etis, dan nasional. Contoh: bahasa Nasional,
bendera, semboyan, ideologi, lambang negara, dll.

C. Unsur-unsur yang Terkandung dalam Identitas Nasional

Pola Perilaku: adat-istiadat, dan budaya.

Lambang-lambang: bendera, bahasa, lagu kebangsaan, lambang negara, dll.

Alat-alat Perlengkapan: bangunan, peralatan, dan teknologi.

Tujuan Yang Ingin Dicapai: tujuan negara, budaya unggul, prestasi, dll.

D. Faktor-faktor Pembentuk Identitas Nasional

Sejarah, Kebudayaan, Kemajemukan, Agama, Bangsa, Tokoh, Sakral, Ekonomi, Kelembagaan,


Dll.

E. Contoh-contoh Identitas Nasional (Indonesia)

Bahasa Nasional = Bahasa Indonesia

Bendera Negara = Sang Merah Putih

Lagu Kebangsaan = Indonesia Raya

Lambang Negara = Garuda Pancasila

Semboyan Negara = Bhinneka Tunggal Ika

Falsafah Negara = Pancasila


Konstitusi Negara = UUD 1945

Bentuk Negara = NKRI

Konsep Geopolitik = Wawasan Nusantara

Konsep Geostrategi = Ketahanan Nasional

Keb. Daerah yang telah diterima sebagai keb. Nasional.

F. Penyebab Terjadinya Krisis Identitas Nasional


1. Faktor Internal
a. Memudarnya rasa nasionalisme
b. Ketidakadilan
c. Pemimpin tidak bisa menjadi teladan
d. Mengagung-agungkan bangsa lain
e. Kurangnya pemahaman sejarah dan budaya bangsa
f. Dll.
2. Faktor Eksternal
a. Globalisasi
b. Penjajahan, terutama ekonomi
c. Invasi Budaya Asing
d. Dll.

G. Globalisasi dan Nasionalisme


1. Globalisasi: suatu era atau zaman yang ditandai dengan perubahan tatanan kehidupan
dunia akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi
sehingga interaksi manusia menjadi sempit, dan seolah-olah dunia tanpa ruang.
2. Nasionalisme: paham kebangsaan, atau rasa cinta tanah air.
H. Multikulturalisme

Kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpa mempedulikan perbedaan
budaya, etnik, gender, bahasa, maupun agama. Multikulturalisme berbeda dengan pluralisme,
diversitas, heterogenitas, atau masyarakat majemuk. Masyarakat majemuk menekankan etnisitas,
askriptif, primordial, etnosentrisme, bahkan bisa jadi etnonasionalisme, sedangkan
multikulturalisme menjunjung perbedaan agar tetap hidup dan berkembang

Membangun Indonesia yang multikultural dapat diwujudkan bila:

• Konsep multikulturalisme menyebar luas dan dipahami oleh masyarakat Indonesia, serta
adanya keinginan bangsa Indonesia pada tingkat nasional untuk mengadopsi dan
menjadikan sebagai pedoman.
• Ada kesamaan pemahaman di antara masyarakat mengenai makna multikulturalisme dan
bangunan konsep yg mendukungnya.

7.NEGARA DAN KONSTITUSI

Definisi negara

Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati rakyatnya. Menurut plato, negara adalah suatu tubuh yang senantiasa maju, berevolusi,
terdiri dari orang-orang (individu-individu). Dan menurut Ibnu Khaldun, negara merupakan suatu
tubuh yang persis keadaannya sebagai manusia, mempunyai sifat tabiat sendiri, mempunyai
jasmani dan rohani, dan mempunyai batas umur sebagai halnya manusia.

Negara memiliki beberapa unsur, yaitu rakyat, wilayah, pemerintah (yang berdaulat), dan
pengakuan negara lain. Rakyat, wilayah, dan pemerintah merupakan unsur konstitutif. Sedangkan,
pengakuan dari negara lain merupakan unsur deklaratif.

Unsur-unsur Negara :.

• Memaksa, artinya memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakan keamanan dan ketertiban


dengan memakai kekerasan fisik secara legal.
• Monopoli, artinya memiliki hak menetapkan tujuan bersama masyarakat.
• Mencakup semua, artinya semua peraturan dan kebijakan negara berlaku untuk semua
orang tanpa kecuali.

Negara sendiri memiliki beberapa tujuan, yaitu memungkinkan warga Negara berkembang serta
menyelenggarakan daya cipta sebebas mungkin, menciptakan keadaan di mana warganegara
mencapai terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal, dan juga memajukan kesusilaan
manusia, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial.

Tujuan Negara Indonesia

• Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia


• Memajukan kesejahteraan umum
• Mencerdaskan kehidupan bangsa
• Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi,
dan keadilan sosial.

A. Konstitusi

Konstitusi adalah hukum dasar suatu Negara. Konstitusi dibagi menjadi dua, yaitu konstitusi
hukum dasar suatu negara (tertulis dan tidak tertulis) dan konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD).
Kedudukan konstitusi sebagai hukum dasar, yaitu berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal yang
mendasar dalam kehidupan suatu Negara dan sebagai hukum tertinggi, yaitu aturan-aturan yang
lebih rendah tidak boleh bertentangan dengannya. Tujuan konstitusi adalah untuk membatasi
kekuasaan pemerintah atau penguasa agar tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warganya
dan menjamin hak-hak dasar dan kebebasan warga Negara.

Konstitusionalisme adalah “Gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan aktivitas yang
diselenggarakan atas nama rakyat, tetapi yang tunduk pada beberapa pembatasan yang dimaksud
untuk memberi jaminan bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintahan tidak
disalahgunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk memerintah.” Ciri-ciri konstitusi dalam
konstitusionalisme adalah membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa agar tidak bertindak
sewenang-wenang terhadap warganya dan menjamin hak-hak dasar dan kebebasan warga negara.

Isi konstitusi

• Organisasi Negara, seperti pembagian kekuasaan


• HAM
• Prosedur mengubah UUD
• Adakala memuat larangan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari UUD

B. Sistem Ketatanegaraan Indonesia (Menurut UUD 1945)


• Bentuk Negara adalah Negara kesatuan
• Bentuk pemerintahan adalah republik
• Sistem pemerintahan adalah presidensil
• Sistem politik adalah demokrasi atau kedaulatan rakyat

8.HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA

1. Menurut KBBI= hak adalah wewenang menurut hukum, sedangkan kewajiban adalah sesuatu
yang harus dilaksanakan 2. Hak mutlak
3. Hak yang memberikan wewenang kepada seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Hak
mutlak dapat dibagi 3; a. Hak relatif: hak yang memberikan wewenang kepada seseorang atau
beberapa orang tertentu menuntut agar seseorang atau beberapa orang lain tertentu memberikan
sesuatu, melakukan sesuatu, atau tidak melakukan sesuatu
HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA MENURUT UUD 1945
1. Hak WNI
a. Hak atas pekerjaan dan hidup yang layak (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
b. Hak membela negara (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
c. Hak berpendapat (pasal 28 UUD 1945)
2. Kewajiban WNI
a. Kewajiban menaati hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1 UUD 1945)
b. Kewajiban membela negara (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
c. Kewajiban ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1 UUD 1945)

9.DEMOKRASI DAN PENDIDIKAN DEMOKRASI

1. Konsep Dasar Demokratis

demos = rakyat
cratos atau cratein = pemerintahan

demokrasi = pemerintahan rakyat

Terminologis

1. Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan

2. Demokrasi sebagai sistem politik

3. Demokrasi sebagai sikap hidup

DEMOKRASI ; dari rakyat, oleh rakyat untuk rakyat (Abraham Lincoln).

1. DEMOKRASI SEBAGAI BENTUK PEMERINTAHAN

Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan dijalankan untuk

kepentingan rakyat banyak

2. DEMOKRASI SEBAGAI SISTEM POLITIK

Suatu system yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh

wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan yang berkala yang

didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya

kebebasan politik (henry b. mayo)

2. DEMOKRASI SEBAGAI SIKAP HIDUP

Menjadikan demokrasi sebagai sebuah sikap dalam kehidupan dengan menerapkan perilaku

demokrasi terkait dengan nilai-nilai demokrasi

KULTUR ATAU NILAI DEMOKRASI (menurut Zamroni)

1. Toleransi

2. Kebebasan mengemukakan pendapat

3. Menghormati perbedaan pendapat

4. Memahami keanekaragaman dalam masyarakat


5. Terbuka dan komunikatif

6. Menjunjung nilai dan martabat kemanusiaan

7. Percaya diri

8. Tidak tergantung pada orang lain

9. Saling menghargai

PRINSIP DAN INDIKATOR DEMOKRASI

1. Prinsip kedaulatan rakyat

2. Persamaan politik

3. Konsultasi kepada rakyat

4. Majority rule dan minority right

5. Pemerintahan yang terbatas

6. Pemisahan dan pembagian kekuasaan

7. Check and balances

8. Perlindungan hak-hak asasi manusia

9. Pergantian pemimpin melalui pemilihan

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA

1. Demokrasi di awal kemerdekaan

2. Demokrasi parlementer

3. Demokrasi terpimpin

4. Demokrasi masa orba

5. Demokrasi masa reformasi

PENDIDIKAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Demokrasi adalah suatu proses untuk mengembangkan pada diri peserta didik berupa
pengetahuan, kesadaran, sikap, keterampilan dan kemauan, serta kemampuan untuk berpartisipasi

dalam proses politik.

10. NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Negara hukum adalah Negara yang menegakkan supremasi hukum untuk menegakkan kebenaran
dan keadilan dan tidak ada kekuasaan yang tidak dipertanggungjawabkan. (Ketentuan Pasal 1 Ayat
3 UUD 1945)

Menurut UU No. 39 Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah-NYA yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara hukum, pemerintahan, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis; tidak perlu diberikan, dibeli, ataupun diwarisi.
HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, asal usul, ras, agama, etnik,
dan pandangan politik. HAM tidak boleh dilanggar, meskipun hukum di sebuah Negara tidak
melindungi bahkan melanggar HAM.

Pelanggaran HAM berat:

• Genosida: setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud menghancurkan atau


memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, etnik, maupun agama.
• Kejahatan kemanusiaan: suatu perbuatan yang dilakukan dengan serangan yang meluas
dan sistematis.

Pengakuan HAM di Indonesia:

• Pembukaan UUD 1945


• Batang tubuh UUD 1945, khususnya pasal 27-34, termasuk khusus tentang HAM yakni
pasal 28 A-J (Perubahan II UUD 1945)
• TAP MPR No. XVII/MPR/1998 tentang HAM
• Undang-undang No. 39 Tahun 1999 tentang HAM
11. WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

Wawasan Nusantara: cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

Hakikat wawasan nusantara:

• persatuan dan kesatuan bangsa


• keutuhan dan kesatuan bangsa

Perwujudan wawasan nusantara:

• Kesatuan Politik: wilayah, bangsa, falsafah & ideologi, serta hukum.

• Kesatuan Ekonomi: kepemilikan bersama potensi kekayaan negara, pemerataan, serta


keserasian dan keseimbangan perkembangan ekonomi.

• Kesatuan Sosial-Budaya: pemerataan, keseimbangan, persamaan dan keselarasan, serta


persatuan kekayaan budaya bangsa.

• Kesatuan Pertahanan dan Keamanan: persamaan hak dan kewajiban pembelaan negara,
serta ancaman terhadap satu pulau atau daerah dianggap sebagai ancaman terhadap seluruh
bangsa dan negara.
Unsur dasar wawasan nusantara

• Wadah (contour): seluruh wilayah Indonesia; berikut kekayaan alam, penduduk, serta
aneka ragam budaya.
• Isi (content): aspirasi bangsa yg berkembang di masyarakat, serta cita-cita dan tujuan
nasional seperti yang terdapat pada Pembukaan UUD 1945.
• Tata Laku (Conduct): tata laku bathiniah (jiwa, semangat, mentalitas), dan tata laku lahiriah
tindakan, perbuatan, dan perilaku.

Tujuan dari wawasan nusantara

• Ke dalam: menjamin terwujudnya persatuan dan kesatuan segenap aspek kehidupan


nasional (poleksosbudhankam).
• Ke luar: terjaminnya kepentingan nasional dlm dunia yg serba berubah, dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, serta mengembangkan suatu kerja sama dan saling menghormati.

Manfaat dari wawasan nusantara

• Diterima dan diakuinya kosep Wawasan Nusantara di forum internasional.


• Pertambahan luas wilayah dari 2 juta km2 menjadi 5 juta km2.
• Seiring dengan itu, terjadi juga penambahan SDA.
• Satu cara pandang tentang keutuhan negara.
• Sebagai sarana integrasi bangsa.

Implikasi penerapan konsep wawasan nusantara

• Persoalan garis batas dengan negara lain


• Masuknya pihak luar ke dalam wilayah Indonesia.
• Kerawanan di pulau-pulau terluar.
• Sentimen kedaerahan.
• Dll.

13. KETAHANAN NASIONAL INDONESIA

Pengertian Ketahanan Nasional


Ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara
a. Ketahanan nasional sebagai kondisi= suatu keadaan yang seharusnya ada
b. Ketahanan nasional sebagai metode= sebuah pendekatan integral
c. Ketahanan nasional sebagai doktrin= sebuah ajaran konseptual tentang pengaturan dan
penyelenggaraan bernegara
Sejarah Ketahanan Nasional
a. Gagasan awal SSKAD awal tahun 1960-an : menghadapi ancaman komunisme.
b. Dilanjutkan lemhanas tahun 1968: pasca G 30 S dan kemungkinan pemberontakan lain.
c. Tahun 1969 : muncul konsep ketahanan nasional.
d. Tahun 1972 : perluasan spektrum ketahanan nasional, bukan saja ancaman, tetapi juga
tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG)
e. Tahun 1973-1998 : tercantum dalam GBHN
f. Tahun 1999 GBHN tidak lagi mencantumkan ketahanan nasional.
Asas-asas Ketahanan Nasional Indonesia
1. Asas kesejahteraan dan keamanan
2. Asas menyeluruh terpadu
3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
4. Asas kekeluargaan
Sifat-sifat ketahanan nasional Indonesia
1. Mandiri
2. Dinamis
3. Manunggal
4. Wibawa
5. Konsultasi dan Kerjasama

Globalisasi dan Ketahanan Nasional


Pengaruh globalisasi terhadap ketahanan bangsa dan negara= ideologi liberal akan semakin kuat,
yang berdampak menguatnya ide-ide kebebasan dan demokrasi, dan fundamentalis agama yang
berdampak pada Gerakan-gerakan yang menonjolkan kepentingan agama kurang memperhatikan
manusia
1. Pengaruh globalisasi terhadap ketahanan politik
2. Pengaruh globalisasi terhadap ketahanan ekonomi
3. Pengaruh globalisasi terhadap ketahanan sosial budaya
4. Pengaruh globalisasi terhadap ketahanan pertahanan dan keamanan negara

13. INTEGRASI NASIONAL

Faktor Penyebar Majemuknya Masyarakat Indonesia

1. Indonesia terletak di antara samudera Hindia dan Samudera pasifik.

2. Pluralitas Regional Iklim yang berbeda serta struktur tanah yang tidak sama diberbagai daerah
mencitakan dua macam lingkungan yang ekologis yang berbeda di Indonesia, yakni pertanian
sawah dengan pertanian ladang. Hal ini menjadi enyebab perbedaan yang kontras antara pulau
Jawa dan luar pulau jawa terutama dalam kependudukan, ekonomi, sosial dan budaya.

1. Secara Vertikal Ditandai oleh adanya perbedaan anatar lapisan bawah dengan lapisan atas yang
cukup tajam

2. Secara Horizontal Ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdsarkan perbedaan suku-bangsa,
perbedaan agama, serta perbedaan kedaerahan

Strategi Integrasi Bangsa

A. penanganan konflik sosial menurut PP No.2 tahun 2015

B. perguatan kerukunan umat beragama

C. peningkatan forum kerukunan masyarakat

D. peningkatan kesadaran hukum

E. Pendidikan bela egara dan wawasan kebangsaan

F. Sosialisasi PerPu

KONDISI YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMPERKECIL TERJADINYA KONFLIK

Terwujudnya nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa sebagai sumber etika dan moral
untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela, serta perbuatan yang bertentangan dengan
hukum dan HAM.

INTEGRASI NASIONAL INDONESIA

5 aspek yang berkaitan dalam membentuk integrasi nasional (ali Mazrui dalam nik abdul roshid)

A. Fusi dari norma dan budaya

B. Dorongan pada interpendensi ekonomi

C. Memperkecil jarak antara elit dengan masa, kelompok miskin dan kaya, kota dan pinggiran

D. Resolusi semua konflik yang muncul

E. Saling berbagi pengalaman sehingga orang menyadari bahwa sebenarnya


5. Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi

1. Konsep Dasar Demokratis


demos = rakyat
cratos atau cratein = pemerintahan
demokrasi = pemerintahan rakyat
Terminologis
1. Demokrasi sebagai bentuk pemerintahan
2. Demokrasi sebagai sistem politik
3. Demokrasi sebagai sikap hidup

DEMOKRASI ; dari rakyat, oleh rakyat untuk rakyat (Abraham Lincoln).


1. DEMOKRASI SEBAGAI BENTUK PEMERINTAHAN
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan dijalankan
untuk kepentingan rakyat banyak
2. DEMOKRASI SEBAGAI SISTEM POLITIK
Suatu system yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas
oleh wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan yang berkala
yang didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana
terjaminnya kebebasan politik (henry b. mayo)
2. DEMOKRASI SEBAGAI SIKAP HIDUP
Menjadikan demokrasi sebagai sebuah sikap dalam kehidupan dengan menerapkan
perilaku demokrasi terkait dengan nilai-nilai demokrasi

KULTUR ATAU NILAI DEMOKRASI (menurut Zamroni)


1. Toleransi
2. Kebebasan mengemukakan pendapat
3. Menghormati perbedaan pendapat
4. Memahami keanekaragaman dalam masyarakat
5. Terbuka dan komunikatif
6. Menjunjung nilai dan martabat kemanusiaan
7. Percaya diri
8. Tidak tergantung pada orang lain
9. Saling menghargai

PRINSIP DAN INDIKATOR DEMOKRASI


1. Prinsip kedaulatan rakyat
2. Persamaan politik
3. Konsultasi kepada rakyat
4. Majority rule dan minority right
5. Pemerintahan yang terbatas
6. Pemisahan dan pembagian kekuasaan
7. Check and balances
8. Perlindungan hak-hak asasi manusia
9. Pergantian pemimpin melalui pemilihan

PERKEMBANGAN DEMOKRASI DI INDONESIA


1. Demokrasi di awal kemerdekaan
2. Demokrasi parlementer
3. Demokrasi terpimpin
4. Demokrasi masa orba
5. Demokrasi masa reformasi

PENDIDIKAN DEMOKRASI DI INDONESIA


Demokrasi adalah suatu proses untuk mengembangkan pada diri peserta didik berupa
pengetahuan, kesadaran, sikap, keterampilan dan kemauan, serta kemampuan untuk berpartisipasi
dalam proses politik.

1. Negara dan Konstitusi


DEFINISI NEGARA
Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati rakyatnya (KBBI)
UNSUR UNSUR NEGARA
1. Rakyat: sekumpulan manusia yang dipersatukan oleh persamaan dan bersama sama
mendiami wilayah tertentu
2. Wilayah: daerah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal warganegara
3. Pemerintah: penyelenggara negara yang memiliki kekuasaan menyelenggarakan
pemerintahan
4. Pengakuan negara lain: bersifat menerangkan tentang adanya negara
SIFAT SIFAT NEGARA
1. Memaksa: memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakan keamanan dan ketertiban dengan
memakai kekerasan fisik secara legal
2. Monopoli: memiliki hak menetapkan tujuan Bersama masyarakat
3. Mencakup semua: semua peraturan dan kebijakan negara berlaku untuk semua orang tanpa
kecuali
FUNGSI NEGARA
1. Legislatif
2. Eksekutif
3. Yudikatif
4. Ketertiban dan keamanan
5. Pertahanan,dll

TUJUAN NEGARA
1. Memungkinkan warga negara berkembang serta menyelenggarakan daya cipta sebebas
mungkin
2. Menciptakan keadaan di mana warga negara mencapai terkabulnya keinginan keinginan
secara maksimal
3. Memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial
TUJUAN NEGARA INDONESIA
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia danseluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamain abadi, dan
keadilan sosial

TEORI TERBENTUKNYA NEGARA


1. Teori hukum alam: negara terbentuk karena sesuatu yang alamiah
2. Teori ketuhanan: negara terbentuk karena kehendak Tuhan
3. Teori perjanjian: negara terbentuk sebagai hasil perjanjian antar-manusia
BENTUK BENTUK NEGARA
1. Negara kesatuan: bentuk suatu negara yang merdeka dan berdaulat, dengan satu
pemerintah pusat yang berkuasa dan mengatur seluruh daerah
2. Negara serikat: bentuk negara gabungan yang terdiri dari beberapa negara bagian
KONSTITUSI
Konstitusi: Hukum dasar suatu negara.
Konstitusi: Undang-Undang Dasar
KEDUDUKAN KONSTITUSI
1. sebagai hukum dasar
2. sebagai hukum tertinggi
ISI KONSTITUSI
1. organisasi negara, spt: pembagian kekuasaan
2. HAM
3. Prosedur mengubah UUD
4. Adakalanya memuat larangan untuk mengubah sifat-sifat tertentu dari UUD
TUJUAN KONSTITUSI
1. Membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa agar tidak bertindak sewenang-wenang
terhadap warganya
2. Menjamin hak-hak dasar dan kebebasan warga negara

PENGERTIAN WARGA NEGARA


1. Warga atau anggota dari suatu negara (Winarno)
2. Anggota dari suatu komunitas yang membentuk negara (A.S Hikam)
3. Warga suatu negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan
PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN
Kewarganegaraan (citizenship) adalah keanggotaan yang menunjukkan hubungan atau ikatan
antara negara dengan warga negara
HUBUNGAN WARGANEGARA DAN NEGARA
1. Hubungan warga negara dan negara adalah hubungan yang sederajat
2. Hubungan warga negara dan negara merujuk pada peranan sesuai statusnya masing-masing
3. Hubungan warga negara dan negara terkait dengan hak dan kewajiban masing-masing
4. Hak warga negara adalah kewjiban negara; kewajiban warga negara adalah hak negara

HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA SECARA UMUM


1. Menurut KBBI= hak adalah wewenang menurut hukum, sedangkan kewajiban adalah
sesuatu yang harus dilaksanakan
2. Hak mutlak
3. Hak yang memberikan wewenang kepada seseorang untuk melakukan suatu perbuatan.
Hak mutlak dapat dibagi 3;
a. Hak relatif: hak yang memberikan wewenang kepada seseorang atau beberapa orang
tertentu menuntut agar seseorang atau beberapa orang lain tertentu memberikan sesuatu,
melakukan sesuatu, atau tidak melakukan sesuatu
HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA MENURUT UUD 1945
1. Hak WNI
a. Hak atas pekerjaan dan hidup yang layak (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
b. Hak membela negara (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
c. Hak berpendapat (pasal 28 UUD 1945)
2. Kewajiban WNI
a. Kewajiban menaati hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1 UUD 1945)
b. Kewajiban membela negara (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
c. Kewajiban ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1 UUD
1945)

3. VISI, MISI, LANDASAN, DAN TUJUAN


1. Visi : Menjadi sumber nilai dan pedoman bagi penyelenggaraan program studi dalam
mengantarkan mahasiswa mengembangkan kepribadiannya

2. Misi : Membantu mahasiwa agar mampu mewujudkan kesadaran berbangsa dan bernegara
dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dikuasainya dengan rasa tanggung
jawab kemanusiaan

3. Tujuan : Membantu mahasiswa dalam mengembangkan potensinya untuk menguasai ilmu


pengetahuan, keterampilan, dan sikap kewarganegaraan dan nilai nilai yang diperlukan dalam
rangka penerapan ilmu, profesi, dan keahliannya serta berpatisipasi dalam kehidupan
bermasyarakat dalam komunitas setempat, bangsa, dan dunia

4.Manfaat : Dari proses pembelajaran ini, nantinya diharapkan akan memberikan manfaat sebagai
bekal bagi mahasiswa untuk dapat berperan dalam pemecahan masalah yang ada di lingkungannya

6. Wawasan Nusantara
Pengertian Wawasan Nusantara
Secara Etimologis
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata
wawas (bahasa jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi.
Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Jadi
wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula
cara pandang, cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau
atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Nusantara
artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua asia dan Australia
dan dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Pasifik.
Secara Terminologis
1. Pengertian Wawasan Nusantara menurut prof. Wan Usman “ Wawasan Nusantra
adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara
kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”
2. Pengertian Wawasan Nusantara dalam GBHN 1998 Wawasan Nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkunngannya, dengan
mengutamakan persatuan dankesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelengggaran kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Pengertian Wawasan Nusantara menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk
diusulkan menjadi Tap. MPR, yang dibuat Lemhanas tahun 1999 “ Cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegarauntuk mencapai tujuan nasional.” Berdasarkan pendapat-pendapat diatas,
secara sederhana wawasan nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap
diri dan lingkungannya. Diri yang dimaksud adalah diri bangsa Indonesia sendiri serta
nusantara sebagai lingkungan tempat tinggalnya.
Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasn Nusantara adalah keutuhan bangsa dan kesatuan wilayah nasional.
Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah “Persatuan bangsa dan kesatuan
wilayah”. Bangsa Indonesia dari aspek sosial budaya adalah beragam serta dari segi
kewilayahan bercorak nusantara, kita pandang merupakan satu kesatuan yang utuh.
Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Visi bangsa Indonesia sesuai
konsep wawasan nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah lain nya,
sehingga terciptanya suatu keutuhan.

Fungsi Wawasan Nusantara


Sebagai bangsa yang majemuk yang telah menegara, bangsa Indonesia dalam membina
dan membangun atau menyelenggarakan kehidupan nasional, baik pada aspek politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahan keamanan rakyat semestianya, selalu mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa. Serta kesatuan wilayah untuk itu pembinaan dan
penyelenggaraan tata kehidupan bangsa dan Negara Indonesia disusun atas dasar hubungan
timbal balik antara falsafat, cita-cita dan tujuan sosial, serta kondisi soaial budaya dan
pengalaman sejarah yang menumbuhkan kesadaran tentang kemajemukan dan
kebinekaannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional. Gagasan untuk
menjamin persatuan dan kesatuan dan kebinekaan tersebut dikenal dengan wasantara
singkatan dari wawasan nusantara. Bangsa Indonesia menyadari bahwa bumi, air dan
dirgantara diatasnya serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
Negara untuk dipergunakan besar-besarnya kemakmuran rakyat, karena itu dengan konsep
wawasan nusantara bangsa Indonesia bertekad mendayagunakan seluruh kekayaan alam,
sumber daya serta selruh potensi nasionalnya berdasarkan kebijakan yang terpadu
seimbang, serasi dan selaras untuk mewujudkan kesejahteraan dan keamanan segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah dengan segenap memperhatikan kepentingan daerah
penghasil secara proporsional dalam keadilan. Untuk itulah mangapa wawasan nusantara
perlu. Ini karena wawasan nusantara mempunyai fungsi sebagai pedoman, motivasi,
dorongan, serta rambu-rambu dalam menentukan segala kebijaksanaan keputusan tindakan
dan perbuatan bagi penyelenggara di tingkat pusat dan daerah maupu bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Selain fungsi,
wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi disegala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan nasional dari pada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah kepentingan-
kepentingan tesebut tetap dihormati, diakui dan dipenuhi selama tidak bertentangan dengan
kepentingan nasional.

Implementasi Wawasan Nusantara


Sebagai cara pandangan dan visi nasional Indonesia wawasan nusantara harus dijadikan
arahan, pedoman, acuan dan tuntutan bagi setiap individu bangsa Indonesia dalam
membangun dan memelihara tuntunan bangsa dan Negara kesatuan Republik Indonesia.
Karena itu implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola
piker, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendabulukan kepentingan bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dari pada kepentingan pribadi atau kelompok sendiri.
Beberapa implementasi wawasan nusantara kehidupan politik, ekonomi, sosial, budaya,
dan pertahan keamanan (poleksosbud) Negara kesatuan repblik Indonesia antara lain :
1) Implementasi wawasan nusantara pada kehidupan politik akan mencipatkan iklim
penyelenggaraan Negara yang sehat dan dinamis. Hal tersebut nampak dalam wujud
pemerintahan yang kuat aspiratif, dan terpercaya yang dibangun sebagai penjelmaan
kedaulatan rakyat.
2) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan ekonomi dan menciptakan tatanan
ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan
kemakmuran rakyat secara merata dan adil. Disamping itu memncerminkan tanggung
jawab pengelolaan sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antara
daerah secara timbal balik serta kelestarian sumber daya alam itu sendiri.
3) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial budaya akan menciptakan
sikap gatiniah dan sikap jahiriah yang mengakui menerima dan menghormati segala
perbedaan atau kebhinekaan sebagai penyataan hidup sekaligus sebagai karunia sang
pencipta implementasi ini juga akan menciptakan kehidupan masyarakat dan bangsa yang
rukun dan bersatu tanpa membeda-bedakan suku, asal usul daerah, agama dan kepercayaan
serta golongan berdasarkan status sosialnya.
4) Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan bankan akan menumbuhkan
kesadaran cinta tanah air dan bangsa yang lebih lanjut akan membentuk sikap beda Negara
pada setiap warga Negara Indonesia. Kesadaran dan sikap kita tanah air dan bangsa serta
beda Negara ini akan menjadio modal utama yang akan menggerakan partisipasi setiap
warga Negara Indonesia dalam menanggapi setiap bentuk ancaman seberapun kecilanya
dan dari mananpun datangnya atau setiap gejala yang membahayakan keselamatan bangsa
dan kedaulatan Negara dalam pembinaan seluruh aspek kehidupan nasional wawasan
nusantara harus menjadi nilai yang menjiwai segenap perundang-undangan yang berlaku
pada setiap strata diseluruh wilayah Negara. Disampaing itu, wawasan nusantara dapat di
implementasikan kedalam segenap pranatai sosial yang berlaku di masyarakat dalam uasan
kebhinekaan sehingga mendinamiskan kehidupan sosial yang akrab, peduli, toleran,
hormat, dan tolat hokum. Semua itu menggambarkan sikap, paham, dan semangat
kebangsaan atau nasionalisme yang tinggi sebagai identitas ataiu jati diri bangsa
Indonesia.

Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara


Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan manusia baik secara individu dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara semuanya sedang mengalami suatu proses
perubahan.Dan kita juga menyadari bahwa faktor yang mendorong terjadinya proses
perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang dibawakan oleh negara-negara
maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Tetapi jika kita menengok sejarah kehidupan
manusia dan alam semesta itu sendiri perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang
wajar, yang alamiah. Tidak ada kehidupan dunia itu yang abadi atau kekal kecuali berkaitan
dengan Wawasan Nusantara yang sarat dengan nilai-nilai budaya bangsa dan dibentuk
dalam proses panjang sejarah perjuangan bangsa. Akankah wawasan bangsa Indonesia
tentang persatuan kesatuan itu larut atau hanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan
mampu bertahan dalam terpaan dan gempuran nilai global yang menantang Wawasan
Persatuan Bangsa Indonesia antara lain adalah: Pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia
tanpa batas, serta era baru kapitalisme dan kesadaran warga negara.
7. Negara Hukum dan HAM
HAK ASASI MANUSIA (HAM) DAN RULE OF LAW
Pasal 1 ayat (3) perubahan ketiga Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 menegaskan bahwa Negara
Indonesia berdasarkan atas Negara Hukum (the rule of law).
Pembukaan UUD 1945 menyatakan terbentuknya Negara adalah untuk “melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Dinyatakan bahwa untuk itu, UUDS
1945 harus mengandung ketentuan yang “mewajibkan Pemerintahan penyelenggara Negara untuk
memelihara budi pekerti kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita moral rakyat yang
luhur”. UUD 1945 selanjutnya menegaskan bahwa “Negara Indonesia berdasar atas hukum
(rechsstaat), tidak berdasar atas kekuasaan belaka (Machstaat).
Hak asasi manusia (HAM) merupaka hak-hak yang (seharusnya) diakui secara universal sebagai
hak-hak yang melekat pada manusia karena hakekat dan kodrat kelahiran manusia itu sebagai
manusia. Dikatakan universal karena hak-hak ini dinyatakan sebagai bagian dari kemanusiaan
setiap sosok manusia, tak peduli apapun warna kulitnya, jenis kelaminnya, usianya, latar belakang
kultural dan pula agama atau kepercayaan spiritualitasnya. Sementara itu dikaitkan melekat atau
inheren karena hak-hak itu dimiliki sesiapapun yang manusia berkat kodrat kelahirannya sebagai
manusia dan bukan karena pemberian oleh suatu organisasi kekuasaan manapun. Karena dikaitkan
melekat itu pulalah maka pada dasarnya hak-hak ini tidak sesaatpun boleh dirampas atau dicabut

RULE OF LAW
Indonesia adalah Negara hukum (rechstaat) dan bukan negara kekuasaan (machstaat). Hal
ini tertulis dalam Konstitusi Indonesia. UUD 1945 dan tertuang dalam Pasal 1 (3) UUD
1945. Konsep negara hukum sangat dekat dengan konsep rule of law. Dalam arti sederhana
rule of law diartikan oleh Thomas Paine sebagai tidak ada satu pun yang berada di atas
hukum dan hukumlah yang berkuasa. Negara hukum adalah negara yang di dalamnya
terdapat berbagai aspek peraturan-peraturan yang bersifat memaksa dan mempunyai sanksi
tegas apabila dilanggar.

HAK ASASI MANUSIA (HAM)


Hak asasi menunjukkan kekuasaan atau wewenang yang dimiliki seseorang bersifat
mendasar. Oleh karena hak asasi bersifat mendasar dan fundamental, maka pemenuhannya
bersifat imperative.

Beberapa pendapat tentang definisi HAM antara lain:


1.HAM adalah hak yang melekat pada diri manusia, tanpa hak itu manusia tidak dapat
hidup secara layak
2.HAM adalah hak yang dimiliki manusia sejak kelahirannya
3.HAM adalah hak dasar sejak lahir merupakan anugerah dari Allah SWT
4.HAM adalah seperangkat hak-hak yang melekat pada hakikat dan keberadaban manusia
sebaai makhluk Tuhan Yang Maha Esa
Hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan
yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapapun. Sebagai warga
negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa membeda-
bedakan status,golongan,keturunan,jabatan,dan lain sebagainya.
Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak
asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi
manusia yait Komnas HAM. Kasus pelanggaran HAM di Indonesia memang masih banyak
yang belum terselesaikan/tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di
Indonesia dapat terwujud kea rah yang lebih baik. Salah satu tokoh ham di Indonesia adalah
Munir yang tewas dibunuh diatas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.

1) Ciri pokok HAM yaitu:


a.HAM tidak diberikan atau diwariskan
b.HAM untuk semua orang tanpa diskriminasi
c.HAM tidak boleh dilanggar, tidak boleh dibatasi

2) Sifat-sifat HAM yaitu:


a.Individual
b.Universal
c.Supralegal, tidak tergantung kepada negara atau pemerintah
d.Kodrati, bersumber dari kodrat manusia
e.Kesamaan derajat
f.Pelaksanaan HAM tidak boleh melanggar HAM orang lain
g.Universalitas dan lokalitas

KAITAN RULE OF LAW DAN HAM


Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan dan merupakan anugerah yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dilindungi negara, hukum, pemerintah, dan tiap orang, demi
kehormatan, harkat, dan martabat manusia.
Negara hukum adalah negara yang berdiri diatas hukum yang menjamin keadilan
bagi seluruh warga negara. The rule of law adalah suatu prinsip dimana tidak ada
kekuasaan
sewenang-wenang, kedudukan yang sama di depan hukum, dan perlindungan kebebasaan
warga negara adalah hasil dari undangundang biasa dan keputusan judisial, bukan
persolaan apriori jaminan hak-hak konstitusional.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keterkaitan antara Hak Asasi Manusia
dan Negara Hukum dan The Rule of Law adalah dalam penegakan hak-hak manusia ini
harus berlandaskan aturan hukum, yakni aturan dalam perundang-undangan, dimana aturan
perundang-undangan ini dibuat oleh pemerintah namun dalam pembuatanya tujuan
utamanya harus untuk kesejahteraan bersama bukan kepentingan sendiri. Harus adanya
pembatasan dalam penggunaan kekuasaan.

SUPREMASI HUKUM
Supremasi hukum artinya upaya penegakan dan penempatan hukum pada posisi tertinggi.
Penempatan hukum yang sesuai tempatnya ini dapat melindungi seluruh rakyat tanpa
adanya intervensi atau campur tangan dari pihak manapun, termasuk penyelenggara negara
itu sendiri.
Dalam definisi lain, supremasi hukum diartikan sebagai penegakan hukum yang adil,
independen, dan bebas. Prinsip tersebut akan melahirkan kepastian hukum yang mengarah
pada lahirnya budaya politik yang taat dan sadar hukum,
Supremasi hukum bertujuan untuk memberikan perlindungan masyarakat dari
kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh individu lainnya. Supremasi hukum juga
menjadi jaminan kedudukan yang sama dalam hukum bagi setiap warga negara. Pada
akhirnya, hal tersebut dapat menciptakan keamanan dan kenyamanan dalam berkehidupan,
berbangsa, dan bernegara.

8. Perkembangan ideologi
PENGERTIAN IDEOLOGI
Idiologi berasal dari kata “idea” (Yunani)
“eidos” : gagasan/konsep/cita-cita
“logos” : ilmu
Idiologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan dan symbol-simbol masyarakat atau suatu
bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman kerja (atau perjuangan) untuk mencapai
tujuan masyarakat atau bangsa lain itu
PERKEMBANGAN IDIOLOGI BESAR DUNIA
1. Liberalisme
Liber berarti bebas, merdeka, tak terikat. Dalam ajarannya, manusia hakikatnya adalah
makhluk individu yang bebas, pribadu yang utuh dan lengkap serta terlepas dari
manusia lainnya sehingga keberadaan individu lebih penting dari masyarakat
2. Komunisme
Awalnya, istilah komunisme dipakai untuk cita-cita utopis masyarakat, dimana segala
hak pribadi dihapus dan semua dimiliki secara Bersama

PERKEMBANGAN IDIOLOGI BARU


1. Pluralisme
Dapat dikatakan sebagai paham tentang kemajemukan masyarakat
2. Feminisme
Mengansumsikan bahwa kaum perempuan pada dasarnya ditindas dan dieksploitasi
3. Postmodernisme
Pemikiran menentang segala hal yang berkaitan dengankemutlakan dan
menghindari suatu sistematika uraian atau pemecahan persoalan yang sederhana
dan skematis

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA


Menurut Aristoteles merupakan sebuah hubungan yang parallel, tersimpul pada
tujuan yang sama-sama ingin dicapai, yakni terbinanya warga negara yang baik,
yang Susila, setia kepada negara.
9. Hakikat Sila Sila Pancasila
NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI DASAR KARAKTER BANGSA
Nilai sila pertama
Prinsip Dari ke lima sila tersebut hendaknya Menyusun kemerdekaan dengan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa
1. Bebas dalam memilih agama
2. Toleransi dalam beragama
TAP MPR RI No.VII/MPR/2001 tentang Visi Indonesia Masa Depan Bab IV, Bidang
Religius
1. Terwujudnya masyarakat yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia sehingga ajaran
agama, khususnya yang bersifat universal dan niilai-nilai luhur budaya, terutama
kejujuran, dihayati dan diamalkan dalam perilaku kesehariannya
2. Terwujudnya toleransi antar umat beragama
3. Terwujudnya penghormatan terhadap martabat kemanusiaan
Nilai sila kedua
1. Manusia diakui dan diperlakukan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan
Yang Maha Esa
2. Sila ini menghendaki agar negara mengakui adanya hak dan kewajiban yang sama pada
setiap warganegara Indonesia, dan mengharuskan lepada negara untuk memperlakukan
manusia lainnya secara adil dan tidak sewenang-wenang.
3. Negara wajib menciptakan suasana kehidupan berbudi luhur.
Nilai sila ketiga
1. Indonesia bukanlah milik satu golongan, bukan milik aku, atau milik kamu, tetapi milik
kita Bersama
2. Menurut Notanagoro mengenai inti sila ini= kesadaran akan adanya perbedaan-
perbedaan di dalam masyarakat dan bangsa, menghidupkan perbedaan yang
mempunyai daya penarik ke arah Kerjasama dan kesatuan, dan mengusahakan
peniadaan serta pengurangan perbedaan yang mungkin mengakibatkan suasana dan
kekuatan tolak-menola kearah perselisihan, pertikaian dan perpecahan atas dasar
kesadaran akan kebijaksanaan dan nilai hidup yang sewajarnya.
Nilai sila keempat
1. Menurut Notonegoro= kebebasan dan kekuasaan rakyat didalam lapangan kenegaraan,
atas dasar Tri Tunggal, yaitu “Negara dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”
Nilai sila kelima
1. Menurut Notonegoro= mengandung prinsip bahwa didalam lapangan sosial dan
ekonomi ada kesamaan, disamping kesamaan politik

10 .Etika Pancasila

PENGERTIAN ETIKA
1. Etika (kebiasan)= baik atau buruk
Etika= moral
Etika berkaitan dengan nilai
2. Etika adalah sebuah kebiasaan yang berkaitan dengan moral seorang manusia, dan dari
moral tersebut dapat ditentukan tentang suatu nilai baik dan nilai buruk.
ETIKA DIBAGI 2:
1. Etika umum
Kondisi dasar mengenai bagaimana manusia bertindak secara etis. Teori dan
prinsip dasarnya menjadi tolak ukur dalam menilai baik atau buruk
2. Etika khusus
Penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus
A. Etika individual= menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
B. Etika sosial= menyangkut etika terhadap sesama, keluarga, profesi, politik, lingkungan

PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA


1. Menurut Aristoteles (salam, 1997:1111)= hubungan anatara etika dan politik merupakan
sebuah hubungan yang parallel, tersimpul pada tujuan yang sama-sama ingin tersimpul
pada tujuan yang sama-sama ingin dicapai, yakni terbinanya warga negara yang baik, yang
Susila, setia kepada negara,dsb
2. Politik berkaitan dengan kekuasaan; bagaimana memperoleh, mendistribusikan
mempertahankan. Dan mengelola kekuasaan
3. Jika etika berkaitan dengan baik atau buruk, menurut anda bagaimanakah seharusnya etika
diterapkan dibidang politik?
4. Pancasila sebagai system etika merupakan kesatuan sila-sila Pancasila, sila-sila tersebut
saling berhubungan, bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu dan secara keseluruhan
merupakan suatu kesatuan yang utuh
5. Lima etika yang dijiwai nilai-nilai dari sila-sila pacasila=
a. Etika yang dijiwai oleh nilai-nilai ketuhanan yang maha esa (nilai ketuhanan)
b. Etika yang dijiwai oleh nilai-nilai kemanusiaan yang adil dan beradab (menjunjung tinggi
nilai kemanusiaan)

11 .Pancasila sebagai Karakter Keilmuan

1. Meskipun dalam undang-undang No.20 tahun 2003 masih mencantumkan ideologi


dasar Pancasila sebagai dasar Pendidikan nasional, tetapi dalam peraturan
pelaksanaannya tidak.
Akibatnya= banyak ilmuan yang lebih menghayati paradigma ilmu pengetahuan
milik bangsa lain daripada bangsa sendiri.

2. Etika keilmuan dimaksudkan untuk menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,


ilmu pengetahuan dan teknologi agar warga bangsa mampu menjaga harkat dan
martabatnya, berpihak kepada kebenaran untuk mencapai kemaslahatan dan
kemajuan sesuai dengan nilai-nilai agama dan budaya etika ini diwujudkan secara
pribadi atau kolektif dalam perilaku kreatif, inovatif, inventif dan komunikatif
dalam kegiatan membaca, belajar, meneliti, menulis, berkarya serta menciptakan
iklim kondusif bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

12. Ketahanan Nasional


PENGERTIAN KETAHANAN NASIONAL
Ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara
a. Ketahanan nasional sebagai kondisi= suatu keadaan yang seharusnya ada
b. Ketahanan nasional sebagai metode= sebuah pendekatan integral
c. Ketahanan nasional sebagai doktrin= sebuah ajaran konseptual tentang pengaturan dan
penyelenggaraan bernegara
SEJARAH KETAHANAN NASIONAL
a. Gagasan awal SSKAD awal tahun 1960-an : menghadapi ancaman komunisme.
b. Dilanjutkan lemhanas tahun 1968: pasca G 30 S dan kemungkinan pemberontakan lain.
c. Tahun 1969 : muncul konsep ketahanan nasional.
d. Tahun 1972 : perluasan spektrum ketahanan nasional, bukan saja ancaman, tetapi juga
tantangan, hambatan, dan gangguan (ATHG)
e. Tahun 1973-1998 : tercantum dalam GBHN
f. Tahun 1999 GBHN tidak lagi mencantumkan ketahanan nasional.
KONSEPSI KETAHANAN NASIONAL
Kondisi kehidupan harus dibina secara dini dan terus-menerus secara sinergi yang dimulai dari
pribadi, keluarga lingkungan, daerah dan nasional yang bermodalkan keluetan dan
ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional.
ASAS-ASAS KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
1. Asas kesejahteraan dan keamanan
2. Asas menyeluruh terpadu
3. Asas mawas ke dalam dan mawas ke luar
4. Asas kekeluargaan
SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL INDONESIA
1. Mandiri
2. Dinamis
3. Manunggal
4. Wibawa
5. Konsultasi dan Kerjasama

UNSUR-UNSUR KETAHANAN NASIONAL INDONESIA


ASTAGATRA terdiri dari TRIGATRA dan PANCAGATRA
1. Trigatra (aspek alamiah-tangible):
a. Penduduk
b. SDA
c. Wilayah
2. Pancagatra (aspek sosial-intangible):
A. Ideologi
B. Politik
C. Ekonomi
GLOBALISASI DAN KETAHANAN NASIONAL
Pengaruh globalisasi terhadap ketahanan bangsa dan negara= ideologi liberal akan semakin
kuat, yang berdampak menguatnya ide-ide kebebasan dan demokrasi, dan fundamentalis
agama yang berdampak pada Gerakan-gerakan yang menonjolkan kepentingan agama
kurang memperhatikan manusia
1. Pengaruh globalisasi terhadap ketahanan politik
2. Pengaruh globalisasi terhadap ketahanan ekonomi
3. Pengaruh globalisasi terhadap ketahanan sosial budaya
4. Pengaruh globalisasi terhadap ketahanan pertahanan dan keamanan negara
13. Identitas Nasional
Identitas adalah ungkapan nilai–nilai budaya suatu bangsa yang bersifat khas dan
membedakannya dengan bangsa lain. Kekhasan yang melekat pada sebuah bangsa banyak
dikaitkan dengan sebutan “ Identitas Nasional “. Namun demikian, proses pembentukan identitas
nasional bukan sesuatu yang sudah selesai, tetapi sesuatu yang terus berkembang dan kontekstual
mengikuti perkembangan zaman. Sifat identitas nasional yang relatif dan kontekstual
mengharuskan setiap bangsa untuk selalu kritis terhadap identitas nasionalnya serta selalu
menyegarkan pemahaman dan pemaknaan terhadap jati dirinya. Pertanyaan reflektif selayaknya
ditunjukkan kepada identitas – identitas khas yang selalam ini melekat pada bangsa Indonesia
(Ubaedilah, dan Abdul, 2008).
Menurut para ahli, secara umum terdapat beberapa unsur yang menjadi komponen
identitas nasional, di antaranya (Ubaedilah, dan Abdul, 2008):
a. Pola Perilaku
b. Lambang – Lambang
c. Alat – Alat Perlengkapan
d. Tujuan yang ingin Dicapai
Unsur – Unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia
a. Sejarah
b. Kebudayaan
c. Suku Bangsa
d. Agama
e. Bahasa
Nasionalisme Indonesia
Jika seluruh komponen bangsa Indonesia mengamalkan dengan benar nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila, dapat dikatakan bahwa tidak ada permasalahan yang tidak dapat
diselesaikan, terkait dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. Demikian pula, apabila
semua warga Indonesia dan khususnya para pemegang kebijakan yang diposisikan sebagai
panutan bangsa ini menjalankan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, bisa jadi bangsa
ini akan terhindar dari berbagai permasalahan, misalnya perpecahan atau disintegrasi,
penjualan aset-aset negara, demokrasi klise, kemiskinan, korupsi, ketergantungan pada Bank
Dunia dan IMF, dan tentu bangsa ini akan menjadi bangsa yang berwibawa dan mandiri.
Melihat fenomena sekarang ini, mestinya perlu dipertanyakan betulkah rasa dan nilai
nasionalisme sudah benar-benar diamalkan dalam bentuk perbuatan dan tidak hanya dikatakan
dalam lisan (Miftahuddin, 2011).

Nasionalisme Indonesia dan Konsep – Konsep Turunannya


Konsep nasionalisme yang dirumuskan oleh para foundering father berkelindan dengan
konsep-konsep lanjutan lainnya seperti konsep dasar negara bangsa yang lebih dikonkretkan
menjadi bentuk dan struktur negara Indonesia yang berbentuk republik (Herdiawanto dan
Hamdayama, 2010).
Nasionalisme Indonesia pada dasarnya berwatak insklusif dan berwawasan kemanusiaan.
Konsep itu dirumuskan pada ketetapan Undang – Undang Dasar 1945 (Herdiawanto dan
Hamdayama, 2010).
a. Negara – Bangsa
b. Warga Negara
c. Dasar Negara Pancasila
Perlunya Integrasi Nasional
Di indonesia istilah integritas masih sering disamakan dengan istilah pembauran dan asimilasi,
padahal kedua istilah tersebut memiliki perbedaan. Integrasi diartikan dengan integrasi
kebudayaan, sosial dan pluralisme sosial. Integrasi kebudayaan berarti penyesuaian antara dua
atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur kebudayaan (cultural traits) mereka yang
berbeda atau bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan yang selaras
(harmonis). Caranya adalah melalui difusi (penyebaran), dimana unsur kebudayaan baru
diserap ke dalam suatu kebudayaan yang berada dalam keadaan konflik dengan unsur
kebudayaan tradisional tertentu.
Integrasi sosial adalah penyatupaduan dari kelompok-kelompok masyarakat yang asalanya
berbeda, menjadi suatu kelompok besar dengan cara melenyapkan perbedaan dan jati diri
masing-masing. Integrasi sosial sama artinya dengan asimilasi atau pembauran. Perbedaan
dengan pembauran adalah bahwa kelompok-kelompok sosial yang telah bersatu itu, tetap
mempunyai kebudayaan yang berbeda satu sama lain, karena adanya loyalitas terhadap
kelompok-kelompok asalanya yang mempunyai kebudayaan yang berbeda. Sedangkan pada
kelompok-kelompok masyarakat yang telah membaur itu, perbedaan tersebut sudah tidak ada
lagi.
Pluralisme kebudayaan adalah pendekatan heterogenis atau kebhinekaan kebudayaan, dengan
kebudayaan suku-suku bangsa dan kelompok-kelompok minoritas diperkenankan
mempertahankan jati diri mereka masing-masing dalam suatu masyarakat. Sedangkan
pembauran adalah pembauran tuntas antara kelompok-kelompok atau individu-individu yang
masing-masing asalnya mempunyai kebudayaan dan jati diri yang berbeda, menjadi suatu
kelompok baru dengan kebudayaan dan jati diri bersama.
Sementara yang dimaksud integrasi nasional adalah penyatuan bagian-bagian yang berbeda
dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan
masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Selain itu
integrasi bangsa merupakan kemampuan pemerintah yang semakin meningkat untuk
menerapkan kekuasaannya di seluruh wilayah (Tim ICCE UIN, 2000).
Keterkaitan Integrasi Nasional Indonesia dan Identitas Nasional
Masalah integrasi nasional di indonesia sangat kompleks dan multidimensional. Untuk
mewujudkannya diperlukan keadilan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak
membedakan suku, ras, agam, bahasa dan lainnya. Sebenarnya upaya membangun keadilan,
kesatuan dan persatuan bangsa merupakan bagian dari upaya membangun dan membina
stabilitas politik di samping upaya lain seperti banyaknya keterlibatan pemerintah dalam
menentukan komposisi dan mekanisme parlemen.
Dengan demikian upaya integrasi nasional dengan strategi yang mantap perlu terus dilakukan
agar terwujud integrasi bangsa indonesia yang dinginkan. Upaya pembangunan dan pembinaan
integrasi nasional ini perlu, karena pada hakekatnya integrasi nasional tidak lain menunjukkan
tingkat kuatnya kesatuan dan persatuan bangsa yang diinginkan (Herdiawanto dan
Hamdayama, 2010).

Revitalisasi Pancasila
Gelombang demokrasi dalam bentuk tuntutan reformasi menjadi ancaman bagi eksistensi
ideologi nasional seperti Pancasila. Terdapat tiga faktor yang membuat Pancasila tidak relevan
lagi saat ini yaitu :
Pertama, Pancasila terlanjur tercemar karena kebijakan rezim Soeharto yang menjadikan
Pancasila sebagai alat politik untuk mempertahankan status quo kekuasaannya. Misalnya,
menetapkan Pancasila sebagai asa tunggal bagi setiap organisasi, baik organisasi
kemasyarakatan maupun organisasi politik.
Kedua, liberalisasi politik dengan penghapusan ketentuan yang ditetapkan presiden B.J.
Habibie tentang Pancasila sebagai stu-satunya asas setiap organisasi. Penghapusan ini
memberika peluang bagi adopsi asas ideologi-ideologi lain, khususnya yang berasis agama.
Akibatnya, Pancasila cenderung tidak lagi menjasi common platform dalam kehidupan politik.
Ketiga, desentralisasi dan otonomisasi daerah yang mendorong penguatan sentimen
kedaerahan. Apabila tidak diantisipasi, mungkin menumbuhkan sentimen local-nationalism
yang dapat tumpang tindih ethnonationalism. Dalam proses ini, Pancasila baik sengaja maupun
akibat langsung dari proses desentralisasi akan kehilangan posisi sentralnya.
Revitalisasi Pancasila Sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional
1. Spiritual
2. Akademis
3. Kebangsaan
4. Mondial
14. Integrasi Nasional

Faktor Penyebar Majemuknya Masyarakat Indonesia


1. Indonesia terletak di antara samudera Hindia dan Samudera pasifik.

2. Pluralitas Regional
Iklim yang berbeda serta struktur tanah yang tidak sama diberbagai daerah mencitakan dua
macam lingkungan yang ekologis yang berbeda di Indonesia, yakni pertanian sawah dengan
pertanian ladang. Hal ini menjadi enyebab perbedaan yang kontras antara pulau Jawa dan luar
pulau jawa terutama dalam kependudukan, ekonomi, sosial dan budaya.
1. Secara Vertikal
Ditandai oleh adanya perbedaan anatar lapisan bawah dengan lapisan atas yang cukup tajam
2. Secara Horizontal
Ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdsarkan perbedaan suku-bangsa, perbedaan agama,
serta perbedaan kedaerahan

KERAGAMAN MASYARAKAT INDONESIA


A. Masyarakat majemuk adalah masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih elemen yang hidup
sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain disuatu kesamaan politik

SIFAT-SIFAT MASYARAKAT MAJEMUK


A. Terjadinya segmentasi kedalam bentuk kelompok-kelompok yang seringkali memiliki sub
kebudayaan yang berbeda antara satu dengan yang lain
B. memiliki struktur sosial yang terbagi kedalam Lembaga-lembaga yang bersifat non
komplementer
C. kurang mengembangkan consensus diantara para anggotanya terhadap nilai-nilai yang
bersifat mendasar

STRATEGI INTEGRASI BANGSA


A. penanganan konflik sosial menurut PP No.2 tahun 2015
B. perguatan kerukunan umat beragama
C. peningkatan forum kerukunan masyarakat
D. peningkatan kesadaran hukum
E. Pendidikan bela egara dan wawasan kebangsaan
F. Sosialisasi PerPu
KONDISI YANG DIPERLUKAN UNTUK MEMPERKECIL TERJADINYA KONFLIK
Terwujudnya nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa sebagai sumber etika dan moral
untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela, serta perbuatan yang bertentangan dengan
hukum dan HAM

INTEGRASI NASIONAL INDONESIA


5 aspek yang berkaitan dalam membentuk integrasi nasional (ali Mazrui dalam nik abdul roshid)
A. Fusi dari norma dan budaya
B. Dorongan pada interpendensi ekonomi
C. Memperkecil jarak antara elit dengan masa, kelompok miskin dan kaya, kota dan pinggiran
D. Resolusi semua konflik yang muncul
E. Saling berbagi pengalaman sehingga orang menyadari bahwa sebenarnya
DIMENSI INTEGRASI DI INDONESIA (CHRISTINE DRAKE 1980)
1. Dimensi sosio kultural= sejauh mana orang didalam satu batas wilayah nasional memiliki
karakteristik yang sama dan merasakan mereka sebagai bangsa
2. Dimensi interaksi= merujuk kepada sberapa tinggi interaksi antar wilayah yang terpisah
3. Dimensi ekonomi= tingkat ketergantungan ekonomi sebagai pengaruh dari pertumbuhan
ekonomi

ADANYA PERSATUAN HATI DIANTARA SESAMA BANGSA INDONESIA


MEMBUAT KITA BISA BERDIRI SEJAJAR, BUKAN SAYA YANG DIDEPAN DAN
KAMU DIBELAKANG, ATAU SEBALIKNYA. TETAPI UNTUK MEMBANGUN
INDONESIA EMAS, KITA RAPATKAN BARISAN DAN BERDIRI SEJAJAR.
15. Geostrategi Indonesia
Geostrategi merupakan masalah penting bagi setiap bangsa, baik pada masa lampau, kini,
maupun masa mendatang. Geostrategi menjadi sangat penting karena setiap bangsa yang telah
menegara, membutuhkan strategi dalam memanfaatkan wilayah negara sebagai ruang hidup
nasional. Semua ini dalam rangka menentukan kebijakan, sarana, dan sasaran perwujudan
kepentingan, serta tujuan nasional melalui pembangunan. Dengan demikian, suatu bangs aitu
tetap eksis dalam arto arti ideologis, politis, ekonomis, sosial budaya, dan hankam.
PENGERTIAN GEOSTRATEGI DAN GEOSTRATEGI INDONESIA
A. Geostrategi
Geostrategi berasal dari kata geo yang berarti bumi, dan strategi diartikan sebagai usaha
dengan menggunakan segala kemampuan atau sumber daya baik SDM maupun SDA untuk
melaksanakam kebijakan yang telah ditetapkan. Atau dapat pula dikatakan sebagai
pemanfaatan kondisi lingkungan dalam upaya mewujudkan tujuan politik.
B. Geostrategi Indonesia
Merupakan strategi dalam memanfaatkan konstelasi geografi negara Indonesia untuk
menentukan kebijakan, tujuan, dan sarana-sarana untuk mencapai tujuan nasional bangsa
Indonesia
PERKEMBANGAN KONSEP GEOSTRATEGI INDONESIA
1. Pada awalnya, geostrategi Indonesia digagas oleh Sekolah Staf dan Komando Angkatan
Darat (SESKOAD) Bandung tahun 1962
2. Pada tahun 1965-an Lembaga Ketahanan Nasional mengembangkan konsep geostrategi
Indonesia yang lebih maju dengan rumusan
3. Sejak tahun 1972 Lembaga Ketahanan Nasional terus melakukan pengkajian tentang
geostrategi Indonesia yang lebih sesuai dengan konstitusi Indonesia
4. Terhitung mulai tahun 1974 geostrategi Indonesia ditegaskan wujudnya dalam
bentukrumusan ketahanan nasional sebagai kondisi, metode, dan doktrin dalam
pembangunan nasional
TUJUAN GEOSTRATEGI INDONESIA
1. Menyusun dan mengembangkan potensi kekuatan nasional baik yang berbasis pada aspek
ideologi, politik, sosial budaya, bahkan aspek-aspek alamiah.
2. Menunjang tugas pokok pemerintah Indonesia dalam:
a. Menegakkan hukum dan ketertiban (law and order)
b. Terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran (welfare and prosperity)
c. Terselenggaranya pertahanan dan keamanan (defense and prosperity)
d. Terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial (yuridical justice and social justice)
e. Tersedianya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasikan diri (freedom of the people)

KETAHANAN NASIONAL SEBAGAI PERWUJUDAN GEOSTRATEGI INDONESIA


PENGERTIAN TANNAS
Gagasan Tannas oleh seskoad tahun 1960-an. Tannas adalah pertahanan wilyah oleh seluruh rakyat

HAKIKAT KETAHANAN NASIONAL


Pada hakikatnya ketahanan nasional adalah kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk
dapat menjamin kelangsungan menuju kejayaaan banga dan negara.

SIFAT-SIFAT KETAHANAN NASIONAL


1. Manunggal
2. Mawas ke dalam
3. Kewibawaan
4. Berubah menurut waktu
5. Tidak membenarkan sikap adu kekuasaan dan adu kekuatan
6. Percaya pada diri sendiri
7. Tidak bergantung pada pihak lain

KONSEPSI DASAR KETAHANAN NASIONAL


1. Model astagatra
2. Model Morgenthau
3. Model Alfred Thayer mahan
4. Model cline
5. Komponen strategi astagatra
a. Trigatra
b. Pancagatra

HUBUNGAN KOMPONEN STRATEGI ANTARGATRA


Terdapat hubungan timbal balik yang erat dan lazim disebut hubungan (kolerasi) dan
ketergantungan (interdependency).
16. Pancasila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
ISTILAH DAN DEFINISI
1. Istilah Pancasila diambil dari buku negarakertama (1365) karangan Mpu Prapanca, dan
dipopulerkan oleh Ir. Sokearno pada 1 juni 1945
2. Pancasila adalah kristalisasi nilai-nilai luhur yang tumbuh, berkembang, dan dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari oleh bangsa Indonesia di masa lampau, dan kemudian digali
oleh para pendiri bangsa. Oleh karena itu, Pancasila adalah ciri khas dari bangsa Indonesia.
NILAI-NILAI PANCASILA DALAM SEJARAH PERJUANGAN BANGSA
a. Tidaksemua budaya bangsa dianggap sebagai nilai-nilai luhur; Sebagian di antaranya ada
yang positif
b. Banyak nilai-nilai luhur(positif) yang dianut dan diamalkan oleh bangsa Indonesia sejak
masa lampau, namun yang dianggap terpenting adalah nilai

Anda mungkin juga menyukai