2023
Disusun oleh:
Regina Gandhi
230600115
Dosen Pembimbing:
2. Misi: Membantu mahasiswa agar mampu mewujudkan kesadaran berbangsa dan bernegara
dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dikuasainya dengan rasa
tanggung jawab kemanusiaan.
• Dibentuknya BPUPKI (Dokuritsu Zyumbi Tjosakai) Dibentuk tanggal 29 April 1945, dilantik
tanggal 28 Mei 1945 oleh panglima Tentara Jepang ke-16 di Jawa, yakni Letnan Kenderal
Kimakici Harada. BPUPKI diketuai oleh DR. KRT, Radjimam Wedyodiningrat ( Kaicoo), Ketua
muda Ichibangise (Fiku Kaicoo)
• Sidang BPUPKI (29 Mei- 1 Juni 1945)
• Setelah menjalani proses yang cukup panjang, pada tanggal 22 Juni 1945, Panitia Sembilan
berhasil merumuskan naskah yang oleh Muhammad Yamin diberi nama “Piagam
Jakarta”atau “Jakarta Charter” yang isinya adalah:
1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2.Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
PENGERTIAN IDEOLOGI
Idiologi berasal dari kata “idea” (Yunani) “eidos” : gagasan/konsep/cita-cita “logos” : ilmu
Idiologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan dan symbol-simbol masyarakat atau suatu bangsa
yang menjadi pegangan dan pedoman kerja (atau perjuangan) untuk mencapai tujuan masyarakat
atau bangsa lain itu
PERKEMBANGAN IDIOLOGI BESAR DUNIA
1. Liberalisme Liber berarti bebas, merdeka, tak terikat. Dalam ajarannya, manusia hakikatnya
adalah makhluk individu yang bebas, pribadu yang utuh dan lengkap serta terlepas dari manusia
lainnya sehingga keberadaan individu lebih penting dari masyarakat
2. Komunisme Awalnya, istilah komunisme dipakai untuk cita-cita utopis masyarakat, dimana
segala hak pribadi dihapus dan semua dimiliki secara Bersama
PERKEMBANGAN IDIOLOGI BARU
1. Pluralisme Dapat dikatakan sebagai paham tentang kemajemukan masyarakat
2. Feminisme Mengansumsikan bahwa kaum perempuan pada dasarnya ditindas dan dieksploitasi
3. Postmodernisme Pemikiran menentang segala hal yang berkaitan dengankemutlakan dan
menghindari suatu sistematika uraian atau pemecahan persoalan yang sederhana dan skematis
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
Menurut Aristoteles merupakan sebuah hubungan yang parallel, tersimpul pada tujuan yang sama-
sama ingin dicapai, yakni terbinanya warga negara yang baik, yang Susila, setia kepada negara.
Isi arti pancasila yang umum universal yaitu hakikat sila-sila pancasila artinya hal itu merupakan
esensi atau inti sari pancasila sehingga merupakan pangkal tolak derivasi baik dalam bidang
kenegaraan dan tertib hukum Indonesia serta dalam realisasi praksis dalam berbagai bidang
kehidupan konkrit.
Dalam segala aspek penyelenggaraan Negara Indonesia harus sesuai dengan hakikat nilai-nilai
yang berasal dari Tuhan, yaitu nilai-nilai agama. Hakikat kedudukan kodrat manusia adalah
sebagai makhluk berdiri sendiri dan sebagai makhluk Tuhan.
Dalam setiap aspek penyelengaraan Negara antara lain hakikat Negara, bentuk Negara, tujuan
Negara, kekuasaan Negara, moral Negara dan para penyelenggara Negara dan lain-lainnya harus
sesuai dengan sifat-sifat dan hakikat manusia.
Bangsa yang mendiami wilayah Indonesia bersatu karena didorong untuk mencapai kehidupan
yang bebas dalam wadah Negara yang merdeka dan berdaulat, persatuan Indonesia merupakan
faktor yang dinamis dalam kehidupan bangsa Indonesia.
4. Sila Keempat: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Bahwa rakyat dalam menjalankan kekuasaannya melalui sistem perwakilan dan keputusan-
keputusannya diambil dengan jalan musawarah dengan pikiran yang sehat serta penuh tanggung
jawab baik kepada Tuhan yang maha Esa maupun kepada rakyat yang diwakilinya.
Realisasi keadilan dalam praktek kenegaraan secara kongkrit keadilan sosial ini mengandung cita-
cita kefilsafatan yang bersumber pada sifat kodrat manusia monodualis, yaitu sifat kodrat manusia
sebagai individu dan makhluk sosial.
4.ETIKA PANCASILA
A. Pengertian Etika
Etika adalah sebuah kebiasaan yang berkaitan dengan moral seorang manusia dan dari moral
tersebut dapat ditentukan tentang suatu nilai baik dan nilai buruk.
Dibagi 2, yaitu:
1. Etika umum: kondisi dasar mengenai bagaimana manusia bertindak secara etis. Teori dan
prinsip dasarnya menjadi tolak ukur dalam menilai baik atau buruk.
2. Etika khusus: penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus.
Dibagi 2 menjadi:
a. Etika individual: menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap diri sendiri.
b. Etika sosial: menyangkut etika terhadap sesama, keluarga, profesi, politik, dan
lingkungan.
Pancasila sebagai sistem etika merupakan kesatuan sila-sila Pancasila, sila-sila tersebut saling
berhubungan, bekerja sama untuk suatu tujuan tertentu, dan secara keseluruhan merupakan suatu
kesatuan yang utuh. Lima etika yang dijiwai nilai-nilai dari sila-sila Pancasila adalah nilai
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Pancasila sebagai karakter keilmuan artinya sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan.
Pancasila merupakan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pancasila
memuat nilai-nilai yang saling berkesinambungan dari sila pertama hingga sila terakhir. Contoh
pengembangan nilai pancasila sebagai karakter keilmuan Indonesia adalah pengembangan dan
kemajuan IPTEK di Indonesia yang dilakukan agar dapat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat
dan dapat meningkatkan kesejahtaraan bangsa.
6.IDENTITAS NASIONAL
Identitas Kesukubangsaan: bersifat askriptif, bawaan, primer, dan etnik. Contoh: suku, agama,
budaya, kerabat, daerah asal, dan bahasa daerah.
Identitas Kebangsaan: bersifat buatan, sekunder, etis, dan nasional. Contoh: bahasa Nasional,
bendera, semboyan, ideologi, lambang negara, dll.
Tujuan Yang Ingin Dicapai: tujuan negara, budaya unggul, prestasi, dll.
Kesediaan menerima kelompok lain secara sama sebagai kesatuan tanpa mempedulikan perbedaan
budaya, etnik, gender, bahasa, maupun agama. Multikulturalisme berbeda dengan pluralisme,
diversitas, heterogenitas, atau masyarakat majemuk. Masyarakat majemuk menekankan etnisitas,
askriptif, primordial, etnosentrisme, bahkan bisa jadi etnonasionalisme, sedangkan
multikulturalisme menjunjung perbedaan agar tetap hidup dan berkembang
• Konsep multikulturalisme menyebar luas dan dipahami oleh masyarakat Indonesia, serta
adanya keinginan bangsa Indonesia pada tingkat nasional untuk mengadopsi dan
menjadikan sebagai pedoman.
• Ada kesamaan pemahaman di antara masyarakat mengenai makna multikulturalisme dan
bangunan konsep yg mendukungnya.
Definisi negara
Negara adalah organisasi di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan
ditaati rakyatnya. Menurut plato, negara adalah suatu tubuh yang senantiasa maju, berevolusi,
terdiri dari orang-orang (individu-individu). Dan menurut Ibnu Khaldun, negara merupakan suatu
tubuh yang persis keadaannya sebagai manusia, mempunyai sifat tabiat sendiri, mempunyai
jasmani dan rohani, dan mempunyai batas umur sebagai halnya manusia.
Negara memiliki beberapa unsur, yaitu rakyat, wilayah, pemerintah (yang berdaulat), dan
pengakuan negara lain. Rakyat, wilayah, dan pemerintah merupakan unsur konstitutif. Sedangkan,
pengakuan dari negara lain merupakan unsur deklaratif.
Unsur-unsur Negara :.
Negara sendiri memiliki beberapa tujuan, yaitu memungkinkan warga Negara berkembang serta
menyelenggarakan daya cipta sebebas mungkin, menciptakan keadaan di mana warganegara
mencapai terkabulnya keinginan-keinginan secara maksimal, dan juga memajukan kesusilaan
manusia, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial.
A. Konstitusi
Konstitusi adalah hukum dasar suatu Negara. Konstitusi dibagi menjadi dua, yaitu konstitusi
hukum dasar suatu negara (tertulis dan tidak tertulis) dan konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD).
Kedudukan konstitusi sebagai hukum dasar, yaitu berisi aturan dan ketentuan tentang hal-hal yang
mendasar dalam kehidupan suatu Negara dan sebagai hukum tertinggi, yaitu aturan-aturan yang
lebih rendah tidak boleh bertentangan dengannya. Tujuan konstitusi adalah untuk membatasi
kekuasaan pemerintah atau penguasa agar tidak bertindak sewenang-wenang terhadap warganya
dan menjamin hak-hak dasar dan kebebasan warga Negara.
Konstitusionalisme adalah “Gagasan bahwa pemerintah merupakan suatu kumpulan aktivitas yang
diselenggarakan atas nama rakyat, tetapi yang tunduk pada beberapa pembatasan yang dimaksud
untuk memberi jaminan bahwa kekuasaan yang diperlukan untuk pemerintahan tidak
disalahgunakan oleh mereka yang mendapat tugas untuk memerintah.” Ciri-ciri konstitusi dalam
konstitusionalisme adalah membatasi kekuasaan pemerintah atau penguasa agar tidak bertindak
sewenang-wenang terhadap warganya dan menjamin hak-hak dasar dan kebebasan warga negara.
Isi konstitusi
1. Menurut KBBI= hak adalah wewenang menurut hukum, sedangkan kewajiban adalah sesuatu
yang harus dilaksanakan 2. Hak mutlak
3. Hak yang memberikan wewenang kepada seseorang untuk melakukan suatu perbuatan. Hak
mutlak dapat dibagi 3; a. Hak relatif: hak yang memberikan wewenang kepada seseorang atau
beberapa orang tertentu menuntut agar seseorang atau beberapa orang lain tertentu memberikan
sesuatu, melakukan sesuatu, atau tidak melakukan sesuatu
HAK DAN KEWAJIBAN WARGANEGARA MENURUT UUD 1945
1. Hak WNI
a. Hak atas pekerjaan dan hidup yang layak (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
b. Hak membela negara (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
c. Hak berpendapat (pasal 28 UUD 1945)
2. Kewajiban WNI
a. Kewajiban menaati hukum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1 UUD 1945)
b. Kewajiban membela negara (pasal 27 ayat 2 UUD 1945)
c. Kewajiban ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara (pasal 30 ayat 1 UUD 1945)
demos = rakyat
cratos atau cratein = pemerintahan
Terminologis
Demokrasi adalah suatu bentuk pemerintahan yang dipegang oleh rakyat dan dijalankan untuk
Suatu system yang menunjukkan bahwa kebijakan umum ditentukan atas dasar mayoritas oleh
wakil-wakil yang diawasi secara efektif oleh rakyat dalam pemilihan yang berkala yang
didasarkan atas prinsip kesamaan politik dan diselenggarakan dalam suasana terjaminnya
Menjadikan demokrasi sebagai sebuah sikap dalam kehidupan dengan menerapkan perilaku
1. Toleransi
7. Percaya diri
9. Saling menghargai
2. Persamaan politik
2. Demokrasi parlementer
3. Demokrasi terpimpin
Demokrasi adalah suatu proses untuk mengembangkan pada diri peserta didik berupa
pengetahuan, kesadaran, sikap, keterampilan dan kemauan, serta kemampuan untuk berpartisipasi
Negara hukum adalah Negara yang menegakkan supremasi hukum untuk menegakkan kebenaran
dan keadilan dan tidak ada kekuasaan yang tidak dipertanggungjawabkan. (Ketentuan Pasal 1 Ayat
3 UUD 1945)
Menurut UU No. 39 Tahun 1999, HAM adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan YME dan merupakan anugerah-NYA yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh Negara hukum, pemerintahan, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis; tidak perlu diberikan, dibeli, ataupun diwarisi.
HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, asal usul, ras, agama, etnik,
dan pandangan politik. HAM tidak boleh dilanggar, meskipun hukum di sebuah Negara tidak
melindungi bahkan melanggar HAM.
Wawasan Nusantara: cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
serta kesatuan wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
• Kesatuan Pertahanan dan Keamanan: persamaan hak dan kewajiban pembelaan negara,
serta ancaman terhadap satu pulau atau daerah dianggap sebagai ancaman terhadap seluruh
bangsa dan negara.
Unsur dasar wawasan nusantara
• Wadah (contour): seluruh wilayah Indonesia; berikut kekayaan alam, penduduk, serta
aneka ragam budaya.
• Isi (content): aspirasi bangsa yg berkembang di masyarakat, serta cita-cita dan tujuan
nasional seperti yang terdapat pada Pembukaan UUD 1945.
• Tata Laku (Conduct): tata laku bathiniah (jiwa, semangat, mentalitas), dan tata laku lahiriah
tindakan, perbuatan, dan perilaku.
2. Pluralitas Regional Iklim yang berbeda serta struktur tanah yang tidak sama diberbagai daerah
mencitakan dua macam lingkungan yang ekologis yang berbeda di Indonesia, yakni pertanian
sawah dengan pertanian ladang. Hal ini menjadi enyebab perbedaan yang kontras antara pulau
Jawa dan luar pulau jawa terutama dalam kependudukan, ekonomi, sosial dan budaya.
1. Secara Vertikal Ditandai oleh adanya perbedaan anatar lapisan bawah dengan lapisan atas yang
cukup tajam
2. Secara Horizontal Ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdsarkan perbedaan suku-bangsa,
perbedaan agama, serta perbedaan kedaerahan
F. Sosialisasi PerPu
Terwujudnya nilai-nilai agama dan nilai-nilai budaya bangsa sebagai sumber etika dan moral
untuk berbuat baik dan menghindari perbuatan tercela, serta perbuatan yang bertentangan dengan
hukum dan HAM.
5 aspek yang berkaitan dalam membentuk integrasi nasional (ali Mazrui dalam nik abdul roshid)
C. Memperkecil jarak antara elit dengan masa, kelompok miskin dan kaya, kota dan pinggiran
TUJUAN NEGARA
1. Memungkinkan warga negara berkembang serta menyelenggarakan daya cipta sebebas
mungkin
2. Menciptakan keadaan di mana warga negara mencapai terkabulnya keinginan keinginan
secara maksimal
3. Memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk sosial
TUJUAN NEGARA INDONESIA
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia danseluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamain abadi, dan
keadilan sosial
2. Misi : Membantu mahasiwa agar mampu mewujudkan kesadaran berbangsa dan bernegara
dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dikuasainya dengan rasa tanggung
jawab kemanusiaan
4.Manfaat : Dari proses pembelajaran ini, nantinya diharapkan akan memberikan manfaat sebagai
bekal bagi mahasiswa untuk dapat berperan dalam pemecahan masalah yang ada di lingkungannya
6. Wawasan Nusantara
Pengertian Wawasan Nusantara
Secara Etimologis
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata
wawas (bahasa jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi.
Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Jadi
wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula
cara pandang, cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya pulau
atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak antara dua unsur. Nusantara
artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua asia dan Australia
dan dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Pasifik.
Secara Terminologis
1. Pengertian Wawasan Nusantara menurut prof. Wan Usman “ Wawasan Nusantra
adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara
kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.”
2. Pengertian Wawasan Nusantara dalam GBHN 1998 Wawasan Nusantara adalah cara
pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkunngannya, dengan
mengutamakan persatuan dankesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
penyelengggaran kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
3. Pengertian Wawasan Nusantara menurut kelompok kerja Wawasan Nusantara untuk
diusulkan menjadi Tap. MPR, yang dibuat Lemhanas tahun 1999 “ Cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan
bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan
wilayah dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegarauntuk mencapai tujuan nasional.” Berdasarkan pendapat-pendapat diatas,
secara sederhana wawasan nusantara berarti cara pandang bangsa Indonesia terhadap
diri dan lingkungannya. Diri yang dimaksud adalah diri bangsa Indonesia sendiri serta
nusantara sebagai lingkungan tempat tinggalnya.
Hakikat Wawasan Nusantara
Hakikat Wawasn Nusantara adalah keutuhan bangsa dan kesatuan wilayah nasional.
Dengan kata lain, hakikat Wawasan Nusantara adalah “Persatuan bangsa dan kesatuan
wilayah”. Bangsa Indonesia dari aspek sosial budaya adalah beragam serta dari segi
kewilayahan bercorak nusantara, kita pandang merupakan satu kesatuan yang utuh.
Kedudukan Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Visi bangsa Indonesia sesuai
konsep wawasan nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah lain nya,
sehingga terciptanya suatu keutuhan.
RULE OF LAW
Indonesia adalah Negara hukum (rechstaat) dan bukan negara kekuasaan (machstaat). Hal
ini tertulis dalam Konstitusi Indonesia. UUD 1945 dan tertuang dalam Pasal 1 (3) UUD
1945. Konsep negara hukum sangat dekat dengan konsep rule of law. Dalam arti sederhana
rule of law diartikan oleh Thomas Paine sebagai tidak ada satu pun yang berada di atas
hukum dan hukumlah yang berkuasa. Negara hukum adalah negara yang di dalamnya
terdapat berbagai aspek peraturan-peraturan yang bersifat memaksa dan mempunyai sanksi
tegas apabila dilanggar.
SUPREMASI HUKUM
Supremasi hukum artinya upaya penegakan dan penempatan hukum pada posisi tertinggi.
Penempatan hukum yang sesuai tempatnya ini dapat melindungi seluruh rakyat tanpa
adanya intervensi atau campur tangan dari pihak manapun, termasuk penyelenggara negara
itu sendiri.
Dalam definisi lain, supremasi hukum diartikan sebagai penegakan hukum yang adil,
independen, dan bebas. Prinsip tersebut akan melahirkan kepastian hukum yang mengarah
pada lahirnya budaya politik yang taat dan sadar hukum,
Supremasi hukum bertujuan untuk memberikan perlindungan masyarakat dari
kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh individu lainnya. Supremasi hukum juga
menjadi jaminan kedudukan yang sama dalam hukum bagi setiap warga negara. Pada
akhirnya, hal tersebut dapat menciptakan keamanan dan kenyamanan dalam berkehidupan,
berbangsa, dan bernegara.
8. Perkembangan ideologi
PENGERTIAN IDEOLOGI
Idiologi berasal dari kata “idea” (Yunani)
“eidos” : gagasan/konsep/cita-cita
“logos” : ilmu
Idiologi adalah sejumlah doktrin, kepercayaan dan symbol-simbol masyarakat atau suatu
bangsa yang menjadi pegangan dan pedoman kerja (atau perjuangan) untuk mencapai
tujuan masyarakat atau bangsa lain itu
PERKEMBANGAN IDIOLOGI BESAR DUNIA
1. Liberalisme
Liber berarti bebas, merdeka, tak terikat. Dalam ajarannya, manusia hakikatnya adalah
makhluk individu yang bebas, pribadu yang utuh dan lengkap serta terlepas dari
manusia lainnya sehingga keberadaan individu lebih penting dari masyarakat
2. Komunisme
Awalnya, istilah komunisme dipakai untuk cita-cita utopis masyarakat, dimana segala
hak pribadi dihapus dan semua dimiliki secara Bersama
10 .Etika Pancasila
PENGERTIAN ETIKA
1. Etika (kebiasan)= baik atau buruk
Etika= moral
Etika berkaitan dengan nilai
2. Etika adalah sebuah kebiasaan yang berkaitan dengan moral seorang manusia, dan dari
moral tersebut dapat ditentukan tentang suatu nilai baik dan nilai buruk.
ETIKA DIBAGI 2:
1. Etika umum
Kondisi dasar mengenai bagaimana manusia bertindak secara etis. Teori dan
prinsip dasarnya menjadi tolak ukur dalam menilai baik atau buruk
2. Etika khusus
Penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang khusus
A. Etika individual= menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap dirinya sendiri.
B. Etika sosial= menyangkut etika terhadap sesama, keluarga, profesi, politik, lingkungan
Revitalisasi Pancasila
Gelombang demokrasi dalam bentuk tuntutan reformasi menjadi ancaman bagi eksistensi
ideologi nasional seperti Pancasila. Terdapat tiga faktor yang membuat Pancasila tidak relevan
lagi saat ini yaitu :
Pertama, Pancasila terlanjur tercemar karena kebijakan rezim Soeharto yang menjadikan
Pancasila sebagai alat politik untuk mempertahankan status quo kekuasaannya. Misalnya,
menetapkan Pancasila sebagai asa tunggal bagi setiap organisasi, baik organisasi
kemasyarakatan maupun organisasi politik.
Kedua, liberalisasi politik dengan penghapusan ketentuan yang ditetapkan presiden B.J.
Habibie tentang Pancasila sebagai stu-satunya asas setiap organisasi. Penghapusan ini
memberika peluang bagi adopsi asas ideologi-ideologi lain, khususnya yang berasis agama.
Akibatnya, Pancasila cenderung tidak lagi menjasi common platform dalam kehidupan politik.
Ketiga, desentralisasi dan otonomisasi daerah yang mendorong penguatan sentimen
kedaerahan. Apabila tidak diantisipasi, mungkin menumbuhkan sentimen local-nationalism
yang dapat tumpang tindih ethnonationalism. Dalam proses ini, Pancasila baik sengaja maupun
akibat langsung dari proses desentralisasi akan kehilangan posisi sentralnya.
Revitalisasi Pancasila Sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional
1. Spiritual
2. Akademis
3. Kebangsaan
4. Mondial
14. Integrasi Nasional
2. Pluralitas Regional
Iklim yang berbeda serta struktur tanah yang tidak sama diberbagai daerah mencitakan dua
macam lingkungan yang ekologis yang berbeda di Indonesia, yakni pertanian sawah dengan
pertanian ladang. Hal ini menjadi enyebab perbedaan yang kontras antara pulau Jawa dan luar
pulau jawa terutama dalam kependudukan, ekonomi, sosial dan budaya.
1. Secara Vertikal
Ditandai oleh adanya perbedaan anatar lapisan bawah dengan lapisan atas yang cukup tajam
2. Secara Horizontal
Ditandai dengan adanya kesatuan sosial berdsarkan perbedaan suku-bangsa, perbedaan agama,
serta perbedaan kedaerahan