Anda di halaman 1dari 6

A.

KEDUDUKAN DAN FUNGSI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK


INDONESIA

Kedudukan Pancasila sebagai dasar


negara diperoleh daroi Alinea keempat pembukaan UUD 1945 dan sebagaimana tertuang dalam
memorandum DPR-GR 9 Juni 1966.
Kedudukan Pancasila :
 Pancasila sebagai dasar negara,
 Pancasila sebagai ideologi negara,
 Pancasila sebagai sumber hukum
 Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia,
 Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia,
 Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia,
 Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan nasional,
 Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia.
Fungsi Pancasila :
 Sila 1 → sebagai nilai untuk mempercayai dan bertakwa pada Tuhan sesuai dengan
agama
dan kepercayaan yang dimiliki oleh masing-masing.
 Sila 2 → sebagai rasa saling bersimpati satu sama lain.
 Sila 3 → sebagai nilai rela berkorban demi negara, serta mencintai bangsa dan bangga
pada tanah air.
 Sila 4 → sebagai pandangan hidup bangsa untuk menegaskan akan pentingnya ber
musyawarah meski aka nada perbedaan pendapat.
 Sila 5 → sebagai pandangan hidup bangsa yang memiliki makna tentang pengembangan
perbuatan luhur seperti sikap kekeluargaan dan gotong royong.

B. PANCASILA SEBAGAI DASAR PENGEMBANGAN ILMU

Pentingnya Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu :


 Bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di Indonesia harus
didasarkan pada nilai-nilai pancasila.
 Bahwa nilai-nilai Pancasila mampu mengendalikan IPTEK agar tidak keluar dari cara
berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
 Bahwa pengembangan IPTEK harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia
atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu.
Alasan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu :
 Sila 1 → berkaitan tentang upaya penyadaran, bahwa manusia hidup di dunia ibarat
sedang
menempuh ujian dan hasil ujian akan menentukan kehidupannya yang abadi di
akhirat nanti.
 Sila 2 → memberikan arahan, baik bersifat universal maupun khas terhadap ilmuwan dan
ahli teknik di Indonesia.
 Sila 3 → memberikan landasan esensial bagi kelangsungan NKRI.
 Sila 4 → memberikan arahan asas kerakyatan, yang mengandung arti bahwa
pembentukan NRI ini adalah oleh dan untuk semua rakyat Indonesia.
 Sila 5 → memberikan arahan agar selalu diusahakan tidak terjadinya jurang (gap)
kesejahteraan di antara bangsa Indonesia.
Sumber historis Pancasila
sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia dapat ditelusuri dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar 1945.

Pilar-pilar penyangga ilmu pengetahuan :


1. Pilar Ontologi, merupakan ilmu pengetahuan dan ajaran tentang keberadaan.
2. Pilar Epistemologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang ilmu pengetahuan.
3. Pilar Aksiologi, menyangkut problematika pertimbangan nilai (etis, moral, religious)
dalam setiap penemuan, penerapan, atau pengembangan ilmu.
Prinsip-prinsip berpikir ilmiah, meliputi :
 Obyektif, rasional, logis, metodologis, dan sistematis.
 IPTEK dan Pancasila memiliki hubungan yang kohesif.
 IPTEK diperlukan dalam pengamalan Pancasila sila ketiga dalam menjaga persatuan
Indonesia.
Penerapan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu :
 Sila 1 → ditemukannya teknologi transfer inti sel (cloning).
 Sila 2 → memberikan dasar-dasar moralitas bahwa manusia dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan haruslah bersifat beradab.
 Sila 3 → pengembangan ilmu pengetahuan diarahkan demia kesejahteraan umat manusia
termasuk di dalamnya kesejahteraan bangsa Indonesia.
 Sila 4 → dalam pengembangan ilmu pengetahuan setiap orang juga harus menghormati
dan menghargai kebebasan orang lain dan harus memiliki sikap terbuka.
 Sila 5 → ditemukannya varietas bibit unggul padi Cilosari dari teknik radiasi.

C. PANCASILA SEBAGAI ETIKA POLITIK

Etika politik adalah praktik pemberian nilai terhadap tindakan politik dengan berlandaskan
kepada
akhlak ilmu tentang adat dan budaya kebiasaan untuk mengatur tingkah laku manusia dengan Allah SWT
dan alam semesta.
Pembagian Etika :
 Etika Umum, merupakan etika yang mempertanyakan prinsip dan moral dasar yang
berlaku bagi setiap tindakan manusia, etika ini berlaku bagi semua orang. Ex → norma
hukum, norma sopan santun, dan norma moral.
 Etika Khusus, merupakan etika yang berhubungan dengan berbagai aspek kehidupan
manusia yang khusus, etika ini hanya berlaku di ruang lingkup tertentu. Ex → etika
bisnis, etika lingkungan hidup, etika komunikasi, dan etika politik.
Jenis Etika Khusus :
 Etika Individual, merupakan etika yang membahas tentang kewajiban manusia
terhadap diri sendiri. Ex → etika dalam beragama, cara merawat diri sendiri dan
menjaga kesehatan.
 Etika Sosial, merupakan etika yang membahas tentang kewajiban manusia terhadap
manusia lain dalam kehidupan. Ex → etika dalam bernegosiasi, hubungan manusia
dengan keluarga ataupun teman sebaya.
Nilai etika dalam pancasila :
 Sila 1 → mengandung makna bahwa negara kita adalah negara yang monoteisme, artinya
bangsa Indonesia harus memeluk salah satu agama untuk diyakini.
 Sila 2 → manusia pada dasarnya adalah makhluk monopluralisme, yaitu manusia yang
memiliki susunan kodrat, sifat kodrat, dan kedudukan kodrat.
 Sila 3 → mengandung arti bahwa bangsa Indonesia menjunjung tinggi peraturan dan
kesatuan dengan mengutamakan kepentingan Bersama dibandingkan kepentingan
pribadi.
 Sila 4 → lebih mengutamakan kepentingan rakyat dibandingkan kepentingan pribadi atau
golongan.
 Sila 5 → seluruh maskyarakt Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk
menciptakan keadilan.

Contoh penerapan :
 Sila 1 → menyadari bahwa semua perbuatan yang tidak baik dengan
mengatasnamakan pemilu atau kampanye tidak akan lepas dari pengawasan Tuhan
YME.
 Sila 2 → menciptakan suasana yang nyaman dan jauh dari kegaduhan selama
kampanye berlangsung.
 Sila 3 → berkampanye dengan tetap mengusung nilai-nilai kemanusiaan.
 Sila 4 → peraturan dalam kegiatan berkampanye harus dipatuhi.
 Sila 5 → hindari hal-hal penghambat usaha menuju kesejahteraan bersama.

D. PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH

Filsafat merupakan suatu ilmu pengetahuan karena memiliki logika, metode, dan system.pancasila
dikatakan sebagai filsafat, dikarenakan pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang
dilakukan oleh para ahli yang kemudian dituangkan dalam system yang tepat.
Filsafat pancasila dapat didefiniskan sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai
dasar negara dengan tujuan mendapat pokok yang mendasar dan menyeluruh.
Dasar-dasar :
 Dasar Ontologis,
 Dasar Epistemologis,
 Dasar Aksiologis.

 Panca, artinya lima.


 Syila, artinya batu sendi atau alas atau dasar.
 Syiila, artinya peraturan atau tingkah laku yang
baik, yang penting atau senonoh.

E. PANCASILA SEBAGAI WAY OF LIFE BANGSA INDONESIA

Fungsi Pancasila :
 Pancasila sebagai pandangan hidup dan pondasi bangsa.
 Memiliki makna unik yang membedakannya dengan suku bangsa lain.
 Kemampuan para pemuda beradaptasi dengan dunia.
Manfaat Pancasila :
 Menjadikan Indonesia sebuah negara yang mempunyai ketangguhan, dan memiliki arah yang
jelas.
 Merupakan pemecah permasalahan.
 Sebuah alat pengembangan diri dalam kehidupan berbangsa.
 Sumber caranya memecahkan masalah politik, ekonomi, sosial dan budaya.
Perwujudan Nilai Pancasila :
 Sila 1 → merupakan bentuk hubungan antara warga negara Indonesia sebagai makhluk individual
dengan Tuhan YME.
 Sila 2 → perwujudan hubungan antar individu karena merupakan makluk sosial.
 Sila 3 → perwujudan dalam bentuk hubungan antara warga negara dengan bangsa dan negaranya
sebagai bangsa politik.
 Sila 4 → perwujudan dalam bentuk hubungan natara warga negara dengan kekuasaan pemerintah
sebagai pemegang kedaulatan rakyat.
 Sila 5 → perwujudan hubungan warga negara dengan kesejahteraan dan keadilan dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Upaya menjaga nilai-nilai luhur Pancasila :


 Melalui dunia Pendidikan dengan membuat suatu mata pelajaran khusus Pancasila.
 Mengimplementasikan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
 Menjatuhkan sanksi kepada oknum pelanggar nilai-nilai Pancasila.
 Menolak seluruh paham luar yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
 Lebih membumikan Pancasila di masyarakat umum.

F. PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN


Paradigma berarti sebuah sudut pandang untuk menilai fenomena yang terjadi di sekitar serta
pedoman cara bersikap bagaimana menanggapi fenomena tersebut.
Peran Pancasila :
 Pancasila sebagai paradigma dalam pengembangan IPTEK, adalah sila Pancasila yang dijadikan
sumber nilai, kerangka berpikir, dan moral dalam upaya pengembangan IPTEK.
 Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan politik, system politik di Indonesia harus sesuai
dengan Pancasila sebagai paradigma, yaitu system politik demokrasi.
 Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budaya, merupakan sumber normative
yang bertujuan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia.
 Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan kehidupan antar umat beragama, Indonesia
sangat terbuka dengan umat beragama lainnya dan juga memberikan kebebasan kepada warganya
untuk memeluk agama sesuai keyakinan masing-masing.
 Pancasila sebagai paradigma dalam bidang hukum, dengan demikian semua peraturan perundang-
undangan di Indonesia harus tidak boleh bertentangan dengan Pancasila sebagai dasar negara.
Paradigma dalam pembangunan sosial budaya :
 Sila 1 → menunjukkan tidak satu pun suku bangsa ataupun golongan sosial yang tidak mengenal
Tuhan.
 Sila 2 → nilai budaya yang dijunjung tinggi tanpa memandang perbedaan.
 Sila 3 → mencerminkan nilai budaya yang menjadi kebulatan tekad masyarakat untuk
mempersatukan bangsa.
 Sila 4 → sila ini sangat relevan untuk mengendalikan nilai-nilai budaya yang mendahulukan
kepentingan perorangan.
 Sila 5 → landasan yang membangkitkan semangat perjuangan bangsa Indonesia dalam
memajukan kehidupan bangsa.
Aktualisasi Pancasila, merupakan penuangan nilai-nilai Pancasila dalam norma yang berlaku di
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Macam-macam aktualisasi Pancasila :
 Aktualisasi Pancasila objektif, yaitu aktualisasi Pancasila dalam berbagai bidang kehidupan
kenegaraan yang meliputi kelembagaan negara antara lain meliputi legislative, eksekutif, maupun
yudikatif.
 Aktualisasi Pancasila subjektif, yaitu aktualisasi pada setiap individu terutama dalam aspek
mpral dan kaitannya dengan hidup negara dan masyarakat.
G. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN NEGARA

Pancasila, merupakan ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Ideologi,
merupakan
suatu ide atau gagasan. Pancasila sebagai ideologi berarti Pancasila merupakan landasan atau ide atau
gagasan yang fundamental dalam proses penyelenggaraan tata pemerintahan suatu negara, mengatur
bagaimana suatu system itu dijalankan.
Hubungan Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia adalah bahwa nilai-nilai yang
terkandung dalam ideologi Pancasila itu menjadi cita-cita normative bagi penyelenggaraan bernegara.

Pandangan para ahli mengenai makna dari Pancasila sebagai ideologi :


 Adnan Buyung Nasution, walaupun dapat julukan sebagai filsafat atau buah piker yang
mendalam, Pancasila sebenarnya dimaksudkan sebagai saranan demokrasi bagi seluruh warga
negara.
 Ir. Soekarno, mengatakan bahwa Pancasila adalah asas Bersama yang mampu membuat semua
kelompok masyarakat di Indonesia ini Bersatu dan menerima asa tersebut.
 Negarawan Notonegoro, memngungkapkan Pancasila sebagai filsafat adalah ideologi yang
komperehensif, mencakup semua aspek.
Fungsi Pancasila Sebagai Ideologi :
 Memperkokoh persatuan bangsa,
 Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya,
 Memelihara dan mengembangkan identitas bangsa sebagai dorongan dalam pembentukan karakter
bangsa berdasar Pancasila,
 Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai keadaan bangsa dan negara.
Nilai Pancasila Sebagai Ideologi :
 Nilai Instrumental, artinya Pancasila dapat dijabarkan lebih lanjut secara kreatif dan dinamis.
 Nilai Dasar, artinya sila-sila Pancasila bersifat universal sehingga didalamnya terkandung cita-
cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar.
 Nilai Praktis, artinya Pancasila dapat diterapkan secara riil dalam kehidupan sehari-hari.

H. PERAN TOKOH MUHAMMADIYAH DALAM LINTAS SEJARAH KEMERDEKAAN RI

Nasionalisme, adalah suatu kegiatan sosial yang mengandung cita-cita yang mempersatukan
rakyat
ke dalam semangat yang membangkitkan massa ke dalam keadaan sosial dan politik yang aktif.
Peran Tokoh Muhammadiyah :
1. K. H Ahmad Dahlan → membangkitkan kesadaran bangsa Indonesia melalui pembaharuan
Islam
dan Pendidikan.
2. Hj. Siti Walidah → mendirikan perkumpulan Sopo Tresno yang giat menggalakkan pengajaran
agama dan pemberdayaan bagi kaum perempuan dari segala usia dan status
sosial.
3. Fatmawati Soekarno → menjahit bendera pusaka Sang Merah Putih, sekaligus merupakan ibu
negara RI pertama.
4. Ir. Soekarno → merupakan bapak proklamator RI.
5. Jenderal Soedirman → melucuti senajat Jepang, memimpin peretempuran Ambarawa,
melakukan
reorganisasi Tentara Keamanan Rakyat dan melakukan rasionalisasi
TNI.
6. Ir. Djoeanda → penyatuan seluruh kepulauan Indonesia melalui Deklarasi Djuanda.
7. K. H Fachrodin → perjuangan pergerakan di bidang media dan surat kabar.
8. K. H M. Sudjak → didirikannya Penolong Kesengsaraan Umum (PKU) yang bertugas
meringankan beban penderitaan umat melalui aksi-aksi sosial.
9. Kahar Muzakkir → salah satu tokoh panitia sembilan.
10. K. H Mas Mansoer → menjabat sebagai ketua PB Muhammadiyah.
11. Ki Bagus Hadikoeseomo → pernah menjabat sebagai wakil PP Muhammadiyah.
12. Hayyinah dan Munjiyah → melalui perjuangannya, yang merupakan bagian dari organisasi
Aisyiyah.

Anda mungkin juga menyukai