Anda di halaman 1dari 6

Contoh Soal :

1. Jelaskan sejarah lahirnya Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia


2. Jelaskan tentang 4 pilar kebangsaan, fungsi 4 pilar kebangsaan, dan contoh yang
mencerminkan pengamalan 4 pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari hari
3. Jelaskan tujuan ideologi Pancasila dan sertakan contoh penerapan ideologi Pancasila pada
masing masing sila Pancasila
4. Jelaskan 3 landasan filosofis dalam pengembangan filsafat Pancasila dan sertai contohnya
5. Jelaskan yang dimaksud dengan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu dan
jelaskan mengapa Pancasila penting sebagai dasar pengembangan iptek

Jawaban

1.
- Berawal dari pemberian janji kemerdekaan oleh Perdana Menteri Jepang, Kuniaki
Koiso pada tanggal 7 September 1944
- Pada tanggal 1 Maret 1945 pemerintah Jepang mendirikan BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha – Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang bertujuan untuk
mem[elajari hal – hal mengenai tata pemerontahan Indonesia Merdeka
- BPUPKI beranggotakan 74 orang yang terdiri darai 67 orang Indonesia dan 7 orang
Jepang
- Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 29 Mei 1945 – 1 Juni 1945 yang
bertujuan untuk merumuskan falsafah dasar negara bagi negara Indonesia
- Maka pada tanggal 1 Juni 1945 Lahirlah Pancasila sebagai falsafah dasar negara
Republik Indonesia
2. Empat pilar kebangsaan adalah tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar
rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tenteram dan sejahtera serta terhindar dari
berbagai macam gangguan dan bencana. Pilar adalah tiang penyangga suatu bangunan
agar bisa berdiri secara kokoh. Bila tiang rapuh maka bangunan akan mudah roboh.
Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara adalah kumpulan nilai-nilai
luhur yang harus dipahami seluruh masyarakat. Dan menjadi panduan dalam kehidupan
ketatanegaraan untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil, makmur, sejahtera dan
bermartabat. Konsep Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara terdiri dari:

 Pancasila

 UUD 1945

 NKRI

 Bhinneka Tunggal Ika

Empat pilar tersebut tidak dimaksudkan memiliki kedudukan sederajat. Setiap


pilar memiliki tingkat, fungsi dan konteks yang berbeda. Pada prinsipnya, Pancasila
sebagai ideologi dan dasar negara, kedudukannya berada di atas tiga pilar yang lain.
Empat pilar tersebut merupakan prasyarat minimal bagi bangsa Indonesia untuk berdiri
kukuh dan meraih kemajuan berlandaskan karakter kepribadian bangsa Indonesia sendiri.
Setiap warga negara Indonesia harus memiliki keyakinan bahwa empat pilar tersebut
adalah prinsip moral keIndonesiaan yang memandu tecapainya kehidupan bangsa yang
merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Fungsi 4 Pilar Kebangsaan :


- Sebagai tombak untuk tetap kokohnya berdirinya bangsa
- Menginspirasi rakyat Indonesia untuk kembali ke revolusi atau tujuan yang benar
- Menjaga kemurnian UUD 1945
- Membangun kepahaman tentang jiwa bangsa secara utuh
- Membangun karakter bangsa
- Membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa
- Sarana pembangunan hukum bangsa
- Sarana pembaharuan masyarakat
- Sebagai landasan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
- Alat ketertiban dan pengaturan masyarakat
Wujud sikap yang mencerminkan 4 pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-
hari
 Setia dan cinta tanah air
 Mengembangkan persatuan dan kesatuan atas dasar Bhinneka Tunggal Ika
 Tidak menjadi koruptor
 Tidak membuat pernyataan atau keputusan yang merugikan bangsa
 Tidak membedakan ras, suku, agama, adat, maupun bahasa
 Tidak menyalahgunakan kekuasaan
 Menjaga ketertiban dan keamanan
 Peduli terhadap bangsa dan Negara
 Saling tolong – menolong
 Saling menghormati antar sesama manusia

3. Tujuan Ideologi Pancasila


- Menghendaki seluruh rakyat Indonesia untuk memiliki sikap religius, memeluk
agama sesuai dengan keyakinan, dan taat kepada Tuhan.
- Menanamkan dan menjunjung tinggi rasa saling menghargai dan menghormati HAM
(Hak Asasi Manusia).
- Menciptakan bangsa yang nasionalis dan menanamkan rasa cinta tanah air kepada
seluruh rakyat Indonesia tanpa terkecuali.
- Menciptakan bangsa yang demokrasi, yaitu mendahulukan kepentingan umum untuk
kesejahteraan bersama.
- Menciptakan bangsa yang adil, baik secara sosial maupun ekonomi, sehingga seluruh
rakyat Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan usaha
tanpa membeda-bedakan.
Contoh – Contoh Penerapan Ideologi Pancasila

- Sila Pertama. Contoh penerapan ideologi Pancasila pada sila pertama adalah
memberikan kebebasan untuk memeluk agama. Jadi, negara tidak pernah memaksa
seseorang untuk memeluk satu di antara agama tertentu.
- Sila Kedua. Saling menghormati, sesuai adab ketimuran dan sesuai dengan sila kedua
dari Pancasila merupakan contoh ideologi dari sila kedua. Itulah mengapa,
masyarakat Indonesia wajib untuk saling memiliki rasa hormat antarindividu ataupun
kelompok.
- Sila Ketiga. Contoh ideologi pancasila yang diambil sila ketiga adalah selalu
mementingkan kepentingan golongan dibandingkan dengan kepentingan individu.
- Sila Keempat. Adanya ideologi Pancasila ini menuntut masyarakat untuk
bermusyawarah dalam memutuskan atau memberikan solusi dari suatu masalah yang
sedang terjadi. Tujuan dari diadakan musyawarah ini adalah untuk mendengar dan
memutuskan jalan keluar dari suatu masalah sehingga tidak ada pihak yang merasa
dirugikan.
- Sila Kelima. Contoh ideologi pancasila yang terakhir adalah bersikap adil dalam
memutuskan suatu permasalahan.

4. 3 Landasan Filosofis dalam pengembangan filsafat Pancasila


- Ontologis, merupakan cabang filsafat yang membicarakan tatanan (keteraturan) dan
struktur kenyataan. Pancasila secara ontologis memiliki hal-hal yang mutlak, yaitu
terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, jamani dan rohani. Contoh ontologi yang
sudah umum diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu meja. Dalam ontologi
meja yaitu menggunakan realitas tentang meja. Realitasnya adalah terdapat gambara
atau ide yang membuat kita mengenali sebuah meja. Tidak peduli berapa banyak
model meja yang ada, tidak peduli berapapun ukurannya, warnanya, dan fisiknya
yang berbeda, benda tersebut tetaplah sebuah meja. Inilah yang menjadi realitas dari
ide dan gambaran yang ada.
- Epistemologi, berarti teori pengetahuan. Epistemologi mengkaji mengenai apa
sesungguhnya ilmu, dari mana sumber ilmu, serta bagaimana proses terjadinya.
Contoh epistemologi dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan
bagaimana kita mendapatkan ilmu pengetahuan contohnya yaitu kursi. Pertanyaannya
adalah, bagaimana kita bisa tahu bahwa benda tersebut adalah kursi? Dengan dan
berdasarkan hal apa kita bisa memiliki pemikiran dan anggapan bahwa itu benar-
benar sebuah kursi?, Awal mula tentu kita memiliki pengetahuan dan menangkap
keberadaan tentang kursi melalui pancaindra kita setelah itu mulai dilakukan analisa
yang dilakukan akal kita. Akal kemudian mengkategorikannya menjadi sebuah ilmu
pengetahuan yang membahas tentang kursi. Inilah yang menjadi praktek epistemologi
dalam kehidupan sehari-hari sama seperti benda-benda lainnya
- Aksiologis, aksiologi merupakan cabang filsafat yang mempelajari nilai. Dengan kata
lain, aksiologi adalah teori nilai. Pancasila adalah sesuatu yang benar-benar bernilai.
Memiliki nilai hakiki atau sesuatu yang sejak semula sudah mempunyai nilai (nilai
Instrinsik). Contoh : Teori aksiologi memiliki ranah di antaranya yaitu tentang etika
dan estetika. Apabila kita sudah memahami dan mengetahui tentang suatu ilmu
pengetahuan kemudian dilanjutkan dengan kajian aksiologi, aksiologi ini yang akan
membahas tentang manfaat yang didapatkan dari ilmu pengetahuan tersebut yang
didapatkan.Apakah ilmu pengetahuan tersebut dapat memberikan manfaat atau malah
sebaliknya. Jadi jika dikaitkan dengan 2 contoh di atas yaitu meja dan kursi, bisa
dikaitkan apakah pengetahuan tentang meja dan kursi tersebut dapat memberikan
manfaat di dalam kehidupan sehari-hari kita. Inilah contoh ontologi, epistemologi,
dan aksiologi yang saling berhubungan dalam kehidupan sehari-hari
5. Pengertian Pancasila sebagai dasar nilaipengembangan ilmu dapat mengacu pada
pemahaman berikut :
a. Bahwa setiap IPTEK yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak
bertentangan dengan nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila
b. Bahwa setiap IPTEK yang dikembanggkan di Indonesia harus menyertakan nilai
– nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan IPTEK itu sendiri
c. Bahwa nilai – nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi pengemb
angan IPTEK di Indonesia, artinya mengendalikan IPTEK agar tidak keluar dari
cara berfikir dan cara bertindak bangsa Indonesia
d. Bahwa setiap pengembangan IPTEK harus berakar dari budaya dan ideologi
Bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu
Alasan penting perlunya Pancasila sebagai dasar pengembangan IPTEK dalam kehidupan
bangsa Indonesia yang meliputi hal – hal sebagai berikut :

- Kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh IPTEK perlu mendapat perhatian yang
serius. contoh : penggalian tambang batubara, minyak, bijih besi di pulau Kalimantan,
Sumatera, Papua, dll dengan menggunakan teknologi peralatan yang
canggihmempercepat kerusakan lingkunan.
- Penjabaran sila pancasila sebagai dasar nilai pengembangan IPTEK dapat menjadi
sarana untuk mengontrol dan mengendalikan kemajuan IPTEK yang berpengaruh
pada cara berfikir dan bertindak masyarakat , yang cenderung pragmatis. Artinya
penggunaan benda – benda teknologi dalam kehidupan masyarakat Indonesia dewasa
ini telah menggantikan peran nilai – nilai yang diyakini dapat menciptakan
kepribadian manusia Indonesia yang memiliki sifat sosial, humanis dan religius mulai
tergerus dan digantikan dengan sifat individualis.
- Nilai – nilai kearifan lokal yang menjadi simbol kehidupan di berbagai daerah mulai
digantikan dengan gaya hidup global seperti gaya hidup bersahaja digantikan dengan
gaya hidup bermewah – mewah dan lain sebagainya

Anda mungkin juga menyukai