Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DISUSUN OLEH :
RICKY RIZALDI (55242110021)
COURSE :
MBU 2 ALPHA
BAB I
- Menguasai secara tidak sah pesawat udara yang sedang terbang atau yang sedang di
darat.
- Menyandera orang di dalam pesawat udara atau di bandar udara.
- Masuk kedalam pesawat udara, daerah keamanan terbatas bandar udara, atau wilayah
fasilitas aeronautika secara tidak sah.
- Membawa senjata, barang dan peralatan berbahaya, atau bom kedalam pesawat udara
atau bandar udara tanpa izin.
- Menyampaikan informasi palsu yang membahayakan keselamatan penerbangan.
- Menggunakan pesawat udara untuk tindakan yang menyebabkan mati, cederanya
seseorang, rusaknya harta benda atau lingkungan sekitar.
- Melakukan pengrusakan atau penghancuran pesawat udara.
Sabotase adalah suatu tindakan pengrusakan atau penghilangan terhadap harta benda, yang
dapat mengancam atau menyebabkan terjadinya tindakan melawan hukum pada penerbangan dan
fasilitasnya.
Daerah Keamanan Terbatas (Security Restricted Area) adalah daerah di sisi udara pada
bandar udara yang diidentifikasi sebagai daerah beresiko tinggi dan dilakukan langkah
pengendalian keamanan yang dimana pada jalan masuknya dikendalikan serta dilakukan
pemeriksaan keamanan, seperti daerah keberangkatan penumpang antara tempat pemeriksaan
keamanan dan pesawat udara, daerah service road, apron (ramp), hangar, baggage make up
area, tempat penurunan dan pengambilan bagasi tercatat, cargo sheds, runway, taxiway,
shoulder, catering airside, dan fasilitas pembersihan pesawat udara.
Daerah Terkendali (Controlled Area) adalah daerah tempat fasilitas dan instalansi penting
pendukung operasional penerbangan yang berada pada luar daerah keamanan terbatas. Daerah
Steril (Sterile Area) adalah daerah diantara tempat pemeriksaan penumpang dan pesawat udara
yang aksesnya dikendalikan secara ketat. Daerah Keamanan Terkendali (Security Controlled
Area) adalah daerah tertentu di area fasilitas navigasi penerbangan dimana setiap orang masuk
wajib dilakukan pemeriksaan keamanan dan dilakukan langkah pengendalian keamanan. Daerah
Terbatas (Restricted Area) adalah daerah tertentu di area fasilitas navigasi penerbangan dimana
setiap orang yang masuk dilakukan langkah pengendalian keamanan.
- Bandar Udara Sistem Keamanan A, merupakan bandar udara yang ditetapkan sebagai
bandar udara internasional dan memiliki jumlah penumpang berangkat internasional lebih
dari tiga juta orang per tahun.
- Bandar Udara Sistem Keamanan B, merupakan bandar udara yang ditetapkan sebagai
bandar udara internasional dan memiliki jumlah penumpang berangkat internasional lebih
dari sepuluh ribu orang per tahun dan paling banyak tiga juta orang pert tahun.
- Bandar Udara Sistem Keamanan C, merupakan bandar udara yang ditetapkan sebagai
bandar udara internasional dan memiliki jumlah penumpang berangkat internasional
kurang dari sepuluh ribu orang per tahun.
- Bandar Udara Sistem Keamanan D, merupakan bandar udara yang ditetapkan sebagai
bandar udara domestik dan memiliki jumlah penumpang berangkat domestik lebih dari
satu juta orang per tahun.
- Bandar Udara Sistem Keamanan E, merupakan bandar udara yang ditetapkan sebagai
bandar udara domestik dan memiliki jumlah penumpang berangkat domestik lebih dari
lima ratus ribu orang per tahun sampai paling banyak satu juta orang per tahun.
- Bandar Udara Sistem Keamanan F, merupakan bandar udara yang ditetapkan sebagai
bandar udara domestik dan memiliki jumlah penumpang berangkat domestik lebih dari
seratus ribu orang per tahun sampai paling banyak lima ratus orang per tahun.
- Bandar Udara Sistem Keamanan G, merupakan bandar udara yang ditetapkan sebagai
bandar udara domestik dan memiliki jumlah penumpang berangkat domestik lebih dari
lima ribu orang dan paling banyak seratus ribu orang per tahun.
- Bandar Udara Sistem Keamanan H, merupakan bandar udara yang ditetapkan sebagai
bandar udara domestik dan memiliki jumlah penumpang berangkat domestik paling
banyak lima ribu orang per tahun.
BAB II
Model Ancaman, langkah-langkah dan prosedur perlindungan yang dimuat secara detil
dalam program keamanan penerbangan nasional bertujuan untuk mencegah terjadinya
tindakan melawan hukum seperti :
a. Menguasai secara tidak sah seperti pembajakan pesawat udara yang sedang terbang atau
yang sedang di darat.
b. Menyandera orang di dalam pesawat udara atau di bandar udara.
c. Masuk kedalam pesawat udara, daerah keamanan terbatas bandar udara, atau wilayah
fasilitas aeronautika secara tidak sah.
d. Membawa senjata, barang dan peralatan berbahaya, atau bahan-bahan ke dalam pesawat
udara, bandar udara atau fasilitas navigasi penerbangan yang akan digunakan untuk
melakukan tindakan criminal seperti :
o Pembawaan peralatan atau senjata ke dalam daerah keamanan terbatas untuk
mencelakai seseorang
o Penggunaan peralatan atau senjata di daerah sisi darat untuk mencelakai
seseorang
o Penggunaan senjata api untuk menyerang pesawat udara
o Meletakkan peralatan berbahaya pada bagian pesawat udara untuk merusak
pesawat udara
o Meletakkan peralatan berbahaya baik di dalam maupun di luar bandar udara untuk
merusak fasilitas penerbangan
e. Menyampaikan informasi palsu yang membahayakan keselamatan penerbangan, seperti
ancaman bom atau candaan bom.
f. Menggunakan pesawat udara untuk tindakan yang menyebabkan mati, cederanya
seseorang, rusaknya harta benda atau lingkungan sekitar.
g. Melakukan pengrusakan atau penghancuran pesawat udara, seperti melakukan tindakan
atau meletakkan peralatan berbahaya pada bagian pesawat dengan tujuan merusak
pesawat udara yang membahayakan penumpang.
Metode Serangan yang dapat terjadi pada penerbangan antara lain : serangan bom bunuh
diri/bom mobil/bom kargo, serangan MANPADS, ancaman pada saat terbang , pemanfaatan
pesawat udara sebagai senjata, hijack, serangan siber, ancaman di daerah sisi darat, ancaman
senjata nuklir/biologi/kimia/radio aktif, penyusupan bom atau senjata dalam kiriman catering
atau layanan penerbangan lain, sabotase, informasi palsu (hoaxes) , dll.
Penilaian ancaman teridiri atas penilaian ancaman tingkat bandar udara dan penilaian
ancaman tingkat nasional. Hasil penilaian ancaman dikategorikan menjadi 3 kondisi yaitu :
a. Kondisi normal (hijau) yaitu hasil penilaian tidak mengindikasikan terjadinya tindakan
melawan hukum
b. Kondisi rawan (kuning) yaitu hasil penilaian mengindikasikan terjadinya tindakan
melawan hukum terhadap penerbangan, bandar udara, fasilitas navigasi dan fasilitas
pendukung penerbangan
c. Kondisi darurat (merah) yaitu hasil penilaian menyimpulkan bahwa penerbangan, bandar
udara, fasilitas navigasi dan fasilitas pendukung penerbangan menjadi target serangan
tindakan melawan hukum.