Anda di halaman 1dari 43

PT.

ANGKASA PURA I (PERSERO)

Modul Basic PKP-PK


2016 Edisi Kedua
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

BAB V
FAMILIARISASI PESAWAT UDARA

5.1. Pengetahuan Tentang Pesawat Udara


Untuk mengenal dan mengetahui bagian bagian pesawat udara dengan
mudah dan sistematis, maka pesawat udara dibagi menjadi 3 (tiga) bagian
besar yaitu :
5.1.1. Aircraft Construction (Monoque, Semi Monoque)
a. Konstruksi Semi monocoque
Dewasa ini banyak dipergunakan secara luas dan berkembang,
karena dapat dipergunakan untuk membuat fuselage pesawat
ringan sampai dengan fuselage pesawat ringan sampai dengan
fuselage pesawat berat yang berukuran raksasa.

www.fastaviationdata.com/images 1

Menurut konstruksinya, pembuatannya terdiri dari :


1. Vertical structure diantaranya ring, former, buckhead dan
skin.
2. Horizontal structure diantaranya langerons, stringer dan
skin
Horizontal structureb ini berfungsi untuk menahan
horizontal load (beban mendatar).
1) Ring, Former, Buckhead Construction

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5-1
system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

Konstruksi dari bagian-bagian fuselage seperti ring,


former dan buckhead ini berfungsi untuk memberikan
cross sectional fuselage serta memberikan kekuatan
dan keuletan (rigid) pada fuselage
Bentuk dan ukuran dari ketiga bagian ini sangat
tergantung dari jenis pesawat dan pabrik pesawat itu
sendiri. Buckhead dipasang pada tempat-tempat yang
berdekatan dengan beban erat , seperti leanding gear,
wing, engine mounted dsb-nya.

www.fastaviationdata.com/images 2

2) Longerons , Stringer Construction


Longerons dan tinger adalah bagian dari fuselage
yang memanjang, yang menghubungkan antara
buckhead former dan ring, yang masing-masing
dihubungkan dengan rivet. Longerons dan tinger ini
berfungsi untuk menahan beban mendatar dan
melekatnya skin
Longerons dan stringer bentuk dan fungsinya sama,
hanya ukuran stringer lebih kecil dari pada
longerons. Sebab itu stringer berfungsi untuk
membantu tugas dari longerons. Pemasangan
stringer terletak disela-sela (diantara) longerons.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5-2
system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

https://pixabay.com/en/airplane-flight-c 1

b. Konstruksi Monocoque
Konstruksi monocoque ini kekuatannya, hanya ditumpukan
pada kulit (skin) fuselage untuk menerima beban yang terjadi
pada waktu terbang, maupun pada waktu di darat. Konstruksi
monocoque ini pernah dibuat bahan plywood untuk kulit, dan
hanya untuk former atau buckheadnya.

https://pixabay.com/en/airplane-flight-c 2

5.1.2. Airfoil Terminologi


Airfoil adalah bentuk dari suatu sayap pesawat yang dapat
menghasilkan gaya angkat (lift) atau efek aerodinamika ketika
melewati suatu aliran udara. Airfoil merupakan bentuk dari
potongan melintang sayap yang dihasilkan oleh perpotongan tegak

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5-3
system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

lurus sayap terhadap pesawat, dengan kata lain airfoil merupakan


bentuk sayap secara dua dimensi seperti pada gambar.

https://panggih15.wordpress.com/2010/01/ 1

Dari gambar terminologi suatu airfoil diatas, dapat dijelaskan lebih


rinci sebagai berikut :
a. Leading edge, merupakan bagian permukaan paling depan dari
airfoil.
b. Trailing edge, merupakan bagian permukan paling belakang dari
airfoil.
c. Mean chamber line, merupakan garis pertengahan yang
membagi antara permukaan bagian atas dan permukaan bagian
bawah dari airfoil.
d. Chord line, merupakan garis lurus yang menghubungkan leading
edge dan trailing edge.
e. Chord, merupakan perpanjangan dari chord line mulai dari
leading edge hingga trailing edge. Dengan kata lain, chord
adalah karakteristik dimensi longitudinal dari suatu airfoil.
f. Maximum chamber, merupakan jarak antara mean chamber line
dengan chord line. Maximum chamber membantu
mendefinisikan bentuk dari mean chamber line.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5-4
system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

g. Maximum thickness, merupakan ketebalan maksimum dari


suatu airfoil, dan menunjukkan persentase dari chord. Maximum
thickness membantu mendefinisikan bentuk dari airfoil dan juga
performa dari airfoil tersebut.

5.1.3. The Part Of An Aeroplane (Wing, Fuselage, Landing Gears,


Power Plant)
a. Wing

https://pixabay.com/en/airplane-flight-c 3

wing di sebuah pesawat udara merupakan sebuah bidang yang


dirancang untuk menghasilkan gaya angkat ( Lift ) saat bergerak
dengan cepat di udara. Rancangan sayap pesawat udara ada yang
menggunakan penyangga luar ( external bracing ) seperti :
batang (struts) , kabel (cabel),kawat (wires) dsb
b. Fuselage
Fuselage adalah struktur utama pesawat udara yang disebut
“body” atau badan. Dalam fuselage tersebut tersedia ruang untuk
barang (cargo) , pengendali (control) atau istilah lain adalah
cockpit , perlengkapan (accessories) , penumpang ( passengers )
istilah lainnya adalah cabin dan ruang perlengkapan lainnya.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5-5
system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

www.malaysianwings.com 1

c. Landing gear

http://www.rider-system.net/2011/10/land 1

Landing Gear System (LGS) atau roda pendarat merupakan


suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pesawat terbang.
Pada saat pesawat akan mendarat, pilot memastikan roda telah
turun dan terkunci sempurna (down and lock) melalui indikator
berupa lampu di kokpit. LGS punya peran yang sangat pen­ting,
dan bahkan vital karena berfungsi menahan beban pesawat saat
rolling take off dan touch down saat menyentuh landasan.
Sepanjang penerbangan setelah lepas landas sampai menjelang

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5-6
system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

pendaratan roda pesawat dimasukan di badan pesawat agar tidak


menjadi penghambat laju pesawat (drag).
LGS terdiri dari peredam kejut, roda, pengereman dan anti slip.
LGS yang tidak bekerja dengan baik dalam sebuah penerbangan
dapat berakibat fatal. Beberapa peristiwa mengakibatkan
pesawat mendarat hanya dengan beberapa roda karena tidak
dapat diturunkan seluruhnya (landing with defective landing
gear). Yang paling terburuk adalah semua roda (nose wheel dan
main wheel) tidak dapat diturunkan sehingga mendarat dengan
menggunakan bodi pesawat (belly landing).
Tipe dan model LGS dalam pesawat terbang dapat diketahui dari
cara bekerjanya. Banyak pesawat kecil atau latih yang LGS-nya
tidak perlu dimasukan atau diturunkan (Fix Landing
Gear).Pesawat penumpang komersial umumnya memiliki
landing gear yang dapat diturunkan menjelang mendarat dan
dinaikkan segera setelah lepas landas(Retractable Landing
Gear).
Pesawat yang berstatus RetractableLanding Gear atau
Movement Landing Gear System inilah yang memerlukan
perawatan yang lazimnya menyita banyak waktu dan perhatian.
Kondisi landasan yang tidak mulus dan berat pesawat yang
sering maksimal mengakibatkan beban kerja LGS sangat tinggi
dan perlu mendapat perhatian sebelum dan sesudah
penerbangan. Inspeksi khusus dilakukan setelah dipakai dikurun
waktu tertentu (cycle and hours).
Untuk menggerakan roda keluar dan masuk (entend and retract)
bekerja dengan baik tidak hanya bersumber dari satu tenaga,
tetapi 3 (tiga) atau lebih sumber tenaga yang berasal dari
Mechanical Power, Electrical Power dan Hydraulic Power.
Hydraulic Power bersumber antara lain dari mesin pesawat yang
bekerja sedemikian rupa untuk menggerakkan pompa dari
Hydraulic Power. Retractable Landing Gear sekarang ini banyak

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5-7
system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

digunakan pada pasawat terbang karena memiliki berbagai


keuntungan, yaitu cost efficiency karena mengurangi jumlah
bahan bakar yang terbang diban­dingkan dengan Fix Landing
Gear.
System Landing Gear yang digunakan di pesawat
berpenumpang terus berkembang, mulai dari mekanikal ke
hidrolik dan sekarang dikombinasikan electronic–hydraulic
yang di dunia penerbangan dikenal dengan sebutan Control by
Wire. Sistem itu memungkinkan pesawat dapat mengangkut
lebih besar penumpang dan barang. Bobot pesawat juga lebih
ringan, karena peralatan mekanik LGS tidak lagi digunakan.
Dalam sistem yang lama, LGS memerlukan peralatan kontrol
dalam jumlah yang banyak dan tempat.
Misalnya bobot pesawat Bombardier CRJ 1000 sedikit
berkurang, karena menggunakan control by electronic pada
system landing gear-nya sebesar lebih dari 150 (seratus lima
puluh) kilogram. LGS yang dipakai di pesawat-pesawat tertentu
disesuaikan dengan kemajuan zaman agar penerbangan lebih
aman dan penumpang nyaman.
d. Power plant

http://airframeandpowerplant.blogspot.co 1

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5-8
system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

powerplant atau engine merupakan tenaga penggerak pesawat.


Engine sendiri terdiri dari berbagai jenis, yaitu : piston engine
dan turbojet engine. Turbojet engine bisa dibedakan lagi menjadi
: turbojet (untuk pesawat tempur dengan kecepatan yang
melebihi kecepatan suara), turboprop (pada pesawat propeller),
turboshaft (pada helikopter) dan turbofan (yang biasa digunakan
pada tipe pesawat transport).

5.1.4. Wing (Parasol, High, Mid, And Low Wing)


Menurut cara pemasangan sayapnya pesawat terbang di bagi
beberapa cara, antara lain ialah :
a. High Wing : Tujuan dari cara pemasangan ini ialah untuk
mendapatkan Lift yang semaksimum mungkin.
Contoh : E–6 (porterpillatus), U – 206 (Cessna), DHC – 6
(Twin otter)

https://pixabay.com/en/airplane-flight-c 4

b. Lower Wing : Tujuan dari pemasangan ini ialah untuk


mendapatkan Speed yang tinggi.
Contoh : PA – 31, PA – 23, DC – 3 dsb.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5-9
system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

www.airsafetygroup.com/images 1

c. Mid Wing : Tujuan dari cara pemasangan ini ialah untuk


mendapatkan Speed yang tinggi.
Contoh : Pesawat B – 25 Bomber

www.airsafetygroup.com/images 2

d. Parasol Wing : Tujuan dari cara pemasangan ini ialah untuk


mendapatkan Lift yang besar.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 10


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

www.airsafetygroup.com/images 3

e. Gul Wing : Tujuan dari cara pemasangan ini ialah untuk


mendapatkan Lift besar. Sayap jenis ini menyerupai sayap
burung elang laut.
Contoh : Pesawat PIAGGIO – DL. 3

www.airsafetygroup.com/images 4

f. Inverted Gull Wing : Tujuan dibuat jenis ini untuk mendapatkan


Speed yang cukup. Bentuknya mirip dengan Gull wing, hanya
kedudukan sayapnya di bawah ini dan terbalik.
Contoh : MENTOR (T – 15 )

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 11


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

www.airsafetygroup.com/images 5

g. Dehdyral Wing : Dehydral wing ini mirip dengan Lower Wing,


hanya kedudukan ujung sayapnya lebih tinggi dari pangkal
sayapnya. Tujuan pembuatan ini ialah untuk mendapatkan
Speed yang tinggi.

www.airsafetygroup.com/images 6

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 12


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

5.1.5. Fuselage, Cockpit, Cabin, Empenage (Vertical And Horizontal


Stabilizer)
a. Fuselage
1. Fuselage adalah bagian badan pesawat yang berbentuk
Streamline, dimana padanya dipasang sayap (wing) dan
bagian ekor pesawat (empennage). Bagian pesawat
(fuselage) ini merupakan bagian konstruksi pesawat yang
sangat penting, karena pada fuselage ini dipasang sayap
(wing) serta bagian ekor pesawat (empennage).
2. Fuselage merupakan ruangan pelindung yang aman bagi
penumpang dan awak pesawat pada waktu melakukan
penerbangan, pendaftaran ataupun pada waktu terjadi
kecelakaan kecil (minor crash).
3. Pada fuselage terdapat juga flight instrument, control cable,
control column, pipa-pipa bahan baker, peralatan system
pernapasan dengan oksigen, kabel-kabel peralatan listrik
serta peralatan dan kelengkapan lainnya.

Memperhatikan hal-hal tersebut diatas, maka konstruksi


untuk badan pesawat (fuselage) ini perlu dipikirkan dan
disesuaikan dengan fungsinya dalam hal pembuatannya.
Sebagai contoh : misalnya pesawat militer konstruksinya
tentu berbeda dengan pesawat komersial, karena fungsinya
berbeda.
Tetapi sebagai pedoman untuk persyaratan yang harus
dipertimbangkan untuk membuat konstruksi badan
(fulselage) pesawat, baik untuk pesawat militer, maupun
untuk pesawat komersial sebagai pesawat pengangkut
penumpang dan barang-barang, adalah bentuknya harus
stream linc, konstruksinya harus kuat dan relatif ringan.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 13


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

www.airsafetygroup.com/images 7

b. Cockpit

http://pesawatinfo.blogspot.co.id/2013/0 1

Kokpit merupakan sebuah ruangan yang berukuran kecil.


Biasanya tempat tersebut cukup memuat dua orang pilot. Di
dalam ruangan kecil tersebut terdapat dua jenis perlengkapan :
peralatan kendali yang mengemudikan pesawat dan peralatan
yang memberi tahu pilot bagaimana pesawat tersebut terbang.
Tepat didepan pilot terdapat kolom kendali yang mengendalikan
kemudi guling pada sayap dan elevator pada ekor pesawat.
Ketika kolom ini digerakkan ke kanan dan ke kiri, pesawat akan
berputar ke kanan atau ke kiri. Ketika ditarik ke belakang atau
didorong ke depan, hidung pesawat akan naik atau turun.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 14


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

Setiap penerbang memiliki dua pedal di atas lantai yang


mengendalikan sirip di bagian ekor. Pedal ini membuat pesawat
berbelok ke kanan dan ke kiri. Tuas-tuas di bagian tengah kokpit
di antara kedua pilot mengendalikan kekuatan mesin.
Kokpit dipenuhi dengan berbagai peralatan. Ada beberapa jenis
kompas untuk membantu awak pesawat melakukan navigasi
(menemukan jalan). Altimeter menunjukkan ketinggian
(seberapa tinggi pesawat di udara). Petunjuk kelajuan udara
memperlihatkan kelajuan udara bergerak melewati pesawat.
Pilot (atau komputer dapat menggunakan kelajuan udara dan
ketinggian pesawat untuk menghitung seberapa laju pesawat
bergerak di atas tanah. Peralatan lain disebut horizon tiruan alat
ini memberi tahu pilot kapankah pesawat terbang mendatar,
naik, atau menukik.
c. Cabin

https://windypuspitasari.files.wordpress 1

Sebuah kabin pesawat adalah bagian dari suatu pesawat terbang


yang ditumpangi penumpang, ruangan yang sangat padat. Setiap
penumpang dalam kabin hanya mendapatkan 1 – 2 ruang udara.
Dalam perjalanan udara komersial, khususnya pada pesawat
penumpang sipil, kabin dapat dibagi menjadi beberapa bagian.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 15


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

Hal ini meliputi bagian kelas perjalanan pada pesawat ukuran


menengah dan besar, area untuk awak penerbangan, dapur kabin
dan penyimpanan keperluan selama penerbangan. Kursi pada
umumnya diatur secara jendela dan gang. Semakin tinggi kelas
perjalanannya, semakin banyak area kosong yang dibutuhkan.
d. Empenage
1. Empenage adalah kesatuan bagian ekor pesawat terbang
secara keseluruhan, termasuk Horizontal Stabillizer,
Vertical Stabillizer, Elevator dan Rudders.
2. Empenage ini disebut juga Aircraft Stabillizer, (bidang
keseimbangan pesawat). Pada garis besarnya aircraft
stabillizer, gunanya untuk mengimbangi gaya-gaya yang
bekerja sewaktu pesawat sedang melakukan penerbangan,
agar pesawat dapat terbang dengan penuh keseimbangan.

www.airsafetygroup.com/images 8

3. Aircraft Stabillizer ini diklasifikasikan menjadi 2 (dua)


kelompok dasar, yaitu :
1) Vertical Stabillizer
Adalah serip tegak/vertical yang tetap yang tidak dapat
dipergerakan, yang gunanya adalah untuk mengimbangi
gaya puntir yang diakibatkan oleh putaran baling-baling
pesawat yang sedang terbang.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 16


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

www.airsafetygroup.com/images 9

Disamping konstruksinya , vertical stabillizer ini terdiri


dari beberapa bagian, antara lain adalah :
 Rib, berfungsi untuk tempat pemasangan spars dan
stringer, juga untuk menahan gaya mendatar.
 Spars, berfungsi untuk menahan gaya tegak lurus
(vertical lead) juga untuk meletakkan skin.
 Pada vertical stabillizer ini terdapat juga alat kemudi
arah yang disebut rudders. Rudders, adalah sebagian
dari pada vertical stabillizer yang dapat digerakan
ke kiri dan kekanan yang gunanya untuk
menentukan arah dari pada pesawat (berbelok).
 Stringer berguna untuk membantu spars, juga untuk
melekatnya skin.
 Skin, bahan yang digunakan pada umumnya adalah
alimunium campuran, pada pesawat model lama
(kuno) bahan untuk skin banyak menggunakan
fabric yang telah disempurnakan. Pemasangan skin
ini harus, agar daya hambatan (drag) dapat
dikurangi sekecil mungkin.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 17


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

www.airsafetygroup.com/images 10

2) Horizontal Stabillizer
Adalah sirip mendatar dari ekor pesawat yang tidak
dapat digerakan (tetap) dan berfungsi untuk menahan
gaya mendatar dan mengimbangi gaya mendatar yang
diakibatkan beratnya komponen-komponen pesawat,
(misalnya mesin/engine, peralatan hydraulic dan
sbegainya).
Horizontal stabillizer ini dipasang pada emponnage
group yang terdiri dari horizontal. Stabillizer sebelah kiri
dan horizontal stabillizer sebelah kanan.
Susunan konstruksinya dari pada horizontal stabillizer
ini sama saja dengan konstruksi vertical stabillizer,
hanya horizontal stabillizer ini mempunyai main spars
(spars utama) berjumlah satu yang berfungsi untuk
menghubungkan horizontal stabillizer dengan fuselage.
Sedangkan spars yang lain sama halnya dengan spars
yang ada pada vertical stabillizer ini terdapat juga alat
kemudi untuk turun dan naik yang disebut Elevator.
Elevator ini adalah sebagian horizontal stabillizer yang
dapat digerakan keatas dan kebawah yang gunanya
untuk menaikan dan menurunkan hidung pesawat pada

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 18


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

waktu terbang, sehingga pesawat dapat terbang turun


dan naik.

www.airsafetygroup.com/images 11

5.2. Jenis Mesin Pesawat Udara


Seperti kita ketahui bersama, bahwa semua pesawat terbang terkecuali
pesawat laying (glider), memerlukan tenaga mendorong untuk
menerbangkannya. Tenaga pendorong ini ada beberapa macam/ jenis
mesinnya, antara lain :
5.2.1. Piston, jet, roket
a. Mesin Piston
Sebagai contoh mesin piston adalah seperti yang terdapat pada
mesin mobil.
1) Cara kerja mesin piston :
Mesin Piston adalah basic/dasar dari mesin pendorong,
mesin yang menghasilkan tenaga dan dipindahkan melalui
system gigi ke propeller. Cara kerjanya sama dengan cara
kerja mesin mobil, truck dan lain sebagainya. Pada
hakekatnya jenis mesin piston ini menggunakan tanki-tanki
olie didekatnya.
Pada mesin ini banyak terjadi getaran-getaran yang dapat
menimbulkan kebakaran-kebakaran. pada mesin piston ini

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 19


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

juga didapat alat-alat lain termasuk alat yang menggerakan


pompa bahan bakar. Olie, system hydraulic dan generator
umtuk mesin listrik.
Pada mesin piston udara dimasukan ke dalam carburator
dan bercampur dengan bahan bakar. Percampuran bahan
bakar dan udara di bakar di dalam cylinder, dan tenaga yang
terjadi diahlikan dengan system gigi untuk seterusnya
menggerakan propeller. Akibat gerakan propeller yang
berputar itu menghasilkan tenaga dorong.

www.malaysianwings.com 2

2) Bahaya mesin piston.


Bahayanya menghampiri pesawat terbang yang
berpropeller adalah dari depan dan dari samping, karena
propeller ini berputar dengan kecepatan tinggi.
Propeller yang berputar dengan kecepatan sedang,
janganlah didekati lebih dekat dari 15 feet dari depan dan
15 feet di tambah radius propeller dari arah samping
pesawat tersebut, hal ini untuk menjaga keselamatan dan
keamanan kita sendiri. Jadi di sarankan lebih baik kalau
mendekati pesawat terbang yang bermesin piston dan ber-
propeller adalah dari arah belakang pesawat tersebut.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 20


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

Bila propeller berputar dengan kecepatan mengerem atau


sedang taxing, jangan coba-coba menghampiri dari arah
depan ataupun samping.
Perlu untuk kita ingatkan, mesin piston walaupun baru
saja berhenti dapat berputar kembali karena suatu
sentuhan pada propeller itu sendiri. Karena itu tidak
dibenarkan memutar propeller
System pembuangan (exhaust) menjadi sumber
pembakaran untuk bahan bakar yang tertumpah pada
mesin. Bila terjadi crash/kecelakaan dan pesawat
menyentuh tanah, biasanya propeller dan nose casing
(tutup depan) terpisah dari mesin dan akan mengeluarkan
olie yang panas pada exhaust manifold.
Patahan propeller dapat melubangi tanki bahan bakar yang
ada pada sayap (wing) dan dapat mengakibatkan
kebocoran dan mengeluarkan cairan bahan bakar yang
mudah terbakar.
b. Mesin Jet
1. Cara kerja mesin jet
Mesin Jet cara kerja utamanya ada 3 (tiga) tingkat, yaitu :
Menghisap udara, setelah udara dihisap lalu dimanfaatkan
dan seterusnya dikeluarkan kebelakang, sehingga
menghisalkan tenaga dorong. Mesin jet ini sudah
dikembangkan sejak perang dunia ke II, tetapi belum dapat
dipergunakan secara operational sampai akhir perang
dunia ke II.
Prinsip kerjanya, udara dihisap kedalam mesin jet lalu
dipampatkan dan bercampur dengan bahan bakar dan
terjadilah proses pembakaran dan dikeluarkan sehingga
menghasilkan tenaga dorong. Mesin jet ini sedikit
menggunakan bahan pelumas dan bebas dari getaran-

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 21


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

getaran, terdiri dari ruangan kompresor yang kerjanya


sama dengan mesin piston.
2. Daerah berbahaya mesin jet
Perlu diingatkan, bahwa semburan mesin jet ini
berkecepatan melebihi 30 mil per jam dan 44 feet per detik,
hal ini sangat membahayakan petugas dan peralatan.
Semburan dari pesawat yang bermesin jet dapat
menimbulkan kecepatan di atas 30 mil per jam, pada jarak-
jarak tertentu saat mesin pesawat bekerja.
Kecepatan semburan ini dapat berubah-ubah tergantung
berapa persen (%) tenaga mesin itu digunakan. Kadang-
kadang kecepatan semburan mesin jet dapat menerbangkan
Suatu benda seolah-olah seperti peluru. Karena itu, kita
perlu menghindar dari daerah semburan yang dimaksud.
Daerah yang aman pada mesin jet adalah 25 feet dari depan
mesin/daerah hisap (in take area) dan 150 feet dari
belakang mesin/daerah semburan (exhaust area).

www.malaysianwings.com 3

3. Jenis mesin jet


1) Ram Jet
Ram jet adalah bentuk mesin jet sederhana, tidak ada
bagian-bagian yang bergerak dan menghasilkan tenaga

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 22


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

dorong dengan cara menghisap udara dari depan lalu


udara tersebut dimanfaatkan hanya melalui bagian
yang dibuat sedemikian rupa. Bahan bakar di pompa
kedalamnya dan dibakar serta gas yang panas
tertembak keluar dan menghasilkan tenaga dorong.
2) Pulse Jet
Udara melalui saluran masuk (inlet) di bagian depan
dari mesin turbo jet dan masuk ke kompressor. Di
kompressor udara tersebut dimanfaatkan terus secara
berganda dengan memakai ratusan kipas dan
dipersempit dalam ruangan kecil. Udara yang
dimanfaatkan/ditekan ini terus masuk keruangan
pembakaran (combustion chamber) dan bercampur
dengan bahan bakar dan dibakar.
Pembakaran yang konstan menaikan tenaga dari udara
yang tertekan dan terus masuk ke dalam turbine dan
keluar melalui tailcome (kerucut ekor).
Turbine bekerja seperti kincir, memberi tenaga untuk
memutar kompressor. Gas yang mengembang menolak
jalan keluar kebelakang, sehingga menghasilkan
tenaga dorong pada pesawat terbang. Pada beberapa
mesin turbo jet mempunyai “after burner” pada mana
ditekan bahan bakar ke dalam system pembuangan dan
dibakar.
3) Turbo Prop
Turbo prop adalah propellers yang digerakan dengan
mesin jet. Tenaga penggerakannya dari system
pembuangan jet melalui gigi pengatur.
Mesin turbo prop dapat mengeluarkan tenaga dorong
yang besar, yang kecepatannya sama seperti pada
mesin jet. Karena itu janganlah menghampiri mesin
turbo prop dari arah belakang.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 23


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

www.malaysianwings.com 4

c. Roket

http://www.aripsusanto.com/p/mesin-roket 1

Roket pada dasarnya adalah mesin untuk alat transportasi


seperti mesin jet, diesel, dan lain-lain. Tapi, berbeda dengan
mesin transportasi lain, roket bersifat 'anaerob'. Untuk
melakukan pembakaran bahan bakar ia membawa oksigen
sendiri, sehingga praktis tak membutuhkan oksigen dari luar.
Karenanya, roket dapat digunakan sebagai mesin transportasi
ke ruang angkasa yang tak beroksigen.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 24


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

Roket memiliki daya angkut yang luar biasa. Ariane 5,


misalnya, dapat menerbangkan 68 orang yang masing-
masingnya berbobot 100 kg ke orbit geostasioner. Kecepatan
roket juga luar biasa, bisa melewati kecepatan suara, kendati
ketika meninggalkan landasan kecepatannya kelihatan rendah.
Bila pada detik pertama kecepatannya hanya 12 meter per
detik misalnya, maka pada tahap berikutnya roket dapat melaju
dengan kecepatan kelipatannya: 24 m/detik, 48 meter per
detik, dan begitu seterusnya.
Pada umumnya, roket terdiri dari tiga bagian. Bagian
pembawa muatan, pengendali, dan bagian mesin. Bagian
pembawa muatan berfungsi untuk mengangkut barang—
satelit, objek lainnya, hingga bahan peledak. Bagian
pengendali merupakan bagian di mana terdapat piranti untuk
mengendalikan roket. Dan, bagian mesin, merupakan bagian
di mana terdapat mesin serta bahan bakar roket. Sebagai
catatan, mesin roket ini terbagi dalam dua kelompok,
tergantung dari jenis bahan bakarnya: cair dan padat.
Menurut catatan, roket telah digunakan sejak lama, mulai
sekitar tahun 1232, di Cina. Akan tetapi ketika itu mesin roket
masih sangat sederhana—berbentuk seperti peluru dan
berbahan bakar padat (tak berbeda dengan mercon roket).
Mesin roket yang lebih komplek baru diketemukan berabad-
abad setelahnya, tahun 1926, oleh periset AS, Robert H.
Goddart. Sejak ini, penelitian mengenai roket—cair maupun
padat—kian marak. Sebagian ditujukan untuk mesin perang,
sebagian lagi untuk alat angkut ke angkasa luar. Roket yang
paling terkenal pada saat ini, misalnya, Long March (Cina),
Delta, Atlas dan Titan (AS), Ariane (Eropa), dan Proton
(Rusia).
 Roket Motor atau Motor Roket Propelan padat ialah
istilah yang merujuk pada mesin roket padat.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 25


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

 Roket Bahan Bakar Cair atau Mesin roket cair-


propelan digunakan dengan menggunakan satu atau
lebih propelan cair dicampurkan di dalam tangki
sebelum terbakar.
 Roket Campuran memiliki propelan padat di dalam
ruang bakar dan cairan atau gas pengoksidasi atau
propelan ditambahkan guna pembakaran.
 Roket Thermal adalah roket propelan yang mana
lembam, tapi dipanaskan oleh sumber daya seperti
tenaga surya atau energi nuklir.
 Roket Monopropelan adalah yang hanya menggunakan
1 propellan, didekomposisi oleh katalis. monopropelan
paling umum hidrazin dan hidrogen peroksida.

5.2.2. Jet Blast ( Jarak Aman Untuk Petugas)

http://theflyingengineer.com/tag/blast-s 1

Bahayanya menghampiri pesawat terbang yang berpropeller


adalah dari depan dan dari samping, karena propeller ini berputar
dengan kecepatan tinggi.
Propeller yang berputar dengan kecepatan sedang, janganlah
didekati lebih dekat dari 15 feet dari depan dan 15 feet di tambah
radius propeller dari arah samping pesawat tersebut, hal ini
untuk menjaga keselamatan dan keamanan kita sendiri. Jadi di

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 26


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

sarankan lebih baik kalau mendekati pesawat terbang yang


bermesin piston dan ber-propeller adalah dari arah belakang
pesawat tersebut.
Bila propeller berputar dengan kecepatan mengerem atau sedang
taxing, jangan coba-coba menghampiri dari arah depan ataupun
samping.
Perlu untuk kita ingatkan, mesin piston walaupun baru saja
berhenti dapat berputar kembali karena suatu sentuhan pada
propeller itu sendiri. Karena itu tidak dibenarkan memutar
propeller
Personil PK dan Alat PK menempati posisi pada jarak 5 m
kedepan dan 5 m ke samping kearah luar engine membentuk
sudut 45 º. Posisi ini dimaksudkan untuk menghindari bahaya
propeller dan dapat melihat apabila terjadi semburan api di
exhaust.
a. Daerah berbahaya mesin jet
Perlu diingatkan, bahwa semburan mesin jet ini berkecepatan
melebihi 30 mil per jam dan 44 feet per detik, hal ini sangat
membahayakan petugas dan peralatan. Semburan dari pesawat
yang bermesin jet dapat menimbulkan kecepatan di atas 30 mil
per jam, pada jarak-jarak tertentu saat mesin pesawat bekerja.
Kecepatan semburan ini dapat berubah-ubah tergantung berapa
persen (%) tenaga mesin itu digunakan. Kadang-kadang
kecepatan semburan mesin jet dapat menerbangkan Suatu benda
seolah-olah seperti peluru. Karena itu, kita perlu menghindar
dari daerah semburan yang dimaksud. Daerah yang aman pada
mesin jet adalah 25 feet dari depan mesin/daerah hisap (in take
area) dan 150 feet dari belakang mesin/daerah semburan
(exhaust area).

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 27


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

5.3. Letak Pintu Dan Jendela Darurat


Ada suatu ketentuan bahwa untuk pesawat penumpang yang cabinnya
dibuat tertutup, maka cabin tersebut harus dilengkapi dengan minimal
sebuah pintu yang ukurannya cukup memadai untuk keluar dari dalam cabin
dengan mudah bila terjadi suatu kecelakaan. Pintu tersebut harus dapat
terbuka dengan mudah baik dari dalam maupun dari luar. Latch dari pintu
harus dapat terkunci dengan baik, tetapi latch tersebut harus mudah dibuka
dengan cara yang sederhana. Untuk pesawat terbang yang berpenumpang
lebih dari 5 orang akan tetapi kurang dari 15 orang, maka cabin pesawat
tersebut harus dilengkapi dengan minimal satu emergency exit (pintu
darurat) sebagai tambahan dari pintu utama yang ada, dan letak dari pintu
darurat (emergency exit) harus bersebrangan dengan pintu utama. Hal
tersebut untuk memudahkan para penumpang di cabin untuk keluar apabila
mengalami kecelakaan.
Apabila kapasitas lebih dari 15 orang, maka harus ada tambahan lagi sebuah
jalan keluar (pintu) untuk tiap-tiap lebih kurang 7 orang. Umpama
penumpang 22 orang, maka minimal harus ada 3 jalan keluar (pintu), 29
orang harus 4 pintu dan seterusnya.
Jalan keluar (escape road) merupakan suatu sasaran yang disediakan untuk
keluar penumpang dan awak pesawat untuk menyelamatkan diri apabila
terjadi kecelakaan.
5.3.1. Normal Door

http://blog.reservasi.com/10-hal-penting 1

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 28


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

Pintu Utama / Pintu Normal (normal door)


Pintu ini adalah pintu pesawat yang biasa digunakan dan disediakan
untuk penumpang masuk dan keluar dari pesawat secara normal.
Pada umumnya letak pintu ini selalu disebelah kiri pesawat baik
didepan maupun di bagian belakang.
5.3.2. Emergency Exit Berbagai Type Pesawat

https://pixabay.com/en/airplane-flight-c 5

a. Pintu Darurat (Emergency Door)


Pintu darurat ini adalah pintu pesawat yang hanya boleh
dipergunakan oleh penumpang maupun awak pesawat untuk
keluar dari pesawat apabila dalam keadaan darurat saja.
Pada umumnya letak pintu darurat ini selalu bersebelahan
dengan pintu utama, hal ini dimaksud untuk memudahkan para
penumpang di cabin untuk keluar apabila mengalami
kecelakaan/keadaan darurat.
Suatu ketentuan bahwa pintu darurat (emergency exit) harus
mempunyai ukuran minimal 19 linch, dan emergency exit ini
harus mudah dikenal, maka emergency exit harus diberi tanda
yang jelas baik dengan warna maupun dengan tulisan dan
keterangan cara membukanya. Warna yang digunakan untuk
tanda biasanya dengan warna merah.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 29


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

b. Jendela Darurat (emergency window)


Jendela darurat adalah suatu unit jendela yang harus
disediakanpada setiap pesawat terbang, dan hanya boleh
digunakan untuk jalan keluar apabila dalam keadaan darurat
(emergency). Biasanya untuk pesawat terbang komersial
dewasa ini, jendela darurat (emergency window) ini selalu ada
pada daerah pangkal dari sayap (wing root), baik yang sebelah
kiri maupun kanan dari cabin penumpang.

https://pixabay.com/en/airplane-flight-c 6

c. Sliding Clear Window

http://www.askthepilot.com/category/unca 1

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 30


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

Sliding clear window adalah suatu unit jendela yang dapat


dibuka dengan cara ditarik dan geser baik kebelakang maupun
kedepan.
Letak Sliding clear window ini adalah untuk pilot yang ada pada
cocpit untuk keluar dari pesawat dengan cepat serta
menyelamatkan diri apabila terjadi kecelakaan.
d. Bagian pesawat yang dapat dengan mudah untuk dipotong
(break in point / cutting point / chops in point).
Break in point adalah suatu daerah tertentu pada badan pesawat
(fuselage) yang dapat dengan mudah untuk dipotong serta
digunakan sebagai jalan keluar secara darurat bagi penumpang
maupun awak pesawat apabila pintu utama, pintu darurat,
jendela darurat tidak dapat dibuka.
Biasanya untuk daerah yang dapat dengan mudah untuk
dipotong ini selalu ditandai dan diberi tanda siku-siku yang
membentuk kotak persegi empat ataupun garis yang terputus-
putus. Kadang kala diberi tanda gambar kampak (yang
maksudnya bagian tersebut dapat dipotong dengan kampak
secara mudah).
Warna garis yang membentuk siku-siku ataupun garis yang
terputu-putus yang membentuk kotak persegi empat untuk tanda
break in point / cutting point / chops in point tersebut harus
dengan warna yang kontras, maksudnya agar mudah dilihat.
Biasanya dibuat dengan garis yang berwarna merah atau kuning
yang terang.
Note :
1) Pemotongan hanya boleh dilaksanakan dalam keadaan
darurat saja jika normal door , emergency exit tidak dapat
dibuka untuk penyelamatan.
2) Untuk pesawat udara komersial sekarang ini pada umumnya
selalu menggunakan pressurized cabin dan cara membuka
emergency window adalah dengan cara menekan emergency

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 31


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

window tersebut ke dalam cabin setelah latch (pengunci)


dibuka. Apabila membukanya dari dalam cabin, maka
setelah latch (pengunci) nya dibuka emergency window
ditarik ke dalam.

http://www.askthepilot.com/category/unca 2

5.4. Kelengkapan Didalam Kabin Pesawat Udara


5.4.1. Seat Yang Dilengkapi Dengan Petunjuk Darurat

http://www.dream.co.id/news/ 1

Seat /kursi penumpang adalah tempat duduknya para penumpang


pesawat udara dalam perjalanan terbang. Konfigurasi peta tempat
duduk dalam pesawat berbeda beda tergantung maskapai. Setiap
kursi penumpang dilengkapi dengan petunjuk darurat sebagai
guidence dalam keadaan darurat.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 32


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

5.4.2. Fire Extinguisher (Automatic And Portable)


a. Fungsi
Untuk memadamkan kebakaran pada komponen pesawat udara
yang dilakukan oleh pilot agar terhindar terjadinya kebakaran
yang lebih besar.
b. System
1. System deteksi yang cukup baik tentang adanya kebakaran
pada komponen di pesawat udara.
2. System pemancaran bahan pemadam ke object yang terbakar
dari alat pemadam yang telah dipasang dan dilengkapi
dengan nozzle dan dapat dioperasikan secara otomatis dari
cockpit.
c. Bahan pemadam
1. Ditempatkan di cabin pesawat dalam posisi aman.
2. Tidak mengandung racun yang membahayakan kesehatan
penumpang.
3. Tidak merusakkan komponen pesawat udara.
d. Automatic Fire Extinguishing System

http://aviation.stackexchange.com/ 1

1. System pemadam kebakaran pesawat udara yang digunakan


adalah system high rate discharge. Term tersebut di atas
disingkat dengan HRD. System HRD ini sangat baik dan

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 33


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

pancarannya dapat menjangkau seluruh komponen pesawat


udara yang dianggap cukup rawan terjadi kebakaran.
2. Bahan pemadam masih menggunakan halogeneted hydro
carbon atau pesawat yang baru sudah menggunakan bahan
pemadam pengganti halon karena bahan pemadam
kebakaran halon sudah dilarang digunakan karena
mengandung racun dan merusak lapisan ozone.

e. Portable Fire Extinguishing

http://aviation.stackexchange.com/firex
Adalah alat pemadam api yang ditempatkan pada kabin
penumpang, pada umumnya di posisikan pada tempat duduk
cabin crew untuk memudahkan pengambilan dan dengan cepat
di operasikan oleh awak kabin, bahan pemadamnya adalah clean
agent.
5.4.3. Alat Bantu Pernapasan (Oksigen)

http://1.bp.blogspot.com/ 1

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 34


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

Oksigen disimpan dalam tabung oksigen tekanan tinggi atau rendah.


Semua tabung tekanan tinggi diidentifikasi berwarna hijau dan
bertuliskan “AVIATORS’ BREATHING OXYGEN”.
Tabungnya bisa diisi sampai tekanan 2000 psi, tetapi normalnya
diisi dengan tekanan 1800 sampai 1850 psi. selinder oksigen sering
dilengkapi dengan piringan yang didisain akan pecah jika tekanan
selinder naik dan tidak aman serta mengalir ke luar pesawat bahkan
berbahaya saat naiknya tekanan.
PSU ( Passenger Service Unit ) pintu terbuka otomatis, oksigen
mengalir terus walaupun tidak dihisap.Vertical speed yang nyaman
500 ft/mnt. Bila terjadi decompressi dari ketinggian 40.000 ft harus
ke ketinggian 8000 ft, perlu turun 32.000 ft
5.4.4. Pelampung Digunakan Bila Terjadi Ditching
Pelampung penyelamat ini disediakan untuk keperluan setiap
penumpang agar dapat membantu menyelamatkan diri apabila
terjadi kecelakaan di daerah perairan.
Penempatan alat penampung penyelamat ini biasanya di bawah kursi
penumpang, sehingga mudah diambil dan dapat segera digunakan
apabila dalam keadaan darurat. Pada umumnya jumlah pelampung
penyelamat ini harus sesuai dengan jumlah jiwa yang diangkut oleh
pesawat tersebut.

www.1001crash.com/images 1

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 35


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

5.4.5. Escape Chutes (Alat Luncur Dan Dapat Juga Digunakan


Sebagai Perahu Bila Terjadi Ditching)
Pesawat penumpang / komersial dewasa ini rata-rata berbadan besar
dan letak badannya tinggi dan tanah, sehingga penumpang sukar
untuk turun dari pesawat untuk menyelamatkan diri apabila terjadi
kecelakaan. Sehubungan dengan itu, maka harus disediakan alat
peluncur (ascape chute).
Escape chute adalah suatu alat yang disediakan untuk dipergunakan
dalam keadaan darurat, untuk membantu memperlancar proses
penyelamatan dan pengungsian penumpung pada pesawat yang
mengalami kecelakaan.
Setiap pesawat terbang yang letak cabin / badannya tinggi dari tanah
pada setiap pintu utama dan pintu daruratnya selalu
dipasang/disediakan alat peluncur (escape chute).

www.1001crash.com/images 2

Alat peluncur ini ada 2 (dua) macam , yaitu :


a. Inflatable Chute
Suatu jenis alat peluncur yang dapat mengembang dengan
sendirinya secara otomatis dalam tempo 10 detik setelah
dioperasikan, sehingga tidak diperlukan orang untuk
memegangnya selama alat peluncur ini terpasang untuk
dipergunakan dalam keadaan darurat.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 36


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

b. Non Inflatable Chute


Adalah suatu jenis alat peluncur yang tidak dapat mengembang
dengan sendirinya, sehingga untuk mengoperasikannya /
pemasangannya diperlukan orang untuk memegangnya, apabila
akan dipergunakan.
5.4.6. Capt. Pilot, Co Pilot, Flight Engineer, Cabin Crew
(Pramugara/I)
a. Captain Pilot

http://www.123rf.com/stock-photo/pilot 1

Pilot adalah sebutan untuk orang yang mengemudikan atau


mengawaki pesawat terbang. Sebagai sebuah profesi yang
menuntut keahlian/ skill dalam mengemudikan sebuah
pesawatb, seorang pilot harus menempuh ujian resmi yang
diadakan oleh sekolah penerbangan dan otoritas penerbangan.
Jika dinyatakan lulus dalam ujian, seorang pilot akan mendapat
sertifikasi terbang atau ijazah penerbang (pilot license), yaitu
suatu surat pengakuan kemampuan sang pilot (kompetensi)
untuk menerbangkan pesawat dengan tipe/ukuran tertentu.
Dalam tugasnya di dalam kokpit pesawat, pilot dibantu oleh
seorang ko-pilot. Selama penerbangan berlangsung semenjak
pintu terakhir ditutup untuk take off hingga pintu pertama dibuka
setelah landing, pilot dan ko-pilot akan mengikuti jalur-jalur

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 37


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

penerbangan yang telah didaftarkan dan terprogram melalui


bantuan sistem navigasi pesawat serta mengikuti informasi yang
diberikan oleh menara kontrol lalu-lintas di bandar udara
maupun petugas pelayanan lalu lintas penerbangan di sepanjang
perjalanan.
Dalam penerbangan pilot ini mengemudikan pesawat sesuai
dengan rencana penerbangannya (flight plan) dan di dalam
kokpit setiap saat ia punya ide untuk menyelamatkan
penumpang dan pesawatnya. Untuk pesawat berawak pesawat
ganda (multi crew) harus ditentukan pembagian tugas yang jelas
siapa pilot yang terbang (pilot flying) dan siapa pilot pemantau
(pilot monitoring). Sinergi pembagian tugas dan koordinasi kerja
di antara mereka akan menghasilkan kualitas penerbangan yang
lebih baik, aman dan efisien.
b. Co. Pilot

http://www.ellejet.com/blog/ 1

Kopilot adalah orang yang membantu pilot dalam


menerbangkan pesawat. Syarat-syarat sebagai kopilot hampir
sama dengan pilot, antara lain adalah tidak boleh takut
ketinggian, mengikuti latihan di sekolah penerbangan pesawat,
dan sebagainya. Pada saat pilot tidak dapat menerbangkan
peswat dalam suatu penerbangan yang sedang berlangsung,
kopilot menggantikan perannya untuk melanjutkan
penerbangan. Kopilot disebut juga sebagai First Officer.

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 38


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

c. Flight engineer

https://skydewi.files.wordpress.com/ 1

Adalah personil yang duduk di belakang Captain dan First


Officer, menghadap pada tombol-tombol penting yang mengatur
system pada pesawat. Walaupun Flight Engineer tidak
menerbangkan pesawat seperti Captain dan First Officer, Flight
Engineer memiliki tugas yang sama pentingnya yaitu memonitor
dan mengoperasikan serta bertanggung jawab atas bekerjanya
system pesawat tersebut.
d. Pramugara/i

https://forumpramugari.wordpress.com/ 1

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 39


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

adalah awak cabin yang tugas intinya adalah menjaga para


penumpang di pesawat dan melayani kebutuhan penumpang.
Dan tanggung jawab utama pramugari adalah keamanan
penumpang dan siap siaga dalam keadaan darurat. Hal ini diikuti
dengan tugas rutin pelayanan penumpang seperti menyediakan
makanan dan minuman di pesawat, dan memenuhi kebutuhan
individual para penumpangnya. Peran ini kadang-kadang
menjadi konflik ketika mereka harus meminta seorang
penumpang untuk berhenti meminum minuman beralkohol, atau
untuk meminta memasang sabuk pengaman, atau memninta
mengikuti prosedur keamanan pesawat.

5.5. Bagian Pesawat Udara Yang Berkaitan Dengan Ancaman Bahaya


Kebakaran
5.5.1. Wing (tempat bahan bakar pesawat udara)

http://ramalanintelijen.net 1

Sayap pada pesawat terbang bukan hanya berfungsi sebagai daya


angkat namun juga sebagai tempat menampung bahan bakar atau
fuel tank.
Fuel tank adalah suatu unit terpisah yang dipasang diantara rangka
wing atau dalam bagian wing pesawat udara. Akibat suatu benturan
, tangki ini biasanya dapat bocor dan fuselage bisa terbakar. Fuel

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 40


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

tank dilengkapi dengan filler neck dan cap, vent, drain valve , fuel
quantity gauge, sump outlet part.
Pada pesawat udara komersil yang besar , biasanya juga dilengkapi
dengan fuel dump valve pada fuel tank nya. Guna fuel dump valve
adalah untuk membuang bahan bakar di udara bila pesawat
mengalami darurat saat akan melakukan pendaratan . di dalam sayap
juga terdapat fuel line yang berfungsi menyalurkan bahan bakar.
5.5.2. Ruang bagasi (baggage compartement)
Penyimpanan bagasi penumpang dalam pesawat ada di 2 tempat
yaitu kabin dan di kompartemen bagasi yang terdapat dibawah kabin
penumpang. Bahaya yang mengancam ruang kompartemen adalah
adanya barang berbahaya yang walau sudah diatur jumlah maupun
penempatannya tetap saja dapat menimbulkan bahaya kebakaran.
Terdapat berbagai macam saluran atau line dalamn dalam
kompartemen pesawat diantaranya elektrik line, fuel line, hidrolik
line dan lain lain. Adanya gesekan maupun reaksi kimia dari barang
berbahaya yang dibawa oleh penumpang dapat mengakibatkan
rusaknya saluran saluran tersebut, sehingga muncul bahaya
kebakaran

http://www.tc.faa.gov/act4/insidethefenc 1

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 41


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)
Bab.5 Familiarisasi Pesawat Udara

5.5.3. Lavatory

http://www.jamco.co.jp/e/kco/lavatory.ht 1

adalah sebuah ruangan kecil di pesawat terbang dengan toilet dan


wastafel. Kata lavatory berasal dari bahasa Latin yang berarti ruang
bilas. Kata ini dipilih karena lavatory memang tidak diperuntukkan
untuk mandi, sehingga yang menggunakannya tidak salah
mengartikan fungsi ruangan ini. Beberapa sumber mengatakan bila
kata lavatory mulai sering dipakai saat pesawat-pesawat buatan
Inggris dan negara berbahasa Inggris banyak digunakan di awal abad
20 dan Perang Dunia ke-2.Uniknya, bukan pesawat asal Inggris yang
pertama kali menggunakan lavatory, melainkan pesawat Ilya
Muromets (Sikorsky S-22) buatan Rusia. Pesawat ini tergolong
pesawat komersil empat mesin yang beberapa dipakai untuk pesawat
pengebom saat Perang Dunia 1 oleh Uni Soviet. Ancaman bahaya
kebakaran yang terjadi di dalam lavatory adalah adanya pelanggaran
aturan dari penumpang yang merokok di dalam lavatory sehingga
memicu alarm bahaya kebakaran

All rights reserved. No part of this publication may be reproduced.stored in retrieval 5 - 42


system or transmitted in any form or by any means, without prior permission in
writing from the Center for Excellence PT. Angkasa Pura I (Persero)

Anda mungkin juga menyukai