Anda di halaman 1dari 3

Nama : Raka Fajar Triadi

NIM : 1831110084
Kelas : 3E-EA
Rangkuman : Regulatory Framework – International Civil Aviation Organization
International Civil Aviation Authority ( ICAO )
Latar belakang :
Secara sederhana, latar belakang dibuatnya ICAO adalah mulai berkembangnya dunia
penerbangan internasional, namun belum adanya standar yang tetap antara negara-negara di
dunia, oleh karena itu dibentuk ICAO sebagai organisasi yang mengatur dunia penerbangan
internasional.
Konvensi-Konvensi :
Terdapat beberapa konvensi mengenai penerbangan internasional seperti Konvensi Paris 1919,
Konvensi Havana 1928, Konvensi Chicago 1944, Konvensi Jenewa 1958 dan Konvensi
Perserikatan Bangsa-bangsa tentang UNCLOS. Dari konvensi-konvensi tersebut dihasilkan
beberapa hal seperti pengertian pesawat negara ( state aircraft ) untuk tujuan militer, polisi, dan
beacukai dan pesawat sipil ( civil aircraft ) untuk pesawat selain pesawat negara, selain itu juga
ICAO dibentuk pada Konvensi Chichago 1944 sebagai organisasi internasional yang mengatur
dan merancang standar untuk dunia penerbangan internasional

Tujuan ICAO :

Tujuan ICAO secara umum adalah merangkul negara-negara dunia dalam bidang penerbangan
internasional, dalam hal ini ICAO lah organisasi yang merancang standar pesawat, keamanan
pesawat, regulasi-regulasi, fasilitas seperti bandara, ATC dan Navigasi, serta memperhatikan
kebutuhan dunia akan penerbangan yang efisien dan ekonomis. Dengan adanya ICAO, pesawat
dapat terbang ke negara manapun sehingga menghubungkan transportasi internasional dengan
cepat.

Standar Internasional :

Sejak pembentukan ICAO, pencapaian utama yang telah dilakukan ICAO adalah merancang
standar pengoperasian penerbangan yang aman, tertata, dan efisien. Standardisasi tersebut
tertuang dalam 19 Annexes, yaitu :

1. Personal Licensing
Sesuai namanya, Annex 1 mengatur bahwa personil yang bekerja dalam dunia
penerbangan seperti pilot, awak kabin, dan ATC harus memiliki lisensi/izin
2. Rules of The Air
Dalam Annex 2 ini mengatur hal yang terkait penerbangan secara visual dan
penerbangan dengan menggunakan instrumen
3. Meterological Service for International Air Navigation
Annex 3 ini mengatur mengenai informasi Meteorology seperti cuaca dan kondisi
atmosfer untuk navigasi pesawat serta hasil observasi meteorology dari pesawat.
4. Aeronautical Charts
Annex 4 mengatur tentang spesifikasi peta aeronautical yang digunakan dalam
penerbangan internasional.
5. Units of Measurement to be Used in Air and Ground Operation
Dalam Annex ini mengatur tentang satuan yang digunakan dalam pesawat seperti
satuan metric ( contoh Celsius ) dan satuan imperial ( Contoh Fahrenheit )
6. Operation Aircraft
Annex ini berkaitan dengan spesifikasi dan keperluan untuk pengoperasian pesawat
dunia yang aman diatas tingkat minimum yang telah ditetapkan.
7. Aircraft Nationality and Registration Marks
Identifikasi pesawat sangat penting untuk membedakannya dengan pesawat lainnya,
maka Annex ini mengatur persyaratan tentang identifikasi pesawat, hal ini bisa kita
lihat dengan adanya identifikasi seperti gambar bendera di badan pesawat ( seperti
pesawat kepresidenan Indonesia ), logo maskapai dan nomor registrasi
8. Airworthiness of Aircraft:
Annex ini mengatur tentang standar layak atau tidaknya pesawat untuk melakukan
penerbangan dan maintenance pesawat yang sesuai dengan prosedur.
9. Facilitation
Harus ada fasilitas yang menghubungkan penumpang/kargo dengan pesawat, maka
Annex ini mengatur tentang fasilitasi yaitu standar mengenai fasilitas yang ada di
Bandar Udara untuk menunjang kelancaran aktivitas penumpang dan kargo,
kenyamanan penumpang, dan lainnya.
10. Aeranutical Communications
Annex ini mengatur tentang prosedur standar, sistem, dan peralatan komunikasi.
11. Air Traffic Service
Lalu lintas pesawat di udara sangatlah sibuk karena banyaknya pesawat yang berlalu
lalang, maka Annex ini mengatur tentang pelayanan aktivitas lalu lintar di udara,
pencegahan dan peringatan bahaya, pengadaan dan pengawasan lalu lintas udara.
12. Search and Rescuce
Annex ini memuat ketentuan dan peraturan mengenai “Search” yaitu pencarian dan
Rescue “ Penyelamatan “ dari pesawat yang hilang.
13. Aircraft Accident Investigation
Annex ini mengatur tentang peraturan dan pemberitahuan serta laporan tentang
investigasi kecelakaan pesawat udara.
14. Aerodrome:
Aerodrome mengatur tentang keperluan, spesifikasi, dan desain standar dari kegiatan
di Bandar Udara yang bisa dimengerti oleh seluruh masyarakat internasional.
15. Aeronautical Information
Sesuai namanya, Aeronautical Information berkaitan dengan peraturan pengumpulan
dan cara penyebaran informasi yang dibutuhkan dalam operasional dalam
penerbangan.

16. Enviromental Protection


Dalam pengoperasian pesawat dan kegiatan penerbangan lain, Annex ini memastikan
bahwa aktivitas tersebut harus memenuhi standard an tersertifikasi ramah lingkungan,
contoh seperti kebisingan dan emisi dari mesin pesawat.
17. Security, safeguarding International Civil aviation Against Acts Unlawfull
Interference
Mengenai permasalahan hukum, Annex ini memuat ketentuan mengenai
perlindungan keamanan penerbangan sipil internasional dari tindakan melawan
hukum.
18. The Safe Transport of Dangerous Godds by Air
Annex ini mengatur tentang tanda/pemberitahuan, cara mengemas, dan pengangkutan
kargo yang termasuk golongan berbahaya.
19. Safety Management System (yang terbaru)
Sebagai penanganan untuk tingkat kecelakan pesawat yang masih tinggi, Annex ini
mengatur ketentuan mengenai system management keselamatan dalam dunia
Penerbangan, karena manajemen yang buruk dan tidak sesuai prosedur dapat
membahayaan keselamatan penerbangan pesawat.

Anda mungkin juga menyukai