Anda di halaman 1dari 8

TUGAS RESUME KM 211 TAHUN 2022

“PEMERIKSAAN PENUMPANG”

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Basic Avsec

Dosen Pengampu. Syaiful Anwar

DISUSUN OLEH:

RICKY RIZALDI (55242110021)

COURSE:

MBU 2 ALPHA

PROGRAM STUDI D-III MANAJEMEN BANDAR UDARA

POLITEKNIK PENERBANGAN PALEMBANG

2021/2022
PEMERIKSAAN PENUMPANG

Setiap penumpang yang akan memasuki daerah keamanan terbatas harus mempunyai
izin masuk dan dilakukan pemeriksaan keamanan. Pemeriksaan keamanan dilakukan oleh
personel pengamanan bandar udara yang memiliki lisensi yang masih berlaku dan dilakukan
dengan kondisi :

a) apabila di bandar udara tersedia peralatan keamanan, maka pemeriksaan keamanan


penumpang dan bagasi kabin harus dilakukan dengan peralatan keamanan.
b) apabila peralatan keamanan di bandar udara tidak tersedia atau rusak, maka pemeriksaan
keamanan terhadap penumpang dan bagasi kabin harus dilakukan secara manual.

Peralatan keamanan yang digunakan untuk pemeriksaan keamanan harus dilakukan


pengujian kinerja (daily check) sebelum dioperasikan oleh personel pengamanan bandar
udara pada saat peralatan keamanan akan dioperasikan atau minimal 1 (satu) kali dalam
sehari.

 Tempat Pemeriksaa Keamanan penumpang dan bagasi kabin, terdiri dari:


a. Tempat Pemeriksaan Keamanan Penumpang (Passenger Security Check Point/PSCP),
digunakan untuk memeriksa penumpang dan bagasi kabin berangkat yang akan naik
ke pesawat udara.
b. Tempat Pemeriksaan Keamanan Penumpang Transit dan Transfer (Transit Passenger
Security Check Point/ TPSCP), digunakan untuk memeriksa penumpang dan bagasi
kabin transit dan transfer.
 Personel pengamanan bandar udara di setiap posisi pada jalur pemeriksaan yaitu:
a. Pengatur lalu lintas penumpang (flow controller)
b. Pengendali bagasi kabin (baggage controller)
c. Operator Mesin X-ray
d. Pemeriksa bagasi kabin
e. Pemeriksa orang
f. Operator Mesin Pemindai Tubuh (body inspection machine)
g. Operator pendeteksi bahan peledak (explosive trace detector)
h. Pengawas (supervisior)
Setiap peumpang berangkat dan bagasi kabinnya yang akan memasuki daerah
keamanan terbatas harus dilakukan pemeriksaan keamanan di tempat pemeriksaan kemanan
penumpang (Passanger Security Check Point/PSCP).

 Prosedur pemeriksaan penumpang di tempat pemeriksaan kemanan penumpang (Passanger


Security Check Point/PSCP) dilakukan sebagai berikut:
1) Setiap penumpang harus antri masuk ke daearah keamanan terbatas.
2) Penumpang menunjukkan boarding pass dan identitas diri, identitas diri penumpang
terdiri atas :
a. Kartu Tanda Penduduk (KTP)
b. Kartu Identitas Anak (KIA)
c. Surat Izin Mengemudi (SIM)
d. Paspor
e. Biometrik penumpang yang sudah divalidasi
3) Personel pengamanan melakukan pencocokan
a. kesesuaian boarding pas dengan identitas diri
b. kesesuaian identitas diri dengan wajah penumpang
c. kesesuaian boarding pas dengan tanggal keberangkatan
4) Personel pengamanan tidak mengizinkan penumpang masuk ke dalam daerah
keamanan terbatas, dalam hal :
a. terdapat ketidaksesuaian antara boarding pas dengan identitas diri, identitas diri
dengan wajah penumpang dan/atau boarding pass dengan tanggal keberangkatan
b. penumpang menolak untuk diperiksa
c. penumpang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban.
5) Penumpang melepas mantel, jaket, topi, ikat pinggang, telepon genggam, jam
tangan, kunci dan barang-barang yang mengandung unsur logam untuk diperiksa
melalui mesin xray, kecuali :
a. peralatan medis yang melekat pada tubuh
b. atribut yang melekat pada pakaian dinas TNI, POLRI , ASN dan personel
pesawat udara
6) Penumpang melepas mantel, jaket, topi, ikat pinggang, telepon genggam, jam
tangan, kunci dan barang-barang yang mengandung unsur logam untuk diperiksa
melalui mesin xray, kecuali :
a. peralatan medis yang melekat pada tubuh
b. atribut yang melekat pada pakaian dinas TNI, POLRI , ASN dan personel
pesawat udara
7) Penumpang menempatkan bagasi kabin di atas conveyor mesin x-ray dengan jarak
tertentu dan tidak bertumpuk untuk dilakukan pemeriksaan
8) Untuk jalur pemeriksaan penumpang yang menggunakan gawang pendeteksi logam
(Walk Through Metal Detector / WTMD) sebagai peralatan pemeriksaan utama
(primary screening)

Prosedur Pemeriksaan Menggunakan Detektor Logam Genggam


Prosedur Pemeriksaan Orang Secara Manual
(Hand Held Metal Detector)

a. pemeriksaan dapat dilakukan oleh personel pengamanan dengan jenis


a. meminta dan memperoleh izin penumpang
kelamin yang berbeda dengan penumpang yang diperiksa
b. pemeriksaan dilakukan oleh personel pengamanan dengan jenis
b. menguji detektor logam genggam (Hand Held Metal Detector)
kelamin yang sama dengan penumpang yang diperiksa
c. meminta penumpang mengeluarkan semua isi sakunya dan c. memita dan memperoleh izin penumpang untuk melakukan
benda-benda yang dikeluarkan harus diperiksa pemeriksaan
d. mengarahkan penumpang menghadap ke arah pemeriksa dan d. meminta penumpang agar mengeluarkan isi sakunya dan memastikan
meminta merentangkan kedua tangannya benda-benda yang sudah dikeluarkan tidak termasuk benda dilarang

e. penumpang dengan rambut pendek hanya perlu pemeriksaan


visual dan penumpang dengan rambut panjang, atau gaya rambut e. mengarahkan penumpang menghadap kearah pemeriksa dan
yang dapat menyembunyikan senjata harus diperiksa rambut dan merentangkan tangannya
pundaknya
f. penumpang yang memakai atribut keagamaan, kepercayaan atau f. mulai memeriksa menggunakan detektor logam genggam (Hand Held
kebudayaan tertentu harus dilakukan pemeriksaan khusus atau Metal Detector HHMD) dengan tidak menyentuh/menempel ke tubuh
dengan alat penumpang dengan jarak 3- 5 cm
g. memulai dari ujung kepala, lalu bergerak kebawah dan sekeliling tubuh
g. penumpang yang memakai baju lengan pendek, pemeriksaan
penumpang dengan searah jarum jam, sampai dengan keseluruhan tubuh
cukup dimulai dari ujung lengan baju
penumpang
h. peumpang yang memakai baju lengan panjang, pemeriksaan
h. penumpang dengan rambut pendek hanya perlu pemeriksaan visual
harus dilakukan dengan meraba lengan penumpang dengan kedua
dan penumpang dengan rambut panjang atau gaya rambut yang dapat
tangan dan jari, bergerak dari bahu ke ujung lengan satu gerakan,
menyembunyikan senjata harus diperiksa rambut dan pundaknya
ulangi ini pada lengan yang lain
i. mulai dari atas bahu dan Gerakan tangan ke bawah kepinggang
i. penumpang yang memakai baju lengan pendek, pemeriksaan cukup
sampai seluruh badan atas diperiksa,pemeriksaan harus dilakukan
dimulai dari ujung lengan baju
secara efisien tetapi sangat sopan di daerah payudara

j. daerah punggung belakang dekat pinggang yang terbentuk lekuk j. bergerak kebelakang penumpang dan ulangi prosedurnya di bagian
tulang punggung dan daerah dibawah ketiak, dimana senjata bisa belakang penumpang
k. bila penumpang menggunakan pakaian Îuar yang ringan, k. apabila detektor logam genggam (Hand Held Metal Detector )
periksalah pada bagian yang menjauh dari badan berbunyi, pemeriksa harus:
1) memastikan sumber bunyi dari bagian tubuh penumpang
2) meminta penumpang mengeluarkan semua benda-benda logam dari
sumber bunyi
3) memeriksa dan memastikan bahwa benda penyebab bunyi bukan
barang dilarang
4) bila sumber bunyi tidak dapat ditemukan, harus dilakukan
pemeriksaan manual
5) setelah sumber bunyi telah diperiksa dan dipastikan, maka
pemeriksaan dilanjutkan dan dimulai dari tempat sumber bunyi
6) melanjutkan prosedur pemeriksaan sampai dengan umnong telah
diperiksa secara keseluruhan dan peumpang telah diperiksa secara
keseluruhan dan sumber bunyi telah diketahui dan diperiksa
Prosedur Pemeriksaan Menggunakan Detektor Logam Genggam
Prosedur Pemeriksaan Orang Secara Manual
(Hand Held Metal Detector)

l. masukkan kedua ibu jari diantara ikat pinggang penumpang dan


pinggangnya dari belakang lalu dikelilingkan ibu jari dipinggang ke l. setelah pemeriksaan selesai petugas harus mengucapkan terima kasih.
depan
m. bila perlu jongkok dan memulai pemeriksaan di pinggang dan
bergerak kebawah kepinggir celana atau lipatan bawah rok sampai
seluruh bagian bawah diperiksa, ulangi pada bagian kaki yang lain

n. dengan izin penumpang daerah selangkangan harus diperiksa


o. penumpang tidak perlu membuka sepatunya, kecuali bila
dibutuhkan, pemeriksa harus memastikan bagian bawah sepatu atau
sepatu boot atau ujung boot dengan tangan. Bila diduga ada yang
disembunyikan, sepatu harus diperiksa menggunakan mesin x – ray
p. setelah pemeriksaan selesai petugas harus mengucapkan terima
kasih.

 Pemeriksaan Khusus

Pemeriksaan khusus dilakukan secara manual atau menggunakan peralatan keamanan


yang menggunakan teknologi terkini (advance technology). Pemeriksaan khusus dilakukan
dalam hal :

a. penumpang berperilaku mencurigakan saat melewati pemeriksaan gawang pendeteksi


logam (Walk Through Metal Detector / WTMD)

b. terdapat kejanggalan pada penampilan penumpang

c. atas permintaan penumpang untuk dilakukan pemeriksaan tersendiri (private screening)


karena kondisi kesehatan,kondisi fisik,membawa benda berharga dan/atau menggunakan
pakaian berdasarkan keyakinan keagamaan dan kepercayaan. Serta dilakukan di ruangan
khusus pemeriksaan.

 Penumpang dalam kondisi tertentu , dilakukan pemeriksaan dengan cara

a. penumpang menggunakan kursi roda


b. penumpang yang membawa kereta bayi,
c. penumpang yang mengendong bayi / anak kecil
d. penumpang yang menggunakan alat bantu medis
e. penumpang yang menggunakan alat bantu gerak/jalan harus
 Penanganan Penumpang yang Membawa Senjata Api

Setiap penumpang yang membawa senjata api dan akan memasuki daerah keamanan
terbatas harus melaporkan kepada personel pengamanan bandar udara dan menyerahkan
kepada personel pengamanan angkutan udara untuk dititipkan kepada Badan Usaha Angkutan
Udara atau Perusahaan Angkutan Udara Asing

 Peumpang dalam Status Tahanan atau Dalam Pengawasan Hukum

Badan Usaha Angkutan Udara atau Perusahaan Angkutan Udara Asing harus
melakukan langkah-langkah penanganan terhadap penumpang dalam status tahanan atau
dalam pengawasan hukum yang berpotensi menjadi penumpang yang tidak patuh (unruly
Passenger) dan/atau penumpang yang mengganggu (distruptive passenger) selama dalam
penerbangan.

 Penanganan Penumpang yang Melanggar Ketentuan Keimigrasian

Penumpang dalam status pengawasan keimigrasian (deportee) ditangani sesuai


dengan ketentuan keimigrasian. Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar
Udara yang memiliki penerbangan internasional harus menyediakan ruang tahanan (detention
room) bagi penumpang dalam pengawasan keimigrasian (deportee). Badan Usaha Angkutan
Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing wajib membuat prosedur penanganan
penumpang dalam status pengawasan keimigrasian (deportee) yang dimuat dalam Program
Keamanan Angkutan Udara dan Prosedur Keamanan Lokal (local security manual).

 Peanganan Penumpang yang Mengalami Gangguan Kejiwaan

langkah-langkah pengamanan tentang penanganan penumpang yang mengalami


gangguan kejiwaan. yaitu :

a. setiap penumpang yang mengalami gangguan kejiwaan harus dijaga/diawasi oleh seorang
pendamping
b. pendamping harus menginformasikan tentang penumpang yang mengalami gangguan
kejiwaan kepada Badan Usaha Angkutan Udara atau Perusahaan Angkutan Udara Asing
pada saat lapor diri di tempat lapor diri (check in counter)
c. pendamping mengisi surat pernyataan yang memuat antara lnama, tempat dan tanggal
lahir, kebangsaan, berat dan tinggi badan, jenis dan nomor identitas diri penumpang,
alasan diangkut menggunakan pesawat udara,rute penerbangan,nama pendamping,
pernyataan kesanggupan menjaga penumpang yang mengalami gangguan kejiwaan selama
dalam penerbangan.
d. pendamping harus melampirkan surat keterangan dokter yang menjelaskan kondisi
kejiwaan penumpang yang mengalami gangguan kejiwaan
e. Badan Usaha Angkutan Udara atau perusahaan Angkutan Udara Asing dapat menolak
penumpang yang mengalami keamaan dan/atau keselamatan penerbangan

f. Penumpang yang mengalami gangguan kejiwaan dan pendampingnya tidak duduk dekat
dengan pintu atau jendela darurat di pesawat udara dan pendamping duduk diantara
penumpang yang mengalami gangguan kejiwaan dan "aiste" pesawat udara.

 Penanganan Penumpang Yang Tidak Patuh (Unruly Passenger)


Penumpang yang tidak patuh atau mengganggu merupakan penumpang yang tidak
mematuhi peraturan selama dalam penerbangan atau menolak menjalankan instruksi personel
pesawat udara. langkah-langkah pencegahaan terhadap potensi adanya penumpang yang tidak
patuh atau mengganggu antara lain :
a. melakukan pengawasan terhadap perilaku penumpang
b. melarang mengkonsumsi alkohol yang dibeli di duty free selama di bandar udara
c. melarang penumpang membawa korek api ke dalam ruang tunggu
d. memastikan tidak ada penjualan korek api di ruang tunggu
e. menginformasikan sanksi pidana terkait penumpang tidak patuh atau mengganggu
dalam penerbangan

 Peumpang Yang Menolak Untuk Diperiksa

Penumpang yang menolak untuk dilakukan pemeriksaan pada dirinya dan bagasi
kabinnya saat memasuki daerah keamanan terbatas bandar udara maka personel pengamanan
bandar udara tidak mengizinkan penumpang dan bagasi kabinnya tersebut masuk ke Daerah
Keamanan Terbatas bandar udara.

 Perlidungan Terhadap Penumpang dan Bagasi Kabin

Unit Penyelenggara Bandar Udara dan Badan Usaha Bandar Udara harus melindungi
penumpang dan bagasi kabin yang telah diperiksa selama berada di dalam ruang tunggu.
Badan Usaha Angkutan Udara dan Perusahaan Angkutan Udara Asing harus melindungi
penumpang dan bagasi kabin sejak keluar dari ruang tunggu sampai dengan naik (boarding)
ke pesawat udara.

 Pengecualian Pemeriksaan Keamanan

Presiden dan Wakil Presiden atau tamu negara yang setingkat, dikecualikan dari
Pemeriksaan Keamanan.

Anda mungkin juga menyukai