pengendalian terhadap orang serta barang yang masuk pada akses ke pesawat udara. TUJUAN INSTRUKSIONAL khusus
Setelah mengikuti materi ini siswa/peserta didik
diharapkan:
Dapat menjelaskan dan
mengimplementasikan pengendalian terhadap orang serta barang yang masuk pada akses ke pesawat udara. Pengawalan Orang Petugas pengawal termasuk penghubung dengan perusahaan :
a) Aviation Security;
b) Airlines Representative;
c) Karantina Kesehatan Pelabuhan;
d) Polisi;
e) Petugas Imigrasi;
f) Petugas Bea Dan Cukai.
Maksud dan Tujuan Pengawalan a) Untuk menjaga keamanan dan kelancaran pada saat bergerak di sisi udara;
b) Untuk mencegah terbawanya senjata atau bahan peledak masuk
dari luar kedalam pesawat udara;
c) Untuk memberikan perlindungan terhadap awak pesawat udara,
pesawat udara, penumpang dari tindakan melawan hokum;
d) Menjamin keamanan dan keselamatan serta menjaga bandara
dan fasilitas lainnya. Tata Cara Pengawalan Ketentuan dan tata cara pengawalan dan penempatan tahanan berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor Skep/100/VII/2003 : a) Tahanan yang akan diangkut dengan pesawat udara sipil harus diberi tahukan kepada perusahaan angkutan udara oleh penegak hukum selambat - lambatnya 3 (tiga) jam sebelum keberangkatan dengan menunjukkan surat tugas pengawalan tahanan, identitas pengawal, identitas tahanan dan tingkat resiko bahaya dari tahanan; b) Tahanan yang beresiko sangat berbahaya harus dikawal minimal oleh dua orang petugas penegak hukum; c) Dalam satu penerbangan hanya diperbolehkan mengangkut satu orang tahanan yang beresiko sangat berbahaya;
d) Perusahaan angkutan udara harus memastikan bahwa
penumpang yang berstatus tahanan telah dilakukan pemeriksaan pengamanan dan dipastikan tidak membawa barang atau alat yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan;
e) Perusahaan angkutan udara harus memberitahu kepada kapten
pilot dan awak pesawat tentang pengangkutan tahanan dan petugas pengawal serta lokasi tempat duduknya di pesawat udara; f) Tahanan dan Petugas pengawal harus masuk lebih awal ke pesawat udara sebelum penumpang lainnya dan keluar pesawat udara paling akhir setelah penumpang lainnya; g) Tahanan dan Petugas pengawal di pesawat udara duduk dikursi paling belakang dan Tidak menghadap langsung kepintu keluar pesawat udara dan petugas pengawal duduk diantara tahanan dan "aisle" jalanan diantara deretan tempat duduk pesawat udara; h) Pada kondisi penerbangan normal, tahanan yang beresiko sangat berbahaya harus di borgol dibagian depan dan tidak diborgol pada salah satu bagian dari pesawat udara. i) Perusahaan angkutan udara harus memberitahukan kepada petugas pengawal agar tahanan tidak diborgol apabila penerbangan dalam keadaan darurat yang dapat menyebabkan kecelakaan.
j) Tahanan didalam pesawat udara setiap saat harus selalu
didampingi / dikawal dan dibawah pengawasan oleh petugas pengawalnya. k) Dalam penerbangan, tahanan dan petugas pengawal dapat diberi pelayanan makan dan minum dengan ketentuan : 1. Makan dan/atau minum tidak mengakibatkan hilangnya kesadaran dan/atau memabukan selama dalam pesawat udara. 2. Peralatan makan dan minum tidak membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan. l) Petugas pengawal dilarang membawa senjata dalam bentuk apapun. Kategori lain terhadap orang yang memerlukan pengawalan : a) Tidak semua orang dapat memasuki daerah terbatas di bandar udara, kecuali orang yang sudah diberi ijin secara tetap berdasarkan pemberian pas yang sesuai dengan aktivitasnya. Tetapi tidak tertutup kemungkinan suatu saat orang yang harus memasuki daerah terbatas karena aktivitasnya secara insidentil; b) Dalam hal ini orang yang berkepentingan di daerah terbatas sebagaimana dimaksud perlu mendapatkan pengawalan dari petugas pengamanan yaitu sebagai berikut: Pengunjung yang diijinkan dengan syarat tertentu yaitu harus menggunakan pas bandar udara sementara (visitor) dan dikawal atau didampingi oleh personel yang mempunyai pas tetap (Permanent) Dalam hal ini orang yang berkepentingan di daerah terbatas sebagaimana dimaksud perlu mendapatkan pengawalan dari petugas pengamanan yaitu sebagai berikut: 1) Pengunjung yang diijinkan dengan syarat tertentu
yaitu harus menggunakan pas bandar udara sementara (visitor)
dan dikawal atau didampingi oleh personel yang mempunyai pas tetap (Permanent) 2) Penumpang yang tidak dapat di terima dan di pulangkan (Deportee) 3) Pasien Rumah Sakit 4) Kunjungan Kedinasan, Survey dan Person In Study 5) Tamu Kenegaraan atau VVIP 6) Tahanan Polisi dan Detensi Pengawalan Barang Kiriman a. Badan Usaha Angkutan Udara Dan Perusahaan Angkutan Udara Asing bertanggung jawab terhadap keamanan pengangkutan kargo dan pos. b. Badan Usaha Angkutan Udara Dan Perusahaan Angkutan Udara Asing wajib melakukan penilaian resiko (Risk Assessment) terhadap kargo atau pos resiko tinggi (High Risk Cargo) c. Penilaian resiko sebagaimana dimaksud mempertimbangkan hal sebagai berikut : 1) Asal dan tujuan pengiriman. 2) Rute. 3) Rantai pasokan (Supply Chain) 4) Jenis komoditas. 5) Informasi intelejen. 6) Informasi lain termasuk hasil inspeksi. • Pada kondisi meningkat ancaman keamanan penerbangan dan / atau dikawatirkannya keamanan kargo dan pos yang akan diangkut dengan pesawat udara, badan usaha angkutan udara dapat melakukan pemeriksaan ulang keamanan kargo dan pos sebelum di muat kepesawat udara. Jenis-jenis Barang Kiriman yang dikawal a. Kargo barang berharga dan surat b) Radio aktif dan material berbahaya c) Bagasi dan cargo yang mudah diserang pada situasi ancaman tinggi Tata Cara Pengawalan Barang Prosedur : a) Pemeriksaan nomor bagasi; b) Pemberian label security check setelah pemeriksaan keamanan; dilakukan c) Mengamankan bagasi setelah dilakukan pemeriksaan; d) Mengawal bagasi dari penempelan label sampai dimasukkan kedalam pesawat; e) Memastikan label utuh pada saat dimasukan kedalam pesawat; f) Mengetahui dan paham rencana pergerakan; g) Mempersiapkan langkah dan rute pengawalan barang kiriman; h) Sanggup menghadapi berbagai kendala rute diantara barang kiriman. Tata Cara Pengawalan Barang Prosedur : a) Pemeriksaan nomor bagasi; b) Pemberian label security check setelah pemeriksaan keamanan; dilakukan c) Mengamankan bagasi setelah dilakukan pemeriksaan; d) Mengawal bagasi dari penempelan label sampai dimasukkan kedalam pesawat; e) Memastikan label utuh pada saat dimasukan kedalam pesawat; f) Mengetahui dan paham rencana pergerakan; g) Mempersiapkan langkah dan rute pengawalan barang kiriman; h) Sanggup menghadapi berbagai kendala rute diantara barang kiriman. Tata Cara Pengawalan Barang Prosedur : a) Pemeriksaan nomor bagasi; b) Pemberian label security check setelah pemeriksaan keamanan; dilakukan c) Mengamankan bagasi setelah dilakukan pemeriksaan; d) Mengawal bagasi dari penempelan label sampai dimasukkan kedalam pesawat; e) Memastikan label utuh pada saat dimasukan kedalam pesawat; f) Mengetahui dan paham rencana pergerakan; g) Mempersiapkan langkah dan rute pengawalan barang kiriman; h) Sanggup menghadapi berbagai kendala rute diantara barang kiriman. TERIMA KASIH