Anda di halaman 1dari 23

PENGENDALIAN JALAN MASUK KE DAN

DARI DAERAH KEAMANAN TERBATAS


PADA AREA PENANGANAN BAGASI
TERCATAT
Setelah mempelajari materi ini diharapkan
siswa/peserta didik dapat memahami
1. Memeriksa peralatan/inventaris di pos pengawasan atau di pos
pemeriksaan apakah layak untuk dipergunakan
2. Mampu mencegah orang yang tidak sah / tidak berkepentingan masuk
ke Daerah Terbatas dan mampu mencegah terangkutnya Barang
Dilarang (Prohibited Item ) dan atau Barang Berbahya ke pesawat
udara ( sesuai ketentuan )
3. Mengetahui prosedur pemeriksaan bagasi tercatat yang akan diangkut
dengan pesawat udara
4. Mampu mengetahui dan atau mendeteksi barang-barang dengan
 Kategori aman
 Kategori mungkin berbahaya
 Kategori barang berbahaya
Latar Belakang Dilakukan Pengendalian Jalan
Masuk

Untuk kepentingan keamanan


penerbangan. Unit
Penyelenggara Bandara dan
Badan Usaha Bandara harus
mengidentifikasi daerah-
daerah yang digunakan untuk
kepentingan operasional
penerbangan dan menetapkan
sebagai daerah keamanan
Bandar Udara.
• Untuk mengawasi pergerakan
orang,barang dan kendaraan dari sisi
darat (daerah umum) ke sisi udara
(daerah keamanan terbatas)
TUJUAN
PENGENDALIAN • Untuk memastikan seluruh yang
JALAN MASUK masuk-keluar berada dibawah
kontrol/pengawasan keamanan
(Avsec)

• Untuk mencegah disusupkannya


senjata dan barang berbahaya ke sisi
udara
DAERAH YANG HARUS DILAKUKAN PENGENDALIAN
KEAMANAN MENURUT PM 51 TAHUN 2020

Terminal • Daerah keberangkatan penumpang antara


tempat pemeriksaan keamanan dan pesawat
udara
Diluar Terminal • Daerah service road ( ramp )
• Fasilitas perbaikan pesawat udara ( Hangar )
• Tempat penyiapan bagasi ( Baggage make
up
area )
• Tempat penurunan dan pengambilan bagasi
tercacat
• Daerah gudang kargo ( Cargo Sheds )
• Daerah penempatan bagasi tercatat dan
kargo yang telah diperiksa yang akan dimuat
ke pesawat udara
• Pusat pengiriman pos
• Daerah sisi udara catering
LANGKAH-LANGKAH PENGENDALIAN
KEAMANAN
I. Sistem penggunaan jalan masuk

Semua pintu masuk yang tidak / belum digunakan harus dalam keadaan tertutup
dan terkunci

 Peralatan yang akan digunakan pada pintu masuk harus


dilakukan
pemeriksaan terhadap fungsinya sebelum digunakan

 Dokumen angkutan udara ( tiket, boarding pass, Surat Muatan Udara )

 Tanda izin masuk daerah keamanan terbatas ( orang dan kendaraan )


II. Pemeriksaan Keamanan  Penumpang dan bagasi cabin
(Security Screening )
 Bagasi Tercatat

 Karyawan/Pegawai dan barang


bawaannya

Barang kebutuhan pesawat udara

Barang yang dijual di konsesi

Kargo Pos

Kendaraan dan muatannya


PENANGANAN BAGASI TERCATAT DI DAERAH
KEAMANAN TERBATAS
1. Melakukan pemeriksaan keamanan bagasi tercatat yang
akan diangkut ke pesawat udara
2. Bagasi tercatat yang telah dilakukan pemeriksaan
keamanan di tempat pemeriksaan keamanan sebelum area
lapor diri ( check in area ) tidak boleh diserah terimakan
kembali kepada pemilikya
3. Tujuan pemeriksaan keamanan untuk mencegahnya
terangkut barang-barang berbahaya ( Dangerous Goods )
yang tidak sesuai ketentuan yang berlaku atau alat
peledak yang dapat digunakan untuk melakukan
tindakan melawan hukum
4. Pemeriksaan keamanan dapat dilakukan di :
a) Tempat pemeriksaan keamanan sebelum area lapor diri (check
in area )
b) Tempat pemeriksaan keamanan setelah area lapor diri ( check in area )
5. BUAU dan PAUA hanya menerima bagasi tercatat dari penumpang
yang memiliki dokumen angkutan udara
6. BUAU dan PAUA harus mengawasi dan melindungi bagasi
tercatat dari penyusupan barang dilarang ( Prohibited item ) sejak
dilakukan pemeriksaan keamanan sampai dengan pesawat tinggal landas
( take off )
7. BUAU dan PAUA harus melakukan pemeriksaan keamanan
ulang dengan menggunakan alat atau manual terhadap bagasi tercatat
yang dicurigai
8. BUAU dan PUAU wajib menyediakan tempat penyimpanan
bagasi tercatat yang tidak diambil oleh pemiliknya
9. Unit penyelenggara Bandar Udara BUBU wajib
mengamankan daerah penanganan bagasi tercatat
10. BUAU dan PUAU dapat mengangkut bagasi tercatat, setelah
melakukan langkah-langkah antara lain:

a) Mengidentifikasi bagasi sebagai sebagai bagasi yang diangkut


dengan pemiliknya ( accompanied ) atau tidak bersama
pemiliknya ( unaccompanied );
b) Melakukan pemeriksaan keamanan;
c) Mengeluarkan persetujuan untuk diangkut.
11. BUAU dan PUAU harus memastikan bahwa bagasi tercacat tidak dimuat
ke pesawat udara apabila pemiliknya tidak ikut naik ke pesawat udara
yang sama kecuali penumpang tsb telah melaporkan tidak berangkat, dan
bagasi tercatat tersebut dapat tetap diangkut setelah dilakukan pemeriksaan
keamanan tambahan
12. BUAU dan PUAU harus menjamin bahwa bagasi tercatat
penumpang trasnfer dilakukan pemeriksaan keamanan ulang
sebelum dimuat ke pesawat udara, kecuali dalam perusahaan yang sama
atau dilakukian langkah-langkah validasi dan pelaksanaan penilaian secara
rutin
13.Maksud dari langkah-langkah validasi adalah harus dibuat dalam
bentuk nota kesepakatan, antara lain:
a) BUAU dengan BUAU
b) BUAU dengan PUAU
c) PUAU dengan PUAU

14. Maksud dari Penilain Rutin meliputi:


a) Prosedur pemeriksaan keamanan di Bandar Udara
keberangkatan
b) Prosedur perlindungan keamanan bagasi tercacat
PEMERIKSAAN BAGASI TERCATAT

• Barang/benda berbahaya;
• Substansi/alat berbahaya;
• Senjata;
• Explosive;
LANGKAH UTAMA
JIKA MENEMUKAN BARANG YANG DICURIGAI
BOM / BARANG BERBAHAYA
• Jangan sentuh,
• Lapor pimpinan/Supervisor,
• Evakuasi orang-orang ke daerah aman,
• Pasang security line
• Bantu tim jihandak/beri informasi yang dibutuhkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai