Anda di halaman 1dari 5

Nama : I MADE FERDI PRANATA

NRT : 2022.2778.1.03

Prodi : Manajemen Teknologi Keimigrasian A

Praktik Pemeriksaan Keimigrasian

1. Apa kewajiban negara sesuai General Principles annex 9?


Jawab: Kewajiban negara sesuai dengan General Principles mencakup tanggung jawab untuk
mengembangkan dan menjaga standar keselamatan penerbangan, memberlakukan
peraturan dan persyaratan yang sesuai, serta melakukan inspeksi dan pengawasan secara
berkala terhadap operator penerbangan dan fasilitas yang terlibat dalam penerbangan
internasional. Selain itu, negara juga diharapkan bekerja sama dalam hal penyelidikan
kecelakaan penerbangan dan pertukaran informasi yang berkaitan dengan keselamatan
penerbangan.

2. Dokumen apa saja yang disyaratkan oleh annex 9 yang wajib dimiliki oleh seseorang yang
ingin masuk ke wilayah Indonesia?
Jawab: Dokumen yang diperlukan untuk masuk ke wilayah Indonesia biasanya termasuk
paspor yang masih berlaku, visa jika diperlukan, dan izin masuk yang sesuai. Namun,
persyaratan ini dapat berubah sesuai dengan kebijakan pemerintah Indonesia dan peraturan
imigrasi yang berlaku.

3. Bagaimana prosedur keberangkatan sesuai annex 9 ICAO?


Jawab: Prosedur keberangkatan sesuai annex 9 ICAO meliputi:
I. Pendaftaran Penerbangan: Operator penerbangan harus mendaftarkan penerbangan
mereka dengan otoritas penerbangan setempat dan mematuhi prosedur
pendaftaran yang berlaku.
II. Persiapan Penerbangan: Sebelum keberangkatan, operator penerbangan harus
memastikan bahwa pesawatnya dalam kondisi baik dan memenuhi semua
persyaratan teknis dan keamanan yang diperlukan.
III. Persiapan Penumpang: Penumpang harus menjalani pemeriksaan imigrasi dan
keamanan sebelum keberangkatan. Mereka juga harus memiliki dokumen perjalanan
yang sah, seperti paspor dan visa jika diperlukan.
IV. Penanganan Bagasi: Bagasi penumpang harus diperiksa dan diberi label dengan
benar sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
V. Perijinan Keberangkatan: Operator penerbangan harus memastikan bahwa mereka
memiliki izin keberangkatan dari otoritas penerbangan sebelum pesawat
diberangkatkan.
VI. Informasi Penerbangan: Operator penerbangan harus memberikan informasi
penerbangan yang diperlukan kepada otoritas penerbangan dan instansi terkait.
VII. Navigasi dan Komunikasi: Pesawat harus dilengkapi dengan peralatan navigasi dan
komunikasi yang diperlukan untuk memastikan keberangkatan dan penerbangan
yang aman.
VIII. Operasi Penerbangan: Pesawat harus mengikuti jalur penerbangan yang ditentukan,
mematuhi instruksi dari pengendali lalu lintas udara, dan melaksanakan prosedur
keselamatan yang berlaku.
IX. Pelaporan dan Koordinasi: Operator penerbangan harus melaporkan perubahan atau
kejadian yang relevan kepada otoritas penerbangan dan instansi terkait selama
penerbangan.
X. Kedatangan di Tujuan: Setelah tiba di tujuan, pesawat harus melalui prosedur
imigrasi, bea cukai, dan keamanan sesuai dengan aturan yang berlaku di negara
tujuan.

4. Bagaimana prosedur kedatangan sesuai annex 9 ICAO?


Jawab: Prosedur Kedatangan sesuai dengann annex 9 ICAO meliputi:
I. Pemenuhan Persyaratan Dokumen: Penumpang harus memastikan bahwa mereka
memiliki dokumen perjalanan yang sah, seperti paspor, visa jika diperlukan, dan izin
masuk yang sesuai dengan regulasi imigrasi negara tujuan.
II. Pemeriksaan Imigrasi dan Keamanan: Setibanya di negara tujuan, penumpang akan
menjalani pemeriksaan imigrasi dan keamanan di pintu masuk. Ini melibatkan
verifikasi dokumen, wawancara, dan pemeriksaan keamanan jika diperlukan.
III. Pemeriksaan Bagasi: Bagasi penumpang akan diperiksa oleh otoritas bea cukai dan
keamanan untuk memastikan tidak ada barang terlarang atau berbahaya yang masuk
ke negara.
IV. Deklarasi Barang: Jika ada barang yang perlu dideklarasikan, penumpang harus
melaporkannya kepada otoritas bea cukai sesuai dengan aturan yang berlaku.
V. Pengambilan Bagasi: Setelah melalui pemeriksaan bea cukai dan keamanan,
penumpang dapat mengambil bagasi mereka dan meninggalkan area kedatangan.
VI. Pemeriksaan Kesehatan: Terkadang, terutama dalam konteks situasi kesehatan global
seperti pandemi, otoritas kesehatan mungkin juga melakukan pemeriksaan
kesehatan atau tindakan khusus lainnya.
VII. Inklusi dalam Sistem Informasi: Data penumpang dan informasi penerbangan akan
dimasukkan ke dalam sistem informasi yang relevan oleh otoritas penerbangan dan
imigrasi.
VIII. Penanganan Penumpang Transit: Bagi penumpang yang melanjutkan perjalanan
mereka ke tujuan akhir dengan penerbangan berlanjut, mereka mungkin akan
menjalani prosedur transit sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
IX. Kepatuhan terhadap Aturan Keamanan: Penumpang harus mengikuti petunjuk dan
peraturan yang diberikan oleh petugas keamanan dan otoritas imigrasi selama
proses kedatangan.
X. Kontak dengan Otoritas: Jika ada pertanyaan atau masalah yang timbul selama
proses kedatangan, penumpang dapat menghubungi petugas atau otoritas yang
bersangkutan.

5. Bagaimana prosedur transit sesuai annex 9 ICAO?


Jawab: Prosedur transit yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang diatur dalam Annex 9
adalah sebagai berikut:
I. Penumpang Transit yang Tidak Masuk ke Negara Tujuan: Penumpang yang transit di
sebuah negara, tetapi tidak bermaksud masuk ke negara tersebut, sering kali
diarahkan ke area transit khusus di bandara.
II. Pemindahan Penumpang dan Bagasi: Penumpang transit akan diarahkan untuk
memindahkan diri dari pesawat kedatangan menuju pesawat lanjutan atau area
transit. Bagasi mereka mungkin akan ditransfer oleh maskapai penerbangan atau
diarahkan untuk diperiksa lagi sebelum diterbangkan ke tujuan akhir.
III. Pemeriksaan Dokumen: Penumpang transit harus memiliki dokumen perjalanan yang
sah dan sesuai, seperti visa transit jika diperlukan, serta tiket dan dokumen lain yang
diperlukan untuk penerbangan lanjutan.
IV. Pemeriksaan Keamanan: Terkadang, penumpang transit juga harus menjalani
pemeriksaan keamanan di area transit, terutama jika mereka berpindah dari area
non-Schengen ke area Schengen atau sebaliknya di bandara yang menerapkan
perjanjian Schengen.
V. Waktu Transit yang Cukup: Penumpang transit harus memastikan bahwa mereka
memiliki waktu transit yang cukup antara kedatangan dan keberangkatan
penerbangan lanjutan. Waktu transit yang cukup akan memastikan penumpang
memiliki waktu untuk menjalani pemeriksaan dan menuju gate keberangkatan.
VI. Informasi Penerbangan: Penumpang transit mungkin perlu mencari informasi
tentang penerbangan lanjutan, gerbang keberangkatan, dan petunjuk bandara
lainnya.
VII. Pengaturan Transit: Beberapa bandara memiliki fasilitas dan layanan khusus untuk
penumpang transit, termasuk ruang tunggu, fasilitas makanan, dan area beristirahat.
VIII. Kepatuhan terhadap Aturan: Penumpang transit harus mematuhi petunjuk dan
aturan yang diberikan oleh petugas keamanan, petugas imigrasi, dan maskapai
penerbangan selama proses transit.

6. Bagaimana pemeriksaan bagi crew/ awak alat angkut?


Jawab: Prodedur pemeriksaan bagi awak alat angkut meliputi:
I. Pemeriksaan Kesehatan: Terkadang, terutama dalam situasi kesehatan global seperti
pandemi, awak alat angkut juga mungkin menjalani pemeriksaan kesehatan sebelum
masuk ke negara tujuan.
II. Identifikasi Awak Alat Angkut: Awak alat angkut harus dapat mengidentifikasi diri
mereka dengan dokumen yang sah, termasuk paspor, kartu identitas karyawan, dan
lisensi pilot yang sesuai.
III. Pemeriksaan Keamanan: Awak alat angkut juga akan menjalani pemeriksaan
keamanan di pintu masuk bandara atau area yang ditentukan sebelum masuk ke
zona terbatas. Pemeriksaan ini mencakup pemeriksaan fisik dan pemeriksaan barang
bawaan mereka.
IV. Pemeriksaan Dokumen: Otoritas penerbangan atau petugas keamanan dapat
memeriksa dokumen awak alat angkut, termasuk lisensi pilot, sertifikat keamanan,
dan izin kerja jika diperlukan.
V. Verifikasi Data Penerbangan: Sebelum penerbangan, awak alat angkut juga mungkin
akan menjalani verifikasi data penerbangan yang relevan, seperti nomor
penerbangan dan rincian lainnya.
VI. Pemeriksaan Keberangkatan: Sebelum penerbangan, awak alat angkut juga mungkin
akan menjalani pemeriksaan keberangkatan, yang melibatkan pemeriksaan dokumen
dan barang bawaan mereka sebelum naik pesawat.
VII. Prosedur Khusus: Beberapa negara atau bandara mungkin memiliki prosedur khusus
untuk pemeriksaan awak alat angkut, terutama dalam konteks keamanan nasional
dan internasional.
VIII. Kepatuhan terhadap Aturan: Awak alat angkut diharapkan mematuhi semua aturan
dan petunjuk yang diberikan oleh petugas keamanan dan otoritas bandara.

7. Apa perbedaan inadmissible person dan deportee?


Jawab: perbedaan antara inadmissible person dengan Deportee antara lain:
Inadmissible Person (Orang yang Tidak Dapat Diterima) adalah mereka yang tidak memenuhi
syarat atau mematuhi persyaratan yang ditetapkan oleh negara yang bersangkutan untuk
memasuki atau tinggal di wilayahnya. Ini bisa disebabkan oleh berbagai alasan, seperti:
 Tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah.
 Tidak memiliki visa atau izin masuk yang diperlukan.
 Tidak memiliki cukup dana untuk menopang diri selama tinggal.
 Terlibat dalam kegiatan kriminal atau memiliki catatan kriminal yang relevan.
 Diketahui sebagai ancaman bagi keamanan nasional.

Sedangkan Deportee (Orang yang Dideportasi) merupakan seseorang yang telah diusir atau
dideportasi dari negara tempat mereka sebelumnya tinggal atau berada secara ilegal.
Deportasi dapat dilakukan atas beberapa alasan, termasuk:
 Melanggar hukum imigrasi atau tinggal ilegal di negara tersebut.
 Melakukan pelanggaran hukum yang cukup serius hingga dianggap pantas untuk
dideportasi.
 Menjadi ancaman bagi keamanan nasional atau masyarakat.

8. Apa saja dokumen yang dibutuhkan untuk kapal dapat masuk / meninggalkan negara
berdasarkan IMO FAL?
Jawab: Dokumen yang dibutuhkan untuk kapal dapat masuk atau meninggalkan negara
berdasarkan IMO FAL (Facilitation of International Maritime Traffic) biasanya meliputi:
I. Dokumen Kapal (Ship’s Documents): Seperti Surat Ukur, Sertifikat Kelaikan, Sertifikat
Pelayanan Keselamatan, dan Sertifikat Pemilikan.
II. Dokumen Kargo (Cargo Documents): Termasuk Manifest Kargo, Daftar Muatan, dan
Dokumen Kepabeanan terkait barang yang diangkut.
III. Dokumen Kepelabuhanan (Port Documents): Termasuk Permohonan Kunjungan
Kapal, Laporan Kedatangan, dan Informasi Kesehatan Kapal.
IV. Dokumen Identifikasi Awak Kapal (Crew Identification Documents): Paspor, Visa, dan
Dokumen Identifikasi Lainnya.
V. Dokumen Kesehatan Kapal dan Awak Kapal (Health Documents): Termasuk Sertifikat
Kesehatan Kapal dan Awak Kapal serta Bukti Vaksinasi.
VI. Dokumen Keamanan (Security Documents): Seperti Rencana Keamanan Kapal dan
Rencana Tanggap Darurat.
VII. Dokumen Surat Elektronik (Electronic Communication Documents): Termasuk
Dokumen Elektronik untuk Pemberitahuan Kedatangan dan Keberangkatan.
VIII. Dokumen Pemrosesan Bea Cukai (Customs Processing Documents): Dokumen yang
diperlukan untuk proses bea cukai dan kepabeanan.
IX. Dokumen Asuransi (Insurance Documents): Untuk mengonfirmasi asuransi kapal dan
kargo.
X. Dokumen Keuangan (Financial Documents): Seperti Dokumen Pembayaran Bea dan
Pajak.

9. Bagaimana prosedur orang masuk / keluar negara berdasarkan IMO FAL?


Jawab: Prosedur orang masuk atau keluar negara berdasarkan IMO FAL (Facilitation of
International Maritime Traffic) dapat mencakup langkah-langkah berikut:

Masuk:
I. Pemberitahuan Kedatangan: Kapal mengirimkan pemberitahuan kedatangan kepada
otoritas pelabuhan yang mencakup informasi tentang kapal, kargo, awak kapal, dan
informasi kesehatan.
II. Kontrol Kedatangan: Kapal tunduk pada pemeriksaan oleh otoritas pelabuhan,
termasuk pemeriksaan kesehatan bagi awak kapal dan penumpang.
III. Dokumen Kedatangan: Kapal harus memberikan dokumen yang diperlukan,
termasuk dokumen kapal, dokumen kargo, dan dokumen awak kapal.
IV. Proses Bea Cukai: Jika ada barang yang dikenakan bea cukai atau pajak, proses bea
cukai akan dilakukan.

Keluar:
I. Pemberitahuan Keberangkatan: Kapal mengirimkan pemberitahuan keberangkatan
kepada otoritas pelabuhan, memberikan informasi tentang kapal, kargo, dan awak
kapal yang akan berangkat.
II. Persiapan Dokumen: Kapal harus mempersiapkan dokumen yang diperlukan untuk
keberangkatan, termasuk dokumen kapal, dokumen kargo, dan dokumen awak
kapal.
III. Pemeriksaan Keamanan: Otoritas pelabuhan dapat melakukan pemeriksaan
keamanan terakhir sebelum kapal berangkat.
IV. Proses Kepabeanan: Jika diperlukan, proses kepabeanan seperti pelaporan muatan
akan dilakukan.
V. Izin Keberangkatan: Kapal akan mendapatkan izin untuk berangkat setelah semua
persyaratan terpenuhi.

Anda mungkin juga menyukai