FILSAFAT PANCASILA
DISUSUN OLEH
1. ADITYA NUGROHO
2. YUSUF EFENDI
2024/2025
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai dasar dan pandangan hidup bangsa Indonesia. Pancasila Kembali diuji
ketahanannya dalam era reformasi sekarang. Sebagai filsafat negara, tentu Pancasila
ada yang merumuskannya. Pancasila memang merupakan pedoman bagi segenap
bangsa Indonesia di masa-masa selanjutnya, baik sebagai pedoman dalam
memperjuangkan kemerdekaan, juga sebagai alat pemersatu dalam hidup kerukunan
berbangsa, serta sebagai pandangan hidup untuk kehidupan manusia Indonesia sehari-
hari, serta menjadi dasar sekaligus filsafat negara Republik Indonesia.
Pancasila telah ada dalam segala bentuk kehidupan rakyat Indonesia. Pancasila lahir 1
Juni 1945, ditetapkan pada 18 Agustus 1945 bersama-sama dengan UUD 1945. Bunyi
dan ucapan Pancasila yang benar berdasarkan Inpres Nomor 12 tahun 1968 adalah
satu, Ketuhanan Yang Maha Esa. Dua, Kemanusiaan yang adil dan beradab. Tiga,
Persatuan Indonesia. Empat, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawarakatan dan perwakilan. Lima, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan ulasan singkat latar belakang di atas, maka dapat disusunlah
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apakah sebenarnya filsafat Pancasila tersebut, dan bagaimana pancasila
tersebut muncul sebagai ideologi bangsa Indonesia?
2. Apakah fungsi dari filsafat Pancasila tersebut bagi bangsa dan Negara
Indonesia?
3. Apakah yang menjadi bukti bahwa ideologi Pancasila menjadi dasar dari
filsafat Negara Indonesia?
2
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain, yaitu:
1. Sebagai bahan kajian bagi para mahasiswa mengenai peranan ideologi
Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan Negara Indonesia.
2. Sebagai kajian untuk mengetahui fungsi dan peranan ideologi Pancasila
dalam kehidupan bangsa Indonesia.
3. Sebagai sarana untuk memahami ideologi pancasila sebagai ideologi
Negara Indonesia.
D. Manfaat
1. Menjelaskan kepada mahasiswa tentang arti Filsafat Pancasila.
2. Memberikan penjelasan kepada mahasiswa mengenai Pancasila dari sudut
pandang Filsafat.
3. Memberikan penjelasan tentang fungsi Pancasila sebagai Dasar Negara.
4. Menjelaskan bagaimana Konsep dan Urgensi Pancasila sebagai Sistem Filsafat.
5. Memberikan informasi Landasan Pancasila sebagai Sistem Filsafat.
6. Membantu berpikir lebih kritis tentang sistem filsafat Pancasila.
7. Meningkatkan berkomunikasi dalam bidang sistem filsafat
8. Meningkatkan Kemampuan Pemahaman yang lebih mendalam
9. Pemahaman yang lebih luas tentang budaya dan sejarah pancasila.
10. Memberikan kemampuan pemecahan masalah:
3
BAB 1
PEMBAHASAN
4
Pancasila dapat dimasukan dalam macam falsafah dalam arti produk sebagai
pandangan hidup dan falsafah dalam arti praktis. Filsafat Pancasila mempunyai
fungsi dan pegangan dalam hal sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam dalam
kehidupan sehari-hari, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Pada saat Pancasila sebelum menjadi dasar falsafah hidup bangsa, yaitu sebelum
tanggal 18 Agustus 1945. Pancasila menjadi nilai luhur budaya Indonesia yang
kita kenal sebagai sifat-sifat teposliro, teputulodo, suka bekerja keras, tolong
menolong, gotong royong, peduli kasih dan sebagainya. Sesudah tanggal 18
Agustus 1945 Pancasila telah sah menjadi landasan dan dasar negara Republik
Indonesia, sah secara yuridis konstitusional. Disinilah Pancasila menjadi suatu
staat fundamental norm atau grund norm, yang setiap orang dan manusia, baik
sebagai pribadi maupun sebagai warga negara memiliki nilai pribadi yang
dilandasi oleh norma/hukum tertulis dan yang tidak tertulis. Misalnya manusia
dapat bebas memilih kesenangannya dalam hal berpakaian, berpegian kemana saja
asal memenuhi ketentuan yang ada, bebas jalan-jalan, rekreasi, berbelanja ke
pertokoan/mall, membeli rumah atau mobil. Pancasila sebagai filsafat hidup
bangsa tumbuh dan berkembang bersamaan dengan tumbuh dan berkembangnya
bangsa Indonesia.
Pancasila merupakan filsafat hidup bangsa Indonesia yang mengandung nilai-
nilai dasar yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Nilai dasar yang
dimaksud adalah nilai Ketuhanan, nilai Kemanusiaan, nilai Persatuan, nilai
Kerakyatan, dan nilai Keadilan sosial yang tata urutannya termuat dalam alinea IV
Pembukaan UUD 1945 (sesudah tanggal 18 Aguatus 1945). Nilai adalah sesuatu
yang diinginkan (positif) atau sesuatu yang tidak diinginkan (negatif). Menilai
mengandung arti menimbang, yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu
dengan sesuatu yang lain dan mengambil keputusan atau menilai, berarti
menimbang atau memperbandingkan dengan sesuatu yang lain untuk kemudian
mengambil suatu keputusan. Filsafat Pancasila dapat diartikan sebagai
kemampuan rohani bangsa Indonesia melakukan pemikiran yang sedalam
dalamnya tentang kebenaran Pancasila sebagai landasan dasar falsafah kehidupan
bangsa Indonesia sehingga hasilnya adalah memperoleh sesuatu kebenaran yang
sesunggunya dan hakiki dari arti nilai sila-sila Pancasila. Moral dan etika juga
sagat berkaitan dengan nilai tatanan ataupun nilai norma yang berlaku dalam
kehidupan masyarakat, yang menjadi ukuran menilai manusia untuk berbuat dan
bertingkah laku.
5
Sebagai suatu sistem. Pancasila merupakan kesatuan dari bagian-bagian.
Dalam hal in, tiap-tiap sila dari Pancasila antara satu dengan lainnya berkaitan,
berhubungan, dan saling melengkapi. Pancasila, pada hakikatnya merupakan suatu
kesatuan yang bulat dan utuh serta tidak terpisahkan diantara sila-silanya. Namun
sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa memiliki kedudukan yang tinggi dan luas
dibandingkan dengan keempat sila yang lain. Secara berurutan Pancasila berada
dalam bentuk pyramid dengan tatanan yang hierachis. Dalam susunan hierachis
dan pyramid itu. Ketuhanan yang Maha Esa menjadi basis dari kemanusiaan,
persatuan Indonesia, kerakyatan, dan keadilan sosial.
Kita bisa menyebut bahwa Pancasila adalah suatu sistem filsafat. Filsafat
merupakan sekumpulan pronlematik yang secara langsung memperoleh perhatian
manusia dan dicarikan jawabannya oleh ahli-ahli filsafat. Filsafat adalah suatu konsep
yang bersifat teoritis dan abstrak. Filsafat memuat cara pandang dan persepsi terhadap
realita secara mendalam, dengan tujuan untuk mendapat kebenaran. Sebab, pada
dasarnya manusia membutuhkan filsafat dalam kehidupannya agar supaya
kehidupannya lebih berarti dan bermakna di mata masyarakat. Dengan filsafat
manusia akan mampu menemukan berbagai kemungkinan terhadap pemecahan
masalah dalam kehidupan manusia.
Ide ide filsafat inilah yang akan membangun jiwa-jiwa manusia dan sekaligus
membangun pengalaman-pengalaman manusia agar kedepannya menjadi lebih baik,
lebih kritis, dan lebih jadi pandai. Filsafat Pancasila berarti suatu refleksi filosofis
mengenai Pancasila sebagai dasarkehidupan Masyarakat dan bernegara. Nilai nilai
Pancasila dapat dijabarkan sebagai landasan operasional dalam berbagai bidang
terkait kehidupan bernegara.
Nilai nilai Pancasila juga dapat menghadirkan dialog dalam perspektif baru pada
kehidupan berbangsa dan bernegara. Pengkajian Pancasila dengan analisis filsafat
merupakan hal yang menarik, ini lantaran dalam nilai Pancasila sendiri telah
terkandung filsafat ilmu secara genuine.
Kelima sila Pancasila saling terkait dalam kebersamaan, sehingga satu dengan
lainnya menempati hirarki teratur yang saling berhubungan, khusunya kepada Tuhan.
Hal ini seperti yang ditegaskan oleh Bakker bahwa manusia beserta substansi
infrahuman lain beserta otonominya ditandai oleh adanya ketergantungan terhadap
Tuhan sang pencipta. Berbagai jenis dan taraf masih memiliki dasar yang serupa.
Pemikiran Pancasila ini berangkat dari rincian pemikiran awal yang dituangkan
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
sebagai jalan lahir Pancasila. Merujuk pada pemikiran kaum determinisme, bahwa
terdapat banyak sebab kondisi yang mempengaruhi perilaku manusia sehingga
bersifat reaktif dan pasif. Pancasila sebagai sistem filsafat, lahir sebagai reaksi dari
perbuatan yang dianggap melanggar Hak Asasi Manusia, sebagaimana amanat dalam
alinea I Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
”Bahwa sesungguhnya kemerdekaan tu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu,
maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri-keadilan”.
1. Prinsip Ketuhanan yang Maha Esa adalah wujud pengakuan atas kebebasan
beragama, saling menghormati, saling toleransi. Ini juga langkah untuk
menciptakan kondisi yang lebih baik dan sentosa.
2. Prinsip Kemanusiaan yang Adil dan Beradab adalah bentuk pengakuan maka
setiap orang sama martabatnya. Oleh karena itu, harus ada perlakuan adil untuk
setiap orang
3. Prinsip Persatuan Indonesia merupakan wujud dari dari konsep nasionalisme
politik yang yang di dalamnya menjelaskan perbedaan budaya, ras, etnis, dan
agama bukanlah hal yang mampu menjadi hambatan bagi terwujudnya partisipasi
warga negara dalam perilaku kebangsaan.
4. Prinsip Kerakyatan yang Di pimpin oleh Kebijaksanaan dalam
Permusyawarakatan Perwakilan merupakan wujud pemaknaan dari sistem
demokrasi yang diwujudkan dalam proses musyawarah untuk mufakat demi
menjauhkan diei dari dikotomi mayoritas dan minoritas.
5. Prinsip Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia adalah prinsip yang
mendasari keinginan untuk terbebas dari kemiskinan dalam Negara Republik
Indonesia Merdeka, sehingga seluruh rakyat bisa menikmati hidup dalam
kesejahteraan tanpa terkecuali.
Pancasila mempunyai nilai bangsa Indonesia, berupa nilai spiritualitas,
kemanuisaan, solidaritas, musyawarah, dan keadilan. Ini menjadi alasan mengapa
pemahaman atas hakikat sila-sila Pancasila sebagai sangat dibutuhkan sebagai
bentuk pengakuan terhadap modus eksitensi bangsa Indonesia. Oleh karena itu
landasan Pancasila bisa dilihat dari nilai nilai kualitas yang ada di dalam sila-
silanya.
10
BAB 2
PENDIDIKAN PANCASILA
A. Pentingnya Pendidikan.
Pembelajaran amat berarti sebab mempunyai akibat yang amat besar pada
kemajuan orang serta warga dengan cara totalitas. Selanjutnya merupakan
sebagian alibi kenapa pembelajaran amat berarti ialah tingkatkan keahlian.
Pembelajaran membagikan keahlian serta wawasan yang dibutuhkan buat
menggapai tujuan serta menanggulangi tantangan dalam kehidupan (Afidah, et al.,
2022).
Tingkatkan Kesempatan untuk pembelajaran membagikan kesempatan yang
lebih besar dalam mencari profesi yang lebih bagus, menciptakan pemasukan
yang lebih besar, serta membenarkan mutu hidup dengan cara totalitas. Kurangi
Kekurangan dengan pembelajaran merupakan kunci buat kurangi kekurangan
serta kesenjangan sosialsebab membolehkan orang buat mengakses profesi yang lebih
bagus serta tingkatkan keahlian mereka (Pratama, 2023).
Meningkatkan Daya cipta dengan pembelajaran membagikan area yang
membolehkan orang buat meningkatkan daya cipta serta kemampuan mereka dalam
bermacam aspek. Tingkatkan Pemahaman dengan pembelajaran membolehkan orang buat
mendapatkan wawasan serta uraian mengenai permasalahan sosial serta area yang lebih
besar (Watini, et al., 2023).
Tingkatkan Kesehatan ialah pembelajaran bisa menolong orang menguasai
berartinya kesehatan serta style hidup yang segar, dan mengiklankan sikap yang lebih
segar. Dengan begitu, pembelajaran mempunyai akibat positif yang amat besar untuk
kemajuan orang serta warga, serta amat berarti buat diserahkan peluang yang serupa
untuk seluruh orang buat mendapatkan pembelajaran yang bermutu (Syahramanda, et al.,
2023).