Anda di halaman 1dari 5

HAYYAN ARNANDA DKA RAMADHAN

190511630899
PANCASILA E24

Tugas Panasila sebagai Filsafat Bangsa

1. Jelaskan makna
A). Filsafat dan
B). Filsafat Bangsa
2. Analisis makna Pancasila sebagai Filsafat Bangsa

1. A).
Filsafat merupakan sebuah studi yang membahas segala fenomena yang
ada dalam kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan skeptis
dengan mendalami sebab-sebab terdala, lalu dijabarkan secara teoritis dan
mendasar.
Filsafat dibagi menjadi dua yaitu secara etimologis dan terminologis.
Secara etimologis, istilah filsafat berasal dari bahasa Arab, yaitu falsafah
atau juga dari bahasa Yunani yaitu philosophia yang terdiri dari kata
philien yang berarti cinta dan sophia yang berarti kebijaksanaan. Jadi bisa
kita artikan bahwa filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan atau love of
wisdom dalam arti yang sedalam-dalamnya. Adapun secara terminologis
yaitu :
1. Upaya spekulatif (rasional) untuk menyajikan suatu pandangan
sistematik dan lengkap tentang realitas secara keseluruhan.
2. Upaya untuk melukiskan realitas akhir dan dasar secara nyata.Upaya
untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuannya seperti
sumbernya, hakikatnya, keabsahannya serta nilainya.
3. Penyelidikan kritis atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan-
pernyataan yang diajukan oleh berbagai bidang ilmu pengetahuan
4. Disiplin ilmu yang berupaya untuk membantu kita melihat apa yang kita
katakan dan untuk mengatakan apa yang kita lihat.

Selain itu saya juga mencari beberapa tokoh yang mendefinisikan filsafat
yaitu seperti :
1. Cicero yang berpendapat bahwa filsafat adalah sebagai "ibu dari semua
seni" atau "the mother of all the art" ia juga mendefinisikan filsafat
sebagai ars vitae yang berarti seni kehidupan.
2. Aristoteles, filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi
kebenaran yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika,
retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika.
3. Plato, filsafat merupakan pengetahuan yang mencoba untuk mencapai
pengetahuan tentang kebenaran yang asli.
4. Descrates, filsafat merupakan semua pengetahuan di mana Tuhan,
alam, manusia menjadi pokok penyelid.
5. Ibnu Sina yang merupakan filsuf islam mengemukakan bahwa filsafat
adalah pengetahuan otonom yang perlu ditimba oleh manusia, sebab
manusia telah di karuniai akal oleh Allah.
B).
Menurut saya, Pancasila sebagai filsafat bangsa Indonesia ditetapkan
bersamaan dengan ditetapkannya Undang-Undang Dasar 1945, dan
menjadi ideologi bangsa Indonesia. Arti Pancasila sebagai dasar filsafat
negara adalah sama dan mutlak bagi seluruh tumpah darah Indonesia.
Tidak ada tempat bagi warga negara Indonesia yang pro dan kontra, karena
Pancasila sudah ditetapkan sebagai filsafat bangsa Indonesia.

Filsafat Pancasila mampu memberikan dan mencari kebenaran yang


substansi tentang hakikat negara, ide negara, dan tujuan negara. Dasar
Negara kita ada lima dasar dimana setaip silanya berkaitan dengan sila
yang lain dan merupakan satu kesatuan yang utuh, tidak terbagi dan tidak
terpisahkan. Saling memberikan arah dan sebagai dasar kepada sila yang
lainnya. Tujuan negara akan selalu kita temukan dalam setiap konstitusi
negara bersangkutan. Karenanya tidak selalu sama dan bahkan ada
kecenderungan perbedaan yang jauh sekali antara tujuan disatu negara
dengan negara lain. Bagi Indonesia secara fundamental tujuan itu ialah
Pancasila dan sekaligus menjadi dasar berdirinya negara ini. Pancasila
sebagi filsafat bangsa harus mampu menjadi perangkat dan pemersatu dari
berbagai ilmu yang dikembangkan di Indonesia. Fungsi filsafat akan
terlihaat jelas, kalau di negara itu sudah berjalan keteraturan kehidupan
bernegara.

Pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Dalam sistem itu masing-


masing silanya saling kait mengkait merupakan satu kesatuan yang
menyeluruh. Di dalam Pancasila tercakup filsafat hidup dan cita-cita luhur
bangsa Indonesia tentang hubunagan manusia dengan Tuhan, hubungan
manusia dengan sesame manusia, hubungan manusia dengan
lingkungannya. Menurut Driyakarya, Pancasila memperoleh dasarnya pada
eksistensi manusia sebagai manusia, lepas dari keadaan hidupnya yang
tertentu. Pancasila merupakan filsafat tentang kodrat manusia.
2. Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bernegara. Pada prinsipnya, Pancasila sebagai filsafat ialah
perluasan keunggulan dari awal sebagai dasar dan ideologi yang telah
merambah ke dalam Produk filsafat (filsafah). Pancasila sebagai suatu produk
filsafat berarti digunakan sebagai suatu pandangan hidup dalam prakteknya. Hal
ini berarti filsafat Pancasila memiliki fungsi dan peran sebagai pedoman dan
pegangan sikap, tingkah laku dan juga perbuatan dalam kehidupan sehari-hari
dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk bangsa Indonesia.

Pancasila sebagai filsafat juga berarti bahwa Pancasila memuat pandangan, nilai
dan pemikiran yang dapat menjadi isi dan subtansi dari pembentukan ideologi
Pancasila. Alasan untuk pernyataan ini adalah bahwa Pancasila memang
memiliki sistem nilai yang berasal dari penggalian dan pengejawantahan dari nilai
kebudaya Indonesia yang mendasar sepanjang sejarah, yang berasal dari unsur
budaya eksternal yang sesuai untuk menyatu dengan budaya bangsa Indonesia.

Fungsi Filsafat Pancasila

1. Sebagai jiwa Bangsa Indonesia

Setiap bangsa di dunia memiliki jiwanya sendiri. Hal ini disebut dengan
istilah Volkgeish, yang berarti “jiwa bangsa” atau “jiwa rakyat”. Bagi
bangsa Indonesia, Pancasila adalah jiwa yang telah memainkan peranan
penting dalam kehidupan Indonesia dalam semangat Pancasila sejak
kelahirannya setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia.

2. Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia

Filsafat Pancasila juga berfungsi sebagai kepribadian bangsa Indonesia,


donor yang merupakan ciri khas bangsa Indonesia dan menjadi ciri
pembeda bangsa kita di tengah bangsa lain di dunia. Dengan demikian,
Pancasila berfungsi sebagai kepribadian bangsa juga dimanifestasikan
sebagai identitas nasional melalui perilaku dan sikap spiritual, sehingga
ciri khas bangsa ini datang dalam bentuk kepribadian Indonesia.

3. Sebagai Sumber dari Semua Sumber Hukum

Indonesia adalah negara hukum yang menerapkan hukum secara adil


berdasarkan peraturan yang berlaku. Dalam hal ini, fungsi filsafat
Pancasila merupakan sumber dari seluruh sumber daya hukum di
Indonesia. Dengan kata lain, sifat standar hukum di Indonesia harus sesuai
dan diperoleh di Pancasila. Dan tidak hanya itu, semua warga negara
Indonesia harus mematuhinya. Tidak boleh ada hukum dan peraturan
mengenai Pancasila.

Masing-masing dari sila yang terkandung dalam Pancasila berfungsi


sebagai nilai dasar, sedangkan hukum adalah nilai instrumental atau
keterangan tentang sila Pancasila-please. Hal ini sejalan dengan apa yang
dinyatakan dalam Pembukaan Konstitusi 1945, ayat 4, yang menunjukkan
bahwa posisi Pancasila bagi bangsa Indonesia sebagai dasar, kerangka dan
pedoman untuk Indonesia dan tata tertib hukum. Di Indonesia, yang pada
dasarnya terkandung dalam prinsip spiritual Pancasila.

Dengan demikian, Pancasila berfungsi sebagai prinsip mutlak untuk


susunan mutlak hukum di Indonesia, yang akhirnya diimplementasikan
dalam semua aspek pemerintahan Indonesia. Oleh karena itu, Pancasila
memiliki posisi sebagai sumber dari semua sumber daya hukum. Pancasila
adalah sama dengan nilainya, yang dianggap sebagai sumber dasar hukum,
berfungsi sebagai wadah yang fleksibel untuk mengembangkan berbagai
pengertian positif dan dasar ketentuan yang menolak ketidakpatuhan
terhadap Pancasila, seperti ateisme, Kolonialisme, kediktatorisme dan
sebagainya. Baca juga : Pengertian Amandemen

4. Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia

Tidak hanya itu, filsafat Pancasila juga berfungsi sebagai cara hidup dari
Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila merupakan pedoman dan instruksi
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat ditafsirkan bahwa Pancasila
merupakan Pedoman Perilaku dan presupputing norma yang berlaku di
masyarakat. Segala bentuk idealisme dan moral bangsa Indonesia dan
budaya harus bersumber di Pancasila.

5. Sebagai Cita-Cita dan Tujuan Bangsa Indonesia

Baru-baru ini disebutkan bahwa idealisme bangsa harus dibawa ke


Pancasila. Hal ini dapat disimpulkan dari pembukaan Konstitusi 1945 yang
secara jelas berisi Pancasila, yang merupakan tujuan dan ideal bangsa
Indonesia, yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.

Tujuan Filsafat Pancasila

1. Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Allah yang
Maha kuasa.
2. Menjadi bangsa yang menjaga keadilan baik secara sosial maupun
ekonomi.
3. Untuk menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia, untuk dapat
berada dalam kaitannya HAM dengan Pancasila sebagai dasar negara kita.
4. Untuk menciptakan sebuah bangsa yang menjunjung tinggi demokrasi.
5. Menjadi negara nasionalis dan cinta tanah air Indonesia.

Contoh Filsafat Pancasila

 Mentaati dan Mematuhi Peraturan yang Berlaku

Dalam kehidupan negara pasti ada hukum yang diikuti oleh semua warga negara.
Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber hukum dan nilai yang berlaku di
Indonesia. Itulah sebabnya kami, sebagai warga negara Indonesia, harus
mematuhi peraturan yang berlaku. Tidak hanya aturan hukum tertulis, tetapi juga
nilai dan norma yang berlaku di komunitas, di mana nilai dan norma ini terkadang
tidak dijelaskan secara tertulis.

 Memihak dan Membela Negara

Para pahlawan dan pendiri Indonesia telah berjuang untuk menempatkan nyawa
pada risiko kemerdekaan Indonesia. Ini adalah apa yang kita, sebagai generasi
penerus bangsa, harus melestarikan dan membela. Ini juga merupakan contoh
filosofi Pancasila yang penting dalam kehidupan negara. Membela negara positif
saat ini tidak selalu partisipasi dalam kegiatan perang atau partisipasi dalam
tentara atau operasi tempur lainnya.

Ada banyak bentuk negara perang yang bisa kita lakukan sebagai warga sipil.
Contoh bagaimana menerapkan Pertahanan Nasional untuk generasi muda saat
ini, misalnya dengan selalu memilih produk buatan tanah yang terbuat dari produk
impor atau dengan menggunakan nama baik dari bangsa di mata dunia. terutama
pada periode globalisasi, di mana persaingan antar negara dapat terjadi dengan
sangat mudah.

 Menegakkan Keadilan
Ada sila dalam Pancasila yang berisi “keadilan sosial bagi semua orang
Indonesia”. Dengan mengacu pada isi Pancasila, kita bisa langsung
menyimpulkan bahwa penegakan keadilan dalam masyarakat termasuk dalam
contoh filsafat Pancasila, yang harus diikuti. Keadilan tidak selalu berarti sama,
tetapi menempatkan segala sesuatu di bagian atau tempatnya. Tidak hanya itu,
keadilan ini juga berlaku untuk semua bidang kehidupan.

Penerapan keadilan dalam masyarakat memiliki sedikit hubungannya dengan poin


sebelumnya, yaitu untuk mengatakan kesetaraan. Peradilan harus ditegakkan
tanpa pandang bulu, terlepas dari apakah itu adalah orang biasa atau pegawai
negeri. Setiap orang memiliki hak dan kewajiban yang sama di mata hukum dan
negara.

 Penegakan Demokrasi
Penegakan Demokrasi di Indonesia juga termasuk dalam contoh filosofi
Pancasila. Hal ini mencerminkan sila keempat Pancasila, sebuah misi yang
dipimpin oleh kebijaksanaan dalam representasi perwakilan. The sila keempat
mencerminkan bagaimana Indonesia menjadi bangsa yang melekat pada
demokrasi Pancasila. Tidak hanya itu, keempat Pancasila juga menunjukkan
bahwa Pancasila adalah sosial dan sosial, dimana terdapat keseimbangan antara
kepentingan individu dan kepentingan masyarakat umum

Anda mungkin juga menyukai