Oleh Kelompok 1 :
FAKULTAS TEKNIK
PRODI ARSITEKTUR
Filsafat Pancasila adalah penggunaan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan
pandangan hidup bernegara. Pada hakikatnya, Pancasila memiliki sistem nilai yang didapat
dari pengertian nilai-nilai dasar luhur kebudayaan bangsa Indonesia.
Dari unsur-unsur kebudayaan tersebut berakar dan mengalir sehingga membuat secara
keseluruhan menjadi terpadu menjadi kebudayaan bangsa Indonesia.
Sebagai informasi, kata Filsafat Pancasila berasal dari kata filsafat yaitu, suatu bidang ilmu
yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia. Istilah 'filsafat' secara etimologis
merupakan padanan kata falsafah (Arab) dan philosophy (Inggris) yang berasal dari bahasa
Yunani filosofia (philosophia).
1. Ir. Soekarno
“Flsafat Pancasila merupakan filsafat asli dari Indonesia yang diambil dari budaya
dan tradisi Indonesia dan akulturasi budaya India (Hindu-Budha), Barat (Kristen),
serta Arab (Islam)”
2. Soeharto
“Melalui para filsuf yang lahir dari Depdikbud, filsafat Pancasila mulai mengalami
perubahan. Semua elemen Barat disingkirkan dan diganti dengan interpretasi dalam
budaya Indonesia sendiri (Pancasila truly Indonesia)”
3. Ruslan Abdulgani
“Pancasila itu adalah filsafat dari negara yang terlahir sebagai ideologi kolektif (cita-
cita bersama) seluruh rakyat dan bangsa Indonesia”
4. Notonagoro
“Filsafat Pancasila memberikan pengetahuan dan pengertian ilmiah mengenai hakikat
Pancasila. Secara ontologi, kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan untuk
mengetahui hakikat dasar sila-sila yang terkandung di dalam Pancasila”
Fungsi Filsafat Pancasila
1. Untuk menciptakan bangsa yang religius dan patuh kepada Allah yang Maha kuasa.
2. Menjadi bangsa yang menjaga keadilan baik secara sosial maupun ekonomi.
3. Untuk menjadi bangsa yang menghormati hak asasi manusia, untuk dapat berada
dalam kaitannya HAM dengan Pancasila sebagai dasar negara kita.
1. Bersifat koheren
Koheren yaitu berhubungan satu sama lain dan tidak mengandung pernyataan yang
saling bertentangan. Meskipun berbeda tetap saling melengkapi dan tiap bagian
mempunyai fungsi dan kedudukan tersendiri.
2. Bersifat Menyeluruh
Pancasila dapat mewadahi semua kehidupan dan dinamika masyarakat di Indonesia.
3. Bersifat mendasar
Pancasila dirumuskan berdasarkan inti mutlak tata kehidupan manusia untuk
menghadapi diri sendiri, sesama manusia, dan Tuhan dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
4. Bersifat Spekulasi
Pancasila sebagai dasar negara pada mulanya buah pikir dari tokoh-tokoh kenegaraan,
yang kemudian dibuktikan kebenarannya melalui diskusi dan dialog panjang dalam
sidang BPUPKI dan PPKI.
1. Menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah hingga mencapai kata mufakat dan
tidak melupakan demokrasi sebagai landasan.
2. Menghormati antar umat beragama, tidak memihak kepada salah satu kelompok umat
beragama saja.
3. Saling menghormati individu atau kelompok yang berbeda, baik berbeda dari suku
ataupun budaya.